Anda di halaman 1dari 5

Hurlock (1980: 2) membagi tahap perkembangan menjadi 10, akan

tetapi kita lebih fokus pada tahap Masa arak-anak akhir di mulai
dari enam sampai tiga belas tahun Masa ini digandang sebagai anak
sekolah dasar.

Perkembangan adalah bertambah kemampuan atau skill dalam


struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola teratur
dan dapat diramalkan sebagai hasil proses pematangan.
Perkembangan menyangkut adanya proses pematangan sel-sel
tubuh, jaringan tubuh, organ-organ, dan sistern organ yang
berkembang dengan menurut caranya, sehingga dapat memenuhi
fungsinya.

Hurlock (1980: 2) menyatakan perkembangan sebagai rangkaian


perubahan progesif yang terjadi sebagai akibat dari proses
kematangan dan pengalaman.

Selama proses perkembangan seorang anak ada beberapa ciri


perubahan yang mencolok, yaitu:

1. Perubahan fisik

Perubahan tinggi badan, berat badan, dan organ dalam tubuh lainnya
misalnya otak, jantung, dan lain sebagainya. Perubahan proporsi,
Misalnya perubahan perbandingan antara kepala dan tubuh pada
seorang anak.

2. Perubahan mental

Perubahan yang meliputi: memori, penalaran, persepsi, emosi, sosial,


dan imajinasi.

Berikut adalah karakteristik siswa SD kelas tinggi dalam aspek


kognitif, sosial, bahasa, moral, dan emosional, dengan merujuk pada
pandangan beberapa ahli:
• Aspek Kognitif:
a. Jean Piaget: Menurut Piaget, pada tahap ini, anak-anak mulai
mengembangkan kemampuan operasional konkret. Mereka dapat
berpikir lebih abstrak dan mampu memahami konsep-konsep yang
lebih kompleks.
b. Lev Vygotsky: Vygotsky menekankan pentingnya interaksi sosial
dalam perkembangan kognitif. Dalam konteks kelas tinggi SD,
kolaborasi dengan teman sebaya dan pembelajaran melalui interaksi
dapat memperkaya pemahaman anak.
• Aspek Sosial:
a. Erik Erikson: Menurut teori psikososial Erikson, anak-anak pada usia
SD berada pada tahap industri melawan inferioritas. Mereka mulai
mengembangkan rasa kerja keras dan kompetensi, dan hubungan
sosial dengan teman sebaya menjadi lebih penting.
b. Albert Bandura: Teori pembelajaran sosial Bandura menunjukkan
bahwa anak-anak belajar melalui pengamatan dan peniruan perilaku
orang lain. Oleh karena itu, lingkungan sosial dan model peran dapat
mempengaruhi perkembangan sosial siswa.
• Aspek Bahasa:
a. Noam Chomsky: Chomsky menyatakan bahwa anak-anak memiliki
kemampuan bawaan untuk memahami dan memproduksi bahasa.
Pada kelas tinggi SD, anak-anak semakin terampil dalam
pemahaman dan penggunaan bahasa yang kompleks.
b. Lev Vygotsky: Vygotsky juga memandang bahasa sebagai alat
kognitif yang penting. Penggunaan bahasa dalam interaksi sosial
dapat membantu pengembangan pemikiran kompleks.
• Aspek Moral:
a. Lawrence Kohlberg: Menurut teori perkembangan moral Kohlberg,
anak-anak SD kelas tinggi berada pada tingkat perkembangan moral
konvensional. Mereka mulai memahami norma sosial dan
menginternalisasi nilai-nilai moral masyarakat.
b. Carol Gilligan: Gilligan menekankan perbedaan antara perkembangan
moral laki-laki dan perempuan. Dia berpendapat bahwa perempuan
mungkin lebih cenderung mempertimbangkan hubungan
interpersonal dalam proses pengambilan keputusan moral.
• Aspek Emosional:
a. Erik Erikson: Dalam aspek emosional, Erikson mengidentifikasi tahap
inisiatif versus rasa malu. Anak-anak SD kelas tinggi biasanya mulai
mengeksplorasi identitas mereka dan mengembangkan rasa inisiatif.
b. Daniel Goleman: Goleman menyumbangkan konsep kecerdasan
emosional, menunjukkan pentingnya pengenalan dan pengelolaan
emosi bagi perkembangan siswa.
Contok contoh karakteristik siswa sd kelas tinggidalam aspek
kognitif, sosial, bahasa, moral, dan emosional saat pembelajaran ipa
:
• Aspek Kognitif:
Kemampuan Berpikir Logis dan Analitis: Siswa dapat
mengidentifikasi pola, menyusun hipotesis, dan memahami prinsip-
prinsip ilmiah saat melakukan eksperimen atau mengamati
fenomena alam.
Daya Ingat yang Kuat: Mampu menyimpan dan mengingat informasi
tentang konsep-konsep IPA, seperti sifat-sifat materi atau proses-
proses alam.
• Aspek Sosial:
Kemampuan Bekerjasama dalam Kelompok: Siswa berpartisipasi
aktif dalam kegiatan kelompok saat eksperimen atau proyek IPA,
berbagi ide, dan menyelesaikan tugas secara kolaboratif.
• Aspek Bahasa:
Kemampuan Menyampaikan Konsep Secara Lisan dan Tertulis: Siswa
dapat menyampaikan hasil eksperimen mereka secara jelas dan
terstruktur, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan.
• Aspek Moral:
Kesadaran terhadap Etika Ilmiah: Siswa menunjukkan kesadaran
terhadap etika dalam melakukan eksperimen, seperti menghormati
hak cipta, melaporkan hasil dengan jujur, dan menghormati hak
orang lain untuk berpendapat.
• Aspek Emosional:
Keterlibatan Emosional Positif: Siswa menunjukkan minat dan
antusiasme dalam eksplorasi ilmiah, menunjukkan kebanggaan
terhadap pencapaian pribadi, dan dapat mengatasi rasa frustrasi
saat menghadapi kesulitan dalam pembelajaran IPA.
Ada beberapa faktor faktor-faktor yang berkaitan dengan
perkembangan seseorang yaitu:

1. Inteligensi

Inteligensi merupakan faktor yang terpenting. Kecerdasan yang


tinggi disertai oleh perkembangan yang cepat, sebaliknya jika
kecerdasan rendah, maka anak akan terbelakang dalam
pertumbuhan dan perkembangan.

2. seks

Perbedaan perkembangan antara kedua jenis seks tidak tampak


jelas. Yang nyata kelihatan adalah kecepatan dalam pertumbuhan
jasmaniyah. Pada waktu lahir anak laki-laki lebih besar dari perem
puan, tetapi anak perempuan lebih cepat perkembangannya dan
lebih cepat pula dalam mencapai kedewasaannya dari pada anak
laki-laki.

Anak perempuan pada umumnya lebih cepat mencapai kematangan


seksnya kira-kira satu atau dua tahun lebih awal dan pisiknya juga
tampak lebih cepat besar dari pada anak laki-laki. Hal ini jelas pada
anak umur 9 sampai 12 tahun.

3. Kelenjar-kelenjar

Hasil penelitian di lapangan indoktrinologi (kelenjar buntu) menun-


jukkan adanya peranan penting dari sementara kelenjar-kelenjar
buntu ini dalam pertumbuhan jasmani dan rohani dan jelas
pengaruh- nya terhadap perkembangan anak sebelum dan sesudah
dilahirkan.

4. Kebangsaan (ras)

Anak-anak dari ras Meditarian (Lautan tengah) tumbuh lebih cepat


dari anak-anak Eropa sebelah timur. Anak-anak negro dan Indian
pertumbuhannya tidak terlalu cepat dibandingkan dengan anak-
anak kulit putih dan kuning.

5. Posisi dalam keluarga

Kedudukan anak dalam keluarga merupakan keadaan yang dapat


mempengaruhi perkembangan Anak kedua, ketiga, dan sebagainya
pada umumnya perkembangannya lebih cepat dari anak yang
pertama. Anak bungsu biasanya karena dimanja perkembangannya
lebih lambat. Dalam hal ini anak tunggal biasanya perkembangan
mentalitasnya cepat, karena pengaruh pergaulan dengan orang
orang dewasa lebih besar

6. Makanan

pada usia yang sangat muda, makanan merupakan faktor yang


penting peranannya dalam pertumbuhan dan perkembangan. Bukan
saja makanannya, tetapi isinya yang terdiri dari pelbagai dan
vitamin. Kekurangan gizi/vitamin dapat menyebabkan gigi runtuh,
penyakit kulit dan lain-lain penyakit.
7. Luka dan penyakit

Luka dan penyakit jelas pengaruhnya kepada perkembangan,


meskipun terkadang hanya sedikit dan hanya menyangkut
perkembangan fisik saja.

8. Hawa dan sinar

Hawa dan sinar pada tahun-tahun pertama merupakan faktor yang


penting. Terdapat perbedaan antara anak-anak yang kondisi
lingkungannya baik dan yang buruk.

9. Kultur (budaya)

Penyelidikan Dennis di kalangan orang-orang Amerika dan Indiana


menunjukan bahwa sifat pertumbuhan anak-anak bayi dari kedua
macam kultur adalah sama. Ini menguatkan pendapat bahwa sifat-
sifat anak bayi itu adalah universal dan bahwa budayalah yang
kemudian merubah sejumlah dasar-dasar tingkah laku anak dalam
proses perkembangannya. Yang termasuk faktor budaya disini selain
budaya mas, arakat juga di dalamnya termasuk pendidikan. agama,
dsb.

Anda mungkin juga menyukai