Anda di halaman 1dari 5

ASIAN GAMES 2018

Pencak Silat di Asian Games 2018

JUARA.net - Sebagai tuan rumah Asian Games 2018, cabang olahraga pencak silat
menjadi tumpuan utama Indonesia dalam perolehan medali emas.
Hingga hari ke-11, Rabu (29/8/2018), pencak silat sudah menyumbangkan 14 medali emas bagi
Indonesia.
Adapun total perolehan medali emas Indonesia sejauh ini sudah mencapai 30 medali emas,
terbaik sepanjang tampil di Asian Games.
Pada Senin (27/8/2018), Indonesia bahkan mampu menyabet seluruh medali emas yang
dipertandingkan pada cabang olahraga pencak
Sedangkan pada hari Rabu, atlet pencak silat Indonesia turun dalam enam nomor dari delapan
nomor yang dipertandingkan hari ini.
Dari enam nomor tersebut, atlet pencak silat Indonesia berhasil meraih enam medali emas.
Adapun cabang olahraga pencak silat baru mulai dipertandingkan di Asian Games pada tahun
2018.
Meski memiliki berbagai gaya atau aliran berbeda, tetapi nilai utama dari pencak silat tetap
sama, yaitu pukulan, tendangan, sapuan, dan bantingan.
Berikut 5 fakta seputar pencak silat di Asian Games 2018:
1. Sejarah

l
ANTARA FOTO/INASGOC/Melvinas Priananda
Pesilat Indonesia Wewey Wita (kanan) bertanding melawan pesilat Thailand Suda
Lueangaphichatkun (kiri) dalam babak perempat final Kelas B Putri Asian Games 2018 di
Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Jumat (24/8).
Banyak versi mengenai asal-muasal pencak silat, salah satunya kisah perempuan bernama Rama
Sukana yang mengalahkan sekelompok orang mabuk menggunakan gaya binatang yang
berkelahi.
Dikisahkan bahwa Rama Sukana terinspirasi dari perkelahian antara burung elang dan harimau.
Setelah itu, ia mengajarkan teknik yang ia gunakan kepada suaminya, Rama Isruna. Setelah itu
pencak silat terus berkembang hingga saat ini.
2. Masuk Asian Games pada tahun 2018
ASIANGAMES2018.ID
Ilustrasi cabang olahraga pencak silat dalam Asian Games 2018.
Sebagai seni bela diri asli Indonesia, pencak silat memang belum setenar karate atau taekwondo
yang sudah masuk Olimpiade.
Adapun sebelumnya pencak silat baru masuk ajang olahraga Sea Games.
Namun pada 2018, bertindak sebagai tuan rumah, pencak silat akhirnya mulai dipertandingkan.
3. 16 Negara Peserta

FLONA HAKIM/BOLASPORT.COM
Pesilat Indonesia, Aji Bangkit Pamungkas, meraih medali emas pencak silat kelas 85-90
kilogram Asian Games 2018 setelah mengalahkan wakil Singapura.
Pada ajang Asian Games 2018, sebanyak 44 negara turut serta meramaikan pesta olahraga benua
Asia.
Namun dari 44 negara tersebut, hanya 16 negara yang mengirimkan perwakilan pada cabang
olahraga pencak silat.
Adapun negara tersebut adalah Indonesia, Filipina, Singapura, Uzbekistan, Brunei Darussalam,
Pakistan, India, Kirgiztan, Nepal, Jepang, Laos, Thailand, Timor Leste, Iran, dan Vietnam.
4. 19 kelas pertandingan

ANTARA FOTO/INASGOC/Melvinas Priananda


Pesilat Indonesia Pipiet Kamelia (kanan) dinyatakan sebagai pemenang saat melawan pesilat
Singapura Nurul Suhaila Mohd Saiful (kiri) dalam babak perempat final Kelas D Putri Asian
Games 2018 di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Jumat
(24/8).
Ada 16 kelas yang dipertandingkan untuk pencak silat di Asian Games 2018, yang terdiri dari 10
kelas putra dan 6 kelas putri.
Kelas putra terdiri dari: tunggal, ganda, beregu, Kelas B (50-55kg), C (55-60kg), D (60-65kg), E
(65-70kg), F (70-75kg), I (85-90kg), dan J (90-95kg).
Sementara, kelas putri terdiri dari: tunggal, ganda, beregu, Kelas B (50-55kg), C (55-60kg), dan
D (60-65kg).
5. Menjadi cabor penyumbang emas terbanyak
Pesilat nasional, Sugianto, saat ditemui awak media usai meraih medali emas dari cabor pencak
silat, Rabu, (29/8/2018) di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta.
Sebagai seni bela diri asli Indonesia, sudah sepatutnya jika atlet pencak silat Indonesia lebih
diunggulkan.
Ternyata hal itu sejalan dengan prestasi atlet pencak silat Indonesia pada gelaran Asian Games
2018.
Pencak silat menjadi penyumbang medali emas terbanyak, yakni 14 medali emas, selain itu satu
medali perunggu juga berasal dari cabang olahraga ini.
Berikut peraih medali dari pencak silat:
Emas
 Tunggal Putri (Puspa Arumsari)
 Ganda Putri (Ayu Sidan Wilantari dan Ni Made Dwiyanti)
 Putri Kelas C (Sarah Tria Monita)
 Tunggal Putra (Sugianto)
 Ganda Putra (Yola Primadona Jampil & Hendy)
 Regu Putra (Nunu Nugraha, Asep Yuldan Sani, Anggi Faisal Mubarok)
 Putra Kelas B (Abdul Malik)
 Putra Kelas D (Iqbal Chandra Pratama)
 Putra Kelas E (Komang Harik Adi Putra)
 Putra Kelas I (Aji Bangkit Pamungkas)
 Regu Putri (Pramudita Yuristya, Luthfi Nurhasanah, Gina Tri Lestari)
 Kelas D Putri 60-65 Kg (Pipiet Kamelia)
Perunggu
 Putra Kelas F (Rusdana Amri)

Bulutangkis Asian Games 2018

Medali emas beregu putra dan putri Asian Games 2018 menjadi milik China dan Jepang.
Sejumlah fakta menarik dicatatkan dari ajang itu, apa saja?

Bulutangkis beregu putra dan putri usai pada Rabu (22/8). Indonesia kebagian satu perak dan
satu perunggu.

Perak menjadi milik skuat Merah Putih putra usai dikalahkan China 3-1 di final. Tim putri
menyerah di tangan Jepang pada semifinal juga dengan skor 3-1.
Berikut data dan fakta menarik dari bulutangkis di Asian Games 2018 sejauh ini:

7 - Jepang meraih medali emas ketujuh dari seluruh nomor bulutangkis Asian Games sejak
Kanako Yonekura menjadi juara tunggal putri pada 1998. Sebelumnya, Jepang menuai medali
emas beregu putri pada 1966 dan 1970.

6 - Gelar juara beregu bulutangkis putra yang didapatkan China. Melampaui Indonesia (5).

5 - Lin Dan mengoleksi 5 medali emas bulutangkis di Asian Games, menyamai Christian
Hadinata dari Indonesia.

8 - Indonesia menyamai torehan Asian Games 2010 dengan meraih medali perunggu di beregu
putri.

2 - Greysia Polii menjadi satu-satunya pemain putri yang tampil pada Asian Games 2010 dan
2018.

16 - Beregu putra Indonesia menyamai medali perak Asian Games 2002 alias 16 tahun lalu
dengan raihan perak.

20 - Indonesia paceklik emas beregu putra Asian Games sejak 1998.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti, memberikan evaluasi terkait
penampilan para wakil bulu tangkis Indonesia yang bertanding di kategori perorangan Asian
Games 2018. Kendati di nomor tunggal putri belum mampu menyumbang medali emas bagi
Indonesia, Susy Susanti tetap memberikan apresiasi terutama untuk Gregoria Mariska Tunjung
yang menunjukkan peningkatan performa. "Semua sektor cukup baik, mereka bisa menampilkan
permainan terbaik mereka," kata Susy yang dilansir BolaSport.com dari Badminton Indonesia

Menuai hasil positif dalam cabang bulutangkis Asian Games 2018. Publik Tanah Air pun
disuguhkan performa apik para bintang tepok bulu Merah Putih. Meski hanya merengkuh 2
medali emas, 2 perak dan 4 perunggu, namun penampilan armada Pelatnas Cipayung berhasil
memenuhi target yang ditetapkan PP PBSI.

Tak cuma itu, capaian skuat di bawah komando Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid
Binpres), Susy Susanti ini juga sedikit melampaui raihan pada Asian Games 2014 Incheon,
Korea Selatan yang mendulang 2 emas, 1 perak dan 1 perunggu.

Sejumlah catatan menarik pun mencuat dari hasil pada Asian Games 2018. Beberapa di
antaranya masuk dalam rangkuman sejarah unik pesta olahraga terbesar Asia.

Berikut fakta menarik torehan skuat bulutangkis Indonesia di Asian Games 2018:

1. Emas tunggal putra yang diraih Jonatan Christie mensejajarkan namanya dengan deretan
legenda bulutangkis Tanah Air yang mampu menapaki podium tertinggi Asian Games seperti
Tan Joe Hok (1962), Ang Tjin Siang (1966), Liem Swie King (1978), Hariyanto Arbi (1994) dan
Taufik Hidayat (2002 & 2006)

2. Sukses Jonatan Christie menggondol medali emas membawa Indonesia menyamai torehan
China dengan mampu merebut 7 keping emas di sektor tunggal putra sepanjang sejarah
bulutangkis di Asian Games.

3. Keberhasilan Kavin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon meraih medali emas tahun
2018 ini, menjadikan Indonesia mampu mencatatkan hattrick di ganda putra (2010-Markis
Kido/Hendra Setiawan, 2014-M Ahsan/Hendra Setiawan). Ini merupakan hattrick berturut-turut
kedua setelah pada 1974-Tjun Tjun/Johan Wahjudi, 1978-Ade Chandra/Christian Hadinata,
1982-Icuk Sugiarto/Christian Hadinata.

4. Laga All Indonesian Final di sektor ganda campuran Asian Games baru dua kali terjadi
sepanjang sejarah. Selain saat Kevin/Marcus kontra Fajar/Rian 2018 ini, pada 1974 juga terjadi
final sesama Merah Putih yang mempertemukan Tjun Tjun/Johan Wahjudi melawan Ade
Chandra/Christian Hadinata.
5. Indonesia masih jadi pengoleksi emas Asian Games terbanyak di sektor ganda putra dengan
menempatkan 8 duet terbaiknya di podium tertinggi. Setelah Indonesia, ada Malaysia dengan
baru memiliki 4 gelar dan disusul Korsel dengan 2 gelar.

6. Torehan medali perunggu yang didapat tim beregu putri Indonesia pada 2018 ini menjadi
yang keenam kalinya. Sebelumnya, skuat srikandi Merah Putih juga pernah mencatatkan prestasi
serupa pada 2010, 1998, 1986, 1970 dan 1966. 

Anda mungkin juga menyukai