Anda di halaman 1dari 3

Kasus KLB Demam Berdarah ditinjau dengan 5W+1H

Apa?
Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengungkapkan sebanyak tujuh provinsi di Indonesia telah
ditetapkan sebagai daerah kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah dengue (DBD).

Dimana?
Data Direktorat Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis Kementerian Kesehatan
menyebutkan hingga akhir Januari tahun ini, kejadian luar biasa (KLB) penyakit DBD terjadi di
sembilan kabupaten dan dua di tujuh Provinsi.
Wilayah KLB demam berdarah adalah:
1. Kabupaten Tangerang (Banten),
2. Kota Lubuklinggau (Sumatera Selatan),
3. Kota Bengkulu (Bengkulu).
4. Kota Denpasar dan Kabupaten Gianyar (Bali),
5. Kabupaten Bulukumba, Pangkep, Luwu Utara, dan Wajo, (Sulawesi Selatan),
6. Kabupaten Gorontalo (Gorontalo),
7. Kabupaten Kaimana, (Papua Barat).

"Sepanjang bulan Januari, kasus DBD yang terjadi di wilayah tersebut tercatat sebanyak 492
orang dengan jumlah kematian 25 orang," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan
Masyarakat Kemenkes RI, drg. Oscar Primadi, MPH di Jakarta, Jumat (5/2/2016).

Ia meminta masyarakat tetap waspada terhadap penyakit DBD mengingat setiap tahun kejadian
penyakit demam berdarahdengue di Indonesia cenderung meningkat pada pertengahan musim
penghujan sekitar Januari, dan cenderung turun pada Februari hingga ke penghujung tahun.
Pada penanganan KLB DBD tahun ini selain melakukan sosialisasi terus menerus oleh Dinas
Kesehatan maupun Kemenkes, juga dikirimkan tim teknis untuk penyelidikan epidemioligi serta
penanggulangan vektor dengan fogging focus, pemberian larvasida (abate) dan insektisida.
"Sementara untuk deteksi dini Kemenkes sudah mengirim Rapid Diagnostic Test (RDT). Adapun
dukungan logistik dari Pemerintah Pusat kepada Daerah didistribusikan berdasarkan permintaan
Daerah, karena di beberapa daerah sudah ada yang memiliki logistik masing-masing,' katanya.
Beberapa lokasi KLB seperti Kaimana diberi tambahan RDT untuk percepatan penemuan dini
kasus, saat ini kasus DBD di Kaimana sudah tidak ada.
Saat ini yang masih berkembang kasusnya di lokasi KLB Kab Banten, sementara alat dan bahan
pengendalian vektor siap didistribusikan kesana bersama tim teknis dari Pusat.

Bagaminana penangananan KLB dan pencegahannya?


Pada daerah yang sudah terjadi KLB dimana penanganan perawatan dilakukan di RS, Daerah
harus memobilisir semua sumber daya kesehatan yang ada, termasuk untuk menampung pasien
di RS.

Sementara Kementerian Kesehatan siap mendistribusikan bantuan obat-obatan yang diperlukan.


Upaya ini selain mengoptimalkan kemampuan tiap Daerah, juga untuk lebih mengaktifkan peran
POKJANAL DBD yang ada di Daerah.
Perlu kita ketahui, KLB DBD dinyatakan bila jumlah kasus baru DBD dalam periode bulan
tertentu menunjukkan kenaikan dua kali lipat atau lebih dibandingkan angka rata-rata per bulan
dalam tahun sebelumnya.
Kedua, timbulnya kasus DBD pada suatu daerah yang sebelumnya belum pernah terjadi atau
angka kematian DBD dalam kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikan 50 persen atau lebih
dibandingkan dengan periode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama.
Upaya pencegahan juga bisa dilakukan dengan menaburkan bubuk larvasida pada tempat
penampungan air, dan melindungi diri dari gigitan nyamuk seperti menggunakan obat
antinyamuk atau menggunakan kelambu saat tidur.

Mengapa KLB Demam Berdarah bisa terjadi ?


Terjadinya KLB DBD di Indonesia berhubungan dengan berbagai faktor risiko, seperti
lingkungan yang masih kondusif untuk terjadinya tempat perindukan nyamuk Aedes,
pemahaman masyarakat yang masih terbatas mengenai pentingnya pemberantasan sarang
nyamuk (PSN) 3M Plus.
Kemudian perluasan daerah endemic akibat perubahan dan manipulasi lingkungan yang etrjadi
karena urbanisasi dan pembangunan tempat pemukiman baru dan meningkatnya mobilitas
penduduk.
Untuk menekan terjadinya KLB DBD, perlu membudayakan kembali Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN) 3M Plus secara berkelanjutan sepanjang tahun dan mewujudkan Gerakan 1
Rumah 1 Jumantik.

Anda mungkin juga menyukai