Npm : 183112350750016
Kelas : R.02
JAWABAN UAS
2. Dengan adanya pandemi covid 19 yang mulai dirasakan masyarakat global pada akhir
tahun 2019, maka tentunya tidak dapat dihindari lagi akan mempengaruhi berbagai skema
pembangunan global dan nasional. Sumber daya yang ada sekarang ini akan labih banyak
diprioritaskan pada penanganan pandemi covid 19, dan juga mendukung ekonomi
masyarakat yang banyak terdampak. Pandemi Covid 19 tentunya juga akan mempengaruhi
target pencapaian SDGs secara keseluruhan, menurut saya untuk Kenaikan GDP menjadi
faktor penting yang diperhatikan oleh negara karena GDP dianggap menjadi salah satu
indikator pengukuran kesejahteraan suatu negara. GDP yang meningkat, maka
kesejahteraan ekonomi dan kesejahteraan social juga akan meningkat. Negara maju dengan
GDP per individu yang cenderung tinggi akan memiliki tingkat konsumsi yang tinggi,
umur yang lebih panjang, kesehatan yang terjamin, dan keamanan pangan. Tetapi, aktivitas
ekonomi yang diusahakan untuk meningkatkan GDP memiliki dampak baik positif
maupun negative bagi masyarakat sosial dan lingkungan.
4. Kaitan SGDs dengan urgensi ilmu Hubungan Internasional adalah Hubungan Internasional
yang awalnya hanya berfokus pada kajian tentang Diplomasi, Keamanan Internasional
yang masih berfokus kepada keamanan tradisional, Hukum Internasional, Konflik –
konflik regional, kepentingan nasional Namun dengan adanya Globalisasi membuat dunia
dengan cepat berubah dan isu dalam kajian Hubungan Internasional telah bergeser fokus
bukan hanya berfokus kepada isu tradisional saja namun pada saat ini merujuk pada isu –
isu baru seperti Keamanan Manusia, Lingkungan Hidup, Masalah Gender, Global
Governance, masalah yang berkaitan dengan kemiskinan, masalah kesehatan yang
berkaitan dengan penyakit – penyakit menular. Sebagai contoh masalah gender yang mana
pada saat ini semua dunia internasional menyerukan gender equality lalu untuk teori yang
relevan dengan contoh adalah Feminisme, Pada dasarnya pemikiran Feminisme ada di
setiap ilmu sosial. Dalam Hubungan Internasional sendiri Feminisme hadir secara meluas
pada akhir 1980an. Berakhirnya Perang Dingin dan adanya reevaluasi dari teori tradisional
Hubungan Internasional sepanjang tahun 1990an memunculkan issu baru mengenai
gender. Konsep gender muncul dikarenakan kaum Feminis yang tertarik terhadap
karakteristik tertentu yang dikaitkan dengan laki-laki atau perempuan, seperti sifat agresif
dan kompetitif yang sering dikaitkan dengan sifat laki-laki, sedangkan sifat emosional dan
patuh yang sering dikaitkan dengan sifat perempuan. Pemikiran Feminisme juga memiliki
konstribusi terhadap Hubungan Internasional. Konstribusi besarnya adalah menjadikan
agenda marjinal sebagai agenda utama dalam Hubungan Internasional. Feminisme
menawarkan studi Hubungan Internasioal dengan berbagai perspektif dengan issu yang
baru dalam ranah feminis bahwa gender tidak hanya tentang perempuan namun juga
tentang cara politik internasional dibentuk, dipelajari, dan diimplementasikan