Anda di halaman 1dari 6

1.

Jelaskan perkembangan anak usia dini dengan karakteristiknya


2. Jelaskan struktur kognitif (asimilasi, akomodasi, equilibrium)
3. Menurut anda, perkembangan sosial pada anak akan Nampak pada usia berapa, jelaskan!
4. Kemukakan perkembangan anak usia remaja dan karakteristiknya!
5. Buatlah Persiapan Evaluasi program pembelajaran dengan format yang biasa anda gunakan
sebagai guru untuk mengembangkan kemampuan belajar pada anak

1. Perkembangan anak usia dini


Awal masa kanak-kanak berlangsung dari usia 2-6 tahun, oleh orang tua disebut sebagai
usia problematis, menyulitkan, atau main; oleh para pendidik disebut usia pra sekolah; dan oleh
para ahli psikologi sebagai pra kelompok, penjelajah atau usia bertanya.
 Karakteristik anak usia dini
Adapun karakteristik perkembangan anak usia dini dapat diihat sebagai berikut.

 Perkembangan fisik – motorik


Perkembangan fisik pada setiap anak tidak selalu sama. Ada yang mengalami
pertumbuhan sangat cepat, ada pula yang lambat. Pada masa kanak-kanak pertambahan tinggi
dan berat badan relatif seimbang. Perkembangan motorik anak terdiri dari dua, ada yang kasar
dan ada yang halus.
Perkembangan motorik kasar seorang anak pada usia 3 tahun adalah melakukan gerakan
sederhana seperti berjingkrak, melompat, berlari kesana kemari dan ini menunjukkan
kebanggaan dan prestasi. Sedangkan anak usia 4 tahun tetap melakukan gerakan yang sama,
tetapi sudah berani mengambil risiko seperti si anak dapat naik tangga dengan satu kaki lalu
dapat turun dengan cara yang sama memperhatikan waktu pada setiap langkah. Lalu pada usia
5 tahun, si anak lebih percaya diri dengan mencoba untuk berlomba dengan teman sebayanya,
atau orang tuanya.
Adapun perkembangan keterampilan motorik halus dapat dilihat pada anak usia 3
tahun yakni kemampuan anak-anak masih terkait dengan kemampuan bayi untuk
menempatkan dan memegang benda-benda. Pada usia 4 tahun, koordinasi motorik anak-anak
makin meningkat dan menjadi lebih tepat dengan bermain balok, kadang sulit menyusun
balok sampai tinggi sebab khawatir tidak akan sempurna susunannya. Sedangkan pada usia 5
tahun, mereka sudah memiliki koordinasi mata yang bagus dengan memadukan tangan,
lengan, dan Anggo tubuh lainnya untuk bergerak.
 Perkembangan kognitif
Proses perkembangan kognitif ini dimulai sejak lahir. Namun, campur tangan sel-sel otak
dimulai setelah seorang bayi berusia 5 bulan saat kemampuan sensorinya benar-benar.Ada 2
teori utama perkembangan kognitif, yakni teori pembelajaran dan teori perkembangan
kognitif. Sementara jika mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Peaget, seorang pakar
psikologi kognitif dan psikologi anak dapat disimpulkan 4 tahap perkembangan kognitif, yaitu
:
1) Tahap sensori motor, terjadi pada usia 0-2 tahun,
2) Tahap pra operasional, terjadi pada usia 2-7 tahun,
3) Tahap konkrit operasional, terjadi pada usia 7-11 tahun,
4) Tahan formal operasional, terjadi pada usia 11-15 tahun.
Namun, untuk kategori anak usia dini, maka tahan perkembangan yang paling bisa
dilihat pada tahap 1 dan 2.

 Perkembangan sosio emosional


Para psikolog mengemukakan bahwa terdapat 3 tipe tempramen anak, yaitu :
1) Anak yang mudah di atur, mudah beradaptasi dengan pengalaman baru, senang
bermain dengan pemain baru, tidur dan makan secara teratur dan dapat menyesuaikan
diri dengan perubahan sekitar,
2) Anak susah di atur seperti sering menolak rutinitas setiap hari, sering menangis, butuh
waktu lama untuk menghabiskan makanan dan gelisah saat tidur,
3) Anak yang membutuhkan waktu pemanasan yang lama, umumnya terlihat agak malas
dan pasif, jarang berpartisipasi secara aktif dan seringkali menunggu semua hal di
serahkan padanya.
Ketika anak berusia 1 tahun, senang dengan permainan yang melibatkan interaksi
sosial, senang bermain dengan sesama jenis kelamin jika dalam satu kelompok berbeda.
Ketika anak berusia 1 s/d 1,5 tahun, biasanya menunjukkan untuk lebih ingin mandiri yakni
melakukan kegiatan sendiri, seperti main sendiri, makan dan berpakaian sendiri, cemburu,
tantrum (jika keinginannya tidak dipenuhi).
Sedangkan saat usia 1,5 s/d 2 tahun, ia mulai berinteraksi dengan orang lain, tetapi
butuh waktu untuk bersosialisasi, ia masih sulit berbagi dengan orang lain, sehingga ia akan
menangis bila dipisahkan dengan orang tuanya meski hanya sesaat.
Sedangkan saat usia 2 s/d 6 tahun, perkembangan emosi mereka sangat kuat seperti
ledakan amarah, ketakutan yang hebat, iri hati yang tidak masuk akal karena ingin memiliki
barang orang lain dan biasanya terjadi dalam lingkup keluarga besar.

 Perkembangan bahasa
Kemampuan setiap orang dalam berbahasa berbeda-beda, ada yang berkualitas baik
dan juga yang rendah. Perkembangan ini mulai sejak awal kehidupan. Sampai anak berusia 5
bulan (0-1tahun) seorang anak akan mengoceh seperti orang yang sedang berbicara dengan
rangkaian suara yang teratur, walaupun suara di keluarkan pada usia 2 bulan. Disini terjadi
penerimaan percakapan dan diskriminasi suara percakapan. Ocehan dimulai untuk menyusun
dasar bahas.
Lalu pada usia 1 tahun anak dapat menyebutkan 1 kata atau periode holoplastik.
Kemudian usia 18-24 bulan, anak mengalami percepatan perbendaharaan kata dengan
memproduksi Kalimat dengan 2 atau 3 kata di sebut dengan periode telegrafik sebab
menghilangkan tanda atau bagian kecil tata bahasa dan mengabaikan kata yang kurang
penting.
Selanjutnya pada usia 2,5 s/d 5 tahun, pengucapan kata meningkat. Bahasa anak mirip
orang dewasa. Anak mulai memproduksi ujaran yang lebih panjang kadang secara gramitik
kadang tidak. Lalu pada usia 6 tahun keatas, anak mengucapkan kata seperti orang dewasa.

2. Teori perkembangan kognitif Piaget


1) Asimilasi.
Asimilasi adalah proses kognitif dimana seseorang mengintegrasikan persepsi, konsep,
atau pengalaman baru ke dalam skema atau pola yang ada dalam pikiran mereka.
2) Akomodasi.
Akomodasi adalah pembuatan skema baru atau modifikasi skema lama agar sesuai dengan
stimulus baru atau modifikasi skema yang ada agar sesuai dengan stimulus yang ada.
3) Ekuilibrasi.
Ekuilibrasi adalah keseimbangan antara asimilasi dan akomodasi.

3. Menurut saya perkembangan sosial anak di mulai usia 2-6 tahun, dimana anak sudah lebih sering
bertemu dengan orang lain dan mulai jiikut taman belajar. Dan memiliki banyak waktu
berinteraksi dengan kawan dan gurunya di sekolah atau kelompok belajar.

4. Karakteristik pertumbuhan dan perkembangan remaja


1) Pertumbuhan fisik
Pertumbuhan meningkatkan cepat dan mencapai puncak kecepatan. Pada fase
remaja awal (11-14 tahun) karakteristik seks sekunder mulai tampak, seperti penonjolan
payudara pada remaja perempuan, pembesaran testis pada remaja laki-laki, pertumbuhan
rambut ketiak, atau rambut pubis. Karakteristik seks sekunder ini tercapai dengan baik
pada tahap remaja pertengahan usia (14-17 tahun) dan pada tahap remaja akhir (17-20
tahun) struktur dan pertumbuhan reproduktif hampir komplit dan remaja telah matang
secara fisik.
2) Kemampuan berpikir
Pada tahap awal remaja mencari nilai dan energi baru serta membandingkan
normalitas dengan teman sebayanya yang jenis kelaminnya sama. Sedangkan pada remaja
tahap akhir, mereka telah mampu memandang masalah secara komprehensif dengan
identitas intelektual sudah terbentuk.
3) Identitas
Pada tahap awal, ketertarikan pada teman sebaya ditunjukkan dengan penerimaan
atau penolakan. Remaja mencoba berbagai peran, mengubah citra diri, kecintaan terhadap
diri meningkat, mempunyai banyak fantasi kehidupan, idealistis. Stabilitas harga diri dan
definisi terhadap citra tubuh serta peran jender hampir menetap pada remaja di tahap
akhir.
4) Hubungan dengan orang tua
Keinginan yang kuat untuk tetap bergantung pada orang tua adalah ciri yang
dimiliki oleh remaja tahap awal. Pada tahap ini, tidak terjadi konflik utama terhadap
kontrol orang tua. Remaja pada tahap pertengahan mengalami konflik utama terhadap
kemandirian dan kontrol. Pada tahap ini terjadi dorongan besar untuk emansipasi dan
pelepasan diri. Perpisahan emosional dan fisik dari orang tua dapat dilalui dengan sedikit
konflik dengan remaja tahap akhir.
5) Hubungan dengan sebaya
Remaja pada tahap awal dan pertengahan mencari ifiliasi dengan teman sebaya
untuk menghadapi ketidakstabilan yang diakibatkan oleh perubahan yang cepat.
Pertemanan lebih dekat dengan jenis kelamin yang sama, namun mereka mulai
mengeksplorasi kemampuan untuk menarik lawan jenis. Mereka berjuang untuk
mengambil tempat di dalam kelompok, standar perilaku dibentuk oleh kelompok sebaya
sehingga penerimaan oleh sebaya adalah hal yang sangat penting. Sedangkan pada tahap
akhir, kelompok sebaya mulai berkurang dalam hal kepentingan yang berbentuk
pertemanan individual. Mereka mulai menguji hubungan antara pria dan wanita terhadap
kemungkinan hubungan yang permanen.
5. Evaluasi pembelajaran non tes

Skala penilaian

Kegiatan/Aspek Kadang- Tidak


No. Selalu Sering
yang dinilai kadang Pernah

Datang tepat
1.
waktu

Rapi dalam
2.
berpakaian

Rapi dalam
3.
menulis

Rapi dalam
4. mengerjakan
tugas

Menjaga
5. kebersihan
badan

Hormat kepada
6.
guru

Rukun dengan
7. teman-teman
sekelas

Jumlah Skor
Observasi

Mata Pelajaran : Keterampilan

Topik : Membuat Kaligrafi dari kertas

Kelas : ………………………………………

Nama Siswa : ……………………………………..

Hari dan Tanggal : ………………………………………

Jam Pelajaran : ……………………………………..

No. Kegiatan/Aspek yang dinilai Skor/Nilai Keterangan

1. Persiapan alat-alat (bahan)

2. Kombinasi bahan

3. Kombinasi warna

4. Cara mengerjakan

5. Sikap waktu mengerjakan


6. Ketepatan waktu mengerjakan

7. Kecekatan

8. Hasil pekerjaan

Jumlah Skor

Anda mungkin juga menyukai