Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

MATA KULIAH STUDI ISLAM 2 (AQIDAH)


TENTANG SYIRIK

DISUSUN
KELOMPOK 1
1.
2.
3.
4.
5.
6.

RANY REFILIA NUSWANTARI


NURMA JULITA SANGADJI
NINDY
NURAENI KARTINI ISTIQOMAH
LAILA NUR FITRIANA
WIDHI JAYANTO

(1503329001)
(1503329002)
(1503329002)
(1503329004)
(1503329005)
(1503329006)

FAKULITAS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016

BAB I
PENDAHULUAN

I.

II.

III.

LATAR BELAKANG
Ada tiga sebab fundamental munculnya perilaku syirik, yaitu al-jahlu
(kebodohan), dhaiful iiman (lemahnya iman), dan taqliid (ikut-ikutan secara membabibuta). Al-jahlu sebab pertama perbuatan syirik. Karenanya masyarakat sebelum datangnya
Islam disebut dengan masyarakat jahiliyah. Sebab, mereka tidak tahu mana yang benar dan
mana yang salah. Dalam kondisi yang penuh dengan kebodohan itu, orang-orang cenderung
berbuat syirik. Karenanya semakin jahiliyah suatu kaum, bisa dipastikan kecenderungan
berbuat syirik semakin kuat. Dan biasanya di tengah masyarakat jahiliyah para dukun selalu
menjadi rujukan utama. Mengapa? Sebab mereka bodoh, dan dengan kobodohannya mereka
tidak tahu bagaimana seharusnya mengatasi berbagai persoalan yang mereka hadapi. Ujungujungnya para dukun sebagai narasumber yang sangat mereka agungkan.
Penyebab kedua perbuatan syirik adalah dhaiful iimaan (lemahnya iman). Seorang yang
imannya lemah cenderung berbuat maksiat. Sebab, rasa takut kepada Allah tidak kuat.
Lemahnya rasa takut kepada Allah ini akan dimanfaatkan oleh hawa nafsu untuk menguasai
diri seseorang. Ketika seseorang dibimbing oleh hawa nafsunya, maka tidak mustahil ia akan
jatuh ke dalam perbuatan-perbuatan syirik seperti memohon kepada pohonan besar karena
ingin segera kaya, datang ke kuburan para wali untuk minta pertolongan agar ia dipilih jadi
presiden, atau selalu merujuk kepada para dukun supaya penampilannya tetap memikat hati
orang banyak. Sebab yang ketiga yaitu Taqliid. Al-Quran selalu menggambarkan bahwa
orang-orang yang menyekutukan Allah selalu memberi alasan mereka melakukan itu karena
mengikuti jejak nenek moyang mereka.
RUMUSAN MASALAH
a) Apa pengertian syirik?
b) Bagaimana tingkatan syirik dan sebutkan macam- macam syirik?
c) Apa saja bahaya syirik?
TUJUAN
a) Mengetahui pengertian syirik
b) Mengetahui tingkatan serta macam- macam syirik
c) Mengetahui bahaya syirik

BAB II
PEMBAHASAN
I.

PENGERTIAN SYIRIK

Dalam pengertian yang paling sederhana, Syirik adalah suatu perbuatan (dalam sikap
dan, atau niat) terutama menyangkut aqidah di mana seseorang melakukan sesuatu bukan
sepenuhnya karena Allah SWT - atau secara sadar mencampur baurkan ke-esaan dzat Allah
SWT dengan unsur-unsur lain yang menurut ajaran Islam dapat diartikan sebagai perbuatan
menyekutukan Alah SWT. Adapun menurut sifatnya, Syirik terbagi dalam 3 (tiga) kelompok
besar yakni:
1. SYIRIK YANG MENYELISIHI SIFAT-SIFAT ALLAH TA'ALA
a. Syirik Rububiyyah, yaitu meyakini bahwa selain Allah ada yang mampu
menciptakan, memberi rezeki, menghidupkan atau mematikan dan hal-hal lain dari
sifat-sifat rububiyyah.
b. Syirik Uluhiyyah, yaitu meyakini bahwa selain Allah ada yang mampu memberikan
madharat atau manfaat, memberikan syafaat tanpa izin Allah, dan lainnya yang
termasuk sifat-sifat uluhiyyah.
c. Syirik Asma' Wa Sifat, yaitu meyakini atau percaya kepada makhluk Allah yang
memiliki sifat-sifat khusus yang dimiliki Allah Ta'alla, seperti mengetahui perkara
gaib, dan sifat-sifat lain yang merupakan kekhususan Rabb kita yang Maha Suci.
2. SYIRIK MENURUT KADARNYA
a. Syirik Akbar (besar), yaitu syirik dalam keyakinan, dan hal ini mengeluarkan
pelakunya dari agama islam.
Syirik dalam berdoa, yakni merendahkan diri kepada selain Allah dengan tujuan
untuk istighatsah dan isti'anah kepada selain-Nya.
Syirik dalam niat, kehendak dan maksud, manakala melakukan ibadah semata-mata
ingin mendapat pujian, atau untuk kepentingan-kepentingan bersifat duniawi
lainnya.
Syirik dalam keta'atan, yaitu menjadikan sesuatu sebagai pembuat syariat selain
Allah Subhanahu Wa Ta'ala atau menjadikan sesuatu sebagai sekutu bagi Allah
dalam menjalankan syariat dan ridho atas hukum tersebut.
Syirik dalam kecintaan, adalah mengambil makhluk sebagai tandingan bagi Allah
Subhanahu wa Ta'ala. Menyetarakan kecintaannya kepada makhluk dengan
kecintaanya kepada Allah SWT.
b. Syirik Ashghar (kecil), yaitu Riya', hal ini tidak mengeluarkan pelakunya dari
agama islam, akan tetapi mewajibkan pelakunya untuk bertaubat. Riya' bukan satusatunya yang termasuk dalam Syirik Ashgar. Atau Riya' memang termasuk Syirik
Ashghar namun tidak semua Syirik Ashghar berupa Riya'.
c. Syirik Khafi (tersembunyi), yaitu seorang melakukan amal dikarenakan keberadaan
orang lain, hal ini pun termasuk dalam Riya', dan hal ini tidak mengeluarkan
pelakunya dari agama Islam, namun pelakunya wajib bertaubat.
3. SYIRIK MENURUT TEMPAT KEJADIAN
a. Syirik I'tiqodi, yaitu Syirik yang berupa keyakinan, misalnya meyakini bahwa Allah
Subhanahu Wa Ta'ala yang menciptakan kita dan memberi rizki pada kita namun di
sisi lain juga percaya bahwa dukun misalnya, dapat mengubah takdir yang telah

digariskan Allah SWT kepada kita. Hal ini termasuk Syirik Akbar yang
mengeluarkan pelakunya dari agama islam.
b. Syirik Amali, yaitu setiap amalan zahir yang dinilai oleh syari'at islam sebagai
sebuah kesyirikan, seumpama menyembelih hewan (atau makhluk Allah lainnya)
untuk selain Allah, dan bernazar untuk selain Allah dan lain sebagainya.
c. Syirik Lafzhi, yaitu setiap lafazh yang dihukumi oleh syari'at islam sebagai sebuah
kesyirikan, seperti bersumpah dengan selain nama Allah, seperti misalnya , "Tidak
ada bagiku kecuali Allah dan engkau", dan "Aku bertawakal kepadamu", "Kalau
bukan karena Allah dan si fulan maka tak akan begini dan begitu jadinya", dan
lafazh-lafazh lainnya yang mengandung unsur kesyirikan (menyekutukan Allah
SWT).
Dengan mengetahui serba sedikit tentang Syirik ini mudah-mudahan kita dapat
menghindari diri darinya, mendorong diri untuk senantiasa berupaya mempertebal
keyakinan dan iman kepda Allah SWT agar tidak terjatuh dalam kesyirikan dalam
bentuk apapun, atau dengan cara apa pun juga.
II.

TINGKATAN DAN MACAM- MACAM SYIRIK


BENTUK BENTUK SYIRIK :
1. Syirik di dalam Al Uluhiyyah
Yaitu kalau seseorang menyakini bahwa ada tuhan selain Allah yang berhak untuk
disembah (berhak mendapatkan sifat-sifat ubudiyyah). Yang mana Allah Subhanahuwa
Taala dalam berbagai tempat dalam Kitab-Nya menyeru kepada hamba-Nya agar tidak
menyembah atau beribadah kecuali hanya kepada-Nya saja. Firman Allah Taala :
Wahai manusia sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orangorang yang sebelummu agar kamu bertakwa. Dialah yang menjadikan bumi sebagai
hamparan bagimu dan langit sebagai atap dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit
lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu
karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah padahal kamu
mengetahuinya. (QS. Al Baqarah : 21-22)
Perintah Allah dalam ayat ini agar semua manusia beribadah kepada Rabb mereka
dan bentuk ibadah yang diperintahkan antara lain syahadat, shalat, zakat, shaum, haji,
sujud, ruku, thawaf, doa, tawakal, khauf (takut), raja (berharap), raghbah
(menginginkan sesuatu), rahbah (menghindarkan dari sesuatu), khusu, khasyah,
istiadzah (berlindung), istighatsah (meratap), penyembelihan, nadzar, sabar dan lain
lain dari berbagai macam ibadah yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
Di sisi lain ada kerancuan yang terdapat di kalangan umum dalam memahami
ibadah. Mereka mengartikan ibadah dalam definisi yang sempit sekali seperti shalat,
puasa, zakat, haji. Ada pun yang lainnya tidak dikategorikan di dalamnya. Sungguh
indah perkataan Syaikhul Islam Abul Abbas Ibnu Taimiyyah rahimahullah dalam
mendefinisikan ibadah, beliau berkata :

Ibadah itu ialah suatu nama yang mencakup semua perkara yang dicintai Allah dan
diridhai-Nya, apakah berupa perkataan ataupun perbuatan, baik dhahir maupun yang
bathin. Inilah pengertian ibadah yang sesungguhnya, yaitu meliputi segala perkara
yang dicintai dan diridlai Allah, baik itu berupa perkataan maupun perbuatan.
Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang
sebelummu, agar kamu bertakwa, ( QS. Al-baqoroh 21 )
Firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 21 di atas menyatakan sembahlah Rabb
kamu, dimaksudkan untuk mendekatkan pemahaman kepada semua manusia bahwa Ar
Rabb yang wajib disembah adalah yang telah menciptakanmu dan orang-orang sebelum
kamu, yang menciptakan langit dan bumi serta yang mampu menurunkan air (hujan)
dari langit. Yang dengan air hujan itu dihasilkan segala jenis buah-buahan sebagai rezeki
bagi kalian agar kalian mengetahui semua. Maka janganlah mengadakan sekutu-sekutu
bagi Allah dengan menyembah dan meminta rezeki kepada selain-Nya. Apakah kalian
tidak malu dan berpikir bahwa Allah yang menghidupkan dan yang memberi rezeki
kemudian kalian tinggalkan untuk beribadah kepada selain-Nya?
Firman Allah Ta?ala :
Dan mereka menyembah selain Allah, sesuatu yang tak dapat memberi rezeki kepada
mereka sedikitpun dari langit dan bumi dan tidak berkuasa (sedikit jua pun). Maka
janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah. Sesungguhnya Allah
mengetahui sedang kamu tidak mengetahui. (QS. An Nahl : 73-74).
2. Syirik Di Dalam Ar Rububiyyah
Yaitu jika seseorang meyakini bahwa ada selain Allah yang bisa menciptakan,
memberi rezeki, menghidupkan atau mematikan, dan yang lainnya dari sifat-sifat ar
rububiyyah. Orang-orang seperti ini keadaannya lebih sesat dan lebih jelek daripada
orang-orang kafir terdahulu.
Orang-orang terdahulu beriman dengan tauhid rububiyyah namun mereka
menyekutukan Allah dalam uluhiyyah. Mereka meyakini kalau Allah satu-satunya
Pencipta alam semesta namun mereka masih tetap berdoa, meminta pada kuburankuburan seperti kuburan Latta. Sebagaimana Allah kisahkan tentang mereka :
Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka : Siapakah yang menjadikan
langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan? Tentu mereka akan menjawab :
Allah. Maka betapakah mereka (dapat) dipalingkan (dari jalan yang benar). (QS. Al
Ankabut : 61)
Firman Allah Taala :
Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka : Siapakah yang menciptakan
langit dan bumi? Tentu mereka akan menjawab : Allah. Katakanlah : Segala puji
bagi Allah. Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahuinya. (QS. Luqman : 25)
Ayat-ayat ini semua menunjukkan kalau orang-orang musyrik terdahulu mengakui
Allah-lah satu-satunya pencipta yang menciptakan langit dan bumi, yang menghidupkan
dan mematikan, yang menurunkan hujan dan seterusnya. Akan tetapi mereka masih

memberikan peribadatan kepada yang lainnya. Maka bagaimanakah dengan orangorang yang tidak menyakini sama sekali kalau Allah-lah Penciptanya atau ada tuhan lain
yang menciptakan, menghidupkan, dan mematikan, yang menurunkan hujaan dan
seterusnya atau ada yang serupa dengan Allah dalam masalah-masalah ini. Tentu yang
demikian lebih jelek lagi. Inilah yang dimaksud syirik dalam rububiyah.
3. Syirik Di Dalam Al Asma wa Ash Shifat
Yaitu kalau seseorang mensifatkan sebagian makhluk Allah dengan sebagian sifat-sifat
Allah yang khusus bagi-Nya. Contohnya, menyakini bahwa ada makhluk Allah yang
mengetahui perkara-perkara ghaib.
Firman Allah Taala :
(Dia adalah Tuhan) yang mengetahui yang ghaib. Maka Dia tidak memperlihatkan
kepada seorang pun tentang yang ghaib itu.? (QS. Al Jin : 26)
MACAM- MACAM DAN TINGKATAN SYIRIK :
1. Syirik Akbar (syirik besar)
Syirik ini menjadi penyebab keluarnya seseorang dari agama Islam, dan orang yang
bersangkutan jika meninggal dalam keadaan demikian, akan kekal di dalam neraka.
Hakikat syirik akbar adalah memalingkan salah satu jenis ibadah kepada selain Allah!
Seperti :
a. Memohon dan taat kepada selain Allah
b. Bernadzar untuk selain Allah
c. Takut kepada mayat, kuburan, jin, setan disertai keyakinan bahwa hal-hal tersebut
dapat memberi bahaya dan mudharat kepadanya
d. Memohon perlindungan kepada selain Allah, seperti meminta perlindungan kepada
jin dan orang yang sudah mati
e. Mengharapkan sesuatu yang tidak dapat diwujudkan kecuali oleh Allah
f. Seperti meminta hujan kepada pawang, meminta penyembuhan kepada dukun
dengan keyakinan bahwa dukun itulah yang menyembuhkannya, mengaku
mengetahui perkara ghaib, menyembelih hewan kurban yang ditujukan untuk selain
Allah.
Macam-macam Syirik Besar
a. Syirik dalam berdoa
Yaitu meminta kepada selain Allah, disamping meminta kepada-Nya. Allah Subhanahu
wa Taala berfirman dalam kitab-Nya (yang terjemahannya):
Dan orang-orang yang kamu seru selain Allah tiada mempunyai apa-apa meskipun
setipis kulit ari. Jika kamu meminta kepada mereka, mereka tiada mendengar
seruanmu, dan kalau mereka mendengar mereka tidak dapat memperkenankan
permintaanmu. (QS. Faathir: 13-14)
b. Syirik dalam sifat Allah
Seperti keyakinan bahwa para nabi dan wali mengetahui perkara-perkara ghaib. Allah
Taala telah membantah keyakinan seperti itu dengan firman-Nya (yang
terjemahannya):

Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib, tidak ada yang
mengetahuinya kecuali dia sendiri. (QS. Al-Anam : 59). Lihat QS. Al-Jin: 26-27.
Pengetahuan tentang hal yang ghaib merupakan salah satu hak istimewa Allah,
menisbatkan hal tersebut kepada selain-Nya adalah syirik akbar.
c. Syirik dalam Mahabbah (kecintaan)
Mencintai seseorang, baik wali atau lainnya layaknya mencintai Allah, atau
menyetarakan cinta-nya kepada makhluk dengan cintanya kepada Allah Taala.
Mengenai hal ini Allah Taala berfirman (yang terjemahannya):
Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain
Allah, mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah, adapun orangorang yang beriman sangat cinta kepada Allah. (QS. Al-Baqarah: 165).
Mahabbah dalam ayat ini adalah mahabbatul ubu-diyah (cinta yang mengandung
unsur-unsur ibadah), yaitu cinta yang dibarengi dengan ketundukan dan kepatuhan
mutlak serta mengutamakan yang dicintai daripada yang lainnya. Mahabbah seperti ini
adalah hak istimewa Allah, hanya Allah yang berhak dicintai seperti itu, tidak boleh
diperlakukan dan disetarakan dengan-Nya sesuatu apapun.
d. Syirik dalam ketaatan
Yaitu ketaatan kepada makhluk, baik wali ataupun ulama dan lain-lainnya, dalam
mendurhakai Allah Taala. Seperti mentaati mereka dalam menghalal-kan apa yang
diharamkan Allah Taala, atau mengharamkan apa yang dihalalkan-Nya.
Mengenai hal ini Allah Subhanahu wa Ta ala berfirman (yang terjemahannya) :
Mereka menjadikan orang-orang alim, dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain
Allah. (QS. At-Taubah: 31).
Taat kepada ulama dalam hal kemaksiatan inilah yang dimaksud dengan menyembah
berhala mereka! Berkaitan dengan ayat tersebut di atas, Rasulullah SAW menegaskan
(yang terjemahannya): Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada
al-Khaliq (Allah). (Hadits Shahih, diriwayatkan oleh Ahmad).
e. Syirik khauf (takut)
Jenis-jenis takut :
1) Khauf Sirri : yaitu takut kepada selain Allah Subhanahu wa Taala, berupa
berhala, thaghut, mayat, makhluk gahib seperti jin, dan orang-orang yang sudah
mati, dengan keyakinan bahwa mereka dapat menimpakan mudharat kepada
makhluk. Allah Subhanahu wa Taala berfirman (yang terjemahannya): Janganlah
kamu takut kepada mereka, takutlah kamu kepada-Ku jika kamu benar-benar
orang beriman.(QS. Ali Imran: 175).
2) Takut yang menyebabkan seseorang meninggalkan kewajibannya, seperti: Takut
kepada seseorang sehingga menyebabkan kewajiban ditinggalkan. Takut seperti in
hukumnya haram, bahkan termasuk syirik ashghar (syirik kecil). Berkaitan dengan
hal tersebut Rasulullah SAW bersabda (yang terjemahannya):
Janganlah seseorang dari kamu menghinakan dirinya! Shahabat bertanya:
Bagaimana mungkin seseorang menghinakan dirinya sendiri? Rasulullah
bersabda: Yaitu ia melihat hak Allah yang harus ditunaikan, namun tidak
ditunaikannya! Maka Allah akan berkata kepadanya di hari kiamat: Apa yang
mencegahmu untuk mengucapkan begini dan begini?.
Ia menjawab: Karena takut kepada manusia!. Allah berkata: Seharusnya hanya
kepadaKu saja engkau takut. (HR. Ibnu Majah dari Abu Said al Khudry, Shahih).

f.

g.

h.

i.

j.

k.

3) Takut secara tabiat, takut yang timbul karena fitrah manusia seperti takut kepada
binatang buas, atau kepada orang jahat dan lain-lainnya. Tidak termasuk syirik,
hanya saja seseorang janganlah terlalu didominasi rasa takutnya sehingga dapat
dimanfaatkan setan untuk menyesatkannya.
Syirik hulul
Percaya bahwa Allah menitis kepada makhluk-Nya. Ini adalah aqidah Ibnu Arabi
(bukan Ibnul Arabi, beliau adalah ulama Ahlus Sunnah) dan keyakinan sebagian kaum
Sufi yang ekstrem.
Syirik Tasharruf
Keyakinan bahwa sebagian para wali memiliki kuasa untuk bertindak dalam mengatur
urusan makhluk. Keyakinan seperti ini jelas lebih sesat daripada keyakinan musyrikin
Arab yang masih meyakini Allah sebagai Pencipta dan Pengatur alam semesta.
Syirik Hakimiyah
Termasuk syirik hakimiyah adalah membuat undang-undang yang betentangan dengan
syariat Islam, serta membolehkan diberlakukannya undang undang tersebut atau
beranggapan bahwa hukum Islam tidak sesuai lagi dengan zaman. Yang tergolong
musyrik dalam hal ini adalah para hakim yang membuat dan memberlakukan undangundang, serta orang-orang yang mematuhinya, jika meyakini kebenaran UU tersebut
dan rela dengannya.
Syirik tawakkal
Tawakkal ada tiga jenis :
1)
Tawakkal dalam perkara yang hanya mampu dilaksanakan oleh Allah saja.
Tawakkal jenis ini harus diserahkan kepada Allah semata, jika seseorang
menyerahkan atau memasrahkannya kepada selain Allah, maka ia termasuk
Musyrik.
2)
Tawakkal dalam perkara yang mampu dilaksanakan para makhluk. Tawakkal
jenis ini seharusnya juga diserahkan kepada Allah, sebab menyerahkannya
kepada makhluk termasuk syrik ashghar.
3)
Tawakkal dalam arti kata mewakilkan urusan kepada orang lain dalam perkara
yang mampu dilaksanakannya. Seperti dalam urusan jual beli dan lainnya.
Tawakkal jenis ini diperbolehkan, hanya saja hendaklah seseorang tetap
bersandar kepada Allah Subhanahu wa Taala, meskipun urusan itu diwakilkan
kepada makhluk.
Syirik niat dan maksud
Yaitu beribadah dengan maksud mencari pamrih manusia semata, mengenai hal ini
Allah Subhanahu wa Taala berfirman (yang terjemahannya):
Barang siapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan
kepadanya balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna, dan mereka di dunia
tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak akan memperoleh di akhirat
kecuali neraka, dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia,
dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan. (QS. Hud: 15-16).
Syirik jenis ini banyak menimpa kaum munafiqin yang telah biasa beramal karena
riya.
Syirik dalam Hal Percaya Adanya Pengaruh Bintang dan Planet terhadap Berbagai
Kejadian dan Kehidupan Manusia.

Dari Zaid bin Khalid Al Juhani, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda (yang
terjemahannya): Allah berfirman: Pagi ini di antara hambaku ada yang beriman
kepada-Ku dan ada pula yang kafir. Adapun orang yang berkata, kami diberi hujan
dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, maka dia beriman kepada-Ku dan kafir
terhadap bintang. Adapun orang yang berkata: Hujan itu turun karena bintang ini dan
bintang itu maka dia telah kufur kepada-Ku dan beriman kepada bintang. (HR,
Bukhari).
Termasuk dalam hal ini adalah mempercayai astrologi (ramalan bintang) seperti yang
banyak kita temui di koran dan majalah. Jika ia mempercayai adanya pengaruh bintang
dan planet-planet terse-but maka dia telah musyrik. Jika ia membacanya sekedar untuk
hiburan maka ia telah melakukan perbuatan maksiat dan dosa. Sebab tidak dibolehkan
mencari hiburan dengan membaca hal-hal syirik. Disamping setan terkadang berhasil
menggoda jiwa manusia sehingga ia percaya kepada hal-hal syirik tersebut. Maka,
membacanya termasuk sarana dan jalan menuju kemusyrikan.
2. Syirik Ashghar (Kecil)
Yaitu setiap ucapan atau perbuatan yang dinyatakan syirik oleh syara tetapi tidak
mengeluarkan dari agama. Ia merupakan dosa besar yang dapat mengantarkan kepada
syirik akbar.
Macam-macam syirik asghar:
a. Zhahir (nyata)
Berupa ucapan: Rasulullah SAW bersabda (yang terjemahannya): Barangsiapa
yang bersumpah dengan selain nama Allah, maka ia telah berbuat syirik. (HR.
Ahmad, Shahih). Dan sabda Nabi SAW yang lain (yang terjemahannya): Janganlah
kamu berkata: Atas kehendak Allah dan kehendak Fulan. Tapi katakanlah: Atas
kehendak Allah , kemudian kehendak Fulan. (HR. Ahmad, Shahih).
Berupa amalan, seperti: Memakai gelang, benang, dan sejenisnya sebagai pengusir
atau penangkal mara bahaya, jika ia meyakini bahwa benda-benda tersebut hanya
sebagai sarana tertolak atau tertangkalnya bala. Namun bila dia meyakini bahwa
benda-benda itulah yang menolak dan menangkal bala, hal itu termasuk syirik akbar.
Imran bin Hushain radiallahu anhu menuturkan, bahwa Nabi SAW melihat seorang
laki-laki terdapat di tangannya gelang kuningan, maka beliau bertanya (yang
terjemahannya): Apakah ini?.Orang itu menjawab: Penangkal sakit. Nabi pun
bersabda: Lepaskan itu karena dia hanya akan menambah kelemahan pada dirimu;
sebab jika kamu mati sedang gelang itu masih ada pada tubuhmu, kamu tidak akan
beruntung selama-lamanya. (HR. Imam Ahmad dengan sanad yang bisa diterima).
Dan riwayat Imam Ahmad pula dari Uqbah bin Amir dalam hadits marfu (yang
terjemahannya): Barang siapa menggantungkan tamimah, semoga Allah tidak
mengabul-kan keinginannya; dan barang siapa menggantungkan wadaah, semoga
Allah tidak memberi ketenangan pada dirinya. Disebutkan dalam riwayat lain: Barang
siapa menggantungkan tamimah, maka dia telah berbuat syirik.(Tamimah adalah
sesuatu yang dikalungan di leher anak-anak sebagai penangkal atau pengusir penyakit,
pengaruh jahat yang disebabkan rasa dengki seseorang dan lain sebagainya. Wadaah
adalah sejenis jimat).

b. Khafi (tersembunyi); syirik yang bersumber dari amalan hati, berupa riya, sumiah dan
lain-lainnya.
.
Kaidah penting dalam memahami syirik
1. Kaidah pertama
Sesungguhnya orang-orang kafir yang diperangi oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam telah mengakui Allah taala sebagai pencipta dan pengatur segala urusan.
Sedangkan pengakuan mereka ini tidaklah membuat mereka tergolong orang Islam.
Dalilnya adalah firman Allah taala (yang artinya), Katakanlah, Siapakah yang
memberikan rezeki kepada kalian dari langit dan bumi. Atau siapakah yang kuasa
menciptakan pendengaran dan penglihatan. Dan siapakah yang mampu mengeluarkan
yang hidup dari yang mati serta mengeluarkan yang mati dari yang hidup. Dan siapakah
yang mengatur segala urusan, maka pasti mereka akan menjawab, Allah. Maka
katakanlah, Lantas mengapa kalian tidak mau bertakwa?. (QS. Yunus: 31)
2. Kaidah kedua
Sesungguhnya orang-orang musyrik yang Allah sebutkan dalam Alquran, mereka
melakukan perbuatan kesyirikan karena dua alasan:
a. Agar mereka semakin dekat dengan Allah
Allah berfirman taala (yang artinya): Dan orang-orang yang mengangkat selainNya sebagai penolong (sesembahan, pen) beralasan, Kami tidaklah beribadah
kepada mereka kecuali karena bermaksud agar mereka bisa mendekatkan diri kami
kepada Allah sedekat-dekatnya. Sesungguhnya Allah pasti akan memberikan
keputusan di antara mereka terhadap perkara yang mereka perselisihkan itu.
Sesungguhnya Allah tidak akan memberikan petunjuk kepada orang yang gemar
berdusta dan suka berbuat kekafiran. (Q.s. Az Zumar: 3)
b. Agar mereka mendapatkan syafaat dan pertolongan dari makhluk yang mereka
kultuskan
Allah berfirman (yang artinya): Dan mereka beribadah kepada selain Allah;
sesuatu yang sama sekali tidak mendatangkan bahaya untuk mereka dan tidak pula
menguasai manfaat bagi mereka. Orang-orang itu beralasan, Mereka adalah para
pemberi syafaat bagi kami di sisi Allah kelak. (QS. Yunus: 18)
3. Kaidah ketiga
Nabi shallallahu alaihi wa sallam muncul di tengah-tengah masyarakat yang
memiliki peribadatan yang beraneka ragam. Di antara mereka ada yang beribadah
kepada malaikat. Ada pula yang beribadah kepada para nabi dan orang-orang saleh. Ada
juga di antara mereka yang beribadah kepada pohon dan batu. Dan ada pula yang
beribadah kepada matahari dan bulan.
Mereka semua sama-sama diperangi oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam tanpa sedikit pun membeda-bedakan di antara mereka. Dalil tentang hal ini
adalah firman Allah taala (yang artinya), Dan perangilah mereka semua hingga tidak

ada lagi fitnah (syirik) dan agama (amal) semuanya hanya diperuntukkan kepada
Allah. (Q.s. Al Anfaal: 39)
Dalil yang menunjukkan adanya peribadatan kepada matahari dan bulan adalah
firman-Nya (yang artinya), Di antara tanda-tanda kebesaran-Nya adalah malam dan
siang, matahari dan bulan, maka janganlah kamu sujud kepada matahari ataupun bulan.
Akan tetapi sujudlah kamu kepada Allah yang menciptakan itu semua, jika kamu benarbenar beribadah hanya kepada-Nya. (QS. Fushshilat : 37)
Dalil yang menunjukkan adanya peribadatan kepada para malaikat adalah firman
Allah taala (yang artinya), Dan Allah tidak menyuruh kamu untuk mengangkat para
malaikat dan nabi-nabi sebagai sesembahan. (Q.s. Al Imran: 80)
Dalil yang menunjukkan adanya peribadatan kepada para nabi adalah firman-Nya
yang artinya, Ingatlah ketika Allah berfirman, Wahai Isa putera Maryam, apakah
kamu mengatakan kepada manusia: Jadikanlah aku dan ibuku sebagai dua sosok
sesembahan selain Allah? Maka Isa berkata, Maha Suci Engkau ya Allah, tidak
pantas bagiku untuk berucap sesuatu yang bukan menjadi hakku. Apabila aku
mengucapkannya tentunya Engkau pasti mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang
ada dalam diriku, dan aku sama sekali tidak mengetahui apa yang ada di dalam diriMu. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui hal-hal yang gaib. (Q.s. Al Maaidah:
116)
Dalil yang menunjukkan adanya peribadatan kepada orang-orang salih adalah
firman-Nya Yang Maha Tinggi (yang artinya), Sosok-sosok yang mereka seru justru
mencari wasilah kepada Rabb mereka; siapakah di antara mereka yang lebih dekat,
dan mereka juga sangat mengharapkan curahan rahmat-Nya dan merasa takut dari
azab-Nya. (Q.s. Al Israa: 57)
Dalil yang menunjukkan adanya peribadatan kepada pohon dan batu adalah
firman-Nya Yang Maha Tinggi (yang artinya), Kabarkanlah kepada-Ku tentang Latta,
Uzza, dan juga Manat yaitu sesembahan lain yang ketiga. (Q.s. An Najm [53]: 1920).
Demikian juga ditunjukkan oleh hadits Abu Waqid Al Laitsi radhiallahu anhu.
Beliau menuturkan, Ketika kami berangkat bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallammenuju Hunain. Ketika itu kami masih dalam keadaan baru keluar dari agama
kekafiran. Orang-orang musyrik ketika itu memiliki sebatang pohon yang mereka
jadikan sebagai tempat itikaf dan tempat khusus untuk menggantungkan senjata-senjata
mereka. Pohon itu disebut Dzatu Anwath. Ketika itu, kami melewati pohon tersebut.
Lalu kami berkata, Wahai Rasulullah, buatkanlah untuk kami sebatang Dzatu Anwath
seperti Dzatu Anwath yang mereka miliki. (H.r. Tirmidzi no. 2181, Ahmad dalam
Musnadnya, 5/218. Tirmidzi mengatakan: hadits hasan sahih)
4. Kaidah keempat
Orang-orang musyrik pada masa kita justru lebih parah kesyirikannya daripada
orang-orang musyrik zaman dahulu. Sebab orang-orang terdahulu hanya berbuat syirik
di kala lapang dan beribadah (berdoa) dengan ikhlas di kala sempit. Adapun orang-

orang musyrik di masa kita melakukan syirik secara terus menerus, baik ketika lapang
ataupun ketika terjepit. Dalil yang menunjukkan hal ini adalah firman Allah taala (yang
artinya), Apabila mereka sudah naik di atas kapal (dan diterpa ombak yang hebat,
pen) maka mereka pun menyeru (berdoa) kepada Allah dengan penuh ikhlas
mempersembahkan amalnya. Namun setelah Allah selamatkan mereka ke daratan, tibatiba
mereka
kembali
berbuat
kesyirikan. (Q.s.
Al
Ankabuut:
65)
(Qawaid Al Arba, hlm. 1 4)
III.

BAHAYA SYIRIK
Berikut ini beberapa dalil dari Alquran maupun As Sunnah yang hendaknya kita perhatikan
dengan seksama. Dalil-dalil itu akan menggambarkan kepada kita sebuah gambaran
mengerikan dan sangat menakutkan tentang dahsyatnya bahaya kesyirikan. Semoga Allah
menyelamatkan diri kita darinya.
1. Dosa syirik tidak akan diampuni oleh Allah. Allah taala berfirman,

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik kepada-Nya, dan Dia akan
mengampuni dosa lain yang berada di bawah tingkatan syirik bagi siapa saja yang
dikehndaki oleh-Nya. (Q.s. An Nisaa: 48 dan 116)
2. Allah mengharamkan
Allah taalaberfirman,

surga

dimasuki

oleh

orang

yang

berbuat

syirik.


Sesungguhnya barangsiapa yang mempersekutukan Allah maka sesungguhnya Allah
telah mengharamkan surga baginya dan tempat kembalinya adalah neraka, dan tiada
seorang penolongpun bagi orang-orang zhalim tersebut. (Q.s. Al Maaidah: 72)
3. Seorang musyrik akan kekal berada di dalam siksa neraka. Allah taala berfirman,

Sesungguhnya orang-orang yang kafir dari kalangan ahli kitab dan orang-orang
musyrik berada di dalam neraka Jahannam dan kekal di dalamnya, mereka itulah
sejelek-jelek ciptaan. (Q.s. Al Bayyinah: 6)
4. Dosa kesyirikan akan menghapuskan semua pahala amal shalih, betapapun banyak amal
tersebut. Allah taala berfirman,

Dan sungguh telah diwahyukan kepadamu dan kepada para Nabi sebelum engkau,
Jika kamu berbuat syirik maka pastilah seluruh amalmu akan lenyap terhapus dan
kamu benar-benar akan termasuk orang-orang yang merugi. (Q.s. Az Zumar: 65)
5. Syirik adalah kezhaliman yang paling besar. Allah taala berfirman,

Sesungguhnya syirik itu adalah kezhaliman yang sangat besar. (Q.s. Luqman: 13)
Allah taala juga berfirman,

Sungguh Kami telah mengutus para utusan Kami dengan keterangan-keterangan, dan
Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca supaya manusia menegakkan
keadilan. (Q.s. Al Hadiid: 25)
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, Allah memberitakan bahwa Dia
mengutus para Rasul-Nya, menurunkan kitab-kitabNya agar manusia menegakkan yaitu
keadilan. Salah satu di antara keadilan yang paling agung adalah tauhid. Ia adalah pokok
terbesar dan pilar penegak keadilan. Sedangkan syirik adalah kezaliman yang sangat
besar. Sehingga syirik merupakan kezaliman yang paling zalim, sedangkan tauhid
merupakan keadilan yang paling adil . (Ad Daa wad Dawaa, hlm. 145)
6. Syirik merupakan dosa terbesar.
Rasulullah shallallahu
alaihi
wa
sallam pernah
bertanya
kepada
para
sahabatnya, Maukah kalian aku kabarkan tentang dosa-dosa yang paling
besar? (beliau ulangi pertanyaan itu tiga kali) Maka para sahabat menjawab, Mau ya
Rasulullah. Lalu beliau bersabda, Berbuat syirik terhadap Allah dan durhaka kepada
kedua orang tua (H.r. Al Bukhari no. 5632 dan Muslim no. 144)
7. Orang yang berbuat syirik sehingga murtad maka menurut ketetapan syariat Islam dia
berhak dihukum bunuh.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda yang artinya, Tidak halal
menumpahkan darah seorang muslim kecuali dengan satu di antara tiga penyebab:
seorang yang sudah menikah tapi berzina, seorang muslim yang membunuh saudaranya
(seagama) atau orang yang meninggalkan agamanya sengaja memisahkan diri dari
jamaah (murtad dari Islam).(H.r. Bukhari no. 6484 dan Muslim no. 1676).
Beliau juga bersabda, Barang siapa yang mengganti agamanya maka bunuhlah dia.
(H.r. Al Bukhari no. 2858)
8. Amal yang tercampur dengan syirik akan sia-sia dan sirna sebagaimana debu-debu yang
beterbangan disapu oleh angin. Allah taala berfirman,

Dan Kami akan hadapi semua amal yang pernah mereka amalkan (sewaktu di dunia)
kemudian Kami jadikan amal-amal itu sia-sia seperti debu-debu yang
beterbangan. (Q.s. Al Furqan: 23)
9. Orang yang berbuat syirik dalam beramal maka dia akan ditelantarkan oleh Allah.
Allah taala berfirman dalam sebuah hadits qudsi yang artinya, Aku adalah Zat yang
Maha Kaya dan paling tidak membutuhkan sekutu, oleh sebab itu barang siapa yang
beramal dengan suatu amalan yang dia mempersekutukan sesuatu dengan-Ku di dalam
amalnya itu maka pasti Aku akan telantarkan dia bersama kesyirikannya itu. (H.r.
Muslim no. 46)
10. Bahaya syirik lebih dikhawatirkan oleh Nabi daripada bahaya Dajjal.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda yang artinya, Maukah kalian aku
beritahukan tentang sesuatu yang paling aku khawatirkan mengancam kalian dalam
pandanganku dan lebih menakutkan daripada Al Masih Ad Dajjal? Maka para sahabat
menjawab, Mau (ya Rasulullah). Beliau pun bersabda, Yaitu syirik yang samar.
Apabila seseorang mendirikan shalat sambil membagus-baguskan shalatnya karena dia
melihat ada orang lain yang memperhatikan shalatnya. (HR. Ahmad no. 11270)

11. Syirik kecil adalah dosa yang sangat dikhawatirkan terjadi pada generasi terbaik yaitu
para sahabat radhiallahu anhum.
Beliau shallallahu alaihi wa sallam pernah bersabda yang artinya, Sesuatu yang paling
aku khawatirkan menimpa kalian adalah syirik kecil. Maka beliau pun ditanya
tentangnya. Sehingga beliau menjawab, Yaitu riya/ingin dilihat dan dipuji
orang. (H.r. Ahmad, dishahihkan Al Albani dalam Ash Shahihah no. 951 dan Shahihul
Jami no. 1551)
12. Syirik adalah bahaya yang sangat dikhawatirkan oleh bapak para Nabi yaitu Ibrahim
alaihis salam akan menimpa pada dirinya dan pada anak keturunannya.
Allah taala mengisahkan doa yang dipanjatkan oleh Nabi Ibrahim di dalam ayat-Nya,

Dan jauhkanlah aku dan anak keturunanku dari penyembahan kepada arca-arca. (QS.
Ibrahim: 35)
Ibrahim At Taimi mengatakan, Lalu siapakah orang selain Ibrahim yang bisa merasa
aman dari ancaman bencana (syirik)?!
Syekh Abdurrahman bin Hasan rahimahullah berkata, Maka tidak ada lagi yang merasa
aman dari terjatuh dalam kesyirikan kecuali orang yang bodoh tentangnya dan juga tidak
memahami sebab-sebab yang bisa menyelamatkan diri darinya; yaitu ilmu tentang Allah,
ilmu tentang ajaran Rasul-Nya yaitu mentauhidkan-Nya serta larangan dari perbuatan
syirik terhadapnya. (Fathul Majid, hlm. 72)

13. Orang yang mati dalam keadaan masih musyrik maka pasti masuk neraka.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda yang artinya, Barang siapa yang
menjumpai Allah (mati) dalam keadaan mempersekutukan sesuatu dengan-Nya maka
pasti masuk neraka. (H.r. Muslim)
14. Orang yang berbuat syirik maka amalnya tidak akan diterima. Allah taala berfirman,



Maka barang siapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Tuhannya hendaklah dia
beramal shalih dan tidak mempersekutukan apapun dengan Allah dalam beribadah
kepada tuhannya itu. (Q.s Al Kahfi: 110)
Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata sembari menukilkan ayat, [Maka barangsiapa
yang mengharapkan perjumpaan dengan Tuhannya] artinya barangsiapa yang
menginginkan pahala dan balasan kebaikan dari-Nya, [maka hendaklah dia beramal
shalih], yaitu amal yang sesuai dengan syariat Allah. [dan dia tidak mempersekutukan
apapun dalam beribadah kepada kepada Tuhannya] Artinya dia adalah orang yang hanya
mengharapkan wajah Allah saja dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Inilah dua buah rukun
diterimanya amalan. Suatu amal itu harus ikhlas untuk Allah dan benar yaitu berada di
atas tuntunan syariat Rasulullahshallallahu alaihi wa sallam. (Tafsir Ibnu Katsir,
5/154).
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda yang artinya, Barang siapa yang
mendatangi paranormal kemudian menanyakan sesuatu kepadanya maka shalatnya tidak
akan diterima selama 40 malam. (HR. Muslim dan Ahmad)
15. Seorang mujahid, dai, atau ahli baca Quran serta dermawan yang terjangkiti kesyirikan
maka akan diadili pertama kali pada hari kiamat dan kemudian dibongkar kedustaannya
lalu dilemparkan ke dalam neraka dalam keadaan wajahnya tertelungkup dan diseret oleh
Malaikat.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda yang artinya, Sesungguhnya orang
pertama kali diadili pada hari kiamat adalah seseorang yang mati syahid di jalan Allah.
Dia didatangkan kemudian ditampakkan kepadanya nikmat-nikmat yang diberikan
kepadanya maka dia pun mengakuinya. Allah bertanya, Apa yang kamu lakukan
dengannya? Dia menjawab, Aku berperang untuk-Mu sampai aku mati syahid. Allah
berfirman, Engkau dusta, sebenarnya engkau berperang karena ingin disebut sebagai
pemberani. Dan itu sudah kau dapatkan. Kemudian Allah memerintahkan malaikat
untuk menyeretnya tertelungkup di atas wajahnya hingga dilemparkan ke dalam neraka.
Kemudian ada seseorang yang telah mendapatkan anugerah kelapangan harta. Dia
didatangkan dan ditunjukkan kepadanya nikmat-nikmat yang diperolehnya. Maka dia
pun mengakuinya. Allah bertanya, Apakah yang sudah kamu perbuat dengannya? Dia
menjawab, Tidaklah aku tinggalkan suatu kesempatan untuk menginfakkan harta di
jalan-Mu kecuali aku telah infakkan hartaku untuk-Mu. Allah berfirman, Engkau

dusta, sebenarnya engkau lakukan itu demi mendapatkan julukan orang yang dermawan,
dan engkau sudah memperolehnya. Kemudian Allah memerintahkan malaikat untuk
menyeretnya tertelungkup di atas wajahnya hingga dilemparkan ke dalam neraka.
Kemudian seorang yang menuntut ilmu dan mengajarkannya dan juga membaca
Alquran. Dia didatangkan kemudian ditunjukkan kepadanya nikmat-nikmat yang sudah
didapatkannya dan dia pun mengakuinya. Allah bertanya, Apakah yang sudah kau
perbuat dengannya ? Maka dia menjawab, Aku menuntut ilmu, mengajarkannya dan
membaca Alquran karena-Mu. Allah berfirman, Engkau dusta, sebenarnya engkau
menuntut ilmu supaya disebut orang alim. Engkau membaca Quran supaya disebut
sebagai Qari. Kemudian Allah memerintahkan malaikat untuk menyeretnya
tertelungkup di atas wajahnya hingga dilemparkan ke dalam neraka.(H.r. Muslim no.
152)
16. Orang yang berbuat syirik akan merasa kecanduan dengan sesembahannya dan
ditelantarkan oleh Allah. Abdullah bin Ukaim meriwayatkan secara marfu (sampai
kepada Nabi) bahwasanya beliau bersabda, Barang siapa yang menggantungkan
sesuatu (jimat dan semacamnya, red) maka dia akan dibuat bersandar dan tergantung
kepadanya. (H.r. Ahmad dan Tirmidzi, dinilai hasan Al Arnauth dalam Takhrij Jamiul
Ushul, 7/575)
17. Orang yang menyembah selain Allah adalah orang paling sesat sejagad raya. Allah taala
berfirman,



Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyeru kepada sesembahansesembahan selain Allah, sesuatu yang jelas-jelas tidak dapat mengabulkan doa hingga
hari kiamat, dan sesembahan itu juga lalai dari doa yang mereka panjatkan. Dan
apabila umat manusia nanti dikumupulkan (pada hari kiamat) maka sesembahansesembahan itu justru akan menjadi musuh serta mengingkari peribadatan yang
dilakukan oleh para pemujanya.(Q.s. Al Ahqaf: 5-6)
18. orang yang berbuat syirik adalah sosok-sosok manusia yang sangat dungu dan tidak mau
mengambil pelajaran.
Allah taala berfirman,



Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka; Siapakah yang menurunkan air
dari langit lalu menghidupkan dengan air itu bumi sesudah matinya? Tentu mereka
akan menjawab, Allah, Katakanlah, Segala puji bagi Allah. tetapi kebanyakan mereka
tidak memahaminya. (Q.s. Al Ankabut: 63)

19. Orang yang berbuat syirik adalah orang yang berkepribadian rendah dan tidak yakin
dengan kemahakuasaan Allah.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda yang artinya, Thiyarah (menganggap
sial karena melihat, mendengar atau mengetahui sesuatu) adalah syirik. Thiyarah adalah
syirik (H.r. Abu Dawud dan Tirmidzi, hadits hasan sahih, lihat Al Jadid, hlm. 259)
20. Amalan orang yang berbuat syirik atau mengagungkan thaghut akan berubah menjadi
penyesalan abadi di akhirat kelak.
Allah taala berfirman,



(Yaitu) ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang
mengikutinya, dan mereka melihat siksa; dan ketika segala hubungan antara mereka
terputus sama sekali. Dan berkatalah orang-orang yang mengikuti; Seandainya kami
dapat kembali ke dunia, pasti kami akan berlepas diri dari mereka, sebagaimana mereka
berlepas diri dari kami. Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal
perbuatannya menjadi sesalan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan
keluardari api neraka. (Q.s. Al Baqarah: 166-167)
21. Orang yang berbuat syirik sehingga mencintai sesembahan atau pujaannya sebagai sekutu
dalam hal cinta ibadah maka dia TIDAK akan bisa merasakan manisnya iman.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda yang artinya, Ada tiga ciri, barang
siapa yang memilikinya maka dia akan bisa merasakan manisnya iman: (1) Apabila
Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai olehnya daripada segala sesuatu selain keduanya. (2)
Apabila dia bisa mencintai seseorang hanya karena Allah saja. (3) Apabila dia merasa
begitu benci untuk kembali dalam kekafiran setelah Allah selamatkan dirinya darinya
sebagaimana orang yang tidak mau dilemparkan ke dalam kobaran api. (H.r. Al
Bukhari no. 16 dan Muslim no. 67)
22. Orang yang berbuat syirik maka tidak akan diberikan kecukupan oleh Allah.
Allah taala berfirman,

Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah (bertauhid dan tidak menyandarkan
hatinya kepada selain Allah) maka Allah akan mencukupinya. Sesungguhnya Allah
akan menyelesaikan urusannya, dan Allah telah menentukan takdir dan ketentuan
waktu bagi segala sesuatu. (Q.s. Ath Thalaq: 3)
23. Didoakan kecelakaan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda yang artinya, Binasalah hamba


dinar, hamba dirham, hamba Khamishah, hamba Khamilah. Jika dia diberi maka dia
senang tapi kalau tidak diberi maka dia murka. Binasalah dan rugilah dia (H.r. Al
Bukhari no. 2730)
Khamishah adalah kain dari bahan sutera atau wol yang bercorak, sedangkan Khamilah
adalah kain beludru (lihat Al Jadid, hlm. 330 dan Fathul Majid, hlm. 365).
Syekh Muhammad bin Abdul Aziz Al Qarawi mengatakan, Hadits itu menunjukkan
bahwasanya barang siapa yang menjadikan (kesenangan) dunia sebagai tujuan akhir
kehidupan serta puncak cita-citanya maka sesungguhnya dia telah menyembahnya dan
mengangkatnya sebagai sekutu selain Allah. (Al Jadid, hlm. 332).
24. Orang yang berbuat syirik pasti akan tertimpa bencana atau siksa yang sangat pedih dan
menyakitkan. Allah taala berfirman,



Maka hendaklah merasa takut orang-orang yang menyelisihi urusan Rasul kalaukalau mereka itu akan tertimpa fitnah (bala/bencana) atau siksa yang sangat
pedih. (Q.s. An Nur: 63)

BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Syirik adalah Syirik adalah suatu perbuatan (dalam sikap dan, atau niat) terutama
menyangkut aqidah di mana seseorang melakukan sesuatu bukan sepenuhnya karena Allah
SWT - atau secara sadar mencampur baurkan ke-esaan dzat Allah SWT dengan unsur-unsur
lain yang menurut ajaran Islam dapat diartikan sebagai perbuatan menyekutukan Alah SWT
2. Bentuk bentuk syirik adalah
a. Syirik di dalam Al Uluhiyyah
Yaitu kalau seseorang menyakini bahwa ada tuhan selain Allah yang berhak untuk
disembah (berhak mendapatkan sifat-sifat ubudiyyah). Yang mana Allah Subhanahuwa
Taala dalam berbagai tempat dalam Kitab-Nya menyeru kepada hamba-Nya agar tidak
menyembah atau beribadah kecuali hanya kepada-Nya saja. Firman Allah Taala :
b. Syirik Di Dalam Ar Rububiyyah
Yaitu jika seseorang meyakini bahwa ada selain Allah yang bisa menciptakan, memberi
rezeki, menghidupkan atau mematikan, dan yang lainnya dari sifat-sifat ar rububiyyah.

Orang-orang seperti ini keadaannya lebih sesat dan lebih jelek daripada orang-orang kafir
terdahulu.
c. Syirik Di Dalam Al Asma wa Ash Shifat
Yaitu kalau seseorang mensifatkan sebagian makhluk Allah dengan sebagian sifat-sifat
Allah yang khusus bagi-Nya.
3. Macam-macam syirik adalah

Yang termasuk syirik Akbar (besar) adalah :


a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.

Syirik dalam berdoa


Syirik dalam sifat Allah
Syirik dalam Mahabbah (kecintaan)
Syirik dalam ketaatan
Syirik khauf (takut)
Syirik hulul
Syirik Tasharruf
Syirik Hakimiyah
Syirik tawakkal
Syirik niat dan maksud
Syirik dalam Hal Percaya Adanya Pengaruh Bintang dan Planet terhadap Berbagai
Kejadian dan Kehidupan Manusia.

Yang termasuk syirik Ashghar (Kecil)


a. Syirik zhahir (nyata), yaitu syirik kecil dalam bentuk ucapanan perbuatan
b. Syirik khafi (tersembunyi), yaitu syirik dalam hal keinginan dan niat

4. BAHAYA SYIRIK ADALAH


a. Dosa syirik tidak akan diampuni oleh Allah.
b. Allah mengharamkan surga dimasuki oleh orang yang berbuat syirik.
c. Seorang musyrik akan kekal berada di dalam siksa neraka. Allah taala berfirman,
d. Dosa kesyirikan akan menghapuskan semua pahala amal shalih, betapapun banyak amal
tersebut.
e. Syirik adalah kezhaliman yang paling besar.
f. Syirik merupakan dosa terbesar.
g. Orang yang berbuat syirik sehingga murtad maka menurut ketetapan syariat Islam dia
berhak dihukum bunuh.
h. Amal yang tercampur dengan syirik akan sia-sia dan sirna sebagaimana debu-debu yang
beterbangan disapu oleh angin.
i. Orang yang berbuat syirik dalam beramal maka dia akan ditelantarkan oleh Allah.
j. Bahaya syirik lebih dikhawatirkan oleh Nabi daripada bahaya Dajjal.
k. Syirik kecil adalah dosa yang sangat dikhawatirkan terjadi pada generasi terbaik yaitu
para sahabat radhiallahu anhum.

l. Syirik adalah bahaya yang sangat dikhawatirkan oleh bapak para Nabi yaitu Ibrahim
alaihis salam akan menimpa pada dirinya dan pada anak keturunannya.
m. Orang yang mati dalam keadaan masih musyrik maka pasti masuk neraka.
n. Orang yang berbuat syirik maka amalnya tidak akan diterima oleh Allah SWT.
o. Seorang mujahid, dai, atau ahli baca Quran serta dermawan yang terjangkiti kesyirikan
maka akan diadili pertama kali pada hari kiamat dan kemudian dibongkar kedustaannya
lalu dilemparkan ke dalam neraka dalam keadaan wajahnya tertelungkup dan diseret oleh
Malaikat.
p. Orang yang berbuat syirik akan merasa kecanduan dengan sesembahannya dan
ditelantarkan oleh Allah.
q. Orang yang menyembah selain Allah adalah orang paling sesat sejagad raya.
r. Orang yang berbuat syirik adalah sosok-sosok manusia yang sangat dungu dan tidak mau
mengambil pelajaran.
s. Orang yang berbuat syirik adalah orang yang berkepribadian rendah dan tidak yakin
dengan kemahakuasaan Allah.
t. Amalan orang yang berbuat syirik atau mengagungkan thaghut akan berubah menjadi
penyesalan abadi di akhirat kelak.
u. Orang yang berbuat syirik sehingga mencintai sesembahan atau pujaannya sebagai sekutu
dalam hal cinta ibadah maka dia TIDAK akan bisa merasakan manisnya iman.
v. Orang yang berbuat syirik maka tidak akan diberikan kecukupan oleh Allah.
w. Didoakan kecelakaan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
x. Orang yang berbuat syirik pasti akan tertimpa bencana atau siksa yang sangat pedih dan
menyakitkan. Allah taala berfirman,

BAB IV
PENUTUP

Demikian yang dapat pemakalah sampaikan, kami menyadari makalah ini masih banyak
kekurangan, oleh karena itu untuk menyempurnakan makalah ini kami berharap bagi para
pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan berguna, agar
makalah ini bisa mencapai kesempurnaan pada penyusunan selanjutnya. Sebelum dan
sesudahnya kami mengucapkan terima kasih. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Amiin.

DAFTAR PUSTAKA
https://catatanmuslim.wordpress.com/2009/03/29/pengertian-syirik-dan-bahayanya/
diakses pada tanggal sabtu tanggal 19 September 2015 pukul 13.15 WIB

madrasahmassahar.blogspot.co.id/2011/02/pengertian-syirik.html?m=1
sumber: Penjelasan Al-Qaul Al-Mufid fii Adillati At-Tauhid (terjemahan)
diakses pada tanggal senin tanggal 21 September 2015 pukul 15.00 WIB

http://muslim.or.id/aqidah/awas-syirik-1.html
http://muslim.or.id/aqidah/awas-syirik-2.html
http://muslimah.or.id/aqidah/macam-macam-syirik.html
Artikel www.yufidia.com
SUMBER : http://yufidia.com/syirik
diakses pada tanggal minggu tanggal 20September 2015 pukul 09.00 WIB

Anda mungkin juga menyukai