DISUSUN OLEH:
KELAS 2 SEMESTER 5
KELOMPOK 6
ABDU AL RASYID (0801171048)
DINDA KHOIRUNNISA (0801171018)
NINDI ALFI UTARI (0801171013)
NURAINUN PASARIBU (0801171104)
RAFIKA JUMAINI (0801171019)
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur hanyalah milik Allah SWT. Kepada-Nya kita memuji dan
bersyukur, memohon pertolongan dan ampunan, Kepada-Nya pula kita memohon
perlindungan dari keburukan diri dan syaiton yang selalu menghembuskan kebatilan
pada diri kita.
Dengan rahmad dan pertolongan-Nya, Alhamdulillah laporan Surveilans
Epidemiologi tentang “Gambaran Kinerja Surveilans Penyakit di Puskesmas Sering
Kecamatan Medan Tembung, Propinsi Sumatera Utara” ini dapat diselesaikan dengan
baik. Tidak lupa sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita
semua jalan yang lurus berupa ajaran Islam yang sempurna dan menjadi anugrah
terbesar bagi seluruh alam semesta.
Kami sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan laporan yang menjadi
tugas Surveilans Epidemiologi tentang “Gambaran Kinerja Surveilans Penyakit di
Puskesmas Sering Kecamatan Medan Tembung, Propinsi Sumatera Utara”.
Disamping itu kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami
selama pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa di dalam laporan ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu kami mengharapkan adanya
kritik dan saran demi perbaikan laporan yang akan kami buat di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
2.1. Surveilans.......................................................................................................4
2.2.1. Definisi Surveilans..............................................................................4
2.2.2. Mekanisme Kerja................................................................................5
2.2.3. Komponen Surveilans.........................................................................5
2.2. Hubungan Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan dengan Sistem Lain.5
2.3. Ruang Lingkup Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan
........................................................................................................................6
2.4. Indikator Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan.......7
ii
4.4.1. Data Primer.......................................................................................15
4.4.2. Data Sekunder...................................................................................15
4.5. Teknik Pengolahan dan Analisis Data..........................................................15
4.6. Pengecekan Validitas....................................................................................15
6.1. Kesimpulan...................................................................................................21
6.2. Saran.............................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................22
LAMPIRAN...............................................................................................................23
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Surveilans epidemiologi dalam penyelenggaraannya memiliki banyak indikator
kerja, sehingga membutuhkan banyak kegiatan perekaman, pengumpulan,
pengolahan, dan analisis data yang diperoleh dari berbagai unit sumber data.
Banyaknya kegiatan perekaman, pengumpulan, pengolahan data akan memberikan
beban kerja dan menganggu upaya meningkatkan kinerja surveilans. Oleh karena itu,
diperlukan penyelengaraan sistem surveilans yang sesedikit mungkin indikator kerja
serta sesederhana mungkin, tetapi tetap dapat mengukur kualitas penyelengaraan
surveilans dalam memberikan informasi. Indikator yang paling sering digunakan
adalah kelengkapan laporan, ketepatan waktu laporan, kelengkapan
distribusi/desiminasi informasi, dan terbitnya buletin epidemiologi. (Suharyo, 2013)
Surveilans Nasional saat ini fungsinya belum dapat memuaskan program serta
sektor terkait yang dapat melakukan tindakan pencegahan dan pemberantasan. Hal
tersebut dikarenakan, semakin gemparnya otonomi daerah di kabupaten. Dengan
adanya otonomi daerah tersebut di kabupaten biasanya provinsi pun untuk meminta
data surveilans kadang-kadang mengalami kesulitan padahal surveilans ini tidak
mengenal batas wilayah sehingga sistem pengumpulan data mengendor. Di beberapa
kabupaten harus memerlukan ijin ke BAPPEDA atau badan administratif untuk
mendapatkan data KLB susah padahal idealnya suatu data surveilans bisa langsung
diakses kapan saja. Hal ini dikarenakan, adanya semacam hirarki yang akan
mempertaruhkan prestisi kepala daerah. Oleh karena itu, diperlukan suatu surveilans
epidemiologi yang mampu memberikan dukungan upaya program dalam lingkup
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang merupakan sarana pelayanan
kesehatan yang mempunyai tugas pelayanan, pembinaan dan pengembangan upaya
kesehatan secara paripurna bekerja sama dengan Kabupaten/Kota melalui Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota dalam menyelenggarakan surveilans dengan baik, teratur,
sistematis dan berkesinambungan sehingga pencegahan dan penanggulangan penyakit
dapat berjalan secara. (Kemenkes, 2018)
Masalah pada surveilans jika dilihat dari hasil penelitian sebelumnya dan teori
yang ada meliputi ketepatan waktu, manajemen program surveilans (inputproses-
output), umpan balik yang dihasilkan, dan data tidak dianalisis. Permasalahan
ketepatan waktu sudah pernah diteliti oleh Hutahean (2010) di BP4 Surabaya dan
Saeed KM, et al (2013) di Afghanistan. Untuk input, proses, dan output pernah
diteliti oleh Sugiarsi (2005) di Dinkes Kabupaten Sukoharjo, Arsyam (2013) di
1
Kabupaten Barru, dan Sulistya (2006) di Dinkes Kabupaten Sleman. Dari penelitian
Sugiarsi (2005), Arsyam (2013), dan Sulistya (2005) terdapat masalah input man,
material, dan money. Penelitian yang telah dilakukan oleh Duhri (2013) di Kab. Wajo
terdapat masalah pada input man dan method. Masalah pada input sebagian besar
pada man, material, method, dan money. Untuk umpan balik yang dihasilkan dan data
tidak dianalisis yang tercantum dalam buku Pedoman Surveilans Epidemiologi
Penyakit (Depkes, 2003).
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan peneliti mengganggap perlu
dilakukan penelitian mengenai “Gambaran kinerja Surveilans di Puskesmas Sering
Kecamatan Medan Tembung Kota Medan.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dijumpai permasalahan surveilans di
Medan yaitu kurang optimalnya system surveilans dari tahun ke tahun, sehingga
perlunya diadakan evaluasi terhadap sistem surveilans yang dilakukan agar sistem
surveilans bisa lebih ketat lagi untuk menggambarkan kasus penyakit di Medan
khususnya pada puskesmas Sering. Evaluasi terhadap sistem surveilans nanti dapat
memahami kelebihan dan kekurangan sistem surveilans yang sedang berjalan.
Adapun permasalahan yang timbul dapat dirumuskan sebagai berikut “Bagaimana
Gambaran Kinerja Surveilans Di Puskesmas Sering Kecamatan Medan Tembung
Propinsi Sumatera Utara?”
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Memperoleh gambaran tentang hasil evaluasi terhadap sistem surveilans
sebagai sebagai penunjang kebijakan di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera
Utara Kota Medan pada puskesmas sering.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Diketahui gambaran kinerja input dalam penyelenggaraan sistem
evaluasi surveilans di Puskesmas Sering.
2. Diketahui gambaran kinerja proses penyelenggaraan sistem evaluasi
surveilans di Puskesmas Sering.
3. Diketahui gambaran kinerja output sistem evaluasi surveilans di
Puskesmas Sering.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Bagi Peneliti
Untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan mengenai ilmu
epidemiologi khususnya tentang evaluasi surveilans. Serta hasil
2
menambah informasi untuk melakukan penelitian selanjutnya secara lebih
mendalam.
1.4.2. Bagi Dinas Kesehatan Sumatera Utara
Sebagai bahan masukan bagi Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera
Utara untuk melakukan penilaian (assesment) dan review terhadap sistem
surveilans yang telah berjalan. Secara tidak langsung, hasil penelitian
akan dapat memberikan gambaran tentang kualitas sistem surveilans di
Puskesmas Sering.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Surveilans
2.2.1. Definisi Surveilans
Menurut WHO 2002, surveilans adalah proses pengumpulan,
pengolahan, analisis dan interpretasi data secara sistematik dan terus menerus
serta penyebaran informasi kepada unit yang membutuhkan untuk dapat
mengambil tindakan. Oleh karena itu perlu dikembangkan suatu definisi
surveilans epidemiologi yang lebih mengedepankan analisis atau kajian
epidemiologi serta pemanfaatan informasi epidemiologi, tanpa melupakan
pentingnya kegiatan pengumpulan dan pengolahan data.
Surveilans Kesehatan adalah kegiatan pengamatan yang sistematis dan
terus menerus terhadap data dan informasi tentang kejadian penyakit atau
masalah kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan
penularan penyakit atau masalah kesehatan untuk memperoleh dan memberikan
informasi guna mengarahkan tindakan pengendalian dan penanggulangan
secara efektif dan efisien. (Kemenkes, 2014)
Sistem surveilans epidemiologi merupakan tatanan prosedur
penyelenggaraan surveilans epidemiologi yang terintegrasi antara unit-unit
penyelenggara surveilans dengan laboratorium, sumber-sumber data, pusat
penelitian, pusat kajian dan penyelenggara program kesehatan, meliputi tata
hubungan surveilans epidemiologi antar wilayah Kabupaten/Kota, Propinsi dan
Pusat. (Kemenkes, 2014)
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam Kepmenkes RI
No.1116 tahun 2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans
Epidemiologi Kesehatan menyebutkan bahwa surveilans adalah proses
pengumpulan, pengolahan, analisis, interpretasi data secara sistematik dan terus
menerus serta melakukan penyebaran informasi kepada unit yang
membutuhkan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan atau
kebijakan.
Surveilans epidemiologi adalah kegiatan analisis secara sistematis dan
terus menerus terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan dan kondisi
yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau
masalah-masalah kesehatan tersebut, agar dapat melakukan tindakan
4
penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan data,
pengolahan dan penyebaran informasi epidemiologi kepada penyelenggara
program kesehatan. (Desi Arwanti, 2016).
6
5. Surveilans Epidemiologi Kesehatan Matra Merupakan analisis terus
menerus dan sistematis terhadap masalah kesehatan dan faktor risiko
untuk upaya mendukung program kesehatan matra.
7
2. Kabupaten/ a. 1 paket jaringan elektromedia
Kota b. 1 paket alat komunikasi (telepon, faksimili,
SSB dan telekomunikasi lainnya)
c. 1 paket kepustakaan
d. 1 paket pedoman pelaksanaan surveilans
epidemiologi dan program aplikasi komputer
e. 1 paket formulir
f. 2 paket peralatan pelaksanaan surveilans
epidemiologi
g. 1 roda empat, 2 roda dua
3. Puskesmas a. 1 paket komputer
dan Rumah b. 1 paket alat komunikasi (telepon, faksimili,
Sakit SSB)
c. 1 paket kepustakaan
d. 1 paket pedoman pelaksanaan surveilans
epidemiologi dan program aplikasi komputer
e. 1 paket formulir
f. 1 paket peralatan pelaksanaan surveilans
epidemiologi
g. 1 roda dua
8
2. Propinsi a. Kelengkapan laporan unit pelapor dan sumber data
awal sebesar 80 % atau lebih
b. Ketepatan laporan unit pelapor dan sumber data
awal sebesar 80 % atau lebih
c. Penerbitan buletin kajian epidemiologi sebesar 12
kali atau lebih setahun
d. Umpanbalik sebesar 80 % atau lebih
3. Kabupaten/ a. Kelengkapan laporan unit pelapor sebesar 80
Kota % atau lebih
b. Ketepatan laporan unit pelapor sebesar 80 % atau
lebih
c. Penerbitan buletin kajian epidemiologi sebesar 4
kali atau lebih setahun
d. Umpanbalik sebesar 80 % atau lebih
Keluaran 1. Pusat Profil Surveilans Epidemiologi Nasional sebesar 1
kali setahun
2. Propinsi Profil Surveilans Epidemiologi Propinsi sebesar 1
kali setahun
3. Kabupaten/ Profil Surveilans Epidemiologi Kabupaten/Kota
Kota sebesar 1 kali setahun
9
BAB III
Masukan
Evaluasi terhadap
tenaga dan sarana
surveilans
Proses
Evaluasi terhadap
Kinerja
kegiatan surveilans
penyelenggaraan
epidemiologi
sistem surveilans
a. kelengkapan laporan
b. ketepatan laporan
c. Penerbitan buletin
kajian
d. Umpan balik
Keluaran
Profil Surveilans
Defenisi istilah
Epidemiologi
10
3.2. Definisi Istilah
No Variabel Defenisi istilah Metode Alat ukur Hasil ukur
.
1. Input :
a. tenaga
- tenaga 1 tenaga Wawancar Pedoman Tercapai/tida
epidemiolo epidemiolog a wawancar k tercapai
g terampil a dan
telaah
dokumen
b. Sarana
- Paket Satu paket Wawancar Pedoman Tercapai/tida
Komputer komputer seperti a wawancar k tercapai
CPU, a dan
Keyboard,Monitor, telaah
Mouse untuk dokumen
membantu proses
surveilans
epidemilogi
11
komputer tahun 2003.
Aplikasi Komputer
yaitu software yang
membantu proses
surveilans
epidemiiologi untuk
pengolahan dan
pengumpulan data.
- paket Paket peralatan Wawancar Pedoman Tercapai/tida
peralatan pelaksanaan a wawancar k tercapai
pelaksanaan surveilans a dan
surveilans epidemiologi yaitu telaah
epidemiolo kumpulan alat-alat dokumen
gi seperti formulir
perekaman data
surveilans
epidemiologi sesuai
dengan pedoman
yang membantu
dalam proses
pengumpulan,
pengolahan dan
keluaran suatu data
hingga menjadi
suatu informasi
surveilans
epidemiologi.
- Alat Alat transportasi Wawancar Pedoman Tercapai/tida
transportasi yaitu 1 kendaraan a wawancar k tercapai
roda dua yang a dan
digerakkan oleh telaah
sebuah mesin yang dokumen
akan diberikan
untuk tenaga
surveilans yang
berguna untuk
membantu proses
surveilans
epidemilogi
2. Proses :
a. Kelengkapan data Wawancar Pedoman Tercapai/tida
Kelengkapa surveilans a dan wawancar k tercapai
n epidemiologi telaah a dan
sebesar 80% atau pustaka telaah
12
lebih. dokumen
dari unit yang
melaporkan isian
formulir (data) yang
digunakan pada
sistem surveilans.
Pada kelengakapan
laporan ini
menunjukkan
jumlah unit yang
melaporkan isian
formulir yang
lengkap.
(kementrian
kesehatan RI 2014).
b.Ketepatan Ketepatan data Wawancar Pedoman Tercapai/tida
surveilans a dan wawancar k tercapai
epidemiologi telaah a dan
sebesar 80% atau pustaka telaah
lebih. dokumen
Suaru interval
waktu yang
berhubungan
dengan indikator
akseptabilitas yang
mempengaruhi
kelengkapan data
bila interval waktu
keterlambatannya
melehbihi dari
waktu satat analisis
data
tersebut(kementian
kesehatan RI 2014).
3. Output Keluaran adalah
a.Profil indikator surveilans Wawancar Pedoman Tercapai/tida
surveilans epidemiologi untuk a dan wawancar k tercapai
epidemiolo mengukur hasil telaah a dan
gi yang didapatkan pustaka telaah
pada kinerja dokumen
surveilans
epidemiologi
berupa profil
surveilans
13
epidemiologi
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian
Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode kualitatif, dengan
menggunakan data primer dan sekunder dengan cara pendekatan observasi dan
pengumpulan data melalui wawancara mendalam. Kemudian desain penelitian yang
digunakan adalah sstudi kasus. Desain studi kasus ini digunakan karena agar dapat
memperoleh informasi secara mendalam mengenai gambaran kinerja surveilans
epidemiologi penyakit TBC di puskesmas sering.
4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini yaitu Puskesmas sering Jl. Sering No. 20 Kecamatan
Medan Tembung Kota Medan Propinsi Sumatera Utara. Penelitian ini dimulai pada
tanggal 01 November 2019 – 31 Januari 2020.
4.3. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini diambil berdasarkan purposive sampling karena pada
penelitian ini informan dipilih menurut pengetahuan yang cukup serta mampu
menjelaskan keadaan sebenarnya tentang obyek penelitian (Bungin, 2002).
Tabel 4.1
14
No. Nama Jumlah
1. Kepala Puskesmas Sering 1 orang
2. Kepala Surveilans Puskesmas Sering 1 orang
15
2. Pengambilan keputusan adalah menganalisis data yang didapat dicoba
dibuatkan suatu kesimpulan penelitian
4.6. Pengecekan validitas
Dalam penelitian kualitatif ini pengecekan keabsahan menggunakan triangulasi,
yaitu:
1. Triangulasi Sumber, yaitu membandingkan faka dan data dari informan yang
berbeda, Kepala Puskesmas Sering, Koordinator Surveilans Puskesmas
Sering, Kepala Tata Usaha Puskesmas Sering.
2. Triangulasi metode, dengan menggunakan dua metode, yaitu wawancara
mendalam, dan telaah dokumen.
16
BAB V
17
tahun 2014 berdasarkan data yang dimiliki Puskesmas Sering untuk tahun 2010
sebesar yang berarti jumlah penduduk laki-laki lebih besar dibandingkan dengan
penduduk perempuan dengan persenan laki-laki sebanyak 50,8% dan perempuan
sebanyak 49,2%.
18
No Data Indikator Hasil Penelitian
pelapor dan
sumber data
awal
2. Ketepatan Sudah ada data
laporan unit
pelapor dan 80 % atau lebih
sumber data
awal
3. Umpan balik 80 % atau lebih Belum ada data
3. Keluaran
Tersedia – profil yang
terbaru tahun 2017,
Profil Surveilans
1 kali setahun namun tidak
Epidemiologi
ditampilkan di
puskemas sering.
19
Gambar 4.1 Distribusi Deteksi Penyakit Puskesmas Sering
Distribusi deteksi penyakit di Puskesmas Sering pada tahun 2019. Terlihat dari
grafik diatas bahwa dalam 8 bulan terakhir. Grafik diatas menunjukkan penyakit yang
terdata 8 bulan terakhir.
249
20
Distribusi Surveilans Penyakit TBC
7
6 6
5 5
4 4 4 4
3 3 3
2 2 2 2 2 2
1 1 1
0
BULAN 1 BULAN 2 BULAN 3 BULAN 4 BULAN 5 BULAN 6 BULAN 8 BULAN 9
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Komponen manusia yang terdiri dari sumber daya manusia (SDM) dan sarana.
Di Puskesmas Sering masih belum memadai dan cukup untuk mendukung kegiatan
surveilans, yang seharusnya di Puskesmas Sering mempunyai tenaga surveilans,
menurut kepmenkes harus mempunyai 1 tenaga epidemiologi ahli dan 1 tenaga
epidemiologi terampil, dan belum ada nya buku pedoman terkait pelaksanaan
surveilans dan belum adanya SOP (standar operasional prosedur).
21
6.2. Saran
Seperti yang kita ketahui pada sumber daya manusia (SDM) dan sarana. Di
Puskesmas Sering masih belum memadai dan belum cukup untuk mendukung
kegiatan surveilans, jadi sangat dibutuhkan tenaga surveilans yang ahli dan terampil
yang mana akan membantu penatalaksanaan kegiatan surveilans epidemiologi pada
Puskesmas Sering.
22
DAFTAR PUSTAKA
Budiarto, Eko dan Dewi Anggraeni. 2003. Pengantar Epidemiologi. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.
23
Lampiran. Instrumen Penetilian
Hari, tanggal:
Nama UPK:
2. Melakukan perkenalan dua arah, baik peneliti maupun informan mulai dari
nama, umur, pendidikan, pekerjaan, jabatan.
3. Menjelaskan bahwa maksud dan tujuan wawancara adalah untuk mengetahui
dukungan input (Man dan Money) dalam pelaksanaan kegiatan penemuan
penderita di wilayah Puskesmas Sering Kota Medan.
4. Dalam diskusi informan bebas mengeluarkan pendapat.
6. Dalam wawancara tidak ada jawaban yang benar atau salah serta dijamin
kerahasiaannya dan tidak akan berpengaruh terhadap penilaian atasan terhadap
kinerja informan.
I. Identitas Informan
1. Nama:
2. No. HP:
3. Tanggal Lahir:
5. Pendidikan Terakhir:
24
A. Masukan
Tenaga:
1. Apakah Bapak/Ibu mengetahui tentang surveilans epidemiologi? Dan
kegiatan surveilans apa saja yang dilakukan?
2. Apakah tenaga surveilans epidemiologi sudah tersedia di Puskesmas Sering?
3. Berjumlah berapakah petugas surveilans epidemiologi di Puskesmas Sering?
4. Menurut Bapak/Ibu berapa jumlah petugas Surveilans Epidemiologi yang
harus tersedia di instansi ini?
5. Apa latar belakang pendidikan dari petugas surveilans disini?
6. Apakah petugas surveilans mengikuti pelatihan surveilans epidemiologi?
7. Adakah sanksi tegas yang diberikan pihak puskesmas Sering kepada petugas
surveilans yang tidak optimal dalam melaksanakan tugasnya?
Sarana:
1. Bagaimana dengan sarana dan prasarana yang tersedia dalam mendukung
pelaksanaan surveilans epidemiologi di Puskesmas Sering?
2. Apakah sudah tersedia paket komputer khusus untuk tenaga surveilans di
Puskesmas Sering?
3. Menurut Bapak/Ibu apakah telah tersedia paket alat komunikasi di
Puskesmas Sering?
4. Menurut Bapak/Ibu apakah paket formulir surveilans sudah lengkap di di
Puskesmas Seing?
5. Menurut Bapak/Ibu apakah telah tersedia kendaraan khusus tenaga
surveilans epidemiologi?
6. Bagaimana dengan pedoman pelaksanaan surveilans epidemiologi dan
program aplikasi komputer? Apakah telah tersedia?
7. Apakah peralatan pelaksanaan surveilans epidemiologi telah tersedia di
Puskesmas Sering?
B. Proses
Kelengkapan Laporan:
25
1. Dapatkah Bapak/Ibu jelaskan, alat pengumpulan data seperti apa yang telah
digunakan dalam kegiatan surveilans di Puskesmas Sering?
2. Menurut Bapak/Ibu, kapan sebaiknya melaksanakan pengumpulan data
surveilans?
3. Bagaimana cara Bapak/Ibu dalam melakukan pengolahan data? Apakah
secara rutin?
4. Dalam bentuk apakah penyajian data yang dilakukan?
5. Apakah Bapak/Ibu pernah mendapatkan pelatihan pengolahan data dan
penyajian data?
6. Bagaimana cara Bapak/Ibu membuat suatu kesimpulan dari data-data
tersebut?
7. Apakah laporan surveilans setiap bulannya selalu lengkap?
Ketepatan Laporan:
Umpan Balik:
26
1. Adakah ringkasan laporan mingguan dalam bentuk buletin mingguan yang
didalamnya terdapat rekomendasi kegiatan untuk mengendalikan KLB di
Puskesmas Sering?
C. Keluaran
1. Upaya-upaya apa saja yang diberikan pihak Puskesmas untuk meningkatkan
dan mengembangkan produktivitas kerja petugas surveilans?
2. Apa saran yang dapat Bapak/Ibu ajukan untuk perbaikan pelaksanaan
surveilans epidemiologi kedepannya?
27
LAMPIRAN 2
No. Keberadaan
Fokus Penelitian Keterangan
Ada Tidak
Ada
1. Paket komputer
- Monitor
- Keyboard
- Mouse
- PC
- Layanan internet
2. Paket alat komunikasi
- Telepon
- Faksimili
- SSB
3. Paket kepustakaan
- Promosi kesehatan
- Penemuan kasus
- Penatalaksanaan
- Pencatatan dan pelaporan
- Monitoring dan evaluasi
4. Paket pedoman pelaksana
surveilans epidemiologi
- Pengendalian
- Tatalaksana
- Strategi pelaksana sistem
surveilans epidemiologi
6. Paket formulir surveilans
- Formulir pasien
- Formulir W1 dan W2
- Formulir STP-KLB
- Formulir sistem manajemen
rumor KLB
- Formulir penanggulangan
28
7. Paket peralatan surveilans
- Printer
- Pulpen
- Kalkulator
- Kertas HVS F4 dan A4
8. Paket kendaraan
- 1 Kendaraan roda 2
Lampiran 3
29
Lampiran 4
30
Lampiran 5
31