Anda di halaman 1dari 13

Keliping SEA Games

[Remidi PJOK]

Disusun oleh:

Nama: Namiratul ula

Kls:VIII D

No absen:21
Berikut ini beberapa sejarah SEA Games dari awal
sampai sekarang:
1. Awalnya dinamai SEAP Games
Awalnya, pesta olahraga ini dinamai dengan SEAP Games (Southeast Asian
Peninsular Games). Pada tanggal 22 Mei tahun 1958 kala itu, delegasi dari
negara-negara Southeast Asian Peninsula menghadiri Asian Games di Tokyo,
Jepang.Keduanya mengadakan pertemuan dan menyetujui penetapan organisasi
keolahragaan. Setelah diputuskan, SEAP Games atau SEA Games
dikonseptualisasi oleh Wakil Presiden Komite Olimpiade Thailand bernama
Laung Sukhurmnaipradit sebagai Komite Olimpiade Thailand.

2. Negara-negara Penggagas
Beberapa negara seperti Thailand, Myanmar, Malaysia, Laos, Vietnam dan
Kamboja merupakan negara-negara yang mendirikan SEAP Games. Latar
belakang dibentuknya SEAP Games atau SEA Games adalah untuk
mengeratkan kerjasama, pemahaman dan hubungan antar negara di kawasan
ASEAN.

3. Pertama Kali Diselenggarakan


SEAP Games pertama kali diselenggarakan di Bangkok pada 12 hingga 17
Desember tahun 1959. Ajang itu diikuti lebih dari 527 atlet dan panitia dari
Thailand, Myanmar, Malaysia, Singapura, Vietnam dan Laos yang berlaga di 12
cabang olahraga.
4. Anggota Baru
Pada SEAP Games VIII tahun 1975, Federasi SEAP mempertimbangkan
masuknya Indonesia dan Filipina. Kedua negara ini masuk secara resmi pada
1977, dan pada tahun yang sama Federasi SEAP berganti nama menjadi
Southeast Asian Games Federation (SEAGF), dan ajang ini menjadi Pesta
Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara.

Brunei dimasukkan pada Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara X di


Jakarta, Indonesia, dan Timor Leste di Pesta Olahraga Negara-Negara Asia
Tenggara XXII di Hanoi, Vietnam.

5. Gelaran SEA Games


Daftar gelaran SEA Games: Southeast Asian Peninsula Games (SEAP Games)

Gelaran I dilaksanakan tahun 1959 di Bangkok, Thailand


Gelaran II dilaksanakan tahun 1961 di Rangoon, Burma
Gelaran III dilaksanakan tahun 1965 di Kuala Lumpur, Malaysia
Gelaran IV dilaksanakan tahun 1967 di Bangkok, Thailand
Gelaran V dilaksanakan tahun 1969 di Rangoon, Burma
Gelaran VI dilaksanakan tahun 1971 di Kuala Lumpur, Malaysia
Gelaran VII dilaksanakan tahun 1973 di Singapura Gelaran VIII dilaksanakan
tahun 1975 di Bangkok, Thailand Southeast Asian Games (SEA Games)
Gelaran IX dilaksanakan tahun 1977 di Kuala Lumpur, Malaysia Gelaran X
dilaksanakan tahun 1979 di Jakarta, Indonesia
Gelaran XI dilaksanakan tahun 1981 di Manila, Filipina
Gelaran XII dilaksanakan tahun 1983 di Singapura Gelaran XIII dilaksanakan
tahun 1985 di Bangkok, Thailand
Gelaran XIV dilaksanakan tahun 1987 di Jakarta, Indonesia
Gelaran XV dilaksanakan tahun 1989 di Kuala Lumpur, Malaysia
Gelaran XVI dilaksanakan tahun 1991 di Manila, Filipina
Gelaran XVII dilaksanakan tahun 1993 di Singapura
Gelaran XVIII dilaksanakan tahun 1995 di Chiang Mai, Thailand
Gelaran XIX dilaksanakan tahun 1997 di Jakarta, Indonesia
Gelaran XX dilaksanakan tahun 1999 di Bandar Sri Begawan, Brunei Gelaran
XXI dilaksanakan tahun 2001 di Kuala Lumpur, Malaysia
Gelaran XXII dilaksanakan tahun 2003 di Hanoi dan Ho Chi Minh City,
Vietnam
Gelaran XXIII dilaksanakan tahun 2005 di Manila, Filipina
Gelaran XXIV dilaksanakan tahun 2007 di Nakhon Ratchasima, Thailand
Gelaran XXV dilaksanakan tahun 2009 di Viantiane, Laos
Gelaran XXVI dilaksanakan tahun 2011 di Palembang dan Jakarta, Indonesia
Gelaran XXVII dilaksanakan tahun 2013 di Naypytaw, Yangon, Mandaly dan
Ngwe Saung, Myanmar
Gelaran XXVIII dilaksanakan tahun 2015 di Singapura
Gelaran XXIX dilaksanakan tahun 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia

Dan gelaran SEA Games tahun ini adalah yang ke-30 dan dilaksanakan hingga
11 Desember 2019. Ini adalah kali keempat Filipina menjadi tuan rumah SEA
Games

Daftar Cabang Olahraga SEA Games 2019 yang


Berpeluang Raih Emas

Pelari jarak jauh putri Triyaningsih mencium bendera saat upacara pengukuhan Kontingen
Indonesia untuk SEA Games XXX 2019 di Hall Basket GBK, Senayan, Jakarta, Rabu
(27/11/2019). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc. Oleh: Ibnu Azis - 28 November 2019

Sepak Bola

Indonesia berhasil meraih emas dari cabor sepak bola pada SEA Games 1991 di
Manila. Akan tetapi, prestasi olahraga paling populer di Tanah Air ini dalam
kurun lima kali terakhir penyelenggaraan ajang serupa tidak pernah beruntung.
Kemenangan timnas sepak bola U-22 dengan dua gol yang bersarang ke
gawang Thailand di laga perdana SEA Games 2019 Filipina, Selasa (26/11),
membawa asa optimisme bagi tim asuhan Indra Sjafri ini untuk terus melaju
menang dan mencapai target emas.

Polo Air

Cabor ini pada SEA Games 2017 hanya tinggal selangkah mendulang emas,
namun akhirnya kalah dari Singapura dan hanya keluar sebagai runner-up.
Timnas polo air asuhan Milos Sakovic diharapkan mampu mendulang emas di
Filipina dan keluar sebagai yang terbaik di turnamen multicabang antara negara
Asia Tenggara.

Tenis

Menurut media resmi SEA Games, petenis Indonesia menjadi unggulan di tiga
nomor cabor ini, yakni ganda campuran, ganda putri, dan tunggal putri.
Sementara pada SEA Games Filipina 2019 terdapat lima kategori yang akan
dipertandingkan, yakni tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri,
dan ganda campuran.
Basket

Cabor basket nasibnya sama seperti polo air putra yang hanya mendulang perak
di SEA Games 2017, sehingga diharapkan mampu maju selangkah lagi di SEA
Games 2019.

Berdasarkan catatan Kemenpora ada 27 cabang olahraga lain yang berpeluang


mendulang emas, di antaranya atletik, renang, sepeda, selancar, ice skeating,
triathlon, dan badminton. Sementara, Kemenpora telah menyiapkan bonus
Rp200 juta untuk peraih medali emas sebagaimana tercantum dalam surat
keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga nomor 64 tahun 2019. Surat itu tertera
keterangan bahwa pemberian penghargaan olahraga dalam bentuk bonus kepada
olahragawan peraih medali dan pelatih olahraga berprestasi pada
penyelenggaraan SEA Games 2019. Sesmenpora Gatot S Dewa Broto
mengatakan nilai bonus pada SEA Games kali ini sama dengan yang
dianggarkan pada pesta olahraga Asia Tenggara 2017 di Kuala Lumpur,
Malaysia .

Mengenai nilai bonus itu sebagai berikut berdasarkan rilis


Kemenpora:
 Atlet tunggal: emas Rp200 juta, perak Rp100 juta, dan perunggu Rp60
juta
 Atlet ganda: emas Rp160 juta, perak Rp80 juta, perunggu Rp48 juta Atlet
beregu: emas Rp100 juta, perak Rp50 juta, perunggu Rp30 juta
 Pelatih tunggal/ganda: emas Rp100 juta, perak 50 juta, perunggu Rp30
juta Pelatih beregu: emas Rp100 juta, perak Rp65 juta, perunggu Rp39
juta
 Pelatih medali kedua dan seterusnya: emas Rp50 juta, perak Rp25 juta,
perunggu Rp15 juta
 Asisten pelatih tunggal/ganda: emas Rp60 juta, perak Rp30 juta,
perunggu Rp18 juta
 Asisten pelatih beregu: emas Rp80 juta, perak Rp40 juta, perunggu Rp24
juta
 Asisten pelatih medali kedua dan seterusnya: emas Rp30 juta, perak Rp15
juta, perunggu Rp9 juta
Keliping SEA Games
[Remidi PJOK]

Disusun oleh:

Nama: Anggi dwi pebi S.

Kls:VIII D

No absen:
Asal-usul SEA Games

berhubungan erat dengan Pesta Olahraga Semenanjung Asia Tenggara


(Southeast Asian Peninsular Games) atau disingkat SEAP Games. SEAP
Games dicetuskan oleh Laung Sukhumnaipradit, pada saat itu Wakil Presiden
Komite Olimpiade Thailand. Tujuannya adalah untuk mengeratkan kerjasama,
pemahaman dan hubungan antar negara di kawasan semenanjung Asia
Tenggara.
Thailand, Burma (sekarang Myanmar), Malaysia, Laos, Vietnam dan Kamboja (
dengan Singapura dimasukkan kemudian) adalah negara-negara pelopor.
Mereka setuju untuk mengadakan ajang ini dua tahun sekali. Selain itu dibentuk
juga Komite Federasi SEAP Games.
SEAP Games pertama diadakan di Bangkok dari 12 sampai 17 Desember 1959,
diikuti oleh lebih dari 527 atlet dan panitia dari Thailand, Burma, Malaysia,
Singapura, Vietnam dan Laos yang berlaga dalam 12 cabang olahraga.
Pada SEAP Games VIII tahun 1975, Federasi SEAP mempertimbangkan
masuknya Indonesia dan Filipina. Kedua negara ini masuk secara resmi
pada 1977, dan pada tahun yang sama Federasi SEAP berganti nama menjadi
Southeast Asian Games Federation (SEAGF), dan ajang ini menjadi SEA
Games. Brunei dimasukkan pada Pesta Olahraga Asia Tenggara X di Jakarta,
Indonesia, dan Timor Leste di Pesta Olahraga Asia Tenggara XXII di Hanoi,
Vietnam.
Klasemen Medali SEA Games 2019,
Indonesia Tembus Tiga Besar

Indonesia berhasil menembus tiga besar klasemen SEA Games 2019 setelah
mendapatkan tambahan 10 medali pada hari kelima, Kamis (5/12/2019).

Hingga Kamis pukul 19.00 WIB, selain mendapat 10 medali emas, Merah Putih
juga meraih sembilan medali perak dan 10 medali perunggu untuk menempati
peringkat ketiga klasemen SEA Games 2019. Indonesia sukses menyalip
Malaysia dan Singapura yang sebelumnya menempati peringkat ketiga dan
keempat.Adapun Malaysia turun posisi kelima dan Singapura tetap berada di
posisi keempat.

Raihan 10 emas yang diperoleh Indonesia pada Kamis (5/12/2019)


disumbangkan dari cabor sepak takraw, bowling, sambo, judo, modern
pentathlon, menembak, pencak silat, dan balap sepeda. Medali emas dari cabor
sepak takraw disumbangkan lewat nomor ganda putra usai mengalahkan
Myanmar dengan skor 21-18, 21-15. Tim sepak takraw nomor tersebut adalah
Hendra Pago, Muliang, Saputra, Kurniawan, Rizky Pago, Uba, Suharno, dan
Apriyadi. Baca juga: Jadwal Semifinal SEA Games 2019, Timnas U23
Indonesia Vs Myanmar Pada cabor boling, dua nama atlet yang masuk pada
nomor ganda campuran menyumbang medali emas. Mereka adalah Ryan
Leonard Lalisang dan Aldila Indryati. Selanjutnya, judo menyumbang medali
emas pertama untuk Indonesia lewat aksi Iksan Apriyadi pada nomor 73 kg.
Pada sumbo, Senie Kristain menjadi yang terkuat untuk nomor combat sambo
90 kg. Adapun enam medali emas tambahan lain berasal dari empat cabor.
Cabor modern pentathlon, menembak, pencak silat, dan balap sepeda. Emas
cabor modern pentathlon disumbangkan oleh Muhammad Taufik lewat nomor
beach laser individual putra dan Dea Salsabila Putri dari nomor beach laser
individual putri. Pesilat putri, Suci Wulandari, menyumbang satu medali emas
dari cabor pencak silat nomor tanding kelas A (45-50 kg). Baca juga: Tenis
SEA Games 2019, Aldila Sutjiadi Tempuh Dua Final Dua medali emas dari
cabor menembak disumbangkan pasangan campuran Fathur Gustafian dan
Vidya Toyyiba pada kategori mixed air rifle 10M (B). Kemudian, Fafan Khoirul
Anwar HM juga menyumbang medali emas dari nomor mixed benchrest air
rifle (heavy varmint) (B). Sementara untuk cabor balap sepeda, Aiman Cahyadi
menyumbang satu emas bagi Indonesia dari kategori individual time trial putra.
Dengan hasil ini, total Indonesia sudah mengumpulkan 27 emas, 36 perak, dan
39 perunggu. Merah Putih kini menempati peringkat ketiga klasemen SEA
Games 2019 untuk perolehan medali.

Berikut update klasemen SEA Games 2019, Kamis (5/12/2019) malam WIB:
NT GOLD SILVER BRONZE TOTAL

PHILIPPINES 63 45 32 140

VIETNAM 31 35 41 107

INDONESIA 27 36 39 102

SINGAPORE 26 18 29 73

MALAYSIA 23 16 24 63

THAILAND 16 22 30 68

CAMBODIA 2 3 17 22

MYANMAR 1 8 23 32

BRUNEI 1 5 5 11

LAO PDR 0 2 10 12

TIMOR-LESTE 0 0 0 0
SEA Games 2019: Inilah 35 Cabang
Olahraga yang Diikuti Indonesia

Setelah sukses menembus peringkat keempat pada Asian Games 2018, Komite
Olimpiade Indonesia (KOI) sepakat dengan Kementerian Pemuda dan
Olahraga (Kemenpora) tidak lagi menjadikan ajang SEA Games 2019 sebagai
sasaran utama. Ke depan, Indonesia akan lebih memprioritaskan membidik
prestasi di ajang Asian Games dan Olimpiade.

"KOI sepakat dengan Kemenpora dengan tidak lagi menjadikan SEA Games
sebagai sasaran utama. Sebab, SEA Games itu lebih banyak
mempertandingkan cabang olahraga yang menguntungkan tuan rumah
penyelenggara pesta olahraga dua tahunan negara Asia Tenggara tersebut.
Yang menjadi prioritas Asian Games dan Olimpiade yang lebih bergengsi
dimana persaingan cukup ketat," kata Komisi Sport Development KOI, Harry
Warganegara yang ditemui saat menerima kunjungan mahasiswa Universitas
Negeri Jakarta (UNJ) di Lantai 19 Gedung FX Senayan Jakarta, pekan lalu.

Khusus untuk SEA Games 2019, kata Harry, KOI telah membentuk Tim
Verifikasi yang akan bersama-sama Kemenpora dan induk-induk organisasi
(PB/PP) untuk melakukan seleksi mengingat adanya keinginan Kemenpora
yang lebih mengutamakan atlet berpeluang meraih medali emas diterjunkan di
Manila, Philipina. "Tim Verifikasi KOI akan bersama-sama PB/PP dan
Kemenpora akan menyeleksi seluruh atlet yang diusulkan untuk menetapkan
atlet berpeluang meraih emas. Hasil verifikasi itulah yang menempatkan
kelompok atlet berpeluang meraih emas, perak dan perunggu. Soal siapa saja
yang diberangkatkan semua keputusan ada pada Kemenpora," jelasnya.
Apakah pembentukan Tim Verifikasi yang dilakukan KOI itu tidak melanggar
aturan? "Ya, tidak melanggar aturan. Tugas dan fungsi KOI itu memang
membantu pemerintah dalam menentukan atlet yang berhak tampil di multi
event," jawabnya.

Berbicara masalah Olimpiade Tokyo 2020, Harry menyebutkan minimal sudah


tercatat lima cabang olahraga yang berpeluang lolos. Yakni, bulutangkis,
angkat besi, panahan, panjat tebing dan balap sepeda. "Sampai saat ini baru
lima cabor yang berpeluang tampil di Olimpiade Tokyo 2020. Ini menjadi
tantangan ke depan dalam upaya lebih meningkatkan prestasi olahraga
Indonesia," katanya.

Sementara itu, Plt Sekjen KOI, Hellen Sarita Delima mengatakan, pihak KOI
sudah melakukan pertemuan dengan PB/PP.

Dari hasil pertemuan itu, katanya, KOI telah mendata ada 35 cabang yang
mengikuti SEA Games 2019 untuk disampaikan kepada Kemenpora.

Sebanyak 35 cabang itu akan diusulkan kepada Kemenpora. Penentuan berapa


jumlah atlet dan cabor yang akan memperkuat Kontingen Indonesia di SEA
Games 2019 ditentukan dari hasil evaluasi yang akan dilakukan Tim Verifikasi
KOI, PB/PP dan Kemenpora," katanya.

Daftar cabang olahraga: 1. Atletik, 2. Akuatik, 3. Panahan, 4. Bulutangkis, 5.


Bola Basket, 6. Biliar and Snooker, 7. Boling, 8. Tinju, 9. Dayung
(Kayak/Canoe/Rowing), 10. Balap Sepeda, 11. Sepakbola, 12. Golf, 13.
Senam, 14. Hoki Indoor, 15. Ice Skating, 16. Judo, 17. Karate, 18. Pencak
Silat, 19. Sepak Takraw, 20. Menembak, 21. Taekwondo, 22. Tenis, 23. Bola
Voli, 24. Angkat Besi, 25. Wushu, 26. Soft Tenis, 27. Kurash, 28. Catur, 29.
Surfing, 30. Baseball dan Sofbol, 31. Modern Pentathlon, 32.
Sailing/Windsurfing, 33. Angkat Berat, 34. Lawnballs/Petanque, 35. E-Sports

Anda mungkin juga menyukai