Anda di halaman 1dari 15

Nama : Wahdini

NPM : 2219201927
Dosen : Nopalina Damanik
Kelas A

Evaluasi Tumbuh Kembang Anak

Jadi tumbuh kembang anak adalah pertumbuhan serta perkembangan anak yang terbagi menjadi 2 hal,
yaitu pertumbuhan fisik dan pertumbuhan kemampuan struktur tubuh. Pertumbuhan anak dapat
dipantau dengan melihat tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, dan hal lain yang dapat diukur dengan alat
ukur tertentu.

Tumbuh adalah bertambahnya ukuran fisik, seperti berat dan tinggi badan. Kembang ialah
bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi tubuh menjadi lebih kompleks, seperti kemampuan
bayi bertambah dari berguling menjadi duduk, berdiri, dan berjalan. Kemampuan ini harus sesuai
dengan umurnya, atau disebut tonggak perkembangan anak.

Pada anak usia <2 tahun terjadi perkembangan otak yang sangat pesat. Masa ini disebut dengan
periode kritis perkembangan dan merupakan waktu yang tepat untuk melakukan pemulihan bila ada
gangguan perkembangan. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2013 menyebutkan angka kejadian
anak pendek akibat masalah gizi di Indonesia sebesar 37,2 %, dan tentunya gangguan pertumbuhan
ini akan mengganggu perkembangannya. Maka, orangtua harus memantau tumbuh kembang
anaknya terutama pada usia <2 tahun.

Pemantauan tumbuh kembang, adalah suatu kegiatan untuk menemukan secara dini adanya
penyimpangan pertumbuhan (status gizi kurang atau buruk, anak pendek), penyimpangan
perkembangan (terlambat bicara), dan penyimpangan mental emosional anak (gangguan konsentrasi
dan hiperaktif). Pemantauan tumbuh kembang bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan
perkembangan anak serta menemukan secara dini adanya gangguan tumbuh kembang sehingga
dapat ditindaklanjuti segera agar hasilnya lebih baik.

Bila bayi/anak yang dinyatakan normal masih diperlukan skrining perkembangan karena tumbuh
kembang anak merupakan suatu proses yang masih terus berlangsung dan dalam perjalanannya dapat
mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan.

Skrining / pemantauan tumbuh kembang bayi dianjurkan untuk dilakukan tiap bulan. Bagi anak usia
12 – 24 bulan dianjurkan tiap 3 bulan, dan anak usia 24 bulan sampai 72 bulan dianjurkan tiap 6
bulan.

Apa yang perlu dilakukan orangtua untuk mencegah gangguan pertumbuhan dan perkembangan?
Gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak bisa dicegah dengan adanya peran orang tua,
meliputi asuh, asih, asah:

1. Asuh: kebutuhan fisik-biomedis meliputi pemberian ASI, gizi yang sesuai, kelengkapan
imunisasi, pengobatan bila anak sakit, pemukiman yang layak, kebersihan individu dan
lingkungan, rekreasi dan bermain.
2. Asih: kebutuhan emosi dan kasih sayang.
3. Asah: kebutuhan akan stimulasi mental yang merupakan cikal bakal untuk proses belajar
anak.

Selain peran orangtua, pemerintah juga memiliki peran penting dalam perjalanan tumbuh kembang
anak, salah satunya dengan membentuk peraturan atau panduan terkait pelaksanaan tumbuh
kembang anak. Dalam Permenkes No. 66 Tahun 2014 tentang pemantauan, perkembangan, dan
gangguan tumbuh kembang anak terdapat berbagai panduan terkait tumbuh kembang anak.

1. Deteksi dan penanggulangan penyimpangan daya lihat dan daya dengar.


2. Pembinaan upaya kesehatan anak didik TK, meliputi pembinaan terhadap aspek teknologi,
sarana, dan ketenagaan

Di samping ciri fisik tersebut, status gizi dan tingkat perkembangan anak menunjukkan tanda-tanda :

1. Tumbuh proporsional (berat badan dan tinggi badan sesuai umur), tidak terlalu gemuk dan
tidak terlalu kurus dan gizi anak baik.
2. Tahapan perkembangan tidak terlambat, kemampuan motorik, kognitif dan afeksi, sosialisasi
dan kemandirian anak sesuai dengan umurnya.
3. Tampak aktif/gesit dan gembira tidak lesu, tidak murung dan tidak pemarah.
4. Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya, tidak cengeng dan tidak rewel. Anak tidak
mempunyai masalah kejiwaan dan kelainan perilaku.
5. Tidak menderita penyakit seperti batuk pilek, mencret, penyakit telinga, mata dan kulit.

Terdapat 4 aspek yang perlu dinilai dalam tumbuh kembang anak:

1. Motorik kasar dan halus, seperti berjalan lurus, berdiri dengan 1 kaki selama 11 detik,
menggambar dengan 6 bagian, menggambar orang lengkap, menangkap bola kecil dengan
kedua tangan, menggambar segi empat
2. Kemampuan berbahasa dan kognitif, seperti mengerti arti lawan kata, mengerti pembicaraan
yang menggunakan 7 kata atau lebih, menjawab pertanyaan tentang benda terbuat dari apa
dan kegunaannya, mengenal angka dan bisa menghitung angka 5 – 10, mengenal warna-
warni
3. Emosi dan psiko-sosial, seperti mengungkapkan simpati, mengikuti aturan main
4. Kemandirian, seperti berpakaian sendiri tanpa dibantu
Peran keluarga terutama orangtua sangat penting dalam mencapai tumbuh kembang anak yang
optimal. Peran keluarga dalam mencapai tumbuh kembang anak yang optimal, antara lain:

 Memberikan kasih sayang dan perasaan aman.


 Menjamin keadaan fisik mental dan sosial yang sehat.
 Memfasilitasi anak ke pelayanan kesehatan jika membutuhkan.
 Memberikan makanan yang cukup dan bergizi seimbang.
 Memberikan anak kesempatan untuk memperoleh stimulasi tumbuh kembang dan pendidikan
dini di keluarga dan masyarakat, serta melakukan kegiatan yang sesuai dan menarik minat
anak.
 Memberi kesempatan anak bermain permainan yang merangsang perkembangan anak.

Bunda tentu paham bahwa perkembangan bayi dari bulan ke bulan berjalan dengan pesat. Si
Kecil akan menunjukkan berbagai perubahan yang dapat menjadi pencapaian pribadi dan juga
indikator lancar atau tidaknya pertumbuhan dan perkembangannya, baik itu dalam ranah motorik,
sensorik, kognitif, sosial-emosional, dan lainnya.

Simak informasi lebih lanjut dengan membaca ulasan pertumbuhan bayi dari bulan ke bulan berikut
ini!

Perkembangan di Usia 1 - 3 Bulan


Tiga bulan pertama adalah masa yang terberat dalam mengasuh seorang bayi. Pasalnya, si Kecil
masih akan dependen atau bergantung kepada Bunda atau Ayah untuk mengurus diri mereka. Si
Kecil hanya bisa menangis, makan, buang air, dan juga tidur.

Kebiasaan menangis pun akan lebih parah ketika memasuki bulan keduanya. Tetapi, pada saat
bersamaan, si Kecil akan tidur lebih lama. Tak hanya itu saja, si Kecil pun semakin memunculkan
keunikannya sendiri, entah itu dari gerakan-gerakan tubuhnya yang kini semakin kuat atau lewat satu
atau dua suku kata yang suka dikeluarkannya tiba-tiba.

Kemudian, pada bulan kedua, si Kecil mungkin akan menunjukkan senyuman pertamanya. Segala
keringat yang Bunda dan Ayah keluarkan seolah terbayar!

Bersiaplah untuk merasa bahagia akan senyuman tersebut karena di akhir tiga bulan pertama, si
Kecil akan lebih banyak tersenyum. Kemudian, dia juga akan mengikuti tindakan pengasuhnya serta
mulai aktif bermain bila diletakkan di matras.

 Stimulasi: gendong dengan posisi tegak untuk latih otot lehernya, berikan mainan dengan
tekstur yang berbeda-beda, ajak bayi berbicara dan tersenyum, dan tunjukkan rasa kasih
sayang.
Perkembangan di Usia 4 - 6 Bulan
Perkembangan bayi dari bulan ke bulan berhubungan dengan pencapaiannya sebelumnya. Misalnya,
jika sebelumnya buah hati sudah dapat bermain di lantai, di usia 4 bulan, mereka akan semakin
semakin aktif, seperti dengan memutarkan tubuh atau mendorong badan ke atas.

Lalu, ketika memasuki usia 5 bulan, yang ingin si Kecil lakukan adalah dibiarkan sendiri. Mereka
ingin menjadi sosok yang mandiri dan bermain tanpa terus dijaga. Anggap saja ini sebagai langkah
awal eksplorasinya, Bund!

Perkembangan buah hati berjalan cepat karena, kemudian, si Kecil sudah berusia setengah tahun
atau 6 bulan. Di usia ini, si Kecil akan mulai memunculkan rasa kepemilikan akan pengasuh. Jadi,
jangan heran jika si Kecil marah ketika ada orang lain yang dekat-dekat Bunda.

 Stimulasi: bantu si Kecil untuk duduk, buatlah suara tiruan untuk mengenalkan suara-suara
baru pada anak, dan ajak si Kecil untuk bermain cilukba atau peek-a-boo.

Perkembangan di Usia 7 - 9 Bulan


Wah! Perkembangan bayi dari bulan ke bulan berjalan secara cepat karena kini si Kecil sudah
berusia 7 bulan. Hingga usianya 9 bulan, si Kecil akan menunjukkan pencapaian-pencapaian baru,
seperti kemampuan motorik yang meningkat (seperti menggulingkan badan dan duduk sendiri),
koordinasi tangan-mata yang membaik, komunikasi yang berkembang (sudah dapat mengulang suku
kata, seperti dengan menyebut ‘Mama’).

Tapi, pada saat yang bersamaan, si Kecil akan mengalami rasa cemas dan takut bila dihadapkan
dengan orang asing. Kemudian, si Kecil juga akan melewati masa teething di mana dia akan
merasakan gejala-gejala, seperti demam dan rewel, lantaran gigi mereka sedang tumbuh.

 Stimulasi: ketika mencapai usia 9 bulan, ajarkan si Kecil berdiri, berjalan dengan bantuan,
dan juga ajak ia menggambar.

Perkembangan di Usia 10 - 12 Bulan


Pada usia 10 bulan sampai 12 bulan, si Kecil akan mulai bisa merangkak dengan mahir. Lalu, kini si
Kecil bisa menggenggam benda dengan koordinasi yang baik.

Kemudian, pemahaman akan lingkungan sekitarnya juga semakin meningkat. Hal ini ditandai
dengan kemampuannya menemukan benda-benda yang tidak ada di depan matanya. Sebagai contoh,
si Kecil akan tahu bahwa Bunda masih ada, meski tidak berada di ruangan yang sama dengannya.
 Stimulasi: dukung si Kecil untuk berjalan tanpa berpegangan. Kemudian picu si Kecil untuk
menunduk dengan meletakkan benda di lantai ketika dia berdiri, sehingga dia akan
menunduk dan mengambil barang tersebut. Tak lupa, selalu ajak si Kecil untuk berbicara.

Bagaikan menanam sebuah bunga, membesarkan seorang bayi adalah hal yang membutuhkan
kesabaran. Jadi, ketika memperhatikan perkembangan bayi dari bulan ke bulan, hindari bersikap
reaktif dan panik. Namun, teruslah untuk bersikap proaktif dengan memberikan si Kecil stimulasi
dan juga nutrisi yang dia butuhkan, Bun!

Skrining pertumbuhan dilakukan dengan menimbang berat badan, mengukur panjang / tinggi badan
dan lingkar kepala. Data tersebut kemudian diplotkan ke dalam kurva pertumbuhan yang sesuai
untuk umur dan jenis kelamin yang ada di buku kesehatan anak. Sedangkan skrining perkembangan
dapat dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung pada bayi/ anak oleh petugas kesehatatan
dan juga menggunakan kuesioner yang dijawab oleh orangtua atau menggunakan buku kesehatan
Ibu dan Anak. Skrining/ pemantauan dilakukan pada semua anak umur 0-6 tahun (oleh pertugas
kesehatan di tingkat Puskesmas), semua bayi/ anak yang mempunyai risiko tinggi (oleh dokter anak
di rumah sakit).

PEMERIKSAAN KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN

PENGERTIAN

Anak mempunyai ciri yang khas yang berbeda dengan dewasa adalah mengalami proses
pertumbuhan dan perkembangan. Dalam upaya meningkatkan kualitas anak untuk tercapainya
tumbuh kembang yang optimal maka terpenuhi:
(1) kebutuhan dasar anak tersebut
(2) deteksi dini adanya keterlambatan perkembangan.
(3) intervensi dini
Monitoring perkembangan secara rutin dapat mendeteksi adanya keterlambatan perkembangan
secara dini pada anak. IDAI bersama DEPKES menyusun penggunaaan KPSP sebagai alat
praskrening perkembangan sampai anak usia 6 tahun, pemeriksaan dilakukan setiap 3 bulan untuk di
bawah 2 tahun dan setiap 6 bulan hingga anak usia 6 tahun.Tujuan untuk mengetahui perkembangan
anak normal/sesuai umur atau ada penyimpangan. Pemeriksaan KPSP adalah penilian perkembangan
anak dalam 4 sektor perkembangan yaitu : motorik kasar, motorik halus, bicara/bahasa dan
sosialisasi /kemandirian.
PENUNTUN
PEMBELAJARANPEMERIKSAAN
KPSP

Beri nilai langkah dengan menggunakan kriteria berikut :


1. Perlu perbaikan : langkah tak dilakukan dengan benar dan tidak sesuai urutannya.
2. Mampu : langkah-langkah yang dilakukan dengan benar tetapi tidak efisien
3. Mahir : langkah-langkah yang dilakukan dengan benar dan efisien.

NO LANGKAH/KEGIATAN skor
A. PERSIAPAN 1 2 3
1. Sapalah anak, ibu /keluarga dengan ramah dan perkenalkan diri
2. Jelaskan tujuan pemeriksaan anak pada ibu/keluarga
3. Tanyakan tanggal lahir dan adakah keluhan ibu/keluarga tentang
anaknya.
4. Jika anak belum mencapai usia skrining, minta ibu datang pada usia
skrining terdekat. Apabila ada keluhan masalah tumbuh kembang,
sedang usia anak bukan usia skrining, pemeriksaan digunakan KPSP
terdekat yang lebih muda.
5. Periksa pasien dalam ruangan yang tenang dan perhatian anak tidak
mudah teralihkan
B. PEMERIKSAAN 1 2 3
6. Menetukan formulir KPSP berdasarkan tanggal lahir dan tanggal
pemeriksaan ( bila usia >16 hari dibulatkan 1 bulan)
Bayi premature ≤ 35 minggu dan usia di bawah 2 tahun pakai usia
koreksi.
7. Memilih alat bantu pemeriksa yang sesuai

8. Tanyakan secara berutan pertanyaan satu persatu pada ibu atau


pengantar yang mengetahui perkembangan anak sehari hari dan test
kemampuan anak sesuai format pernyataan KPSP
Setiap pertanyaan hanya ada satu jawaban, YA ( bila pernah, kadang ,
sering melakukan.TIDAK ( belum pernah, bisa melakukan), catat
jawaban tersebut pada formulir.

C. KESIMPULAN 1 2 3
9. Menghitung jumlah YA pada formulir KPSP
Skor 9-10 : SESUAI
Skor 7-8 : MERAGUKAN
SKOR <6 : PENYIMPANGAN
10. INTERVENSI
SESUAI
- Beri pujian ibu karena telah mengasuh anak dengan baik.
- Teruskan pola asuh sesuai dengan tahapan
perkembangan
- Beri stimulasi perkembangan anak setiap saat, sesering
mungkin, sesuai usia dan kesiapan anak.
- Ingatkan untuk pemeriksaan KPSP pada usia 3 bulan
selanjtnya
MERAGUKAN :
- Beri petunjuk pada ibu/keluarga agar melakukan stimulasi
perkembangan pada anak lebih sering lagi, setiap saat dan
sesering mungkin.
- Ajari ibu untuk mengintervensi stimulasi perkembangan
anak untuk mengejar ketinggalannya.
- Lakukan pemeriksaan fisik lainnya untuk menunjang
adanya penyakit yang menyebabkan keterlambatan
perkembangan
- Evaluasi kembali setelah 2 minggu jika tetap 7 atau 8
lakukan pemeriksaan lanjutan lainnya
PENYIMPANGAN
- Lakukan pemeriksaan anak secara menyeluruh
Anamnesis, pemeriksaan fisis umum dan neuorologik dan
pemeriksaan penunjang bila ada indikasi

LAMPIRAN 1.

Kuesioner Praskrining untuk Bayi 3 bulan

1. Pada waktu bayi telentang, apakah masing-masing lengan dan tungkai bergerak dengan
mudah? Jawab TIDAK bila salah satu atau kedua tungkai atau lengan bayi bergerak tak
terarah/tak terkendali.
2. Pada waktu bayi telentang apakah ia melihat clan menatap wajah anda?
3. Apakah bayi dapat mengeluarkan suara-suara lain (ngoceh), disamping menangis?
4. Pada waktu bayi telentang, apakah ia dapat mengikuti gerakan anda dengan
menggerakkan kepalanya dari kanan/kiri ke tengah?
5. Pada waktu bayi telentang, apakah. ia dapat mengikuti gerakan anda dengan
menggerakkan kepalanya dari satu sisi hampir sampai pada sisi yang lain?
6. Pada
waktu
anda
mengajak
bayi
berbicara
dan tersenyum,apakah ia tersenyum kembalikepada anda?
7. Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, apakah ia dapat mengangkat kepalanya

seperti pada gambar ini?


8. Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, apakah ia dapat mengangkat kepalanya

sehingga membentuk sudut 45° seperti pada gambar ?


9. Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, apakah ia dapat mengangkat kepalanya

dengan tegak seperti pada gambar?


10. Apakah bayi suka tertawa keras walau tidak digelitik atau diraba-raba?

Kuesioner Praskrining untuk Bayi 6 bulan

1. Pada waktu bayi telentang, apakah ia dapat mengikuti gerakan anda dengan
menggerakkan kepala sepenuhnya dari satu sisi ke sisi yang lain?
2. Dapatkah bayi mempertahankan posisi kepala dalam keadaan tegak clan stabil? Jawab
TIDAK bila kepala bayi cenderung jatuh ke kanan/kiri atau ke dadanya
3. Sentuhkan pensil di punggung tangan atau ujung jari bayi. (jangan meletakkan di atas
telapak tangan bayi). Apakah bayi dapat menggenggam pensil itu selama beberapa
detik?

4. Ketika bayi telungkup di alas datar, apakah ia dapat mengangkat dada dengan kedua
lengannya sebagai penyangga seperti padA gambar ?
5.

Pernahkah bayi mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau memekik tetapi bukan
menangis?
6. Pernahkah bayi berbalik paling sedikit dua kali, dari telentang ke telungkup atau
sebaliknya?
7. Pernahkah anda melihat bayi tersenyurn ketika melihat mainan yang lucu, gambar atau
binatang peliharaan pada saat ia bermain sendiri?
8. Dapatkah bayi mengarahkan matanya pada benda kecil sebesar kacang, kismis atau
uang logam? Jawab TIDAK jika ia tidak dapat mengarahkan matanya.
9. Dapatkah bayi meraih mainan yang diletakkan agak jauh namun masih berada dalam
jangkauan tangannya?
10. Pada posisi bayi telentang, pegang kedua tangannya lalu tarik perlahan-lahan ke posisi
clucluk. Dapatkah bayi mempertahankan lehernya secara kaku seperti gambar di
sebelah kiri ? Jawab TIDAK bila kepala bayi jatuh kembali seperti gambar sebelah kanan.

Kuesioner Praskrining untuk Bayi 9 bulan

1. Pada posisi bayi telentang, pegang kedua tangannya lalu tarik perlahan-lahan ke posisi
clucluk. Dapatkah bayi mempertahankan lehernya secara kaku seperti gambar di
sebelah kiri ? Jawab TIDAK bila kepala bayi jatuh kembali seperti gambar sebelah kanan.

2. Pernahkah anda melihat bayi memindahkan mainan atau kue kering dari satu tangan ke
tangan yang lain? Benda-benda panjang seperti sendok atau kerincingan bertangkai
tidak ikut dinilai.
3. Tarik perhatian bayi dengan memperlihatkan selendang, sapu tangan atau serbet,
kemudian jatuhkan ke lantai. Apakah bayi mencoba mencarinya? Misalnya mencari di
bawah meja atau di belakang kursi?
4. Apakah bayi dapat memungut dua benda seperti mainan/kue kering, dan masing-
masing tangan memegang satu benda pada saat yang sama? Jawab TIDAK bila bayi tidak
pernah melakukan perbuatan ini.
5. Jika anda mengangkat bayi melalui ketiaknya ke posisi berdiri, dapatkah ia menyangga
sebagian berat badan dengan kedua kakinya? Jawab YA bila ia mencoba berdiri dan
sebagian berat badan tertumpu pada kedua kakinya.
6. Dapatkah bayi memungut dengan tangannya benda-benda kecil seperti kismis,
kacang-kacangan, potongan biskuit, dengan gerakan miring atau menggerapai seperti
gambar ?

7. Tanpa disangga oleh bantal, kursi atau dinding, dapatkah bayi duduk sendiri selama 60
detik?

8. Apakah bayi dapat makan kue kering sendiri?


9. Pada waktu bayi bermain sendiri dan anda diam-diam datang berdiri di belakangnya,
apakah ia menengok ke belakang seperti mendengar kedatangan anda? Suara keras
tidak ikut dihitung. Jawab YA hanya jika anda melihat reaksinya terhadap suara yang
perlahan atau bisikan.
10. Letakkan suatu mainan yang dinginkannya di luar jangkauan bayi, apakah ia mencoba
mendapatkannya dengan mengulurkan lengan atau badannya?
Kuesioner Praskrining untuk Bayi 12 Bulan

1. Jika anda bersembunyi di belakang sesuatu/di pojok, kemudian muncui dan menghilang
secara berulang-ulang di hadapan anak, apakah ia mencari anda atau mengharapkan
anda muncul kembali?
2. Letakkan pensil di telapak tangan bayi. Coba ambil pensil tersebut dengan perlahan-
lahan. Sulitkah anda mendapatkan pensil itu kembali?
3. Apakah anak dapat berdiri selama 30 detik atau lebih dengan berpegangan pada
kursi/meja?
4. Apakah anak dapat mengatakan 2 suku kata yang sama, misalnya: “ma-ma”, “da-da”
atau “pa-pa”. Jawab YA bila ia mengeluarkan salah—satu suara tadi.
5. Apakah anak dapat mengangkat badannya ke posisi berdiri tanpa bantuan anda?
6. Apakah anak dapat membedakan anda dengan orang yang belum ia kenal? la akan
menunjukkan sikap malu-malu atau ragu-ragu pada saat permulaan bertemu dengan
orang yang belum dikenalnya.
7. Apakah anak dapat mengambil Benda kecil seperti kacang atau kismis, dengan meremas
di antara ibu jari dan jarinya seperti pada gambar?

8. Apakah anak dapat duduk sendiri tanpa bantuan?


9. Sebut 2-3 kata yang dapat ditiru oleh anak (tidak perlu kata-kata yang lengkap). Apakah
ia mencoba meniru menyebutkan kata-kata tadi ?
10. Tanpa bantuan, apakah anak dapat mempertemukan dua kubus kecil yang ia pegang?
Kerincingan bertangkai dan tutup panel tidak ikut dinilai.

Kuesioner Praskrining untuk 15 bulan

1. Tanpa bantuan, apakah anak dapat mempertemukan dua kubus kecil yang ia pegang?
Kerincingan bertangkai dan tutup, panci tidak ikut dinilai
2. Apakah anak dapat jalan sendiri atau jalan dengan berpegangan?
3. Tanpa bantuan, apakah anak dapat bertepuk tangan atau melambai-lambai? Jawab
TIDAK bila ia membutuh kemandirian kaq bantuan.
4. Apakah anak dapat mengatakan “papa” ketika ia memanggil/melihat ayahnya, atau
mengatakan “mama” jika memanggil/melihat ibunya? Jawab YA bila anak mengatakan
salah satu diantaranya.
5. Dapatkah anak berdiri sendiri tanpa berpegangan selama kira-kira 5 detik?
6. Dapatkan anak berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik atau lebih?
Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat membungkuk untuk
memungut mainan di lantai dan kemudian berdiri kembali?
7. Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa menangis atau
merengek? Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau mengeluarkan suara yang
menyenangkan
8. Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa jatuh atau terhuyung-huyung?
9. Apakah anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau potongan biskuit
dengan menggunakan ibu seperti pada gambar ini
Kuesioner Praskrining untuk Anak 18 bulan

1. Tanpa bantuan, apakah anak dapat bertepuk tangan atau melambai-lambai? Jawab
TIDAK bila ia membutuhkan bantuan.
2. Apakah anak dapat mengatakan “papa” ketika ia memanggil/melihat ayahnya, atau
mengatakan “mama” jika memanggil/melihat ibunya?
3. Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa berpegangan selama kira-kira 5 detik?
4. Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik atau lebih?
5. Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat membungkuk untuk
memungut mainan di lantai clan kemudian berdiri kembali?
6. Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa menangis atau
merengek? Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau mengeluarkan suara yang
menyenangkan.
7. Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa jatuh atau terhuyung-huyung?
8. Apakah anak anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau potongan
biskuit dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk seperti pada gambar ?

9. Jika anda menggelindingkan bola ke anak, apakah ia menggelindingkan/melemparkan


kembali bola pada anda?
10. Apakah anak dapat memegang sendiri cangkir/gelas dan minum dari tempat tersebut
tanpa tumpah?
11. Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat membungkuk untuk
memungut mainan di lantai clan kemudian berdiri kembali?
12. Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa menangis atau
merengek? Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau mengeluarkan suara yang
menyenangkan.
13. Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa jatuh atau terhuyung-huyung?
14. Apakah anak anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau potongan
biskuit dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk seperti pada gambar ?

15. Jika anda menggelindingkan bola ke anak, apakah ia menggelindingkan/melemparkan


kembali bola pada anda?
16. Apakah anak dapat memegang sendiri cangkir/gelas dan minum dari tempat tersebut
tanpa tumpah?
17. Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat membungkuk
untukmemungut mainan di lantai clan kemudian berdiri kembali?
18. Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa menangis
ataumerengek? Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau mengeluarkan
suara yangmenyenangkan.
19. Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa jatuh atau terhuyung-
huyung?
20. Apakah anak anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau
potonganbiskuit dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk seperti pada
gambar ?

21. Jika anda menggelindingkan bola ke anak, apakah ia


menggelindingkan/melemparkankembali bola pada anda?
22. Apakah anak dapat memegang sendiri cangkir/gelas dan minum dari tempat
tersebuttanpa tumpah?

15
15

Anda mungkin juga menyukai