Anda di halaman 1dari 5

Ada enam tahap tumbuh kembang anak mulai usia 0 hingga 5 tahun yang harus diketahui orangtua

1. Usia 0-1 bulan


Pada usia ini, biasanya bayi lebih banyak tidur. Di saat bersamaan, indra pendengaran, perasa, dan
penyentuh sudah mulai berkembang. Saat usia menginjak 2 bulan, mereka akan mulai melihat warna
dan mengembangkan berbagai suara. Saat itu pula, mereka akan mulai melihat warna dan
mengembangkan berbagai suara. Hal tersebut ditunjukkan dengan seringnya berkedip.
Perkembangan setiap anak berbeda-beda. Rata-rata bayi mulai duduk pada usia 6 bulan dan
merangkak pada usia 9 bulan.
2. Usia 1-2 tahun
Pada usia 1 tahun, anak akan mulai belajar berjalan secara perlahan dan mulai mengenali apa saja
yang ada di sekitarnya. Kontrol motorik sudah mulai berkembang. Hal ini ditandai dengan tertariknya
mereka pada hal-hal seni.
"Pada usia ini, terkadang mereka sudah mulai agak bandel, seperti tidak mau mendengarkan
perintah terlalu banyak dan sebagainya," jelas konsultan tumbuh kembang FKUI-RSCM, dr. Bernie
Endyarni Medise, Sp.A (K), MPH, dalam seminar kesehatan yang berlangsung di kawasan Menteng,
Jakarta Pusat, Kamis (16/10/2014)
3. Usia 18 bulan
Anak biasanya sudah mantap berjalan dengan kedua kaki. Untuk beberapa anak, mungkin sudah ada
yang bisa menendang bola dan mengembangkan kosakata.
4. Usia 3 tahun
Mereka sudah bisa naik sepeda roda tiga. Kosakata semakin meningkat, dibarengi dengan
kalimatnya yang semakin terstruktur. "Pada usia ini, buku sangat penting karena mereka sudah bisa
melihat logika. Akalnya pun sudah mulai jalan," imbuhnya.
5. Usia 4 tahun
Mereka sering merasa ketakutan. Misalnya, takut gelap. Pada usia ini, mereka mulai tertarik untuk
berbagi dan bermain dengan anak-anak sebaya.
6. Usia 5 tahun
Anak usia ini perkembangan motoriknya semakin meningkat. "Mereka sudah punya rasa penyesalan.
Ada baiknya jika mereka diperkenalkan dengan rasa tanggung jawab,"

Tahapan Tumbuh Kembang Anak Usia 2 – 5 Tahun

Mengetahui tahapan apa saja yang seharusnya sudah dicapai seorang anak pada usia tertentu
akan sangat membantu orang tua dalam mengenali proses tumbuh kembang anak. Dengan
mengetahui tahapan tersebut, orang tua dapat mengetahui bagian mana dari tahapan
pertumbuhan yang kurang dan mengoptimalkannya dengan berbagai cara.
1. Perkembangan Fisik
Berat Badan. Berat badan anak pada umumnya akan bertambah 2-3 pon setiap tahunnya.
Pada usia 6 tahun, berat badan anak harus kurang 7 kali berat badan ketika anak baru lahir.
Tinggi Badan. Tinggi badan pada balita usia 2-5 tahun akan mengalami penambahan sekitar 3
inci tiap tahunnya.
2. Perkembangan Kemampuan Berbahasa
Usia 2-5 tahun merupakan usia terbaik seorang balita menyerap bahasa baru. Pada usia ini
anak akan mulai mengingat, menghafal bahkan menggunakan kembali kata-kata yang ia
dengar dari sekitarnya.
3. Perkembangan Sosial
Pada usia ini anak akan mulai melakukan interaksi sosial. Akan timbul keinginan mengenal
orang dan bermain.
4. Perkembangan Kepribadian
Rasa ego akan sudah mulai muncul pada usia ini. Oleh karena itu, orang tua perlu
memperkenalkan yang namanya toleransi dan mengalah agar rasa ego pada anak dapat
dikontrol dengan baik.
Mengoptimalkan Kecerdasan Balita Usia 2 – 5 Tahun Dengan Permainan
Anak – anak sangat suka bermain. Jadikan kebiasaan bermain tersebut sebagai ajang
mengoptimalkan perkembangan kecerdasan anak. Caranya yaitu dengan mengasah
pengetahuan dan kemampuan orang tua dalam memilih dan memilah jenis permainan yang
dapat merangsang otak sehingga mereka lebih berkembang dengan pesat. Berikut adalah
daftar permainan yang masuk dalam kategori cara mengoptimalkan tumbuh kembang balita
usia 2 – 5 tahun:
 Bersepeda
 Puzzle
 Mainan Berbicara
 Musik Box
Selain rangsangan melalui permainan yang dilakukan anak setiap hari, yang tidak kalah
penting adalah asupan nutrisi yang didapat anak.
Nutrisi Untuk Pengoptimalan Tumbuh Kembang Anak
Cara untuk mengoptimalkan tumbuh kembang balita yang berusia 2 – 5 tahun selanjutnya
adalah dengan memberikan asupan nutrisi yang dibutuhkan. Nutrisi – nutrisi ini sangat
penting untuk menunjang proses tumbuh kembang yang dilakukan seluruh organ tubuh oleh
rangsangan hormon.
Perkembangan otak bayi telah terjadi bahkan selama dia masih dalam kandungan. Oleh
karena itu, memenuhi gizi dan nutrisi secara seimbang oleh ibu hamil akan sangat
berpengaruh terhadap kecerdasan anaknya ketika lahir. Nutrisi penting tersebut meliputi:
 Kalori
 Protein
 Asam folat
 Zat besi
 Zinc
 Kalsium
Kekurangan gizi dan nutrisi penting selama kehamilan akan berakibat pada kondisi ibu yang
lemah karena anemia serta terhambatnya proses tumbuh kembang janin yang akan
mempengaruhinya bahkan sesudah lahir kelak.
Dalam proses perkembangan otak balita usia 2-5 tahun, 2 jenis asam lemak yakni asam
linoleat dan asam alpha linonenat sangat dibutuhkan. Karena keterbatasan tubuh balita dalam
memproduksi kedua jenis asam lemak ini, maka makanan yang dikonsumsi balita harus dapat
memenuhinya. Selain itu, terdapat asam lemak lainnya yang berfungsi dalam pembentukan
membrane sel otak juga retina yang tidak dapat diproduksi tubuh yaitu DHA dan ARA.
Kedua jenis asam lemak tersebut terbentuk secara alami pada ASI. Oleh karena itu, cara
mengoptimalkan tumbuh kembang balita usia 2 – 5 juga dapat dilakukan dengan pemberian
ASI eksklusif minimal 3 bulan dan sebaiknya sampai balita berusia 2 tahun akan sangat
menunjang pertumbuhan dan perkembangan bayi
A. Pengertian Anak Usia 2-5 Tahun

Masa kanak kanak akan dicapai ketika si anak melewati masa bayi yaitu sekitar usia 2-5 tahun.
Masa Kanak-Kanak ini akan dibagi menjadi 2 bentuk periode diantaranya adalah sebagai berikut:
• Periode awal yaitu berumur 2-6 tahun
• Periode akhir, pada masa periode ini lah anak akan mengalami perubahan mulai dari anak berumur
6 tahun hingga anak mengalami pematangan seksual.

B. Perkembangan Fisik Masa Kanak-Kanak


• Berat Badan anak, berat badan anak rata-rata setiap tahunnya bertambah 3-5 pon. Pada saat usia
6 tahun berat badan anak harus kurang 7 kali berat badan ketika anak baru lahir.
• Tinggi Badan, Pertambahan tinggi badan yang dialami anak kira-kira 3 inci pada setiap tahunnya.
Jadi ketika anak usia 6 tahun anak kira-kira mempunyai tinggi badan sekitar 46,6 inci.
• Postur Tubuh, Postur tubuh anak akan mengalami perubahan ketika masa kanak-kanak ini akan
tampak perbedaannya, seperti akan terlihat anak yang bertubuh gemuk, kurus.
• Perbandingan Tubuh, Bentuk atau perbandingan akan nampak begitu berbeda pada anak. Karena
akan terlihat dengan jelas tubuh anak ketika usia bayi dengan usia kanak-kanak.
• Tulang Serta Otot, Tumbuh perkembangan tulang dan otot ini tergantung kalsium atau makanan
yang diserap oleh si anak.
• Gigi, Selama 4-6 bulan anak akan mengalami perkembangan yaitu dengan adanya pertumbuhan
gigi.

C. Tumbuh Kembang Anak Dari Segi Bahasa


Pada masa anak-anak ini akan sangat berbeda dengan masa bayi karena anak akan mampu dengan
cepat menghafal atau mengucapkan banyak bentuk kosakata, bahkan ia mampu menggunakan 3
ataupun 4 kata untuk kalimat yang akan ia ucapkan.

D. Tumbuh Kembang Anak Dari Segi Sosial


Pada masa ini anak akan melakukan hubungan atau kontak dengan orang yang ada disekitar atau
lebih karena masa ini adalah masa dimana anaki akan melakukan hubungan intelektual yang sangat
baik dimulai.

E. Tumbuh Kembang Anak Dari Segi kepribadian


Dalam kepribadian yang akan dilakukan ataupun didapat oleh anak akan sangat banyak dipengaruhi
prilaku dari orang tua ataupun dari faktor lingkungan anak itu bersosialisasi dengan masyarakat
seperti di sekolahan.

F. Tumbuh Kembang Dari Segi Emosional.


Pada masa ini emosional anak akan tidak stabil karena anak akan begitu cepat emosi dikarenakan
sifat ego yang tinggi atau tidak mau mengalah apa yang ada didalam hatinya akan ia luapkan beserta
emosinya tersebut.

G. Tumbuh Kembang Anak Dari Segi Moral


Tumbuh Kembang Moral pada saat anak sekarang akan cukup rendah karena pertumbuhan tingkat
intelektual anak belum mencapai dimana anak akan dapat memahami dengan baik. Hal ini
disebabkan karena anak masih didalam masa pembelajaran.
Cara mengoptimalkan

1. Melakukan kegiatan dan aktivitas harian sendiri: makan, pakai baju, pakai sepatu.
2. Jangan gunakan makanan sebagai “hadiah”. Batasi pemberian snack supaya anak lapar
saat jam makan.
3. Membuat keputusan pilihan: makanan, baju, mainan, dll. Berikan 2 pilihan jika ibu
mampu dan anak tampak kesulitan membuat keputusan.
4. Terlibat dalam permainan drama (seni peran)
5. Berikan buku-buku yang lebih rumit untuk dibacakan bersama
6. Bernyanyi lagu-lagu favorit
7. Menyelesaikan puzzle sederhana

Segera bawa anak ke klinik tumbuh kembang jika anak mengalami salah satu hal berikut ini:

 Sering terjatuh dan kesulitan berjalan naik tangga


 Terlalu banyak berliur (masih sering berliur/ngeces) dan sulit bicara
 Tidak mampu menumpuk lebih dari 4 balok
 Sulit menjumput benda-benda kecil
 Sulit berkomunikasi dengan frase pendek
 Tidak bisa terlibat saat bermain peran “berpura-pura”
 Tidak bisa memahami instruksi/perintah sederhana
 Tidak tertarik bermain dengan anak lain
 Sulit berpisah dengan ibu/pengasuh primer
 Sulit melakukan kontak mata
 Tidak tertarik bermain mainan
 Mendadak kehilangan ketrampilan yang telah dikuasai sebelumnya

Idealnya Tumbuh Kembang Anak 2 Tahun


 Perkembangan sensorik dan kognitif, mencakup dapat berbicara dengan menggabungkan
2-3 kata dan kosa kata meningkat menjadi sekitar 50-300 kata, walaupun jumlah tersebut
bisa bervariasi. Dengan kosa kata yang makin banyak, anak menjadi bisa berkomunikasi
tentang kebutuhanannya. Hal-hal semacam ingin ke toilet, sedang haus atau sedang lapar,
kini bisa disampaikannya lebih jelas. Selain itu, anak mulai bisa memakai dan melepas baju
sendiri.

Anak bisa menunjukkan objek yang Anda sebutkan dan mulai mengetahui nama-nama
anggota keluarga atau orang yang dekat dengannya, serta mengetahui bagian-bagian
tubuhnya.

 Pertumbuhan fisik, mencakup tumbuhnya 16 gigi pertama, namun jumlah sebenarnya bisa
sangat bervariasi. Secara umum, tubuhnya menjadi makin kuat dan terlihat lebih tinggi dan
lebih ramping.
 Perkembangan keterampilan motorik, mencakup kemampuan untuk bisa berlari dengan
koordinasi yang lebih baik. Selain itu, keseimbangan anak juga telah menjadi lebih baik. Anak
bisa berdiri sambil mengambil objek, melempar bola, dan bisa menendang bola tanpa
kehilangan keseimbangannya. Anak juga mulai terampil di lingkungannya, dia bisa memutar
gagang pintu, bisa memperhatikan buku dan membalik halamannya, bisa menumpuk 7 balok
mainan, dan siap untuk menjalani toilet training. Anak juga bisa berjalan menaiki atau
menuruni tangga sendirian sambil berpegangan.
 Perkembangan emosi dan sosial, mulai usia dua tahun hingga lima tahun, anak-anak belajar
untuk mengenali dan mengendalikan emosi secara bertahap. Dia mulai bisa menunjukkan
kemandirian serta suka meniru orang lain yang lebih tua darinya. Selain itu, dia mulai
bersemangat bertemu dan bermain bersama teman.

Pada usia dua tahun, anak-anak biasanya mengalami masalah kebiasaan, seperti menghisap
jempol, temper tantrum, dan mengalami mimpi buruk.

Temper tantrum adalah kondisi ketika emosi anak meledak-ledak, bahkan hingga dia
menggigit, menendang, atau menjerit-jerit. Hal ini merupakan fase normal karena anak mulai
belajar berbahasa, tapi belum bisa mengungkapkan yang dirasakannya atau berusaha ingin
menyampaikan hingga membuatnya frustrasi. Umumnya anak memperlihatkan perilaku
temper tantrum ketika sedang merasa tidak nyaman, lelah, lapar, atau tidak mendapatkan
yang mereka inginkan. Namun, bukan berarti tantrum boleh dibiarkan begitu saja. Orang tua
harus belajar teknik menenangkan anak ketika mereka sedang tantrum.

Bagaimana Mendorong Tumbuh Kembang Anak?

Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan orang tua guna mendorong semangat
belajar anak usia dua tahun untuk menjelajahi dunianya.

 Libatkan anak. Ajak anak terlibat ke dalam kegiatan sehari-hari keluarga, seperti
membongkar belanjaan, mencuci buah, menyiram tanaman, atau kegiatan lain di sekeliling
rumah. Namun, jagalah keamanan anak dengan menjauhkan bahan-bahan atau peralatan
berbahaya dari jangkauannya.
 Biarkan anak bermain. Sediakan ruangan yang cukup luas bagi dirinya agar dia bisa bermain
dan beraktivitas fisik secara sehat. Ajak anak untuk bermain balok dan membangun menara
atau kreativitas lainnya. Di samping itu, cobalah hindarkan anak dari kegiatan pasif, seperti
menonton televisi. Batasan paparan televisi terhadap anak sebaiknya kurang dari satu jam
sehari dan tidak melebihi 3 jam sehari. Selain itu, pilihlah konten yang tidak mengandung
kekerasan.
 Bacakan dongeng dan mengobrol dengan anak. Kegiatan ini sekaligus membantu
memperkaya kosa kata anak. Hal ini juga membantu mereka menemukan ide baru sekaligus
belajar bahasa.
 Pastikan anak beristirahat dengan cukup. Waktu tidur yang dibutuhkan anak berusia 2-5
tahun adalah minimal 11 jam dan maksimal 13 jam sehari.
 Ajari anak bagaimana memakai dan melepas baju, serta bagaimana menggunakan toilet.
 Berikan anak makanan sehat, seperti sayuran, buah-buahan, dan kudapan sehat.

Orang tua dianjurkan untuk rutin melakukan beberapa kali pemeriksaan tumbuh kembang
anak pada periode usia 2-5 tahun. Pemeriksaan ini penting untuk mendeteksi apakah ada
masalah dengan perkembangannya. Pada pemeriksaan tersebut, dokter akan melakukan
pemeriksaan fisik, mengukur tinggi dan berat anak, menanyakan perilaku anak dan keluarga,
menanyakan kegiatan atau teman bermain anak, serta memberikan suntikan suplemen bila
dibutuhkan. Pada proses check-up tersebut, orang tua juga sekaligus dapat berkonsultasi
dengan dokter terkait kesehatan, perilaku, serta tumbuh kembang anak

Anda mungkin juga menyukai