Anda di halaman 1dari 33

Epidemiologi Bencana

Hendra Dhermawan Sitanggang, SKM, M.Epid.

Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Jambi
Disaster Epidemiology- The use of epidemiology in disaster
situations. Epidemiologic methods can be used to measure
and describe the adverse effects of natural and human-
caused disasters (Noji, E. K, 2003)
• Disaster epidemiologist measure and describe the adverse health
effects of natural and human-caused disasters and the factors that
contribute to those effects, with the overall objective of assessing the
needs of disaster-affected populations, matching available resources to
needs, preventing further adverse health effects, evaluating program
effectiveness, and planning for contingencies (Noji, E. K.)
• Investigasi epidemiologis kejadian bencana berfokus pada dua pendekatan.
• Pertama, tipikal studi epidemiologi dari penyebab yang mendasari
terjadinya bencana, mortalitas dan morbiditas yang terkait dengan
bencana.
• Kedua, menggunakan metode epidemiologis untuk menyelidiki mekanisme
dalam mengurangi beban saat bencana terjadi. Ini dapat diterapkan pada
tahap kesiapan bencana atau pada tahap bantuan bencana. Aplikasi
epidemiologi yang paling langsung dalam situasi ini adalah pembentukan
sistem pengawasan untuk mengidentifikasi cedera dan kemungkinan
munculnya penyakit menular.
Sejarah/ Asal Usul Epidemiologi Bencana
• Tahun 1960-an, di Negeria : penerapan prinsip-prinsip epidemiologis
pada upaya bantuan internasional sebagai tanggapan terhadap perang
saudara → mengakibatkan kelaparan yang meluas, perpindahan internal
massal, dan kematian yang tinggi.
Ahli epidemiologi mengembangkan alat survei, alat ukur, dan metode
epidemiologis lainnya yang membantu menentukan status kesehatan
populasi besar sehingga bantuan yang tepat dapat disampaikan kepada
yang paling rentan.
• Pada awal 1970-an, Establishment of the Centre for Research on the
Epidemiology of Disasters
• Pada tahun 1976, Earthquake in Guatemala-important epidemiologic
studies
Adanya sebuah sistem surveilans formal dan melakukan survei yang
dengan metodologi yang tepat sehingga tingkat morbiditas dan
mortalitas diukur dengan tepat.
• 1980s : Description of epidemiologist roles in disaster response
• 1990s : Public health and epidemiologic methods in disaster response
published
• 2010 : Systematic use of “disaster epidemiology” helped establish the
discipline as a formal subset of epidemiology with broad application.
• DE originally applied in response to large-scale emergencies and
encompasses:
➢ Rapid needs assessments
➢ Surveillance
➢ Tracking
➢ Research, registries, & evaluation
Tujuan Epidemiologi Bencana
• Mengidentifikasi besar dan prioritas masalah kesehatan pada
masyarakat terkena/rawan bencana
• Memonitor kecenderungan kesehatan di masyarakat terkena/rawan
bencana
• Mengidentifikasi determinan/ faktor risiko masalah kesehatan di
masyarakat terkena/rawan bencana
• Menentukan prioritas intervensi kesehatan terkait bencana
• Mengevaluasi hasil intervensi/ program kesehatan terkait bencana

Slide PPT Epidemiologi Bencana : Sudaryo, M. K. (Departemen Epidemiologi, FKM UI)


Tujuan dari kegiatan epidemiologi pascabencana adalah
• untuk menetapkan besarnya dampak kesehatan masyarakat akibat
bencana
• menilai kebutuhan populasi yang terkena bencana
• mempromosikan data epidemiologis sebagai sumber utama alokasi
sumber daya
• memandu pelaksanaan program kesehatan masyarakat untuk
mencegah morbiditas dan mortalitas tambahan
• memantau kemajuan upaya pertolongan, dan mengevaluasi
efektivitas tanggapan.
THE ROLE OF THE EPIDEMIOLOGIST IN
DISASTER RESPONSE
• Mengidentifikasi kemungkinan dampak kesehatan dan menyarankan
kemungkinan prioritas untuk intervensi., berdasarkan pengalaman masa
lalu/ sebelumnya.
Perlu diingat bahwa kebanyakan orang awam dan banyak profesional
kesehatan, akan lebih sadar pada kebutuhan klinis individu daripada
kebutuhan kesehatan masyarakat dari suatu populasi.
• Melakukan kegiatan pengumpulan data yang tepat secara metodologi,
untuk berkontribusi dalam pengambilan keputusan yang tepat.
Beberapa hal yang harus dipertimbangkan bagi seorang epidemiologi
yaitu:
• determine the impact of the disaster on the public’s health
• initiate disease surveillance as quickly as possible
• identify risk factors for morbidity and mortality
• strongly advocate the early initiation of appropriate public health
interventions and disease-control programs
• insist that health actions of lesser priority be deferred until the situation
has stabilized
The contribution of epidemiologists working in
disaster response will be measured by :
1) The ability to provide timely and accurate data on important issues in a
way that can be easily understood and acted on by decision makers;
2) The effective implementation of appropriate public health measures,
as determined by those data, by those decision makers.
The collection and provision of potentially useful information that is
not acted upon by those responsible for its use in the decision-making
process is a failure for field epidemiology.
The successful epidemiologist coordinates closely with decision makers,
prepares them for using the data that will be collected and analyzed,
suggests appropriate interpretations of those data, and successfully
advocates the initiation of data-based interventions.
In other words, you must use not only your epidemiological skills, but also
management, communications, and advocacy skills in order to succeed.
Peran epidemiologi dalam siklus manajemen
bencana
• Secara khusus, epidemiologi bencana mencakup penilaian kebutuhan yang cepat,
pengawasan, penelusuran, penelitian, dan evaluasi, yang dilaksanakan sebagai
tanggapan terhadap keadaan darurat atau bencana berskala besar.
• Kegiatan-kegiatan ini membantu pembuat keputusan dengan memberikan
kesadaran situasional untuk mengkarakterisasi efek langsung insiden pada
kesehatan manusia, konsekuensi jangka pendek dan jangka panjang, dan dampak
dari tindakan dan intervensi yang ditargetkan.
• Sebagai contoh, informasi yang dihasilkan oleh surveilans menggunakan contoh dan
keparahan cedera pascabencana dan penyakit serta penyebab kematian.
• Sistem surveilans dapat dengan cepat mendeteksi wabah atau kelompok penyakit di
tempat penampungan yang menjadi tempat tinggal.
• Metode epidemiologis digunakan untuk mengukur dampak yang berhubungan
dengan bencana pada populasi yang terkena dampak dan tuntutan terhadap sistem
pemberian layanan kesehatan, serta mengevaluasi efektivitas intervensi kesehatan
dan upaya pengendalian penyakit setelah suatu peristiwa.
• Evaluasi respons juga dapat meningkatkan perencanaan kesiapsiagaan kesehatan
masyarakat di masa yang akan datang.
• Epidemiologi bencana menyediakan mekanisme yang sistematis dan kuat untuk
mengumpulkan data yang akurat untuk menginformasikan para responden darurat.
The Council of State and Territorial Epidemiologists (CSTE) bersama lembaga
kesehatan masyarakat dan lembaga akademisi (dalam lokakarya nasional) telah
menyusun a framework for applying disaster epidemiology to meet information
needs facing emergency preparedness dan merumuskan 3 tujuan, yaitu :
• Memperkuat kapasitas bangsa untuk merespons keadaan darurat kesehatan
masyarakat dengan mengintegrasikan epidemiologi terapan ke dalam
kesiapsiagaan, respons, dan upaya pemulihan kesehatan masyarakat.
• Mendidik response planners, incident commanders, dan yang lainnya di posisi
kepemimpinan untuk lebih memahami peran dasar epidemiologi terapan dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan pemulihan respons.
• Identifikasi seperangkat kemampuan umum yang diperlukan untuk mendukung
kegiatan epidemiologi bencana selama situasi tanggap darurat.
Lokakarya tersebut berfokus pada 4 metode utama yang sering digunakan
dalam situasi bencana:
1. Teknik survei (mis., Penilaian kebutuhan cepat)
2. Public health surveillance and tracking systems (mis., Menentukan beban
kesehatan masyarakat yang terkena dampak dan respon selama fase
tanggap darurat dan pemulihan)
3. Investigasi dan studi epidemiologis (mis., Studi observasional atau analitik
dari dampak kesehatan masyarakat dari suatu insiden atau efek/dampak
dari upaya pencegahan atau pemulihan)
4. Observasi longitudinal (mis., Observasi personal/korban untuk potensi
konsekuensi jangka panjang yang dihasilkan dari penyakit, cedera, atau
paparan pada saat bencana).
• Kegiatan-kegiatan utama terkait bencana yang menggunakan
metode epidemiologi meliputi penilaian kebutuhan yang
cepat, surveilans kesehatan, sistem pelacakan, penyelidikan
dan studi epidemiologi, dan registries.
Peran Epidemiologi pada Fase Pra Bencana
• Epidemiologi memegang peranan dalam melakukan registries, yaitu
upaya follow-up kelompok yang terpapar selama bencana dan
memungkinkan para profesional kesehatan dan otoritas kesehatan
masyarakat untuk menyelidiki kemungkinan kecenderungan
penyakit yang mungkin tidak ditemukan pada saat bencana.
• Informasi registries dapat membantu mengidentifikasi konsekuensi
dan kebutuhan kesehatan jangka menengah hingga jangka panjang,
serta meningkatkan upaya untuk menyelamatkan nyawa dan
mengurangi cedera dalam bencana di masa depan (NCBI, 2014).
Peran Epidemiologi pada Fase Bencana
• Pada saat terjadi bencana, epidemiologi berperan dalam
melakukan rapid health assessment dan surveilans bencana.
• Rapid health assessment : Pengumpulan informasi dan data
secara cepat namun terstruktur untuk menentukan dampak,
kebutuhan dasar, prioritas respon/ intervensi, penentuan
wilayah yang membutuhkan penyelidikan yang lebih dalam dan
rinci (Slide PPT : Sudaryo, M. K. Penilaian/ Asesmen Cepat Pasca Bencana)
Peran Epidemiologi pada Fase Pasca Bencana
• Setelah terjadi bencana, epidemiologi memegang peranan dalam investigasi dan
studi epidemiologis serta pelacakan (NCBI, 2014).
• Sistem pelacakan mengacu pada pengumpulan dan integrasi data dari pemantauan
lingkungan, paparan, dan efek kesehatan pada manusia dari waktu ke waktu.
Informasi biasanya dikumpulkan selama fase respons dan pemulihan, dan
membantu mengidentifikasi kebutuhan untuk perawatan berkelanjutan atau
intervensi kesehatan masyarakat serta menginformasikan pengembangan
pendidikan kesehatan dan langkah-langkah pencegahan penyakit.
• Investigasi dan studi epidemiologis pascabencana menggunakan teknik deskriptif
dan analitis untuk lebih memahami masalah yang dihasilkan dari rapid needs
assessment atau surveilans, dan untuk menetapkan determinan sehingga intervensi
dapat dirancang dan diimplementasikan untuk mencegah morbiditas dan mortalitas
lebih lanjut.
Application of Epidemiologic Methods to Disasters

Before a Disaster
• Hazard Analyses-collecting and assessing data on the nature, causes,
frequency, distribution, and effects of past events in order to make
predictions about future events
(hazard= “any situation that has potential for causing damage to life,
property and/or the environment”)
• Vulnerability Analysis- analysis of a population’s risk when a hazard of
a given magnitude occurs
the degree of susceptibility and resilience of the community and environment to
hazard (e.g. vulnerable zone; population size and types could be expected to be within the
vulnerable zone; private and public property may be damaged and environment may be affected)

Slide PPT : Noji, E. K, 2003. The Use of Epidemiologic Methods in Disasters &
Sudaryo, M. K. Disaster Epidemiology (2)
Application of Epidemiologic Methods to Disasters

During a Disaster

• Assessment of damage, impact and needs


Structural and environmental damage, population displacement,
morbidity and mortality status and health need) to properly identify
urgent needs and determine relief and priorities
• Information collection dan Public Health surveillance

Slide PPT : Noji, E. K, 2003. The Use of Epidemiologic Methods in Disasters &
Sudaryo, M. K. Disaster Epidemiology (2)
Application of Epidemiologic Methods to Disasters

After a Disaster

• Utilization of cross-sectional survey methods to study the frequency of


deaths, illnesses, injuries and other adverse health effects a disaster
• Analytic epi. studies (case-control, cohort) to
identify risk factors for death and injury to develop evidence-based
prevention strategies

Slide PPT : Noji, E. K, 2003. The Use of Epidemiologic Methods in Disasters


Constraints of Epidemiology in Emergencies

➢ Poor understanding of basic epidemiological principles and


measurement techniques.
➢ Rapid turnover of skilled staff.
➢ Lack of access to a significant fraction of the affected population due
to chaos or insecurity.
➢ Limited resources for processing information.
➢ Difficulty in estimating the population size.
➢ Survey samples may not represent the total affected population.

Slide PPT : Vilius Grabauskas, 2005. Disaster Epidemiology.


30
Challenges to applying epidemiologic methods
• Extent of physical destruction
• Public fear
• Social disruption
• Lack of infrastructure for data collection
• Time urgency for results
• Movement of populations
• Lack of local support or expertise

Slide PPT : Abubakar, A. A., 2005. Use of epidemiologic methods in disaster management.
Daftar Pustaka
• CDC. 2012. Principles of Epidemiology in Public Health Practice Third Edition.
• Gordis, Leon. 2009. Epidemiology 4th Edition. Philadelphia: Saunders Elsevier
• Gregg, M. B. (Ed.). (2008). Field epidemiology. Oxford University Press, USA.
• Konen, T. Disaster Epidemiology 101 Tools for Public Health Preparedness, Response, and Recovery.
CSTE.
• Malilay, J., Heumann, M., Perrotta, D., Wolkin, A. F., Schnall, A. H., Podgornik, M. N., ... & Greenspan,
J. R. (2014). The role of applied epidemiology methods in the disaster management cycle. American
journal of public health, 104(11), 2092-2102.
• Modul : Trainning on Disaster Management. FKM UI, Depok. (Epidemiology in Action 2019)
• Noji, E. K., 2003. The Use of Epidemiologic Methods in Disasters. Office of the US Surgeon General,
US Public Health Service (PPT)
• Grabauskas, V., 2005. Disaster Epidemiology. Kaunas University of Medicine, Kauna, Lithuania. (PPT)
• Abubakar, A. A. Use of epidemiologic methods in disaster management. Dept of Community
Medicine, Ahmadu Bello University Zaria, Nigeria (PPT).
• Sudaryo, M. K. Disaster Epidemiology (2). FKM UI, Depok (PPT)
• Sudaryo, M. K. Epidemiologi Bencana Pengantar 1. FKM UI, Depok (PPT)
Tugas
• Jelaskan peran epidemiologi pada saat bencana (baik sebelum,
saat dan sesudah bencana)
• Jelaskan peran epidemiologi pada saat pandemi COVID-19!

Tugas dibuat dalam bentuk word : A4, margin (kiri, kanan, atas & bawah = 3 cm, font
12, spasi = 1,5, before & after = 0, dan rata kiri dan kanan (justify).
Minimal 1 halman.

Anda mungkin juga menyukai