Anda di halaman 1dari 24

TUGAS PJOK

“ASIAN GAME 2018”


DI SUSUN OLEH :

SAFIRA ZAHRA OCTAVIOLA

Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Bandung


A.PENGERTIAN

Asian Games awalnya merupakan ajang olahraga di Asia kecil. Far


Eastern Championship Games diadakan untuk menunjukkan kesatuan
dan kerja sama antar tiga negara, yaitu Kerajaan Jepang, Kepulauan
Filipina, dan Republik Tiongkok. Far Eastern Championship Games
pertama diadakan di Manila pada tahun 1913. Negara Asia lainnya
berpartisipasi setelah diselenggarakan. Far Eastern Championship
Games dihentikan pada tahun 1938 ketika Jepang menyerbu Tiongkok
dan aneksasi terhadap Filipina yang menjadi pemicu perluasan Perang
Dunia II ke wilayah Pasifik.

B.TUJUAN

Sebagai pemersatu persahabatan di negara asia mulai dari asia


barat,timur,teggara dan lainnya. Peserta asian games berjumlah 45
negara dan 15.000 atlet. Asian games dilaksanakan setiap 4 tahun
sekali. Dan indonesia sudah menjadi tuan rumah asian games untuk ke-
2 kalinya.
Pesta Olahraga Asia 2018
2018 Asian Games

Kota Tuan Rumah Jakarta & Palembang[1]

Negara Indonesia

"Energy of Asia"[2]
Moto
(Bahasa Indonesia: Energi Asia)

Negara yang
45
berpartisipasi

Atlet yang
11.720 atlet
berpartisipasi

465 nomor pertandingan dalam 40


Acara
cabang olahraga

Upacara
18 Agustus 2018
pembukaan

Upacara
2 September 2018
penutupan

Resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo

Resmi ditutup oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla

Janji atlet Arki Dikania Wisnu

Janji wasit Wahyana

Penyalaan obor Susi Susanti

Stadion Utama Gelora Bung Karno


Tempat utama
Jakarta[3]
Situs web www.asiangames2018.id

< Incheon 2014 Hangzhou 2022 >

Bagian dari seri

Pesta Olahraga Asia 2018[tampilkan]

Pesta Olahraga Asia 2018


(bahasa Inggris: 2018 Asian Games, XVIII Asiad), secara resmi dikenal
sebagai Pesta Olahraga Asia ke-18 dan Jakarta-Palembang 2018,
adalah ajang olahraga wilayah Asia yang diselenggarakan dari 18
Agustus sampai 2 September 2018 di Indonesia, tepatnya di kota Jakarta
dan Palembang.

Pertama kalinya, Pesta Olahraga Asia diselenggarakan secara bersamaan


di dua kota; ibukota Indonesia Jakarta (yang menjadi tuan rumah Pesta
Olahraga Asia untuk pertama kalinya pada tahun 1962), dan Palembang,
ibukota dari provinsi Sumatera Selatan. Acara diadakan di dan sekitar
dua kota tersebut, termasuk lokasi di Bandung dan beberapa tempat di
provinsi Jawa Barat dan Banten. Upacara pembukaan dan penutupan
Pesta Olahraga Asia 2018 diadakan di Stadion Utama Gelora Bung
Karno, Jakarta. eSports dan polo kano pertama kalinya disertakan
sebagai olahraga eksibisi.

Tiongkok memimpin perolehan medali untuk kesepuluh kalinya


berturut-turut. Korea Utara dan Korea Selatan berpawai di bawah
Bendera Penyatuan Korea pada upacara pembukaan dan, untuk pertama
kalinya, berkompetisi sebagai tim bersatu dalam beberapa nomor
pertandingan; mereka juga memenangkan satu dan medali emas pertama
sebagai tim yang bersatu. Perenang Jepang Rikako Ikee diumumkan
sebagai atlet terbaik (MVP) untuk pesta olahraga ini. Dalam ajang
olahraga ini 6 rekor dunia, 18 rekor Asia, dan 86 rekor Pesta Olahraga
Asia berhasil dipecahkan.[4]

Pemilihan tuan rumah

Hanoi
Hanoi ditetapkan sebagai tuan rumah Asian Games XVIII pada tanggal
8 November 2012 setelah mengalahkan kota-kota lain yang juga
mengajukan diri sebagai tuan rumah, yaitu Dubai dan Surabaya.[5] Dubai
menarik diri pada menit terakhir, mengumumkan niat mereka untuk
fokus pada tawaran di masa depan. Wakil ketua Komite Olimpiade
Nasional UEA membantah penarikan tersebut dan mengklaim bahwa
Dubai "tidak mengajukan diri untuk menyelenggarakan Asian Games
2019" dan "hanya dianggap" melakukannya.[6][7][8]

Hasil pemungutan suara tuan rumah Asian Games 2018

Kota Negara Hasil

Hanoi Vietnam 29
Hasil pemungutan suara tuan rumah Asian Games 2018

Kota Negara Hasil

Surabaya Indonesia 14

Dubai Uni Emirat Arab Mengundurkan diri

Namun, pada Maret 2014, terdapat beberapa kekhawatiran mengenai


kemampuan Vietnam untuk menjadi tuan rumah. Hal ini termasuk
kekhawatiran apakah anggaran yang diantisipasi sebesar US$150 juta
merupakan jumlah yang realistis. Terdapat klaim bahwa pemerintah
akhirnya akan menghabiskan lebih dari US$ 300 juta. Selain itu, kritikus
khawatir bahwa beberapa stadion yang dibangun bersamaan dengan
SEA Games 2003 tidak pernah digunakan lagi sejak saat itu.[9] Mantan
ketua Komite Olimpiade Vietnam Ha Quang Du juga mengklaim bahwa
menjadi tuan rumah Asian Games tidak akan meningkatkan pariwisata
di Vietnam.[10]

Pada 17 April 2014, Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung secara
resmi mengumumkan penarikan Hanoi sebagai tuan rumah. Ia
menyebutkan ketidaksiapan dan resesi ekonomi sebagai alasan utama
penarikan tersebut, mengatakan bahwa mereka menarik diri karena
negara tidak mampu membayar pembangunan fasilitas dan tempat yang
dibutuhkan untuk penyelenggaraan acara ini.[11] Banyak masyarakat
Vietnam mendukung keputusan untuk mundur tersebut. [12] Tidak ada
penalti yang dikenakan untuk penarikan tersebut.[13]

Penunjukan Jakarta dan Palembang


Setelah Hanoi mengundurkan diri, sebagai tuan rumah Asian Games
XVIII, OCA menyatakan bahwa Indonesia, Tiongkok, dan Uni Emirat
Arab adalah kandidat yang paling mungkin untuk menjadi tuan
rumah.[14] Indonesia dianggap sebagai favorit, karena Surabaya
merupakan runner-up dari tawaran sebelumnya,[15] dan bersedia untuk
melakukannya jika dipilih.[16] Filipina[17] dan India menyatakan minat
mereka menjadi tuan rumah Asian Games XVIII, tetapi India gagal
mengajukan tawaran karena gagal mendapatkan audiensi dengan
Perdana Menteri Narendra Modi setelah diberi batas perpanjangan
waktu oleh OCA.[18]

Pada tanggal 5 Mei 2014, OCA mengunjungi beberapa kota di Indonesia


yang mungkin bisa menjadi tuan rumah Asian Games, seperti Jakarta,
Surabaya, Bandung, dan Palembang, sementara Surabaya memutuskan
untuk tidak menjadi tuan rumah Asian Games dan sebaliknya berfokus
pada tuan rumah Asian Youth Games pada tahun 2021.[19] Pada tanggal
25 Juli 2014, dalam pertemuan di Kota Kuwait, OCA menunjuk Jakarta
sebagai tuan rumah Asian Games XVIII dengan Palembang sebagai tuan
rumah pendukung. Jakarta dipilih karena telah dilengkapi dengan sarana
olahraga, jaringan transportasi yang memadai, dan fasilitas lain seperti
hotel dan penginapan untuk tamu.[20] Penjadwalan pertandingan Asian
Games, diubah dari tahun 2019 menjadi tahun 2018, karena pada tahun
2019 akan diselenggarakan pemilihan presiden. Pada tanggal 20
September 2014, Indonesia menandatangani kontrak tuan rumah,[21] dan
selama upacara penutupan Asian Games 2014 di Incheon, Indonesia
ditunjuk secara simbolis oleh OCA untuk menjadi tuan rumah Asian
Games berikutnya.[22][23][24]

Pemasaran
Komite Penyelenggara Asian Games Indonesia (INASGOC) telah
menyetujui kesepakatan sponsor dengan sejumlah perusahaan (lihat
tabel).[25] Para sponsor dibagi dalam 5 kategori level sponsorship.
Perusahaan-perusahaan ini secara kumulatif menyediakan pendanaan
senilai Rp 1,8 triliun,[26] termasuk di dalamnya enam Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) yang turut terlibat dalam kerja sama sponsorship
dengan nilai mencapai Rp 500 miliar.[27]
Logo, maskot, dan medali

Maskot Asian Games 2018, dari atas ke bawah: Bhin-Bhin


(cenderawasih), Atung (rusa Bawean), dan Kaka (badak bercula satu).

Logo yang pertama yang diluncurkan pada tanggal 9 September 2015


mengambarkan cenderawasih, spesies burung langka di Indonesia.[28]
Drawa, personifikasi cenderawasih, diresmikan sebagai maskot oleh
wakil presiden Jusuf Kalla pada tanggal 26 Desember 2015.[29] Namun,
setelah munculnya kritik dari masyarakat atas desain maskot dan logo
yang kuno dan tidak menarik[30][31][32], penyelenggara menarik kembali
maskot dan logo yang telah diluncurkan dan memerintahkan Badan
Ekonomi Kreatif untuk merevisi desain logo tersebut.[33]

Pada tanggal 28 Juli 2016, logo dan maskot baru diresmikan oleh Badan
Ekonomi Kreatif, Komite Olimpiade Indonesia, dan Kementerian
Pemuda dan Olahraga.[34] Logo baru ini didasarkan pada desain atap
Stadion Gelora Bung Karno yang dibangun untuk Asian Games 1962 di
Jakarta, dengan delapan jalur yang mengarah ke stadion, lambang
Dewan Olimpiade Asia sebagai matahari bersinar sebagai cerminan
Energi Asia yang bersinar di seluruh Asia.[34]
Maskot baru mencerminkan keberagaman Indonesia dengan tiga hewan
dari berbagai daerah di Indonesia. Nama maskot terilhami dari
semboyan negara Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika. Maskot
cendrawasih bernama Bhin Bhin—berasal dari suku kata pertama kata
"Bhinneka"—mengenakan rompi dengan motif tradisional Asmat dari
Papua dan melambangkan strategi. Maskot rusa Bawean bernama
Atung—berasal dari suku kata pertama kata "Tunggal"—mengenakan
sarung batik parang dan melambangkan kecepatan. Maskot badak
bercula satu bernama Kaka—berasal dari suku kata terakhir kata "Ika"—
mengenakan motif bunga dari Songket Palembang dan melambangkan
kekuatan.[35] Keduanya (logo dan maskot) didesain oleh Feat Studio dari
Indonesia[36].

Pada Juli 2018, Komite Penyelenggara Asian Games Indonesia


(INASGOC) merilis desain medali ke publik, menampilkan logo Asian
Games dan motif batik dari seluruh wilayah Indonesia, mencerminkan
keragaman budaya Indonesia dan persatuan mereka. Selain keragaman
budaya, motif batik tersebut juga mencerminkan keragaman etnis,
agama, dan komunitas ras Asia yang berpartisipasi dalam Asian Games
ke-18.[37]

Prangko
Pos Indonesia menerbitkan dua penerbitan benda-benda filateli lainnya
berkenaan dengan Pesta Olahraga Asia 2018. Penerbitan prangko
bertema Pesta Olahraga Asia ini merupakan kali kelima bagi Pos
Indonesia setelah Pesta Olahraga Asia 1951 New Delhi, Pesta Olahraga
Asia 1962 Jakarta, Pesta Olahraga Asia 1994 Hiroshima, dan Pesta
Olahraga Asia 1998 Bangkok. Penerbitan pertama terbit pada 18 Januari
2018, tetapi peluncuran penerbitan ini baru dilaksanakan pada 15
Februari 2018. Peluncuran penerbitan ini dihadiri oleh Gubernur DKI
Jakarta Anies Baswedan bersama Kepala Regional 4 Jakarta Pos
Indonesia, Pupung Purnama. Benda-benda filateli dalam penerbitan
pertama adalah selembar lembaran mini (LM) mengandung 2 set
prangko (18 keping prangko) yang dicetak sebanyak 40.000 lembar, 2
keping carik kenangan (CK) yang dicetak sebanyak 15.000 set, set
sampul hari pertama (SHP) mengandung 2 SHP yang dicetak sebanyak
1.500 set, dan set kemasan edisi khusus mengandung 2 kemasan yang
dicetak sebanyak 2.000 set. Semua benda filateli dapat dijumpai di
kantor pos besar di seluruh Indonesia terkecuali set kemasan edisi
khusus yang hanya dijual di Jakarta dan Palembang.[38]

Penerbitan terakhir terbit pada 18 Agustus 2018. Penerbitan ini


merupakan penerbitan terbatas. Perancang prangko pada penerbitan
terakhir adalah tiga pemenang lomba rancangan yang diadakan oleh
Kementerian Komunikasi dan Informatika.[39]

Pengembangan dan persiapan


Biaya
Pada tahun 2015, pemerintah pusat telah mengalokasikan anggaran
sebesar Rp 3 triliun (USD 224 juta) untuk mempersiapkan acara ini,
dengan pemerintah daerah juga diharapkan untuk menyediakan sebagian
pendanaan.[40]Pada Juli 2018, alokasi anggaran untuk Olimpiade telah
dilaporkan menjadi Rp 6,6 triliun (USD 450 juta) termasuk Rp 869
miliar (USD 59 juta) dari sponsor.[41][42][43] Namun, pada 2 September
2018, Menteri Keuangan Republik Indonesia mengungkapkan bahwa Rp
8,2 triliun dibiayai oleh APBN 2015-2018, yang digunakan oleh
INASGOC untuk semua persiapan, pembukaan, pengorganisasian, dan
finalisasi penyelenggaraan Asian Games 2018.[44] Total biaya
penyelenggaraan acara ini diperkirakan sekitar US$ 3,2 miliar, dimana
US$ 2,4 miliar dibelanjakan untuk pembangunan infrastruktur yang
terkait dengan acara tersebut.[45][46]

Promosi
Jam hitung mundur Asian Games 2018 di Tugu Selamat Datang,
Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta.

Pada 18 Agustus 2017, Acara simultan diadakan di Monumen Nasional,


Jakarta dan Benteng Kuto Besak Palembang untuk menandai satu tahun
sebelum dimulainya Asian Games. Acara di Jakarta dihadiri oleh
presiden Joko Widodo, dan menampilkan pertunjukan oleh Taeyeon dan
Hyoyeon dari grup K-pop Girls' Generation. Jam hitung mundur
diresmikan di Tugu Selamat Datang dan di depan Stadion Gelora
Sriwijaya.[47][48]

Beberapa acara fun run telah diadakan di beberapa negara Asia sejak
Desember 2017 dengan Lahore, Pakistan sebagai kota pertama yang
menyelenggarakan acara ini.[49]

Pada Mei 2018, sebuah acara yang menandai 100 hari menjelang Asian
Games diadakan untuk menampilkan pengenalan obor Asian Games.
Desain obor ini terinspirasi oleh senjata tradisional golok asal Betawi
(Jakarta) dan skin dari Palembang.[50]

Lagu resmi
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Energy of Asia: Official Album
of Asian Games 2018

Pada 13 Juli 2018, Komite Penyelenggara Asian Games Indonesia


(INASGOC) merilis album musik resmi Asian Games 2018 berjudul
Energy of Asia: Official Album of Asian Games 2018. Album ini terdiri
dari 13 lagu yang melibatkan beberapa artis musik lintas genre.[51]
Relawan

Job Specific Training (JST) Volunteer, Dokter dan Petugas Doping


Control Cluster Jakarta Suburb Asian Games 2018 di Bandung, Jawa
Barat.

Relawan (volunteer) Asian Games 2018 melakukan berbagai tugas


sebelum dan selama Asian Games berlangsung.[52] Target kebutuhan
relawan untuk Games Times sebesar 13.000 orang meliputi 11.000 untuk
relawan di Jakarta dan sisanya di Palembang.[53] Ketika rekrutmen
relawan gelombang pertama untuk Invitation Tournament dibuka,
sebanyak 31.283 aplikasi diterima.[53] Sementara, saat rekrutmen
gelombang kedua dibuka sejak 18 Januari hingga 5 Maret 2018, lebih
dari 36.000 aplikasi diterima.[54] Para relawan mengenakan seragam
khusus yakni tas selempang, jaket, topi, kaos berwarna merah, biru, dan
kuning, serta celana panjang berwarna coklat yang dapat dilepas
sebagian hingga menjadi celana pendek.[55] Relawan juga mengenakan
lencana akreditasi foto yang juga dikenakan oleh pejabat, atlet, anggota
keluarga dan media yang memberi mereka akses ke tempat dan
bangunan tertentu di sekitar lokasi.

Kirab obor
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Kirab obor Pesta Olahraga Asia
2018

Kirab obor dimulai di Stadion Nasional Dhyan Chand di New Delhi,


tuan rumah Asian Games pertama, pada 17 Juli 2018. Api obor
dihasilkan dari cermin parabola yang diarahkan langsung ke matahari.[56]
Api obor dari Indonesia dibawa dari api abadi di Mrapen, Jawa Tengah
pada 18 Juli dan kemudian disatukan dengan api obor dari India di
Candi Prambanan. Di saat bersamaan, Konser Kirab Obor (Torch Relay
Concert) diselenggarakan untuk menandai permulaan kirab obor di
seluruh negeri.[57]

Perjalanan kirab obor kemudian dilakukan di 54 kota, 18 provinsi di


Indonesia, termasuk kedua kota penyelenggara. Kirab obor menempuh
jarak sekitar 18.000 km.[58] Kirab obor selesai pada 17 Agustus, tepat
saat peringatan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ke-73 di Monumen
Nasional, Jakarta sebelum dibawa ke upacara pembukaan di Stadion
Gelora Bung Karno pada hari berikutnya.[56]

Penyiaran

Jakarta Convention Center, lokasi IBC Asian Games 2018 di Jakarta.

INASGOC menetapkan anggaran Rp 800 miliar untuk biaya penyiaran


Asian Games. Dana tersebut termasuk untuk biaya siaran langsung
pertandingan 38 cabang olahraga, upacara pembukaan, dan upacara
penutupan pesta olahraga Asia yang akan berlangsung di Jakarta dan
Palembang tersebut.[59] INASGOC menyediakan Pusat Penyiaran
Internasional (IBC) yang berlokasi di Jakarta Convention Center di
Jakarta dan Sriwijaya Promotion Center di Palembang.[60] IBC Asian
Games 2018 mencakup area seluas 7.100 meter persegi yang terletak di
Hall B Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, sehingga
mampu menampung permintaan ruang siaran sejumlah negara.[61]
Untuk menjaga kualitas siaran Asian Games, INASGOC menggandeng
perusahaan manajemen penyiaran asal Swiss, International Games and
Broadcast Services (IGBS) sebagai mitra pengelolaan penyiaran
pertandingan Asian Games ke-18.[62] IGBS sebelumnya telah menjadi
mitra penyiaran Asian Games pada tiga edisi sebelumnya, yakni Asian
Games 2006 di Doha, Qatar, 2010 di Guangzhou, Tiongkok, dan 2014 di
Incheon, Korea Selatan. Dalam tahap final lelang yang diselenggarakan
oleh INASGOC di Jakarta pada bulan Juni 2017, mereka mengalahkan
NEP, perusahaan media dari Australia.[62] Penyiaran Asian Games akan
didistribusikan di seluruh negara Asia bahkan ke Amerika Latin kecuali
Brasil. Total 427 kamera dengan resolusi tinggi akan disiapkan untuk
menyiarkan secara langsung semua cabang olahraga kecuali cabang
bridge dan squash.[63]

INASGOC bersama IGBS juga meluncurkan program pelatihan untuk


para mahasiswa bertajuk Broadcast Legacy Asian Games 2018.[64] Para
mahasiswa akan mendapatkan kesempatan untuk mengambil peran pada
siaran langsung multi-event tersebut. Program ini dikhususkan untuk
mahasiswa dari 10 perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia.
Kegiatan yang dijalani oleh para peserta yaitu magang dan pembuatan
film pendek (vignette). Untuk magang, para mahasiswa berkesempatan
menjadi asisten kamera, audio teknisi, hingga asisten logistik selama
Asian Games 2018. Adapun untuk pembuatan film pendek, mahasiswa
diwajibkan membuat tayangan berdurasi 30 detik yang kontennya untuk
mempromosikan Asian Games 2018.[65]

Sementara itu hak siar Asian Games 2018 dipegang oleh Dentsu,
perusahaan penyiaran asal Jepang, sedangkan di Indonesia hak siar
dipegang oleh Elang Mahkota Teknologi (Grup Emtek) yang memiliki
hak siar atas siaran televisi terestrial (SCTV, Indosiar, O Channel),
satelit (Nexmedia), kanal digital (Vidio.com) serta melalui aplikasi
BBM.[66] Grup Emtek juga akan membagi hak siar tersebut kepada
sejumlah televisi nasional kecuali siaran pertandingan sepak bola dan
bulu tangkis. Selain Grup Emtek, Asian Games 2018 juga akan disiarkan
oleh televisi terestrial lainnya (TVRI,[67] MetroTV,[68] tvOne (khusus
cabang Akuatik), seluruh penyedia jasa televisi berbayar, UseeTV, MNC
Play, serta aplikasi MAXStream yang disediakan oleh Telkomsel. Untuk
hak siar atas siaran radio, dipegang oleh RRI sebagai Emtek Radio
Partner.[69]

Arena dan infrastruktur


Artikel utama untuk bagian ini adalah: Lokasi pertandingan Pesta
Olahraga Asia 2018

Untuk pertandingan, beberapa tempat dibangun, direnovasi, dan


disiapkan di empat provinsi di Indonesia: Jakarta, Sumatra Selatan,
Banten, dan Jawa Barat. Fasilitas untuk Asian Games 2018 terletak di
ibu kota Jakarta dan Palembang (Sumatera Selatan), di empat kluster
olahraga yang berbeda (tiga di Jakarta dan satu di Palembang). Namun,
15 arena untuk pertandingan dan 11 arena pelatihan di Jawa Barat dan
Banten yang berbatasan dengan Jakarta, akan digunakan untuk
mendukung pelaksanaan Asian Games 2018.[70] Akan ada total 80
tempat untuk kompetisi dan pelatihan.[71]

Sebagian besar arena Asian Games 2018 merupakan arena yang sudah
ada, termasuk Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno yang dibangun
untuk Asian Games 1962 dan Kompleks Olahraga Jakabaring yang
pernah digunakan untuk SEA Games 2011. Dengan penggunaan fasilitas
yang sudah ada, biaya pembangunan diharapkan bisa ditekan.[72]
Perkampungan atlet di Jakarta tengah dibangun di atas lahan seluas 11
hektar di Kemayoran, Jakarta Pusat.[73] Sementara itu, media center di
kedua kota akan menggunakan bangunan yang sudah ada, yaitu Jakarta
Convention Center dan Sriwijaya Promotion Center di Palembang.[74]
Jakarta
Stadion Utama Gelora Bung Karno menjadi tuan rumah upacara
pembukaan dan penutupan.

Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno di Jakarta sendiri akan


menyelenggarakan 13 olahraga setelah renovasi. Kapasitas Stadion
Utama yang berusia 55 tahun dikurangi dari 88.000 penonton menjadi
76.127. Sistem pengenalan wajah juga akan dipasang di stadion untuk
mengantisipasi ancaman teror. Sebuah Velodrome dibangun di kawasan
Rawamangun di Jakarta Timur, dengan biaya US$ 40 juta untuk
bersepeda, bulu tangkis, futsal, bola basket, dan gulat.[75] Sebuah
fasilitas berkuda dibangun di Pulomas dengan biaya US$ 30,8 juta, yang
dapat menampung hingga 1.000 penonton.[76] Arena tersebut diatur
untuk dilengkapi dengan 100 kandang kuda, penginapan atlet, sebuah
rumah sakit hewan, tempat pelatihan, dan area parkir di sebidang tanah
seluas 35 hektar.
Palembang

Stadion Gelora Sriwijaya menjadi tuan rumah final sepak bola wanita.

Kompleks Jakabaring Sport City di Palembang akan menjadi tuan rumah


untuk acara olahraga lainnya. Beberapa rencana telah diajukan untuk
menambah dan meningkatkan fasilitas di dalam kompleks ini, termasuk
peningkatan kapasitas Stadion Gelora Sriwijaya dari 36.000 menjadi
60.000 kursi yang kemudian dibatalkan, namun malah menurunkan
kapasitas menjadi 27.000 setelah memasang kursi di semua tribun
bersama dengan promosi dan peningkatan fasilitas lainnya di stadion.[77]
Tempat baru di Jakabaring Sport City adalah arena bowling dengan 40
lintasan yang selesai pada akhir Mei 2018.[78] Delapan lapangan tenis
tambahan dibangun di kompleks untuk ajang ini.[79] Panjang tempat
mendayung dan kano di Danau Jakabaring diperpanjang hingga 2.300
meter bersama dengan fasilitas dayung dan tribun yang dibangun di tepi
danau.[80]

Wisma atlet di Kemayoran, Jakarta Pusat.

Wisma atlet di Jakarta dibangun di Kemayoran, Jakarta Pusat di atas


lahan seluas 10 hektar, yang memiliki 7.424 apartemen dalam 10
menara. Total kapasitas akomodasi sebesar 22.272 di perkampungan ini
melebihi standar Komite Olimpiade Internasional, yang mengharuskan
tuan rumah Olimpiade untuk menyediakan kamar bagi 14.000 atlet.
Wisma atlet di dalam Jakabaring Sport City di Palembang akan
menampung 3.000 atlet dan ofisial.[81][82] Jalur LRT Jakarta akan secara
langsung menghubungkan wisma atlet dengan Velodrome di
Rawamangun, Jakarta Timur.
Transportasi

Stasiun LRT Ampera, satu dari 13 stasiun LRT Palembang yang digunakan untuk
meningkatkan kapabilitas transportasi kota ini dalam menghadapi Asian Games.

Sebagai bagian dari persiapan menyambut Asian Games, pembangunan MRT


Jakarta dan LRT Jakarta akan dipercepat.[83] Sebuah jalur MRT Jakarta akan
menghubungkan wisma atlet di Kemayoran, Jakarta Pusat dengan Velodrome di
Rawamangun, Jakarta Timur. Operator bus TransJakarta menambahkan 416 bus
untuk melayani para ofisial selama Asian Games berlangsung.[84]

Palembang juga meningkatkan fasilitas transportasi mereka dengan membangun


LRT Palembang sepanjang 25 kilometer dari Bandar Udara Internasional Sultan
Mahmud Badaruddin II ke Jakabaring Sport City.[85] Beberapa fasilitas transportasi
lainnya seperti underpass, flyover, dan jembatan juga akan dibangun di kota
tersebut. Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II akan
memperluas terminal kedatangan dan keberangkatan yang ada, dan membangun
skybridge dengan terminal kereta ringan (LRT) yang akan membawa penumpang
ke Jakabaring.[86]

Pertandingan
Upacara pembukaan dan penutupan

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Upacara pembukaan Pesta Olahraga
Asia 2018 dan Upacara penutupan Pesta Olahraga Asia 2018
Pertunjukan kembang api pada upacara pembukaan Pesta Olahraga Asia 2018

OCA memutuskan bahwa Jakarta akan menjadi kota penyelenggaraan upacara


pembukaan dan penutupan,[87] meskipun Menteri Pemuda dan Olahraga
sebelumnya mengatakan Palembang akan menjadi tuan rumah upacara
penutupan.[88]

Upacara pembukaan Pesta Olahraga Asia 2018 diadakan pada hari Sabtu, 18
Agustus 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Indonesia.[89] Acara
dimulai pada pukul 19:00 WIB (UTC+7) dan berakhir pada pukul 21:25 WIB.
Wishnutama, pendiri dan CEO dari stasiun televisi NET., bertindak sebagai
Direktur Kreatif dalam upacara pembukaan.[90] Presiden Indonesia Joko Widodo
secara resmi membuka perhelatan ini.[91] Pemain basket Indonesia Arki Dikania
Wisnu dan wasit badminton Indonesia Wahyana membacakan janji atlet dan
wasit.[92] Susi Susanti, peraih medali emas Olimpiade pertama bagi Indonesia
menyalakan kaldron api yang terletak di luar stadion.[93] Upacara ini disiarkan
secara langsung di seluruh negara peserta Asian Games 2018.[94] Di Indonesia,
upacara pembukaan ini disiarkan oleh Grup Emtek sebagai pemegang lisensi
penyiaran; TVRI, Metro TV, dan tvOne sebagai mitra penyiaran Emtek; serta
NET., INews, antv, Kompas TV, Jawa Pos TV, Trans7, BeritaSatu TV dan Jak
TV.[95]

Sementara itu, upacara penutupan Pesta Olahraga Asia 2018 dimulai pada pukul
19:00 WIB (UTC+7) pada Minggu, 2 September 2018 dan berakhir pada pukul
21:25 WIB. Sejumlah musisi lokal turut memeriahkan acara ini seperti Isyana
Sarasvati, Afgan, Bunga Citra Lestari, Bams "Samsons", Lea Simanjuntak, GIGI,
Denada, RAN, Siti Badriah, JFlow dan Dira Sugandi. Konglomerat pendiri
perusahaan multinasional asal Tiongkok Alibaba Jack Ma dan perenang peraih
medali emas Tiongkok Sun Yang mempromosikan kota kelahirannya Hangzhou,
sebagai kota tuan rumah Pesta Olahraga Asia 2022.[96][97] Grup vokal pria asal
Korea Super Junior dan iKon, serta penyanyi India Sidharth Slathia turut
memeriahkan upacara penutupan ini.[98] Walikota Hangzhou Xu Liyi menerima
bendera Asian Games untuk Asian Games 2022 dari Gubernur DKI Jakarta Anies
Baswedan dan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin.[99]

Olahraga

Pada Maret 2017, Dewan Olimpiade Asia awalnya mengumumkan bahwa Asian
Games 2018 akan menampilkan 484 nomor pertandingan dalam 42 cabang
olahraga, termasuk 28 cabang olahraga Olimpiade permanen yang diperebutkan
Olimpiade Musim Panas 2016, lima cabang olahraga tambahan yang akan
diperebutkan di Olimpiade Musim Panas 2020 di Tokyo, serta pertandingan di
cabang olahraga non-Olimpiade lainnya.[100] Pada April 2017, OCA menyetujui
pengurangan program sebagai tanggapan terhadap kekhawatiran biaya; gulat
sabuk, kriket, kurash, skateboarding, sambo, dan berselancar dicoret dari program,
dan terdapat pengurangan jumlah kompetisi dalam bridge, jet ski, ju jitsu,
paralayang, olahraga panjat, taekwondo (khususnya, semua kelas berat non-
Olimpiade), dan wushu. Perubahan ini mengurangi jumlah total nomor
pertandingan menjadi 431.[101][102]

Program terakhir diresmikan pada September 2017, meningkatkannya menjadi 465


nomor pertandingan dalam 40 disiplin sebagai program terbesar kedua dalam
sejarah Asian Games. Disiplin tambahan yang diperkenalkan di Olimpiade Musim
Panas 2020 juga ditambahkan, termasuk bola basket 3x3 dan BMX freestyle.[103]

Sementara cabang eSports, bersama dengan Polo kano akan dipertandingkan


sebagai olahraga eksibisi.[104] Menurut Federasi eSports Asia, enam permainan
video telah dikonfirmasi untuk ambil bagian dalam Asian Games tahun ini; League
of Legends, Pro Evolution Soccer 2018, Arena of Valor, Starcraft II, Hearthstone,
dan Clash Royale.[105]

Negara yang ikut serta

Seluruh 45 anggota Dewan Olimpiade Asia dijadwalkan berpartisipasi dalam acara ini. Telah
disepakati bahwa Korea Utara dan Korea Selatan akan bersaing sebagai tim yang bersatu dalam
beberapa nomor pertandingan, seperti yang mereka lakukan di Olimpiade Musim Dingin
2018.[106]

Olahraga

Pada Maret 2017, Dewan Olimpiade Asia awalnya mengumumkan bahwa Asian Games 2018
akan menampilkan 484 nomor pertandingan dalam 42 cabang olahraga, termasuk 28 cabang
olahraga Olimpiade permanen yang diperebutkan Olimpiade Musim Panas 2016, lima cabang
olahraga tambahan yang akan diperebutkan di Olimpiade Musim Panas 2020 di Tokyo, serta
pertandingan di cabang olahraga non-Olimpiade lainnya.[100] Pada April 2017, OCA menyetujui
pengurangan program sebagai tanggapan terhadap kekhawatiran biaya; gulat sabuk, kriket,
kurash, skateboarding, sambo, dan berselancar dicoret dari program, dan terdapat pengurangan
jumlah kompetisi dalam bridge, jet ski, ju jitsu, paralayang, olahraga panjat, taekwondo
(khususnya, semua kelas berat non-Olimpiade), dan wushu. Perubahan ini mengurangi jumlah
total nomor pertandingan menjadi 431.[101][102]

Program terakhir diresmikan pada September 2017, meningkatkannya menjadi 465 nomor
pertandingan dalam 40 disiplin sebagai program terbesar kedua dalam sejarah Asian Games.
Disiplin tambahan yang diperkenalkan di Olimpiade Musim Panas 2020 juga ditambahkan,
termasuk bola basket 3x3 dan BMX freestyle.[103]

Sementara cabang eSports, bersama dengan Polo kano akan dipertandingkan sebagai olahraga
eksibisi.[104] Menurut Federasi eSports Asia, enam permainan video telah dikonfirmasi untuk
ambil bagian dalam Asian Games tahun ini; League of Legends, Pro Evolution Soccer 2018,
Arena of Valor, Starcraft II, Hearthstone, dan Clash Royale.[105]

 Angkat besi (14)  Olahraga


(detail) mekanik
 Akuatik  Bela diri  Gulat (18) (detail) o Jet ski (4)
o Loncat o Jujitsu  Golf (4) (detail) (detail)
indah (9)  Hoki lapangan o Paralayan
(10) (detail) (2) (detail) g (6)
(detail) o Kurash  Judo (15) (detail) (detail)
o Renang (8)  Kabaddi (2)  Pancalomba
(41) (detail) (detail) modern (2)
(detail) o Pencak  Karate (13) (detail)
o Renang silat (detail)  Olahraga
indah (2) (16)
 Kano (detail) seluncur (detail)
(detail) (detail)
o Sprint o Sepatu
o Polo air o Sambo
(6)
(12) roda (2)
(2)
(detail) o Slalom o Seluncur
(detail)
o Wushu (4) papan (4)
 Anggar (12)
(15) o Perahu  Dayung (15)
(detail)
(detail) naga (5) (detail)
 Atletik (48)
 Bulu tangkis  Panahan (5)  Rugbi 7 (2)
(detail)
(7) (detail) (detail) (detail)
 Balap sepeda
 Bisbol  Sepak bola (2)  Layar (10) (detail)
(detail)
o Bisbol (detail)  Sepak takraw (6)
o BMX (2)
(1)  Senam (detail) (detail)
o Sepeda
(detail) o Artistik  Menembak (15)
gunung
o Sofbol (14) (detail)
(4) (1) o Ritmik  Panjat tebing (2)
o Jalan (detail) (2) (detail)
raya (4)  Bridge (6) o Trampoli  Skuas (4) (detail)
o Trek (12) (detail) n (2)  Tenis meja (5)
 Berkuda (detail)  Bola basket
o Tunggan (detail)  Tinju (13) (detail) (detail)
g serasi o Bola  Taekwondo (12)
(2) basket (detail)
o Trilomba 5×5 (2)  Tenis
(2) o Bola o Tenis (5)
o Lompat basket (detail)
rintangan 3×3 (2) o Soft tenis
(2)  Bola tangan (2) (5) (detail)
(detail)  Trilomba (3)
 Bola voli (detail)
o Voli
pantai
(2)
(detail)
o Bola
voli (2)
(detail)
 Boling (6)
(detail)

Olahraga ekshibisi

 Olahraga elektronik (detail)


 Polo kano

Tabel medali

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Tabel medali Pesta Olahraga Asia 2018

Berikut tabel sepuluh peringkat teratas NOC di perhelatan olahraga ini.[110]

* Negara tuan rumah (Indonesia)

Tabel Medali Pesta Olahraga Asia 2018


Per. NOC Emas Perak Perunggu Jumlah
1 Tiongkok (CHN)* 132 92 65 289
2 Jepang (JPN) 75 56 74 205
Korea
3 49 58 70 177
Selatan (KOR)
4 Indonesia (INA) 31 24 43 98
5 Uzbekistan (UZB) 21 24 25 70
Tabel Medali Pesta Olahraga Asia 2018
Per. NOC Emas Perak Perunggu Jumlah
6 Iran (IRI) 20 20 22 62
Tionghoa
7 17 19 31 67
Taipei (TPE)
8 India (IND) 15 24 30 69
9 Kazakhstan (KAZ) 15 17 44 76
10 Korea Utara (PRK) 12 12 13 37
11–
NOC lainnya 78 119 205 402
37
Total (37 NOC) 465 465 622 1.552

Kekhawatiran dan Kontroversi


Artikel utama untuk bagian ini adalah: Kekhawatiran dan Kontroversi pada
Pesta Olahraga Asia 2018

Sebelum pelaksanaan, pihak otoritas Indonesia yakin kedua tuan rumah akan siap
untuk melaksanakan Asian Games 2018 meskipun hanya memiliki empat tahun
untuk mempersiapkannya yang semestinya enam tahun akibat mundurnya Vietnam
pada tahun 2014 yang seharusnya kota Hanoi yang dipih menjadi tuan rumah oleh
Dewan Olimpiade Asia dengan alasan kekhawatiran tentang biaya. Di samping hal
tersebut, persiapan kedua kota tertunda sepanjang 2015 karena pendanaan
pemerintah tidak segera tersedia.[111]

Berbagai kekhawatiran dari masalah kemacetan lalu lintas, serangkaian serangan


teror, yang diakui pihak kepolisian sebagai gangguan jelang Asian Games terhadap
para tersangka teror dan penjahat jalanan kecil,[112][113] dan pendukung sepak bola
Indonesia yang diprovokasi di Stadion Gelora Joko Samudro akibat pemain tim
nasional U-16 Malaysia memasang terbalik bendera Indonesia.[114][115]

Jakarta berjuang dengan polusi udara dan masalah polusi sungai.[116] Akibat dari
pencemaran sungai pihak berwenang menutup sungai yang berbau busuk di dekat
Kampung Atlet degan jaringan nilon hitam karena khawatir akan merusak
pemandangan.[117] Gubernur Jakarta pada saat itu, dan Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Indonesia dengan cepat menghilangkan masalah dengan
berbagai solusi.[118][119]

Anda mungkin juga menyukai