SMA AL-AMIN
Bogor, Pamijahan
Namun sebelum lebih jauh, apakah anda pernah mendengar Sustainable Development
Goals(SDGs)? Atau dengan sebutan lainnya yaitu Pembangunan berkelanjutan.
Dikutip dari portal resmi SDGs United Nations, pengertian dari SDGs adalah singkatan dari
Sustainable Development Goals atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. SDGs adalah
serangkaian 17 tujuan yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk dicapai
oleh seluruh negara di dunia pada tahun 2030. Tujuan ini dirancang untuk mengatasi berbagai
masalah global seperti kemiskinan, kelaparan, kesenjangan gender, perubahan iklim, dan
perlindungan lingkungan. SDGs pertama kali dirumuskan di Roma, Italia pada 10 Februari 2010.
Secara sederhana SDGs ini merupakan upaya global untuk mewujudkan pembangunan
berkelanjutan di seluruh dunia, tujuan ini mencakup aspek kehidupan manusia, seperti Ekonomi,
Sosial dan Lingkungan.
SDGs mencoba membenahi dan membangun kesejahteraan untuk kehidupan manusia. Tentu
permasalahan global tidak dapat diatasi tanpa adanya persatuan global juga. Melalui SDGs
permasalahan global tersebut dapat ditangani dan dibenahi melalui kerjasama Internasional.
Yang mana Negara-negara berusaha mengurangi kemiskinan, meningkatkan kualitas kesehatan
dan pendidikan, membenahi dan memastikan kesetaraan gender, mengurangi ketimpangan,
menangani lingkungan, membangun inovasi baru untuk kebutuhan energi, mengatasi perubahan
iklim, dan melindungi ekosistem bumi. Selain itu membangun tata kelola yang mampu
mempertahankan dan menjaga kualitas kehidupan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Dengan upaya SDGs diharapkan permasalahan global dan kondisi bumi dapat ditangani dan
terselesaikan dengan baik, hal tersebut tak lain untuk keberlangsungan hidup dan persiapan
untuk kehidupan generasi berikutnya.
Untuk mewujudkan SDGs maka dibutuhkan generasi yang cakap, mendominasi, produktif,
kreatif, dan inovatif. Generasi baru, atau para pemuda menjadi target pencapaian SDGs. Pemuda
sangat diharapkan dapat menjadi pelaku dalam pembangunan.
Dengan harapan tersebut maka kualitas pada para pemuda sangat diperlukan.
Ada harga ada kualitas, seperti pada istilah tersebut secara arti interaksi nilai dan kualitas, nilai
memberi dampak pada kualitas, secara umum suatu hal dengan nilai tinggi biasanya dibuat dan
melewati proses yang berkualitas, maka hasil dari pembuatan dan proses yang berkualitas
tersebut dapat menghasilkan suatu hal yang berkualitas tinggi dan terjamin.
Hal tersebut berkaitan dengan Pendidikan dan kualitas pada pemuda. Pendidikan seakan nilai
yang menentukan kualitas pada pemuda. Proses pembentukan diri melalui pendidikan dapat
terjamin mendapatkan Pola pikir, pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang telah
diarahkan, yang mana hal tersebut sebagai hal utama untuk masa depan berkelanjutan.
Pendidikan menjadi terobosan penting untuk mencapai 17 tujuan SDGs. Sadar lingkungan,
keterbukaannya pola pikir terhadap lingkungan merupakan hal yang akan didapat dari ruang
pendidikan. Pendidikan dapat membawa perubahan mendasar dalam cara kita berpikir,
bertindak, melaksanakan tanggung jawab kita terhadap satu sama lain dan terhadap bumi ini.
Pendidikan yang kuat akan memperluas akses terhadap peluang, dengan luasnya peluang tersebut
maka SDGs dapat terwujud.
Pendidikan memberikan keterampilan yang dibutuhkan masyarakat untuk berkembang. Sehingga
terbangunlah hubungan antara SDGs dengan pemuda sebagai pelaku pembangunan, dengan
pendidikan, pemuda sebagai pelaku pembangunan memiliki peluang untuk berkembang dalam
perekonomian baru yang berkelanjutan, bekerja di bidang-bidang seperti energi terbarukan,
pertanian cerdas, rehabilitasi hutan, perancangan kota yang hemat sumber daya, pengelolaan
ekosistem yang sehat dan juga memberdayakan pendidikan yang berkualitas.
Untuk meneruskan dan mempertahankan generasi baru yang berkualitas, maka peluang
memberdayakan pendidikan yang berkualitas merupakan hal penting yang harus terus
dikembangkan dan dipertahankan. Memberdayakan pendidikan yang berkualitas juga menjadi
salah satu tujuan dan upaya SDGs, guna melahirkan generasi yang dapat menerapkan dan terus
mempertahankan SDGs, karena nasib terwujudnya SDGs dipegang oleh generasi baru
berikutnya.
Para generasi muda yang kini mendominasi tidak semua sadar akan lingkungan, dengan
bimbingan melalui ruang pendidikan yang menerapkan kurikulum berbasis Pembangunan
berkelanjutan bersama guru atau mentor yang terlatih. Hal tersebut merupakan awal dan kunci
melahirkan generasi muda yang sadar akan lingkungan dan menjadi suatu harapan pembangunan
berkelanjutan. Di indonesia sendiri telah terterapkan kurikulum baru yaitu Kurikulum Merdeka,
beberapa sekolah telah menerapkan kurikulum tersebut, yang mana didalam kurikulum tersebut
terdapat beberapa tema yang mengadopsi SDGs, seperti Jejak Karbon dan Global warming.
Hadirnya Kurikulum Merdeka tersebut menjadi langkah dalam memberdayakan kualitas
pendidikan di indonesia.
Edukasi sendiri dapat dilakukan dengan berbagai cara. Namun dalam hal ini, ‘“Guru, Mentor,
Orangtua yang pengaruh besar dalam memastikan anak-anak itu memperoleh kualitas
pendidikan dan pembelajaran yang efektif” (Robert J. Didham dan Paul Ofei-Manu), selain
hadirnya kurikulum baru sebagai langkah awal dalam memberdayakan pendidikan berkualitas
yang merupakan tujuan SDGs dan upaya mempertahankan SDGs, para guru, mentor dan
orangtua menjadi pelaku utama dalam memberdayakan pendidikan berkualitas. Maka dibutuhkan
juga guru, mentor dan orangtua yang telah terlatih dalam memahami pembangunan
berkelanjutan, dengan begitu pendidikan berkualitas dapat diberdayakan dengan efektif.
Biodata penulis..
Nama lengkap: Jevanie Zefanya
Asal sekolah: Sma Al-amin
Alamat: Kab.Bogor, Kec.pamijahan, Cibening 01