PENDAHULUAN
1.
LATAR BELAKANG
Tugas utama negara mulai dari lingkup nasional, propinsi dan
kabupaten/kota adalah menyelenggarakan pembangunan. Salah satu
indikator penting untuk menilai keberhasilan dalam pembangunan adalah
HDI
atau Indeks
Ekonomi;
pendapatan
perkapita,
pertumbuhan
ekonomi
dan
UHH, yaitu
Indeks
Pembangunan Kesehatan
Masyarakat (IPKM). Indeks ini sebagai mana juga HDI merupakan indikator
komposit yang khusus menggambarkan kemajuan pembangunan kesehatan.
Sumber datanya dirumuskan dari data kesehatan berbasis komunitas yaitu:
Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar), Rifaskes (Riset Fasilitas Kesehatan),
Susenas (Survei Ekonomi Nasional). Survei Podes (Survei Potensi Desa).
Terdapat 24 Indikator Pembangunan Kesehatan Masyarakat dengan
bobot tertentu yang berkontribusi langsung dengan Indeks Pembangunan
Manusia (HDI), yaitu :
peringkat
kabupaten/kota
berdasarkan
kemajuan
kesehatan
yang
dilaksanakan
secara
sarana
dan
prasarana,
sumber
daya
manusia
dan
pemberdayaan
Pembangunan
dalam
Bidang
Kesehatan
perlu
dilakukan.
mengutamakan
pelayanan
pencegahan
(preventif)
dan
TUJUAN
2.1. Tujuan Umum
Tujuan pembuatan profil puskesmas waihaong adalah untuk
menyediakan data dan informasi akurat tentang kesehatan di wilayah
kerja
puskesmas,
dalam
rangka
meningkatkan
kemampuan
Tujuan Khusus
Menjadikan Profil Kesehatan Puskesmas Waihaong sebagai bahan
untuk mengukur Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di
desa/kelurahan, melihat Indikator IPKM serta penyusunan rencana
BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS WAIHAONG
1.
30
- 40 LS dan 1280 - 1290 BT,dengan luas wilayah 62,9 ha/m2 dan memiliki
batas-batas wilayah sbb : sebelah selatan dengan kelurahan wainitu ,utara
dengan kelurahan honipopu, barat dengan teluk ambon dan sebelah timur
dengan mangga dua.
2.
a. Puskesmas Waihaong
3.
4.
5.
KEPENDUDUKAN
Jumlah penduduk Puskesmas Waihaong Kota Ambon tahun 2014 yang
didapat dari hasil pendataan oleh Desa/kelurahan, sebanyak 16.959 jiwa,
terdiri dari
sebanyak
8900
Luas
Wilayah
Km2
Jumlah
Pendudu
k
Jumlah
Rumah T
Rata2
Jiwa / RT
Kel. Waihaong
15 ha/m2
7786
572
13,61
Kel. Silale
18 ha/m2
5249
368
17.44
Kel.Urimesing
29,9 ha/m2
3924
301
.23.36
Pusk.Waihaong
62.9 ha/m2
16959
1241
13.67
Kepadatan
Penduduk
6. PENDIDIKAN
7. KEADAAN LINGKUNGAN
Lingkungan merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi
derajat kesehatan masyarakat selain faktor perilaku dan pelayanan
kesehatan. Untuk menggambarkan keadaan lingkungan akan disajikan
indikator-indikator penentu antara lain : persentase rumah sehat, persentase
keluarga memiliki akses air bersih, persentase rumah sehat menurut
kecamatan, persentase keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar
menurut kecamatan: KK memiliki jamban, tempat sampah dan pengolahan
air limbah, tempat umum dan pengolahan makanan, persentase rumah yang
diperiksa jentik .
a.
Rumah Sehat
Data hasil dari puskesmas waihaong, di tahun 2014 jumlah
rumah secara keseluruhan 1381 jumlah rumah yang diperiksa / dibina
sebanyak 1241 dan rumah sehat sebanyak 657 (47,5 %) Tahun 2013
Jumlah rumah 1381, diperiksa /dibina sebanyak 1241 ,rumah sehat
sebanyak 657. (47,5%), tetap jumlah rumah baik kwantitas maupun
kwalitas (Rumah sehat). Hal ini dapat menggambarkan membaiknya
tingkat pendapatan / ekonomi masyarakat maupun tingkat pengetahuan
dan kepedulian masyarakat terhadap kesehatan (tabel 59).
Grafik 2. Tren Rumah Sehat di Puskesmas waihaong Thn 20 12-2014
b.
c.
d.
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
A.
INDEKS
PEMBANGUNAN
MANUSIA
(IPM)
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah pengukuran perbandingan
dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua
negara di seluruh dunia. Namun seiring dengan implementasi dan proses
Profil Kesehatan puskesmas Waihaong 2014
intervensi dari IPM tersebut maka telah disepakati dan dibuat indikator baru
yang dikenal dengan nama Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat
atau IPKM.
IPKM
dapat
digunakan
untuk
menentukan
peringkat
suatu
dan
sarana
prasarana
pendukung
serta
tingkat
kesehatan di
Grafik 5. Tren AKI, AKB, AKABA Kota Ambon Thn 2010 - 2013
B.
produktivitas
No.
Nama Penyakit
1327
25,63
Gastritis
593
11,45
557
10,76
550
10,62
527
10,18
494
9,54
408
7,88
333
6,43
289
5,58
Diare
98
1,89
10
Jumlah
PENYAKIT MENULAR
Penyakit menular adalah jenis penyakit yang telah ada sejak
jaman dulu yang seharusnya sudah dapat dieliminasi atau eradikasi
seperti pada banyak negara di Eropa dan Amerika. Dibanyak negara
Asia termasuk Indonesia, masalah penyakit infeksi masih merupakan
penyakit yang dominan dalam menyumbangkan angka kesakitan dan
kematian yang cukup tinggi. Perkembangan dalam beberapa tahun
terakhir ini merebak jenis penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus
maupun bakteri yang hampir tidak dapat dibendung. Hal ini membuat
jajaran kesehatan harus berupaya untuk kerja
swasta
maupun partisipasi
Penyakit Malaria
tahun
2013 sebanyak 40
perlu
mempengaruhi
kerjasama
keberhasilan
lintas
program
sistem
karena
kesehatan
di
sangat
daerah.
b.
Penyakit TB Paru
Penyakit TB paru merupakan salah satu penyakit infeksi
yang terbesar di antara penyakit infeksi lainya. Ada berbagai
penyakit infeksi TB yang bukan hanya pada paru tetapi juga TB
usus, TB kulit, TB otak dan TB kelenjar serta TB tulang. Penyakit
TB
paru
merupakan
perkembangannya
penyakit
pada
infeksi
dekade
menular
terakhir
yang
semakin
kasus dengan
15293
30
Prevalensi
c.
CDR
75
30
Sembuh
SR
11(37)
40,7
Kematian
d.
Penyakit Kusta
Kusta merupakan salah satu penyakit infeksi yang telah ada
sejak zaman sebelum masehi. Penyakit ini cukup menakutkan dan
menjadi perhatian pemerintah di seluruh dunia. Dengan adanya
perkembangan
ilmu
pengetahuan
dan
kemajuan
teknologi
daerah
di
Indonesia.
Untuk
itu,
WHO
sengaja
Kasus Tercatat PB / MB
0/1
Prevalensi
0/ 1
Kasus Baru PB / MB
0/1
Penyebab
diare
dipengaruhi
oleh
faktor
lingkungan
pemukiman
yang
membaik
ii.
Chikungunya
Penyakit ini sering dikelirukan dengan malaria ataupun
demam lainnya, sehingga jumlah sesungguhnya dari kasus
ini tidak diketahui dengan pasti, dan juga disebabkan pada
pencatatan dan pelaporan puskesmas, penyakit ini belum
masuk dalam diagnosis yang ada dalam format LB1; yang
menggunakan
kode
jenis
penyakit
berdasar
ICD-9.
Kusta,
dan
ketrampilan
keluarga.
Makin
tinggi
pendidikan,
Grafik 12. Tren Status Gizi Balita di Puskesmas Benteng Thn 20122014
BAB IV
UPAYA PELAYANAN KESEHATAN
Untuk mencapai VISI dan MISI Pembangunan Kesehatan kota Ambon,
yaitu Peningkatan kinerja, mutu serta manajemen pelayanan kesehatan yang
mantap dan pemberdayaan kesehatan masyarakat maka telah dilakukan
berbagai upaya pelayanan kesehatan masyarakat oleh segenap jajaran dinas
kesehatan dan didukung oleh masyarakat serta pemerintah daerah kota Ambon
melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
A.
b.
(tabel 29).
Kunjungan Neonatus
Neonatus adalah bayi baru lahir sampai umur 7 hari.
Neonatus merupakan sasaran
selama
tahun
2013
sebesar
6.374
atau
88.0%,
2.
3.
Pelayanan Imunisasi
Imunisasi merupakan
salah
satu
upaya
preventif
untuk
Standar
pelayanan
Minimal
(SPM)
kesehatan,
suatu
1.
Sesuai SPM,
kucuran
kesehatan
bagi
dana
masyarakat
berupa
miskin.
jaminan
Pelayanan
pemeliharaan
dilakukan
oleh
puskesmas rawat jalan, puskesmas rawat inap dan pelayanan kelas III
di RS.
Pada
tahun
2014,
jumlah
kunjungan
rawat
jalan
yang
Grafik
18.Jaminan
Pemeliharaaan
Kesehatan
di
Puskesmas
2.
satu
indikator
kesehatan
yang
(GAKY), Anemi Gizi, dan Kurang Vitamin A yang pada umumnya menyerang
kelompok usia rawan seperti ibu hamil, ibu menyusui, bayi, balita, anak usia
sekolah, wanita usia subur (WUS) dan golongan ekonomi rendah.
1.
2.
Kapsul Vitamin A
gangguan
kekebalan
tubuh
sehingga
gampang
3.
Pemberian Tablet Fe
Program pemerintah untuk memberikan tablet Fe (Fe sulfat 320 mg
dan asam folat 0,5 mg) bagi semua ibu hamil sebanyak satu tablet per
BAB V
SUMBER DAYA KESEHATAN
A.
SARANA KESEHATAN
Sarana kesehatan yang dapat disajikan pada saat ini meliputi
puskesmas dan jaringannya, serta sarana upaya kesehatan bersumber daya
masyarakat (UKBM) dan lain-lain.
1.
merupakan
unit
pelaksana
teknis
dari
Dinas
3.
serius
Pemerintah
desa
dan
masyarakat
untuk
4.
TENAGA KESEHATAN
1.
2012
2013
2014
11
11
11
Bidan
Farmasi
Gizi
Teknisi Medis
Sanitasi
Kesmas
Total
25
28
28
Medis
Perawat
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
PEMBIAYAAN KESEHATAN
Dari Pemerintah Pusat terdapat pembiayaan kesehatan melalui
program JKN sebesar Rp 170 510 123 - , dan program BOK sebesar Rp. 181
120 000.Total pembiayaan kesehatan untuk tahun 2014 sebesar Rp 351 630
123.dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp.52.632.914.505. Tahun 2011
sebesar Rp.46.531.635.113, berarti terjadi peningkatan
pembiayaan untuk
% APBD KESKOTA
DAK
JAMKESMAS
BOK
Jampersal
BPJS
2012
2013
2014
RUPIAH
RUPIAH
RUPIAH
9.575.000
14.187.500
172.600.000
179.717.500
6.980.000
21.325.000
170.510.123
4,63
LAIN-LAIN
KESIMPULAN
ratio
belum
mencukupi
kebutuhan,
apalagi
secara