Npm : 183112350750016
Prodi : Hubungan Internasional
Mata Kuliah : HIK Amerika Latin
Ruang : R.01
Dosen Penguji : Budiarman, M.A
JAWABAN UAS
1. A. Tujuan Tiongkok untuk mendekati Amerika Latin lain tak bukan hanya menjalin
kerjasama pada bidang investasi dan perdagangan. Karena Tiongkok sangat menginginkan
sumber daya alam seperti kedelai, jagung, dan sebagainya yang dimiliki oleh wilayah
Amerika Latin untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka dan disisi lain negara Amerika
Latin juga membutuhkan teknologi dan infrastruktur untuk menopang sektor agrikultur
mereka secara positif membuat ini menjadi kesempatan bagi Tiongkok untuk merekatkan
hubungan dengan Amerika Latin yang bersifat timbal balik dan mengisi satu sama lain
sehingga menjadikan hubungan mereka lebih mengarah ke win-win cooperations.
Ditambah dengan kebijakan BRI yang berfokus pada infrastruktur dan stimulus dana
membuat Amerika Latin tidak dapat mengelak dari tawaran yang diajukan oleh Tiongkok.
Tentunya, 19 dari 32 negara di Amerika Latin dan Karibia menandatangani BRI membuat
ini sebagai kemajuan bagi Tiongkok dalam ekspansi kebijakan tersebut. Pembangunan
hidroelektrik di Ekuador, rel kereta api di Argentina, Akuisisi perusahaan energi Peru,
stimulus dana ke Venezuela, dan sebagainya menjadi bukti bahwa kebijakan BRI benar-
benar menjadi ambisi untuk mempengaruhi negara Amerika Latin.
B. Menurut saya respon dari negara negara kawasan Amerika Latin dan Karibia secara
umum terhadap sikap agresif China dalam menjalin hubungan kerjasama dengan mereka
adalah cukup bervariatif, dikarenakan ada yang pro dan juga ada yang kontra. Negara
kawasan amerika latin yang pro terhadap hubungan kerjasama dengan china menyambut
hangat kedatangan china untuk melakukan suatu kerjasama bilateral baik dari segi ekonomi
maupun politik dikarenakan negara yang pro ini menganggap bahwa china adalah angin
segar bagi kawasan mereka untuk melakukan suatu hubungan bilateral / multilateral yang
dapat lebih mengarah ke win win cooperations. Sedangkan negara yang kontra dengan
masuknya china ke kawasan amerika latin untuk melakukan suatu hubungan kerjasama
dikarenakan negara yang kontra ini masih bergantung dan juga mempunyai kesepakatan
dengan Amerika Serikat, yang mana negara yang kontra terhadap ekspansi china ini bisa
dibilang masih tunduk terhadap Amerika Serikat. Dan juga Amerika Serikat tentu merasa
terusik dan terganggu dengan keberadaan Tiongkok ketika sebagian besar negara di
Amerika Latin mulai menandatangani BRI dan banyaknya pembangunan projek
infrastruktur serta manufaktur. Amerika Serikat menganggap bahwa ini menjadi bumerang
bagi negara Amerika Latin karena stimulus dikucurkan dengan jumlah yang besar
membuat mereka memiliki kemungkinan untuk tidak dapat membayar hutang dan menjadi
jebakan atau debt trap.
C. Kompetisi yang terjadi antara Taiwan dan Tiongkok di Amerika Latin pada periode ini
terbukti menggunakan diplomasi ekonomi sebagai instrumen diplomasinya dalam bentuk
bantuan finansial dan juga diplomasi komersil. Kemenangan Tiongkok atas Taiwan terjadi
karena adanya keunggulan kekuatan ekonomi Tiongkok yang jauh lebih unggul jika
dibandingkan dengan Taiwan maka menciptakan keinginan perpindahan yang lebih besar
bagi negara-negara terkait.
2. A. Hubungan antara Amerika Latin dan Uni Eropa (UE) membutuhkan paradigma baru,
dengan alat dan strategi untuk mengatasi tantangan saat ini dan masa depan. Hubungan
Eropa-Amerika Latin tidak lagi seperti dulu. Dengan naiknya China, UE mulai kehilangan
relevansi untuk kawasan ini pada saat Eropa Selatan mulai berbagi beberapa masalah
Amerika Latin. Kedua kawasan itu berada pada ujung spektrum berseberangan: penurunan
relatif Eropa bertepatan dengan kenaikan tidak hanya dari Brasil dan Meksiko, tetapi juga
kekuatan menengah seperti Kolombia dan Peru. Namun, di kedua daerah ada
kecenderungan yang berkembang menuju fragmentasi internal yang lebih besar. Kemajuan
relatif Amerika Latin dan penurunan Eropa secara bertahap mengubah paradigma kerja
sama. Dibutuhkan tampilan baru dalam hubungan kedua kawasan: Pertama, Eropa kurang
menjadi prioritas bagi Amerika Latin. Meskipun UE tetap menjadi investor utama,
kawasan Asia-Pasifik telah menjadi area perdagangan utama bagi Brasil, Chili, Kolombia,
dan Peru. Sementara itu, Amerika Tengah dan Karibia telah meningkatkan ketergantungan
mereka dengan AS, Kedua, memberi nasihat bukan lagi jalan satu arah. Berdasarkan
pengalaman mereka sendiri, Brasil dan negara-negara Amerika Latin lainnya berpartisipasi
dalam debat tentang bagaimana menyelesaikan krisis utang Eropa dan secara terbuka
mengkritik langkah-langkah penghematan yang didorong oleh Jerman, Ketiga, KTT Ibero-
Amerika, yang diadakan pada November 2012 di Cádiz (Spanyol), menandai berakhirnya
suatu era. Kali ini bukan Amerika Latin yang menyerukan solidaritas, melainkan Portugal
dan Spanyol yang meminta dukungan dari mitra Ibero-Amerika mereka. Madrid tidak bisa
lagi membiayai 70 persen anggaran Komunitas Ibero-Amerika, seperti yang telah
dilakukan sampai sebelumnya; masa depan komunitas sekarang tergantung pada negara
lain yang membuat komitmen yang lebih besar, Keempat, tren menuju perpecahan Utara-
Selatan terlihat di Eropa dan Latin Amerika. Dalam kasus UE, ini dapat menyebabkan
jurang yang semakin dalam di antara negara-negara inti Zona-Euro (Eurozone) di Eropa
Utara dan mereka yang berada dalam kondisi keuangan yang buruk di selatan. Di Amerika
Latin, perbedaannya adalah antara yang Amerika Selatan lebih otonom (Mercosur/Unasur)
dipimpin oleh Brasil dan Amerika Utara (Amerika Tengah , Meksiko dan Karibia) yang
saling bergantung dengan AS, Kelima, kemunduran relatif Eropa (bagian selatan) dan
kebangkitan Amerika Latin (selatan) tidak hanya akan mengubah keseimbangan kekuasaan
tetapi juga menciptakan masalah bersama, yaitu masalah yang tidak asing di Amerika
Latin tetapi baru bagi beberapa negara Eropa. Ini termasuk kemiskinan dan
ketidaksetaraan, populisme dan, dalam skenario terburuk, ketidakamanan warga.