Anda di halaman 1dari 20

BIOMONITORING DAN INDIKATOR

PERUBAHAN LINGKUNGAN
ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN B

Oleh:
Daniel Bryca Pradinata
192110101189
Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember
Sub
BIOMONITORING Pembahasan BIOMARKER

1 PENGERTIAN PENGERTIAN 4

TUJUAN DAN JENIS 5


2
MANFAAT

3 PENGGUNAAN TUJUAN 6
PEMERIKSAAN
PENGERTIAN

Biomonitoring merupakan suatu upaya penggunaan respons


organisme atau biologis secara sistematik untuk mengukur dan
mengevaluasi perubahan-perubahan kualitas lingkungan
dengan menggunakan indikator biologis atau bioindikator.

Bioindikator adalah kelompok atau komunitas organisme


yang keberadaan atau perilakunya di alam berhubungan
dengan kondisi lingkungan. Contoh: Jumlah capung
dewasa di sekitar perairan atau komunitas tertentu
menunjukkan bahwa lingkungan tersebut masih alami
atau tidak.

(Widiyanto dan Sulistyarsi, 2016)


TUJUAN DAN MANFAAT

TUJUAN
Mencegah terjadinya paparan bahan kimia yang dapat
menyebabkan gangguan kesehatan baik secara akut
maupun kronis

MANFAAT
1. Mengetahui data-data penting terkait meningkatnya
kesehatan biologi
2. Mencegah terjadinya pencemaran lingkungan
3. Membantu dalam memprioritaskan bahan kimia untuk
kegiatan tindak lanjut atau memanajemen risiko

(Rumahlatu, 2012)
PENGGUNAAN

Biomonitoring Logam
Biomonitoring Pencemar
Udara
Biomonitoring Zat Organik
Biomonitoring Asidifikasi
Biomonitoring Limbah Cair
Biomonitoring Kesehatan
Manusia

(Mukono, 2002), (Mukono, 2010)


BIOMONITORING LOGAM

Dilakukan dengan pemeriksaan suatu media


untuk menentukan bahan logam.

1. Media= Darah/urine, jaringan tubuh, ikan,


binatang invertebrata, tanaman perairan
2. Logam dalam darah/Urine= Cd, Fe, Mn, Cu, Hg,
Zn.
3. Logam berat pada burung = Pb, Cd, As, Hg.
4. Logam berat pada ikan = Cr, Cu, Pb, Cd, Co, Ni.
5. Logam berat di perairan = Cr, Cd, Cu, Pb.
6. Logam pada tanaman perairan = Zn, Cd, Pb, As,
Cu.

(Mukono, 2010)
Biomonitoring Zat Organik
Akumulasi zat organik pada beberapa spesies
mamalia merupakan bioindikator yang potensial
untuk mendeteksi pencemaran lingkungan.

1. perubahan non protein sulfhidril pada sel liver


dari tikus.
2. Meningkatnya bilirubin pada tikus.
3. Terakumulasinya PCB, pestisida, dan bahan
antropogenik pada tubuh ikan.
4. Terdapatnya dioxin, furan pada telur burung.

(Mukono, 2010)
Biomonitoring Limbah Cair

Terdapat beberapa studi toksisitas yang dipakai


untuk menilai buangan limbah cair antara lain
pemakaian bakteri dan pemakaian invertebrata.

1. Bahan pemutih = Studi dengan biota air, misalnya


pada ikan.
2. Bio-assay = Uji inhibisi pertumbuhan alga dan uji
larva biota air.
3. Zat yang menyebabkan kerusakan fisiologis pada
biota air dengan mengeluarkan karbon organik
terlarut antara lain: Klorin, Sulfat dan Natrium
permangat.

(Mukono, 2010)
Biomonitoring Pencemar Udara

Perubahan ambien atmosfer oleh adanya bahan


pencemar udara dapat mempengaruhi kehidupan
tanaman.

1. Daun pinus jarum dapat dipakai sebagai indikator


pencemaran alifatik hidrokarbon
2. Lichen parmalia sulcata dapat sebagai indikator
pencemaran udara

(Mukono, 2002)
Biomonitoring Asidifikasi

1. Perairan yang mempunyai pH rendah akan


bersifat asam, dapat memakai biomarker biota.
2. pH rendah, logam besi dan manganese akan
terdeteksi dalam perairan, hewan amfibi akan
mengalami keterlambatan dalam metamorfosis,
menurunnya daya tahan dan menurunnya berat
badan hewan amfibi.

(Mukono, 2002)
Biomonitoring Kesehatan Manusia

1. wanita yang melahirkan = Biomonitoring Pb dan


Cd dengan pemeriksaan ASI dan darah.
2. Karyawan industri petrokimia = terpapar dengan
PAH, pemeriksaan urine, ditemukan biomarker
hidroksipyrene

(Mukono, 2002)
PENGERTIAN

Bio = Biologis atau makhluk hidup


Marker = Penanda
Biomarker = Penanda makhuk hidup

Secara umum, biomarker diartikan sebagai


petunjuk biologis yang diperoleh dari unsur biologis
tubuh yang dapat digunakan untuk menunjukkan
adanya keterpaparan yang mengakibatkan timbulnya
penyakit.
Biomarker adalah semua zat, struktur, atau
proses yang bisa diukur dalam tubuh atau
produkproduk serta pengaruhnya atau
memprediksikan kejadian dampak atau penyakit.
Contoh : PR dan HER2 pada kanker payudara,
protein fusi BCR-ABL pada leukimia myeloid kronis
dan mutasi c-KIT pada tumor GIST (Palupi, 2005)
JENIS

(Arrazy, 2020)
(Arrazy, 2020)
(Arrazy, 2020)
TUJUAN PEMERIKSAAN

1. Untuk mengamati dampak efek toksik senyawa


yang ada di lingkungan dalam pemantauan
organisme serta kesehatan manusia.
2. Untuk mengembangkan penanda tahap awal
dalam rangkaian yang dapat berhubungan.

(Yulianto & Amaloyah, 2017)


REFERENSI
Arrazy, Syafran. 2020. “Bahan Ajar Analisis Kualitas Lingkungan.” 21(1): 1–9.
https://doi.org/10.1016/j.tmaid.2020.101607%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.ijsu.20
20.02.034%0Ahttps://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/cjag.12228%0Ahttps:
//doi.org/10.1016/j.ssci.2020.104773%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.jinf.2020.04.01
1%0Ahttps://doi.o.
Mukono, H.J., Epidemiologi Lingkungan (Surabaya: Airlangga University Press, 2002).
——————, Toksikologi Lingkungan (Surabaya: Airlangga University Press, 2010).
Rumahlatu, Dominggus, ‘Biomonitoring: Sebagai Alat Asesmen Kualitas Perairan Akibat
Logam Berat Kadmium Pada Invertebrata Perairan’, SAINTIS, 2012.
Widiyanto, Joko, and Ani Sulistyarsi, ‘Biomonitoring Kualitas Air Sungai Madiun Dengan
Bioindikator Makroinvertebrata’, Urnal Penelitian LPPM (Lembaga Penelitian Dan
Pengabdian Kepada Masyarakat) IKIP PGRI MADIUN, 4.1 (2016), 1–9.
Widyastuti, Palupi, Bahaya Bahan Kimia Pada Kesehatan Manusia Dan Lingkungan (Jakarta:
EGC, 2005).
Yulianto, and Nurul Amaloyah, Toksikologi Lingkungan (BPPSDMK Kemenkes RI, 2017).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai