Anda di halaman 1dari 25

Sosok-sosok yang Berhasil Meraih Emas di Laga Asian

Games 2018
Banyak cerita menarik dan inspiratif di balik perolehan medali-medali tersebut.

Di artikel kali ini, Finansialku akan merangkum beberapa kisah kesuksesan para
peraih medali emas di gelaran Asian Games 2018 yang baru saja berakhir:

#1 Defia Rosmaniar

 Defia Rosmaniar merupakan atlet Indonesia pertama yang menyumbangkan


medali emas pertama pada gelaran Asian Games 2018. Medali emas tersebut ia
raih setelah memenangi nomor poomsae individu putri dalam cabor taekwondo.

Tak hanya emas pertama, kemenangan Defia ini merupakan raihan medali emas
pertama Indonesia dari cabor taekwondo sepanjang sejarah Asian Games.

Namun siapa sangka, Atlet yang berkuliah di Universitas Negeri Jakarta ini
awalnya justru tidak menyukai apa yang dilakukannya.

Seperti diwartakan oleh BolaSport.com, Defia mengaku bahwa ia mulanya


merasa malas latihan taekwondo.

“Saya agak malas-malasan waktu pertama kali memainkan taekwondo. Tapi,


karena terus menerus dilakoni, lama-lama saya menyukainya juga.”
#2 Prastika Tiara Andini

Prestasi dan rekor terus mengalir sepanjang Asian Games 2018 kali ini. Tak
mau kalah dari Defia, Tiara juga berhasil meraih medali emas pada cabor
sepeda gunung.

Tiara juga mencatatkan rekor tersendiri, ia menjadi atlet wanita pertama asal
Indonesia yang memenangi emas pada pertandingan downhill Asian Games.

Tiara telah menekuni olahraga ini sejak umurnya 16 tahun karena merasa
kecanduan ketika pertama kali mencoba. Perempuan ini kecanduan dengan
adrenalin yang ia rasakan ketika bersepeda menuruni gunung.

#3 Khoiful Mukhib
Cabor sepeda gunung berhasil mengirimkan dua kontingennya dalam peraihan
medali emas untuk Indonesia.

Selain Tiara, terdapat sosok Khoiful Mukhib. Mukhib berhasil meraih emas
setelah mengalahkan kontingen China Taipei dan Thailand.

Medali emas yang didapat Mukhib merupakan hadiah manis bagi


perjuangannya. Selama berlatih hingga berlomba, ia harus rela meninggalkan
istrinya yang tengah mengandung anak pertamanya.

“Saat ini istri saya mengandung usia 9 bulan. Iya, medali emas buat kado (calon
bayi).”

#4 Jafro Megawanto
Jafro Megawanto atlet paralayang asal Malang ini berhasil ikut
menyumbangkan emas untuk Indonesia. Bahkan tak hanya satu, ia berhasil
menyumbangkan dua medali emas sekaligus.

Ia memenangi nomor individual accuracy serta menjadi bagian tim yang


memenangi team accuracy dalam cabang paralayang.

Namun, hanya sedikit orang yang mengetahui bahwa sebelum menjadi atlet,
awalnya Jafro hanyalah seorang pelipat parasut paralayang di dekat rumahnya.

Sering melihat olahraga paralayang, akhirnya membuat ia termotivasi mencoba,


belajar hingga kini berhasil menjadi atlet andalan Indonesia.

#5 Christopher Rungkat dan Aldila Sutiadji


Emas lainnya datang dari cabor tenis yang dipersembahkan oleh pasangan
Rungkat dan Dila. Keduanya berhasil memenangi nomor ganda campuran
setelah menandaskan pasangan Thailand secara dramatis.

Kemenangan ini selain bernilai medali emas, juga mengakhiri paceklik medali
emas dari cabang tenis. Terakhir kali Indonesia meraih emas lewat tenis terjadi
16 tahun lalu pada Asian Games 2002.

Terlebih lagi pada nomor ganda campuran, yang terakhir meraih medali emas
pada perhelatan Asian Games 1990.

#6 Rifki Ardiansyah Arrosyiid


Cabor karate juga tak mau kalah dalam menyumbangkan medali emas untuk
Indonesia.

Karateka Rifki Ardiansyah berhasil menjadi pemenang pada kumite putra -60
kg. Kemenangan ini ia raih ketika berhasil mengalahkan karateka Iran di final.

Selain dikenal sebagai atlet, Rifki merupakan anggota TNI AD Kodam V


Brawijaya. Ia memang dikenal sebagai atlet yang berprestasi, sebelumnya ia
berhasil meraih medali perunggu pada SEA Games 2017 dan emas di Kejurnas
tahun 2017 lalu.

#7 Eko Yuli Irawan


Seorang atlet yang nama dan prestasinya tak perlu dipertanyakan lagi, Eko Yuli
Irawan, merupakan lifter andalan Indonesia dalam ajang-ajang internasional.

Pada Asian Games kali ini, ia kembali berhasil meraih medali emas di nomor
pria 62 kg.

Sebelumnya, Eko bahkan berhasil meraih medali perak pada gelaran Olympic
Games di Rio de Janeiro 2016 lalu.

Bukti lain yang membuat ia dipanggil Raja Angkat Besi adalah kesuksesannya
meraih tiga medali dari tiga kali keikutsertaannya di Olympic Games.

Ia tercatat sebagai atlet Indonesia pertama yang berhasil menorehkan prestasi


tersebut.

#8 Aqsa Sutan Aswar


Salah satu cabor yang diharapkan mampu mendulang emas adalah cabang
jetski. Harapan tersebut akhirnya diwujudkan oleh Aqsa ketika berhasil meraih
emas pada nomor Endurance Runabout Open.

Aqsa memang bukan atlet sembarangan, namanya sudah diperhitungkan di


dunia jetski internasional. Hal ini dikarenakan prestasi Aqsa sejak dini, saat
umur 14 tahun ia berhasil memenangi kompetisi jetski junior internasional.

#9 Lindswell Kwok
Wushu Indonesia memang sudah langganan meraih emas. Pada Asian Games
kali ini pun kontingen wushu dari Indonesia berhasil meraih emas. Siapa lagi
kalau bukan sang ratu wushu Asia Lindswell Kwok.

Lindswell berhasil meraih emas pada nomor Taijijian-Taijiquan setelah


mengalahkan kontingen Hong Kong. Lindswell mendapatkan julukan ratu Asia
setelah berhasil meraih berbagai kesuksesan sebelumnya.

Ratu Asia ini setidaknya telah memenangkan tujuh medali emas di pertandingan
internasional, belum lagi raihan-raihan prestisius lainnya. Prestasi tersebut yang
menasbihkan dirinya sebagai salah satu atlet wushu terbaik di Asia.

#10 Jonathan Christie


Bukan menjadi sosok unggulan untuk mendulang emas, Jojo justru berhasil
menjadi kuda hitam. Berkat usaha kerasnya, ia berhasil meraih medali emas
pada nomor tunggal putra cabor badminton.

Jojo memang menjadi salah satu idola baru warga Indonesia semenjak
pagelaran Asian Games 2018. Namun prestasi yang diraih Jojo bukanlah
prestasi instan. Ia sudah mulai meniti karier sebagai pebulu tangkis sejak usia
dini.

Secara perlahan namun pasti, Jojo mulai menjadi andalan Indonesia pada nomor
tunggal putra bersama dengan Ginting.

Bersinarnya kedua pemain ini menjadi kabar baik bagi Indonesia yang
kehilangan pemain andalan setelah Taufik Hidayat gantung raket.

#11 Aries Susanti Rahayu


Ayu berhasil menyumbangkan medali emas melalui kemenangannya pada
nomor speed woman di cabor panjat tebing. Ia berhasil mengalahkan rekan
setimnya dari Indonesia pada pertandingan final.

Ayu tak hanya menyumbangkan satu medali, ia juga berhasil menorehkan emas
lain pada nomor relay woman bersama rekannya.

Atlet yang juga dijuluki “Spiderwoman” ini merupakan satu-satunya atlet


wanita yang berhasil meraih dua medali emas pada gelaran Asian Games 2018
kali ini.

#12 Sugianto
Cabor yang menjadi unggulan Indonesia dalam mendulang emas adalah pencak
silat. Hal tersebut terbukti benar adanya, Sugianto berhasil menyumbangkan
medali emas melalui nomor seni Men’s Single.

Sugianto sebelumnya telah pernah memenangi kejuaraan pencak silat dunia


pada 2015 dan 2016.

#13 Abdul Malik


Emas lain datang dari pesilat Abdul Malik. Ia berhasil mengalahkan kontingen
Malaysia di final nomor putra 50 hingga 55 kilo. Abdul Malik sebelumnya telah
pernah berhasil memenangkan kejuaran ASEAN University Games 2016.

#14 Hanifan Yudani Kusumah

Tak mau kalah dengan teman-temannya yang telah menyumbangkan emas,


Hanifan juga turut menyumbangkan emas dari nomor putra kelas 55 hingga 60
kilo. Ia berhasil mengalahkan pesilat Vietnam di final dengan skor yang ketat.

Ia juga pernah memenangi kompetisi silat internasional di Bali tahun 2016.

Salah satu kejadian menarik terjadi ketika Hanifan merayakan kemenangannya.


Saat itu secara refleks ia memeluk Jokowi dan Prabowo yang hadir menonton.

Kejadian ini pun ramai dibahas oleh seluruh masyarakat Indonesia, seiringan
dengan isu pilpres 2019 yang tengah mencuat.

#15 Iqbal Chandra Pratama


Iqbal Chandra Pratama juga berhasil menggondol medali emas setelah
mengalahkan pesilat Vietnam pada nomor 60 hingga 65 kilo. Kemenangan ini
merupakan medali emas pertama yang diraih Iqbal.

Profil Iqbal menjadi ramai diperbincangkan karena ia memiliki seorang istri


yang juga kontingen silat Indonesia pada Asian Games 2018 kali ini. Bahkan
lebih spesial lagi ketika sang istri juga berhasil meraih medali emas.

#16 Komang Harik


Emas tak henti-hentinya datang dari cabang pencak silat. Kali ini giliran
Komang Harik yang menyumbangkan emas setelah mengalahkan pesilat
Malaysia.

Pada pertandingan nomor 65 hingga 70 kilo tersebut diwarnai kejadian


kontroversial, di mana pesilat Malaysia mengundurkan diri ketika pertandingan
masih berjalan.

Keputusan tersebut dilakukannya karena ia merasa tidak puas dengan kinerja


dewan juri.

Emosi yang tertahan tersebut akhirnya membuat ia melampiaskannya dengan


merusak fasilitas di arena pencak silat.

#17 Aji Bangkit Pamungkas


Aji juga tak mau kalah dengan para seniornya dalam menorehkan prestasi. Ia
berhasil mendapatkan medali emas setelah menandaskan usaha pesilat
Singapura pada nomor 85 hingga 90 kilo.

Aji patut diacungi jempol, karena dari sekian pesilat yang bertanding, ia
merupakan atlet yang paling muda.

Di tahun ini, ia baru menginjak umur 19 tahun. Meski masih terbilang muda, ia
telah berhasil memenangi kompetisi internasional tahun lalu.

 #18 Puspa Arumsari


Puspa juga tak mau kalah dengan para pria yang telah berbondong-bondong
menyumbang medali Asian Games. Puspa berhasil meraih emas setelah menjadi
pemenang pada nomor seni tunggal putri.

Sebelumnya, ia juga pernah berhasil meraih emas pada kejuaraan pencak silat di
Denpasar, tepatnya pada 2016 lalu.

Wanita ini sebenarnya memulai karier pencak silat justru sekadar ikut-ikutan
kakaknya. Namun dari iseng tersebut terlahirlah atlet berprestasi bagi Indonesia.

#19 Wewey Wita


Wewey Wita berhasil melengkapi perolehan medali emas menjadi 30 medali.
Medali tersebut ia raih setelah berhasil memenangi kelas 50 hingga 55 kilo.
Kemenangan tersebut juga menasbihkan Indonesia sebagai juara umum pencak
silat.

Pesilat yang juga meraih emas pada SEA Games 2017 lalu ini sebenarnya tidak
pernah berniat menjadi pesilat. Baginya saat itu ia berlatih silat sebagai alat
pertahanan diri. Hingga akhirnya ia jatuh cinta dan semakin menekuni pencak
silat hingga saat ini.

#20 Sarah Tria Monita


Medali emas juga didapat dari nomor 55 hingga 60 kilo setelah Sarah berhasil
mengalahkan pesilat Laos. Kesuksesan Sarah didorong motivasi atas
keberhasilan suaminya yang sebelumnya telah meraih emas.

Iqbal adalah suami Sarah yang berhasil meraih emas pada nomor 60 hingga 65
kilo. Kemenangan keduanya menjadi ramai diperbincangkan karena menjadi
sepasang suami-istri yang berhasil mempersembahkan emas untuk Indonesia.

#21 Pipiet Kamilia


Gelontoran medali emas terus berlanjut, kali ini giliran Pipiet yang ikut
menambah perolehan medali tersebut. Ia berhasil mendapatkan medali tersebut
setelah mengalahkan pesilat asal Vietnam.

Pipiet meraih kemenangan pada nomor 60 hingga 65 kilo. Sebelum


memenangkan medali pada Asian Games, Pipiet telah berhasil meraih emas
pada kejuaraan pencak silat internasional yang digelar di Korea Selatan 2017
lalu.

#22 Yola Primadona dan Hendy


Tak hanya pada nomor perseorangan. Pencak silat juga tetap mendominasi pada
nomor lainnya. Salah satunya adalah Men’s Double. Yola dan Hendy berhasil
mengalahkan pasangan Malaysia dan berhak mendapatkan emas.

Pasangan ini sebenarnya memang langganan medali pada ajang internasional.


Pada SEA Games 2015 mereka berhasil meraih emas, sedangkan pada SEA
Games 2017 mereka berhasil meraih medali perak.

#23 Ayu Sidan Wilantari dan Ni Made Dwiyanti


Tak mau kalah dengan pasangan putra, pasangan putri juga berhasil meraih
medali emas pada pencak silat.

Ayu dan Dwiyanti berhasil mengalahkan pasangan Thailand pada babak final.
Medali emas ini merupakan yang pertama kalinya bagi mereka.

#24 Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya


Bulu tangkis tidak hanya menempatkan Jojo sebagai peraih medali emas,
pebulutangkis ganda putra terbaik dunia juga tak mau kalah. Marcus dan Kevin
berhasil mendapatkan medali emas setelah memenangi babak final.

Final ini merupakan final idaman karena menyajikan all Indonesian, siapa pun
pemenangnya Indonesia akan mendapat emas. Marcus dan Kevin saat itu
berhasil mengalahkan juniornya, Fajar dan Rian.

Prestasi pebulutangkis peringkat satu dunia ini tak perlu ditanyakan lagi. Tak
terhitung berapa kompetisi yang telah mereka menangkan selama setahun
belakangan ini.

#25 Tim Pencak Silat Putri

Pencak silat berhasil memenangi 14 dari 16 medali emas yang dipertandingkan.


Salah satu emas tersebut berasal dari tim pria pencak silat putri. Medali emas ini
didapatkan dengan susah payah, setelah Indonesia berhasil unggul tipis dari
Vietnam.

Tim yang berisikan Pramudita Yurustya, Lutfi Nurhasanah, dan Gina Tri Lestari
ini berhasil mengoleksi 466 poin, unggul dua poin saja dibanding Vietnam.

Tim ini telah memperbaiki prestasinya ketika sebelumnya hanya meraih medali
perunggu pada SEA Games 2017 lalu.

#26 Tim Pencak Silat Putra

Pencak silat memang benar menjadi tumpuan Indonesia dalam mengoleksi


medali emas. Kali ini tim pria pencak silat juga berhasil mendapatkan medali
tersebut.

Tim yang beranggotakan Nunu Nugraha, Asep Yuldan, dan Anggi Faisal ini
berhasil menjadi juara pada nomor seni beregu putra. Mereka berhasil
mengalahkan Vietnam pada babak final.

Tim ini sebelumnya juga telah berhasil memenangkan medali emas pada SEA
Games 2017 lalu. Mereka juga memenangi kompetisi pencak silat internasional
yang digelar di Bali pada 2016
#27 Tim Estafet Panjat Tebing Putra

Sama halnya dengan bulu tangkis ganda, pertandingan panjat tebing nomor
estafet putra juga menghadirkan final all Indonesian.

Tim yang berisikan Muhammad Hinayah, Sufriyanto, Dzar Yulianto dan


Leonardo berhasil memetik medali emas.

Kemenangan tim ini sebenarnya menjadi kejutan, mengingat prestasi mereka


pada gelaran turnamen sebelumnya belum pernah menembus tiga besar. Bahkan
prestasi mereka sebenarnya kalah bila dibandingkan dengan tim Indonesia lain
yang mereka tandaskan di babak final.

#28 Tim Estafet Panjat Tebing Putri

Kemenangan juga berhasil ditorehkan oleh tim estafet putri. Tim yang
beranggotakan Puji Lestari, Aries Susanti, Salsabillah dan Fitriyani. Pada
pertandingan final mereka mengalahkan tim China dan berhak atas perolehan
medali emas.

Tim ini pada tahun sebelumnya juga telah berhasil meraih medali emas pada
turnamen panjat tebing internasional yang digelar di Iran pada 2017 lalu.

#29 Tim Ketepatan Mendarat Beregu Putra

Emas juga datang dari cabor paralayang. Bila sebelumnya Jafro seorang diri
meraih emas, kali ini ia bersama rekannya kembali berhasil meraih emas.
Melalui nomor ketepatan mendarat beregu putra mereka berhasil mengalahkan
Korea Selatan.

Regu paralayang putra ini diisi oleh Jafro, Hening, Efendi, Roni dan Aris.
Padahal tim ini sejatinya belum pernah menembus tiga besar pada gelarang
paralayang internasional sebelumnya. Sehingga emas kali ini menjadi lebih
spesial.

#30 Tim Dayung Kelas Ringan Putra


Tim dayung tak mau kalah dan turut ikut menyumbangkan medali emas pada
Asian Games 2018 kali ini. Melalui kelas ringan delapan putra, mereka berhasil
keluar sebagai yang terbaik.

Pada pertandingan tersebut, Muhad Yakin, Rio Rizki Darmawan, Jefri Ardianto,
Ali Buton, Ferdiansyah, Ihram, Ardi Isadi, Ujang Hasbulloh, dan Tanzil Hadid
berhasil mengalahkan tim Uzbekistan.

Tim ini sebelumnya berhasil menjadi juara pada pertandingan dayung


internasional pada nomor yang sama di tahun 2017.

#31 Tim Sepak Takraw

Emas terakhir Indonesia berhasil dipersembahkan olah tim sepak takraw putra.
Tim yang diisi oleh Husni, Nofrizal, Hardiansyah, Saiful, Rizky Pago dan
Radjiu berhasil mengalahkan tim sepak takraw Jepang di final nomor quadrant.

Kemenangan ini merupakan emas pertama Indonesia setelah sekian lama


keikutsertaannya dalam Asian Games.

Selain itu, peringkat tertinggi pada kompetisi internasional memang jarang


dimenangkan oleh tim sepak takraw Indonesia.

Oleh karena itu, emas kali ini terasa begitu spesial sekaligus menjadi penutup
parade emas Indonesia pada Asian Games 2018.

Tetap Dukung Para Atlet Indonesia dalam Pertandingan


Selanjutnya
Meskipun Indonesia tidak berhasil keluar sebagai juara umum, kita haruslah
berbangga atas pencapaian para kontingen yang mengharumkan nama Tanah
Air.

Bukan hanya para atlet, pelatih, asisten pelatih, serta suporter pun harus turut
diapresiasi atas raihan Indonesia di gelaran Asian Games 2018 ini.

Walaupun hanya sanggup menduduki posisi keempat, hal tersebut membuat


Indonesia menjadi satu-satunya negara dari kawasan Asia Tenggara yang
berhasil mengakhiri Asian Games 2018 di posisi 10 besar.

Anda mungkin juga menyukai