PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Derajat kesehatan di Indonesia saat ini masih tertinggal dari negaranegara lain. Berdasarkan laporan Human Development Report dari United
Nations Development Programme (UNDP), yang dirilis pada Oktober 2009,
peringkat Human Development Index (Indeks Pembangunan Manusia/IPM)
Indonesia pada tahun 2009 menurun dari posisi ke-107 pada 2006 menjadi
peringkat ke-111. Penilaian indeks ini dilakukan terhadap 182 negara. Bahkan,
untuk kawasan ASEAN pun, Indonesia hanya unggul dari Vietnam, Laos,
Myanmar, Kamboja, dan Timor Leste. Indonesia tertinggal dibandingkan
dengan Singapura yang menduduki peringkat ke-23, Brunei (30), Malaysia
(66), Thailand (86), dan Filipina (105). Angka IPM Indonesia adalah sebesar
0,734 pada tahun 2009 (publikasi UNDP terbaru ini didasarkan pada data tahun
2007). Semua ini menjadikan Indonesia masuk dalam kategori sedang. Karena
itu, diperlukan upaya yang lebih memadai bagi peningkatan derajat kesehatan
Indonesia.
Wujud
nyata
upaya
Pemerintah
Indonesia
(Departemen
(Menteri
Pendayagunaan
Aparatur
Negara)
No.
13,2%, dan imunisasi campak 75,4% menurun sebesar 9,1%. Namun angka ini
meningkat pada tahun 2011 sebesar 19% yaitu 85,3%. (Depkes, 2012)
Target AKI di Indonesia pada tahun 2015 adalah 102 kematian per 100.000
kelahiran hidup. Sementara itu berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka Kematian Ibu (AKI) (yang berkaitan
dengan kehamilan, persalinan, dan nifas) sebesar 359 per 100.000 kelahiran
hidup. Angka ini masih cukup jauh dari target yang harus dicapai pada tahun
2015. Salah satu cara untuk menurunkan AKI di Indonesia adalah dengan
persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan yang terlatih dan melakukan
persalinan difasilitas pelayanan kesehatan. Tenaga kesehatan terlatih yaitu
dokter spesialis kebidanan dan kandungan (SpOG), dokter umum, dan bidan.
Berdasarkan data Profil Kesehatan Indonesia tahun 2013 Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan secara nasional pada tahun 2013 adalah
sebesar 90,88%. Cakupan ini terus menerus meningkat dari tahun ke tahun.
Sementara itu jika dilihat dari cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga
kesehatan yang terlatih menurut provinsi di Indonesia pada tahun 2013, tiga
provinsi dengan cakupan tertinggi adalah provinsi Jawa Tengah dengan
cakupan 99,89%, Sulawesi Selatan 99,78%, dan Sulawesi Utara 99,59%.
Sedangkan tiga provinsi dengan cakupan terendah adalah Papua 33,31%,
Papua Barat (73,20%), dan Nusa Tenggara Timur (74,08%). (RISKESDAS,
2013)
Pencapaian Target Kesehatan Lingkungan tahun 2010 rumah sehat
pencapaiannya 73,3% sedangkan target nasional 100%, rumah bebas jentik
pencapaiannya 96,1% sudah berhasil mencapai target nasional 90%, keluarga
memakai jamban yang memenuhi syarat kesehatan pencapaiannya 60,2%
sedangkan target nasional 90%, rumah dengan SPAL yang memenuhi syarat
pencapaiannya 26,8% masih jauh dari target nasional 100%, Tempat-Tempat
Umum(TTU) yang diperiksa tahap I pencapaiannya sudah memenuhi target
nasional 100%, Tempat-Tempat Umum(TTU) yang memenuhi syarat tahap I
pencapaiannya 97,5% sudah hampir mencapai target nasional 100%, TempatTempat Umum(TTU) yang diperiksa tahap II pencapaiannya sudah memenuhi
target nasional 100%, Tempat-Tempat Umum(TTU) yang memenuhi syarat
4
rumah, pada saat itu dan (37.37%) lupa untuk mengambil tablet, (11,11%)
orang tidak mengambil tablet karena takut efek samping. Hanya 1,90% orang
mengalami
efek
samping.
Sejauh
pengetahuan
tentang
MDA yang
program
peningkatan gizi
BAB 2
8
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Kesehatan Masyarakat
1. Definisi Kesehatan
Menurut WHO (1980) kesehatan yaitu suatu keadaan yang
sempurna baik sejahtera fisik, mental, dan sosial dan tidak semata-mata
suatu keadaan yang bebas dari penyakit atau kecacatan. Menurut UU
Kesehatan RI No.36 Tahun 2009, sehat adalah keadaan sehat, baik secara
fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang
untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
2. Definisi Masyarakat
Menurut Kontjaraningrat (2009) masyarakat adalah sekumpulan
manusia yang saling bergaul, atau dengan istilah lain saling berinteraksi.
Suatu kesatuan manusia dapat mempunyai prasarana agar warganya dapat
saling berinteraksi. Kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut
suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh
rasa identitas bersama.
3. Definisi Kesehatan Masyarakat
Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan kiat untuk mencegah
penyakit, memperpanjang harapan hidup dan meningkatkan kesehatan dan
efisiensi masyarakat. Melalui usaha masyarakat yang terorganisir untuk
sanitasi lingkungan, pengendalian penyakit menular, pendidikan higien
perseorangan, mengorganisir pelayanan medis dan perawatan agar dapat
dilakukan diagnosis dini dan pengobatan pencegahan serta membangun
mekanisme sosial, sehingga setiap insan dapat menikmati standar
kehidupan yang cukup baik untuk memelihara kesehatan. (Prof. Dr.
Soekidjo Notoatmodjo, 2007)
kata
lain
puskesmas
mempunyai
wewenang
dan
10
2. Tujuan Puskesmas
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
75 Tahun 2014, Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di
puskesmas bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang:
a. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat.
b. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu
c. Hidup dalam lingkungan sehat; dan
d. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat.
3. Prinsip Puskesmas
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
75 Tahun 2014, Prinsip penyelenggaraan Puskesmas meliputi:
a. Paradigma sehat;
b. Pertanggungjawaban wilayah;
c. Kemandirian masyarakat;
d. Pemerataan;
e. Teknologi tepat guna; dan
f. Keterpaduan dan kesinambungan.
4. Peran Puskesmas
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
75 Tahun 2014, Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan
kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
5. Fungsi dan Wewenang Puskesmas
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
75 Tahun 2014, dalam melaksanakan tugasnya,
Puskesmas menyelenggarakan fungsi:
a. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya;
11
masyarakat
Masalah
untuk
kesehatan
mengidentifikasi
pada
setiap
dan
tingkat
Pelayanan
Kesehatan
dasar
secara
karakteristik
wilayah
kerjanya,
Puskesmas
dikategorikan menjadi:
a. Puskesmas kawasan perkotaan;
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan oleh Puskesmas kawasan
perkotaan memiliki karakteristik sebagai berikut:
1) Memprioritaskan pelayanan UKM;
2) Pelayanan UKM dilaksanakan dengan melibatkan partisipasi
masyarakat;
3) Pelayanan UKP dilaksanakan oleh Puskesmas dan fasilitas
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh pemerintah atau
masyarakat;
4) Optimalisasi dan peningkatan kemampuan jaringan pelayanan
Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan; dan
5) Pendekatan pelayanan yang diberikan berdasarkan kebutuhan dan
permasalahan yang sesuai dengan pola kehidupan masyarakat
perkotaan.
13
3)
4)
kemampuan
penyelenggaraan,
Puskesmas
dikategorikan menjadi:
14
a. Puskesmas
non
menyelenggarakan
rawat
inap
pelayanan
adalah
rawat
Puskesmas
inap,
yang
kecuali
tidak
pertolongan
persalinan normal.
b. Puskesmas rawat inap Puskesmas yang diberi tambahan sumber daya
untuk menyelenggarakan pelayanan rawat inap, sesuai pertimbangan
kebutuhan pelayanan kesehatan.
7.
Tahun
2014,
Puskesmas
menyelenggarakan
upaya
kesehatan
15
Rawat jalan;
2)
3)
4)
5)
8.
untuk
kesehatan
puskesmas
puskesmas
melaksanakan
Menurut
Kepmenkes
RI
No.585/Menkes/SK/V/2007
Secara
(pengobatan)
kesehatan),
adalah
dan
rehabilitative
pelayanan
kelompok
dapat
dilakukan
berdasarkan
lima
tingkat
kesehatan,
tentang
pentingnya
imunisasi
sebagai
perlindungan terhadap penyakit pada dirinya maupun anakanaknya masih rendah. Selain itu pendidikan kesehatan
diperlukan sebagai pencegahan terjadinya kecelakaan baik
ditempat-tempat umum maupun tempat kerja. Penggunaan
kondom
untuk
mencegah
penularan
HIV/AIDS,
dan
secepat-
c)
penyakitnya menular.
Mencegah terjadinya kecacatan yang diakibatkan
lain,
bila
sesuatu penyakit.
4)
Sasaran
primer
(utama)
upaya
promosi
kesehatan
atau
menyediakan
sumber
daya.
Mereka
RI
No.585/Menkes/SK/V/2007
19
dan/atau
gangguan
kesehatan
dari
faktor
risiko
3)
manusia
Higiene makanan, termasuk higiene susu
Pengendalian pencemaran udara
Pengendalian radiasi
Kesehatan kerja
Pengendalian kebisingan
Perumahan dan pemukiman
Aspek kesling dan transportasi udara
Perencanaan daerah dan perkotaan
Pencegahan kecelakaan
Rekreasi umum dan pariwisata
20
5)
SAMI-JAGA
(Sumber
Air
Minum-Jamban
Keluarga)
c) Pengawasan TTU (Tempat-tempat Umum)
d) Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
c. Program perbaikan gizi masyarakat
1)
2)
3)
PMT pemulihan
PMT penyuluhan
g) Asi eksklusif
h) Kadar gizi
i) Pemberian garam beryodium
5)
Strategi UPGM
Berdasarkan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Tahun 2006
Strategi dari Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
diantaranya
adalah:
a) Fokus pada penanggulangan KEK ( kekurangan energi kronis)
ibu hamil dan gizi kurang/buruk pada balita.
b) Kerjasama lintas sektor dan pemberdayaan masyarakat,
keluarga.
c) Keterpaduan lintas program (terkordinir dan terpadu) maupun
lintas sektor serta pemanfaatan kelembagaan yang ada.
23
(P2PM)
1)
cara
penularannya,
Penyakit
Menular
dikelompokkan menjadi:
a) Penyakit menular langsung:
Difteri, Pertusis, Tetanus, Polio,Campak, Typhoid, Kolera,
Rubella, Yellow Fever, Influensa, Meningitis, Tuberkulosis,
Hepatitis, Penyakit akibat Pneumokokus, penyakit akibat
Rotavirus, penyakit akibat Human Papiloma Virus (HPV),
penyakit virus ebola, MERS-CoV, Infeksi Saluran Pencernaan,
Infeksi Menular Seksual, Infeksi Human Immunodeficiency
Virus (HIV), Infeksi Saluran Pernafasan, Kusta dan Frambusia.
b) Penyakit tular vektor dan binatang pembawa penyakit: Malaria,
Demam Berdarah, Chikungunya, Filariasis dan Kecacingan,
Schistosomiasis, Japanese Enchepalitis, Rabies, Antraks, Pes,
Toxoplasma, Leptospirosis, Flu Burung (Avian Influenza) dan
West Nile.
24
Menular.
Upaya
pengendalian
dilakukan
untuk
Tujuan
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 82 Tahun 2014, bertujuan untuk :
a) Melindungi masyarakat dari penularan penyakit;
b) Menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat
penyakit menular; dan
c) Mengurangi dampak sosial, budaya, dan ekonomi akibat
penyakit menular pada individu, keluarga, dan masyarakat.
3) Ruang Lingkup
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 82 Tahun 2014, ruang lingkup ini meliputi penetapan
kelompok dan jenis Penyakit Menular, penyelenggaraan, sumber
daya kesehatan, koordinasi, jejaring kerja dan kemitraan, peran
25
Tahun
2014,
pemberantasan
Upaya
dalam
pencegahan,
Penanggulangan
pengendalian,
Penyakit
dan
Menular
26
2)
landasan bagi
reproduksi.
(http://www.lusa.web.id/program-kb-di-
indonesia/)
3)
4)
27
kesehatan
yang
berkompeten
memberikan
kesehatan
yang
berkompeten
memberikan
komplikasi
kebidanan
adalah
pelayanan
dengan
menyebabkan
penyakit
kesakitan,
kecacatan
dokter/bidan/perawat
terlatih
puskesmas
rumah
PONED,
dan
di
kelainan
dan
kematian
polindes,
bersalin
dan
yang
dapat
oleh
puskesmas,
rumah
sakit
pemerintah/swasta.
h) Pelayanan Kesehatan Bayi
Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan
sesuai standar yang diberikan oleh tenaga kesehatan kepada
29
2)
3)
4)
adalah
tolok
ukur
kinerja
pelayanan
kesehatan
yang
32
Desa/
Kelurahan
mengalami
KLB
yang
dilakukan
pembelanjaan
penerapan
SPM
dan
perencanaan
33
BAB III
TAHAP KEGIATAN PBL
A. Tahap Persiapan
Persiapan untuk melaksanakan Praktek Belajar Lapangan (PBL), adalah:
1. Membuat rancangan proposal PBL.
2. Meminta surat pengantar/rekomendasi kepada pihak institusi STIKes
Faletehan untuk meminta izin yang berkaitan dengan rencana kegiatan PBL
di puskesmas Padarincang.
3. Mengajukan surat izin PBL dari institusi STIKes Faletehan ke puskesmas
Padarincang.
4. Mengadakan pendekatan ke lokasi tempat PBL yaitu puskesmas
Padarincang.
B. Tahap Pelaksanaan
Tabel. 3.1
Jadwal pelaksanaan kegiatan PBL tahun akademik 2014/2015
No
Kegiatan
Bulan
April
Mei
Tempat
34
1
2
Pembekalan
Penyusunan
Kampus
Kampus
Proposal
Penyerahan
Kampus
Proposal
Persentasi
Kampus
Proposal
Pelaksanaan
Puskesmas
PBL
Penyusunan
Laporan
Kampus/
Puskesmas
Penyerahan
Draf Laporan
Kampus
Persentasi
Laporan PBL
Puskesmas
Penyerahan
Laporan
Akhir
Kampus
Nama Mahasiswa
Tempat
Reffita Yuliartri
KIA
KesLing
PromKes
P2M
LIBUR NASIONAL
Program Tambahan
LIBUR
KesLing
PromKes
Shinta Widyaningrum
35
Septi Dwi
Mufita Purnamayanti
Intan Nabilah
Ipah
P2M
Gizi
LIBUR NASIONAL
Program Tambahan
LIBUR
PromKes
P2M
Gizi
KIA
LIBUR NASIONAL
Program Tambahan
Libur
P2M
Gizi
KIA
KesLing
LIBUR NASIONAL
Program Tambahan
LIBUR
Gizi
KIA
KesLing
PromKes
LIBUR NASIONAL
Program Tambahan
LIBUR
KIA
36
Rizki Firnanda
Arendra
KesLing
PromKes
P2M
LIBUR NASIONAL
Program Tambahan
LIBUR
KesLing
PromKes
P2M
Gizi
LIBUR NASIONAL
Program Tambahan
LIBUR
PromKes
P2M
Gizi
KIA
LIBUR NASIONAL
Program Tambahan
LIBUR
P2M
Gizi
KIA
KesLing
LIBUR NASIONAL
Program Tambahan
LIBUR
37
10
Dedi Gunawan
Gizi
KIA
KesLing
PromKes
LIBUR NASIONAL
Program Tambahan
LIBUR
MINGGU KE 2
No
Nama Mahasiswa
Tempat
Reffita Yuliartri
KesLing
PromKes
P2M
Gizi
KIA
Program Tambahan
LIBUR
PromKes
P2M
Gizi
KIA
KesLing
Program Tambahan
LIBUR
P2M
Gizi
KIA
Shinta
Widyaningrum
Septi Dwi
38
Mufita
Intan Nabilah
Ipah
Rizki Firnanda
KesLing
PromKes
Program Tambahan
LIBUR
Gizi
KIA
KesLing
PromKes
P2M
Program Tambahan
LIBUR
KIA
KesLing
PromKes
P2M
Gizi
Program Tambahan
LIBUR
KIA
KesLing
PromKes
P2M
Gizi
Program Tambahan
LIBUR
Gizi
KIA
39
10
Arendra
Dedi Gunawan
KesLing
PromKes
P2M
Program Tambahan
LIBUR
P2M
Gizi
KIA
KesLing
PromKes
Program Tambahan
LIBUR
PromKes
P2M
Gizi
KIA
KesLing
Program Tambahan
LIBUR
KesLing
PromKes
P2M
Gizi
KIA
Program Tambahan
KesLing
No
Kegiatan
Penyusunan
Laporan
Puskesmas /
Kampus
Penyerahan Draf
Laporan
Kampus
Persentasi Laporan
PBL
Puskesmas
Penyerahan
Laporan Akhir
Kampus
April
Mei
Tempat
41