Anda di halaman 1dari 56

Profil Kesehatan Tahun 2013

BAB I
PENDAHULUAN
P
embangunan kesehatan merupakan bagian terpadu dari Pembangunan Daerah
Kabupaten Jeneponto yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat maju,
mandiri berlandaskan iman dan taqwa. Salah satu ciri masyarakat maju adalah
masyarakat yang mempunyai derajat kesehatan optimal sebagai faktor penentu
keberhasilan dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sumber daya
manusia yang sehat akan lebih produktif dan memiliki daya saing yang handal.
Oleh karena itu pembangunan kesehatan di Kabupaten Jeneponto menempati
peran penting.
Dinas Kesehatan Kabupaten Jeneponto telah mengadakan sinkronisasi
program melalui visi Jeneponto Sehat 2013, dengan misi memasyarakatkan
paradigma sehat, profesionalisme petugas kesehatan, pemerataan, perluasan
jangkauan pelayanan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dalam pelayanan
kesehatan.
Untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan disetiap daerah
diharapkan menggunakan indikator, antara lain Indikator Indonesia sehat dan
Indikator Kinerja sesuai Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan. Indikator
Indonesia Sehat yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan tersebut
diatas dapat digolongkan kedalam : Indikator Derajat Kesehatan sebagai Hasil
Akhir (terdiri atas indikator Mortalitas, Morbiditas dan Status Gizi), Indikator
Hasil Antara (terdiri atas indikator Keadaan Lingkungan, Perilaku Hidup, Akses

Puskesmas Binamu Kota

Profil Kesehatan Tahun 2013

dan Mutu Pelayanan Kesehatan) serta Indikator Proses dan Masukan (terdiri atas
Indikator untuk Pelayanan Kesehatan, Sumber Daya Kesehatan, Manajemen
Kesehatan dan Kontribusi Sektor Terkait). Sedangkan Indikator Kinerja Standar
Pelayanan Minimal Kesehatan yang terdiri atas 54 Indikator Kinerja dari 27
Pelayanan bidang Kesehatan yang termasuk Pelayanan Kesehatan Tertentu, telah
diterapkan di Kabupaten Jeneponto.
Sejalan dengan tujuan pembangunan di Kab. Jeneponto, perwujudan
derajat kesehatan yang optimal dalam tujuan pembangunan kesehatan diarahkan
pada peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang di Indonesia pada umumnya dan di Kabupaten Jeneponto pada khususnya,
maka telah dilaksanakan upaya kesehatan dengan paradigma baru yaitu paradigma
sehat melalui visi pembangunan kesehatan yaitu Indonesia sehat 2013 ditandai
oleh masyarakat yang hidup dalam lingkungan dengan perilaku hidup sehat,
memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu
secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya
Profil kesehatan ini memberikan data dasar mengenai potensi
kesehatan meliputi sarana, prasarana, tenaga kesehatan, memantau dan
mengevaluasi pencapaian pembangunan kesehatan, sebagai sarana perbandingan
antar kelurahan/desa dan sebagai sarana penyedia data dan informasi untuk
perencanaan, pengambilan keputusan dan manajemen kesehatan.
Profil ini menyajikan gambaran tentang : (1) Keadaan umum yang
mengetengahkan keadaan geografi, cuaca, keadaan penduduk

serta keadaan

ekonomi (2) Pembangunan kesehatan daerah dengan menguraikan secara singkat

Puskesmas Binamu Kota

Profil Kesehatan Tahun 2013

visi, misi, strategi pembangunan kesehatan yang menguraikan tentang (a) situasi
derajat kesehatan meliputi angka kematian yaitu angka kematian ibu, angka
kematian bayi, angka kematian balita, angka kematian kasar dan umur harapan
hidup. Juga menguraikan angka kesakitan dan status gizi. (b) Kesehatan
lingkungan menjelaskan tentang rumah sehat, sarana ibadah sehat, rumah bebas
jentik. (c) Pelayanan kesehatan menyajikan rasio puskesmas terhadap penduduk,
persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan, bayi di imunisasi lengkap. (3)
Kinerja pembanguann kesehatan yang menguraikan kegiatan-kegiatan multi
sektor dalam rangka mencapai Kabupaten Sehat meliputi ( a ) Kinerja dari
kegiatan yaitu kinerja Puskesmas Binamu Kota, persentase tempat-tempat umum
yang diperiksa,dll. ( b ) Sektor terkait yaitu BKKBN, BPS dan lain-lain. ( 4 )
Kesimpulan dan Saran menyajikan masalah masalah yang menonjol
menyangkut derajat kesehatan dan kaitan terhadap faktor-faktor penyebab.

BAB II
Puskesmas Binamu Kota

Profil Kesehatan Tahun 2013

P
GAMBARAN UMUM
A.

KEADAAN GEOGRAFI
uskesmas adalah salah satu salah satu Puskesmas yang ada di Wilayah
Kecamatan Binamu terletak di ketinggian 300-400 meter dari permukaan
laut .
Adapun Puseksmas Binamu Kota

terletak di bagian Barat

yang

berbatasan :
- Sebelah Utara

: Kel. Monro-Monro

- Sebelah Timur

: laut flores

- Sebelah Selatan

: Kel. Biring kassi

- Sebelah Barat

: Kel. panaikang

1. Luas Wilayah
Luas wilayah Daratan Puskesmas Binamu Kota 17,71 km 2 dan panjang
pantai 1,3 km. Terbentang lurus arah Selatan-Timur. Secara umum
administrasi pemerintahan Puskesmas Binamu Kota terbagi atas 4
Kelurahan 1 desa Yaitu Kel. Pabiringa, kel. Balang Induk, Kel Balang
toa, Kel. Monro-Monro, dan Desa Sapanang.

2.Iklim

Puskesmas Binamu Kota

Profil Kesehatan Tahun 2013

Letak geografis Puskesmas Binamu Kota yang strategis memiliki alam


tiga dimensi yakni bukit / pegunungan, lembah / daratan dan pesisir
pantai dengan dua musim dan perubahan iklim setiap tahunnya yang
dikenal di daerah ini dengan nama musim barat antara bulan oktober
sampai dengan bulan Maret dan musim timur antara bulan April sampai
dengan bulan September, yang keduanya membawa curah hujan yang
cukup.
Dengan adanya kedua musim tersebut menguntungkan bagi sektor
pertanian.

Puskesmas Binamu Kota

3.

Profil Kesehatan Tahun 2013

KEADAAN PENDUDUK
4. Jumlah Penduduk
Kependudukan

merupakan

salah

satu

faktor

yang

mempengaruhi masalah kesehatan, baik dari segi jumlah ( kuantitas ),


pertumbuhan, struktur umur, mobilitas dan mata pencaharian
penduduk. Bidang Kependudukan diarahkan untuk

pengendalian

kuantitas, pengembangan kualitas dan pengerahan mobilitas.


Pertumbuhan penduduk di Puskesmas Binamu Kota telah berhasil
ditekan namun masih terus bertambah setiap tahunnya dan
memberikan implikasi yang cukup berat bagi pembangunan daerah
terutama bagi penyediaaan lapangan kerja, perumahan serta pelayanan
sosial dasar seperti peningkatan pendidikan dan pelayanan kesehatan
bagi masyarakat.
Jumlah penduduk yang ada di Wilayah kerja Puskesmas
Binamu Kota berdasarkan hasil Registrasi Penduduk oleh Kantor
Statistik Kab. Jeneponto tahun 2013 sebanyak 22.071 jiwa yang terdiri
dari laki-laki 10.826 jiwa dan perempuan 11.245 jiwa ,dan terdiri
atas 5.273 kk.

TABEL 1
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN
DI WILAYAH PUSKESMAS BINAMU KOTA
KABUPATEN JENEPONTO
TAHUN 2013
NO

KELURAHAN/DESA

Puskesmas Binamu Kota

LAKI-LAKI

PEREMPUAN

JUMLAH

Profil Kesehatan Tahun 2013

1.
2.
3.
4.
5.

Kel.Pabiringa

3.056

3.246

6.302

Kel. Balang

2.371

2.524

4.895

Kel. Balang Toa

2.187

2.308

4.495

Kel. Monro-Monro

1.464

1.379

2.843

Desa sapanang

1.748

1.788

3.536

PUSKESMAS

10.826

11.245

22.071

Sumber : BPS Kab. Jeneponto


Laju pertumbuhan penduduk Puskesmas Binamu Kota dalam
kurun waktu

tahun

2008 2013

berdasarkan hasil registrasi

penduduk sebesar 42,61 %.


Rasio jenis kelamin memperlihatkan perkembangan penduduk
berdasarkan jenis kelamin yaitu perbandingan penduduk laki-laki
dengan penduduk perempuan. Rasio jenis kelamin tahun 2013 yaitu
96,8 % artinya 97 jiwa laki-laki berbanding 100 jiwa perempuan.
5. Persebaran dan Kepadatan Penduduk
TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK DAN LUAS WILAYAH MENURUT
KELURAHAN/DESA
DI WILAYAH PUSKESMAS BINAMU KOTA
KEC. JENEPONTO KAB. JENEPONTO
TAHUN 2013
NO

KELURAHAN/DESA

1.

KeL. Pabiringa

Puskesmas Binamu Kota

JUMLAH
PENDUDUK

LUAS WILAYAH
(Km)

6.302

2,91

Profil Kesehatan Tahun 2013

2.

Kel. Balang

4.895

4,02

3.

Kel.Balang Toa

4.495

26,3

4.

Kel.Monro-Monro

2.843

4,28

5.

Desa Sapanang

3.536

3,87

22.071

17,71

PUSKESMAS

Sumber : BPS Kab. Jeneponto


Jumlah Penduduk Desa/Kelurahan di Wilayah Puskesmas
Binamu Kota sekitar 22.071 orang. Luas Wilayahnya sekitar 17.71
km. Dalam perencanaan kesehatan, wilayah dengan penduduk yang
besar memerlukan biaya operasional yang lebih besar dan upaya
lebih intensif dari Polindes/Pustu untuk pelayanan kesehatan.

6.

TINGKAT PENDIDIKAN
Pembangunan bidang pendidikan adalah bertujuan untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa.

Pembangunan

Sumber

Daya

Manusia (SDM) suatu Negara yang menentukan karakter dari


Pembangunan ekonomi dan soisal karena manusia adalah pelaku aktif
dari seluruh kegiatan tersebut.
Partisipasi penduduk dalam dunia pendidikan semakin meningkat dari
tahun ketahun. Hal ini berkaitan dengan berbagai program pendidikan

Puskesmas Binamu Kota

Profil Kesehatan Tahun 2013

yang telah dicanangkan Pemerintah untuk lebih meningkatkan


kesempatan masyarakat untuk mengenyam bangku Pendidikan
Peningkatan partisipasi pendidikan untuk memperoleh bangku
Pendidikan tentunya harus diikuti denagn berbagai peningkatan
penyediaan sarana fisik dan tenaga pendidik yang memadai.
7.

KEADAAN EKONOMI
8. PDRB ( Produk Domestik Regional Bruto )
Kemampuan daerah untuk mengembangkan sumber daya dan segala
potensi yang dimiliki akan berpengaruh terhadap kondisi perekonomian
daerah tersebut.
Dalam mengembangkan potensi yang dimiliki berbagai kebijakan dan
upaya pemerintah telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Hal
tersebut dapat dilihat dari besarnya nilai PDRB yang berhasil dicapai
dari tahun ke tahun di Kabupaten Jeneponto.
Berdasarkan hasil perhitungan PDRB Kabupaten Jeneponto pada tahun
2013 nilai PDRB atas dasar harga berlaku telah mencapai 697,93 milyar
rupiah.

9. Pendapatan Perkapita
Salah satu indikator untuk mengukur tingkat kemakmuran penduduk
suatu daerah/ wilayah adalah PDRB perkapita.
PDRB perkapita penduduk Kabupaten Jeneponto dari tahun 2007 sampai
tahun 2008 telah berkembang sangat cepat. Pada tahun 2007 PDRB

Puskesmas Binamu Kota

Profil Kesehatan Tahun 2013

perkapita penduduk Kabupaten Jeneponto hanya mencapai Rp.


2.527.808 dan pada tahun 2007 telah meningkat menjadi Rp. 4.172.136,-

BAB III
PROGRAM KESEHATAN
KABUPATEN JENEPONTO
P
embangunan kesehatan dilaksanakan untuk meningkatkan upaya program
kesehatan yang

lebih

berhasil guna dan berdayaguna serta mendekatkan

pelayanan kesehatan kepada masyarakat, meningkatkan pemerataan dan mutu


pelayanan utamanya daerah terpencil secara terus menerus dan sekaligus dapat
meningkatkan mutu sumber daya manusia ( SDM ).

Puskesmas Binamu Kota

10

Profil Kesehatan Tahun 2013

Oleh karena itu pembangunan kesehatan di Kab. Jeneponto sebagai bagian


integral

Pembangunan

Kabupaten

menjadi

pendukung

utama

dalam

pembangunan sumber daya manusia yang dilakukan secara terus menerus dan
berkesinambungan. Dan sebagai landasan pokok untuk berfikir dan bertindak
dalam pembangunan kesehatan maka disusun Visi, Misi dan Strategi sebagai
petunjuk pelaksanaan program-program kesehatan.
A.

VISI , MISI DAN TUJUAN PUSKESMAS BINAMU KOTA


1. Visi Puskesmas Binamu Kota
Berdasarkan visi Indonesia sehat di tahun 2013 dan Visi Kabupaten
Jeneponto " Mewujudkan Desa-desa yang maju berkembang secara
mandiri dan lebih berkualitas diatas rata-rata Desa Sehat di Sulawesi
Selatan " maka Puskesmas Binamu Kota memilki Visi "

Sebagai

Puskesmas Model di Kabupaten Jeneponto Provinsi Sulawesi Selatan"

2. Misi Puskesmas Binamu Kota


Untuk mewujudkan visi tersebut maka ditetapkan misi Puskesmas
Binamu Kota yaitu :
1.

Menjadi semua Desa/Kelurahan sebagai Desa/ Kelurahan Sehat

2.

Menjadikan Puskesmas sebagai tempat pelayanan mudah dan


nyaman

3.

Menjadi semua staf Puskesmas termapil dalam memberikan


pelayanan kesehatan yang bermutu

Puskesmas Binamu Kota

11

Profil Kesehatan Tahun 2013

Untuk mencapai visi dan misi tersebut maka dirumuskan kebijakan yang
terarah dan operasional berupa perumusan tujuan stratejik (strategic goal)
yakni :
1. Menjadikan Desa/ Kelurahan sebagai Desa/Kelurahan siaga setiap hari
2. Melakukan pembinaan perumahan dan penyuluhan Kesehatan
3. Memberikan pelayanan cepat dan bermutu
4. Menata ruang pelayanan yang efektif dan efisien
5. Melakukan kunjungan rumah bagi pasien yang dibutuhkan
6. Meningkatkan Sumber Daya Manusia bagi petugas kesehatan
7. Melaksanakan pelayanan satu pintu
Adapun arah kebijakan pembangunan kesehatan di Puskesmas Binamu
Kot

Puskesmas Binamu Kota

12

Profil Kesehatan Tahun 2013

*a adalah sebagai berikut :


1. Mengembangkan pembentukan lingkungan sehat dengan menerapkan
pendekatan paradigma sehat yang memberikan prioritas pada upaya
peningkatan kesehatan dan pencegahan, serta melalui pengembangan
kelembagaan sosial yang berdasar pada kemandirian lokal, sehingga
mendorong meningkatnya derajat kesehatan seluruh anggota masyarakat
2. Meningkatnya pemerataan jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan
yang dilakukan dengan peningkatan profesionalisme dan kompetensi
tenaga kesehatan, perbaikan dan penyebaran sarana serta prasarana
kesehatan, penyediaan obat-obatan dengan harga yang terjangkau
diarahkan pada peningkatan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat
3. Mengembangkan kemandirian masyarakat dalam pembiayaan pelayanan
kesehatan termasuk jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat
(JPKM) dengan menggalang peran serta masyarakat.
4. Meningkatkan

pengetahuan

dan

kesadaran

masyarakat

yang

diindikasikan dengan meningkatnya pemanfaatan sarana dan prasarana


pelayanan kesehatan termasuk respon terhadap pencegahan penyakit
yang masih banyak berkembang di tengah-tengah masyarakat.

Puskesmas Binamu Kota

13

Profil Kesehatan Tahun 2013

5. Meningkatkan kualitas penduduk melalui pengendalian kelahiran,


memperkecil angka kematian dan meningkatkan kualitas pelayanan
keluarga berencana.
B.

KEDUDUKAN,TUGAS , FUNGSI DAN KEWENANGAN


a. Kedudukan
Kedudukan Puskesmas Binamu Kota dibedakan menurut keterkaitannya
dengan system Kesehatan Nasional, sisitem kesehatan kabupaten/Kota
system pemerintahan Daerah yaitu :
1) Dalam Sisitem Kesehatan Nasional sebagai sarana pelayanan strata I
yang bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan
perorangan dan upaya kesehatan masyarakat di Wilayah kerjanya.
2)

Dalam Sistem kesehatan Kabupaten/Kota sebagai unit pelaksana


teknis Dinas Kesehatan Kabupaten yang merupakan unit structural
pemerintah Daerah/Kota di bidang Kesehatan pada tingkat
kecamatan.

3) Antara sarana pelayanan Kesehatan strata Pertama yang dikelola oleh


lembaga masyarakat dan swasta berkedudukan sebagai mitra dan
upaya Kesehatan yang berbasis dan bersumber daya masyarakat
adalah Pembina.
b. Tugas
Tugas Puskesmas Binamu Kota adalah mendukung

tercapainya

tujuan Pemabngunan kesehatan Kabupaten dan Nasional melalui


peningkatan kesadara, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi

Puskesmas Binamu Kota

14

Profil Kesehatan Tahun 2013

setiap orang yang bertempat tinggal di Wilayah Puskesmas Binamu


Kota agar terwujud derajat Kesehatan yang optimal ( setinggitingginya) dalam rangka mewujudkan Kecamatan dan Kabupaten
sehat menuju Indonesia Sehat 2013.
c. Fungsi
Fungsi dari Puskesmas Binamu Kota adalah :
1 ) Pusat Penggerakan Pembangunan berwawasan kesehatan
2 ) Pusat Pemberdayaan Masyarakat
3 ) Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
a ) Pelayanan kesehatan perorangan
b ) Pelayanan kesehatan masyarakat

d. Struktur Organisasi
Sebagai acuan struktur organisasi Puskesmas Binamu Kota
berdasarkan Keptusan Menteri Kesehatan No. 128/Menkes/SK/II/
2004 sebagai berikut :
a. Kepala Puskesmas
b. Unit tata usaha yang bertanggung jawab membantu Kepala
Puskesmas dalam pengelolaan :
1 ) Data dan Informasi
2) Perencanaan dan Penilaian
3) Keuangan

Puskesmas Binamu Kota

15

Profil Kesehatan Tahun 2013

4 ) Umum dan Kepagawaian


c. Unit pelaksana teknis Fungsional
1) Upaya kesehatan masyarakat dan pembinaan UKBM
2) Upaya Kesehatan perorangan
d. Jaringan Pelayanan
1 ) Unit Puskesmas pembantu
2 ) Unit Puskesmas keliling
3 ) Unit bidan di Desa/Kelurahan

e. Unit Tempat Magang secara Khusus


1. Sturuktur Organisasi
a. Kepala Puskesmas
1 ) Tugas Pokok
Memimpin

dan

mengkoordinasikan

serta

mengawasi

pelaksanaan pelayanan kesehatan secara paripurna kepada


masyarakat dalam wilayah kerja Puskesmas Binamu Kota
2 ) Fungsi
Memberikan pelayanan kesehatan kepada Masyarakat
3 ) Kegiatan Pokok
. Mengkoordinir seluruh kegiatan program yang ada di
Puskesmas
. Memimpin setiap adanya pertemuan lokmin

Puskesmas Binamu Kota

16

Profil Kesehatan Tahun 2013

.Memonitoring hasil kegiatan setiap pemegang program di


Puskesmas Dan memberikan penilaian mengenai
kedisiplinan terhadap bawahannya serta melaksanakan fungsi
manajemen Puskesmas.
b. Bendahara
1 ) Tugas Pokok
Membantu dan melaksanakan administrasi keuangan
2 ) Fungsi
Membantu Kepala Puskesmas dalam mengolah administrasi
Puskesmas Binamu Kota
3 ) Kegiatan Pokok
a) Membuat perencanaan pengeluaran adminstrasi Keuangan
Puskesmas Binamu Kota
b) Membuat dan menyediakan sarana administrasi keuangan
c) Menerima dan mencatat penerimaan serta pengeluaran
uang yang disertai bukti-bukti yang sah dan sesuai standar.
d) Membukukan penerimaan dan pengeluaran uang yang
disertai bukti-bukti yang sah dan sesuai standar.
e) Membukukan penerimaan dan pengeluaran uang secara
tertib dan tutup tiap bulan sesuai standar.
f)

Melaporkan pembukuan dan keadaan keuangan secara

teratur setiap bulan kepala kepala Puskesmas

Puskesmas Binamu Kota

17

Profil Kesehatan Tahun 2013

g)

Melaksanakan

masalah

keuangan

evaluasi

hasil

dengan

Kepala

Puskesmas
h)

Melaksanakan

kegiatan

pengelola

adminstrasi keuangan dengan kepala Puskesmas dan staf


Puskesmas Binamu Kota
c. Tata Usaha

1) Tugas Pokok
Melaksanakan administrasi ketatausahaan puskesmas dalam
rangka memegang proses manajemen puskesmas Binamu
Kota
2) Fungsi
Membantu

kepala

puskesmas

dalam

admnistrasi

ketatausahaan puskesmas Binamu Kota.


3) Kegiatan pokok
a) Membantu perencanaan dalam administrasi ketatausahaan.
b) Melaksanakan kegiatan persuratan kesehatan sesuai
standar.
c) Melaksanakan pengelolaan barang inventaris sesuai
standar.
d) Melaksanakan pengelolaan kepegawaian sesuai standar.
e) Melaksanakan pengelolaan administarasi keuangan
puskesmas Binamu Kota.

Puskesmas Binamu Kota

18

Profil Kesehatan Tahun 2013

f) Melaksanakan pengolahan penampilan data hasil kegiatan


program.
g) Membuat dan menyediaakan format pencatatan dan
pelaporan.
h) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan.
I) Melaksanakan evaluasi hasil kegiatan ketatausahaan
j) Melaksanakan konsultasi dengan kepala puskesmas.
2. Tugas dan fungsi dari masing-masing sub bagiannya.
a. Tugas dan fungsi Gizi
1) Tugas Pokok
Melaksanakan kegiatan perbaikan gizi di wilayah Puskesmas
Binamu Kota.
2) Fungsi
Membantu kepala puskesmas melaksanakan kegiatan gizi di
Wilayah kerja Puskesmas Binamu Kota
3) Kegiatan Pokok
a) Penyuluhan gizi dan melatih kader gizi serta
menggerakkan

masyarakat

untuk

mengadakan

taman gizi
b) Demonstrasi makanan sehat
c) Cara memberikan makanan tambahan
d) Memberikan Vitamin A konsentrasi fungsi pada anak
balita

Puskesmas Binamu Kota

19

Profil Kesehatan Tahun 2013

e) Pengisian dan penggunaan KMS oleh ibu-ibu PKK dan


kader

gizi

b. Tugas dan Fungsi KIA, KB


1) Tugas Pokok
Melaksanakan pelayanan KIA dan KB
2 ) Fungsi
Membantu kepala Puskesmas dalam melaksanakan kegiatan
pelayanan KIA dan KB di Wilayah kerja Puskesmas Binamu
Kota
3) Kegiatan Pokok
a) Melaksanakan pemeriksaan dalam melaksanakan kegiatan
pelayanan KIA dan KB di Wilayah kerja Puskesmas
Binamu Kota
b ) Menyampaikan cara pemberian makanan tambahan bagi
yang membutuhkan dan penyuluhan kesehatan dalam bidang
KIA dan KB
c) Melakukan pemberian imunisasi pada ibu hamil dan bayi
d) Melatih dukun bayi
c. Tugas dan Fungsi P2M
1) Tugas Pokok
Melaksanakan pemberantasan penyakit menular
2) Fungsi

Puskesmas Binamu Kota

20

Profil Kesehatan Tahun 2013

Membantu kepala Puskesmas dalam melaksanakan kegiatan


pemberantasan penyakit menular di Wilayah kerja Puskesmas
Binamu Kota
3) Kegiatan Pokok
a) Identifikasi dini terhadap penderita penyakit menular di
Wilayah kerja Puskesmas Binamu Kota
b) Melakukan upaya pengobatan pada penderita diare,TB
paru,ISPA dan Kusta
c ) Melaksanakan pemeriksaan dan pengobatan berkala
terhadap penderita TB paru dan Kusta
d ) Melaksanakan kegiatan imunisasi
e) Melaksanakan dan mengaktifkan system rujukan
d. Tugas dan Fungsi Kesling
1) Tugas Pokok
Merubah,mengendalikan atau menghilangkan semua unsur
fisik dan lingkungan yang memberi pengaruh buruk terhadap
kesehatan masyarakat
2) Fungsi
Membantu kepala Puskesmas dalam melaksnakan kegiatan
kesehatan lingkungan yang memberi pengaruh buruk
terhadap kesehatan masyarakat
3) Tugas Pokok

Puskesmas Binamu Kota

21

Profil Kesehatan Tahun 2013

a) Penyuluhan kepada masyarakat tentang penggunaan air


bersih,

JAGA Rumah sehat, kebersihan lingkungan

b) Penilaian dan deteksi kualitas sarana air bersioah serta


tingkat pencemarannya

melalui

inspeksi

sanitasi

dan

pemeriksaan air di lapangan


c) Kebersihan lingkungan dan perorangan, pengawasan,
pembinaan hygiene perorangan, TTU, TPM dan industri
kecil.
d) Mendeteksi kualitas makanan ( mendeteksi keracunan
atau pencemaran bakteri dan kimia pada makanan)
e. Tugas dan Fungsi SP2TP
1) Tugas Pokok
Melaksanakan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
program kerja Puskesmas Binamu Kota
2) Fungsi
Membantu

kepala

Puskesmas

dalam

melaksanakan

pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan Puskesmas Binamu


Kota
3) Kegiatan Pokok
a) Melaksanakan pengolahan dan penampilan data hasil
kegiatan

program

b) Membuat dan menyediakan format pencatatan dan


pelaporan

Puskesmas Binamu Kota

22

Profil Kesehatan Tahun 2013

c) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan setiap hasil


kegiatan

Puskesmas Binamu Kota

d) Melakukan konsultasi dengan kepala Puskesmas


e) Melakukan evaluasi hasil kegiatan yang dilakukan di
Puskesmas Binamu Kota
f. Tugas dan Fungsi Farmasi
1) Tugas Pokok
Mengelola obat-obatan yang ada di Puskesmas Binamu Kota
2) Fungsi
Membantu dokter untuk melaksanakan kegiatan di Puskesmas
Binamu Kota
3) Kegiatan Pokok
a) Mempersiapkan pengadaan obat di Puskesmas
b) Mengatur penyimpanan obat dan alat kesehatan di
Puskesmas
c) Mengatur adminstrasi obat
d) Meracik obat buat pasien sesuai resep dari dokter
e) Menyimpan reagens untuk laboratorium
f) Mengatur distribusi obat sederhana untuk UKS dan KIA
g) Menyediakan obat untuk Puskesmas Keliling,Puskesmas
Pembantu dan kegiatan Posyandu
g. Tugas dan Fungsi PKM/PSM
1) Tugas Pokok

Puskesmas Binamu Kota

23

Profil Kesehatan Tahun 2013

Melakukan promosi dan preventif guna peningkatan derajat


kesehatan massyarakat di Wilayah kerja Puskesmas Binamu
Kota

2) Fungsi
Membantu kepala Puskesmas melakukan promosi dan
preventif dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat yang optimal
3) Kegiatan Pokok
a) Melaksanakan penyuluhan/konseling kepada masyarakat
tentang perilaku hidup sehat
b) Melaksanakan kunjungan,pembinaan dan pelayanan
kesehatan di Posyandu
c) Membantu

penyuluhan

gizi,gimul,kesehatan

lingkungan,KIA/KBdan program P2M


d) Melakukan pencatatan, pelaporan dan evaluasi hasil
kegiatannya.
h. Tugas dan Fungsi UKS/GIMUL
1) Tugas pokok
Melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan gizi dan mulut
masyarakat

Puskesmas Binamu Kota

24

Profil Kesehatan Tahun 2013

2) Fungsi
Membantu kepala Puskesmas dalam pelayanan kesehatan gizi
dan mulut di Wilayah kerjanya
3) Kegiatan Pokok
a) Membantu perencanaan pelayanan kesehatan gigi dan
mulut
b) Melaksanakan

pembinaan

dan

pengembangan

kemampuan individu,keluarga dan masyarakat dalam


upaya pemeliharaan

kesehatan gigi dan mulut

secara mandiri
c) Melaksanakan asuhan perawatan gigi dan mulut pada
kelompo

umum

d) Melaksanakan pelayanan medik gigi dasar sesuai standar


e) Membina dan mengkoordinasikan kegiatan kesehatan gigi
dan mulut dengan petugas lintas program,petugas pustu
dan bidan

Desa

f) Membina kerjasama lintas sektoral dengan PKM/PSM


g) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
secara teratur
h) Melaksanakan konsultasi dengan kepala Puskesmas dan
evaluasi hasil kegiatan

Puskesmas Binamu Kota

25

Profil Kesehatan Tahun 2013

BAB IV
PENCAPAIAN PROGRAM KESEHATAN MENUJU
KABUPATEN JENEPONTO SEHAT
A.

DERAJAT KESEHATAN
D
erajat kesehatan dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain lingkungan,
perilaku, keturunan dan pelayanan.
Kondisi derajat kesehatan yang optimal diperoleh melalui penyelenggaraan
upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima
serta menjangkau seluruh masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat
dan menitik beratkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas tanpa
mengabaikan mutu pelayanan kesehatan perorangan.
Beberapa indikator untuk mengetahui perkembangan derajat
kesehatan masyarakat Puskesmas Binamu Kota pada tahun 2013 sebagai
berikut :
1. Angka Kematian/Mortality
Salah satu ukuran untuk menentukan masalah kesehatan adalah angka
kematian

{mortalitas}. Selain sebagai indikator derajat kesehatan juga

sebagai indikator kependudukan. Beberapa angka kematian yang cukup


peka menggambarkan status kesehatan di Puskesmas Binamu Kota adalah
:
Puskesmas Binamu Kota

26

Profil Kesehatan Tahun 2013

a.

Angka Kematian Bayi ( Infant Mortality Rate )


Angka IMR adalah indikator derajat kesehatan yang cukup baik
( peka ) dan sangat erat kaitannya dengan kualitas lingkungan / sanitasi
lingkungan dan keadaan gizi masyarakat. IMR menunjukkan bobot
masalah perinatal : komplikasi kehamilan, perawatan kehamilan,
komplikasi persalinan dan pertolongan persalinan dan perawatan /
pemeliharaan bayi.

b.

Angka Kematian Balita


Angka Kematian Balita adalah jumlah anak berusia dibawah 5 tahun
yang mati selama setahun per 1000 anak dalam kelompok usia tersebut
dalam tahun yang bersangkutan. Angka kematian balita sangat
berkaitan dengan kualitas sanitasi rumah tangga dan keadaan gizi anak.

c. Angka Kematian Ibu


Angka kematian ibu berguna untuk menggambarkan status gizi dan
kesehatan ibu,tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu
hamil,ibu waktu melahirkan dan masa nifas.
c.

Angka Kematian Ibu


Angka kematian ibu berguna untuk menggambarkan status gizi dan
kesehatan ibu, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil,
ibu waktu melahirkan dan masa nifas.

2. Umur Harapan Hidup Waktu Lahir (Eo) / Life Expectancy at Birth


( LE)
Angka Harapan Hidup Waktu Lahir menunjukkan status kesehatan ratarata penduduk sejak lahir dan sangat dipengaruhi oleh keadaaan kesehatan

Puskesmas Binamu Kota

27

Profil Kesehatan Tahun 2013

penduduk serta angka kematian rata-rata penduduk. Periode tahun 20072009.

3.

Kesakitan / Morbidity
Morbiditas dapat diukur dari 10 ( sepuluh ) penyakit utama di suatu wilayah
menurut fasilitas kesehatan yaitu Puskesmas dan Rumah Sakit.
Angka kesakitan berarti jumlah penduduk yang datang ke sarana kesehatan
dengan keluhan penyakit tertentu. Pengunjung puskesmas meningkat dari
tahun ke tahun namun pengunjung karena alasan sakit justru menurun.
Dari laporan SP2TP bahwa 10 Jenis penyakit di puskesmas pada tahun
2008 dan 2009 terdapat perbedaan pada pola penyakit walau prosentase
penyakit tertinggi tetap sama seperti terlihat dari tabel dibawah ini :

TABEL 6
PROSENTASE 10 PENYAKIT UTAMA DI PUSKESMAS BINAMU KOTA
KAB. JENEPONTO TAHUN 2006 DAN 2007
NO

PE N YAK I T

TAHUN
2006
%

1
2

Infeksi Akut Lain


pada Sal. Pernafasan
Bag. Atas
Mealgia

Diare

32,93

PE N YAK I T

Infeksi Akut Lain pada


Sal. Pernafasan Bag.
Atas
Rematik

19,14
13,11

Puskesmas Binamu Kota

TAHUN
2007
%
34,64
18,84

Diare

14,87

28

Profil Kesehatan Tahun 2013

Penyakit
8,22
Penyakit Kulit
Kulit/Jamur
5 Penyakit
Rongga
8,07
Penyakit Rongga
Mulut
Mulut
6 Penyakit
Mata
6,71
Penyakit Mata
lainnya
7 Hipertensi
5,44
Hipertensi
8 Mastoiditis
3,03
Kecelakaan
9 Influenza
1,94
Mealgia
10 ISK
1,38
Masdoitis
Sumber : Program Pelayanan kesehatan Pusk. Binamu Kota

8,42
6,92
5,10
4,52
2,75
2,20
1,69

TABEL 7
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP
PADA PUSKESMAS BINAMU KOTA TAHUN 2007
NO
1.

JENIS SARANA

RAWAT INAP

RAWAT JALAN

8281

Puskesmas Binamu Kota

Sumber : SP2TP Puskesmas Binamu Kota


4.

Status Gizi
Status gizi masyarakat akan mempengaruhi tingkat kesehatan dan
umur harapan hidup yang merupakan salah satu unsur utama dalam penentuan
keberhasilan pembangunan nasional.
Status gizi masyarakat dapat digambarkan terutama pada status gizi
bayi, balita dan ibu hamil. Kelompok penduduk tersebut yang menderita gizi
kurang akan menimbulkan masalah sumber daya manusia.
Indikator dari status Gizi antara lain :
a. BBLR ( Berat Badan Lahir Rendah )

Puskesmas Binamu Kota

29

Profil Kesehatan Tahun 2013

Bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah berpengaruh pada angka
kematian bayi dan balita serta gangguan pada pertumbuhan fisik dan
perkembangan mental anak. BBLR diakibatkan oleh ibu yang menderita
KEK

( Kekurangan Energi Kronis) waktu hamil dan hal ini secara

tidak langsung berkaitan dengan ketidak berdayaan keluarga mengatasi


masalah rawan pangan, dan ketidak mampuan memanfaatkan pelayanan
kesehatan yang tersedia.

b.

Status Gizi Balita


Berdasarkan hasil laporan bulanan Gizi selama tahun 2013 diperoleh data
jumlah balita sebanyak 1.611 anak dengan gizi buruk tidak ada kasus ( 0
% ) lihat lampiran tabel SPM 8 .
TABEL 8
STATUS GIZI BALITA MENURUT DESA/KEL
DI WILAYAH PUSKESMAS BINAMU KOTA
KEC. BINAMU KAB.JENEPONTO TAHUN 2013

DESA/KEL

BALITA ( 0 -59 BULAN )

(1)
1. Kel. Pabiringa

S
(7)
347

L
(8)
62

BGM
(9)
1

2.
3.
4.
5.

318
319
316
311

63
55
50
67

0
1
1
2

Kel. Balang Induk


Kel. Balang Toa
Monro-Monro
Desa sapanang

Puskesmas Binamu Kota

R
(10)

30

Profil Kesehatan Tahun 2013

JUMLAH
Catata
n

1611
S
L
BGM
R

:
:
:
:

297

Jumlah balita
Balita umur 36 bualn dan berat badan lebih 11,5 Kg
Balita dengan berat badan dibawah garis merah pada KMS
Balita dengan berat badan dibawah garis titik pada KMS

Dari tabel diatas terlihat bahwa kasus BGM pada balita tertinggi adalah
Desa Sapanang. Penyebab timbulnya status gizi buruk dan kurang pada
anak disebabkan oleh faktor-faktor yang langsung dan tidak langsung.
Faktor yang langsung berpengaruh adalah dari kecukupan zat gizi
makanan yang diberikan kepada anak serta kemungkinan adanya penyakit
infeksi pada anak yang di derita. Sedangkan penyebab tidak langsung
yaitu ketahanan pangan dalam keluarga, pola pengasuhan anak, serta
pelayanan kesehatan dan kesehatan lingkungan.
c.

Kekurangan Vitamin A ( KVA )


Vitamin A diperlukan untuk membantu kekebalan tubuh terutama terhadap
infeksi. Distribusi kapsul Vitamin A ini diberikan kepada balita yang
berumur 1 - 5 tahun dan diberikan 2 kali setahun terutama pada bulan
Februari dan Agustus dimaksudkan untuk memenuhi cadangan vitamin A
dalam hati, agar tidak terjadi kekurangan vitamin A. Akibat buruk yang
dapat ditimbulkan

pada kekurangan Vitamin A seperti xeropthalmia,

kebutaan dan kematian.


TABEL 9
HASIL PENDISTRIBUSIAN VITAMIN A DOSIS TINGGI
PADA BALITA PER DESA/KEL
DI WILAYAH PUSKESMAS BINAMU KOTA KEC. BINAMU

Puskesmas Binamu Kota

31

Profil Kesehatan Tahun 2013

NO
.
1.
2.
3.
4.
5.

DESA/KEL
Kel. Pabiringa
Kel. Balang Induk
Kel. Balang Toa
Kel. Monro-Monro
Desa Sapanang

TAHUN 2013
BALITA
6-60
BLN
347
318
319
316
311

MENDAPAT VIT-A 2X

1.612

JUMLAH

347
318
319
316
311
1.612

Sumber : Program Gizi

B.

PERILAKU SEHAT MASYARAKAT


Perilaku sehat yang dimaksud adalah perilaku proaktif untuk memelihara
dan meningkatkan

kesehatan, mencegah resiko terjadinya penyakit,

melindungi diri dari ancaman penyakit, berpartisipasi aktif dalam gerakan


kesehatan.
Pokok kegiatan program perilaku hidup sehat adalah :
1. Posyandu Mandiri
2. Tingkat kepesertaan JPKM
3. Peran serta organisasi Kemasyarakatan di desa / kelurahan
1. Rumah Sehat

Puskesmas Binamu Kota

32

Profil Kesehatan Tahun 2013

Rumah

merupakan

tempat

berkumpul

anggota

keluarga

dan

menghabiskan sebagian besar waktunya sehingga kondisi perumahan


sangat berperan sebagai media penularan penyakit diantara anggota
keluarga dan tetangga sekitarnya.
Keberadaan rumah yang sehat, aman, lokasi kualitas sarana dan
prasarana kesehatan lingkungan merupakan salah satu faktor penentu
dalam terwujudnya kesehatan masyarakat di rumah. Kesehatan
perumahan adalah kondisi fisik, kimia dan biologi didalam rumah di
lingkungan rumah dan perumahan sehingga memungkinkan penghuni
dan masyarakat memperoleh derajat kesehatan yang optimal.

Pada tahun 2013, di Puskesmas Binamu Kota dilakukan penilaian


terhadap 160

rumah

dari 2.567 total rumah yang ada. Dari hasil

penilaian tersebut diperoleh kategori

Rumah sehat sebanyak 1.058

Rumah atau 41,21 %.


Sedangkan prosentase rumah sehat berdasarkan Desa/Kel pada diagram
berikut :
GRAFIK 2
PROSENTASE RUMAH SEHAT BERDASARKAN KEGIATAN
INSPEKSI SARANA MENURUT DESA/KEL
DI WILAYAH PUSK. BINAMU KOTA
TAHUN 2013

Puskesmas Binamu Kota

33

Profil Kesehatan Tahun 2013

Sumber : Program Kesling


2. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Perilaku sehat yang diterapkan oleh keluarga dapat dilihat dari jumlah
rumah tangga yang menerapkan PHBS. Berbagai upaya promosi
kesehatan yang mengubah agar masyarakat berperilaku sehat telah
dilakukan

melalui

kegiatan-kegiatan

antara

lain

pemberdayaan

masyarakat untuk menumbuhkan gerakan hidup sehat, promosi


kesehatan dan lain-lain.

GRAFIK 3
RUMAH TANGGA BER PERILAKU HIDUP
BERSIH DAN SEHAT BERDASARKAN DESA/KEL
DI KABUPATEN JENEPONTO TAHUN 2013

Puskesmas Binamu Kota

34

Profil Kesehatan Tahun 2013

Sumber : Program P2M DAN PL


Dari grafik 4 diatas dapat digambarkan bahwa dari 2.832 rumah tangga yang
dilakukan penilaian terhadap perilaku hidup bersih dan sehat hanya terdapat 1.039
rumah tangga ( 36,69 % ) yang ber-PHBS.
Peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan cukup besar. Wujud dari peran
serta masyarakat adalah berkembangnya upaya kesehatan bersumber masyarakat
seperti posyandu.
Di Wilayah Puskesmas Binamu Kota pada tahun 2013 terdapat 16 posyandu
dengan rincian 3 lingkungan di Pabiringa,

( 25,10 %) , 4 lingkungan di Balang

Induk (37,37%), 3 lingkungan di Balang Toa ( 25,38 % ) 2 linkungan di MonroMonro ( 9,5 % ). 4 dusun di Sapanang (39,39) %
GRAFIK 4
TINGKAT KEMANDIRIAN POSYANDU
BERDASARKAN PUSKESMAS DI KAB. JENEPONTO

Puskesmas Binamu Kota

35

Profil Kesehatan Tahun 2013

TAHUN 2007
.

Sumber : Program PKM/PSM


C.

LINGKUNGAN SEHAT
Kesehatan lingkungan merupakan prasyarat utama pembinaan kesehatan secara
menyeluruh. Lingkungan yang tidak kondusif

bagi kesehatan masyarakat

mengakibatkan timbulnya berbagai wabah seperti muntaber, demam berdarah dan


berbagai penyakit yang membahayakan. Berbagai indikator lingkungan sehat dapat
dirincikan sebagai berikut :

1. Penyediaan Air Bersih


Penyehatan air meliputi pengamanan dan penetapan kualitas air untuk
kebutuhan dan kehidupan manusia. Air bersih yang digunakan selain harus
mencukupi dalam arti kuantitas untuk kebutuhan sehari-hari juga harus

Puskesmas Binamu Kota

36

Profil Kesehatan Tahun 2013

memenuhi persyaratan kualitas yang telah ditetapkan baik kualitas fisik,


bakteriologis maupun kimia.
Berdasarkan Laporan P2M DAN PL tahun 2011 di Puskesmas Binamu Kota,
jumlah penduduk yang menggunakan sumber air bersih dari berbagai jenis
sarana sebanyak

126.903 jiwa mengalami penurunan pada tahun 2010

sebanyak 104.457 jiwa .


Penggunaan air bersih belum menunjukkan cakupan yang cukup baik
disebabkan oleh :
a. Penyediaan sarana air bersih belum merata
b. Pengelolaan sarana air bersih belum baik

DIAGRAM 2
PROSENTASE CAKUPAN PENDUDUK YANG MENGGUNAKAN
SARANA AIR BERSIH DI KAB. JENEPONTO
TAHUN 2013

Puskesmas Binamu Kota

37

Profil Kesehatan Tahun 2013

Sumber : Subdin P2M DAN PL

2. Pembuangan Kotoran Manusia


Sistem pembuangan kotoran manusia sangat erat kaitannya dengan kondisi
lingkungan dan resiko penularan penyakit,. khusunya penyakit saluran
pencernaan. Pada tahun 2007 berdasarkan laporan Subdin P2M & PL rumah
tangga yang memiliki jamban sebanyak 17.894 mengalami penurunan pada
tahun 2008 hanya 17.888 rumah tangga yang memiliki jamban . Salah satu
penyebab masih terdapatnya rumah tangga yang tidak memiliki jamban
disebabkan oleh tingkat kesadaran masyarakat untuk membuat dan
menggunakan jamban keluarga yang masih rendah.

DIAGRAM 3
PROSENTASE CAKUPAN KEPEMILIKAN JAMBAN
DI KAB. JENEPONTO TAHUN 2008
Puskesmas Binamu Kota

38

Profil Kesehatan Tahun 2013

Sumber : Subdin P2M DAN PL


a.

Pelayanan Kesehatan
Tujuan pokok upaya kesehatan adalah meningkatkan pemerataan dan mutu upaya
kesehatan yang berhasil dan berdaya guna serta terjangkau oleh segenap anggota
masyarakat. Sasaran program ini adalah tersedianya pelayanan kesehatan dasar
dan rujukan baik pemerintah maupun swasta yang didukung oleh peran serta
masyarakat dan sistem pembiayaan pra upaya terutama pada pengembangan
upaya kesehatan yang mempunyai daya ungkit terhadap peningkatan derajat
kesehatan.
Kesehatan Ibu dan Anak

Puskesmas Binamu Kota

39

Profil Kesehatan Tahun 2013

Bertujuan meningkatkan kemampuan setiap keluarga dan anggotanya dalam


mewujudkan derajat kesehatan keluarga yang optimal secara mandiri menuju
tercapainya keluarga kecil, sehat, bahagia dan sejahtera.
Pembinaan kesehatan keluarga pada hakekatnya meliputi pembinaan manusia
mulai dari masih janin, bayi, anak-anak, remaja, usia produktif sampai pada usia
lanjut.
a). Pemeriksaan Kesehatan Ibu Hamil ( Antenatal Care )
Pelayanan

antenatal

adalah

pelayanan

kesehatan

oleh

tenaga

professional , dokter, bidan dan perawat bidan yang diberikan kepada ibu
selama kehamilannya sesuai standar pelayanan antenatal yang meliputi 5 T
( timbang berat badan, ukur tekanan darah, pemberian imunisasi TT, ukur
tinggi fundus uteri, pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama
kehamilannya )

a.1. Ibu Hamil Pertama Kali kontak dengan petugas kesehatan ( K1 )


Cakupan K1 selama periode tahun 2010 sebanyak 99,7 % ibu hamil
menurun pada pencapaian tahun 2009 yaitu 94,01 % tapi sudah
memenuhi Standar Pelayanan Minimal yaitu 93%.

a.2. Cakupan Pelayanan Lengkap Ibu Hamil ( K4 )


Cakupan K4 pada periode 2010 sebesar 78,36 % dari jumlah ibu
hamil sebanyak 239 orang bumil dan pada tahun 2009 yaitu 66,56%
sehingga belum mencapai Standar Pelayanan Minimal yaitu 90 %.

Puskesmas Binamu Kota

40

Profil Kesehatan Tahun 2013

GRAFIK 5
PROSENTASE CAKUPAN PELAYANAN ANTENATAL ( K4 )
DI WILAYAH PUSKESMAS BINAMU KOTA
TAHUN 2013

Sumber : Program KIA

b)

Cakupan Fe1 dan Fe3


Pemberian tablet Fe pada ibu hamil dapat dibedakan menjadi Fe1 yaitu
yang mendapat 30 tablet ( 1 bungkus ) dan Fe3 yang mendapat 90 tablet
( 3 bungkus ) selama kehamilan. Hasil cakupan tahun 2013 untuk Fe1 yaitu
99,7 % dan Fe3 yaitu 78,36 %.

Puskesmas Binamu Kota

41

Profil Kesehatan Tahun 2013

DIAGRAM 4.
PROSENTASE CAKUPAN PEMBERIAN TABLET BESI ( Fe1 DAN Fe3 )
DI KABUPATEN JENEPONTO TAHUN 2006 dan 2007

Sumber : Program KIA


Bila dibandingkan antara tahun 2009 dengan tahun 2007 terlihat bahwa
cakupan Fe1 dan Fe 3 di Puskesmas Binamu Kota mengalami peningkatan
c). Pertolongan Persalinan
Berdasarkan laporan KIA bahwa jumlah persalinan dalam tahun 2009
sebanyak 291 persalinan .
Gambaran cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan disajikan
sebagai berikut :

GRAFIK 6

Puskesmas Binamu Kota

42

Profil Kesehatan Tahun 2013

PROSENTASE CAKUPAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN


MENURUT PUSKESMAS BINAMU KOTA
TAHUN 2007

Sumber : program KIA


Pertolongan persalinan sangat berpengaruh pada resiko kematian baik
pada si ibu maupun calon bayi. Kematian bayi akibat infeksi umumnya
terjadi pada persalinan yang tidak ditolong oleh tenaga kesehatan.
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan pada tahun 2009 sebanyak
185 persalinan atau 63,5 %, dan belum mencapai

target Standar

Pelayanan Minimal yaitu 69 %.

Puskesmas Binamu Kota

43

Profil Kesehatan Tahun 2013

DIAGRAM 5
PROSENTASE PERSALINAN YANG DITOLONG OLEH TENAGA KESEHATAN
DAN NON TENAGA KESEHATAN
KAB. JENEPONTO TAHUN 2011

36,46%

Persalinan o/
Nakes
Persalinan o/
bukan Nakes
63,54%

Sumber :
Data tersebut diatas menunjukkan semakin baiknya tingkat
kepercayaan masyarakat terhadap pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan., dan persalinan oleh tenaga kesehatan diharapkan berdampak
pada peningkatan perawatan ibu nifas dan neonatus. Sehingga dengan
demikian akan berdampak pada penurunan angka kematian bayi dan balita.
Beberapa penyebab semakin meningkatnya pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan yaitu :
1. Tenaga kesehatan seperti bidan di desa semakin merata di masyarakat
2.Pengetahuan masyarakat akan pentingnya perawatan persalinan oleh
tenaga kesehatan semakin meningkat
3.Pertolongan oleh tenaga kesehatan semakin dirasakan manfaatnya oleh
masyarakat.

Puskesmas Binamu Kota

44

Profil Kesehatan Tahun 2013

d). Cakupan ASI Eksklusif


Cakupan ASI eksklusif adalah jumlah bayi yang mendapat ASI dari ibunya
sejak pertama kali menyusui sampai umur 6 bulan. Cakupan ASI ekslusif
periode tahun 2009 adalah 34 bayi atau 15,5 %.

Hasil cakupan ini

dipengaruhi oleh perilaku masyarakat setempat dan pengetahuan akan


pentingnya pemberian ASI pada bayi.
GRAFIK 8
PROSENTASE PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI
MENURUT PUSKESMAS BINAMU KOTA
TAHUN 2013

Sumber : Program KIA


1. Imunisasi
Program imunisasi merupakan salah satu program prioritas pembangunan
Kesehatan yang dinilai sangat efektif dalam menurunkan kematian bayi dan
anak balita terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi meliputi
penyakit TBC, difteri, pertussis, tetanus, polio, campak dan Hepatitis B.

Puskesmas Binamu Kota

45

Profil Kesehatan Tahun 2013

Cakupan imunisasi DPT1 yaitu 104 % sedangkan cakupan polio IV yaitu 101
% , campak 100 % sedangkan Hepatitis B yakni 102 % . Dari cakupan ini
menunjukkan bahwa target UCI untuk Kabupaten telah terpenuhi. dapat dilihat
pada lampiran tabel SPM 35.
Pemberantasan Penyakit
a.

Kusta
Secara Nasional, prevalensi penyakit kusta dari tahun ke tahun cenderung
menurun. Pada tahun 1990 prevalensi penyakit kusta sebesar 5.6 per
10.000 penduduk kemudian turun menjadi 0,62 per 10.000 penduduk pada
tahun 1998.
Di Puskesmas Binamu Kota tahun 2011 tidak ada penderita kusta
sedangkan tahun 2009 sebanyak 5 orang

GRAFIK 9
JUMLAH KASUS PENYAKIT KUSTA (PB+MB)
DI PUSKESMAS BINAMU KOTA TAHUN 2009 DAN 2010

Puskesmas Binamu Kota

46

Profil Kesehatan Tahun 2013

Sumber : Program P2 Kusta

Masih ditemukannya kasus Kusta di Puskesmas Binamu Kota disebabkan


oleh beberapa faktor yaitu :
1.

Tingkat kesadaran masyarakat untuk berobat masih rendah

2.Sebagian masyarakat masih menganggap bahwa penyakit kusta adalah


penyakit turunan atau kutukan.
3.
b.

Kemampuan petugas dalam menemukan kasus terbatas.


Diare

Jumlah penderita diare berdasarkan laporan Subdin P2M Dan PL yang


dikumpulkan dari laporan 6 Desa/kel mengalami penurunan jika
dibandingkan pada tahun 2009 terdapat 494 kasus atau prevalensi 100 %
dari 457 kasus dengan prevalensi sebesar 100 % pada tahun 2007.
Kasus diare perpuskesmas seperti pada diagram berikut ini :

GRAFIK 10
KASUS DIARE PER DESA/KEL
DI PUSKESMAS BINAMU KOTA TAHUN 2013
Puskesmas Binamu Kota

47

Profil Kesehatan Tahun 2013

Sumber : Program Surveilance


Kasus Diare terbanyak ditemukan di desa Sapanang sebanyak 96 kasus .

c. Tuberculosis
TBC adalah penyakit menular yang sifatnya kronis dan disebabkan oleh
kuman tuberculosis ( Mycobacterium Tuberculosis ) dengan gejala sebagai
berikut : batuk berlangsung terus menerus disertai dengan dahak kadang
bercampur darah, sesak nafas, rasa nyeri dada, lemah badan, kehilangan
nafsu makan, berat badan menurun, rasa kurang enak badan dan
berkeringat malam.
Di Puskesmas Binamu Kota pada tahun 2009 secara klinis jumlah penderita
TB Paru adalah 57

orang ( suspect ) dan berdasarkan pemeriksaan

Laboratorium yang positif menderita sebanyak 4 orang .

DIAGRAM 6

Puskesmas Binamu Kota

48

Profil Kesehatan Tahun 2013

PERBANDINGAN KASUS YANG POSITIF MENDERITA TB PARU DARI


KASUS SUSPECT TB PARU DI PUSKESMAS BINAMU KOTA
TAHUN 2013

Sumber : Program P2 TB

d.

Demam Berdarah Dengue ( DBD )


Penyakit Demam Berdarah Dengue ( DBD ) adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti.
Tanda-tanda penyakit ini adalah panas mendadak disertai pendarahan . Bila
tidak segera mendapat pertolongan dapat menyebabkan kematian dalam
waktu beberapa hari.
Tidak ada penderita Demam Berdarah Dengue ( DBD ) di Puskesmas
Binamu Kota

e.

Puskesmas Binamu Kota

Malaria

49

Profil Kesehatan Tahun 2013

Malaria termasuk salah satu penyakit menular yang diamati di Puskesmas.


Kasus tersangka malaria yang ditemukan di Desa/Kel dengan gejala klinis
hampir tidak pernah ditemukan pemeriksaan darah yang positif malaria.
Puskesmas Binamu Kota adalah salah satu daerah yang tidak termasuk
daerah endemis malaria. Pada tahun 20012 tidak ada kasus ditemukan.

b.

Sumber Daya Kesehatan


Untuk penyelenggaraan upaya kesehatan sesuai dengan pola dan
manajemen upaya kesehatan dibutuhkan sumber daya yang memadai.
Upaya kesehatan dapat berdayaguna dan berhasil guna bila kebutuhan
sumber daya tenaga, biaya dan sarana kesehatan terpenuhi.

1.

Tenaga
a. Tenaga PNS
Jumlah tenaga kesehatan di sarana pelayanan kesehatan Puskesmas
Binamu Kota sebanyak 21 orang, tenaga medis 1 orang (Dokter gigi)
,perawat dan Bidan 9 orang , Gizi 1 orang , Sanitasi 1 orang , Kesehatan
Masyarakat 2 orang dan 1 orang tenaga pelaksana laboratorium dan
SP2TP. Jumlah tenaga kesehatan belum memadai dengan jumlah
penduduk yang harus ditangani oleh/dilayani oleh 1 orang tenaga profesi
( dokter, perawat dan bidan )

Puskesmas Binamu Kota

50

Profil Kesehatan Tahun 2013

b. Tenaga Sukarela
Jumlah Tenaga kesehatan yang sukarela di Wilayah Puskesmas Binamu
Kota sebanyak 22 orang : Sanitasi 3 orang , perawat 7 orang, farmasi 1
orang, Perawat Gigi 1 orang, Cleaning Service 1 orang dan Sopir 1 orang
2. Sarana Kesehatan
Penyediaan sarana kesehatan merupakan kebutuhan pokok dalam upaya
peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan menjadi salah satu perhatian
utama pembangunan di bidang kesehatan serta bertujuan agar semua lapisan
masyarakat dapat menikmati pelayanan kesehatan antara lain :
a.

Puskesmas
Puskesmas sebagai Unit Pelayanan Kesehatan terdepan bagi
masyarakat, terus ditingkatkan baik dari segi jumlah dan kualitas
pelayanannya antara lain :

b.

Puskesmas Pembantu
Jumlah Pustu Di Wilayah Puskesmas Binamu Kota sebanyak 1 buah Di
desa Sapanang Sedangkan Puskesdes 2 Buah yang terletak di Kel.
Balang dan Kel. Monro-Monro

Puskesmas Binamu Kota

51

Profil Kesehatan Tahun 2013

BAB V
PENCAPAIAN PEMBANGUNAN
KESEHATAN MELALUI LINTAS
SEKTOR

eningkatan derajat kesehatan di Kabupaten Jeneponto menjadi tanggung


jawab Dinas Kesehatan beserta unit-unit pelayanan kesehatan yang berada
dibawah naungannya, serta adanya kerjasama, partisipasi lintas sektor,

swasta dan masyarakat di Puskesmas Binamu Kota seperti Sektor Keluarga Berencana,
Pelayanan KB pada tahun 2013 mencatat jumlah peserta KB Baru sebanyak

Puskesmas Binamu Kota

orang

52

Profil Kesehatan Tahun 2013

atau 12,51 % dari 2.561 Pasangan Usia Subur dan jumlah peserta KB aktif sebanyak
1.679 atau 65,56 % dari Pasangan Usia Subur.
GRAFIK 11.
PROSENTASE PELAYANAN KB AKTIF BERDASARKAN
METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG (MKJP)
DAN NON MKJP PER KECAMATAN
DI PUSKESMAS BINAMU KOTA TAHUN 2013

MKJP

NON MKJP

90
75

55.1

60
45

30.71

30
15
0

2.27

10.88
0.47

0.57

GRAFIK 12
PROSENTASE PELAYANAN KB BARU BERDASARKAN
METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG (MKJP)
DAN NON MKJP PER KECAMATAN
DI PUSKESMAS BINAMU KOTA TAHUN 2013

Puskesmas Binamu Kota

53

Profil Kesehatan Tahun 2013

BAB IV
KESIMPULAN

engembangan program kesehatan telah dilakukan secara nyata dan


bertanggung jawab melalui pengembangan dan pembentukan lingkungan
serta perilaku sehat melalui pendekatan paradigma sehat yang menekankan

upaya promotif dan preventif dengan konsep pengwilayahan Desa Sehat serta melakukan
peningkatan dan pengembangan kelembagaan sosial yang berdasar pada kemandirian
lokal sehingga mendorong meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
Dari profil data yang telah ditampilkan dapat diperlukan beberapa hal antara lain:
1.

Derajat Kesehatan.

Puskesmas Binamu Kota

54

Profil Kesehatan Tahun 2013

Derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Jeneponto menunjukkan angka yang


semakin membaik.
2.

Pengembangan Desa Sehat


Angka cakupan PHBS dan penciptaan lingkungan sehat yang semakin baik
menunjukkan bahwa upaya pencapaian Jeneponto Sehat akan dapat terwujud
sesuai
rencana.

3.

Masih ditemukan permasalahan-permasalahan yang memerlukan strategi khusus


antara lain masih tingginya kasus TBC, kusta, diare dan angka BGM pada balita dan
jumlah bumil resti dengan komplikasi.

4.

Pembiayaan kesehatan telah menunjukkan angka yang menggembirakan, namun


masih dibutuhkan tambahan biaya untuk pengadaan prasarana dan sarana
kesehatan.

5.

Rasio tenaga kesehatan tertentu masih rendah


Untuk mewujudkan visi tersebut dilakukan dengan mengembangkan kawasan data
wilayah dari unit yang terkecil seperti desa atau kelurahan sebagai basis
pembangunan desa sehat dan diharapkan memberikan kemudahan untuk
menciptakan Kecamatan Sehat dan Kabupaten Sehat.

Puskesmas Binamu Kota

55

Profil Kesehatan Tahun 2013

Puskesmas Binamu Kota

56

Anda mungkin juga menyukai