Syamsudin *
Delly Maulana **
Dosen Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Serang Raya
Email : syamsudincms@yahoo.com
Abstrak
34
Syamsudin & Delly Maulana, Evaluasi Peningkatan Pencapaian MDG’s Pada Tahun 2015 di Kota Serang 35
Bangsa (PPB) dalam Konfrensi Tingkat kelaparan; (2) pencapaian pendidikan dasar
Tinggi (KTT) Milenium PBB bulan untuk semua; (3) mendorong kesetaraan
September 2000 silam. Majelis Umum PBB gender dan pemberdayaan perempuan; (4)
kemudian melegalkannya ke dalam menurunkan angka kematian anak; (5)
Resolusi Majelis Umum Perserikatan meningkatkan kesehatan ibu; (6)
Bangsa-Bangsa Nomor 55/2 tanggal 18 memerangi HIV/ AIDS, malaria, dan
September 2000 Tentang Deklarasi penyakit menular lainnya; (7) memastikan
Milenium Perserikatan Bangsa-Bangsa kelestarian lingkungan hidup; dan (8)
(A/RES/55/2. United Nations Millennium membangun kemitraan global untuk
Declaration) pembangunan. (Bappenas, 2010, hal : 5-7).
Lahirnya Deklarasi Milenium
merupakan buah perjuangan panjang C. Metodologi Penelitian
Negara-negara berkembang dan sebagian Dalam kajian ini metode yang
Negara maju. Deklarasi ini menghimpun digunakan adalah metode kualitatif
komitmen para pimpinan dunia, yang belum deskriptif dengan menggunakan desain
pernah terjadi sebelumnya, untuk single before-after, yakni melihat
menangani isu perdamaian, keamanan, perubahan sasaran kebijakan sebelum dan
pembangunan, hak asasi, dan kebebasan sesudah dalam pencapaian MDGs, serta
fundamental dalam satu paket. Negera- mencari model peningkatan pencapaian
negera anggota PBB kemudian mengadopsi MDG’s pada tahun 2015 di Kota Serang.
MDGs. Setiap tujuan memiliki satu atau Sedangkan analisis data dilakukan dengan
beberapa target berikut indikatornya. cara mengambarkan perubahan kondisi
MDGs menempatkan pembangunan MDGs serta menilainya serta mencari
manusia sebagai focus utama pembangunan model peningkatan pencapaian MDG’s
serta memiliki target waktu dan kemajuan pada tahun 2015 di Kota Serang.
terukur. MDGs didasarkan atas konsensus D. Analisis dan Pembahasan
dan kemitraan global, sambil menekan Kondisi MDGs dan Target Pencapaian
tanggung jawab negara berkembang untuk MDGs di Kota Serang Pada Tahun 2015
melaksanakan pekerjaan rumah mereka,
sedangkan negara maju berkewajiban Di dalam mengukur keberhasilan
mendukung upaya tersebut. (Bappenas, keberhasilan atau kegagalan kebijakan yang
2007 Hal 3) berkaiatan dengan pencapaian MDGs di
Selanjutnya, ada 8 (delapan) Kota Serang pada tahun 2015 maka ada
kesapakatan-kesepakatan dan menjadi beberapa indikator dalam pencapaiannya,
target MDGs, serta menjadi instrumen yakni : (1) adanya pengurangan kemiskinan
dalam pencapaiannya adalah sebagai dan kelaparan; (2) pencapaian pendidikan
berikut : (1) adanya pengurangan dasar untuk semua; (3) mendorong
kemiskinan dan kelaparan; (2) pencapaian kesetaraan gender dan pemberdayaan
pendidikan dasar untuk semua; (3) perempuan; (4) menurunkan angka
mendorong kesetaraan gender dan kematian anak; (5) meningkatkan kesehatan
pemberdayaan perempuan; (4) menurunkan ibu; (6) memerangi HIV/ AIDS, malaria,
angka kematian anak; (5) meningkatkan dan penyakit menular lainnya; (7)
kesehatan ibu; (6) memerangi HIV/ AIDS, memastikan kelestarian lingkungan hidup;
malaria, dan penyakit menular lainnya; (7) dan (8) membangun kemitraan global untuk
memastikan kelestarian lingkungan hidup; pembangunan. (Bappenas, 2010, hal : 5-7).
dan (8) membangun kemitraan global untuk 1. Adanya Pengurangan Kemiskinan dan
pembangunan. (Bappenas, 2010, hal : 5-7). Kelaparan di Kota Serang
2. Indikator-Indikator MDGs
Ada beberapa indikator dalam Menurunkan proporsi penduduk yang
pencapaian MDG’s pada tahun 2015, yakni tingkat pendapatannya di bawah US$ 1 per
: (1) adanya pengurangan kemiskinan dan hari menjadi setengahnya antara tahun 1990
Syamsudin & Delly Maulana, Evaluasi Peningkatan Pencapaian MDG’s Pada Tahun 2015 di Kota Serang 37
– 2015 merupakan salah satu target target MDGs tahun 2015. Sebab jika
pencapaian MDGs pada tahun 2015 secara dibandingkan dengan target MDGs 2015
nasional. Kasus di Kota Serang jika dilihat maka tingkat kemiskinan di Kota Serang
dari garis kemiskinan dilihat dari sudah melebihi target MDGs yang hanya
pendapatan perkapita setiap bulannya, maka sekitar 7.5 persen, sedangkan persentase
dapat dikategorikan masih tinggi hal ini kemiskinan di Kota Serang sekitar 5.69
terlihat pada grafik di bawah ini : persen. Sementara itu, jika dibandingkan
dengan angka kemiskinan di Provinsi
Grafik 1 Banten, Kota Serang masih di atas standar
Garis Kemiskinan di Kota Serang dan Provinsi, yakni terpaut 0.2 persen.
Provinsi Banten Tahun 2009-2012 Selanjunya, menurunkan proporsi
penduduk yang menderita kelaparan
menjadi setengahnya antara tahun 1990
sampai tahun 2015 merupakan target
MDGs terkait dalam upaya mengurangi
kelaparan. Indikator yang digunakan adalah
sebagai berikut : Pertama, persentase anak-
Sumber : BPS Banten Tahun 2013 data diolah anak berusia di bawah 5 tahun yang
mengalami gizi buruk (severe
Data di atas menunjukkan bahwa underweight); dan Kedua, persentase anak-
garis kemiskinan di Kota Serang dilihat dari anak berusia di bawah 5 tahun yang
pendapatan perkapita setiap bulannya mengalami gizi kurang (moderate
menunjukkan tingkat kemiskinan yang underweight)
masih sangat tinggi. Sebab, masyarakat Data menunjukkan bahwa Kota
akan keluar dari garis kemiskinan jika Serang sudah mencapai target MDGs dalam
mempunyai pendapatan 1 US$ perhari, jika hal persentase anak-anak berusia di bawah
dikalikan dengan 30 hari, maka 5 tahun yang mengalami gizi buruk (severe
masyarakatnya harus mempunyai underweight) dan persentase anak-anak
pendapatan sekitar Rp. 300.000 rupiah. berusia di bawah 5 tahun yang mengalami
Sementara itu, jika dibandingkan dengan gizi kurang (moderate underweight), hal ini
target pencapaian dengan persentase terlihat pada grafik di bawah ini :
kemiskinan di Kota Serang maka terlihat
pada grafik di bawah ini : Grafik 3
Target Menurunkan Proporsi Penduduk
Grafik 2 Yang Menderita Kelaparan Menjadi
Persentase Kemiskinan di Kota Serang, Setengahnya Antara Tahun 1990-2015 Di
Nasional, Provinsi Banten, dan Target Kota Serang
MDGs Tahun 2015
Hal ini terlihat dari angka pencapaian Data di atas menunjukkan bahwa dari
persentase anak-anak berusia di bawah 5 beberapa indikator tentang target
tahun yang mengalami gizi buruk (severe memastikan pada tahun 2015 semua anak-
underweight) dan persentase anak-anak anak dimanapun, laki-laki dan perempuan
berusia di bawah 5 tahun yang mengalami dapat menyelasaikan pendidikan dasarnya,
gizi kurang (moderate underweight) yakni Angka Partisipasi Murni (APM) di
menunjukkan pencapaian baik dengan sekolah dasar (7-12 tahun), Angka
persentase sekitar 7,9 persen dan 1,5 persen Partisipasi Murni (APM) di sekolah
jauh di bawah target MDGs, Nasional dan lanjutan tingkat pertama (13-15 tahun), dan
Provinsi Banten. Sementara itu, jika dilihat Angka melek huruf usia 15-24 tahun
dari jumlahnya pada tahun 2012 maka menunjukkan 2 (dua) indikator
jumlah balita yang memiliki gizi buruk di diperkirakan sulit untuk mencapai target
Kota Serang adalah 581 balita dan MDGs pada tahun 2015 di Kota Serang,
mengalami penurunan setiap tahunnya. yakni Angka Partisipasi Murni (APM) di
Kondisi ini jelas akan memberikan dampak sekolah lanjutan tingkat pertama (13-15
positif bagi pencapaian MDG’s di Kota tahun), dan Angka melek huruf usia 15-24.
Serang, sebab Kota Serang adalah Ibu Kota Sebab, kedua indikator ini kemajuannya
Provinsi Banten sehingga perkembangan agak lambat, hal ini terlihat pada grafik
pembangunannya akan diprioritaskan. perkembangan angka melek huruf sebagai
tersebut :
1. Mencapai Pendidikan Dasar Untuk
Semua Grafik 5
Memastikan semua anak laki-laki maupun Data Perkembangan Angka Melek Huruf
perempuan di manapun untuk dapat di Kota Serang
menyelsaikan pendidikan dasar pada tahun
2015 merupakan target MDGs yang utama
di bidang pendidikan. Pengukuran
pencapaian target di Kota Serang pada
tahun 2015 maka menggunakan beberapa
indikator, yakni Angka Partisipasi Murni
(APM) di sekolah dasar (7-12 tahun),
Angka Partisipasi Murni (APM) di sekolah
lanjutan tingkat pertama (13-15 tahun), dan Sumber : BPS Banten 2013 data diolah
Angka melek huruf usia 15-24 tahun. Untuk
jelasnya terilustrasi pada analisis di bawah
ini tentang keberhasilan pencapaian tersebut
:
Grafik 4
Target memastikan pada 2015 semua anak-anak dimanapun, laki-laki
maupun perempuan, dapat menyelesaikan pendidikan dasar di Kota Serang
Grafik 13
Prevelensi HIV/ AIDS (per 100.000)
Terget MDGs Tahun 2015, Nasional,
Provinsi Banten, dan Kota Serang
Sumber : BPS Tahun 2012 data diolah
minum sehingga masyarakat dapat lebih Tiingkat Pengangguran Terbuka pada usia
cepat dan mudah mendapatkan air minum. muda (15-24 tahun) dan Tingkat Partispasi
Pembangunan Kota Serang harus Angkatan Kerja (TPAK), dan Tingkat
mempertahankan jumlah air tanah yang Pengangguran Terbuka usia muda (15-24
terdapat di Kota Serang. tahun) menurut jenis kelamin, dan
Selain penyediaan cakupan air bersih, persentase masyarakat dalam
persoalan sanitasi juga merupakan salah memanfaatkan teknologi informasi. Dari
satu indikator untuk melihat pencapaian data terlihat bahwa pengangguran dari
target MDGs tahun 2015 di Kota Serang. angkatan kerja di Kota Serang
Jika dilihat dari data terlihat bahwa kondisi menunjukkan angka yang tinggi, yakni
senitasi di Kota Serang belum baik, hal ini sekitar 66.471 orang, dari keseluruhan
terlihat pada data di bawah ini : angkatan kerja, yakni 549.378 orang. Untuk
jelasnya terlihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 15
Persentase Penggunaan Fasilitas Buang
Grafik 16
Air Besar di Kota Serang
Persentase Tingkat Pengangguran
Terbuka dan Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja di Kota Serang
Perencanaan Pembangunan
Nasional/BAPPENAS dan
United Nations.
BPS Kota Serang, 2012. Kota Serang dalam
Angka Tahun 2012, Serang.
Badan Pusat Statistik Kota
Serang.
BPS Kota Serang, 2013. Kota Serang dalam
Angka Tahun 2012, Serang.
Badan Pusat Statistik Kota
Serang.
BPS Kota Provinsi Banten, 2013. Banten
dalam Angka Tahun 2012,
Serang. Badan Pusat
Statistik Kota Serang.
Pemprov Banten, 2012. Konsultasi
Nasional Untuk Agenda
Pembangunan Pasca 2015,
Serang. Pemerintah Provinsi
Banten.
Pemerintah Kota Serang, 2011. Laporan
Kegiatan Pertanggung
Jawaban 2011, Serang,
Pemkot Serang.
Keban T, Yeremias. 2008. Enam Dimensi
Strategis Administrasi
Publik : Konsep, Teori dan
Isu. Yogyakarta. Gava
Media.
Indiahono, Dwiyanto, 2009. Kebijakan
Publik Berbasis Dynamic
Policy Analisys, Yogyakarta,
Gava Media.
Subarsono, AG, 2005. Analisis Kebijakan
Publik (Konsep, Teori dan
Aplikasi). Yogyakarta,
Pustaka Pelajar
Winarno, Budi. 2007. Kebijakan publik
Teori dan Proses.
Yogyakarta. Media
Pressindo.
Internet
www.bps.go.id
www.infid.org