Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN 3 (PBL 3)

PEMINATAN KESEHATAN REPRODUKSI

DISUSUN OLEH :

NAMA : WHELLI MURSALA


NPM : 1106133143

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


PROGRAM SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2013
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni untuk
mencegah penyakit, memperpanjang hidup, mempromosikan
kesehatan dengan menggerakkan potensi seluruh masyarakat.
Kesehatan masyarakat berkaitan erat dengan perubahan
perilaku sehat dari dalam diri masyarakat dilandasi kesadaran
sendiri (dari, oleh dan untuk masyarakat). Sarjana kesehatan
masyarakat sebagai petugas kesehatan berperan sebagai
stimulator melalui upaya penyuluhan dan promosi kesehatan
(Idward, 2012).
Pengertian Kesehatan Masyarakat Menurut Winslow (1920)
bahwa Kesehatan Masyarakat (Public Health) adalah Ilmu dan
Seni yang dapat mencegah penyakit, memperpanjang hidup,
dan meningkatkan kesehatan, melalui Usaha-usaha
Pengorganisasian masyarakat untuk:
a. Perbaikan sanitasi lingkungan
b. Pemberantasan penyakit-penyakit menular
c. Pendidikan untuk kebersihan perorangan
d. Pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan perawatan
untuk diagnosis dini dan pengobatan
e. Pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang
terpenuhi kebutuhan hidup yang layak dalam memelihara
kesehatannya.

Kesehatan Reproduksi mendapat perhatiaan khusus secara


global sejak diangkatnya materi tersebut dalam Konfresi
Internasional tentang Kependudukan dan Pembangunan
Internasional Conference on Population and Development (ICPD)
di Kairo Mesir pada tahun 1994. Sekitar 180 negara
berpartisipasi dalam Konferensi tersebut. Hal penting dalam
konferensi tersebut adalah disepakatinya perubahan paradigma
dalam pengelolaan masalah kependudukan dan pembangunan
dari pendekatan pengendalian populasi dan penurunan
fertilitas/keluarga bencana menjadi pendekatan yang terfokus
pada kesehatan reproduksi. Perubahan paradigma ini
menempatkan manusia menjadi subyek berbeda dari
sebelumnya yang menempatkan manusia sebagai obyek.
Dengan demikian upaya pengendalian penduduk perlu
mempertimbangkan pemenuhan kebutuhan kesehatan
reproduksi bagi pria dan wanita sepanjang siklus hidup,
termasuk hak-hak reproduksi. Terkadang didalamnya isu
kesetaraan gender,martabat dan pemberdayaan wanita,serta
tanggung jawab pria dalam kaitannya dengan kesehatan
reproduksi. Dengan pendekatan ini diharapkan bahwa dalam
menjaga kestabilan pertumbuhan penduduk dunia,kebutuhan
serta hak reproduksi pria dan wanita sepanjang siklus
kehidupan mendapat perhatian khusus. Kestabilan pertumbuhan
penduduk akan dapat dicapai secara lebih baik bila kebutuhan
kesehatan reproduksi terpenuhi dan hak reproduksi dihargai
(Depkes,2008).
Di tingkat Internasional tersebut telah disepakati definisi
kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera
fisik,mental dan sosial secara utuh,tidak semata-mata bebas
dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang berkaitan
dengan sistem reproduksi serta fungsi dan prosesnya. Karena
setiap individu mempunyai hak untuk mengatur jumlah
keluarganya,kapan mempunyai anak,dan memperoleh
penjelasan yang lengkap tentang cara-cara
kontrasepsi,sehingga dapat memilih cara yang tepat dan
disukai. Selain itu, hak untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan reproduksi lainnya seperti pelayanan
antenatal,persalinan,nifas dan pelayanan bagi bayi baru
lahir,kesehatan remaja dan lainnya perlu di jamin dan bisa
mendapatkannya di pusat kesehatan masyarkat (Puskesmas).
Kegiatan pengalaman belajar lapangan (PBL 3) ini
diharapkan mahasiswa dapat melakukan identifikasi masalah
yang dihadapi dari kegiatan kesehatan
reproduksi,menganalisa,serta memberikan responsif dan
antisipatif dalam melakukan pemecahan berbagai masalah
kesehatan masyarakat terutama masalah kesehatan
reproduksi. Bagi FKM UI,PBL 3 merupakan wahana untuk
meningkatkan keterkaitan dan kesepadanan antara subtansi
pendidikan dengan instansi/institusi dimana mahasiswa
melaksanakan PBL 3 nya. Melalui kemitraan yang
terbentuk,maka diharapkan diantara mereka yang terlibat akan
berkembang dialog yang diyakini akan melahirkan pemahaman
yang lebih utuh dan akhirnya dapat menghasilkan pengetahuan
serta keterampilan yang lebih relevan.

1.2Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Terbentuknya pemahaman yang utuh dalam diri mahasiswa
tentang suatu kegiatan di bidang kesehatan reproduksi, di mana
dalam kegiatannya memberikan kesempatan seluas-luasnya
kepada mahasiswa untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang diperoleh di bangku kuliah untuk dipraktekkan
langsung di lapangan.

1.2.2 Tujuan Khusus


Setelah mengikuti kegiatan Prakesmas diharapkan
mahasiswa:
a. Memberikan pengalaman terhadap masalah-masalah
kesehatan masyarakat, khususnya masalah kesehatan
reproduksi yang sebenarnya dan mencoba melakukan upaya
pemecahan masalah denga teori dan praktek yang telah
diperoleh.
b. Mampu menggali lebih dalam atas suatu permasalahan
kesehatan masyarakat, khususnya masalah kesehatan
reproduksi dengan melakukan berbagai metode pengumpulan
data yang sesuai dengan kebutuhan.
c. Mampu merencanakan dan melaksanakan kegiatan intervensi
kesehatan masyarakat, khususnya masalah kesehatan
reproduksi sesuai dengan prioritas masalah

1.3Manfaat
Berikut ini diuraikan berbagai manfaat yang diharapkan
dapat diperoleh oleh setiap pihak yang terlibat, baik mahasiswa,
FKM UI, maupun pihak Puskesmas Mekar Wangi .
1.3.1 Mahasiswa
a. Terpapar dengan berbagai permasalahan nyata di lapangan
b. Mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang lebih
aplikatif dalam bidang kesehatan reproduksi.
c. Bekerja di dalam tim untuk memecahkan masalah
d. Menggunakan metodologi yang relevan untuk melakukan
analisis situasi, mengidentifikasi masalah, menetapkan
alternatif pemecahan masalah, merencanakan program
intervensi, menerapkan kegiatan intervensi, melakukan
pemantauan kegiatan intervensi serta menilai keberhasilan
intervensi.
e. Mendapatkan bahan untuk penulisan karya ilmiah yang setara
dengan skripsi.

1.3.2 Fakultas Kesehatan Masyarakat UI


a. Terbinanya suatu jaringan kerjasama dengan pihak
Puskesmas Mekar Wangi dalam upaya meningkatkan
keterkaitan dan kesepadanan antara substansi akademik
dengan pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusia
yang dibutuhkan dalam pembangunan kesehatan reproduksi
b. Tersusunnya kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan nyata
dilapangan
c. Meningkatnya kapasitas dan kualitas pendidikan dengan
menghasilkan peserta didik yang terampil.

1.3.3 Puskesmas Mekar Wangi


a. Dapat memanfaatkan pengetahuan mahasiswa, baik dalam
kegiatan manajemen maupun kegiatan operasional.
b. Dapat memanfaatkan tenaga pembimbing akademik untuk
memberikan asupan yang relevan dengan kegiatan
manajemen maupun operasional di Puskesmas Mekar Wangi.
c. Dapat memperoleh asupan yang lebih luas dari staff FKM UI
melalui kegiatan seminar, lokakarya, dan lain sebagainya
d. Dapat mengembangkan kemitraan dengan FKM UI dan
institusi lain yang terlibat dalam Prakesmas, baik untuk
kegiatan penelitian maupun pengembangan
BAB II
PELAKSANAAN

2.1 Metodologi
Pada praktikum kesehatan masyarakat, kami mendapat data,
info terstruktur, fungsi dan upaya program kesehatan reproduksi
melalui metode wawancara, pengumpulan data sekunder, praktik
lapangan (konseling, penyuluhan, pemecahan masalah dan
manajemen program. Langkah-langkah kegiatan ini dibagi
menjadi 2 tahap meliputi:

2.1.1 Pra Pelaksanaan Kegiatan


Dalam pengalaman belajar lapangan (PBL 3) ini, data akan
diperoleh melalui tahap sebagai berikut:
a. Membuat proposal
b. Konsultasi dengan Dosen Pembimbing
c. Pengajuan proposal
d. Pengajuan surat administrasi dan persiapan lapangan

2.1.2 Tahap Pelaksanaan


Kegiatan selama pengalaman belajar lapangan
(implementasi prakesmas dan pemantauan lapangan) adalah
melakukan konseling pada 8 kasus baik kasus individu ataupun
kelompok kecil, praktik penyuluhan 1 kali pada kelompok besar
sebanyak 1 kali.
2.2 Prinsip umum PBL 3 Kesehatan Reproduksi
2.2.1Definisi Praktikum Kesehatan Masyarakat
Prakesmas merupakan kegiatan intrakurikuler terstruktur yang
merupakan wahana bagi para mahasiswa untuk memahami berbagai
kegiatan kesehatan masyarakat sehingga akhirnya dapat memahami
situasi nyata di lapangan.
2.2.2 Area Praktikum Kesehatan Masyarakat
Area Prakesmas Kesehatan Reproduksi terdiri dari lima area,
yaitu:
a. Kesehatan Ibu dan Anak
b. Keluarga Berencana
c. Kesehatan Reproduksi Remaja
d. Infeksi Menular Seksual/HIV/AIDS
e. Kesehatan Reproduksi Lansia

2.2.3 Komponen Kompetensi Praktikum Kesehatan Masyarakat


Komponen kompetensi Kesehatan Reproduksi yang harus
dilakukan pada saat Prakesmas adalah:
a. Praktik konseling pada 8 kasus baik kasus individu ataupun
kelompok
b. Praktik penyuluhan kesehatan pada kelompok besar sebanyak
1 kali.

2.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


2.3.1 Waktu
Waktu pelaksanaan PBL 3 menggunakan perhitungan 3 SKS
termasuk didalamnya kegiatan persiapan pelaksanaan
(pembekalan dan perizinan) dan evaluasi maka jumlah hari kerja
PBL 3 adalah selama 24 hari dengan jumlah jam kerja 1 hari
adalah 8 jam.
2.3.2 Tempat
Prakesmas akan dilaksanakan di Puskesmas Mekar Wangi.

Jadwal Kegiatan PBL 3

Minggu
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Pembekalan
Pembuatan
proposal
Administrasi &
Persiapan
Lapangan
Implementasi
Prakesmas
Pemantauan
Lapangan
Pembimbingan
Laporan
Seminar/presentasi
Mahasiswa
Peminatan Kesehatan Reproduksi

BAB III
PENUTUP

Demikian proposal ini dibuat untuk kepentingan praktikum


kesehatan masyarakat di Puskesmas Mekar Wangi semoga dapat
dijadikan acuan dalam pelaksanaan kerja praktik yang akan
dilaksanakan. Besar harapan saya untuk mendapatkan dukungan
dan bantuan dari seluruh unit kerja Puskesmas Mekar Wangi. Atas
perhatian dan kerja samanya, penulis sampaikan terima kasih.

Depok, 08 Oktober 2013


Hormat saya,

Whelli Mursala
NPM : 1106133143

Anda mungkin juga menyukai