Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara kodrati manusia selalu ingin mendidik keturunanya yang dilakukan
pada setiap tahapan umur. Baik tahapan janin, bayi, balita, kanak-kanak, remaja,
dewasa maupun usia lanjut. Anak-anak memasuki tahapan dimana mereka sudah
cukup mengerti dan memahami sesuatu serta mampu memahami mana yang baik dan
mana yang buruk. Pada tahapan ini, seorang individu sedang menggali potensi dirinya
yang digunakan dalam rangka mencapai kematangan ketika individu tersebut beranjak
dewasa. Namun, emosi anak-anak kadang kala labil sehingga harus diarahkan dan
diolah sedemikian rupa agar tidak terjerumus pada sesuatu yang dapat merugikan
dirinya maupun orang lain di sekitarnya.

Pada masa inilah, setiap individu akan mengalami masa-masa sekolah dimana
mereka akan berinteraksi ke dalam lingkup yang lebih luas dengan berbagai
karakteristik yang berbeda-beda. Oleh karena itu, harus dipelajari dan dipahami setiap
karakter anak usia sekolah agar dapat memberikan tugas dengan tepat yang dapat
mengoptimalkan potensi mereka yang sesuai dengan umur mereka.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep tumbuh kembang anak ?
2. Apa saja aspek-aspek perkembangan anak ?
3. Bagaimana masa perkembangan usia sekolah ?
4. Bagaiamana pemberian makan pada anak usia yang berbeda-beda ?
5. Asuhan Keperawatan Anak Dengan Masalah Tumbuh
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Memahami konsep tumbuh kembang anak
b. Memahami aspek-aspek perkembangan anak
c. Memahami masa perkembangan usia sekolah
d. Memahami pemberian makan pada usia anak yang berbeda-beda
e. Mengetahui askpe pada anak
2. Tujuan Khusus
a. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Dokumentasi Keperawatan

Dokumentasi Keperawatan 1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Tumbuh Kembang Anak


1. Definisi pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan merupakan bertambahnya jumlah dan besarnya sel diseluruh
bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur, sedangkan perkembangan
merupakan bertambahnya kesempurnaan fungsi alat tubuh yang dapat di capai
melalui tumbuh kematangan dan belajar (Whelly & Wong, 2000).
2. Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang
Pada anak usia sekolah, secara umum aktivitas fisik pada anak semakin
tinggi dan memperkuat kemampuan motoriknya. Secara khusus perkembangan
pada masa ini anak banyak mengembangkan kemampuan interaksi sosial,
perkembangan konsep diri, keterampilan membaca, menulis serta berhitung, serta
belajar menghargai di sekolah.
Faktor genetik, meliputi :

Faktor keturunan masa konsepsi

Bersifat tetap atau tidak berubah sepanjang kehidupan

Menentukan beberapa karakteristik seperti jenis kelamin, ras, rambut, warna


mata, pertumbuhan fisik, sikap tubuh dan beberapa keunikan psikologis
seperti temperamen

Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan


lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal.

Faktor eksternal / lingkungan, meliputi :

Mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir hayatnya,


dan sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan. Faktor eksternal
yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan
yang kurang baik akan menghambatnya

Keluarga Pengalaman hidup

Teman sebaya Kesehatan

Dokumentasi Keperawatan 2
Lingkungan tempat tinggal

Pada saat ini kepuasan anak mulai terintegrasi, anak masuk dalam masa
pubertas dan berhadapan langsung pada tuntutan sosial seperti hubungan dengan
teman sebaya atau sekelompoknya. Anak sudah memandang realistis dari dirinya
dan mempunyai anggapan yang sama dengan orang lain, sifat egosentrik sudah
mulai hilang sebab anak mempunyai pengertian tentang keterbatasan diri sendiri,
sifat pikiran sudah mempunyai dua pandangan atau di sebut reversebilitas
merupakan cara pandang dari arah berlawanan.
3. Sosialisasi
Anak mulai sadar atas kemampuannya untuk bekerjasama dengan orang
lain. Ia mulai mengerti bahawa orang bisa mempunyai pendapat yang berbeda
mengenai suatu hal yang sama. Ia pun mulai belajar untuk menyesuaikan diri
dengan teman temannya dan belajar untuk menerima pendapat yang berbeda dari
pendapatnya sendiri.

B. Aspek-aspek Perkembangan Anak


Banyak penelitian mengenai perkembangan anak dilakukan oleh Gesell dan
rekan rekannya di Amerika serta oleh Illingworth dan Sheridan di Inggris. Beberapa
patokan perkembangan telah di uraikan dan telah di buat grafik serta tabel untuk
mengkaji anak-anak pada umur yang berbeda-beda. Walaupun demikian setiap tabel
atau grafik harus di anggap sebagai perkiraan dan tidak dapat dipakai untuk setiap
anak. Perkembangan secara erat berkaitan dengan pematangan dari susunan saraf.
Misalnya, bayi tidak akan mampu mengangkat suatu benda sebelum susunan saraf
berkembang mencapai titik dimana koordinasi otot memungkinkan. Kendati pun
ukuran susunan saraf yang besar pada saat lahir, secara fungsional susunan ini tidak
lengkap dan memerlukan suatu waktu yang lama untuk berkembang mencapai suatu
tahapan pada saat mana susunan saraf dapat digunakan secara efisien. Setiap aspek
dari perkembangan akan dibahas secara terpisah. Walaupun demikian, untuk
memberikan suatu urutan peristiwa logis yang lengkap serta untuk menekankan
adanya saling keterkaitan antara aspek perkembangan yang berbeda hal ini akan di
perlihatkan dalam bentuk tabel (Tabel 1.1)

Dokumentasi Keperawatan 3
No. Umur Motorik/sensorik Sosial/pengertian Bahasa Manipulasi

1. Lahir refleks-reflek
sampai primitif dapat
1 bulan menghisap,
menggenggam,
memberikan respon
terhadap suara-suara
mengejutkan
2. 1-3 Menegakkan kepala Memberikan
bulan sebentar; respon senyum
mengadakan
gerakan-gerakan
merangkak jika
tengkurap
3. 3-4 Mengangkat kepala Tersenyum Bersuara jika Mulai
bulan dari posisi tengkurap diajak bicara mengamati
dalam waktu yang tangan sendiri;
singkat. mampu untuk
Memalingkan kepala memegang
kearah suara. kerincingan
4. 6-9 Berguling dari sisi Memperlihatkan Bervokalisasi Mulai
bulan ke sisi ketika kegembiraan suara suara memindahkan
terlentang. dengan berlagak bergumam, benda dari satu
Memalingkan kepala dan tersipu-sipu suara seperti tangan ketangan
pada orang yang (da, ma) lainnya. Mampu
berbicara. memanipulasi
benda-benda
5. 9-10 Duduk dari posisi Mengenai dan Ngoceh dan Memungut
bulan berbaring; menolak orang bervokalisasi; benda diantara
berpindah; asing; meniru. mengatakan jari-jari dan ibu
merangkak Berteriak untuk kata-kata jari

Dokumentasi Keperawatan 4
menarik seperti da-da
perhatian mam-mam
6. 1 tahun Merangkak dengan Menurut Mengucapkan Memegang gelas
baik menarik badan perintah kata-kata untuk minum
sendiri untuk berdiri; sederhana, tunggal
dapat berjalan meniru orang
dengan dibimbing dewasa.
Memperlihatkan
berbagai emosi
7. 1 Berjalan tanpa Ingin bermain Telah Mencoret-coret,
tahun ditopang; menaiki dekat dengan menggunakan membalik-balik
tangga atau peralatan anak-anak lain. sekitar 20 halaman,
rumah tangga (kursi) Meminta minum. kata-kata yang bermain dengan
Mengenal dapat balok-balok
gambar-gambar dimengerti bangunan secara
binatang. konstruktif
Mengenal
beberapa bagian
tubuhnya
8. 2 tahun Mampu berlari, Mulai bermain Mulai Berpakaian
memanjat, menaiki dengan anak- menggunakan sendiri; tidak
tangga, membuka anak lain dua atau tiga mampu untuk
pintu kata secara mengikat atau
bersama memasang
kancing
9. 3 tahun Berlari bebas; Mengetahui Berbicara Menggambar
melompat, nama dan jenis dengan lingkaran;
mengendarai sepeda kelaminnya kalimat- menggambar
beroda tiga sendiri; dapat kalimat gambar-gambar
diberi pendek yang dapat
pengertian; dikenal
bermain secara
konstruktif dan

Dokumentasi Keperawatan 5
imitatif
10. 4-5 Mengetahui Bernyanyi
tahun banyak huruf- berdendang
huruf dari
alfabet;
mengetahui lagu
kanak-kanak;
dapat
menghitung
sampai sepuluh

1. Perkembangan motorik
Ketika banyi neonates dalam keadaan suspense ventral dengan tangan dibawah
abdomen, hampir tidak terdapat pengendalian kepala. Pada umur sekitar 6 minggu ia
mampu untuk mengangkat kepala untuk seketika dalam bidang yang sama dengan
tubuh lainnya. Pada umur 8 minggu ia dapat mempertahankan posisi ini dan pada
umur 12 minggu ia dapat mempertahankan kepalanya di luar bidang tubuh lainnya.
Siku lengan sebagian besar dalam keadaan fleksi dan terdapat sedikit ekstensi dari
sendi panggul dengan fleksi dari lutut. Pada sekitar umur 2 sampai 3 bulan anggota
gerak dapat lebih digerakkan dan gerakannya menjadi lebih lancar dan kontinu.
Tangannya terbuka lebih longgar. Ketika berbaring dalam posisi tengkurap ia dapat
mengangkat dagunya dari atas tempat tidur. Paada minggu ke 8 sampai 12 ia menahan
dagu dan bahunya di atas kepala tempat tidur dengan tungkai sepenuhnya terbentang.
Ketika ditahan dalam posisi duduk ia menahan punggung dalam keadaan lurus,
kecuali pada daerah lumbar. Ketika kakinya ditegakkan pada permukaan yang keras ia
melongsor pada lututnya.

Antara umur 12 minggu samapi 24 minggu ia mampu untuk mengangkat kepala


dari bantal, berangsur-angsur menopang kepalanya. Ia harus mampu duduk dengan
topangan guling pada tempat tidur kecil atau kereta anak-anak dan menggerakan
kepalanya dari sisi ke sisi. Gerakan lengan lebih bertujuan dan mengarah pada umur 6
bulan ia dapat menarik lengannya saat diangkat. Ia juga mampu untuk berguling dan
menendang dengan kuat menggunakan tungkainya secara berganti-ganti. Antara 24

Dokumentasi Keperawatan 6
minggu sampai 36 minggu ia harus mampu duduk sendiri dengan lama waktu yang
semakin meningkat mulai dari 10 sampai 15 menit. Ia dapat menoleh dengan
memalingkan tubuhnya dan akan berusaha untuk menggenggam mainan yang
bergantung atau memungut suatu benda.

Dari umur 36 minggu sampai 48 minggu kemajuannya berlanjut dan ia mampu


untuk duduk untuk waktu yang lebih lama hingga pada umur 50 minggu ia tidak saja
dapat menarik dirinya sendiri keatas untuk mencapai posisi duduk tetapi dapat duduk
dengan baik untuk waktu yang panjang. Merangkak akan dicoba oleh beberapa anak
pada umur 34 minggu sampai 40 minggu ia harus merangkak setiap saat. Pada sekitar
umur 48 minggu ia dapat berjalan sambil memegang perabot rumah. Ia juga dapat
memberikan benda-benda seperti mainan pada orang lain.

Dari umur 12 sampai 15 bulan

Ia harus mampu untuk berputa dan memungut benda-benda. Ia mulai memanjat ke


atas. Ia dapat berjalan mantap dengan kaki yang terpisah lebar. Ia dapat mulai
berjalan sendiri tetapi seringkali berhenti karena jatuh atau membentur peralatan
rumah.

Mulai umur 15 sampai 18 bulan

Ia biasanya berjalan kaki dengan baik dengan posisi kaki yang hanya sedikit
terpisah, dan mulai atau berhenti berjalan tanpa jatuh. Ia berlari tegak dengan kaki
dn mata menatap kelantai 1 ssampai 2 meter didepannya. Ia mampu untuk
mendorong dan menarik benda-benda besar, antara lain mainan, panic, kotak-kotak,
dll disekitar lantai dan dapat membawa benda-benda sambil berjalan.

Dari umur 18 bulan sampai 2 tahun

Ia berjalan dengan aman menggunakan seluruh kakinya, berhenti dan berjalan


dengan mudah serta menghindarkan halangan-halangan, Ia dapat menaiki tangga
dengan memegang pegangan tangga atau dinding dengan menggunakan dua kaki
pada tangga.

Dokumentasi Keperawatan 7
Dari umur 2 sampai 2 tahun

Ia harus mampu berjalan sendiri ke atass tanpa berpegangan pada dinding atau
pegangan tangga tetapi ketika turun ia tetap akan memegang pegangan tangga
dan menggunakan kedua kaki pada satu anak tangga. Ia mampu meloncat dengan
kedua kaki secara bersamaan dan berusaha untuk berdiri dengan berjingkat. Ia
dapat memegang pensil dengan ibu jari , jari telunjuk dan jari tengah dan mulai
menggambar. Ia dapat memanipulasi kubus dan mendirikan menara kecil dengan
tujuh kubus.

Dari umur 2 tahun sampai 3 tahun

Pada tahapan ini ia dapat berjalan naik tangga dengan kaki secara berganti-ganti
tetapi turun dengan dua kaki pada satu anak tangga, seringkali melompat pada
anak tangga terakhir. Ia mampu mengendarai sepeda roda 3 dan dapat berjalan
sampai berjingkat. Ia dapat membuka pakaiannya sendiri dan mulai dapat
memasang kancing. Manipulasi dengan pensil berlanjut terus dan ia mampu
untuk menjiplak suatu lingkaran.

Dari 3 sampai 4 tahun

Ia berjalan naik dan turun tangga menggunakan satu kaki per anak tangga. Ia
mampu melompat dengan satu kaki dan dapat berjalan pada satu kaki untuk
waktu yang pendek.

Dari 4 sampai 5 tahun

Ia aktif dan terampil memanjat, berayun, dan meluncur. Ia mampu untuk


melompat dengan kakinya secara berganti-ganti. Ia dapat berdiri pada satu kaki
untuk waktu yang lebih lama dan dapat melompat pada masing-masing kaki
secara terpisah. Ia dapat membaca huruf-huruf dan menggambar manusia atau
rumah yang tidak lengkap.

2. Perkembangan Visual

Pada saat lahir banyi telah memperlihatkan presepsi visual dan akan mengikuti
orang yang bergerak dengan matanya. Mata neonates cenderung bergerak dengan
bebas. Penglihatan binokuler dimulai pada umur 6 minggu dan agak berkembang
dengan baik pada umur 4 bulan. Ia tidak mampu untuk berfokus dan dapat mengikuti
Dokumentasi Keperawatan 8
cincin yang tergantung dengan sukar. Hanya mempunyai sedikit kemampuan dalam
memusatkan pancangan sebelum mencapai 6 minggu. Pada umur 4 minggu ia muai
mengamati wajah ibunya dari dekat ketika diberi makan atau diajak berbicara. Pada
saat umur 3 bulan ia dapat berfiksasi dengan baik pada benda-benda yang dekat.
Secara visual ia waspada dan menggerakan kepalanya dengan bebas untuk
memandang kaeadaan sekelilingnya. Di depan mukanya sendiri ia mengamati gerakan
dan tangannya.

3. Perkembangan Indra Pendengaran

Banyi neonates atern dapat mendengar, ia dapat memberikan respon terhadap


suara dengan reflek terkejut, menangis, berkedip, dengan sementara menahan napas
dan dengan menjadi tenang atau berhenti tersebut. Pada umur 1 bulan ia dapat
menggerakan matanya kearah suara. Jika suara terdengar dari jarak 7 sampai 10 cm
dalam waktu yang singkat , gerakkan-gerakan akan menghilang. Pada umur 3 sampai
4 bulan banyi akan memalingkan kepalanya kearah suara dan matnya meihat pada
arah yang sama. Pada umur 5 sampai 6 bulan ia dengan segera memalingkan kearah
suara ibunya kendatipun pada jarak yang agak jauh. Pada sekitar umur 5 samapi 6
bulan ia mampu untuk memalingkan kepalanya dalam busur yang melengkung kearah
sumber suara. Mualai dari sekitar umur 9 bulan banyi belajar untuk mengendalikan
dan menyesuaikan responnya terhadap suara. Ia dapat menuda atau menghentikan
respon yang diberikannya secara keseluruhan.

4. Perkembangan Bahasa dan Bicara

Banyi bersuara sejak lahir. Pada awalnya suara yang dihasilkan adalah huruf hidup
sederhana seperti bunyi a, e. Jumlah bunyi huruf hidup meningkat pada minggu
pertama kehidupan sampai bunyi g, k, I, dan r dapat didengar dengan jelas.
Cara banyi berkomunikasi terutama adalah dengan menangis, yang distimulus oleh
adanya perassaan tidak nyaman, lapar atau tangis banyi-banyi lain kendatipun sangat
muda. Kendatipun banyi mampu untuk mengenali dan memberikan respon terhadap
suara-suara sejak lahir, suatu respon yang spesifik seperti tersenyum atau bersuara
terjadi pada sekitar umur 2 bulan. Ia secara bertahap akan memberikan respon
terhadap nada pembicaraan yang berbeda-beda.

5. Perkembangan moral

Dokumentasi Keperawatan 9
Perkembangan moral ditandai dengan kemampuan anak untuk memahami aturan,
norma dan etika yang berlaku di masyarakat. Perilaku moral banyak dipengaruhi oleh
pola asuh orang tua serta perilaku moral dari orang-orang di sekitarnya.
Perkembangan moral ini juga tidak terlepas dari perkembangan kognitif dan emosi
anak. Perkembangan moral tidak terlepas dari perkembangan kognitif dan emosi anak.
Menurut Piaget, anatar usia 5-12 tahun konsep anak mengenaia keadilan sudah
berubah. Piaget menyatakan bahwa relativisme moral menggantikan moral yang kaku.
Misalnya: bagi anak usia 5 tahun, berbohong adalah hal yang buruk, tetapi bagi anak
yang lebih besar sadar bahwa dalam beberapa situasi, berbohong adalah dibenarkan
dan oleh karenanya berbohong tidak terlalu buruk. Piaget berpendapat bahwa anak
yang lebih muda ditandai dengan moral yang heteronomous sedangkan anak pada usia
10 tahun mereka sudah bergerak ke tingkat yang lebih tinggi yang disebut moralitas
autonomous.

Kohlberg menyatakan adanya 6 tahap perkembangan moral. Ke-enam tahap


tersebut terjadi pada tiga tingkatan, yakni tingkatan:
1) Pra-konvensional, anak peka terhadap peraturan-peraturan yang belatar
belakang budaya dan terhadap penilaian baik-buruk, benar-salah tetapi anak
mengartikannya dari sudut akibat fisik suatu tindakan.

2) Konvensional, memenuhi harapan-harapan keluarga, kelompok atau agama


dianggap sebagai sesuatu yang berharga pada dirinya sendiri, anak tidak perduli
apapun akan akibat-akibat langsung yang terjadi. Sikap yang nampak pada
tahap ini terlihat dari sikap ingin loyal, ingin menjaga, menjunjung dan member
justifikasi pada ketertiban.

3) Pasca-konvensional, ditandai dengan adanya usaha yang jelas untuk


mengartikan nilai-nilai moral dan prinsip-prinsip yang sohih serta dapat
dilaksanakan, terlepas dari otoritas kelompok atau orang yang memegang
prinsip-prinsip tersebut terlepas apakah individu yang bersangkutan termasuk
kelompok itu atau tidak.

6. Perkembangan emosi

Emosi memainkan peran yang penting bagi perkembangan. Akibat dari emosi ini
juga dirasakan oleh fisik anak terutama bila emosi itu kuat dan berulang-ulang.

Dokumentasi Keperawatan 10
Hurlock menyatakan bahwa ungkapan emosi yang muncul pada masa ini masih
sama dengan masa sebelumnya, seperti: marah, takut, cemburu, ingin tahu, iri hati,
gembira, sedih, dan kasih saying.
Ciri-ciri emosi emosi masa kanak-kanak akhir:
1) Emosi anak berlangsung relative lebih singkat (sebentar), hanya beberapa menit
dan sifatnya tiba-tiba.

2) Emosi anak kuat atau hebat. Hal ini terlihat bila anak: takut, marah atau sedang
bersendau gurau.

3) Emosi anak mudah berubah.

4) Emosi anak nampak berulang-ulang.

5) Respon emosi anak berbeda-beda.

6) Emosi anak dapat diketahui atau dideteksi dari gejala tingkah lakunya.

7) Emosi anak mengalami perubahan dalam kekuatannya.

8) Perubahan dalam ungkapan-ungkapan emosional.

7. Perkembangan Sosial

Maksud perkembangan sosial ini adalah pencapaian kematangan dalam hubungan


atau interaksi sosial. Dapat juga diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan
diri dengan norma-norma kelompok, tradisi, dan moral agama. Perkembangan social
anak dipengaruhi oleh keluarga, teman sebaya dan guru.

1) Kegiatan bermain
Bermain sangat penting bagi perkembangan fisik, psikis dan social anak.
Dengan bermain anak berinteraksi dengan teman main yang banyak
memberikan berbagai pengalaman berharga. Bermain secara kelompok
memberikan peluang dan pelajaran kepada anak untuk berinteraksi, bertenggang
rasa dengan sesame teman.

2) Teman sebaya
Teman sebaya memberikan pengaruh pada perkembangan social baik
yang bersifat positif maupun yang negatif. Pengaruh positif terlihat pada

Dokumentasi Keperawatan 11
pengembangan konsep diri dan pembentukan harga diri. Pengaruh negatif
membawa dampak seperti merokok, mencuri, membolos, menipu serta
perbuatan antisosial lainnya.

C. Masa Perkembangan Usia Sekolah

Sejalan dengan apa yang telah diuraikan di atas perkembangan manusia


mengikuti pola umum, meskipun terdapat perbedaan yang menyangkut irama dan
tempo perkembangan. Secara umum tahapan perkembangan manusia akan melalui
beberapa tahap, salah satunya pada usia sekolah.

1. Ciri-ciri khas peserta didik usia sekolah


Ada hubungan yang kuat antara keadaan jasmani dan prestasi sekolah
Suka memuji diri sendiri
Kalau tidak dapat menyelesaikan tugas atau pekerjaan, tugas atau pekerjaan
itu dianggap tidak penting
Suka membandingkan dirinya dengan anak lain, jika hal itu menguntungkan
dirinya
Suka meremehkan orang lain
Perhatiannya tertuju pada kehidupan praktis sehari-hari
Ingin tahu, ingin belajar dan realistis
Timbul minat kepada pelajaran-pelajaran khusus
Anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi
belajarnya di sekolah
Anak-anak suka membentuk kelompok sebaya atau peergroup untuk bermain
bersama, mereka membuat peraturan sendiri dalam kelompoknya.

D. Pemberian Makan Anak Usia yang Berbeda-beda


1. Bayi
Bayi unik karena mereka mengandalkan diri pada satu jenis makanan
(susu), jika memungkinkan ibu harus mencoba memberikan ASI pada anaknya
selama paling tidak 2 minggu dan secara ideal selama 2-6 bulan. Minuman susu
tidak cukup jika banyi lebih tua, tetapi pemberian makanan padat tidak
dianjurkan sebelum banyi berumur 4 bulan. Mulai sekitar 6 bulan banyi secara
berangsur-angsur dapat diperkenalkan dengan makanan tepung banyi, buah dan
Dokumentasi Keperawatan 12
sayur-sayuran murni, kuning telur, dan daging cincang halus. Pada sekitar umur
12 samapi 18 bulan banyi dapat makan suatu diit campuran yang tidak terlalu
berbeda dari anggota keluarga lainnya. Susu tetap sangat penting tetapi dengan
semakin banyaknya makanan padat yang dimakan maka semakin sedikit susu
yang diminum. Jumlah yang perlu diberikan akan bervariasi untuk setiap anak,
tetapi memulai dengan satu sendok teh penuh ketimbang satu gelas penuh
makanan padat lebih dapat ditoleransi hingga anak dapat membiasakan dirinya
dengan cita rasa yang baru.
Anak Sekolah
Anak sekolah bertumbuh dengan cepat dan juga sangat aktif. Misalnya,
kebutuhan makanan dari anak perempuan berumur 9 sampai 12 tahum dari sudut
energi, protein, kalsium dan nutrisi lain dibandingkan denganyang diperlukan
oleh perempuan dewasa dari berbagai macam pekerjaan. Menurut masukan
harian nutrisi harian yang dianjurkan ( Departemen Kesehatan dan Jaminan
Sosial, 1969), laki-laki muda mulai umur 9 sampai 11 tahun harus mendapat
masukan protein 63g, sementara wanita muda yang berumur 9 sampai 11 tahun
harus mendapat masukan protein 58g.

Sumber nutrisi yang paling baik adalah : roti, susu, keju, daging, ikan,
telur, buah, sayur-sayuran hujau dan kentang. Kebiasaan makan yang baik harus
diajarkan sejak umurr yang dini dan makanan seperti biskuit, mansianm soft
drink, makanan gorengan tipis (chips) dan kerupuk (crisp) tidak boleh diberikan
sebagai pengganti makanan yang lebih berguna, kendatipun makanan ini dapat
diberikan dalam jumlah yang sedang. Pada hakikatnya, makanan antara waktu
makan harus dihindarkan dan makanan harus dimakan pada interval yang teratur
serta dalam suasana yang menyenangkan, tenang. Jika memungkinkan keadaan
memilih-milih makanan kegemaran dan bertingkah saat makan harus
dihindarkan, tetapi penting juga untuk mengenal makanan kegemaran anak yang
merupakan makanan yang disukai dan tidak disukai serta penuhannya.
Bertingkah selama waktu makan, terutama kasus anak sekolah yang sangat
muda, seringkali merupakan ekspresi dari kecemasan atau pemberontakan.
Kemungkinan lebih baik untuk menangani situasi seperti secara tenang karena
pada umumnya jika anak lapar ia akan makan.

Dokumentasi Keperawatan 13
E. Asuhan Keperawatan Anak Dengan Masalah Tumbuh Kembang
Pengkajian Keperawatan
Pengkajian pada anak dengan masalah tumbuh kembang antara lain :
ditemukan adanya ketidak mampuan atau kesulitan untuk melakukan tugas
perkembangan sesuai dengan kelompok usia dalam tahap pencapaian tumbuh
kembang diatas, adanya perubahan pertumbuhan fisik, seperti berat badan, tinggi
badan tidak sesuai dengan standar pencapaian, perubahan perkembangan saraf
seperti gangguan motoric, bahasa dan adapatasi social, perubahan gangguan
perkembangan mental seperti adanya retardasi mental, perubahan perkembangan
perilaku seperti hiperaktif, gangguan belajar, dan lain-lain. Adanya
ketidakmampuan melakukan perawatan diri atau control diri dalam beraktivitas
sesuai dengan usianya, pada banyi adanya gangguan tidur dan kurang
memperhatikan.
Diagnosis Keperawatan
Perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan :
1. Penuruanan kemampuan fisik atau ketergantungan disebabkan adanya
kerusakan pada sistem tubuh/penyakit tertentu.
2. Perpisahan orang terdekat atau tidak adekuatnya stimulus sensori.
3. Perubahan lingkungan (konflik atau stesor).
4. Keterbatasan kesempatan untuk memenuhi kebutuhan sosialisasi, bermain,
atau pendidikan, dan lain-lain.

Perencanaan dan Intervensi Keperawatan


1. Apabila anak dengan masalah khusus seperti :
a. Masalah gagal tumbuh dapat dilakukan adalah dengan cara memberikan
stimulasi lingkungan pada anak, memberikan makanan tambahan untuk
mengurangi defesiensi protein, vitamin, dll, memberikan psikoterapi pada
keluarga dan memberikan alternative orang tua asuh.
b. Gangguan makan dapat dilakukan antara lain dengan memberikan terapi
simtomatis apabila terjadi gangguan malnutrisi, melakukan psikoterapi pada
keluarga, dan memberikan terapi kombinasi dalam makanan.
c. Gangguan tidur dapat dilakukan antara lain dengan cara melindungi dari
kecelakaan (cedera), memberikan kenyamanan dan bantu anak sewaktu

Dokumentasi Keperawatan 14
tidur dan melakukan kolaborasi dengan dokter bila terjadi gangguan
berkepanjangan.
d. Enuresis fungsional dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut ntara
lain membatasi pemasukan cairan sebelum tidur, melatih mengendalikan
retensi, latihan menahan kencing, positive reinforcement, toileting training
yang benar dan melakukan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian :
obat golongan amfetamin untuk mengurangi kedalaman tidur anak,
golongan antikolinergik untuk mengurangi kontraksi otot detrusor sehingga
diharapkan terjadi retensi urine dan lain-lain.
e. Enkopresis fungsional dapat dilakukan adalah dengan melatih anak untuk
toileting dalam buang air besar, memberikan psikoterapi pada keluarga dan
melakukan kolaborasi dengan dokter apabila terjadi lebih lanjut.
f. Gagap dapat dilakukan antara lain dengan cara terapi psikologis membantu
mengatasi masalah anak, psikotrapi pada orang tua dan melakukan
kolaborasi dengan dokter dalam mengatasi patologis.
g. Mutisme efektif dapat dilakukan dengan cara memberikan terapi suportif
pada anak agar mau berbicara, dapat dilakukan reinforcement yang positif
dan psikoterapi pada keluarga anak.
h. Retardasi mental dapat dilakukan adalah dengan cara mencegah terjadinya
gangguan kesehatan lain dan selalu memperbaiki gzi pada anak disamping
itu melatih dan membantu dalam melakukan tugas atau keterampilan yang
minimal dapat dikuasai sesuai dengan tingkatan retardasinya dan selalu
melibatkan dalam ahli terapi wicara, ahli rehabiitasi medis, psikiater, dan
lain-lain.
2. Ajarilah orang tua terhadap tugas perkembangan anak sesuai dengan
kelompok usia anak.
3. Berikan kesempatan anak untuk melaksanakan tugas perkembangan anak.
4. Lakukan tindakan keperawatan sesuai dengan kelompok usia tumbuh
kembang seperti dibawah ini :
1) 0-1 tahun
- Berikan stimulasi dengan menggunakan bermacam mainan yang
berwarna ditempat tidur seperti mobi, mainan dengan music, dan lain-
lain.

Dokumentasi Keperawatan 15
- Pangku dan gendong anak saat mau makan dalam lingkungan yang
tenang.
- Berikan waktu istirahat dan lakukan observasi kepada orang tua
selama interaksi dan makan.
- Berikan perawatan secara penuh (pengasuhan).
- Biarkan tangan dan kaki bebas jika memungkinkan.
2). 1- 3 tahun
- Anjurkan melakukan perawatan diri sendiri seperti makan, pakai baju
sendiri, mandi, dan lain-lain.
- Berikan stimulus atau dorongan untuk mengemukakan kata atau
bahasa.
- Beri kesempatan bermain dengan kelompok sebayanya seperti teka-
teki, buku dengan gambar-gambar, mobil mobilan, baok mainan, dan
lain-lain.
- Anjurkan orang tua untuk aktif dalam perawatan anak.
3) 3 - 5 tahun
- Anjurkan melakukan perawatan diri sendiri seperti makan, pakai baju
sendiri, mandi, dan lain-lain.
- Beri kesempatan bermain dengan kelompok sebayanya seperti model
mainan music, boneka, buku-buku, kendaraan sepeda roda tiga, dll.
- Berikan buku cerita.
- Anjurkan orang tua untuk aktif dalam perawatan anak.
4) 5 11 tahun
- Bicarakan dengan anak tentang perawatan yang akan dilakukan dan
mintakan masukan dari anak.
- Beri kesempatan pada anak untuk berinteraksi dengan anak-anak
lainnya.
- Hargai perilaku yang positif.
- Berikan buku cerita dan mainan seperti buku teka-teki, video games,
melukis atau lainnya.
- Orientasikan dengan lingkungan sekitar.
5) 11 15 tahun

Dokumentasi Keperawatan 16
- Biicarakan dengan anak tentang perawatan yang akan dilakukan dan
mintakan masukan dari anak.
- Beri kesempatan anak untuk berinteraksi dengan anak-anak lainnya.
- Libatkan dalam segala tindakan keperawatan.
- Anjurkan orang tua, saudaranya untuk berkunjung atau berinteraksi
dengan anak.
- Lakukan identifikasi minat dan hobi anak.

Evaluasi Keperawatan
Anak menunjukan perubahan dan perkembangan yang lebih baik dan
terjadi pencapaian dalam tugas perkembangan sesuai dengan kelompok usia
dan ukuran fisik sesuai dengan batasan ideal anak.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pertumbuhan merupakan bertambahnya jumlah dan besarnya sel diseluruh
bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur, sedangkan perkembangan
merupakan bertambahnya kesempurnaan fungsi alat tubuh yang dapat di capai
melalui tumbuh kematangan dan belajar (Whelly & Wong, 2000). Faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan yaitu, faktor genetic dan
faktor lingkungan. Aspek-aspek perkembangan anak meliputi, perkembangan
motoric, perkembangan visual, perkembangan indra pendengaran, perkembangan
Dokumentasi Keperawatan 17
bahasa dan bicara, perkembangan moral, perkembangan emosi, dan
perkembangan social.
Ciri-ciri khas anak usia sekolah, yaitu
Emosi masih labil
Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
Suka membandingkan dirinya dengan orang lain
Menganggap sesuatu tidak penting

Anak mampu berpikir logis mengenai objek dan kejadian, meskipun masih
terbatas pada hal-hal yang sifatnya konkret. Mulai timbul pengertian tentang
jumlah, panjang, luas dan besar. Anak dapat berpikir dari banyak arah atau
dimensi pada satu objek. Sehingga guru perlu mengamati dan mendengar apa
yang dilakukan oleh siswa dan mencoba menganalisisnya bagaimana siswa
berpikir.

B. Saran

1. Untuk pembaca dapat menambah wawasan dan bisa memberikan kritik


membangun bagi penulis.
2. Untuk lembaga pendidikan diharap agar bisa menerapkan dalam pembelajaran

DAFTAR PUSTAKA

Sacharin. Rosa M. Prinsip Keperawatan Pediatrik Edisi 2. 1996. Jakarta : EGC

Diakses.http://pondokibu.com/pertumbuhan-dan-perkembangan-anak-usia-6-12-
tahun.html.17 November 2014. Senin 18.00 WIB

Diakses https://dindhut.wordpress.com/2014/03/09/makalah-perkembangan-anak-pada-usia-
sekolah/. 17 November 2014. Senin 18.00 WIB

Dokumentasi Keperawatan 18
Dokumentasi Keperawatan 19

Anda mungkin juga menyukai