BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai proses
yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan
proses perkembangan anak terdapat masa-masa kritis, dimana pada masa tersebut
Perkembangan anak akan optimal jika terdapat interaksi sosial yang sesuai
Umur 6-12 bulan,masih digolongkan masa bayi, dimana kontak erat antara
ibu dan anak terjalin,sehingga dalam masa ini ,pengaruh ibu dalam merawat dan
et al., 2013).
d. Menggenggam pensil.
bermain sendiri.
yang bersamaan..
diinginkan.
latihan dan bermain. Anak yang mendapat stimulus terarah akan lebih cepat
Bayi juga memiliki kebutuan nutrisi atau makanan yang cukup (Marmih
pemberian ASI juga perlu ditunjang dengan pemenuhan zaat-zat gizi yang
tepat. ASI merupakan sumber makanan utama dan paling sempurna bagi
bayi 0-6 bulan. Untuk itu harus diterapkan pola makan yang sehat agar
tambahan cairan lain baik susu formula, air putih, air jeruk, ataupun
cairan air atau kaldu daging atau sayuran, susu formula, ASI atau air.
2. Bubur tepung baik tepung maizena, dimasak dengan kaldu atau susu
3. Pure buah atau buah yang dihaluskan, seperti pisang, pepayaa, melon,
apel, avokado.
menggunakan blender.
5. Pure kacang, kacang merah atau kacang hijau atau kacang polong yang
blender.
7. Ayam, pilih daging ayam kampung muda tanpa tulang, kulit dan
lemak.
8. Ikan, pilih daging ikan tanpa duri seperti fillet salmon, fillet ikan kakap
dan gindara.
8
2.1.5. Hieginitas
higienitas makanannya :
1. Cuci semua bahan makanan seperti buah dan sayur sampai bersih.
2. Gunakan peralatan makan dan minum yang steril, yakni dicuci bersih di air
mengalir dan direndam di air mendidih atau dimasukan ke dalam alat steril
selama 5 menit.
3. Pastikan tangan kita sudah dicuci bersih. Apalgi jika sebelumnya sempat
virus atau kuman seperti hidung. Bila tangan kita sempat terluka, tutup
dengan plester.
4. Gunakan sendok yang berbeda ketika kita ingin mencicipnya. Hal ini untuk
menghindari perpindahan virus atau kuman yang mungkin ada di mulut kita
ke mulut bayi.
5. Cuci peralatan makan bayi setiap kali selesai dipakai. Buang sisa
makanannya karena enzim yang berasal dari ludah bayi akan mulai
maupun bakteri karena botol susu sulit dibersihkan. Perilaku ibu dalam
penggunaan botol yang tidak bersih atau sudah dipakai selama berjam-jam
dilakukan ibu kurang tepat. Puskesmas Gatak merupakan salah satu instansi
Januari sampai Desember sebanyak 518 batita penderita penyakit diare pada
tahun 2013 tercatat 3296 balita. Angka tersebut termasuk angka kesakitan
angka kesakitan diare 453 batita yang menderita diare dari 8324 balita pada
Menjaga anak tetap sehat merupakan prioritas utama setiap orang tua.
terkena infeksi dan penyakit yang bisa datang dari mana saja. Oleh sebab itu,
segala macam perlengkapan bayi harus selalu steril untuk mencegah kuman
bersentuhan langsung dengan mulut si Kecil. Botol susu yang tidak steril
10
dan sterilisasi peralatan makan bayi (infant feeding items) termasuk botol susu
1. Cuci tangan Moms dengan menggunakan sabun dan air selama 20 detik.
2. Pisahkan semua bagian botol (misalnya botol, dot, tutup, katup, dan ring).
a.) Tempatkan botol di baskom bersih atau wadah yang hanya digunakan
langsung di bak cuci piring karena berisiko kontak dengan kuman yang
c.) Gosok botol menggunakan sikat bersih yang hanya digunakan untuk
5. Bilas lagi dengan memegang botol di bawah air mengalir, atau dengan
komponen botol di atas handuk kertas yang bersih dan tidak terpakai di area
yang terlindung dari kotoran dan debu. Lakukan hal yang sama untuk
baskom cuci dan sikat botol. Jangan gunakan handuk pencuci piring untuk
7. Bersihkan baskom dan sikat botol, bilas dengan baik dan biarkan
setelah digunakan, cuci baskom dan sikat botol setiap beberapa hari sekali
dengan menggunakan sabun dan air hangat, baik secara manual dengan cuci
atau tindakan yang dilakukan oleh makhluk hidup. Pengertian perilaku dapat
dibatasi sebagai keadaan jiwa untuk berpendapat, berfikir, bersikap, dan lain
sebagainya yang merupakan refleksi dari berbagai macam aspek, baik fisik
maupun non fisik. Perilaku juga diartikan sebagai suatu reaksi psikis
a. Jenis-jenis Perilaku
1. Perilaku sadar, perilaku yang melalui kerja otak dan pusat susunan saraf
b. Bentuk-bentuk Perilaku
tertutup. Respons atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada
perhatian, persepsi, pengetahuan atau kesadaran dan sikap yang terjadi pada
seseorang yang menerima stimulus tersebut ], dan belum dapat diamati secara
atau praktik, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat orang lain.
dipengaruhi oleh dua faktor pokok, yaitu faktor perilaku dan faktor diluar
faktor yaitu :
dan sebagainya.
Perilaku Ibu
Kejadian Diare
Sikap Ibu
Variabel Pengganggu
hubungan higienitas botol susu dan perilaku ibu dengan kejadian diare .