Anda di halaman 1dari 5

Tugas Tuton 1

Psikologi Perkembangan Anak


RISMA FAMUJI (858869292)

PERTANYAAN

1. Perkembangan pada manusia tidak terjadi secara terpisah akan tetapi untuk memudahkan dalam
memahami, para ahli membagi perkembangan dalam beberapa aspek. Jelaskan aspek perkembangan
menurut Dodge, Colker, dan Heromen kemudian berikan contoh konkret di setiap aspek
perkembangan tersebut.!
2. Perkembangan antara individu satu dengan individu yang lain berbeda. Hal tersebut disebabkan karena
perkembangan bersifat kompleks dan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia tidak
bisa diukur secara tepat. Maka dari itu, para ilmuwan berusaha untuk mempelajari tentang faktor-
faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan manusia agar manusia dapat berkembang secara
normal.  Jelaskan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan manusia!
3. Berikan pendapat Anda terkait dengan pernyataan berikut ini. Anak yang kembar baik fraternal
maupun identik cenderung memiliki pola  perkembangan fisik dan motorik yang sama.
4. Perkembangan motorik merupakan perubahan secara progresif pada kontrol dan kemampuan untuk
melakukan gerakan yang diperoleh dari interaksi antara faktor bawaan dan kematangan serta
pengalaman selama kehidupan yang dapat dilihat dari pergerakan yang dilakukan. Perkembangan
motorik meliputi perkembangan motorik halus dan kasar. Dalam perkembangannya, terkadang anak
memiliki masalah dalam perkembangan motorik. Jelaskan permasalahan apa yang saja yang sering
terjadi pada perkembangan motorik pada anak usia 4-6 tahun.
5. Perkembangan sosial-emosional merupakan perkembangan pada aspek sosial dan emosional.
Perkembangan sosial-emosional anak usia 4-6 tahun  meliputi perkembangan pemahaman diri,
hubungan sosial, kemampuan mengatur diri sendiri, dan perilaku sosial. Jelaskan perkembangan sosial
emosional pada anak usia 4-6 tahun tersebut!

JAWAB:

1. Aspek Perkembangan Menurut Dodge, Colker, Dan Heromen


Menurut Dodge, Colker, dan Heroman (2002) membagi area perkembangan ke dalam empat aspek,
yaitu aspek sosial emosional, aspek fisik, aspek kognitif, dan aspek bahasa.
Sebagai contoh kongritnya keempat aspek tersebut adalah:
1. Aspek Sosial Emosional
Berikut contoh perkembangan sosial dan emosional anak usia 1 – 5 tahun.
1. Anak usia 1 – 2 tahun
Meski usianya terbilang dini, perkembangan sosial dan emosional anak sudah terlihat semakin baik
dan kemampuannya bertambah. Salah satu contoh kecerdasan emosional anak usia 1 – 2 tahun, yaitu
menangis saat melihat kita meninggalkannya.Tidak hanya itu, anak juga sudah memiliki kepercayaan
diri menunjukkan kemampuan barunya, seperti saat ia belajar berjalan, berdiri, atau berbicara.
2. Usia 2 – 3 tahun
Pada rentang umur 2 – 3 tahun, perkembangan sosial dan emosional anak usia dini cukup dinamis dan
belum stabil. Pasalnya, tantrum masih menjadi kebiasaan anak.
Contoh perkembangan sosial emosional anak usia dini ini adalah mulai mau dibantu orang lain saat
melakukan sesuatu. Selain itu, anak usia 2 tahun juga senang saat digendong oleh orang yang
disukainya.
3. Usia 3 – 4 tahun
Pada usia ini, anak perlahan mengenali emosinya. Pada rentang usia 3 tahun, anak dianggap cukup
mengerti dan bisa mengendalikan emosi yang ada di dalam dirinya.
Sebagai contoh, ketika ia menemukan sesuatu yang lucu, ia sangat histeris akan hal itu. Begitu juga
ketika anak menemukan hal yang membuatnya marah, teriakan dan tangisan menjadi pelampiasan
emosi anak.
4. Usia 4 – 5 tahun
Pada usia 4 – 5 tahun, anak sudah mampu menenangkan teman yang sedang bersedih dan bisa
merasakan yang dirasakan temannya. Namun, anak tidak selalu bisa kooperatif. Sisi egois anak juga
bisa muncul ketika suasana hatinya kurang baik. Pada usia ini, selera humor anak mulai muncul dan ia
mulai berusaha melucu dalam beberapa kesempatan.
Sebagai contoh, Kita akan melihat anak usia 4 tahun berusaha melucu dengan melakukan hal konyol
untuk membuat orang lain tertawa.
2. Aspek Fisik
Aspek perkembangan anak usia dini yang berfokus pada perkembangan fisik ini meliputi pertambahan
berat badan, tinggi badan, perkembangan otak, serta keterampilan fisik motorik kasar dan fisik motorik
halus.
Contoh perkembangan motorik kasar ditandai dengan aktifnya anak bergerak, melompat, dan
berlarian, terutama di usia 4-5 tahun. Dan semakin bertambah usia anak, maka semakin kuat pula
tubuhnya. Bila perkembangan fisik berjalan dengan baik, maka ia pun semakin piawai menyelaraskan
gerakan tubuh dengan minat ataupun kebutuhannya. Sementara itu, motorik halus adalah kemampuan
yang berhubungan dengan keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil dan koordinasi mata-tangan.
Contoh keterampilan motorik halus yaitu memegang krayon, menyusun puzzle, menyusun balok, dan
lain-lain.
3. Aspek Kognitif
Kemampuan kognitif adalah keterampilan berbasis otak yang diperlukan untuk melakukan tugas
apapun dari yang sederhana hingga kompleks. Pada anak-anak, kemampuan kognitif berarti adalah
kemampuan anak berpikir, memahami, mengeksplorasi, dan mencari tahu hal-hal di sekitar mereka.
Dalam kehidupan sehari-hari, contoh perkembangan kognitif anak usia dini adalah:
Mengenali dan menghafal warna
Memahami perintah
Menyesuaikan dan menggambar bentuk
Memahami konsep waktu
Memahami dan mengerti transaksi jual-beli menggunakan uang
4. Aspek Bahasa
Periode kritis dalam perkembangan kemampuan bahasa terjadi sejak bayi baru lahir sampai dengan
usia lima tahun. Kemampuan berbahasa anak tumbuh dan berkembang pesat selama masa prasekolah.
Sebagai salah satu aspek perkembangan anak usia dini, kemampuan berbahasa dapat menjadi indikator
seluruh perkembangan anak. Pasalnya, melalui kemampuan berbahasa dapat pula dideteksi
keterlambatan ataupun kelainan pada sistem lain, seperti kemampuan kognitif, sensorimotor,
psikologis, emosi, dan lingkungan di sekitar anak. Selain itu, perkembangan bahasa adalah proses yang
mencakup kemampuan untuk berkomunikasi secara dua arah dan memahami ucapan lawan bicaranya
sesuai tahapan usia anak. Keterampilan berbahasa sangat berkaitan erat dengan pertumbuhan dan
perkembangan otak anak Kemampuan bahasa sendiri terbagi menjadi dua, yaitu reseptif dan ekspresif.
Kemampuan reseptif adalah kemampuan memahami bahasa dan suara. Contohnya anak mampu
menggabungkan dua sampai tiga kata. Sedangkan kemampuan bahasa ekspresif adalah kemampuan
menggunakan kata dan gerak tubuh secara bersamaan untuk mengomunikasikan sesuatu. Contohnya,
ketika anak bicara dengan celoteh panjang yang tidak bisa dipahami, tapi ia mampu menirukan irama,
ritme, dan gestur pembicaraan orang dewasa. Walau begitu, tahapan perkembangan bahasa tiap anak
tentu berbeda-beda.

2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan manusia!


Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan adalah :
1.Hederitas (bawaan atau keturunan)
Disini, faktor yang mendominasi adalah dari segi biologisnya, seperti warna rambut, warna kulit
dll, tetapi tingkahlaku pun juga mempengaruhi sikap si anak.
2.Kondisi lingkungan
Kondisi lingkungan adalah salah satu faktor yang terpenting dalam perkembangan manusia,
sebab lingkungan merupakan alam pertama yang ia jamah, terutama lingkungan keluarga.
Namun yang dimaksud disini bukanlah itu, tetapi masa-masa yang perlu diperhatikan oleh orang
tua, meliputi :
a. Prenatal : kesehatan ibu, gizi ibu, pemakaian bahan kimia (dalam pemakaian obat), dan
keadaan emosi ibu.
b. Natal : jenis kelahiran (normal, sungsang, operasi caesar), pengobatan ibu. Dalam hal ini
biasanya IQ anak yang lahir normal lebih tinggi dari pada anak yang lahir sungsang dan
operasi.
c. Post natal : jenis kelamin, umur gizi, perawatan, kepekaan terhadap penyakit, penyakit kronis,
hormon-2, sikap orang tua dan stimulasi.
3.Peran kematangan
Dalam upaya untuk memahami perkembangan manusia, kita perlu mempertimbangkan
bagaimana faktor herediter dan lingkungan berinteraksi. Kita perlu memahami perkembangan
mana yang sangat dipengaruhi oleh kematangan dan mana yang tidak
4.lingkungan sosial(keluarga)
Diatas telah dijelaskan bahwa lingkungan adalah salah satu faktor yang sangat mempengaruhi
perkembangan manusia, sebab lingkungan merupakan faktor penting untuk tumbuh kembang si
anak, dari lingkungan ia bersosialisasi, bisa berbicara dan berinteraksi.
5.Status sosial
Status sosial merupakan salah satu faktor yang membentuk sikap dan tingkahlaku anak, biasanya
anak yang dari kecil orang tuanya berstatus sosial tinggi, biasanya dia lebih cepat berfikir dewasa
dari pada anak yang hidup dengan orang tua yang hanya masyarakat biasa.
6. Budaya, ras dan etnis
Sebenarnya, budaya ras dan etnis telah tercakup dalam lingkungan sosial, sebab budaya, ras dan
etnis ada dalam lingkungan sosial.
7. Konteks Sejarah/Historis
Konteks sejarah disini, merupakan suatu kejadian yang pernah dia alami, yang mampu
menggugah atau merubah sikap si anak, bisa berdampak negatif, bisa juga berdampak positif
8. Pengaruh Normatif dan Nonnormatif
9. Pengaruh Waktu: Periode Sensitif atau Kritis

3. Anak yang kembar baik fraternal maupun identik cenderung memiliki pola  perkembangan
fisik dan motorik yang sama.
Secara umum, anak kembar memiliki banyak kesamaan, baik secara fisik maupun sifat psikologis.
Kesamaan–kesamaan yang dimiliki oleh anak kembar ini, yang membuat anak kembar terlihat unik
dibandingkan dengan individu lain. Kembar identik mempunyai kemungkinan dua kali lebih besar
untuk serupa secara genetika dibandingkan dengan kembar fraternal yang kurang lebih sama dengan
saudara kandung. Kembar identik lebih menunjukkan kecenderungan yang lebih besar untuk
menunjukkan sifat yang sama (concordant) dibandingkan dengan kembar fraternal (Papalia, Olds &
Feldman 2009). Anak yang kembar baik fraternal maupun identik cenderung memiliki pola
perkembangan fisik dan motorik yang sama tetapi kembar identik lebih cenderung
menunjukkan sifat yang sama dibanding dengan kembar fraternal. Hal tersebut disebabkan
karena 2 hal yaitu faktor genetik dan juga faktor lingkungan.

4. Permasalahan apa yang saja yang sering terjadi pada perkembangan motorik pada anak usia
4-6 tahun.
a. Masalah dalam motoric kasar
1. Ketidak mamapuan mengatur keseimbangan
2. Reaksi kurang cepat dan koorinasi kurang baik.
b. Masalah dalam motoric halus
1. Belum bisa menggambar bentuk bermakna
2. Belum bisa mewarnai dengan rapi

5. Perkembangan sosial emosional pada anak usia 4-6 tahun tersebut!


1. Perkembangan Pemahaman Diri
Pemahaan diri merupakan gabaran menyeluruh tentang atribut, kemampuan, sikap dan nilai yang
di miliki seseorang yang diyakini dirinya punya gambaran tentang siapa dirinya.
2. Perkembangan Hubungan Sosial
pada masa kanak – kanak awal hubungan sosial dengan teman sebaya menjadi meningkat
(Pettern dalam Durkin,1995) terutama dalam konteks bermain.
3. Perkembangan Kemampuan Mengarahkan Diri
Anak kecil sulit mengontrol perilakunya. Namun ada juga yang sudah mampu mengarahkan
perilakunya sendiri tanpa bantuan orang dewasa.
4. Perkembangan Perilaku Sosial
Bentuk perilaku sosial ada dua yakni:
1. Perkembangan prilaku prososial
Anak usia kanak – kanak awal memandang perilaku berbagi sebagai suatu kewajiban.
Mereka umumnya sudah memberi alasan yang berfokus pada kebutuhan orang lain Ketika
melakukan perilaku prososial.
2. Perkembangan empati
Pada masa kanak – kanak awal, anak sadar bahwa situasi yang sama dapat memberikan re
aksi yang berbeda bagi dirinya dan orang lain. Kesadaran itu membuat respon empatinya
menjadi lebih sesuai.

Anda mungkin juga menyukai