Anda di halaman 1dari 35

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

GAMBARAN KINERJA SURVEILANS PENYAKIT DI PUSKESMAS


SERING KECAMATAN MEDAN TEMBUNG PROPINSI SUMATERA
UTARA
“PROPOSAL PENELITIAN”
Dosen Mata Kuliah: Zata Ismah, SKM, M.K.M

DISUSUN OLEH:
KELAS 2 SEMESTER 5
KELOMPOK 6
ABDU AL RASYID (0801171048)
DINDA KHOIRUNNISA (0801171018)
NINDI ALFI UTARI (0801171013)
NURAINUN PASARIBU (0801171104)
RAFIKA JUMAINI (0801171019)

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

2019
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirahim, Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur hanyalah milik Allah SWT. Kepada-Nya kita memuji dan
bersyukur, memohon pertolongan dan ampunan, Kepada-Nya pula kita memohon
perlindungan dari keburukan diri dan syaiton yang selalu menghembuskan kebatilan
pada diri kita.
Dengan rahmad dan pertolongan-Nya, Alhamdulillah laporan Surveilans
Epidemiologi tentang “Gambaran Kinerja Surveilans Penyakit di Puskesmas Sering
Kecamatan Medan Tembung, Propinsi Sumatera Utara” ini dapat diselesaikan dengan
baik. Tidak lupa sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita
semua jalan yang lurus berupa ajaran Islam yang sempurna dan menjadi anugrah
terbesar bagi seluruh alam semesta.
Kami sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan laporan yang menjadi
tugas Surveilans Epidemiologi tentang “Gambaran Kinerja Surveilans Penyakit di
Puskesmas Sering Kecamatan Medan Tembung, Propinsi Sumatera Utara”.
Disamping itu kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami
selama pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa di dalam laporan ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu kami mengharapkan adanya
kritik dan saran demi perbaikan laporan yang akan kami buat di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Medan, 30 Desember 2019

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang................................................................................................1


1.2. Rumusan Masalah...........................................................................................2
1.3. Tujuan Penelitian............................................................................................2
1.3.1. Tujuan Umum.....................................................................................2
1.3.2. Tujuan Khusus....................................................................................2
1.4. Manfaat Penelitian..........................................................................................2
1.4.1. Bagi Peneliti........................................................................................2
1.4.2. Bagi Dinas Kesehatan Medan.............................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Surveilans.......................................................................................................4
2.2.1. Definisi Surveilans..............................................................................4
2.2.2. Mekanisme Kerja................................................................................5
2.2.3. Komponen Surveilans.........................................................................5
2.2. Hubungan Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan dengan Sistem Lain.5
2.3. Ruang Lingkup Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan
........................................................................................................................6
2.4. Indikator Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan.......7

BAB III KERANGKA PIKIR DAN DEFINISI ISTILAH

3.1. Kerangka Pikir..............................................................................................10


3.2. Definisi Istilah..............................................................................................11
3.2.1. Masukan............................................................................................11
3.2.2. Proses................................................................................................12
3.2.3. Keluaran............................................................................................13

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian.............................................................................................14


4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian........................................................................14
4.3. Subjek Penelitian..........................................................................................14
4.4. Pengumpulan Data........................................................................................15

ii
4.4.1. Data Primer.......................................................................................15
4.4.2. Data Sekunder...................................................................................15
4.5. Teknik Pengolahan dan Analisis Data..........................................................15
4.6. Pengecekan Validitas....................................................................................15

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Deskripsi Puskesmas Sering.........................................................................17


5.2. Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan Puskesmas Sering...................18
5.3. Surveilans Epidemiologi Puskesmas Sering.................................................19

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan...................................................................................................21
6.2. Saran.............................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................22

LAMPIRAN...............................................................................................................23

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Surveilans epidemiologi dalam penyelenggaraannya memiliki banyak indikator
kerja, sehingga membutuhkan banyak kegiatan perekaman, pengumpulan,
pengolahan, dan analisis data yang diperoleh dari berbagai unit sumber data.
Banyaknya kegiatan perekaman, pengumpulan, pengolahan data akan memberikan
beban kerja dan menganggu upaya meningkatkan kinerja surveilans. Oleh karena itu,
diperlukan penyelengaraan sistem surveilans yang sesedikit mungkin indikator kerja
serta sesederhana mungkin, tetapi tetap dapat mengukur kualitas penyelengaraan
surveilans dalam memberikan informasi. Indikator yang paling sering digunakan
adalah kelengkapan laporan, ketepatan waktu laporan, kelengkapan
distribusi/desiminasi informasi, dan terbitnya buletin epidemiologi. (Suharyo, 2013)
Surveilans Nasional saat ini fungsinya belum dapat memuaskan program serta
sektor terkait yang dapat melakukan tindakan pencegahan dan pemberantasan. Hal
tersebut dikarenakan, semakin gemparnya otonomi daerah di kabupaten. Dengan
adanya otonomi daerah tersebut di kabupaten biasanya provinsi pun untuk meminta
data surveilans kadang-kadang mengalami kesulitan padahal surveilans ini tidak
mengenal batas wilayah sehingga sistem pengumpulan data mengendor. Di beberapa
kabupaten harus memerlukan ijin ke BAPPEDA atau badan administratif untuk
mendapatkan data KLB susah padahal idealnya suatu data surveilans bisa langsung
diakses kapan saja. Hal ini dikarenakan, adanya semacam hirarki yang akan
mempertaruhkan prestisi kepala daerah. Oleh karena itu, diperlukan suatu surveilans
epidemiologi yang mampu memberikan dukungan upaya program dalam lingkup
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang merupakan sarana pelayanan
kesehatan yang mempunyai tugas pelayanan, pembinaan dan pengembangan upaya
kesehatan secara paripurna bekerja sama dengan Kabupaten/Kota melalui Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota dalam menyelenggarakan surveilans dengan baik, teratur,
sistematis dan berkesinambungan sehingga pencegahan dan penanggulangan penyakit
dapat berjalan secara. (Kemenkes, 2018)
Masalah pada surveilans jika dilihat dari hasil penelitian sebelumnya dan teori
yang ada meliputi ketepatan waktu, manajemen program surveilans (inputproses-
output), umpan balik yang dihasilkan, dan data tidak dianalisis. Permasalahan
ketepatan waktu sudah pernah diteliti oleh Hutahean (2010) di BP4 Surabaya dan
Saeed KM, et al (2013) di Afghanistan. Untuk input, proses, dan output pernah
diteliti oleh Sugiarsi (2005) di Dinkes Kabupaten Sukoharjo, Arsyam (2013) di

1
Kabupaten Barru, dan Sulistya (2006) di Dinkes Kabupaten Sleman. Dari penelitian
Sugiarsi (2005), Arsyam (2013), dan Sulistya (2005) terdapat masalah input man,
material, dan money. Penelitian yang telah dilakukan oleh Duhri (2013) di Kab. Wajo
terdapat masalah pada input man dan method. Masalah pada input sebagian besar
pada man, material, method, dan money. Untuk umpan balik yang dihasilkan dan data
tidak dianalisis yang tercantum dalam buku Pedoman Surveilans Epidemiologi
Penyakit (Depkes, 2003).
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan peneliti mengganggap perlu
dilakukan penelitian mengenai “Gambaran kinerja Surveilans di Puskesmas Sering
Kecamatan Medan Tembung Kota Medan.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dijumpai permasalahan surveilans di
Medan yaitu kurang optimalnya system surveilans dari tahun ke tahun, sehingga
perlunya diadakan evaluasi terhadap sistem surveilans yang dilakukan agar sistem
surveilans bisa lebih ketat lagi untuk menggambarkan kasus penyakit di Medan
khususnya pada puskesmas Sering. Evaluasi terhadap sistem surveilans nanti dapat
memahami kelebihan dan kekurangan sistem surveilans yang sedang berjalan.
Adapun permasalahan yang timbul dapat dirumuskan sebagai berikut “Bagaimana
Gambaran Kinerja Surveilans Di Puskesmas Sering Kecamatan Medan Tembung
Propinsi Sumatera Utara?”
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Memperoleh gambaran tentang hasil evaluasi terhadap sistem surveilans
sebagai sebagai penunjang kebijakan di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera
Utara Kota Medan pada puskesmas sering.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Diketahui gambaran kinerja input dalam penyelenggaraan sistem
evaluasi surveilans di Puskesmas Sering.
2. Diketahui gambaran kinerja proses penyelenggaraan sistem evaluasi
surveilans di Puskesmas Sering.
3. Diketahui gambaran kinerja output sistem evaluasi surveilans di
Puskesmas Sering.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Bagi Peneliti
Untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan mengenai ilmu
epidemiologi khususnya tentang evaluasi surveilans. Serta hasil

2
menambah informasi untuk melakukan penelitian selanjutnya secara lebih
mendalam.
1.4.2. Bagi Dinas Kesehatan Sumatera Utara
Sebagai bahan masukan bagi Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera
Utara untuk melakukan penilaian (assesment) dan review terhadap sistem
surveilans yang telah berjalan. Secara tidak langsung, hasil penelitian
akan dapat memberikan gambaran tentang kualitas sistem surveilans di
Puskesmas Sering.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Surveilans
2.2.1. Definisi Surveilans
Menurut WHO 2002, surveilans adalah proses pengumpulan,
pengolahan, analisis dan interpretasi data secara sistematik dan terus menerus
serta penyebaran informasi kepada unit yang membutuhkan untuk dapat
mengambil tindakan. Oleh karena itu perlu dikembangkan suatu definisi
surveilans epidemiologi yang lebih mengedepankan analisis atau kajian
epidemiologi serta pemanfaatan informasi epidemiologi, tanpa melupakan
pentingnya kegiatan pengumpulan dan pengolahan data.
Surveilans Kesehatan adalah kegiatan pengamatan yang sistematis dan
terus menerus terhadap data dan informasi tentang kejadian penyakit atau
masalah kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan
penularan penyakit atau masalah kesehatan untuk memperoleh dan memberikan
informasi guna mengarahkan tindakan pengendalian dan penanggulangan
secara efektif dan efisien. (Kemenkes, 2014)
Sistem surveilans epidemiologi merupakan tatanan prosedur
penyelenggaraan surveilans epidemiologi yang terintegrasi antara unit-unit
penyelenggara surveilans dengan laboratorium, sumber-sumber data, pusat
penelitian, pusat kajian dan penyelenggara program kesehatan, meliputi tata
hubungan surveilans epidemiologi antar wilayah Kabupaten/Kota, Propinsi dan
Pusat. (Kemenkes, 2014)
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam Kepmenkes RI
No.1116 tahun 2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans
Epidemiologi Kesehatan menyebutkan bahwa surveilans adalah proses
pengumpulan, pengolahan, analisis, interpretasi data secara sistematik dan terus
menerus serta melakukan penyebaran informasi kepada unit yang
membutuhkan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan atau
kebijakan.
Surveilans epidemiologi adalah kegiatan analisis secara sistematis dan
terus menerus terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan dan kondisi
yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau
masalah-masalah kesehatan tersebut, agar dapat melakukan tindakan

4
penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan data,
pengolahan dan penyebaran informasi epidemiologi kepada penyelenggara
program kesehatan. (Desi Arwanti, 2016).

2.2.2. Mekenisme Kerja


Kegiatan surveilans epidemiologi kesehatan merupakan kegiatan yang
dilaksanakan secara terus menerus dan sistematis dengan mekanisme
kerja sebagai berikut:
1. Identifikasi kasus dan masalah kesehatan serta informasi terkait
lainnya
2. Perekaman, pelaporan, dan pengolahan data
3. Analisis dan interpretasi data
4. Studi epidemiologi
5. Penyebaran informasi kepada unit yang membutuhkannya
6. Membuat rekomendasi dan alternatif tindaklanjut
7. Umpan balik. (Kemenkes, 2014)

2.2.3. Komponen Surveilans


Epidemiologi surveilans dalam pelaksanaan kegiatannya, secara teratur
dan terencana melakukan berbagai komponen utama surveilans:
a. Pengumpulan/pencatatan kejadian (data) yang dapat di percaya.
b. Pengelolaan data untuk dapat memberikan keterangan yang berarti.
c. Analisis dan interpretasi data untuk keperluan kegiatan.
d. Penyebarluasan data/keterangan termasuk umpan balik.
e. Hasil evaluasi data sistem surveilans selanjutnya dapat digunakan
untuk perencanaan penanggulangan khusus dan program
pelaksanaanya untuk kegiatan tindak lanjut (follow up), untuk
melakukan koreksi dan perbaikan-perbaikan program, serta untuk
kepentingan evaluasi/penilaian hasil kegiatan.

2.2. Hubungan Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan dengan Sistem Lain


Untuk mewujudkan tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam pembukaan UUD 1945 telah dirumuskan Sistem Ketahanan
Nasional. (Kemenkes, 2003
Sistem Kesehatan Nasional yang berlaku sampai dengan tahun 1999, dan saat
ini termaktub dalam Rancangan Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat
5
2010, dan sistem sektor lain merupakan subsistem dari Sistem Ketahanan Nasional.
Dalam rangka menuju Indonesia Sehat 2010, manajemen kesehatan membutuhkan
informasi kesehatan yang tersusun dalam Sistem Informasi Kesehatan Nasional
(SIKNAS) dan merupakan subsistem dari Sistem Kesehatan Nasional. (Kemenkes,
2003)
Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan merupakan subsistem dari
SIKNAS, yang mempunyai fungsi strategis sebagai intelijen penyakit dan masalah-
masalah kesehatan yang mampu berkontribusi dalam penyediaan data dan informasi
epidemiologi untuk mewujudkan Indonesia Sehat dalam rangka ketahanan nasional.
Agar penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatanberhasil guna dan
berdaya guna diperlukan hubungan antara sistem dan subsistemserta komponen yang
ada. (Kemenkes, 2003)

2.3. Ruang Lingkup Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi


Kesehatan
Masalah kesehatan dapat disebabkan oleh berbagai sebab, oleh karena itu
secara operasional masalah-masalah kesehatan tidak dapat diselesaikan oleh sektor
kesehatan sendiri, diperlukan tatalaksana terintegrasi dan komprehensif dengan
kerjasama yang harmonis antar sektor dan antar program, sehingga perlu
dikembangkan subsistem survailans epidemiologi kesehatan yang terdiri dari
Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular, Surveilans Epidemiologi Penyakit Tidak
Menular, Surveilans Epidemiologi Kesehatan Lingkungan Dan Perilaku, Surveilans
Epidemiologi Masalah Kesehatan, dan Surveilans Epidemiologi Kesehatan Matra.
(Kemenkes, 2003)
1. Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular Merupakan analisis terus
menerus dan sistematis terhadap penyakit menular dan faktor risiko untuk
mendukung upaya pemberantasan penyakit menular.
2. Surveilans Epidemiologi Penyakit Tidak Menular Merupakan analisis
terus menerus dan sistematis terhadap penyakit tidak menular dan faktor
risiko untuk mendukung upaya pemberantasan penyakit tidak menular.
3. Surveilans Epidemiologi Kesehatan Lingkungan dan Perilaku Merupakan
analisis terus menerus dan sistematis terhadap penyakit dan faktor risiko
untuk mendukung program penyehatan lingkungnan.
4. Surveilans Epidemiologi Masalah Kesehatan Merupakan analisis terus
menerus dan sistematis terhadap masalah kesehatan dan faktor risiko
untuk mendukung program-program kesehatan tertentu.

6
5. Surveilans Epidemiologi Kesehatan Matra Merupakan analisis terus
menerus dan sistematis terhadap masalah kesehatan dan faktor risiko
untuk upaya mendukung program kesehatan matra.

2.4. Indikator Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan


Kinerja penyelengaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan diukur
dengan indikator masukan, proses dan keluaran. Ketiga indikator tersebut merupakan
satu kesatuan, dimana kelemahan salah satu indikator tersebut menunjukkan kinerja
sistem surveilans yang belum memadai. (Kemenkes, 2003
Indikator-indikator tesebut adalah sebagai berikut :

Masukan Tingkat Indikator


Tenaga 1. Pusat Unit utama Departemen Kesehatan memiliki :
a. 1 tenaga epidemiolog ahli (S3)
b. 8 tenaga epidemiolog ahli (S2)
c. 16 tenaga epidemiolog ahli (S1)
d. 32 tenaga epidemiolog terampil
e. 16 tenaga dokter umum

UPT Departemen Kesehatan memiliki :


a. 2 tenaga epidemiolog ahli (S2)
b. 4 tenaga epidemiolog ahli (S1)
c. 4 tenaga epidemiolog terampil
d. 1 tenaga dokter umum
2. Propinsi a. 1 tenaga epidemiolog ahli (S2)
b. 2 tenaga epidemiolog ahli (S1)
c. 2 tenaga epidemiolog terampil
d. 1 tenaga dokter umum
3. Kabupaten/ a. 1 tenaga epidemiolog ahli (S2)
Kota b. 2 tenaga epidemiolog ahli (S1) atau terampil
c. 1 tenaga dokter umum
4. Rumah Sakit a. 1 tenaga epidemiolog ahli
b. 1 tenaga epidemiolog terampil
5. Puskesmas 1 tenaga epidemiolog terampil
Masukan Tingkat Indikator
Sarana 1. Pusat, a. 1 paket jaringan elektromedia
Propinsi b. 1 paket alat komunikasi (telepon, faksimili,
SSB dan telekomunikasi lainnya)
c. 1 paket kepustakaan
d. 1 paket pedoman pelaksanaan surveilans
epidemiologi dan program aplikasi komputer
e. 4 paket peralatan pelaksanaan surveilans
epidemiologi
f. 1 roda empat, 1 roda dua

7
2. Kabupaten/ a. 1 paket jaringan elektromedia
Kota b. 1 paket alat komunikasi (telepon, faksimili,
SSB dan telekomunikasi lainnya)
c. 1 paket kepustakaan
d. 1 paket pedoman pelaksanaan surveilans
epidemiologi dan program aplikasi komputer
e. 1 paket formulir
f. 2 paket peralatan pelaksanaan surveilans
epidemiologi
g. 1 roda empat, 2 roda dua
3. Puskesmas a. 1 paket komputer
dan Rumah b. 1 paket alat komunikasi (telepon, faksimili,
Sakit SSB)
c. 1 paket kepustakaan
d. 1 paket pedoman pelaksanaan surveilans
epidemiologi dan program aplikasi komputer
e. 1 paket formulir
f. 1 paket peralatan pelaksanaan surveilans
epidemiologi
g. 1 roda dua

Proses Tingkat Indikator


kegiatan 1. Pusat a. Kelengkapan laporan unit pelapor dan sumber data
surveilans awal sebesar 80 % atau lebih
b. Ketepatan laporan unit pelapor dan sumber data
awal sebesar 80 % atau lebih
c. Penerbitan buletin kajian epidemiologi sebesar 12
kali atau lebih setahun
d. Umpanbalik sebesar 80 % atau lebih

8
2. Propinsi a. Kelengkapan laporan unit pelapor dan sumber data
awal sebesar 80 % atau lebih
b. Ketepatan laporan unit pelapor dan sumber data
awal sebesar 80 % atau lebih
c. Penerbitan buletin kajian epidemiologi sebesar 12
kali atau lebih setahun
d. Umpanbalik sebesar 80 % atau lebih
3. Kabupaten/ a. Kelengkapan laporan unit pelapor sebesar 80
Kota % atau lebih
b. Ketepatan laporan unit pelapor sebesar 80 % atau
lebih
c. Penerbitan buletin kajian epidemiologi sebesar 4
kali atau lebih setahun
d. Umpanbalik sebesar 80 % atau lebih
Keluaran 1. Pusat Profil Surveilans Epidemiologi Nasional sebesar 1
kali setahun
2. Propinsi Profil Surveilans Epidemiologi Propinsi sebesar 1
kali setahun
3. Kabupaten/ Profil Surveilans Epidemiologi Kabupaten/Kota
Kota sebesar 1 kali setahun

9
BAB III

KERANGKA PIKIR DAN DEFINISI ISTILAH

3.1. Kerangka Pikir


Dalam penelitian ini akan dilakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan
surveilans terhadap pemenuhan indikator masukan, proses, dan keluaran. Ketiga
indikator tersebut merupakan satu kesatuan, dimana kelemahan salah satu indikator
tersebut menunjukkan kinerja sistem surveilans yang belum memadai. Kemudian dari
kinerja surveilans tersebut akan dilihat pemanfaatannya terhadap kebijakan
penanggulangan penyakit.

Masukan
Evaluasi terhadap
tenaga dan sarana
surveilans

Proses
Evaluasi terhadap
Kinerja
kegiatan surveilans
penyelenggaraan
epidemiologi
sistem surveilans
a. kelengkapan laporan
b. ketepatan laporan
c. Penerbitan buletin
kajian
d. Umpan balik

Keluaran
Profil Surveilans
Defenisi istilah
Epidemiologi

10
3.2. Definisi Istilah
No Variabel Defenisi istilah Metode Alat ukur Hasil ukur
.
1. Input :
a. tenaga
- tenaga 1 tenaga Wawancar Pedoman Tercapai/tida
epidemiolo epidemiolog a wawancar k tercapai
g terampil a dan
telaah
dokumen
b. Sarana
- Paket Satu paket Wawancar Pedoman Tercapai/tida
Komputer komputer seperti a wawancar k tercapai
CPU, a dan
Keyboard,Monitor, telaah
Mouse untuk dokumen
membantu proses
surveilans
epidemilogi

- Paket alat Paket alat Wawancar Pedoman Tercapai/tida


komunikasi komunikasi yaitu a wawancar k tercapai
alat komunikasi a dan
yang berupa telaah
telepon,faksimili,SS dokumen
B untuk membantu
proses surveilans
epidemiologi.
- Paket Paket kepustakaan Wawancar Pedoman Tercapai/tida
kepustakaan yaitu kumpulan dari a wawancar k tercapai
beberapa referensi a dan
buku, laporan dan telaah
pendataan terdahulu dokumen
yang isinya
membahas suatu
bidang ilmu,
- Paket paket pedoman Wawancar Pedoman Tercapai/tida
pedoman pelaksanaan a wawancar k tercapai
pelaksanaan surveilans a dan
surveilans epidemiologi yaitu telaah
epidemiolo pedoman surveilans dokumen
gi dan epidemiologi
program kesehatan/
aplikasi KEMENKES 116

11
komputer tahun 2003.
Aplikasi Komputer
yaitu software yang
membantu proses
surveilans
epidemiiologi untuk
pengolahan dan
pengumpulan data.
- paket Paket peralatan Wawancar Pedoman Tercapai/tida
peralatan pelaksanaan a wawancar k tercapai
pelaksanaan surveilans a dan
surveilans epidemiologi yaitu telaah
epidemiolo kumpulan alat-alat dokumen
gi seperti formulir
perekaman data
surveilans
epidemiologi sesuai
dengan pedoman
yang membantu
dalam proses
pengumpulan,
pengolahan dan
keluaran suatu data
hingga menjadi
suatu informasi
surveilans
epidemiologi.
- Alat Alat transportasi Wawancar Pedoman Tercapai/tida
transportasi yaitu 1 kendaraan a wawancar k tercapai
roda dua yang a dan
digerakkan oleh telaah
sebuah mesin yang dokumen
akan diberikan
untuk tenaga
surveilans yang
berguna untuk
membantu proses
surveilans
epidemilogi
2. Proses :
a. Kelengkapan data Wawancar Pedoman Tercapai/tida
Kelengkapa surveilans a dan wawancar k tercapai
n epidemiologi telaah a dan
sebesar 80% atau pustaka telaah

12
lebih. dokumen
dari unit yang
melaporkan isian
formulir (data) yang
digunakan pada
sistem surveilans.
Pada kelengakapan
laporan ini
menunjukkan
jumlah unit yang
melaporkan isian
formulir yang
lengkap.
(kementrian
kesehatan RI 2014).
b.Ketepatan Ketepatan data Wawancar Pedoman Tercapai/tida
surveilans a dan wawancar k tercapai
epidemiologi telaah a dan
sebesar 80% atau pustaka telaah
lebih. dokumen
Suaru interval
waktu yang
berhubungan
dengan indikator
akseptabilitas yang
mempengaruhi
kelengkapan data
bila interval waktu
keterlambatannya
melehbihi dari
waktu satat analisis
data
tersebut(kementian
kesehatan RI 2014).
3. Output Keluaran adalah
a.Profil indikator surveilans Wawancar Pedoman Tercapai/tida
surveilans epidemiologi untuk a dan wawancar k tercapai
epidemiolo mengukur hasil telaah a dan
gi yang didapatkan pustaka telaah
pada kinerja dokumen
surveilans
epidemiologi
berupa profil
surveilans

13
epidemiologi

BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian
Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode kualitatif, dengan
menggunakan data primer dan sekunder dengan cara pendekatan observasi dan
pengumpulan data melalui wawancara mendalam. Kemudian desain penelitian yang
digunakan adalah sstudi kasus. Desain studi kasus ini digunakan karena agar dapat
memperoleh informasi secara mendalam mengenai gambaran kinerja surveilans
epidemiologi penyakit TBC di puskesmas sering.
4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini yaitu Puskesmas sering Jl. Sering No. 20 Kecamatan
Medan Tembung Kota Medan Propinsi Sumatera Utara. Penelitian ini dimulai pada
tanggal 01 November 2019 – 31 Januari 2020.
4.3. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini diambil berdasarkan purposive sampling karena pada
penelitian ini informan dipilih menurut pengetahuan yang cukup serta mampu
menjelaskan keadaan sebenarnya tentang obyek penelitian (Bungin, 2002).

Adapun informan adalah tertera pada tabel 4.1

Tabel 4.1

14
No. Nama Jumlah
1. Kepala Puskesmas Sering 1 orang
2. Kepala Surveilans Puskesmas Sering 1 orang

4.4. Pengumpulan Data


4.4.1. Data Primer
Pengumpulan Data primer dilakukan dengan metode wawancara
mendalam menggunakan pedoman wawancara dan observasi.
a. Wawancara mendalam (indepth Interview). Pokok-pokok pertanyaan
yang diajukan meliputi: indikator tenaga, sarana, proses kegiatan
surveilans dan keluaran surveilans epidemiologi di Puskesmas Sering.
b. Observasi atau pengamatan. Pengamatan dilakukan untuk melihat
bagaimana kinerja indikator yang berjalan di Puskesmas Sering, yang
di observasi adalah indikator tenaga, sarana, proses kegiatan surveilans
dan keluaran surveilans epidemiologi, kemudian dikomparasikan
dengan hasil wawancara yang dilakukan, untuk melihat kenyataan
yang ada dilapangan secara langsung.
4.4.2. Data Sekunder
Pada pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara telaah dokumen.
Telaah dokumen dilakukan dengan menelusuri arsip-arsip tentang indikator
kinerja surveilans epidemiologi di Puskesmas Sering.
4.5. Teknik Pengolahan Dan Analisis Data
Pada pengolahan data, peneliti menggunakan pengolahan manual. Hasil data
yang terkumpul kemudian diolah dengan cara berikut:
1. Analisis. Analisis yang digunakan secara content analysis yaitu usaha
menemukan karakteristik pesan, menganalisis semua bentuk komunikasi,
serta pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi yang telah tertulis
dan tercatat pada saat penelitian.

15
2. Pengambilan keputusan adalah menganalisis data yang didapat dicoba
dibuatkan suatu kesimpulan penelitian
4.6. Pengecekan validitas
Dalam penelitian kualitatif ini pengecekan keabsahan menggunakan triangulasi,
yaitu:
1. Triangulasi Sumber, yaitu membandingkan faka dan data dari informan yang
berbeda, Kepala Puskesmas Sering, Koordinator Surveilans Puskesmas
Sering, Kepala Tata Usaha Puskesmas Sering.
2. Triangulasi metode, dengan menggunakan dua metode, yaitu wawancara
mendalam, dan telaah dokumen.

16
BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Deskripsi Puskesmas Sering


Puskesmas Sering terletak di Jalan Sering No. 20, Kelurahan Sidorejo,
Kecamatan
Medan Tembung, dengan batas wilayah:
1. Sebelah Utara: Berbatasan dengan Kelurahan Sidorejo Hilir
2. Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Jalan Williem Iskandar
3. Sebelah Timur: Berbatasan dengan Jalan Bubu dan Jalan Panglima
4. Sebelah Barat: Berbatasan dengan Sei Kera
Puskesmas Sering melayani tiga kelurahan yang ada di wilayah kerja di
Kecamatan Medan Tembung yaitu:
1. Kelurahan Sidorejo
2. Kelurahan Sidorejo Hilir
3. Kelurahan Indra Kasih
Pada wilayah kerja Puskesmas Sering terdapat dua Puskesmas Pembantu
(Pustu), yaitu Pustu Sidorejo Hilir yang terletak di Kelurahan Sidorejo Hilir dan
Pustu Indra Kasih yang terletak di Kelurahan Indra Kasih.
Luas Wilayah Kerja Puskesmas Sering adalah 384 Ha dengan jumlah kelurahan
sebanyak 3 kelurahan dan jumlah lingkungan sebanyak 47 lingkungan. Adapun
Jumlah KK sebanyak 13.656 terdapat jumlah penduduk miskin adalah 2.489 jiwa dan
jumlah seluruh penduduk adalah 71.084 jiwa. Jumlah penduduk yang besar bukan
hanya merupakan modal tetapi juga merupakan beban di dalam kesehatan, karena itu
diarahkan kepada kualitas sumber daya manusia seiring dengan laju pertumbuhan
ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat.
Sex Ratio adalah suatu angka yang menunjukkan perbandingan jenis kelamin.
Rasio ini merupakan perbandingan antara banyaknya penduduk laki-laki dan
perempuan di suatu daerah tertentu. Perkembangan penduduk menurut sex ratio pada

17
tahun 2014 berdasarkan data yang dimiliki Puskesmas Sering untuk tahun 2010
sebesar yang berarti jumlah penduduk laki-laki lebih besar dibandingkan dengan
penduduk perempuan dengan persenan laki-laki sebanyak 50,8% dan perempuan
sebanyak 49,2%.

5.2. Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan Puskesmas Sering


Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, didapati bahwa sistem surveilans
epidemiologi Puskesmas Sering dapat digambarkan pada tabel berikut:

Tabel 5.2 Analisis Gambaran Surveilans Epidemiologi Puskesmas Sering

No Data Indikator Hasil Penelitian


1. Masukan
a. Tenaga Tidak tercapai - hanya
1 tenaga epidemiolog
pelaksana D3 Keperawatan yang
terampil (S1)
surveilans dilatih
Tercapai - tersedia 1
1. 1 paket computer
paket komputer
Tidak tercapai – tidak
1. 1 paket alat komunikasi ada paket alat
(telepon, faksimili, SSB komunikasi yang
dan telekomunikasi digunakan khusus untuk
lainnya) surveilans epidemiologi
puskesmas sering.
Tidak tercapai – tidak
1. 1 paket kepustakaan
b. Sarana ada paket kepustakaan
pelaksanaan 1. 1 paket pedoman Tercapai – tersedia 1
surveilans pelaksanaan surveilans paket pedoman
epidemiologi dan pelaksanaan surveilans
program aplikasi epidemiologi, memiliki
computer program aplikasi
Tidak tersedia – tidak
1. 1 paket formulir
ada pekt formulir
Tidak tercapai – tidak
tersedia 1 paket roda
1. 1 roda empat, 1 roda dua
empat dan 1 paket roda
dua
2. Proses
1. Kelengkapan 80 % atau lebih Sudah ada data
laporan unit

18
No Data Indikator Hasil Penelitian
pelapor dan
sumber data
awal
2. Ketepatan Sudah ada data
laporan unit
pelapor dan 80 % atau lebih
sumber data
awal
3. Umpan balik 80 % atau lebih Belum ada data
3. Keluaran
Tersedia – profil yang
terbaru tahun 2017,
Profil Surveilans
1 kali setahun namun tidak
Epidemiologi
ditampilkan di
puskemas sering.

5.3. Surveilans Epidemiologi Puskesmas Sering

19
Gambar 4.1 Distribusi Deteksi Penyakit Puskesmas Sering
Distribusi deteksi penyakit di Puskesmas Sering pada tahun 2019. Terlihat dari
grafik diatas bahwa dalam 8 bulan terakhir. Grafik diatas menunjukkan penyakit yang
terdata 8 bulan terakhir.

Distribusi Surveilans Penyakit Diare

249

188 191 LAKI-LAKI


PEREMPUAN
TOTAL
126
123
114 108 115
95 103
88
74 66
55 53 58
50 58
57
42 34
30
25 32

BULAN BULAN BULAN BULAN BULAN BULAN BULAN BULAN


1 2 3 4 5 6 8 9

Gambar 4.2 Distribusi Surveilans Penyakit Diare Puskesmas Sering

20
Distribusi Surveilans Penyakit TBC
7
6 6
5 5
4 4 4 4
3 3 3
2 2 2 2 2 2
1 1 1
0
BULAN 1 BULAN 2 BULAN 3 BULAN 4 BULAN 5 BULAN 6 BULAN 8 BULAN 9

LAKI-LAKI PEREMPUAN TOTAL


Distribusi survailens penyakit diare pada Puskesmas Sering tahun 2019
mengalami penurunan di bulan 3 sampai 6, mengalami peningkatan dalam penemuan
penderita diare mulai bulan 8 sampai bulan 9.

Gambar 4.3 Distribusi Surveilans Penyakit TBC Puskesmas Bestari


Distribusi survailans penyakit TBC di Pusksmas Sering pada tahun 2019, angka
penderita TBC di Puskesmas Sering terus menurun setiap bulannya.

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Komponen manusia yang terdiri dari sumber daya manusia (SDM) dan sarana.
Di Puskesmas Sering masih belum memadai dan cukup untuk mendukung kegiatan
surveilans, yang seharusnya di Puskesmas Sering mempunyai tenaga surveilans,
menurut kepmenkes harus mempunyai 1 tenaga epidemiologi ahli dan 1 tenaga
epidemiologi terampil, dan belum ada nya buku pedoman terkait pelaksanaan
surveilans dan belum adanya SOP (standar operasional prosedur).

21
6.2. Saran
Seperti yang kita ketahui pada sumber daya manusia (SDM) dan sarana. Di
Puskesmas Sering masih belum memadai dan belum cukup untuk mendukung
kegiatan surveilans, jadi sangat dibutuhkan tenaga surveilans yang ahli dan terampil
yang mana akan membantu penatalaksanaan kegiatan surveilans epidemiologi pada
Puskesmas Sering.

22
DAFTAR PUSTAKA

Arwanti, Desi, dkk. Pelaksanaan Surveilans Epidemiologi di Puskesmas Se-Kota


Kendari. FKM Universitas Halu Oleo.

Budiarto, Eko dan Dewi Anggraeni. 2003. Pengantar Epidemiologi. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.

Kemenkes, 2003. Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi


Kesehatan. No. 1116/MENKES/SK/VIII.

Kemenkes, 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 45 Tentang Penyelenggaraan


Surveilans Kesehatan, Jakarta: Kemenkes RI.

Mahfudhoh, B. 2015. Komponen Sistem Surveilans Demam Berdarah Dengue (Dbd)


Di Dinas Kesehatan Kota Kediri. Artikel Ilmiah. FKM Universitas Airlangga.
Surabaya.

Suharyo, 2013. Determinan Penyakit Tuberkulosis di Daerah Pedesaan. Jurnal


Kesehatan Masyarakat. Vol. 9 No. 1.

23
Lampiran. Instrumen Penetilian

PEDOMAN WAWANCARA TERSTRUKTUR GAMBARAN KINERJA


SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI PUSKESMAS SERING

Subjek yang diwawancarai: Kepala Puskesmas Kode Informan

Hari, tanggal:

Nama UPK:

Petunjuk Umum Wawancara:

1. Mengucapkan terima kasih atas kesediaan diwawancarai.

2. Melakukan perkenalan dua arah, baik peneliti maupun informan mulai dari
nama, umur, pendidikan, pekerjaan, jabatan.
3. Menjelaskan bahwa maksud dan tujuan wawancara adalah untuk mengetahui
dukungan input (Man dan Money) dalam pelaksanaan kegiatan penemuan
penderita di wilayah Puskesmas Sering Kota Medan.
4. Dalam diskusi informan bebas mengeluarkan pendapat.

5. Menjelaskan bahwa pendapat, saran dan pengalaman informan sangat berharga.

6. Dalam wawancara tidak ada jawaban yang benar atau salah serta dijamin
kerahasiaannya dan tidak akan berpengaruh terhadap penilaian atasan terhadap
kinerja informan.

I. Identitas Informan

1. Nama:

2. No. HP:

3. Tanggal Lahir:

4. Jenis Kelamin: 1) Laki-laki 2) Perempuan

5. Pendidikan Terakhir:

6. Lama Bertugas Sebagai Kepala Puskesmas ini : ....... tahun

24
A. Masukan
Tenaga:
1. Apakah Bapak/Ibu mengetahui tentang surveilans epidemiologi? Dan
kegiatan surveilans apa saja yang dilakukan?
2. Apakah tenaga surveilans epidemiologi sudah tersedia di Puskesmas Sering?
3. Berjumlah berapakah petugas surveilans epidemiologi di Puskesmas Sering?
4. Menurut Bapak/Ibu berapa jumlah petugas Surveilans Epidemiologi yang
harus tersedia di instansi ini?
5. Apa latar belakang pendidikan dari petugas surveilans disini?
6. Apakah petugas surveilans mengikuti pelatihan surveilans epidemiologi?
7. Adakah sanksi tegas yang diberikan pihak puskesmas Sering kepada petugas
surveilans yang tidak optimal dalam melaksanakan tugasnya?

Sarana:
1. Bagaimana dengan sarana dan prasarana yang tersedia dalam mendukung
pelaksanaan surveilans epidemiologi di Puskesmas Sering?
2. Apakah sudah tersedia paket komputer khusus untuk tenaga surveilans di
Puskesmas Sering?
3. Menurut Bapak/Ibu apakah telah tersedia paket alat komunikasi di
Puskesmas Sering?
4. Menurut Bapak/Ibu apakah paket formulir surveilans sudah lengkap di di
Puskesmas Seing?
5. Menurut Bapak/Ibu apakah telah tersedia kendaraan khusus tenaga
surveilans epidemiologi?
6. Bagaimana dengan pedoman pelaksanaan surveilans epidemiologi dan
program aplikasi komputer? Apakah telah tersedia?
7. Apakah peralatan pelaksanaan surveilans epidemiologi telah tersedia di
Puskesmas Sering?
B. Proses
Kelengkapan Laporan:

25
1. Dapatkah Bapak/Ibu jelaskan, alat pengumpulan data seperti apa yang telah
digunakan dalam kegiatan surveilans di Puskesmas Sering?
2. Menurut Bapak/Ibu, kapan sebaiknya melaksanakan pengumpulan data
surveilans?
3. Bagaimana cara Bapak/Ibu dalam melakukan pengolahan data? Apakah
secara rutin?
4. Dalam bentuk apakah penyajian data yang dilakukan?
5. Apakah Bapak/Ibu pernah mendapatkan pelatihan pengolahan data dan
penyajian data?
6. Bagaimana cara Bapak/Ibu membuat suatu kesimpulan dari data-data
tersebut?
7. Apakah laporan surveilans setiap bulannya selalu lengkap?

Ketepatan Laporan:

1. Bagaimana pelaksanaan surveilans epidemiologi pada setiap sub bagian


penanganan di Puskesmas Sering?
2. Jenis sumber data apa saja yang telah dikumpulkan dalam kegiatan
surveilans ini?
3. Apakah saat melaporkan data kasus setelah melakukan surveilans selalu
tepat waktu?
4. Jika tidak tepat waktu apakah ada sanksi yang diberikan?
Penerbitan Buletin:
1. Menurut Bapak/Ibu apakah ada penerbitan buletin di Puskesmas Sering?
2. Menurut Bapak/Ibu kapan sebaiknya dilakukan penerbitan buletin?
3. Melalui apa pnerbitan buletin dilakukan?
4. Berapa kali penerbitan buletin dilakukan?

Umpan Balik:

26
1. Adakah ringkasan laporan mingguan dalam bentuk buletin mingguan yang
didalamnya terdapat rekomendasi kegiatan untuk mengendalikan KLB di
Puskesmas Sering?
C. Keluaran
1. Upaya-upaya apa saja yang diberikan pihak Puskesmas untuk meningkatkan
dan mengembangkan produktivitas kerja petugas surveilans?
2. Apa saran yang dapat Bapak/Ibu ajukan untuk perbaikan pelaksanaan
surveilans epidemiologi kedepannya?

27
LAMPIRAN 2

FORMULIR CHECK LIST OBSERVASI


GAMBARAN KINERJA SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
DI PUSKESMAS SERING KOTA MEDAN PROVINSI SUMATERA UTARA

No. Keberadaan
Fokus Penelitian Keterangan
Ada Tidak
Ada
1. Paket komputer
- Monitor
- Keyboard
- Mouse
- PC
- Layanan internet
2. Paket alat komunikasi
- Telepon
- Faksimili
- SSB
3. Paket kepustakaan
- Promosi kesehatan
- Penemuan kasus
- Penatalaksanaan
- Pencatatan dan pelaporan
- Monitoring dan evaluasi
4. Paket pedoman pelaksana
surveilans epidemiologi
- Pengendalian
- Tatalaksana
- Strategi pelaksana sistem
surveilans epidemiologi
6. Paket formulir surveilans
- Formulir pasien
- Formulir W1 dan W2
- Formulir STP-KLB
- Formulir sistem manajemen
rumor KLB
- Formulir penanggulangan

28
7. Paket peralatan surveilans
- Printer
- Pulpen
- Kalkulator
- Kertas HVS F4 dan A4
8. Paket kendaraan
- 1 Kendaraan roda 2

Lampiran 3

29
Lampiran 4

30
Lampiran 5

31

Anda mungkin juga menyukai