Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebelum menggagas bagaimana implementasi Sustainable Development Goals

(SDGs) kedepan, akan lebih baik jika kita menengok sebentar ke belakang, melihat

pencapaian Millennium Development Goals (MDGs) di Indonesia. Kita tahu, MDGs

adalah sebuah paradigma pembangunan global yang dideklarasikan oleh 189 negara

anggota. Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pada bulan September 2000.

Sejak deklarasi tersebut negara-negara yang hadir bersepakat untuk mengintegrasikan

MDGs sebagai bahan pembangunan nasionalnya. Indonesia sebagai salah satu Negara

yang menandatangani deklarasi MDGs mempunyai komitmen untuk melaksanakan

MDGs dalam program-program pembangunan yang di rancang, baik jangka pendek,

menengah, maupun jangka panjang. Bagaimana hasilnya? Seperti yang tercantum dalam

laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Millennium di Indonesia tahun 2011

(Bappenas, 2011) disampaikan beberapa capaian pelaksanaan MDGs di Indonesia.

Pencapaian ini diindikasikan oleh angka kejadian dan tingkat kematian, serta proporsi

tuberkulosis yang ditemukan, diobati dan disembuhkan dalam program DOTS. Kedua,

tujuan MDGs yang telah menunjukkan kemajuan signifikan dan diharapkan dapat

tercapai pada tahun 2015 (on-track) adalah (MDG 1), yaitu terdapat kemajuan yang

sangat besar dari indeks kedalaman kemiskinan, proporsi tenaga kerja yang berusaha

sendiri dan pekerja bebas keluarga terhadap total kesempatan kerja, dan pervalensi balita

dengan berat badan rendah/kekurangan gizi; (MDG 2), yaitu APM SD, proporsi murid

kelas 1 yang berhasil menamatkan sekolah dasar, serta angka melek huruf penduduk usia

15-24 tahun, perempuan dan laki-laki yang semuanya sudah mendekati 100 persen;

(MDG 3), yaitu rasio APM perempuan/laki-laki di tingkat SD/MI/Paket A,

SMP/MTs/Paket B, dari pendidikan tinggi yang hampir mendekati 100 persen serta
kontribusi perempan dalam pekerjaan upahan di sector non pertanian, dan proporsi kursi

yang diduduki perempuan di DPR yang meningkat; (MDG 4), yaitu penurunan yang

sudah mendekati dua pertiga angka kematian neonatal, bayi dan balita serta proporsi anak

usia 1 tahun yang mendapat imunisasi campak yang meningkat pesat; (MDG 5), yaitu

berupa peningkatan angka pemakaian kontasepsi bagi perempuan menikah dengan

menggunakan cara modern, penurunan angka kelahiran remaja perempuan umur 15-19

tahun, peningkatan cakupan pelayanan antenatal baik 1 maupun 4 kali kunjungan, dan

penurunan kebutuhan KB yang tidak terpenuhi (unmet need); (MDG 6), yaitu

mengendalikan penyebaran dan AIDS berupa peningkatan proporsi penduduk terinfeksi

HIV lanjut yang memiliki akses pada obat-obatan Antiretroviral (ARV).

Setelah pelaksanaan MDGs, mainstream agenda pembangunan global dipandu oleh

dokumen baru sebagai kelanjutan MDGs yang disebut dengan Sustainable Development

Goals (SDGs). Meskipun saat ini dalam tahap pembahasan, namun nampaknya dokumen

SDGs yang akan dibahas pada akhir September ini tidak akan banyak mengalami

perubahan dari drfat yang sudah ada. Artinya, bila komunitas masyarakat global

bersepakat dengan konsep dan berbagai indikator yang tertuang dalam dokumen yang

sudah ada, maka SDGs akan efektif diterapkan mulai tahun 2016 untuk 15 tahun kedepan,

melanjutkan MDGs yang akan berakhir pada tahun ini

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah dasar hukum dari SDGs?
2. Apakah pengertian dari SDGs?
3. Apakah tujuan dari SDGs?
4. Bagaimana target dari SDGs?
5. Bagaimana ukuran pencapaian SDGs?
6. Bagaimana strategi SDGs?
7. Bagaimana peran pemerintah, swasta, masyarakat terhadap SDGs?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui dasar hukum dari SDGs
2. Untuk mengetahui pengertian dari SDGs
3. Untuk mengetahui tujuan dari SDGs
4. Untuk mengetahui target dari SDGs
5. Untuk mengetahui ukuran pencapaian SDGs
6. Untuk mengetahui strategi SDGs
7. Untuk mengetahui peran pemerintah, swasta, masyarakat terhadap SDGs

1.4 Manfaat Penulisan

Hasil pembelajaran ini diharapkan dapat mempumyai manfaat bagi penulis dan pembaca:

1. Manfaat bagi penulis, makalah ini memberikan pengetahuan tentang sistem jaminan
sosial nasional
2. Manfaat dari pembaca, makalah ini dapat digunakan sebagai bahan kajian atau
referensi tambahan bagi dunia ilmu kesehatan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Dasar Hukum SDGs

2.2 Pengertian SDGs

Pengertian SDGs adalah singkatan atau kepanjangan dari sustainable development


goals, yaitu sebuah dokumen yang akan menjadi sebuah acuan dalam kerangka pembangunan
dan perundingan negara-negara di dunia.Konsep SDGs melanjutkan konsep pembangunan
Millenium Development Goals (MDGs) di mana konsep itu sudah berakhir pada tahun 2015.
Jadi, kerangka pembangunan yang berkaitan dengan perubahan situasi dunia yang semula
menggunakan konsep MGDs sekarang diganti SDGs.

2.3 Tujuan SDGs

1. Tanpa Kemiskinan

Mengakhiri segala bentuk kemiskinan di seluruh penjuru dunia.

2. Tanpa Kelaparan

Tidak ada lagi kelaparan, mencapai ketahanan pangan, perbaikan nutrisi, serta

mendorong budidaya pertanian yang berkelanjutan.

3. Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan

Menjamin kehidupan yang sehat serta mendorong kesejahteraan hidup untuk seluruh

masyarakat di segala umur.

4. Pendidikan Berkualitas

Menjamin pemerataan pendidikan yang berkualitas dan meningkatkan keempatan belajar

untuk semua orang, menjamin pendidikan yang inklusif dan berkeadilan serta

mendorong kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang.

5. Kesetaraan Gender

Mencapai kesetaraan gender dn memberdayakan kaum ibu dan perempuan.


6. Air Bersih dan Sanitasi

Menjamin ketersediaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua orang.

7. Energi Bersih dan Terjangkau

Menjamin akses terhadap sumber energy yang terjangkau, terpercaya, berkelanjutan, dan

modern untuk semua orang.

8. Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan yang Layak

Mendukung perkembangan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, lapangan kerja

yang penuh dan produktif, serta pekerjaan yang layak untuk semua orang.

9. Industri, Inovasi dan Infrastruktur

Membangun infrastruktur yang berkualitas, mendorong peningkatan industri yang

inklusif dan berkelanjutan serta mendorong inovasi.

10. Mengurangi Kesenjangan

Mengurangi ketidaksetaraan baik di dalam sebuah Negara maupun di antara Negara-

negara di dunia.

11. Keberlanjutan Kota dan Komunitas

Membangun kota-kota serta pemukiman yng inklusif, berkualitas, aman, berketahanan

dan berkelanjutan.

12. Konsumsi dan Produksi Bertanggung Jawab

Menjamin keberlangsungan konsumsi dan pola produksi.

13. Aksi Terhadap Iklim

Bertindak cepat untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya.

14. Kehidupan Bawah Laut

Melestarikan dan menjaga keberlangsungan laut dan kehidupan sumber daya laut untuk

perkembangan pembangunan yang berkelanjutan.

15. Kehidupan Darat


Melindungi, mengembalikan, dan meningkatkan keberlangsungan pemakaian ekosistem

darat, mengelola hutan secara berkelanjutan, mengurangi tanah tandus, serta tukar

guling tanah, memerangi penggurunan, menghentikan dan memulihkan degradasi

tanah, serta menghentikan kerugian keanekaragaman hayati.

16. Institusi Peradilan yang Kuat dan Kedamaian

Meningkatkan perdamaian termasuk masyarakat untuk pembangunan berkelanjutan

menyediakan akses untuk keadilan bagi semua orang termasuk lembaga dan

bertanggung jawab untuk seluruh kalangan, serta membangun institusi yang efektif,

akuntabel, dan inklusif di seluruh tingkatan.

17. Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

Memperkuat implementasi dan menghidupkan kembali kemitraan global untuk

pembangunan yang berkelanjutan.

2.4 Target SDGs

2.4 Ukuran Pencapaian SDGs

2.6 Strategi SDGs

TUJUAN 1. MENGHAPUS SEGALA BENTUK KEMISKINAN

Strategi:

1. Memperluas dan menyempurnakan pelaksanaan sistem jaminan sosial terutama


jaminan kesehatan dan ketenagakerjaan
2. Meningkatkan ketersediaan penyediaan pelayanan dasar yang disertai dengan
peningkatan kualitas pelayanannya dan jangkauannya bagi masyarakat miskin dan
rentan berupa pelayanan administrasi kependudukan, pelayanan kesehatan,
pendidikan, perlindungan sosial dan infrastruktur dasar
3. Meningkatkan kemampuan penduduk miskin dalam mengembangkan penghidupan
yang berkelanjutan melalui penguatan asset sosial penduduk miskin, peningkatan
kemampuan berusaha dan bekerja penduduk miskin, dan peningkatan dan perluasan
akses penduduk miskin terhadap modal.

Indikator:

1. Persentase penduduk dengan daya beli di bawah $1,25 per kapita per hari (PPP)
2. Persentase penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan nasional, dibedakan
3. Persentase penduduk yang tercakup dalam program perlindungan sosial
4. Jumlah bidang tanah yang bersertifikat di perdesaan
5. Persentase realisasi terhadap target sertifikasi tanah di perdesaan
6. Jumlah korban bencana alam yang meninggal dunia
7. Kerugian akibat bencana alam dalam rupiah dan $US

TUJUAN 2. MENGAKHIRI KELAPARAN, MENCAPAI KETAHANAN PANGAN


DAN PENINGKATAN GIZI, DAN MENCANANGKAN PERTANIAN
BERKELANJUTAN

Strategi:

1. Peningkatan produksi padi dan sumber pangan protein dari dalam negeri;
2. Peningkatan kelancaran distribusi dan penguatan stok pangan dalam negeri;
3. Perbaikan kualitas konsumsi pangan dan gizi masyarakat; dan
4. Mitigasi gangguan iklim terhadap produksi pangan.

Indikator:

1. Persentase produksi yang dicapai terhadap target produksi pertanian tanaman pangan
2. Jumlah penyuluh pertanian per 1000 petani
3. Persentase petani yang mendapatkan penyuluhan
4. Perubahan tahunan luas lahan kritis

TUJUAN 3. MENJAMIN KEHIDUPAN YANG SEHAT DAN MENINGKATKAN


KESEJAHTERAAN PENDUDUK DI SEGALA USIA

Strategi:

1. Akselerasi pemenuhan akses pelayanan kesehatan ibu, anak, remaja, dan lanjut usia
yang berkualitas
2. Mempercepat perbaikan gizi masyarakat
3. Meningkatkan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan
4. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan yang berkualitas
5. Meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, dan kualitas farmasi dan
alat kesehatan
6. Meningkatkan pengawasan obat dan makanan
7. Meningkatkan ketersediaan, penyebaran, dan mutu sumber daya manusia kesehatan
8. Meningkatkan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
9. Menguatkan manajemen, penelitian pengembangan dan sistem informasi
10. Memantapkan pelaksanaan sistem jaminan sosial nasional (SJSN) bidang kesehatan
11. Mengembangkan dan meningkatkan efektifitas pembiayaan kesehatan.

Indikator:

1. Angka kematian neonatal, bayi dan balita


2. Angka Kematian Ibu
3. Prevalensi HIV/AIDS, jumlah kasus baru dan kasus kumulatif
4. Proporsi penduduk terinfeksi HIV lanjut yang memiliki akses pada obat-obatan ARV
5. Angka kematian akibat HIV yang dilaporkan (CFR)
6. Angka kejadian tuberkolosis (semua kasus/100.000 penduduk/tahun)
7. Tingkat prevalensi tuberkolosis (per 100.000 penduduk)
8. Tingkat kematian karena tuberkolosis (per 100.000 penduduk)
9. Insiden malaria
10. Jumlah korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas per 100.000 penduduk
11. Rata-rata polusi udara perkotaan (PM10)
12. Persentase balita yang menerima imunisasi lengkap
13. Tingkat prevalensi kontrasepsi (CPR)
14. Fasilitas program kesehatan jiwa di RS dan Puskesmas
15. Skor pola pangan harapan (PPH)
16. Prevalensi gemuk dan sangat gemuk
17. Prevalensi perokok saat ini penduduk usia 15 tahun ke atas
18. Prevalensi peminum alkohol 12 bulan dan 1 bulan terakhir

TUJUAN 4. MENJAMIN KUALITAS PENDIDIKAN YANG ADIL DAN INKLUSIF


SERTA MENINGKATKAN KESEMPATAN BELAJAR SEUMUR HIDUP UNTUK
SEMUA

Strategi:

1. Melaksanakan wajib belajar 12 tahun;


2. Meningkatkan akses terhadap layanan pendidikan dan pelatihan keterampilan melalui
peningkatan kualitas lembaga pendidikan formal
3. Memperkuat jaminan kualitas (quality assurance) pelayanan pendidikan
4. Memperkuat kurikulum dan pelaksanaannya
5. Memperkuat sistem penilaian pendidikan yang komprehensif dan kredibel
6. Meningkatkan pengelolaan dan penempatan guru
7. Meningkatkan pemerataan akses pendidikan tinggi
8. Meningkatkan kualitas pendidikan tinggi
9. Meningkatkan relevansi dan daya saing pendidikan tinggi; (10) meningkatkan tata
kelola kelembagaan perguruan tinggi.

Indikator:

1. Persentase anak yang mengikuti pendidikan prasekolah.


2. Angka Kelulusan SD
3. Angka Kelulusan SMP dan SMA
4. APK Pendidikan Tinggi

TUJUAN 5. MENCAPAI KESETARAAN GENDER DAN MEMBERDAYAKAN


SEMUA PEREMPUAN DAN ANAK PEREMPUAN

Strategi:

1. Peningkatan pemahaman dan komitmen tentang pentingnya pengintegrasian


perspektif gender dalam berbagai tahapan, proses, dan bidang pembangunan, di
tingkat nasional maupun di daerah
2. Penerapan perencanaan dan penganggaran yang responsif gender (pprg) di dalam
berbagai bidang pembangunan, terutama di bidang pendidikan, kesehatan,
ketenagakerjaan, politik, ekonomi, dan hukum.

Indikator:

1. Prevalensi wanita 15-49 tahun yang mengalami kekerasan fisik dan seksual oleh
pasangan intimnya dalam 12 bulan terakhir.
2. Persentase kasus kekerasan seksual dan berbasis gender terhadap perempuan dan anak
yang dilaporkan, diselidiki dan dijatuhi hukuman.
3. Persentase wanita berusia 20-24 tahun yang telah menikah atau menikah sebelum
berusia 18 tahun.
4. Prevalensi praktek tradisional yang berbahaya.
5. Jumlah rata-rata jam yang dihabiskan untuk pekerjaan dibayar dan tidak dibayar
(beban kerja total), berdasarkan jenis kelamin.
6. Persentase kursi yang diduduki perempuan dan minoritas di parlemen nasional
dan/atau daerah
7. Tingkat kebutuhan pelayanan KB yang terpenuhi.
8. Angka kelahiran total.

TUJUAN 6. MENJAMIN KETERSEDIAAN DAN MANAJEMEN AIR DAN


SANITASI SECARA BERKELANJUTAN

Strategi:

1. Menjamin ketahanan air melalui peningkatan pengetahuan, perubahan sikap dan


perilaku dalam pemanfaatan air minum dan pengelolaan sanitasi
2. Penyediaan infrastruktur produktif dan manajemen layanan melalui penerapan
manajemen aset baik di perencanaan, penganggaran, dan investasi
3. Penyelenggaraan sinergi air minum dan sanitasi yang dilakukan di tingkat nasional,
provinsi, kabupaten/kota, dan masyarakat
4. Peningkatan efektifitas dan efisiensi pendanaan infrastruktur air minum dan sanitasi.

Indikator:

1. Proporsi rumah tangga yang memiliki akses air minum layak


2. Proporsi rumah tangga yang memiliki akses sanitasi layak,
3. Persentase total sumber air yang digunakan.

TUJUAN 7. MENJAMIN AKSES TERHADAP ENERGI YANG TERJANGKAU,


DAPAT DIANDALKAN, BERKELANJUTAN, DAN MODERN

Strategi:

1. Meningkatkan produksi energi primer terutama minyak dan gas dari lapangan yang
mengalami penurunan tingkat produksinya
2. Meningkatkan cadangan penyangga dan operasional energi
3. Meningkatkan peranan energi baru terbarukan dalam bauran energi; meningkatkan
aksesibilitas energi
4. Meningkatkan efisiensi dalam penggunaan energi dan listrik
5. Meningkatkan pengelolaan subsidi BBM yang lebih transparan dan tepat sasaran
6. Memanfaatkan potensi sumber daya air untuk PLTA.

Indikator:

1. Persentase rumah tangga yang menggunakan bahan bakar (listrik, gas/ elpiji, gas kota,
dan minyak tanah ) untuk memasak
2. Persentase rumah tangga dengan sumber penerangan utama listrik PLN dan listrik non
PLN
3. Tingkat intensitas energi primer

TUJUAN 8. MENINGKATKAN PERTUMBUHAN EKONOMI YANG MERATA


DAN BERKELANJUTAN, TENAGA KERJA YANG OPTIMAL DAN PRODUKTIF,
SERTA PEKERJAAN YANG LAYAK UNTUK SEMUA

Strategi:

1. Mengoptimalkan kerjasama global dengan memperhatikan dimensi sosial dan budaya


2. Memperluas lapangan kerja
3. Meningkatkan iklim investasi dan promosi ekspor
4. Meningkatkan sinergi arah kebijakan industri
5. Meningkatkan fleksibilitas pasar tenaga kerja serta pengembangan sistem kerja yang
layak
6. Pendalaman kapital dan pendidikan tenaga kerja
7. Peningkatan partisipasi perempuan dalam tenaga kerja.

Indikator:

1. PNB per kapita (PPP, current US$ Atlas method)


2. Laporan dan implementasi Sistem Neraca Ekonomi dan Lingkungan
3. Persentase angkatan kerja usia 15-24 tahun yang bekerja, menurut sektor formal dan
informal
4. Ratifikasi dan implementasi standar kerja fundamental ILO dan kepatuhan dalam
hukum dan praktek

TUJUAN 9. MEMBANGUN INFRASTRUKTUR TANGGUH, MEMPROMOSIKAN


INDUSTRIALISASI INKLUSIF DAN BERKELANJUTAN DAN MENDORONG
INOVASI

Strategi:

1. Mempercepat pembangunan sistem transportasi multimoda


2. Mempercepat pembangunan transportasi yang mendorong penguatan industri nasional
untuk mendukung sistem logistik nasional dan penguatan konektivitas nasional dalam
kerangka mendukung kerjasama regional dan global
3. Membangun sistem dan jaringan transportasi yang terintegrasi untuk mendukung
investasi pada koridor ekonomi, kawasan industri khusus, kompleks industri, dan
pusat-pusat pertumbuhan lainnya di wilayah non-koridor ekonomi
4. Meningkatkan keselamatan dan keamanan dalam penyelengaraan transportasi serta
pertolongan dan penyelamatan korban kecelakaan transportasi
5. Mengembangkan sarana dan prasarana transportasi yang ramah lingkungan dan
mempertimbangkan daya dukung lingkungan
6. Mentransformasi kewajiban pelayanan universal (universal service obligation/USO)
menjadi broadband-ready dengan cara reformulasi kebijakan penggunaan dana USO
yang lebih berorientasi kepada ekosistem broadband (tidak hanya untuk penyediaan
infrastruktur dan daerah perdesaan) dan memperkuat kelembagaan pengelola dana
USO
7. Mengoptimalisasi pemanfaatan spektrum frekuensi radio dan orbit satelit sebagai
sumber daya terbatas
8. Mendorong pembangunan fixed/wireline broadband termasuk di daerah perbatasan
negara
9. mempercepat implementasi e-government dengan mengutamakan prinsip keamanan,
interoperabilitas dan cost effective
10. Mendorong tingkat literasi dan inovasi TIK

Indikator:

1. Akses terhadap jalan untuk segala musim/all season road


2. Langganan broadband telepon genggam per 100 penduduk, menurut perkotaan/
pedesaan
3. Persentase rumahtangga dengan akses internet di perdesaan
4. Nilai tambah sektor manufaktur (MVA) sebagai persentase terhadap PDB
5. Jumlah emisi gas rumah kaca
6. Persentase jumlah pekerja sektor industri terhadap total tenaga kerja

TUJUAN 10. MENGURANGI KETIMPANGAN DALAM DAN ANTAR NEGARA

Strategi:

1. Peningkatan penyerapan tenaga kerja miskin dan rentan produkif ke dalam sektor
industri pengolahan unggulan
2. Pengembangan aktivitas ranta pengolahan yang bersifat penambahan nilai (value
added) untuk mendukung pengembangan ekonomi lokal dan komoditas unggulan
berbasiskan agro industri
3. Perbaikan rantai distribusi komoditas unggulan yang berpihak kepada petani kecil
4. Pengembangan ekonomi lokal di pulau‐pulau terluar berbasis potensi alam daerah
setempat.

Indikator:

1. Persentase rumahtangga dengan pendapatan di bawah 50% dari median pendapatan


(“kemiskinan relatif”)
2. Koefisien Gini
3. Persentase BPR terhadap Pendapatan Nasional Bruto
TUJUAN 11. MEMBUAT KOTA DAN PEMUKIMAN PENDUDUK YANG
INKLUSIF, AMAN, TANGGUH, DAN BERKELANJUTAN

Strategi:

1. Perwujudan sistem perkotaan nasional (SPN)


2. percepatan pemenuhan standar pelayanan perkotaan (SPP) untuk mewujudkan kota
aman, nyaman, dan layak huni
3. Pembangunan kota hijau yang berketahanan iklim dan bencana
4. Pengembangan kota cerdas yang berdaya saing dan berbasis teknologi dan budaya
lokal
5. Peningkatan kapasitas tata kelola pembangunan perkotaan,

Indikator:

1. Persentase penduduk perkotaan tinggal di daerah kumuh


2. Persentase rumah tangga di perkotaan menurut perlakuan terhadap sampah
3. Ruang terbuka hijau di perkotaan

TUJUAN 12. MENJAMIN POLA PRODUKSI DAN KONSUMSI YANG


BERKELANJUTAN

Strategi:

1. Inventarisasi dan sinkronisasi kebijakan sektor-sektor prioritas terkait dengan pola


konsumsi dan produksi berkelanjutan
2. Menggalakkan penggunaan teknologi bersih untuk meningkatkan efisiensi
penggunaan sumberdaya dan mengurangi limbah
3. Penyebaran informasi ketersediaan produk ramah lingkungan bagi konsumen/
masyarakat mengenai manfaat produk tersebut
4. Pengembangan standar produk ramah lingkungan yang terukur
5. Pengembangan peraturan dan standar pelayanan publik dalam penerapan pola
konsumsi berkelanjutan.

Indikator:

1. Kerugian pascapanen (susut hasil panen padi)


2. Konsumsi bahan perusak ozon
3. Kedalaman optik aerosol (AOD)

TUJUAN 13. MENGAMBIL TINDAKAN SEGERA UNTUK MEMERANGI


PERUBAHAN IKLIM DAN DAMPAKNYA

Strategi:

1. Peningkatan pelibatan sektor baik di pusat maupun di daerah untuk melaksanakan


kegiatan penurunan emisi dan pengalokasian pendanaannya;
2. Standarisasi kegiatan penurunan emisi di setiap sektor.,
3. Meningkatkan kontribusi swasta dan masyarakat dalam penurunan emisi GRK;
4. Pengembangan dan penerapan insentif fiskal;
5. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan RAN/RAD-GRK dan adaptasi;
6. Pelaksanaan kegiatan dan rencana aksi terkait dengan REDD+, baik yang berdampak
langsung, maupun tidak langsung pada penurunan emisi GRK;
7. Pengembangan indeks dan indikator kerentanan, serta penguatan sistem informasi
iklim dan cuaca;
8. Pelaksanaan kajian kerentanan dan peningkatan ketahanan (resiliensi) pada sektor
yang sensitive serta pelaksanaan pilot adaptasi;
9. Sosialisasi RAN-API dan peningkatan kapasitas daerah dalam upaya adaptasi.

Indikator:

1. Intensitas CO2 dari sektor listrik (gCO2 per KWh)


2. Intensitas CO2 dari sektor transportasi (gCO2/vkm)

TUJUAN 14. MELESTARIKAN SAMUDERA, LAUT, DAN SUMBER DAYA


KELAUTAN SECARA BERKELANJUTAN UNTUK PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN

Strategi:

1. Peningkatan sarana dan prasarana dalam mendukung konektivitas laut;


2. Peningkatan sdm, iptek, wawasan dan budaya bahari;
3. Peningkatan tata kelola dan pengamanan wilayah juridiksi dan batas laut Indonesia;
4. Peningkatan pengawasan pemanfaatan sumber daya kelautan dan pengendalian
kegiatan illegal;
5. Pengelolaan pulau-pulau kecil, terutama pulau-pulau terluar. pemenuhan kebutuhan
infrastruktur dasar; (6) peningkatan pengamanan pesisir dan konservasi perairan

Indikator:

1. Ocean Health Index


2. Proporsi tangkapan ikan yang berada dalam batasan biologis yang aman

TUJUAN 15. MELINDUNGI, MEMULIHKAN, DAN MENINGKATKAN


PEMANFAATAN SECARA BERKELANJUTAN TERHADAP EKOSISTEM DARAT,
MENGELOLA HUTAN SECARA BERKELANJUTAN, MEMERANGI
DESERTIFIKASI, DAN MENGHENTIKAN DAN MEMULIHKAN DEGRADASI
LAHAN DAN MENGHENTIKAN HILANGNYA KEANEKARAGAMAN HAYATI

Strategi:

1. (1) Peningkatan instrumen penegakan hukum; (2) peningkatan efektivitas penegakan


hukum; (3) peningkatan efektivitas dan kualitas pengelolaan hutan

Indikator:

1. Perubahan tahunan kawasan hutan dan lahan budidaya


2. Rasio luas kawasan lindung untuk menjaga kelestarian keanekaragaman hayati
terhadap total luas kawasan hutan
3. Red List Index
TUJUAN 16. MENINGKATKAN MASYARAKAT YANG INKLUSIF DAN DAMAI
UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN, MENYEDIAKAN AKSES
TERHADAP KEADILAN BAGI SEMUA, DAN MEMBANGUN INSTITUSI YANG
EFEKTIF, AKUNTABEL DAN INKLUSIF DI SEMUA

Strategi:

1. Mempromosikan proses pembangunan yang inklusif;


2. Menghormati hak-hak semua kelompok sosial-budaya, minoritas, masyarakat adat,
agama;
3. Melestarikan seluruh budaya warisan dan sumber daya alam dan
4. Menghormati hak mereka untuk menentukan dan mewujudkan aspirasi
pembangunannya.

Indikator:

1. Jumlah desa menurut adanya korban perkelahian massal (meninggal dan luka- luka),
indikator proksi
2. Pengungsi dan pengungsian internal akibat konflik dan kekerasan
3. Corruption Perception Index (CPI), IPK Kota di Indonesia
4. Persentase balita yang memiliki akta kelahiran
5. Kepatuhan terhadap rekomendasi dari UPR dan perjanjian PBB
6. Indikator dari variabel kebebasan berkumpul dan berserikat

TUJUAN 17. MEMPERKUAT SARANA PELAKSANAAN DAN MEREVITALISASI


KEMITRAAN GLOBAL UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Strategi:

1. Meningkatkan peran Indonesia di tingkat global;


2. Meningkatkan kesiapan publik domestik dan meningkatnya peran (kontribusi) dan
kepemimpinan Indonesia di ASEAN;
3. Menguatkan diplomasi ekonomi Indonesia dalam forum bilateral, multilateral,
regional dan global;
4. Meningkatkan peran Indonesia dalam kerja sama selatan selatan dan triangular;
5. Meningkatkan promosi dan pemajuan demokrasi dan HAM;
6. Meningkatkan kerjasama ekonomi internasional di tingkat multilateral, regional, dan
bilateral dengan prinsip mengedepankan kepentingan nasional, saling
menguntungkan, serta memberikan keuntungan yang maksimal bagi pembangunan
ekonomi nasional dan peningkatan kesejahteraan masyarakat

Indikator:

1. Indeks Kebahagiaan

2.7 Peran pemerintah, swasta, masyarakat


DAFTAR PUSTAKA

http://indconsult.blogspot.co.id/2016/03/strategi-pencapaian-target-dan.html

http://rizkyudrianin.blogspot.co.id/2015/12/sdgs.html

http://putryfransiska.blogspot.co.id/2015/12/sdgs.html

Anda mungkin juga menyukai