Penerapan Millennium Development Goals (MDGs) dan Sustainable Development Goals (SDGs)
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebaiknya di terapkan dalam rangka untuk membangun
konsep pembangunan yang di kehendaki dan ingin di capai dalam rangka untuk meningkatkan
kesejahtraan rakyat. Rakyat sejahtera negara aman itu merupakan hal yang di cita-cita kan “ Baldotun
toyibatun warobun gofur” semuanya tidak bisa terwujud kalau manusianya tidak merubahnya. Dalam
al-Qur’an dikatkan “Allah tidak akan merubah nasib (seseorang) suatu kaum apabila ia tidak ingin atau
mau merubah nasibnya sendiri (QS. Ar-Radu’ : 11).” Penerapkan MDGS DAN SGDS di Indonesia
merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memperbaiki kondisi bangsa Indonesia dalam
pembangunan.
Pada intinya, pembangunan berkelanjutan adalah suatu proses perubahan yang di dalamnya,
seluruh aktivitas seperti eksploitasi sumberdaya, arah investasi, orientasi pengembangan teknologi, dan
perubahan kelembagaan berada dalam keadaan yang selaras serta meningkatkan potensi masa kini dan
masa depan untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi manusia. Jadi tujuan pembangunan ekonomi dan
sosial harus diupayakan dengan keberlanjutan. Konsep keberlanjutan merupakan konsep yang
sederhana, namun kompleks sehingga pengertian keberlanjutan sangat multidimensi dan multi
interpretasi (Fauzi 2009).
Konsep pembangunan berkelanjutan telah menjadi konsep yang populer dan fokus dunia
internasional sejak dipertegasnya pendekatan ini pada KTT Bumi di Rio de Jenairo pada tahun 1992.
Hampir seluruh negara kemudian menggunakan pembangunan berkelanjutan sebagai jargon
pembangunannya. Akhir-akhir ini popularitas konsep pembangunan berkelanjutan menjadi semakin
mengemuka dengan digadang-gadangnya Sustainable Development Goals (SDGs) sebagai pengganti dari
Millennium Development Goals (MDGs) yang berakhir pada tahun 2015.
Program Millennium Development Goals (MDGs) telah berakhir pada tahun 2015, Komitmen
Indonesia untuk mencapai tujuan MDGs dilakukan dengan menjadikan MDGs sebagai acuan dalam
penyusunan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2004-2009 dan 2010-2014, Rencana Kerja
Pemerintah (RKP)
Secara umum, perkembangan yang telah dicapai sampai saat ini menunjukkan kemajuan
yang menggembirakan. Beberapa indikator MDGs secara nasional telah tercapai dan sebagian
besar target MDGs secara nasional diperkirakan akan tercapai (on track). Pemerintah
mendapatkan apresiasi dari PBB atas capaian sampai saat ini dan komitmennya untuk mencapai
sasaran MDGs pada akhir tahun 2015.
pencapaian sasaran MDGs di tingkat nasional perlu didukung capaian di tingkat daerah, dan
seluruh pemangku kepentingan yang terdiri dari Pemerintah, dunia usaha, masyarakat luas
termasuk masyarakat madani, serta para tokoh agama. Meskipun beberapa sasaran MDGs telah
tercapai dan on track, upaya-upaya khusus perlu tetap dilakukan untuk mempertahankan dan
meningkatkan kinerja capaian MDGs. Selain itu, diperlukan upaya-upaya yang lebih keras lagi
untuk mencapai sasaran MDGs seperti untuk penurunan angka kematian ibu melahirkan,
pencegahan HIV/AIDS dan peningkatan tutupan lahan.
Sementara itu, kesenjangan antar daerah dalam pencapaian sasaran MDGs perlu terus
diperkecil, antara lain dengan memberikan perhatian yang lebih besar bagi daerah-daerah yang
kinerja pencapaian MDGs-nya masih di bawah rata-rata nasional. Seluruh upaya untuk mencapai
sasaran MDGs tersebut perlu didukung dengan penguatan sinergi antar kementerian/lembaga
dan antara pusat dan daerah.
Sustainable Development Goals (SDGs) dirancang sebagai kelanjutan dari Milineum
Development Goals (MDGs) yang belum tercapai tujuannya sampai pada akhir tahun 2015. SDGs adalah
suatu rencana aksi untuk umat manusia ,planet dan kemakmuran. Juga tujuannya untuk memperkuat
perdamaian universal dalam kebebasan yang luas selain itu untuk mengatasi kemiskinan yang ekstrim
adalah tantangan global yang paling besar dan merupakan prasyarat yang tidak dapat dilanjutkan untuk
pembangunan berkelanjutan (Bappenas 2015).
1. Tanpa kemiskinan
2. Tanpa kelaparan
3. Kehidupan sehat dan sejahtera
4. Pendidikan berkualitas
5. Kesetaraan Gender
6. Air bersih dan sanitasi layak
7. Energi bersih dan terjangkau
8. Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi
9. Industri , Inovasi dan infrastruktur
10. Berkurangnya kesenjangan
11. Kota dan komununitas berkelanjutan
12. Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab
13. Penanganan perubahan iklim
14. Ekosistem Laut
15. Ekosistem Daratan
16. Perdamian, keadilan dan kelembagaan
17. Kemitraan untk mencapai tujuan
(a) gagasan “kebutuhan” yaitu kebutuhan esensial untuk memberlanjutkan kehidupan manusia
(b) gagasan keterbatasan yang bersumber pada kondisi teknologi dan organisasi sosial terhadap
kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan kini dan hari depan.
Untuk dapat mencapai tujuan SDGs dibutuhkan kolaborasi dan kerjasama. SGDs ini menjadi
komitmen global untuk mencapai pembangunan berkelanjutan yang lebih baik lagi. Setiap negara
termasuk Indonesia, memiliki tanggung jawab untuk mencapai tujuan SGDs. Dengan memperhatikan
aspek berkelanjutan dalam setiap keputusan dan tindakan, kita dapat membangun masa depan yang
lebih baik dan lebih berkelanjutan bagi genarasi yang akan datang.
Daftar Pustaka
1. Fauzi, N., dan Zakaria, Y., (2000). Mensiasati Otonomi Daerah. Konsorsium Pembaharuan
Agraria bekerjasama dengan INSIST Press. Yogyakarta. Jaya, askar.
2. Salim, Emil. 1990, Konsep Pembangunan Berkelanjutan, Jakarta. Tusianti E. 2013.
3. Bappenas. 2015. Rencana Pembangunan Nasional Jangka Menengah 2015-2019. Jakarta (ID):
Bappenas.2015.http://www.bappenas.go.id/berita-dan-siaranpers/berita-harian
bappenas/konsep-sdgs-kerangka-pembangunan-pasca2015/.Retrieved November 26, 2015,
from www.bappenas.go.id
4. Sitorus M. A. 2017. Integrasi Pendidikan Kependudukan ke Dalam Kurikulum Dalam Rangka
Pencapaian Target Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia. Medan (ID) : Universitas
Neger i Meda
5. Al –Qur’an dan Tarjamah, Penerbit Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an