Anda di halaman 1dari 8

MEDALI EMAS BERHASIL DIRAIH HANIFAN YUDANI KUSUMAH

Bola.com, Jakarta - Medali emas berhasil diraih Hanifan Yudani Kusumah, pesilat
putra Indonesia yang turun di Asian Games 2018. Namun, satu hal yang
mengharukan dari Hanifan adalah bagaimana pesilat asal Jawa Barat itu
memanfaatkan momen keberhasilannya untuk menyatukan Indonesia lewat
pelukan Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto.

Hanifan yang sempat mendapat pengurangan poin karena pelanggaran menendang


terlalu tinggi, akhirnya berhasil meraih medali emas. Kemenangan tipis 3-2 atas
Nguyen Thai Lihn memastikan medali emas kembali jatuh ke pangkuan
IndonesiaKemenangan Hanifan disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo
yang berdampingan bersama Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI),
Prabowo Subianto, menjadi momen yang luar biasa bagi sang atlet. Pesilat muda
berusia 20 tahun itu pun menciptakan momen yang menjadi viral ke seluruh
Indonesia dalam sesaat.

Momen itu adalah ketika Hanifan berinisiatif untuk mengajak Presiden Jokowi dan
Prabowo Subianto berpelukan bersama. Momen yang kemudian disambut tepuk
tangan meriah dari para pendukung Indonesia yang memadati Padepokan Pencak
Silat.

Sejenak momen yang diciptakan oleh Hanifan itu pun menjadi ramai di media
sosial. Semua orang memuji momen tersebut sebagai sebuah bentuk dari persatuan
Indonesia, mengingat banyak perdebatan yang menjadi debat kusir di masyarakat
Indonesia, terutama karena kedua sosok negarawan itu akan bersaing dalam
Pemilihan Presiden 2019.

Profil hanif yudani kusumah

Hanifan Yudani Kusumah merupakan seorang atlit silat asli Indonesia yang lahir di
Bandung, 25 Oktober 1997 yang memiliki segudang prestasi.

Prestasi Hanif Yudani Kusuma

Atlet yang sering disapa Hanif ini berhasil meraih medali emas ke-29 untuk
kontingen Indonesia setelah mengalahkan Nguyen Thai Linh asal Vietnam di ajang
Asian Games 2018.Hanif juga mengikuti kejuaraan Popwil, Kejurda, Popda,
Popnas, hingga 02SN di Kota Makassar. mengikuti Malaysia Open 2015 dan
berhasil membawa pulang medali emas. Begitu juga saat bertarung di PON Jawa
Barat 2016, lagi-lagi Hanif sukses menjadi jawara.

Lalu di tahun berikutnya, atlet berambut nyentrik ini pun masuk pelatnas untuk
mengikuti SEA Games 2017. Sayang, dia harus berpuas diri dengan medali
perunggu. Di kejuaraan Belgia Open 2017, Hanif berhasil memperbaiki kedudukan
dengan medali emas.

Puncaknya yakni saat Hanif mengikuti ajang bergengsi Asian Games 2018. Ia
sukses mempersembahkan emas ke-29 untuk kontingen Indonesia atau emas ke-13
dari cabor Pencak Silat di nomor kelas C 55-60 kg putra. Hanif menumbangkan
petarung asal Vietnam, Nguyen Thai Linh dengan skor tipis 3-2.

Yang spektakuler adalah ketika Hanif berhasil memperoleh emas, ia segera naik ke
tribun kehormatan lalu memeluk Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PB IPSI
Prabowo Subianto. Saat itu kedua tokoh tersebut sebagai Capres yang akan
bertarung pada Pilpres 2019. Tentu saja aksinya membuat penonton histeris. Tanpa
butuh waktu lama, aksinya jadi viral di media sosial hingga merajai trending topic
di Twitter.

JAKARTA, Beritasidrap.com – Atlet pencak silat Indonesia, Puspa Arumsari


berhasil kelahiran 03 November 1993 itu menang pada nomor seni tunggal putri
yang digelar di GOR Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah, Senin (27/8/2018)

PRESTASI PUSPA ARUM SARI


Puspa Arumsari keluar sebagai juara setelah mendulang nilai 467. Sedangkan
medali perak jatuh kepada pesilat putri Singapura dengan poin 445. Untuk medali
perunggu diraih atlet pencak silat Filipina, Cherry May Regalado dengan 444 poin.
Prestasi lain sebagai runner-up 2 Pencak Silat World Championship di Thailand,
Juara 1 ASEAN University Games, Palembang, dan Juara 2 Malaysia Open, Ipoh,
Malaysia. Terakhir Puspa Arumsari mengharumkan nama Indonesia di ajang Asian
Games 2018 dengan merebut medali emas.
Pundi-pundi medali emas SEA Games 2019 Filipina kembali diperoleh atlet
Indonesia.
Kali ini emas didapatkan dari cabang olahraga (cabor) atletik jalan cepat.
Hendro Yap, atlet jalan cepat andalan Indonesia berhasil menyumbang medali
emas di nomor Men 20 km Race Walk,
Pertandingan yang digelar di Clark, Filipina pada Senin 9 Desember pagi waktu
setempat. Atlet 29 tahun ini mampu finis diurutan pertama dengan catatan waktu 1
jam 31 menit 20 detik.
Selain Hendro, tim atletik Indonesia juga menerjunkan atlet jalan cepat indonesia
lainnya, Bayu Prasetyo. Namun, Bayu hanya finish di posisi kelima dengan catatan
waktu 01:38.21.

PROFIL HENDRO YAP


Hendro yap Atlet Jalan cepat: Lahir di Medan, 24 Oktober 1990. Hendro Yap lahir
di keluarga biasa, dan ia memilih jalan agar menjadi atlet, untuk dapat meneruskan
sekolahnya, Hendro Yap juga telah mengenyam pendidikan di Pusat Pelatihan
Olahraga dan Latihan Mahasiswa (PPLM) di Bandung pada tahun 2005-2008.
Bergabungnya Hendro Yap di PPLM diketahui tanpa sepengetahuan orangtuanya,
menurut informasi tempat tersebut dibiayai penuh oleh Pemprov Jawa Barat.

PRESTASI HENDRO YAP


Medali Emas pada SEA Games 2019 ini merupakan emas keempat yang secara
berturut-turut diraihnya diajang SEA Games. yang mana kesemuanya diraih dari
cabang Internasional:
1. SEA Games 2013 di Myanmar
2. 2015 di Singapura
3. 2017 di Malaysia
4. SEA Games 2019 Filipina
PROFIL EDEH ERAWATI
edeh Erawati (lahir 25 Mei 1979) merupakan seorang pelari berkebangsaan
Indonesia. Ia menjadi satu-satunya atlet Indonesia yang diundang pada seri
Kejuaraan Atletik Grand Prix Asia sejak 2006 hingga 2011. Ia merebut medali di
hampir semua seri. Ia juga memecahkan rekor nasional nomor lari 100 meter
gawang putri sejak 2005.
 

Indonesia kembali menoreh prestasi di ajang olahraga internasional, berkat


keberhasilan atlet lari Dedeh Erawati yang berhasil meraih dua medali emas di
kejuaraan USATF Masters Indoor Track and Field Championship 2018, yang
diselenggarakan di negara bagian Maryland, Amerika Serikat, tepatnya tanggal 16-
18 Maret lalu.

Ditemani oleh sang pelatih, Fahmy Fachrezzy dan team manager, Satrio Guardian,
Dedeh menjadi satu-satunya perwakilan dari Indonesia yang mengikuti kejuaraan
atletik dunia di kategori Masters untuk usia di atas 30 tahun.
P “Ini hadiah buat kita semua, pokoknya support-nya, doanya, bendera merah
putih bisa berkibar di sini,” papar Dedeh Erawati saat dihubungi oleh VOA baru-
baru ini.

Di kejuaraan yang diikuti sekitar 16 negara ini, Dedeh berhasil mencapai garis
finish di kategori 60 meter lari pendek puteri dengan kecepatan 7.97 detik dan 60
meter lari gawang puteri dengan kecepatan 9.08 detik. Sambutan yang ia dapatkan
di ajang tersebut sangat luar biasa dan menambah semangatnya saat bertanding.

“Luar biasa ya sambutan di (Amerika). Mereka juga sempat bingung melihat kita
terbang segini jauh hanya untuk ikut kejuaraan,” ujar perempuan kelahiran tahun
1979 ini dengan penuh semangat
PRESTASI EDEH ERAWATI

1. berhasil meraih dua medali emas di kejuaraan USATF Masters Indoor Track
and Field Championship 2018
2. berhasil membawa pulang dua medali emas untuk Indonesia di pertandingan
60 meter dan 60 meter gawang

Anda mungkin juga menyukai