Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH TENTANG SEJARAH ASIAN GAMES

Dosen Pengampu :
Drs. R. Iwan Siswadijaya, M.Si.

Oleh :
Singgih Abiyuwono 183112350750016

No Absen 50

UNIVERSITAS NASIONAL
FAKULTAS ILMUS SOSIAL DAN ILMU POLITIK
HUBUNGAN INTERNASIONAL
2019/2020
KATA PENGANTAR

Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas Olahraga dan Seni ini tanpa adanya halangan yang berarti
dan tepat waktu.

Adapun karya tulis ini dapat saya selesaikan dengan baik karena adanya
bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu saya tidak lupa menyampaikan banyak
terima kasih kepada Bapak Iwan Siswadijaya selaku Bapak Pengampu mata
kuliah Olahraga dan Seni dan kepada semua pihak yang telah membantu saya
dalam pembuatan karya tulis ini.

 Namun tidak lepas dari semua itu, Karena keterbatasan pengetahuan saya
yakin masih banyak kekurangan dalam karya tulis ini, Oleh karena itu saya sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
karya tulis ini. 
Semoga dari karya tulis saya mengenai Sejarah Asian Games ini dapat
memberikan manfaat dan menambah wawasan yang lebih luas lagi.
 

Depok, 4 January 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I Pendahuluan
1.1. Latar
Belakang...................................................................................................4
1.2. Research
Question..............................................................................................4
BAB II Isi
2.1.Definisi Asian Games........................................................................................5
2.2.Sejarah Asian Games.........................................................................................5
2.3.Logo, Maskot, dan Medali Asian Games 2018................................................10
BAB III Penutup
3.1.Kesimpulan......................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13

3
BAB I
Pendahuluan

1.1. Latar Belakang


Pasca Perang Dunia II, sejumlah negara di Benua Asia menerima
kemerdekaannya. Negara-negara yang baru merdeka tersebut meninginkan
sebuah kompetisi yang baru di mana kekuasaan Asia tidak ditunjukkan dengan
kekerasan dan kekuatan Benua Asian diperkuat oleh saling pengertian. Pada
saat Olimpiade London pada Agustus 1948, perwakilan Negara India, Guru
Dutt Sondhi mengusulkan kepada para pemimpin kontingen dari negara-
negara Asia untuk mengadakan Asian Games.
Usulan Seluruh Guru Dutt Sondhi tersebut di setujui oleh seluruh perwakilan
peserta Olimpiade dari kawasan Asia. Kemudian, para perwakilan tersebut
membentuk Federasi Atletik Asia. Panitia persiapan FAA dibentuk untuk
membuat rancangan piagam untuk federasi atletik amatir Asia. Barulah pada
Februari 1949, federasi atletik Asia terbentuk dan menggunakan nama
Federasi Asian Games (Asian Games Federation). Dalam kesepakatan AGF
menyatakan bahwa Asian Games akan diselenggarakan setiap empat tahun
sekali. Itulah yang menjadi latar belakang mengapa Asian Games terus
diselenggarakan hingga saat ini.

1.2. Research Question


 Bagaimana Proses Sejarah Asian Games ?

4
BAB II
Isi

2.1.Definisi Asian Games


Asian Games didefinisikan sebagai ajang olahraga yang diselenggarakan setiap
empat tahun sekali, dengan atlet-atlet dari seluruh negara di Benua Asia yang
terdaftar dalam Dewan Olimpiade Asia (OCA). Dalam penyelenggaraannya,
pesta olahraga terbesar Negara-negara di Benua Asia ini melibatkan ratusan
cabang olahraga dan ribuan atlet. Di Tahun 2018, Indonesia memiliki
kesempatan sebagai tuan rumah penyelenggara Asian Games ke-18. Ini juga
menjadi momen sejarah penting untuk mempromosikan negara RI ke ajang
Internasional.

2.2.Sejarah Asian Games


 1951 DELHI, INDIA
Asian Games pertama diadakan di Delhi, India, 4-11 Maret 1951. Diikuti 491
atlet dari 11 Komite Olimpiade Nasional (NOC) yakni Afghanistan, Burma,
Ceylon/Sri Lanka, India, Indonesia, Iran, Jepang, Nepal, Filipina, Singapura,
dan Thailand. Asian Games pertama ini secara resmi dibuka Presiden Rajendra
Prasa di Stadion Nasional Dhyan Chand, dengan memperebutkan 169 medali
emas dan mempertandingkan enam cabang olahraga: atletik, akuatik (renang,
loncat indah, dan polo air), bola basket, balap sepeda (jalan raya dan trek),
sepak bola, dan angkat besi.
 1954 MANILA, FILIPINA
Ajang Asian Games kedua digelar di Manila, Filipina 24 April - 9 Mei 1954.
Dihadiri 970 peserta dari 19 NOC. Presiden Filipina, Ramon Magsaysay
membuka secara resmi Asian Games II di Stadion Rizal Memorial di Malate,
Manila. Sebanyak 229 medali emas disediakan di ajang yang
mempertandingkan delapan olahraga cabang: atletik, akuatik (renang, loncat
indah, dan polo air),bola basket, tinju, sepak bola, menembak, angkat besi, dan
gulat.

5
 1958 TOKYO, JEPANG
Asian Games jilid III berlangsung di Tokyo, Jepang, 24 Mei - 1 Juni 1958.
Terdapat 1.820 atlet yang mewakili 20 NOC. Asian Games ketiga ini secara
resmi dibuka oleh Presiden HM Kaisar Hirohito di Stadion Olympic, dan
menampilkan 12 cabang olahraga: atletik, akuatik (renang, loncat indah, dan
polo air), bola basket, sepeda (jalan raya dan trek), hoki lapangan, sepak bola,
menembak, tenis meja, tenis, bola voli, gulat, dan angkat besi. Sebanyak 350
medali emas diperebutkan di ajang ini.
 1962 JAKARTA, INDONESIA
Tahun 1962, tercatat sebagai Asian Games pertama bagi Indonesia sebagai
kota tuan rumah. Ajang yang berlangsung 24 Agustus - 4 September itu
dibuka secara resmi oleh Presiden Soekarno di Stadion Gelora Bung Karno.
Diikuti 1.460 atlet yang mewakili 17 NOC Asia, multi event ini menampilkan
13 cabang olahraga; atletik, akuatik (renang, loncat indah, dan polo air), bola
basket, tinju, balap sepeda (jalan raya dan trek), hoki, sepak bola, menembak,
tenis meja, tenis, bola voli, dan gulat. Asian Games 1962 ini memperebutkan
372 medali emas.
 1966 BANGKOK, THAILAND
Asian Games V diselenggarakan 9 - 20 Desember 1966 di Bangkok, Thailand.
Diikuti 1.945 atlet yang mewakili 18 NOC Asia, Raja Bhumibol Adulyadej
secara resmi dibuka ini Asian Games ketiga di Stadion Suphachalasai.
Menampilkan 14 cabang olahraga: atletik, olahraga air (renang, loncat indah,
dan polo air), basket, bulu tangkis, tinju, balap sepeda, hoki lapangan, sepak
bola, menembak, tenis meja, tenis, bola voli, gulat, dan angkat besi. Sebanyak
460 medali diberikan.
 1970 BANGKOK, THAILAND
Secara beruntun, Bangkok kembali menjadi tuan rumah Asian Games ke-6
yang diselenggarakan pada 20 November 1970. Awalnya, Korea Selatan
terpilih menjadi tuan rumah, tapi mengundurkan diri karena alasan keuangan
dan ancaman keamanan. Ajang ini dihadiri 2.400 atlet dari 18 negara serta
mengikuti 15 olahraga cabang yang terdiri dari, atletik, akuatik (renang, loncat
indah, dan polo air), bola basket, bulu tangkis, tinju, balap sepeda, hoki
lapangan, sepak bola, layar, menembak, tenis meja, tenis, bola voli, gulat, dan
angkat besi. Asian Games 1970 memperebutkan 423 medali.

6
 1974 TEHRAN, IRAN
Asian Games ke-7 digelar di Teheran, Iran, 1 - 16 September 1974. Pemimpin
Iran, Syah Mohammad Reza Pahlevi di Stadion Aryamehr resmi membuka
pekan olahraga Asia itu di hadapan 3.010 atlet yang mewakili 25 NOC. Para
atlet akan bertanding untuk memperebutkan 609 keping medali emas yang
disediakan di 18 cabang olahraga, yakni atletik, (renang, loncat indah, dan
polo air), bola basket, bulu tangkis, tinju, balap sepeda, anggar, hoki lapangan,
sepak bola, senam, menembak, tenis meja, tenis, bola voli, gulat, dan angkat
besi.
 1978 BANGKOK, THAILAND
Thailand dengan kota penyelenggaraan Bangkok mencetak hattrick saat untuk
ketiga kalinya menjadi tuan rumah Asian Games VIII yang berlangsung 9 - 20
Desember 1978. Awalnya, Singapura ditunjuk menjadi tuan rumah, namun
Negeri Singa itu membatalkan rencana karena alasan keuangan. Kota
Islamabad, ibukota Pakistan sempat muncul sebagai pengganti, namun muncul
penolakan dari beberapa negara Asia Selatan karena konflik negeri itu dengan
Bangladesh dan India. Raja Bhumibol Adulyadej secara resmi membuka
Asian Games ketiga kali di Stadion Suphachalasai. Total 3.842 atlet, yang
berasal dari 25 NOC mengikuti kompetisi di 21 cabang olahraga yang
menyediakan 626 medali emas.
 1982 DELHI, INDIA
Untuk kali kedua, India dengan ibu kota Delhi menjadi tuan rumah Asian
Games seri 9 yang berlangsung 19 November - 4 Desember 1982. Ini momen
bersejarah sebab untuk pertama kali ajang Asian Games berada di bawah
naungan Dewan Olimpiade Asia (OCA). Sebanyak 4.595 atlet dari 33 NOC
berpartisipasi dan bersaing di 21 cabang, termasuk beberapa cabang yang baru
pertama kali dipertandingkan, seperti, bola tangan, berkuda, dayung dan golf
dimasukkan untuk pertama kalinya. Presiden Zail membuka Asian Games ke-
9 di Stadion Jawaharlal Nehru.
 1986 SEOUL, KOREA SELATAN
Asian Games X diadakan 20 September - 5 Oktober 1986 di Seoul, Korea
Selatan. Sebanyak 4.839 atlet dari 27 NOC mengikuti ajang yang
mempertandingkan 24 cabang olahraga, antara lain panahan, berkuda, anggar,
bola tangan, judo, dan dayung. Presiden Chun Doo-hwan menghadiri upacara
pembukaan di Stadion Olimpiade, Seoul. Terdapat 848 medali untuk
diperebutkan.

7
 1990 BEIJING, CINA
Pesta olahraga bangsa Asia ke-11 diadakan pada 22 September - 7 Oktober
1990 di Beijing, Cina. Sebanyak 6.122 atlet dari 36 NOC berpartisipasi di 27
cabang olahraga dan dua cabang eksebisi yakni bisbol dan soft tennis.
Presiden Cina, Yang Shangkun menghadiri upacara pembukaan di Workers
Stadium, Beijing.
 1994 HIROSHIMA, JEPANG
Asian Games tahun 1994, berlangsung 2 - 16 Oktober, di Hiroshima, Jepang.
Edisi ke-12 ini mengusung tema mempromosikan perdamaian dan harmoni
antar negara-negara Asia. Hal itu ditekankan tuan rumah karena Hiroshima
pernah hancur karena serangan bom atom pada Perang Dunia II tahun 1945.
Apalagi momen itu bertepatan dengan peristiwa Perang teluk 1991 sehingga
Iran absen dari keikutsertaan. Ajang ini diikuti 6.828 atlet dan ofisial dari 42
negara dan bersaing demi 1.079 medali disediakan.
 1998 BANGKOK, THAILAND
Asian Games XIII yang diselenggarakan 6 - 20 Desember 1998 di Bangkok,
Thailand menjadi catatan sejarah karena Thailand mencatatkan diri sebagai
tuan rumah terbanyak dengan empat kali penyelenggaraan. Sebanyak 6.554
atlet dari 41 NOC berpartisipasi dan berkompetisi di 36 olahraga yang
menyediakan 1.225 medali emas, termasuk beberapa cabang baru, yakni kano,
kabbadi, dan sepaktakraw. Raja legendaris Thailand, Bhumibol Adulyadej
resmi membuka pesta di Stadion Nasional Rajamangala.
 2002 BUSAN, KOREA SELATAN
Asian Games 2002, XIV Asiad diselenggarakan di Busan, Korea Selatan, 29
September - 14 Oktober 2002. Busan adalah kota kedua di Korea Selatan,
setelah Seoul pada tahun 1986 untuk menjadi tuan rumah Asian Games. Total
7.711 atlet dari 44 negara mengikuti 419 nomor pertandingan di 38 cabang
olahraga. Multi event yang menyediakan 1.350 keping medali emas itu dibuka
Kim Dae-jung di Stadion Aryamehr.
 2006 DOHA, QATAR
Asian Games XV yang diselenggarakan 1 - 16 Desember di Doha, Qatar.
Sebanyak 9.520 atlet dari 45 NOC berkompetisi di 39 cabang olahraga
termasuk beberapa cabang baru, yakni binaraga, softball, soft tenis, dan
wushu. Sheikh Hamad bin Khalifa Al Thani menggelar upacara pembukaan di
Stadion Internasional Khalifa. Asian Games 2006 memperebutkan 1.393
medali emas.

8
 2010 GUANGZHOU, CINA
Asian Games ke-16 diadakan di Guangzhou, Cina, 12-11 November 2010.
Dengan menghadirkan 9.704 peserta dari 45 NOC, ajang ini dibuka Perdana
Menteri, Wen Jiabao di Stadion Olimpiade Guangdong. Ajang ini
menampilkan 42 cabang olahraga dengan memperebutkan total 1.577 medali.
 2014 INCHEON, KOREA SELATAN
Asian Games ke-17 yang diadakan di Incheon, Korea Selatan, 19 September -
4 Oktober 2014. Dengan 9.501 peserta dari 45 NOC. Asian Games secara
resmi dibuka oleh Presiden Park Geun-hye di Stadion Utama Incheon Asiad,
menampilkan 36 cabang olahraga, dan total 1.454 medali yang diperebutkan.
 2018 JAKARTA-PALEMBANG, INDONESIA
Asian Games ke-18 diadakan di Jakarta-Palembang, Indonesia yang
diselenggarakan dari tanggal 18 Agustus sampai 2 September 2018 di
Indonesia, tepatnya di kota Jakarta dan Palembang.
Pertama kalinya, Pesta Olahraga Asia diselenggarakan secara bersamaan di dua
kota; ibukota Indonesia Jakarta (yang menjadi tuan rumah Olimpiade ini untuk
pertama kalinya pada tahun 1962), dan Palembang, ibukota dari provinsi Sumatra
Selatan.

9
2.3. Logo, Maskot, dan Medali Asian Games 2018

Maskot Asian Games 2018, dari atas ke bawah: Bhin-Bhin (cenderawasih), Atung
(rusa Bawean), dan Kaka (badak bercula satu).
Logo yang pertama yang diluncurkan pada tanggal 9 September 2015
mengambarkan cenderawasih, spesies burung langka di Indonesia. Drawa,
personifikasi cenderawasih, diresmikan sebagai maskot oleh wakil presiden Jusuf
Kalla pada tanggal 26 Desember 2015. Namun, setelah munculnya kritik dari
masyarakat atas desain maskot dan logo yang kuno dan tidak menarik,
penyelenggara menarik kembali maskot dan logo yang telah diluncurkan dan
memerintahkan Badan Ekonomi Kreatif untuk merevisi desain logo tersebut.
Pada tanggal 28 Juli 2016, logo dan maskot baru diresmikan oleh Badan Ekonomi
Kreatif, Komite Olimpiade Indonesia, dan Kementerian Pemuda dan Olahraga.
[34] Logo baru ini didasarkan pada desain atap Stadion Gelora Bung Karno yang
dibangun untuk Asian Games 1962 di Jakarta, dengan delapan jalur yang
mengarah ke stadion, lambang Dewan Olimpiade Asia sebagai matahari bersinar
sebagai cerminan Energi Asia yang bersinar di seluruh Asia.
Maskot baru mencerminkan keberagaman Indonesia dengan tiga hewan dari
berbagai daerah di Indonesia. Nama maskot terilhami dari semboyan negara
Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika. Maskot cendrawasih bernama Bhin Bhin—
berasal dari suku kata pertama kata "Bhinneka"—mengenakan rompi dengan
motif tradisional Asmat dari Papua dan melambangkan strategi. Maskot rusa

10
Bawean bernama Atung—berasal dari suku kata pertama kata "Tunggal"—
mengenakan sarung batik parang dan melambangkan kecepatan. Maskot badak
bercula satu bernama Kaka—berasal dari suku kata terakhir kata "Ika"—
mengenakan motif bunga dari Songket Palembang dan melambangkan kekuatan.
Keduanya (logo dan maskot) didesain oleh Feat Studio dari Indonesia
Pada Juli 2018, Komite Penyelenggara Asian Games Indonesia (INASGOC)
merilis desain medali ke publik, menampilkan logo Asian Games dan motif batik
dari seluruh wilayah Indonesia, mencerminkan keragaman budaya Indonesia dan
persatuan mereka. Selain keragaman budaya, motif batik tersebut juga
mencerminkan keragaman etnis, agama, dan komunitas ras Asia yang
berpartisipasi dalam Asian Games ke-18.

11
BAB III
Penutup

3.1.Kesimpulan
Asian Games, juga dikenal sebagai Asiad, adalah acara multi-olahraga
kontinental yang diadakan setiap empat tahun di antara para atlet dari seluruh
Asia. Olimpiade diatur oleh Asian Games Federation (AGF) dari Olimpiade
pertama di New Delhi, India, hingga Olimpiade 1978. Sejak Olimpiade 1982,
mereka diselenggarakan oleh Dewan Olimpiade Asia (OCA), setelah pecahnya
Federasi Olimpiade Asia. Olimpiade diakui oleh Komite Olimpiade
Internasional (IOC) dan digambarkan sebagai acara multi-olahraga terbesar
kedua setelah Olimpiade.
Ada sembilan negara yang menjadi tuan rumah Asian Games. Empat puluh
enam negara telah berpartisipasi dalam Olimpiade, termasuk Israel, yang
dikeluarkan dari Olimpiade setelah partisipasi terakhir mereka pada tahun
1974.
Game terbaru diadakan di Jakarta dan Palembang, Indonesia dari 18 Agustus
hingga 2 September 2018. Game berikutnya dijadwalkan akan diadakan di
Hangzhou, Cina pada 10 - 25 September 2022. Sejak 2010, kota tuan rumah
dikontrak untuk mengelola Asia Games dan Asian Para Games, yang terakhir
merupakan ajang bagi para atlet dengan kondisi fisik untuk saling bersaing.
Asian Para Games diadakan segera setelah Asian Games.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://en.wikipedia.org/wiki/Asian_Games

https://www.academia.edu/8763236/ASIAN_GAMES_Asian_Games

http://kemenpora.go.id/img_upload/files/Keikutsertaan%20Indonesia%20dalam
%20Asian%20Games%202006-2014.pdf

13

Anda mungkin juga menyukai