Anda di halaman 1dari 12

EVALUASI PENINGKATAN PENCAPAIAN MDG’S

PADA TAHUN 2015 DI KOTA SERANG

Syamsudin *
Delly Maulana **
Dosen Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Serang Raya
Email : syamsudincms@yahoo.com

Dosen Program Studi Ilmu Administrasi Negara


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Serang Raya
Email : delly_maulana@yahoo.com

Abstrak

Tujuan pembangunan milenium atau Millennium Development Goals (MDGs) merupakan


cita-cita mulia dari hampir semua negara di dunia yang dituangkan ke dalam deklarasi
milenium (Millenium Declaration). Cita-cita ini didasari kenyataan bahwa pembangunan
yang hakiki adalah pembangunan manusia. ini merupakan paradigma yang harus menjadi
landasan pelaksanaan pembangunan negara-negara di dunia yang telah menyepakati deklarasi
milenium perserikatan bangsa-bangsa tersebut. Cita-cita pembangunan manusia mencakupi
semua komponen pembangunan yang tujuan akhirnya ialah kesejahteraan masyarakat.
Selanjutnya otonomi daerah memberikan keleluasaan kepada daerah kabupaten/kota, tak
terkecuali Kota Serang untuk melaksanakan pembangunan yang berfokus pada manusia untuk
mencapai target MDGs pada tahun 2015. Adapun dalam pencapaian MDGs pada tahun 2015
dapat dilihat dari beberapa indikator, yakni : (1) adanya pengurangan kemiskinan dan
kelaparan; (2) pencapaian pendidikan dasar untuk semua; (3) mendorong kesetaraan gender
dan pemberdayaan perempuan; (4) menurunkan angka kematian anak; (5) meningkatkan
kesehatan ibu; (6) memerangi HIV/ AIDS, malaria, dan penyakit menular lainnya; (7)
memastikan kelestarian lingkungan hidup; dan (8) membangun kemitraan global untuk
pembangunan.
Oleh karena itu, dalam penelitian ini mencoba untuk mengungkapkan gambaran tentang
kebijakan-kebijakan apa yang sudah dilakukan demi tercapainya target MDGs pada tahun
2015, bagaimana kondisi MDGs di Kota Serang dan prospeksnya pada tahun 2015, serta
bagaimana model peningkatan pencapaian MDG’s sehingga dapat tercapai pada tahun 2015.

Kata Kunci : Millennium Development Goals (MDGs), Kebijakan, dan Kesejahteraan

A. Pendahuluan perserikatan bangsa-bangsa tersebut. Cita-


Tujuan pembangunan milenium atau cita pembangunan manusia mencakupi
Millennium Development Goals (MDGs) semua komponen pembangunan yang
merupakan cita-cita mulia dari hampir tujuan akhirnya ialah kesejahteraan
semua negara di dunia yang dituangkan ke masyarakat.
dalam deklarasi milenium (Millenium Masyarakat sejahtera adalah
Declaration). Cita-cita ini didasari masyarakat yang dapat menikmati
kenyataan bahwa pembangunan yang hakiki kemakmuran secara utuh, tidak miskin,
adalah pembangunan manusia. ini tidak menderita kelaparan, menikmati
merupakan paradigma yang harus menjadi pelayanan pendidikan secara layak, mampu
landasan pelaksanaan pembangunan mengimplementasikan kesetaraan gender,
negara-negara di dunia yang telah dan merasakan fasilitas kesehatan secara
menyepakati deklarasi milenium merata. Kehidupan sejahtera ditandai pula

34
Syamsudin & Delly Maulana, Evaluasi Peningkatan Pencapaian MDG’s Pada Tahun 2015 di Kota Serang 35

dengan berkurangnya penyakit berbahaya kabupaten/kota, tak terkecuali Kota Serang


dan menular, masyarakat hidup dalam untuk melaksanakan pembangunan yang
kawasan lingkungan yang lebih ramah dan berfokus pada manusia untuk mencapai
hijau, memiliki fasilitas lingkungan dan target MDGs pada tahun 2015. Dalam
perumahan yang sehat, dan senantiasa undang-undang nomor 18 Tahun 2008
mempunyai mitra dalam menjaga sebagai pengganti atas undang-undang
keberlanjutannya. nomor 32 Tahun 2004 Tentang
Selanjutnya, ada beberapa hal yang Pemerintahan Daerah memberikan aturan
menjadi indikator pembangunan untuk bahwa seluruh kewenangan diberikan
mencapai target MDGs pada tahun 2015, kepada daerah kabupaten/kota, hanya 6
yakni : (1) adanya pengurangan kemiskinan (enam) kewenangan yang menjadi
dan kelaparan; (2) pencapaian pendidikan kewenangan Pemerintah Pusat, yakni
dasar untuk semua; (3) mendorong hukum, agama, fiskal dan moneter,
kesetaraan gender dan pemberdayaan keamanan, politik luar negeri, dan
perempuan; (4) menurunkan angka pertahanan. Perlu dicatat bahwa pencapaian
kematian anak; (5) meningkatkan kesehatan target MDGs nasional tidak akan tercapai
ibu; (6) memerangi HIV/ AIDS, malaria, jika daerah tidak mencapaianya.
dan penyakit menular lainnya; (7) Ketiga, kebijakan-kebijakan yang
memastikan kelestarian lingkungan hidup; dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Serang
dan (8) membangun kemitraan global untuk belum maksimal dalam pencapaian target
pembangunan. (Bappenas, 2010, hal : 5-7). MDGs pada tahun 2015, hal ini terlihat dari
Perlu dicatat bahwa saat ini indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang
Indonesia berkomitmen dalam pencapaian dicapai oleh Kota Serang yang masih di
hal tersebut demi menciptakan bawah standar Provinsi Banten. Kondisi ini
kesejahteraan masyarakatnya. Tentu jelas akan mempengaruhi pencapaian hal
pencapaian tersebut tidak akan terealisasi tersebut, sebab dalam indikator-indikator
secara maksimal jika tidak ditunjang oleh IPM, terdapat indikator pendidikan,
pembangunan manusia di tingkat lokal. kesehatan, dan pendapatan yang merupakan
Oleh karena itu, pembangunan manusia di salah satu target dari MDGs.
tingkat lokal akan berkontribusi terhadap Oleh karena itu, dengan latar
pembangunan manusia di tingkat nasional, belakang di atas maka penelitian ini akan
atau pencapaian MDGs di tingkat lokal mencoba untuk mengungkapkan gambaran
akan berkontribusi pada pencapaian MDGs tentang kebijakan-kebijakan apa yang sudah
nasional. dilakukan demi tercapainya target MDGs
Ada beberapa persoalan penting pada tahun 2015, bagaimana kondisi MDGs
yang harus diangkat dalam penelitian ini, di Kota Serang dan prospeksnya pada tahun
yakni : Pertama, saat target pencapaian 2015, serta bagaimana model peningkatan
MDGs pada tahun 2015 merupakan pencapaian MDG’s sehingga dapat tercapai
komitmen yang harus terealisasi sebagai pada tahun 2015.
konsekuensi pencapaian pembangunan
yang berfokus pada pembangunan manusia. B. Tinjauan Pustaka
Ada beberapa hal yang harus dicapai oleh 1. Konsep Millennium Development
Kota Serang dalam mencapai target MDGs Goals (MDGs)
pada taun 2015, yakni pengurangan Millennium Development Goals
kemiskinan, pencapaian pendidikan dasar, (disingkat MDGs) dalam bahasa Indonesia
kesetaraan gender, perbaikan kesehatan ibu diterjemahkan sebagai Tujuan
dan anak, pengurangan prevalensi penyakit Pembangunan Milenium (TPM). Tujuan
menular, pelestarian lingkungan hidup, dan Pembangunan Milenium merupakan
kerjasama global. paradigma pembangunan global yang
Kedua, saat ini otonomi daerah disepakati secara internasional oleh 189
memberikan keleluasaan kepada daerah negara anggota Perserikatan Bangsa-
36 Jurnal Administrasi Negara, Volume 3, Nomor 1, Sept-Des 2014, halaman 34-45

Bangsa (PPB) dalam Konfrensi Tingkat kelaparan; (2) pencapaian pendidikan dasar
Tinggi (KTT) Milenium PBB bulan untuk semua; (3) mendorong kesetaraan
September 2000 silam. Majelis Umum PBB gender dan pemberdayaan perempuan; (4)
kemudian melegalkannya ke dalam menurunkan angka kematian anak; (5)
Resolusi Majelis Umum Perserikatan meningkatkan kesehatan ibu; (6)
Bangsa-Bangsa Nomor 55/2 tanggal 18 memerangi HIV/ AIDS, malaria, dan
September 2000 Tentang Deklarasi penyakit menular lainnya; (7) memastikan
Milenium Perserikatan Bangsa-Bangsa kelestarian lingkungan hidup; dan (8)
(A/RES/55/2. United Nations Millennium membangun kemitraan global untuk
Declaration) pembangunan. (Bappenas, 2010, hal : 5-7).
Lahirnya Deklarasi Milenium
merupakan buah perjuangan panjang C. Metodologi Penelitian
Negara-negara berkembang dan sebagian Dalam kajian ini metode yang
Negara maju. Deklarasi ini menghimpun digunakan adalah metode kualitatif
komitmen para pimpinan dunia, yang belum deskriptif dengan menggunakan desain
pernah terjadi sebelumnya, untuk single before-after, yakni melihat
menangani isu perdamaian, keamanan, perubahan sasaran kebijakan sebelum dan
pembangunan, hak asasi, dan kebebasan sesudah dalam pencapaian MDGs, serta
fundamental dalam satu paket. Negera- mencari model peningkatan pencapaian
negera anggota PBB kemudian mengadopsi MDG’s pada tahun 2015 di Kota Serang.
MDGs. Setiap tujuan memiliki satu atau Sedangkan analisis data dilakukan dengan
beberapa target berikut indikatornya. cara mengambarkan perubahan kondisi
MDGs menempatkan pembangunan MDGs serta menilainya serta mencari
manusia sebagai focus utama pembangunan model peningkatan pencapaian MDG’s
serta memiliki target waktu dan kemajuan pada tahun 2015 di Kota Serang.
terukur. MDGs didasarkan atas konsensus D. Analisis dan Pembahasan
dan kemitraan global, sambil menekan Kondisi MDGs dan Target Pencapaian
tanggung jawab negara berkembang untuk MDGs di Kota Serang Pada Tahun 2015
melaksanakan pekerjaan rumah mereka,
sedangkan negara maju berkewajiban Di dalam mengukur keberhasilan
mendukung upaya tersebut. (Bappenas, keberhasilan atau kegagalan kebijakan yang
2007 Hal 3) berkaiatan dengan pencapaian MDGs di
Selanjutnya, ada 8 (delapan) Kota Serang pada tahun 2015 maka ada
kesapakatan-kesepakatan dan menjadi beberapa indikator dalam pencapaiannya,
target MDGs, serta menjadi instrumen yakni : (1) adanya pengurangan kemiskinan
dalam pencapaiannya adalah sebagai dan kelaparan; (2) pencapaian pendidikan
berikut : (1) adanya pengurangan dasar untuk semua; (3) mendorong
kemiskinan dan kelaparan; (2) pencapaian kesetaraan gender dan pemberdayaan
pendidikan dasar untuk semua; (3) perempuan; (4) menurunkan angka
mendorong kesetaraan gender dan kematian anak; (5) meningkatkan kesehatan
pemberdayaan perempuan; (4) menurunkan ibu; (6) memerangi HIV/ AIDS, malaria,
angka kematian anak; (5) meningkatkan dan penyakit menular lainnya; (7)
kesehatan ibu; (6) memerangi HIV/ AIDS, memastikan kelestarian lingkungan hidup;
malaria, dan penyakit menular lainnya; (7) dan (8) membangun kemitraan global untuk
memastikan kelestarian lingkungan hidup; pembangunan. (Bappenas, 2010, hal : 5-7).
dan (8) membangun kemitraan global untuk 1. Adanya Pengurangan Kemiskinan dan
pembangunan. (Bappenas, 2010, hal : 5-7). Kelaparan di Kota Serang
2. Indikator-Indikator MDGs
Ada beberapa indikator dalam Menurunkan proporsi penduduk yang
pencapaian MDG’s pada tahun 2015, yakni tingkat pendapatannya di bawah US$ 1 per
: (1) adanya pengurangan kemiskinan dan hari menjadi setengahnya antara tahun 1990
Syamsudin & Delly Maulana, Evaluasi Peningkatan Pencapaian MDG’s Pada Tahun 2015 di Kota Serang 37

– 2015 merupakan salah satu target target MDGs tahun 2015. Sebab jika
pencapaian MDGs pada tahun 2015 secara dibandingkan dengan target MDGs 2015
nasional. Kasus di Kota Serang jika dilihat maka tingkat kemiskinan di Kota Serang
dari garis kemiskinan dilihat dari sudah melebihi target MDGs yang hanya
pendapatan perkapita setiap bulannya, maka sekitar 7.5 persen, sedangkan persentase
dapat dikategorikan masih tinggi hal ini kemiskinan di Kota Serang sekitar 5.69
terlihat pada grafik di bawah ini : persen. Sementara itu, jika dibandingkan
dengan angka kemiskinan di Provinsi
Grafik 1 Banten, Kota Serang masih di atas standar
Garis Kemiskinan di Kota Serang dan Provinsi, yakni terpaut 0.2 persen.
Provinsi Banten Tahun 2009-2012 Selanjunya, menurunkan proporsi
penduduk yang menderita kelaparan
menjadi setengahnya antara tahun 1990
sampai tahun 2015 merupakan target
MDGs terkait dalam upaya mengurangi
kelaparan. Indikator yang digunakan adalah
sebagai berikut : Pertama, persentase anak-
Sumber : BPS Banten Tahun 2013 data diolah anak berusia di bawah 5 tahun yang
mengalami gizi buruk (severe
Data di atas menunjukkan bahwa underweight); dan Kedua, persentase anak-
garis kemiskinan di Kota Serang dilihat dari anak berusia di bawah 5 tahun yang
pendapatan perkapita setiap bulannya mengalami gizi kurang (moderate
menunjukkan tingkat kemiskinan yang underweight)
masih sangat tinggi. Sebab, masyarakat Data menunjukkan bahwa Kota
akan keluar dari garis kemiskinan jika Serang sudah mencapai target MDGs dalam
mempunyai pendapatan 1 US$ perhari, jika hal persentase anak-anak berusia di bawah
dikalikan dengan 30 hari, maka 5 tahun yang mengalami gizi buruk (severe
masyarakatnya harus mempunyai underweight) dan persentase anak-anak
pendapatan sekitar Rp. 300.000 rupiah. berusia di bawah 5 tahun yang mengalami
Sementara itu, jika dibandingkan dengan gizi kurang (moderate underweight), hal ini
target pencapaian dengan persentase terlihat pada grafik di bawah ini :
kemiskinan di Kota Serang maka terlihat
pada grafik di bawah ini : Grafik 3
Target Menurunkan Proporsi Penduduk
Grafik 2 Yang Menderita Kelaparan Menjadi
Persentase Kemiskinan di Kota Serang, Setengahnya Antara Tahun 1990-2015 Di
Nasional, Provinsi Banten, dan Target Kota Serang
MDGs Tahun 2015

Sumber : Data BPS 2013 dan Dinas Kesehatan Kota


Sumber : Data BPS Banten dan Pusat Tahun 2013 Serang data diolah
data diolah
Data di atas menunjukkan bahwa
Dari data di atas menunjukkan Kota Serang dalam pencapaian target
bahwa penurunan angka kemiskinan di MDGs dalam hal mengurangi angka
Kota Serang diperkirakan akan mencapai kelaparan dapat tercapai secara signifikan.
38 Jurnal Administrasi Negara, Volume 3, Nomor 1, Sept-Des 2014, halaman 34-45

Hal ini terlihat dari angka pencapaian Data di atas menunjukkan bahwa dari
persentase anak-anak berusia di bawah 5 beberapa indikator tentang target
tahun yang mengalami gizi buruk (severe memastikan pada tahun 2015 semua anak-
underweight) dan persentase anak-anak anak dimanapun, laki-laki dan perempuan
berusia di bawah 5 tahun yang mengalami dapat menyelasaikan pendidikan dasarnya,
gizi kurang (moderate underweight) yakni Angka Partisipasi Murni (APM) di
menunjukkan pencapaian baik dengan sekolah dasar (7-12 tahun), Angka
persentase sekitar 7,9 persen dan 1,5 persen Partisipasi Murni (APM) di sekolah
jauh di bawah target MDGs, Nasional dan lanjutan tingkat pertama (13-15 tahun), dan
Provinsi Banten. Sementara itu, jika dilihat Angka melek huruf usia 15-24 tahun
dari jumlahnya pada tahun 2012 maka menunjukkan 2 (dua) indikator
jumlah balita yang memiliki gizi buruk di diperkirakan sulit untuk mencapai target
Kota Serang adalah 581 balita dan MDGs pada tahun 2015 di Kota Serang,
mengalami penurunan setiap tahunnya. yakni Angka Partisipasi Murni (APM) di
Kondisi ini jelas akan memberikan dampak sekolah lanjutan tingkat pertama (13-15
positif bagi pencapaian MDG’s di Kota tahun), dan Angka melek huruf usia 15-24.
Serang, sebab Kota Serang adalah Ibu Kota Sebab, kedua indikator ini kemajuannya
Provinsi Banten sehingga perkembangan agak lambat, hal ini terlihat pada grafik
pembangunannya akan diprioritaskan. perkembangan angka melek huruf sebagai
tersebut :
1. Mencapai Pendidikan Dasar Untuk
Semua Grafik 5
Memastikan semua anak laki-laki maupun Data Perkembangan Angka Melek Huruf
perempuan di manapun untuk dapat di Kota Serang
menyelsaikan pendidikan dasar pada tahun
2015 merupakan target MDGs yang utama
di bidang pendidikan. Pengukuran
pencapaian target di Kota Serang pada
tahun 2015 maka menggunakan beberapa
indikator, yakni Angka Partisipasi Murni
(APM) di sekolah dasar (7-12 tahun),
Angka Partisipasi Murni (APM) di sekolah
lanjutan tingkat pertama (13-15 tahun), dan Sumber : BPS Banten 2013 data diolah
Angka melek huruf usia 15-24 tahun. Untuk
jelasnya terilustrasi pada analisis di bawah
ini tentang keberhasilan pencapaian tersebut
:
Grafik 4
Target memastikan pada 2015 semua anak-anak dimanapun, laki-laki
maupun perempuan, dapat menyelesaikan pendidikan dasar di Kota Serang

Sumber : Data BPS 2012 data diolah


Syamsudin & Delly Maulana, Evaluasi Peningkatan Pencapaian MDG’s Pada Tahun 2015 di Kota Serang 39

Data di atas menunjukkan angka Angka Partisipasi Murni (APM) di sekolah


melek huruf di Kota Serang mengalami lanjutan tingkat pertama (13-15 tahun) bagi
kenaikan, tetapi tidak terlalu signifikan, dan kaum perempuan, maka ketimpangan tidak
hanya naik sekitar 0,2 pada tahun 2010, terlihat, bahkan untuk Angka Partisipasi
serta pada tahun 2011 naik sekitar 0,42 Murni (APM) di sekolah dasar (7-12 tahun)
persen dan pada tahun 2012 naik 0.03 atau dan Angka Partisipasi Murni (APM) di
naik menjadi 96.92 persen. Kondisi ini jelas sekolah lanjutan tingkat pertama (13-15
akan menghambat pencapaian MDGs di tahun) lebih tinggi persentasenya dengan
Kota Serang yang harus mencapai target target MDGs, yakni 101,4 persen dan 107.1
sekitar 100 persen pada tahun 2015. Oleh persen. Untuk jelasnya terlihat pada grafik
karena itu, untuk mencapai target tersebut di bawah ini :
maka harus ada kebijakan-kebijakan yang Grafik 6
mendorong pada peningkatan akses dan Angka Partisipasi Murni (APM) di
perluasan kesempatan belajar bagi semua sekolah dasar (7-12 tahun) bagi kaum
anak usia pendidikan dasar. perempuan dan Angka Partisipasi Murni
1. Mendorong Kesetaraan Gender dan (APM) di sekolah lanjutan tingkat
Pemberdayaan Perempuan pertama (13-15 tahun) bagi kaum
Target menghilangkan ketimpangan perempuan
gender di tingkat pendidikan dasar dan
lanjutan pada tahun 2005 dan di semua
jenjang pendidikan tidak lebih dari tahun
2015 dipantau dengan menggunakan
indikator rasio Angka Partisipasi Murni
(APM) di sekolah dasar (7-12 tahun) bagi
kaum perempuan, rasio Angka Partisipasi
Murni (APM) di sekolah lanjutan tingkat Sumber : BPS Tahun 2012 data diolah
pertama (13-15 tahun) bagi kaum
Data di atas menunjukkan
perempuan, rasio Angka Partispasi Murni
berbandingan rasio Angka Partisipasi Murni
untuk SMA bagi kaum perempuan, rasio
(APM) di sekolah dasar (7-12 tahun) bagi
Angka Partisipasi Murni untuk Perguruan
kaum perempuan dan rasio Angka
Tinggi, rasio anggota DPRD Kota Serang
Partisipasi Murni (APM) di sekolah
kaum perempuan, serta rasio kaum
lanjutan tingkat pertama (13-15 tahun) bagi
perempuan sebagai manager, profesiona,
kaum perempuan di Kota Serang dengan
administrasi, dan teknisi.
target MDGs pada tahun 2015
Perlu dicatat bahwa salah satu tujuan
menunjukkan pemenuhan target. Oleh
pembangunan manusia di Indonesia adalah
karena itu, hal tersebut harus dipertahankan
mencapai kesetaraan gender dalam upaya
agar pembangunan dan pemeberdayaan
meningkatkan kualitas sumberdaya
gender tetap maksimal dengan cara
pembangunan manusia, tanpa membedakan
membuat kebijakan-kebijakan yang
laki-laki atau perempuan. Meskipun telah
responsif terhadap gender. Sementara itu,
banyak kemajuan pembangunan yang
jika dilihat dari rasio APM untuk SMA dan
dicapai, namun kenyataan menunjukkan
Perguruan Tinggi bagi kaum perempuan di
bahwa kesenjangan gender (gender gap)
Kota Serang maka tidak terlihat
masih terjadi di sebagian besar bidang.
ketimpangan, hal ini ditunjukan pada grafik
Berbagai upaya dilakukan guna
di bawah ini :
meningkatkan kualitas kehidupan dan peran
perempuan agar mereka tidak tertinggal
dibandingkan laki-laki. Hal ini juga terjadi
di Kota Serang. Jika dilihat dari Angka
Partisipasi Murni (APM) di sekolah dasar
(7-12 tahun) bagi kaum perempuan dan
40 Jurnal Administrasi Negara, Volume 3, Nomor 1, Sept-Des 2014, halaman 34-45

Grafik 7 Sementara itu, jika dilihat


Rasio APM Sekolah Menengah Atas dan persentase kaum perempuan menjadi
Perguruan Tinggi Kaum Perempuan di anggota DPRD di Kota Serang dengan
Kota Serang persentase kaum perempuan yang manjadi
manager, profesional, administrasi, dan
teknisi di Kota Serang, maka terlihat bahwa
kaum perempuan yang terlibat di DPRD
Kota Serang belum mencapai standar yang
diinginkan sesuai dengan Undang-undang
Pemilu dan Undang-undang Partai Politik,
yakni 30 %. Walaupun, secara persentase
mengalami kenaikan. Sedangkan, dalam hal
Sumber : BPS RI, dan BPS Kota Serang Tahun 2012 persentase kaum perempuan menjadi
data diolah manager, professional, administrasi, dan
Di lihat dari data terlihat bahwa teknisi belum menunjukkan persentase
rasio SMA bagi kaum perempuan di Kota yang baik, walaupun secara signifikan
Serang belum memenuhi target MDGs pada mengalami kenaikan
tahu 2015, dengan persentase sekitar 96.6 1. Menurunkan Angka Kematian Anak
persen. Tetapi kedepan target tersebut Dalam menurunkan angka kematian
diperkirakan akan tercapai. Sementara itu, anak di Kota Serang sebagai komitmen
jika dilihat dari APM di Perguruan tinggi pencapaian MDGs pada tahun 2015
bagi kaum perempuan maka target MDGs merupakan hal yang sangat penting untuk
pada tahun 2015 akan tercapai dengan dilakukan bagi daerah tersebut. Oleh karena
persentase sekitar 100.9. kondisi ini harus itu, ada beberapa indicator yang digunakan
dipertahankan dengan cara membuat untuk menilai target menurunkan angka
kebijakan-kebijakan pendidikan yang kematian balita sebesar dua pertiganya
responsive terhadap gender. Selain dalam kuru waktu 1990-2015 adalah :
persoalan pendidikan dalam mendorong Pertama, Angka Kematian Bayi (AKB) per
pembangunan gender, maka ada indikator 1.000 kelahiran hidup; Kedua, Angka
lain, yakni persentase kaum perempuan Kematian Bayi (AKBA) per 1.000
menjadi anggota DPRD di Kota Serang kelahiran hidup tahun 2010-2011
dengan persentase kaum perempuan yang
manjadi manager, profesional, administrasi, Grafik 9
dan teknisi. Untuk jelasnya terlihat pada Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000
grafik di bawah ini : kelahiran hidup Target MDGs Tahun
2015, Nasional, Provinsi Banten, dan
Grafik 8
Kota Serang
Persentase Kaum Perempuan Menjadi
Anggota DPRD dan Persentase Kaum
Perempuan yang Manjadi Manager,
Profesional, Administrasi, Dan Teknisi
di Kota Serang

Sumber : BPS dan Dinas Kesehatan Kota Serang


Tahun 2012 data diolah

Data di atas menunjukkan angka


kematian bayi di Kota Serang pada tahun
Sumber : BPS Tahun 2012 data diolah 2011 sekitar 1.4%. Angka tersebut lebih
rendah baik dibandingkan dengan standar
nasional maupun standar provinsi. Apabila
Syamsudin & Delly Maulana, Evaluasi Peningkatan Pencapaian MDG’s Pada Tahun 2015 di Kota Serang 41

dibandingan dengan target MDGs pada Grafik 11


tahun 2015 maka kondisi tersebut Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000
menunjukkan bahwa sudah mencapai target kelahiran hidup Target MDGs Tahun
MDGs tahun 2015 sekitar 23 persen. 2015, Nasional, Provinsi Banten, dan
Kesehatan bayi juga sangat ditentukan oleh Kota Serang
pemberian imunisasi yang diperlukan.
Jumlah bayi dan cakupan imunisasi bayi
dan jenis imunisasi di Kota Serang dapat
dilihat dalam tabel di bawah ini:
Grafik 10
Jumlah Bayi, Cakupan Imunisasi Bayi,
dan Jenis Imunisasi
di Kota Serang
Sumber : BPS dan Dinas Kesehatan Kota Serang
Tahun 2012 data diolah
Data di atas menunjukkan bawah
Angka Kamatian Ibu (AKI) per 100.000
kelahiran hidup di Kota Serang sudah
rendah yaitu sekitar 0,01 persen. Angka
tersebut juga sangat rendah jika
Sumber : BPS Tahun 2012 data diolah dibandingkan dengan standar nasional,
provinsi dan MDGs. Oleh karena itu target
Data tersebut menunjukan bahwa MDGs pada tahun 2015 dari Angka
kesadaran masyarakat Kota Serang dalam Kematian Ibu sudah tercapai. Rendahnya
menjaga kesehatan bayi sudah sangat Angka Kematian Ibu tersebut menunjukan
tinggi. Hal tersebut dapat dilihat bahwa bahwa pelayanan kesehatan di Kota Serang
semua jenis imunisasi secara umum sudah sudah optimal, baik dari tenaga medis, obat-
didapatkan oleh bayi. Angka tersebut akan obatan maupun fasilitas lainnya. Kematian
terus meningkat jika pemerintah mampu ibu di Kota Serang disebabkan oleh
menyediakan vaksin imunisasi serta pendarahan, eklamasi, dan lain-lain.
pemberian imunisasi secara gratis. Sementara itu, jika dibandingkan dengan
target MDGs tahun 2015, Nasional, dan
1. Meningkatkan Kesehatan Ibu Provinsi Banten, maka Kota Serang
Meninngkatkan kesehatan Ibu pencapaiannya dipredikasi tidak tercapai
melalui pencapaian target menurunkan pada tahun 2015 dengan angka sekitar 90
angka kematian ibu sebesar tiga- persen. Untuk jelasnya terlihat pada grafik
perempatnya dalam kurun waktu tahun di bawah ini
1990 sampai 2015 merupakan hal yang Grafik 12
harus di capai oleh Kota Serang melalui Persentase Persalinan di Tolong Oleh
beberapa indikator, seperti : (1) Angka Tenaga Medis Terget MDGs Tahun 2015,
kematian ibu melahirkan (AKI) per 100.000 Nasional, Provinsi Banten, dan Kota
kelahiran hidup; (2) Proporsi kelahiran Serang
yang ditolong oleh tenaga kesehatan (%);
dan (3) Proporsi wanita menggunakan atau
memakai alat keluarga berencana (%).
Jika dilihat dari Angka Kematian Ibu di
Kota Serang, serta membandingkan dengan
Target MDGs pada tahun 2015, Nasional,
Provinsi Banten, maka terlihat AKI di Kota
Serang masih di bawah standar tersebut. Sumber : BPS Tahun 2012 data diolah
Hal ini terlihat pada grafik di bawah ini :
42 Jurnal Administrasi Negara, Volume 3, Nomor 1, Sept-Des 2014, halaman 34-45

Data di atas menunjukkan bahwa Data di atas menunjukkan bahwa kasus


persentase persalinan yang ditolong medis HIV/AIDS yang terjadi di Kota Serang
di Kota Serang yaitu sekitar 77,41 persen. tidak banyak, yakni sekitar 88 kasus. Jika
Angka tersebut lebih tinggi dibanding dibandingkan dengan per 100.000 maka
standar provinsi akan tetapi masih di bawah persentase kasus HIV/ AIDS di Kota
standar nasional. Sementara jika Serang hanya 0.088 persen. Sementara itu,
dibandingkan dengan standar target jika dibandingkan dengan target pencapaian
pencapaian MDGs tahun 2015 sekitar 90 MDGs pada tahun 2015, maka Kota Serang
persen maka terdapat selisih 12,59 persen, sudah mencapainya. Oleh karena itu,
sehingga target pecapaian MDGs sangat Pemerintah Kota Serang harus menjaga
sulit tercapai. Oleh karena itu, maka kondisi tersebut, baik secara kebijakan
pemerintah Kota Serang harus lebih maupun secara kultur atau agama.
mengefektifkan kebijakan-kebijakan yang
dapat meningkatkan persentase persalinan 1. Memastikan Kelestarian Lingkungan
dengan di tolong oleh medis dengan cara Hidup
adanya jaminan kelahiran di Kota Serang, Target MDGs dalam kelestarian
jika perlu gratis. Sementara itu, kemitraan lingkungan hidup yaitu memadukan
dengan dukun bayi yang masih sangat prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan
berperan sebagai penolong persalinan perlu dengan kebijakan dan program nasional
dibangun di Kota Serang dengan cara serta mengembalikan sumber daya
diarahkan untuk membantu ibu hamil dalam lingkungan yang hilang, merupakan bagian
mengakses sistem kesehatan formal (bidan). dari pencapaian pelaksanaan pembangunan
lingkungan hidup. Pembangunan
1. Memerangi HIV/AIDS, TBC, lingkungan hidup dalam konteks ini
Malaria. dan Penyakit Menular dipahami dari dua pendekatan, yaitu
Lainnya perlindungan fungsi lingkungan hidup dan
Target mengendalikan penyebaran HIV dan penanggulangan penurunan fungsi
mulai menurunnya jumlah kasus baru HIV lingkungan hidup.
pada tahun 2015 dinilai dengan indikator- Kasus di Kota Serang dalam hal penyediaan
indikator sebagai berikut : Pertama, air bersih dapat terlihat pada data di bawah
Prevalensi HIV dan AIDS di Kota Serang; ini :
dan Kedua, Jumlah kasus HIV/AIDS
berdasarkan kabupaten/kota di Provinsi Grafik 14
Banten. Jika dilihat dari kasus yang terjadi Persentase Penggunaan Sumber Air
di Kota Serang dalam penyebaran HIV Minum Kota Serang
menunjukkan angka yang kecil. Untuk
jelasnya terlihat pada grafik di bawah ini :

Grafik 13
Prevelensi HIV/ AIDS (per 100.000)
Terget MDGs Tahun 2015, Nasional,
Provinsi Banten, dan Kota Serang
Sumber : BPS Tahun 2012 data diolah

Data di atas menunjukkan bahwa


sumber utama air minum yang digunakan
oleh masyarakat Kota Serang adalah air
kemasan dengan pengguna sebesar 51,6
Sumber : BPS Tahun 2012 data diolah
persen. Tingginya konsumsi air kemasan ini
salah satunya disebabkan oleh semakin
banyaknya produsen yang menawarkan air
Syamsudin & Delly Maulana, Evaluasi Peningkatan Pencapaian MDG’s Pada Tahun 2015 di Kota Serang 43

minum sehingga masyarakat dapat lebih Tiingkat Pengangguran Terbuka pada usia
cepat dan mudah mendapatkan air minum. muda (15-24 tahun) dan Tingkat Partispasi
Pembangunan Kota Serang harus Angkatan Kerja (TPAK), dan Tingkat
mempertahankan jumlah air tanah yang Pengangguran Terbuka usia muda (15-24
terdapat di Kota Serang. tahun) menurut jenis kelamin, dan
Selain penyediaan cakupan air bersih, persentase masyarakat dalam
persoalan sanitasi juga merupakan salah memanfaatkan teknologi informasi. Dari
satu indikator untuk melihat pencapaian data terlihat bahwa pengangguran dari
target MDGs tahun 2015 di Kota Serang. angkatan kerja di Kota Serang
Jika dilihat dari data terlihat bahwa kondisi menunjukkan angka yang tinggi, yakni
senitasi di Kota Serang belum baik, hal ini sekitar 66.471 orang, dari keseluruhan
terlihat pada data di bawah ini : angkatan kerja, yakni 549.378 orang. Untuk
jelasnya terlihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 15
Persentase Penggunaan Fasilitas Buang
Grafik 16
Air Besar di Kota Serang
Persentase Tingkat Pengangguran
Terbuka dan Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja di Kota Serang

Sumber : BPS Tahun 2012 data diolah


Data di atas menunjukkan bahwa fasilitas Sumber : BPS Tahun 2012 data diolah
buang air besar masyarakat Kota Serang
sebagian besar sudah mempunyai fasilitas Data di atas menunjukkan bahwa
WC yakni sekitar 78,33 persen, dengan Tingkat Penganggutan Terbuka usia muda
rincian yaitu punya WC sendiri sekitar (15-24 tahun) sekitar di Kota Serang sekitar
72,49 persen, fasilitas WC bersama adalah 13.84 persen. Jika dibandingakan dengan
4.52 persen dan yang menggunakan fasilitas Provinsi Banten, maka TPT Kota Serang
WC umum adalah 1.32 persen. Kondisi masih di bawah standar Provinsi Banten
tersebut merupakan upaya yang cukup dengan selisih 0,78 persen, sedangkan jika
optimal untuk bisa mencapai target MDGs dibandingkan dengan TPT nasional, maka
dalam hal mendorong lingkungan yang baik masih di bawah standar nasional, dengan
di Kota Serang. Tetapi terdapat 21,67 selisih sekitar 7.28 persen. Sementara itu,
persen lagi yang masyarakat belum Tingkat Partsipasi Angkatan Kerja di Kota
memiliki agar fasilitas buang air besar Serang masih di bawah Provinsi Banten dan
(WC). Angka tersebut untuk daerah dengan Nasiona, dengan persentse sekitar 67.64
status Kota masih cukup tinggi. Oleh persen.
karena itu, Pemrintah Kota Serang harus
membuat program untuk supaya masyarakat A. Penutup
memiliki senitasi dasar yang baik, baik Kesimpulan
secara fisik maupun non fisik agar fasilitas Dari pemaparan di atas dapat
buang air besar dapat dinikamti seluruh disimpulan pencapaian MDG’s di Kota
masyarakat Kota Serang. Serang pada tahun 2015 adalah sebagai
berikut :
1. Mengembangkan Kemitraan Global
untuk Pembangunan
Dalam hal pengembangan kemitraan global
untuk pembangunan di Kabupaten Lebak
hanya bisa dilihat dari seberapa banyak
44 Jurnal Administrasi Negara, Volume 3, Nomor 1, Sept-Des 2014, halaman 34-45

sekolah informal. Sedangkan untuk


No Goal Indikator Kota Target Ket mengatasi persoalan APM untuk
Serang MDG’s
lanjutan, maka Pemerintah Kota
1. Pengurangan Penurunan angka 7.5 5,69 Tercapai
Kemiskinan dan kemiskinan Serang harus membuat kebijakan
Kelaparan di Kota angka pencapaian 7,9 11,9 Tercapai untuk supaya anak-anak tersebut
Serang persentase anak-anak
berusia di bawah 5 tahun bisa lanjut ke jenjang SMP dengan
yang mengalami gizi cara menggaratiskan dan
buruk (severe
underweight) memberikan kompensasi untuk
persentase anak-anak 1,5 3,6 Tercapai membeli perlengkan sekolah.
3. Mengefektifkan program-program
berusia di bawah 5 tahun
yang mengalami gizi
kurang (moderate yang sedang diimplementasikan,
seperti Program Jampersal (Jaminan
underweight)
2. Mencapai Pendidikan Angka Melek Huruf 96,82 100 Tidak
Dasar Untuk Semua tercapai Persalinan), GSI (Gerakan Sayang
APM di Sekolah
Lanjutan (13-15 Tahun)
93,77 100 Tidak
Tercapai
IBU) dan PKH (Program Keluarga
APM di SD (7-12 99,05 100 Mengarah Harapan).
Tahun) pada
pencapain
4. Dalam hal memperkecil kasus TBC
3. Mendorong Rasio Angka Partisipasi 100 100 Tercapai di Kota Serang, maka hal yang
Kesetaraan Gender
dan Pemberdayaan
Murni (APM) di sekolah
dasar (7-12 tahun) bagi
harus disosialisasikan kepada
Perempuan kaum perempuan masyarakat yaitu pola hidup bersih
Rasio Angka Partisipasi
Murni (APM) di sekolah
100 100 Tercapai
serta cara penangan penderita TBC
lanjutan tingkat pertama 5. Harus segera merevitalisasi lahan
(13-15 tahun) bagi kaum
perempuan
kritis, menyediakan RTH minimal
20 persen atau 30 persen, serta
Sumber : Data Lapangan Tahun 2014 mempertahankan volume air tanah.
6. Membuat program peningkatan skill
bagi masyarakat Kota Serang,
Rekomendasi sehingga perusahaan yang ada di
Ada beberapa rekomendasi dalam Kota Serang bisa menyerap tenaga
peningkatan pencapaian target MDGs pada kerja dari Kota Serang itu sendiri.
tahun 2015 di Kota Serang, yakni : 7. Membuat kemitraan dengan swasta
1. Perlu ada kebijakan-kebijakan yang agar memberikan lapangan
pro poor demi menurunkan angka pekerjaan yang luas bagi
kemiskinan dan kelaparan di Kota masyarakat Kota Serang.
Serang. Adapun program yang harus
diimplemtasikan adalah : DAFTAR PUSTKA
memperluas fasilitas kredit untuk Bappenas, 2010. Ringkasan Peta Jalan
usaha mikro, kecil, dan menengah Percepatan Pencapaian
(UMKM); pemberdayaan Tujuan Pembangunan
masyarakat miskin dengan Milenium Indonesia, Jakarta.
meningkatkan akses dan Kementrian Perencanaan
penggunaan sumber daya untuk P e m b a n g u n a n
meningkatkan kesejahteraannya; Nasional/BAPPENAS.
peningkatan akses penduduk miskin Bappenas, 2010. Laporan Pencapaian
terhadap pelayanan sosial; dan Tujuan Pembangunan
perbaikan penyediaan proteksi Milenium di Indonesia,
sosial bagi kelompok termiskin di Jakarta. Kementrian
antara yang miskin. Perencanaan Pembangunan
2. Dalam hal pendidikan untuk semua, Nasional/BAPPENAS.
Pemerintah Kota Serang harus Bappenas dan United Nations, 2008. Kita
membuat kebijakan dalam Suarakan MDGs Demi
memberantas buta huruf dengan Pencapaiannya di Indonesia,
cara mendorong membuka sekolah- Jakarta. Kementrian
Syamsudin & Delly Maulana, Evaluasi Peningkatan Pencapaian MDG’s Pada Tahun 2015 di Kota Serang 45

Perencanaan Pembangunan
Nasional/BAPPENAS dan
United Nations.
BPS Kota Serang, 2012. Kota Serang dalam
Angka Tahun 2012, Serang.
Badan Pusat Statistik Kota
Serang.
BPS Kota Serang, 2013. Kota Serang dalam
Angka Tahun 2012, Serang.
Badan Pusat Statistik Kota
Serang.
BPS Kota Provinsi Banten, 2013. Banten
dalam Angka Tahun 2012,
Serang. Badan Pusat
Statistik Kota Serang.
Pemprov Banten, 2012. Konsultasi
Nasional Untuk Agenda
Pembangunan Pasca 2015,
Serang. Pemerintah Provinsi
Banten.
Pemerintah Kota Serang, 2011. Laporan
Kegiatan Pertanggung
Jawaban 2011, Serang,
Pemkot Serang.
Keban T, Yeremias. 2008. Enam Dimensi
Strategis Administrasi
Publik : Konsep, Teori dan
Isu. Yogyakarta. Gava
Media.
Indiahono, Dwiyanto, 2009. Kebijakan
Publik Berbasis Dynamic
Policy Analisys, Yogyakarta,
Gava Media.
Subarsono, AG, 2005. Analisis Kebijakan
Publik (Konsep, Teori dan
Aplikasi). Yogyakarta,
Pustaka Pelajar
Winarno, Budi. 2007. Kebijakan publik
Teori dan Proses.
Yogyakarta. Media
Pressindo.
Internet
www.bps.go.id
www.infid.org

Anda mungkin juga menyukai