Anda di halaman 1dari 12

KLIPING

PIALA SUDIRMAN,

DI SUSUN OLEH :
1. RIFQI ( 18 ) VII A
2. FAREL ( 12 ) VII A

SMP N 20 PURWOREJO
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmatnya, Saya
sebagai peyusunun Kliping ini dapat menyelasaikannya secara sederhana dan tepat waktu.
Adapun Kliping ini penulis rangkum dari beberapa sumber yang dapat dipercaya dengan
harapan makalah ini dapat menambah pengetahuan kita tentang Pertandingan Bulu Tangkis.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari
segi isi maupun tulisan. Oleh sebab itu penulis sangat mengahrapkan kritik dan saran guna lebih
menyempurnakan penulisan makalah pada masa yang akan datang.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan kemampuan kita.

Hormat Kami
Piala Sudirman

Piala Sudirman

Piala Sudirman adalah kejuaraan bulu tangkis internasional untuk nomor beregu campuran,
mempertandingkan nomor tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda
campuran. Kejuaraan ini digelar setiap dua tahun sekali. Nama Sudirman diambil dari nama
tokoh perbulutangkisan Indonesia, almarhum Dick Sudirman, malu satu pendiri PBSI dan
dikenal juga sebagai bapak bulu tangkis Indonesia.

Piala Sudirman tidak memperebutkan hadiah uang. Para pemain bertarung hanya untuk membela
nama negara dan memperoleh poin peringkat IBF.

Semenjak 1991 sampai saat ini (kecuali pada 1997-1999), Marlboro, merek rokok terkenal di
lingkungan kehidupan, mensponsori perkara ini, sehingga dinamai "Marlboro Sudirman
Cup".

Daftar pokok
 1 Sejarah
 2 Piala
 3 Ringkasan
 4 Referensi
 5 Tautan luar dan sumber

Sejarah
Kejuaraan ini pertama kali dicetuskan oleh Indonesia pada tahun 1986. Sepanjang sejarahnya,
hanya enam negara yang telah sukses sampai proses semifinal di seluruh kejuaraan: Indonesia,
Korea Selatan, Inggris, Malaysia, China, dan Denmark.

Piala Sudirman yang pertama digelar di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta pada 24-29 Mei
1989. Pada kejuaraan tersebut, Indonesia sukses tampil sebagai juara dengan mengalahkan
Korea Selatan dengan nilai 3-2. Itulah satu-satunya gelar Piala Sudirman yang pernah diraih
Indonesia.
Semenjak tahun 1991, Piala Sudirman secara bergantian direbut Korea Selatan dan China. Korea
menjadi juara pada tahun 1991, 1993, dan 2003 sedangkan Republik Rakyat Cina juara pada
1995, 1997, 1999, 2001, 2005, 2007, 2009, 2011 dan 2013.

Piala
Piala Sudirman yang benar tinggi 80 cm dirancang oleh Rusnadi dari Fakultas Seni Rupa ITB
dan terdiri dari lima anggota. Tutup piala berwujud Candi Borobudur yang merupakan malu satu
monumen bersejarah yang terletak di Indonesia. Badan piala berwujud kok (bola bulu tangkis)
yang berlapiskan emas 22 karat dengan berat 600 gram.

Pegangan piala berwujud benang sari. Anggota keempat berwujud daun sirih yang merupakan
ornamen ucapan selamat datang. Anggota kelima berupa alas berwujud bidang delapan yang
melambangkan arah mata angin yang terbuat dari kayu jati. Piala ini dikerjakan PT. Masterix
Bandung dengan harga USD 15 ribu (sekitar Rp. 27 juta) di kala itu.
Denmark Sebenarnya Impikan Final Lawan Indonesia di Piala
Thomas

Denmark harus mengakui keunggulan Indonesia di semifinal Piala Thomas 2020. Denmark
sebenarnya berharap bisa menghadapi Indonesia di babak final.

Denmark dan Indonesia bertemu di semifinal Piala Thomas 2020. Dalam pertandingan di Ceres
Arena, Aarhus, Sabtu (16/10/2021), Denmark yang bertindak sebagai tuan rumah kalah 1-3 dari
Indonesia.

Viktor Axelsen sempat membawa Denmark unggul usai mengalahkan Anthony Sinisuka Ginting
di partai pertama. Namun, mereka harus mengakui keunggulan Indonesia yang merebut
kemenangan di tiga pertandingan berikutnya.

Tunggal putra Denmark, Hans-Kristian Vittinghus, mengakui Indonesia memang pantas menang
atas timnya. Bagaimanapun dia sebenarnya menyimpan harapan untuk menghadapi Indonesia di
partai puncak.

"Final impian yang kami harapkan tidak terjadi karena kami ada di bagian yang sama dengan
Indonesia di undian. Setidaknya buat saya itu adalah final impian, saya ingin menghadapi
mereka di final," ujar Vittinghus dalam podcast di saluran Youtube Anders Antonsen.
Video Player is loading.
VDO.AI

"Kami menghadapi mereka di semifinal, kalah dalam pertarungan ketat. Tapi di sepanjang pekan
mereka membuktikan sebagai tim yang lebih baik dan mereka juga layak menang atas kami,"
kata tunggal putra peringkat 20 dunia itu.
Indonesia players show their gold medals and hold up the trophy after winning in the Thomas
Cup men's team badminton tournament in Aarhus, Denmark, Sunday Oct. 17, 2021. (Claus
Fisker/Ritzau Scanpix via AP)Indonesia juara Piala Thomas 2020 (Foto: AP/Claus Fisker)

Indonesia pada akhirnya keluar sebagai juara Piala Thomas 2020 usai mengalahkan China
dengan skor 3-0 di babak final. Anders Antonsen mengakui bahwa Indonesia memang layak jadi
juara.

"Selamat untuk Indonesia. Sangat layak. Tim yang luar biasa," ujar Antonsen yang merupakan
tunggal putra peringkat tiga dunia itu.

"Saya melihat mereka sebagai favorit di turnamen ini. Dua ganda putra yang hebat. Dan tentu
tunggal putranya sangat kuat, ada Anthony Ginting, Jonatan Christie, dan (Shesar Hiren)
Rhustavito," kata Antonsen.
Jojo Ungkap Rahasia Indonesia Juara Piala Thomas

Indonesia sukses juara Piala Thomas mengalahkan China di laga final. Jonatan Christie ungkap
satu rahasia kemenangan tim Merah Putih!

Final Piala Thomas 2020 Indonesia vs China berlangsung di Ceres Arena, Aarhus, Denmark
pada Minggu (17/10) malam WIB. Indonesia menutup dengan kemenangan meyakinkan 3-0.

Anthony Ginting, Fajar/Rian, dan Jonatan Christie mampu menumbangkan lawan-lawannya.


Setelah terakhir kali juara di tahun 2002, kini Indonesia kembali membawa pulang Piala
Thomas!

Jonatan Christie menjadi salah satu pemain Indonesia yang tenaganya terkuras di pagelaran Piala
Thomas. Jojo, begitu panggilan akrabnya, total memainkan pertandingan dengan waktu 376
menit.

Dalam situs resmi BWF, Jojo paling terkuras staminanya di fase gugur. Jojo bermain 75 menit
kontra Ng Tze Yong, lalu 100 menit menghadapi Anders Antonsen, dan melawan Li Shi Feng
dengan waktu 80 menit.
Jonatan Christie of Indonesia reacts after winning against Denmark's Anders Antonsen during
the Thomas Cup men's team semifinal badminton match in Aarhus, Denmark, Saturday, Oct. 16,
2021. (Claus Fisker/Ritzau Scanpix via AP)Jonatan Christie tampil di Piala Thomas dengan
ketahanan fisik yang oke! (AP/Claus Fisker)

Jonatan Christie mengungkapkan, para pelatih tim bulutangkis Indonesia memang menekankan
soal stamina untuk bertarung di Piala Thomas. Latihan keras, jadi makanan utama para pemain!

"Sebelum kami berangkat ke Piala Sudirman dan Piala Thomas, kami tahu jadwalnya, kami tahu
kami memiliki pertandingan back-to-back. Pelatih mendorong saya dan yang lainnya untuk
berlatih lebih keras, terutama untuk meningkatkan kemampuan fisik kami," ungkap Jojo.
Baca juga:
Antonsen Masih Penasaran, Tantang Jonatan Tanding 105 Menit

Oleh sebab itu, Jonatan Christie pun menempa fisik dan staminanya. Terbukti, dirinya mampu
tampil maksimal menghadapi lawan-lawannya.

"Kemenangan atas Antonsen memberi saya banyak kepercayaan diri karena ketika di final
(melawan Li Shi Feng), saya berkata ke diri sendiri ayo bermain 100 menit lagi, atau mungkin
120 menit!" tutupnya.
Piala Thomas sudah, kini ajang Denmark Open jadi turnamen selanjutnya. Mampukah pasukan
Garuda membawa pulang titel lebih banyak?

Tekad Praveen/Melati Ulangi Kesuksesan Denmark Open 2 Tahun Lalu!

Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti sukses melangkah ke babak 16 besar Denmark Open
2021. Tiket ini sekaligus meningkatkan motivasi mereka mengulang kesuksesan dua tahun lalu.

Bertanding di Odense Arena, Rabu (20/10/2021), Praveen/Melati meraih kemenangan


pertamanya melawan wakil tuan rumah, Mikkel Mikkelsen/Rikke Soby.

Olimpian itu menutup laga 32 besar dengan kemenangan 21-15, 21-14 atas Mikkelsen/Soby
dalam waktu 28 menit.

Kemenangan ini wajar didapatkan mengingat keduanya belum pernah berjumpa dalam turnamen
internasional manapun. Selain itu, di atas kertas Praveen/Melati lebih diunggulkan karena
peringkatnya yang jauh di atas Mikkelsen/Soby. Praveen/Melati bertengger di ranking 4 dunia,
melawan wakil Denmark berperingkat 53 BWF.

Kemenangan ini pun menjadi bekal mereka mewujudkan target menjadi juara kembali seperti
Denmark Open 2019. Bagaimanapun, Praveen/Melati cukup lekat dengan Eropa.

Sejumlah catatan prestasi Praveen/Melati diperoleh dari turnamen-turnamen Eropa. Selain


Denmark Open, mereka juga juara di France Open 2019, dan juara All England 2020.
Baca juga:
Anthony Ginting Sakit Pinggang Sejak Final Piala Thomas 2020

Meskipun begitu, Praveen/Melati enggan jemawa. Mereka ingin menjalaninya secara bertahap.
"Step by step saja. Kami sudah pernah menang di sini dan ingin mengulangi itu tapi harus tetap
fokus," kata Praveen dalam keterangan tertulisnya.

Praveen juga menuturkan cukup beruntung karena banyak waktu untuk meningkatkan latihan.
Setelah terhenti di perempatfinal Piala Sudirman dua pekan lalu, mereka punya waktu untuk
memperbaiki kekurangan.

"Kemarin ada jeda karena kami tidak main di Piala Thomas-Uber jadi kami memanfaatkan
Pekan Olahraga Nasional XX, disingkat PON XX, atau PON Papua 2021 adalah ajang
olahraga nasional utama Pekan Olahraga Nasional, yang diselenggarakan di Papua pada 2
Oktober hingga 15 Oktober 2021. Stadion Lukas Enembe menjadi lokasi utama
penyelenggaraan edisi ini, baik upacara pembukaan maupun penutupan. Ajang ini semula akan
diadakan pada 20 Oktober hingga 2 November 2020, tetapi ditunda ke tahun 2021 sehubungan
dengan pandemi Covid-19.[3] PON XX kali ini menjadi yang pertama kalinya diselenggarakan
di Papua sepanjang sejarah.[4]

Maskot PON XX menggunakan gambar hewan endemik Papua yakni Kanguru Pohon
Mantel Emas dengan sebutan Kangpho dan Burung Cenderawasih dengan nama Drawa.
Kangguru selama ini popular sebagai satwa khas Australia namun nyatanya juga ada di Papua.
Menariknya, Kangguru ini merupakan jenis Kangguru pohon atau Dendrolagus Pulcherrimus.
Burung Cenderawasih atau Paradisaea Raggiana adalah jenis burung pengicau berukuran sedang
dengan panjang sekitar 34 cm (Genus Paradisaea).
Letusan kembang api yang bersahutan di langit Jayapura menandai dibukanya secara
resmi ajang akbar Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua Tahun 2021 oleh Presiden Joko
Widodo. Acara peresmian dipusatkan di Stadion Lukas Enembe, Kabupaten Jayapura, Provinsi
Papua, Sabtu malam, 2 Oktober 2021.

Pekan Olahraga Nasional ke-20 atau PON Papua sudah berakhir.Ditutup oleh Wakil
Presiden KH Ma'ruf Amin di Stadion Lukas Enembe, Kabupaten Papua, Jumat malam, 15
Oktober.

Sejak awal sampai akhir acara, seremoni penutupan ini berlangsung meriah dan semarak
sekali sampai kemudian ditutup dengan atraksi kembang api yang mempesona.

"Kita akan berpisah dari ufuk timur matahari terbit, Tanah Papua. Dan kita akan berjumpa lagi
dalam PON XXI di ufuk barat matahari terbenam yaitu Aceh dan Sumatera Utara," ucap Lukas
Enembe.
PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai