Anda di halaman 1dari 3

Raphaela Kaira

XII MIPA 1 / 29
LK 02 STRUKTUR TEKS EDITORIAL

Pelajaran Berharga dari Tokyo

Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2022 di Tokyo, Jepang, menyisakan pelajaran berharga
tentang dedikasi, keuletan, dan usaha pantang menyerah.Tim bulu tangkis Indonesia harus
puas dengan hasil satu medali perak dan satu perunggu dari Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis
2022 di Tokyo, Jepang, yang berakhir Minggu(28/8/2022). Satu-satunya wakil Indonesia
yang tersisa di final, ganda putra kawakan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, dikalahkan
pasangan Malaysia, Aaron Chia/Soh WooiYik. Adapun medali perunggu diraih Fajar
Alfian/Rian
Ardianto yang dikalahkan Hendra/Ahsan di semifinal.

Kegagalan meraih gelar juara dunia ini terjadi di tengah optimisme seiring hasil baik yang
diraih para pebulu tangkis Indonesia pada tiga turnamen sebelumnya. Dari Malaysia
Terbuka, Malaysia Masters, dan Singapura Terbuka, dalam tiga pekan beruntun sejak akhir
Juni, Indonesia mengoleksi enam gelar juara, empat posisi finalis, dan 4 semifinalis.

Hasil ini membangun harapan setelah prestasi kurang memuaskan di kandang sendiri. Pada
dua turnamen, Indonesia Masters dan Indonesia Terbuka di Jakarta, Juni, skuad pelatnas
Cipayung hanya mendapat satu gelar. Bahkan pada Indonesia Terbuka, tidak ada satu pun
pemain Indonesia yang lolos ke semifinal di semua nomor.

Setelah tiga turnamen di Malaysia dan Singapura, para pemain pun punya waktu satu bulan
untuk mempersiapkan diri menuju kejuaraan dunia. Waktu persiapan itu terbilang mewah di
tengah padatnya jadwal pertandingan.

Namun, harapan yang terbangun itu perlahan pupus .Ketika para pemain Indonesia mulai
berguguran sejak hari pertama.Dari 15 wakil Indonesia di kelima nomor, hanya tersisa dua
tunggal putra dan dua ganda putra di perempat final. Dua tunggal putra, Anthony Sinisuka
Ginting dan Jonatan Christie,kemudian tersingkir, menyisakan Hendra/Ahsan dan Fajar/Rian
saling berhadapan di semifinal.

Terlepas dari hasil undian pertandingan yang kurang menguntungkan, sejumlah pelajaran
dapat dipetik dari Tokyo.Keberhasilan Hendra (38 tahun) dan Ahsan (34) bertahan hingga
final adalah buah kerja keras, ketekunan, konsistensi bertahan di level tertinggi, dan
dedikasi luar biasa keduanya pada cabang olahraga ini. Jejak mereka pantas menjadi teladan
dan acuan, terutama bagi para pemain muda di pelatnas yang mulai merintis karier di level
senior.

Banyak hal juga bisa dipelajari dari para juara dunia lainnya di Tokyo, yakni Viktor Axelsen
(Denmark), Akane Yamaguchi (Jepang), Chen Qingchen/Jia Yifan, dan Zheng Siwei/Huang
Yaqiong (China). Axelsen menempa mental sekuat baja yang menjadikan dirinya sangat sulit
dikalahkan. Yamaguchi sangat ulet dan tak kenal lelah. Zheng/Huang serta Chen/Jia juga
merajai nomor ganda campuran dan ganda putri, masing-masing mengoleksi gelar juara
dunia yang ketiga.
Meraih prestasi di kejuaraan dunia memang tidak mudah.

(Kompas, 29 Agustus 2022)

ANALISIS STRUKTUR TEKS EDITORIAL

PENGENALAN ISU AKTUAL :


Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2022 di Tokyo, Jepang,
menyisakan pelajaran berharga tentang dedikasi,
keuletan, dan usaha pantang menyerah.Tim bulu tangkis
Indonesia harus puas dengan hasil satu medali perak dan
satu perunggu dari Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2022 di
Tokyo, Jepang, yang berakhir Minggu(28/8/2022).

FENOMENAL :
Kegagalan meraih gelar juara dunia ini terjadi di tengah
optimisme seiring hasil baik yang diraih para pebulu
tangkis Indonesia pada tiga turnamen sebelumnya. Dari
Malaysia Terbuka, Malaysia Masters, dan Singapura
Terbuka, dalam tiga pekan beruntun sejak akhir Juni,
Indonesia mengoleksi enam gelar juara, empat posisi
finalis, dan 4 semifinalis

KONTROVERSIAL :
Namun, harapan yang terbangun itu perlahan
pupus .Ketika para pemain Indonesia mulai berguguran
sejak hari pertama.Dari 15 wakil Indonesia di kelima
nomor, hanya tersisa dua tunggal putra dan dua ganda
putra di perempat final. Dua tunggal putra, Anthony
Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie,kemudian
tersingkir, menyisakan Hendra/Ahsan dan Fajar/Rian
saling berhadapan di semifinal.

PERNYATAN ARGUMENTASI KALIMAT ARGUMEN PER PARAGRAF :

Tim bulu tangkis Indonesia harus puas dengan hasil satu


medali perak dan satu perunggu dari Kejuaraan Dunia
Bulu Tangkis 2022 di Tokyo, Jepang, yang berakhir
Minggu(28/8/2022).

Hasil ini membangun harapan setelah prestasi kurang


memuaskan di kandang sendiri.
Waktu persiapan itu terbilang mewah di tengah
padatnya jadwal pertandingan.

Banyak hal juga bisa dipelajari dari para juara dunia


lainnya di Tokyo, yakni Viktor Axelsen (Denmark), Akane
Yamaguchi (Jepang), Chen Qingchen/Jia Yifan, dan Zheng
Siwei/Huang Yaqiong (China).

PENEGASAN /PERNYATAAN ULANG KEBERPIHAKAN REDAKSI:


Atlet juara dunia bulutangkis .

RANGKUMAN SINGKAT :
Banyak yang dapat dipelajari melalui para juara dunia lainnya,
contohnya seperti Axelsen yang mempunyai mental sekuat
baha yang menjadi dirinya sulit dikalahkan.

Anda mungkin juga menyukai