Anda di halaman 1dari 9

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN HIGIENE SANITASI PENGELOLA

DEPOT AIR MINUM ISI ULANG (DAMIU) DENGAN KUALITAS AIR MINUM ISI
ULANG DI KOTA BANJARMASIN TAHUN 2017
Ayu Indriani1, Ridha Hayati2
1
Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, UNISKA
2
Dosen Kesehatan Masyarakat, UNISKA

ABSTRAK

Air merupakan suatu unsur yang sangat dibutuhkan oleh manusia dan harus dipenuhi, berdasarkan
PERMENKES No.492/MENKES/PER/IV/2010 air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau
tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan higiene sanitasi pengelola depot air minum isi
ulang dengan kualitas air minum isi ulang di Kota Banjarmasin tahun 2017.Penelitian ini bersifat survei analitik
dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dan sampel dalam penelitian ini sebanyak 82 responden dengan
teknik Total Sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner dan lembar observasi, dianalisis
menggunakan uji statistik Chi Square yang diolah menggunakan program komputer dengan α = 0,05. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kualitas air minum isi ulang sebagian besar berada dalam kategori memenuhi
syarat yaitu sebanyak 79 sampel (96,3%). Sebagian besar pengetahuan pengelola depot air minum termasuk
dalam kategori baik yaitu sebanyak 66 orang (80,5%). Sikap pengelola depot air minum sebagian besar berada
dalam ketegori positif yaitu sebanyak 79 orang (96,3%). Higiene sanitasi pengelola depot air minum sebagian
besar berada dalam kategori memenuhi syarat yaitu 79 orang (96,3%). Berdasarkan hasil uji statistik dengan
menggunakan uji Chi Square menunjukkan tidak ada hubungan pengetahuan dengan kualitas air minum isi
ulang (p = 0,096). Ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan kualitas air minum isi ulang (p = 0,003).
Ada hubungan yang bermakna antara higiene sanitasi dengan kualitas air minum isi ulang (p = 0,000). Saran
agar dilakukan pembinaan dan pengawasan secara berkala oleh Dinas Kesehatan Kota, Dinas Kesehatan agar
menerapkan pemberian stiker depot sehat terhadap seluruh depot air minum yang memenuhi syarat kesehatan
dan pengelola perlu meningkatkan higiene personal dalam pengelolaan air minum isi ulang.

Kata Kunci : Pengetahuan, sikap, higiene, sanitasi, kualitas air minum isi ulang, Banjarmasin.

ABSTRACT

Water is an element that is needed by humans and must be fulfilled, based on PERMENKES No.492 /
MENKES / PER / IV / 2010 drinking water is water through processing or without processing that complete
health requirements and can be drunk directly. The purpose of this research was to know the relationship among
refill drinking water station officer’s knowledge, attitude and hygiene sanitation with drinking water quality in
Banjarmasin, 2017. This research was an analytic survey with Cross Sectional approaching. Population and
sample in this research were 82 respondents by using technique of Total Sampling. The research instruments
were questionnaires and observation sheets, analyzed by using Chi Square test with α = 0,05. The results
showed that most quality of refill drinking water in the qualified category of 79 samples (96.3%). The most of
drinking water station officer’s knowledge included in the good category are 66 respondents (80.5%). The most
attitude of drinking water station officer’s attitude in the positive category are 79 respondents (96.3%). The
drinking water station officer’s hygiene sanitation are mostly in the eligible category are 79 respondents
(96.3%). Based on statistical test results by using Chi Square test showed that there was not a significant
relationship between knowledge with quality of drinking water (p = 0,096). There was a significant relationship
between attitude and quality of drinking water (p = 0,003). There was a significant relationship between
sanitation hygiene and the quality of drinking water (p = 0.000). The researcher suggest to the local health office
for doing controlling and guidance regulerly, the local health office should give all drinking water station that
complete the requirement a sticker and the officers should increase their personal hygiene.

Keywords : Knowledge, attitude, hygiene, sanitation, refill drinking water quality, Banjarmasin.

PENDAHULUAN manusia tidak akan bisa bertahan lama. Selain


Air sangat diperlukan oleh tubuh manusia berguna untuk manusia, air pun diperlukan oleh
seperti halnya udara dan makanan. Tanpa air, makhluk lain misalnya hewan dan tumbuh-
tumbuhan. Bagi manusia, air diperlukan untuk kerja puskesmas kota Banjarmasin. Untuk hasil
menunjang kehidupan, antara lain dalam kondisi pemeriksaan sampel air DAMIU dibulan Februari
yang layak untuk diminum tanpa mengganggu 2017 sebanyak 82 sampel yang diperiksa dan
kesehatan. Air minum adalah air yang dapat terdapat 15 sampel yang tidak memenuhi syarat
diminum langsung atau air yang dimasak terlebih kualitas. Dari data tersebut menunjukkan bahwa
dahulu sebelum dapat diminum (Dinkes Provinsi terdapat 18,2 % depot air minum isi ulang yang
Kalsel, 2010). hasil produksinya tidak layak untuk dikonsumsi
Setiap penyelenggara air minum wajib secara langsung. Hal ini dikarenakan terdapat
menjamin air  minum yang diproduksinya aman bakteri Coliform dan Escherichia coli pada hasil
bagi kesehatan. Air minum aman bagi kesehatan produksi air minum isi ulang (Dinkes Kota
apabila memenuhi persyaratan fisika, Banjarmasin, 2017).
mikrobiologis, kimiawi dan radioaktif yang dimuat
dalam parameter wajib dan parameter tambahan METODOLOGI PENELITIAN
(Permenkes RI No. 43 Tahun 2014). Jenis Penelitian
Pemerintah Republik Indonesia telah Penelitian ini merupakan penelitian survei
menetapkan syarat-syarat kualitas air minum analitik dengan rancangan potong lintang (cross
dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. sectional). Populasi dalam penelitian ini adalah
492/Menkes/Per/IV/2010. Parameter wajib Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) yang telah
penentuan kualitas air minum secara diperiksa kualitas air minum nya pada bulan Mei
mikrobiologi adalah total bakteri coliform dan tahun 2017 yang berjumlah 82. Sampel dalam
Escherichia coli. Air minum tidak diperbolehkan penelitian ini yaitu semua populasi. Teknik
mengandung  bakteri coliform dan Escherichia pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan
coli. Untuk parameter total Coliform dan dengan metode pengambilan sampel secara total
Escherichia coli, kadar maksimum yang sampling, sehingga besar sampel yang digunakan
diperkenankan adalah 0 per 100ml sampel. dalam penelitian ini berjumlah 82 Depot Air
Meningkatnya tingkat kontaminasi bakteri Minum Isi Ulang. Instrumen penelitian yang
coliform, menandakan tinggi pula resiko kehadiran digunakan untuk variabel pengetahuan dan variabel
bakteri-bakteri patogen lain yang bisa hidup dalam sikap adalah kuesioner, untuk variabel higiene
kotoran manusia dan hewan. Salah satu contoh sanitasi adalah lembar checklist yang diambil dari
bakteri patogen yang bisa ditemukan didalam air Permenkes RI No. 43 Tahun 2014, dan untuk
yang terkontaminasi kotoran manusia atau hewan kualitas air minum isi ulang menggunakan data
ialah bakteri Escherichia coli yang dapat sekunder dari hasil uji lab oleh Dinas Kesehatan
menyebabkan penyakit seperti diare, demam, sakit Kota Banjarmasin. Untuk mengukur atau menilai
perut dan muntah-muntah (Tarelluan dkk, 2016). variabel pengetahuan dan sikap adalah dengan cara
Kota Banjarmasin merupakan salah satu angket dan untuk mengetahui variabel higiene
daerah yang memiliki jumlah pertumbuhan depot sanitasi adalah dengan observasi data sekunder dari
air minum yang cukup tinggi dalam beberapa Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin.
tahun terakhir. Berdasarkan data dasar kesling
Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin terdapat 259 HASIL DAN PEMBAHASAN
depot air minum yang terdaftar dari 26 wilayah
Tabel 1 Distribusi Responden Menurut Umur pada syarat artinya hanya 3 dari 82 sampel yang
Pengelola Depot Air Minum Isi Ulang di Kota diperiksa tidak memenuhi syarat kualitas.
Banjarmasin Tahun 2017
No. Umur Klasifikasi
Jumlah (%) Tabel 4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan
(Tahun)
Responden Tentang Higiene Sanitasi Depot Air
≤ 40 tahun
Muda 43 52,4
> 40 tahun Tua 39 47,6 Minum Isi Ulang (DAMIU) di Kota Banjarmasin
Total 82 100
Tahun 2017
tabel 1 diatas menunjukan dari 82 responden
pengelola Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU)
responden berusia ≤ 40 tahun sebanyak 43 orang No. Pengetahuan Jumlah (%)
1. Baik 66 80,5
(52,4%), sedangkan responden berusia >40 tahun 2. Cukup 11 13,4
sebanyak 39 orang (47,6%). 3. Kurang 5 6,1
Total 82 100

Tabel 2 Distribusi Responden Menurut Tingkat Tabel 4 diatas menunjukkan bahwa pengetahuan
Pendidikan pada Pengelola Depot Air Minum Isi responden tentang higiene sanitasi Depot Air
Ulang di Kota Banjarmasin Tahun 2017 Minum Isi Ulang (DAMIU) sebagian besar
No. Pendidikan Jumlah (%) memiliki pengetahuan kategori baik sebesar 66
SD/SLTP 10 12,2
SLTA 53 64,6 orang (80,5%). Sedangkan sebagian kecil
D3/S1 19 23,2
pengetahuan responden kategori kurang sebesar 5
Total 82 100
orang (6,1%).
Berdasarkan tabel 2 diatas menunjukan dari 82
responden pengelola Depot Air Minum Isi Ulang
Tabel 5 Distribusi Frekuensi Sikap Responden
(DAMIU) sebagian besar responden memiliki
Tentang Higiene Sanitasi Depot Air Minum Isi
pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA)
Ulang (DAMIU) di Kota Banjarmasin Tahun 2017
sebanyak 53 orang (64,6%) sedangkan sebagian
kecil responden memiliki pendidikan Sekolah No. Sikap Jumlah (%)
1. Positif 79 96,3
Dasar (SD) dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama 2. Negatif 3 3,7
(SLTP) sebanyak 10 orang (12,2%). Total 82 100

Tabel 5 diatas menunjukkan bahwa sikap


Tabel 3 Distribusi Frekuensi Kualitas Air Minum
responden tentang higiene sanitasi Depot Air
Isi Ulang di Kota Banjarmasin Tahun 2017
Minum Isi Ulang (DAMIU) kategori positif
No. Kualitas Air Minum Isi Jumlah (%)
Ulang sebanyak 79 orang (96,3%) dan sikap responden
1. Memenuhi Syarat 79 96,3
kategori negatif sebanyak 3 orang (3,7%). Dengan
Tidak Memenuhi
2. 3 3,7
Syarat demikian dapat dikatakan sebagian besar sikap
Total 82 100
responden pengelola Depot Air Minum Isi Ulang
Tabel 3 diatas menunjukkan bahwa kualitas air (DAMIU) di Kota Banjarmasin kategori positif.
minum isi ulang di Kota Banjarmasin Tahun 2017
dari 82 sampel yang diperiksa, sebagian besar 79 Tabel 6 Distribusi Frekuensi Higiene Sanitasi
(96,3%) sampel air minum isi ulang memenuhi Responden Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU)
di Kota Banjarmasin Tahun 2017
No. Higiene Sanitasi Jumlah (%) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
1. Memenuhi Syarat 79 96,3
Tidak Memenuhi sebagian besar Depot Air Minum Isi Ulang
2. 3 3,7
Syarat (DAMIU) di Kota Banjarmasin dikatakan
Total 82 100
layak konsumsi atau memenuhi syarat kualitas
Tabel 6 diatas menunjukkan bahwa higiene sanitasi karena sudah dilakukan pemeriksaan sampel
Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) yang air minum isi ulang oleh pihak puskesmas
memenuhi syarat sebanyak 79 orang (96,3%) dan secara berkala di laboratorium untuk melihat
higiene sanitasi responden yang tidak memenuhi kandungan bakteriologis Coliform dan
syarat sebanyak 3 orang (3,7%). Dengan demikian Escherichia coli pada sampel air minum isi
dapat dikatakan sebagian besar higiene sanitasi ulang.
responden pengelola Depot Air Minum Isi Ulang
(DAMIU) di Kota Banjarmasin memenuhi syarat. 2. Pengetahuan Pengelola Depot Air Minum
Isi Ulang (DAMIU)
PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang telah
1. Kualitas Air Minum Isi Ulang dilakukan menunjukkan bahwa pengetahuan
Berdasarkan hasil uji laboratorium air pengelola depot air minum isi ulang di Kota
minum isi ulang dengan standar Pemenkes Banjarmasin paling banyak dalam kategori
Republik Indonesia No. pengetahuan baik dan paling sedikit dalam
492/MENKES/PER/IV/2010. Hasil kualitas air kategori pengetahuan kurang, pengetahuan
minum isi ulang yang dilakukan pada baik sebanyak 66 orang (80,5%), cukup 11
penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian orang (13,4%), dan kurang 5 orang (6,1%).
besar kualitas air minum isi ulang di Kota Pengetahuan pengelola depot air minum isi
Banjarmasin Tahun 2017 dalam kategori ulang baik karena dari informasi yang didapat,
memenuhi syarat konsumsi. Hal ini terlihat pengelola pernah mendapatkan sosialisasi dan
dari tabel 4.7 menunjukan bahwa kualitas air kursus mengenai higiene sanitasi depot air
minum isi ulang yang memenuhi syarat minum isi ulang dari Dinas Kesehatan Kota
sebanyak 79 depot (96,3%) dan kualitas air Banjarmasin yang diadakan 1 tahun sekali.
minum isi ulang yang tidak memenuhi syarat 3. Sikap Pengelola Depot Air Minum Isi Ulang
sebanyak 3 depot (3,7%). (DAMIU)
Berdasarkan Permenkes RI No. 492 Tahun Berdasarkan penelitian yang telah
2010 bakteri Escherichia coli dan coliform dilakukan menunjukkan bahwa sikap
tidak diperbolehkan berada dalam air minum. pengelola depot air minum isi ulang di Kota
Parameter mikrobiologi kadar maksimum yang Banjarmasin sebagian besar dalam kategori
diperbolehkan dalam air minum yaitu 0 per positif. Sikap positif sebanyak 79 orang
100 ml air minum. Apabila kualitas air minum (96,3%) dan sikap negatif sebanyak 3 orang
yang tidak memenuhi syarat khususnya (3,7%). Hal ini sesuai dengan jawaban
kualitas bakteriologis akan menimbulkan pernyataan responden. Pengelola depot air
gangguan kesehatan yaitu timbulnya penyakit minum isi ulang lebih banyak memiliki sikap
seperti diare. positif karena memang adanya pemberian
informasi tentang pentingnya melaksanakan
prinsip-prinsip higienitas dan melakukan lebih dari satu mikro filter dengan ukuran
praktek mengenai higiene sanitasi dari berjenjang, semakin banyak mikro filter maka
Puskesmas maupun Dinas Kesehatan Kota semakin bagus kualitas air minum tersebut
Banjarmasin. karena mikro filter berfungsi untuk melakukan
penyaringan, namun untuk peralatan sterilisasi
4. Higiene Sanitasi Pengelola Depot Air seperti ultra violet yang sinar UV nya
Minum Isi Ulang (DAMIU) berfungsi membunuh bakteri patogen dalam air
Berdasarkan penelitian yang telah minum, memang ditemukan masih ada
dilakukan menunjukkan bahwa higiene sanitasi pengelola yang menggunakannya secara tidak
pengelola depot air minum isi ulang di Kota benar bahkan ada yang sampai ultravioletnya
Banjarmasin sebagian besar dalam kategori tidak berfungsi.
memenuhi syarat. Higiene sanitasi yang Hasil inspeksi depot air minum dari aspek
memenuhi syarat sebanyak 79 orang (96,3%) penjamah secara umum kondisi fisik
dan higiene sanitasi yang tidak memenuhi responden ketika bekerja dalam keadaan sehat
syarat sebanyak 3 orang (3,7%). Hal ini karena dan operator/penanggung jawab/pemilik sudah
telah dilakukan inspeksi sanitasi depot air memiliki sertifikat telah mengikuti kursus
minum isi ulang oleh Puskesmas di wilayah higiene sanitasi depot air minum. Dari
kerja masing-masing setiap kali pemeriksaan informasi di lapangan, sertifikat didapat dari
kualitas air minum serta adanya pengawasan kursus higiene yang diadakan oleh Dinas
dan pembinaan oleh Dinas Kesehatan Kota Kesehatan Kota Banjarmasin.
Banjarmasin. Tempat yang terjamin higiene dan
Hasil inspeksi sanitasi depot air minum sanitasinya, tenaga kerja yang sehat dan
dari aspek tempat yang meliputi lantai, berperilaku bersih serta peralatan yang
dinding, atap, langit-langit, pintu, sekat direkomendasikan aman serta air baku yang
pemisah ruang pencucian dan pengisian galon, berasal dari sumber air bersih dan pengawasan
pencahayaan, ventilasi, kelembaban udara, yang terus menerus akan menjamin mutu air
sebagian besar depot sudah memenuhi syarat, minum produksi depot air minum sehat dan
hanya saja pada akses fasilitas sanitasi dasar aman.
yaitu tempat cuci tangan yang dilengkapi air
mengalir dan sabun, hanya sebagian kecil yang 5. Hubungan Pengetahuan Dengan Kualitas
menyediakan nya bahkan ketika melayani Air Minum Isi Ulang di Kota Banjarmasin
konsumen pun tak jarang peneliti melihat Tahun 2017
pengelola melakukan proses air minum isi Berdasarkan hasil yang diuji secara
ulang tanpa mencuci tangan terlebih dahulu. statistik dari 82 responden dengan
Hasil inspeksi sanitasi depot air miunm menggunakan analisis chi square didapatkan
dari aspek peralatan yang meliputi tandon air nilai p = 0,096 > α = 0,05 yang artinya tidak
baku, filterisasi, desinfeksi, pencucian galon ada hubungan yang bermakna antara
dan pengisian galon, dan peralatan sterilisasi pengetahuan dengan kualitas air minum isi
hampir seluruh depot sudah memenuhi syarat ulang. Hasil Penelitian yang didapat dari
kelaiakan dan memang seluruh depot memiliki jawaban responden rata-rata pengetahuannya
baik, karena dari informasi yang didapat di Kota Banjarmasin, yang dilaksanakan satu
dilapangan, pengelola pernah mendapatkan tahun sekali serta adanya pengawasan yang
sosialisasi mengenai higiene sanitasi Depot Air dilakukan oleh pihak Puskesmas maupun
Minum Isi Ulang (DAMIU) dari Dinas Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin. Apabila
Kesehatan Kota Banjarmasin yang diadakan 1 ditemukan depot air minum yang tidak
tahun sekali. memenuhi syarat higiene sanitasi akan
diberikan teguran oleh pihak Dinas Kesehatan
6. Hubungan Sikap Dengan Kualitas Air untuk memperbaiki higiene sanitasi depotnya.
Minum Isi Ulang di Kota Banjarmasin Berdasarkan hasil inspeksi sanitasi yang
Tahun 2017 dilakukan oleh pihak puskesmas sebenarnya
Berdasarkan hasil yang diuji secara seluruh depot memenuhi syarat kelaiakan fisik,
statistik dari 82 responden dengan tetapi mengacu pada Permenkes RI No. 43
menggunakan analisis chi square didapatkan Tahun 2014, jika hasil pemeriksaan telah
nilai p = 0,003 < α = 0,05 yang artinya ada mencapai nilai yang ditentukan, tetapi pada
hubungan yang bermakna antara sikap dengan objek kualitas air minum tidak memenuhi
kualitas air minum isi ulang. syarat, berarti DAM yang bersangkutan tidak
Berdassarkan informasi di lapangan, memenuhi syarat kesehatan, karena dari hasil
bahwa memang ada intervensi yang diberikan pemeriksaan sampel air minum isi ulang di
pihak Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin laboratorium menyatakan terdapat 3 depot
melalui kegiatan sosialisasi higiene sanitasi yang mengandung bakteri Coliform yang
dan kursus pelatihan pengelolaan bagi artinya kualitas air minum tidak memenuhi
penjamah depot air minum serta diadakannya syarat kesehatan maka otomatis higiene
monitoring langsung ke lapangan oleh Dinas sanitasinya pun juga tidak memenuhi syarat.
Kesehatan dan Puskesmas.
KESIMPULAN
7. Hubungan Higiene Sanitasi Dengan Berdasarkan hasil penelitian yang telah
Kualitas Air Minum Isi Ulang di Kota dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa:
Banjarmasin Tahun 2017 1. Kualitas Air Minum Isi Ulang di Kota
Berdasarkan hasil yang diuji secara Banjarmasin Tahun 2017 diketahui sebagian
statistik dari 82 responden dengan besar memenuhi syarat sebanyak 79 depot
menggunakan analisis chi square didapatkan (96,3%).
nilai p = 0,000 < α = 0,05 yang artinya ada 2. Sebagian besar pengetahuan responden
hubungan yang bermakna antara higiene kategori baik sebanyak 66 orang (80,5%).
sanitasi dengan kualitas air minum isi ulang 3. Sebagian besar sikap responden kategori
pada penelitian ini. positif sebanyak 79 orang (96,3%).
Berdasarkan temuan dilapangan peneliti 4. Sebagian besar higiene sanitasi pengelola
memperoleh informasi tentang adanya depot air minum isi ulang memenuhi syarat
pelatihan yang dilaksanakan oleh Dinas sebanyak 79 orang (96,3%).
Kesehatan Kota Banjarmasin untuk 5. Tidak ada hubungan pengetahuan dengan
meningkatkan higiene sanitasi pengelola depot kualitas air minum isi ulang di Kota
Banjarmasin, dengan nilai p = 0,096 (p > http://eprints.undip.ac.id/14512/ [diakses
0,05). 27 Juli 2017].
6. Ada hubungan sikap dengan kualitas air Azwar, S. 2005. Sikap manusia teori dan
minum isi ulang di Kota Banjarmasin, dengan pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka
nilai p = 0,003 (p < 0,05). belajar.
7. Ada hubungan higiene sanitasi dengan kualitas Bambang, A.G, Fatimawati, Kojong, N.S.
air minum isi ulang di Kota Banjarmasin, 2014. Analisis Cemaran Bakteri Coliform
dengan nilai p = 0,000 (p < 0,05). Dan Identifikasi Escherichia Coli Pada
Air Isi Ulang Dari Depot Di Kota
Manado. Vol. 3, No. 3, Agustus 2014.
SARAN

1. Dinas kesehatan agar menerapkan pemberian


https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/phar
stiker depot sehat terhadap seluruh DAMIU
macon/article/viewFile/5450/4957
yang memenuhi syarat kesehatan bakteriologis
[diakses 11 Mei 2017].
serta memberikan sanksi berupa peringatan
Boris, J. 2015. Perilaku Pekerja Depot Air
secara lisan dan tulisan terhadap DAMIU
Minum Isi Ulang Dalam Menjaga
terutama DAMIU dengan kualitas air minum
Kualitas Air Minum Isi Ulang Kabupaten
yang tidak memenuhi syarat bakteriologis.
Dairi Tahun 2015. Skripsi Sarjana.
2. Pengelola lebih memperhatikan terhadap
Fakultas Kesehatan Masyarakat.
higiene sanitasi DAMIU dan selalu melakukan
Universitas Sumatera Utara.
pengawasan terhadap pekerjaan operator
depotnya sehingga higiene sanitasi dan kualitas
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle
air depot baik dan mencegah terjadinya
/123456789/56117/Cover.pdf?
pencemaran terhadap air minum.
sequence=7&isAllowed=y [diakses 5 Mei
3. Bagi peneliti selanjutnya dapat dijadikan
2017].
rujukan penelitian selanjutnya mengenai
Chandra, B. 2007. Pengantar Kesehatan
variabel-variabel lain yang berhubungan
Lingkungan. Jakarta: Penerbit Buku
dengan kualitas air minum isi ulang dengan
Kedokteran EGC.
desain penelitian yang berbeda untuk dapat
Depperindag RI, 2004. Keputusan
mengembangkan penelitian.
Menperindag RI No.
651/MPP/Kep/10/2004 Tentang
DAFTAR PUSTAKA
Persyaratan Teknis Depot Air Minum dan
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu
Perdagangannya. Depperindag RI,
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka cipta.
Jakarta.
Asfawi, Supriyono (2004) Analisis Faktor
Dinkes Provinsi Kalsel. 2010. Pedoman
Yang Berhubungan Dengan Kualitas
Pengawasan Kualitas Air Minum.
Bakteriologis Air Minum Isi Ulang Pada
Edberg, M. 2009. Buku Ajar Kesehatan
Tingkat Produsen Di Kota Semarang.
Masyarakat Teori Sosial dan Perilaku.
Thesis. Universitas Diponegoro.
Jakarta, EGC
Kemenkes RI. 2010. Permenkes RI No. Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan
492/Menkes/Per/IV/2010 Tentang Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka cipta.
Persyaratan Kualitas Air Minum. . 2007. Promosi Kesehatan
Kemenkes RI, Jakarta. dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka. cipta.
Kemenkes RI. 2010. Permenkes RI . 2010. Metodologi Penelitian
No.736/MENKES/PER/VI/2010. Tata Kesehatan. Jakarta: Rineka cipta.
Laksana Pengawasan Kualitas Air Prihatini, R. 2012. Kualitas Air Minum Isi
Minum. Kemenkes RI, Jakarta. Ulang pada Depot Air Minum Di wilayah
Kemenkes RI. 2014. Permenkes RI No.43. Kabupaten Bogor Tahun 2012, Skripsi
Tentang Higiene Sanitasi Depot Air Sarjana. Universitas Indonesia.
Minum. Kemenkes RI, Jakarta. http://scholar.unand.ac.id/12748/4/Daftar
Khoeriyah, A. Anies. Sunoko, H.R. 2013. %20Pustaka.pdf [5 Mei 2017].
Aspek Kualitas Bakteriologi dan Hygiene Purba, I.O. 2011. Pelaksanaan
Sanitasi Fisik Depot Air Minum Isi Ulang Penyelenggaraan Hygiene Sanitasi Depot
(DAMIU) di Kecamatan Cimareme di
Kabupaten Bandung Barat. Prosiding Kecamatan Medan Johor, Skripsi Sarjana,
Seminar Nasional Pengelolaan Universitas Sumatera Utara, Medan.
Sumberdaya Alam dan Lingkungan 2013. http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123
http://eprints.undip.ac.id/40580/1/010- 456789/24439/Cover.pdf?sequence=7
Ari_Khoeriyah.pdf [diakses 07 Mei 2017]. [diakses 5 Mei 2017].
Maharani, Atika Dewi. 2007. Faktor - Faktor Putri, E.M.D. 2015. Hubungan Higiene
Yang Berhubungan Dengan Kualitas Sanitasi Dengan Kontaminasi Bakteri
Bakteriologis Air Minum Isi Ulang Di Coliform Pada Air Minum Isi Ulang Di
Kabupaten Jepara. Skripsi Sarjana. Kecamatan Seberang Ulu I Kota
Universitas Diponegoro. Palembang Tahun 2015. Skripsi Sarjana.
http://eprints.undip.ac.id/29264/ [diakses Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan.
27 Juli 2017]. Universitas Islam Negeri Syarif
Maulana, Heri D.J. 2009. Promosi Kesehatan. Hidayatullah, Jakarta.
Jakarta, EGC.
Mirza, M. Navis. 2014. Higiene Sanitasi dan http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstre
Jumlah Coliform Air Minum. Jurnal am/123456789/28892/1/EFRI
Kesehatan Masyarakat. Kesmas 9 (2) %20MALISA%20DWI%20PUTRI-
(2014) 167-173. FKIK.pdf [diakses 5 Mei 2017].
http://download.portalgaruda.org/article.ph Riduwan. 2005. Skala Pengukuran Variabel-
p?article=149852&val=5652 [diakses 27 Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.
April 2017]. Suprihatin, B dan Adriyani, R. 2008. Higiene
Mubarak, I.Wahid, Chayati, Nurul. 2007. Ilmu Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang Di
Kesehatan Masyarakat Teori dan Kecamatan Tanjung Redep Kabupaten
Aplikasi. Salemba Medika, Jakarta. Berau Kalimantan Timur. Vol. 4, No. 2,
Januari 2008.
[http://journal.unair.ac.id/filerPDF/9.DAM
IU_Bambang.pdf [diakses 04 Mei 2017].
Tarelluan, E.G. Sapulete, M.R. Monintja,
Tyrsa C.N. 2016. Gambaran Kualitas Air
Minum Isi Ulang (Damiu) Di Kelurahan
Malalayang II. Vol. IV, No. 1, Februari
2016.

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/JK
KT/article/viewFile/11269/10860 [diakses
07 Maret 2017].
Widiyanti, N.L.P.T dan Ristiati, N.P. 2004.
Analisis Kualitatif Bakteri Koliform Pada
Depot Air Minum Isi Ulang di Kota
Singaraja Bali.Vol. 3, No. 1, April 2004.

http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.p
hp/jek/article/download/1332/1060
[diakses 28 April 2017].

Anda mungkin juga menyukai