Tiga gol Tim Bintang Emas dilesakkan oleh Doan Van Hau dua kali dan
satu dari kapten Do Hung Dung.
Tak ada tambahan gol tercipta sehingga medali emas SEA Games 2019
menjadi milik timnas Vietnam untuk kali pertama dalam 60 tahun.
Timnas U-22 Indonesia harus puas di peringkat kedua dan dikalungi medali
perak untuk ketiga kalinya dalam lima edisi SEA Games terakhir.
Kali terakhir Indonesia juara adalah pada edisi 1991 di Manila, empat tahun
setelah menyabet emas di Jakarta 1987.
Sementara itu, daftar peraih medali emas terbanyak masih ditempati raja
gelar Asia Tenggara, Thailand, dengan koleksi 16 trofi juara SEA Games.
Rekapitulasi SEA Games 2019
Perak: Indonesia
Perunggu: Myanmar
Peringkat 4: Kamboja
Total pertandingan: 29
Timnas Indonesia U-22 lolos ke semifinal SEA Games 2019 dengan status
runner-up Grup B. (Foto: Grandyos Zafna/detikcom)
Pada pertandingan lainnya, Vietnam dan Thailand bermain imbang 2-2. Dalam
duel di Binan Football Stadium, gol War Elephants dicatatkan oleh Supachai
Jaided dan Suphanat Muenta.
Vietnam, yang ketinggalan dua gol, bisa menyamakan kedudukan dengan gol dari
Ngyuen Tien Linh.
Baca juga: Indonesia Vs Laos: Menang 4-0, Garuda Muda ke Semifinal SEA Games
Rizki Nurmansyah
Hanya saja Indonesia kalah dalam jumlah medali perunggu dari Malaysia yang
total meraih 3 emas, 2 perak, dan 5 perunggu.
Medali emas pertama Indonesia dari cabor bulutangkis datang dari nomor beregu
putra, Rabu (4/12/2019).
Emas terakhir Indonesia dari cabor bulutangkis datang dari sektor ganda putri
lewat pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
BEREGU PUTRA
Emas: Indonesia
Perak: Malaysia
Perunggu: Singapura dan Thailand
BEREGU PUTRI
Emas: Thailand
Perak: Indonesia
Perunggu: Malaysia dan Singapura
TUNGGAL PUTRA
Emas: Lee Zii Jia (Malaysia)
Perak: Loh Kean Yew (Singapura)
Perunggu: Kantaphon Wangcharoen dan Sittihikom Thammasin (Thailand)
TUNGGAL PUTRI
Emas: Kisona Selvaduray (Malaysia)
Perak: Ruselli Hartawan (Indonesia)
Perunggu: Pornpawee Chochuwong dan Nitchaon Jindapol (Thailand)
GANDA PUTRA
Emas: Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia)
Perak: Bodin Isara/Maneepong Jongjit (Thailand)
Perunggu: Ong Yew Sin/Teo Ee Yi (Malaysia) dan Wahyu Nayaka Arya
Pangkaryanira/Ade Yusuf Santoso (Indonesia)
GANDA PUTRI
Emas: Greysia Polii/Apriyani Rahayu (Indonesia)
Perak: Chayanit Chaladchalam/Phatimas Muenwong (Thailand)
Perunggu: Vivian Hoo Kah Mun/Yap Cheng Wen dan Chow Mei Kuan/Lee Meng
Kean (Malaysia)
GANDA CAMPURAN
Emas: Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (Indonesia)
Perak: Goh Soon Huat/Shevon Jemie Lai (Malaysia)
Perunggu: Tan Kian Meng/Lai Pei Jing (Malaysia) dan Rinov Rivaldy/Pitha
Haningtyas Mentari (Indonesia)
Rocky PadilaIlustrasi/ANTARA-INASGOC
Selain itu aspek turnover atau kehilangan penguasaan bola yang 29 kali dilakukan
para pemain Indonesia juga tak lepas dari sorotan.
"Hari ini kami bermain kurang bagus. Anak-anak melakukan 29 kali turnover,"
ujar Mocha.
Pelajaran berharga
Kendati menelan kekalahan, tim besutan Rajko Toroman berusaha memetik
pelajaran berharga dari laga pembuka mereka di Sea Games 2019.
Optimisme jelas harus tetap dijaga sebab Kamis (5/12) besok Indonesia harus
segera menghadapi Malaysia di laga kedua, sebelum kemudian bertemu Kamboja
sehari berselang.
"Kekalahan ini akan menjadi pelajaran berharga bagi kami. Dan kami harus
bangkit melawan Malaysia besok," kata Mocha.
Melawan Malaysia besok, Indonesia jelas butuh kemenangan untuk menjaga asa
melaju ke semifinal.