TOOTH DISCOLORATION
HIPPOCRATES
02
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2020
1
Kesetaraan Gender; (6) Air Bersih dan Sanitasi Layak; (7) Energi Bersihdan
Terjangkau; (8) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi; (9) Industri, Inovasi
danInfrastruktur; (10) Berkurangnya Kesenjangan; (11) Kota dan Permukiman
yang Berkelanjutan; (12)Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab; (13)
Penanganan Perubahan Iklim; (14) EkosistemLautan; (15) Ekosistem Daratan;
(16) Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh; (17)Kemitraan
untuk Mencapai Tujuan (Open Working Group proposal for Sustainable
Development,2014).
Program SDGs yang sedang digencarkan pemerintah saat ini
membutuhkan peran dari generasi millenial dan anak-anak muda, karena mereka
inilah yang nantinya akan menjadi motor penggerak dari program pembangunan
berkelanjutan itu. Apalagi, peran anak muda sangat dibutuhkan oleh pemerintah
dalam proses pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals
(SDGs). Peran pemuda selaras dengan UU No 40 tahun 2009 tentang
kepemudaan, tercantum dalam pasal 1 ayat 1 pemuda adalah warga negara
Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhandan perkembangan yang
berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun. Dan ayat 2 menjelaskan
bahwa kepemudaan adalah berbagai hal yang berkaitan dengan potensi, tanggung
jawab,hak, karakter, kapasitas, aktualisasi diri, dan cita-cita. Pelaksanaan tujuan
SDGs akan lebih mudah dicapai jika peran pemuda akan kesadaran untuk
merubah dunia tertanam dalam diri sendiri.
Sebagai pemuda yang tangguh, banyak hal yang dapat kita lakukan agar
dapat mencapai tujuan bersama tersebut. Dimana kita dapat ikut serta dan
melibatkan diri dalam berbagai cara, salah satunya yakni dengan memulai dari diri
sendiri, yaitu dengan tidak membuang sampah sembarangan, menghargai teman,
tidak melakukan kekerasan, jujur dalam segala hal dalam keseharian, serta
menerapkan pola hidup yang sehat. Hal tersebut merupakan beberapa contoh kecil
yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian, untuk cakupan
yang lebih luas kita bisa membuat gerakan sosial di lingkungan masyarakat. Kita
dapat memulai dari hal-hal yang kecil seperti halnya dengan bergabung dalam
organisasi dan komunitas, menjadi sukarelawan di kegiatan-kegiatan sosial, dan
lain sebagainya.
3
Selain itu, pendidikan dan keterampilan juga merupakan hal yang sangat
penting. Dimana generasi muda butuh membekali diri dengan berbagai
keterampilan, seperti keterampilan kepemimpinan, penguasaan teknologi,
menguasai bahasa asing, dan lain sebagainya. Karena pemuda merupakan aktor
pembangun dan pemimpin di masa depan, maka sangat penting bagi pemuda agar
dapat berdaya saing dan berpikir kritis. Jika para pemuda berdaya, tidak apatis,
serta mampu menyuarakan ide-idenya terkait dengan pembangunan, maka saya
yakin bahwa tujuan pembangunan berkelanjutan di tahun 2030 nanti bukanlah
sesuatu hal yang mustahil untuk dicapai.
Oleh karena itu, konsep yang dikembangkan dalam Pendidikan untuk
Pembangunan Berkelanjutan, salah satunya yaitu mendorong pemuda mengambil
peranan dalam pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan. Melalui program
ESD, WWF melakukan pelatihan peningkatan kapasitas anak muda untuk
pengelolaan sumber daya alam agar dapat memenuhi kebutuhan manusia saat ini
dan generasi yang akan datang.
4
DAFTAR PUSTAKA