1. Cover
2. Kata Pengantar
3. Daftar Isi
4. Bab I Pendahuluan
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
5. Bab II Pembahasan
6. Bab III Penutup
1. Kesimpulan
2. Saran
7. Daftar Pustaka
8. Lampiran
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan hidayahnya kepada kita semua,
sehingga kita semua dapat menjalankan aktivitas kita setiap hari. Setiap kita melakukan hal apa
saja selalu iringi dengan doa. Tak lupa juga kita panjatkan Syalawat dan Salam kepada Nabi
Besar kita Muhammad SAW, beliau telah memberikan kita kehidupan seperti saat ini. Beliau
telah menuntun kita dari alam gelap gulita menuju alam terang benderang saat ini.
Pada kesempatan ini kami selaku kelompok 3 menyusun makalah ini dengan kerja sama
dari setiap anggota kelompok, sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Selain itu, kami mengucapkan terima kasih kepada pembimbing sekaligus tutor untuk mata
kuliah PDGK 4207 Pendidikan Seni di SD yang telah memberikan kami dorongan serta
motivasi. Sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Kepada rekan-rekan
Mahasiswa UT semester 3 BI yang telah memberikan masukan kepada kami, akhirnya makalah
dengan judul “Pendidikan Seni di SD Modul 3” dapat terselesaikan.
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Pada modul 3 ini, diajak untuk memahami kemampuan dasar anak usia SD
dikaitkan dengan pembelajaran seni di SD. Anak memiliki kemampuan yang berbeda
dengan orang dewasa sehubungan dengan perkembangan fisik, mental, intelektual, emosi,
melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran seni di kelas, anda akan selalu berpegangan
pada prinsip-prinsip perkembangan anak dan karakteristik seni karya anak usia SD.
Termasuk di dalamnya penentuan strategi pembelajaran, metode, bahan dan media yang
sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan anak dalam pembelajaran seni yang akan
diselenggarakan. Sebagai guru yang membimbing dan mengajar tentang seni, seyogianya
Kegiatan Belajar 1
Perkembangan yang terjadi pada individu disebabkan oleh dua faktor, yaitu :
Anak Sekolah Dasar mempunyai karakteristik yang khas dalam hal fisik maupun
psikologis, khususnya dalam tingkat intelektual, emosional, sosial, estetik, kreativitas dan daya
perseptual serta pertumbuhan fisiknya.
Menurut peaget (woolfolk and Nicolich, 1984:51) ada empat faktor yang mempengaruhi
perkembangan manusia, yaitu :
Anak umur 6-7 tahun (kls I atau kls II SD) sudah mulai berangsur-angsur memahami orang lain,
kelakuan mulai berkurang. Pada umr 7-11 tahun sudah masuk tahap berfikir kognitif operasional
konkrit. Tahap ini sudah mampu berpikir logis serta mampu memecahkan masalah-masalah
konkrit.
Emosi berbeda dengan perasaan (feeling) yang bersifat tenang dan tertutup. Emosi
menggambarkan suasana batin yang lebih dinamis, bergejolak dan terbuka. Emosi sebagai aspek
psikologis mempunyai ciri-ciri yang khas, yaitu :
1. Emosi sensoris, emosi yang ditimbulkan oleh rangsangan dari luar tubuh.
2. Emosi psikis, emosi yang kemunculannya mempunyai alasan-alasan kejiwaan. Yang
temasuk emosi psikis ini adalah perasaan intelektual, perasaan sosial., perasaan susila,
dan perasaan estetis
Pada masa Sekolah Dasar, anak berangsur-angsur mulai menyadari bahwa mereka
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari lingkungannya. Mereka mulai menaruh perhatian
pada orang lain disekitarnya. Mereka mulai mencari teman akrab dan sudah mampu bekerja
sama dengan mereka, mengikuti aturan – aturan kelompok. Dalam hal ini guru bisa memberikan
pembelajaran secara berkelompok agar anak didiknya dapat bersosialisasi dengan baik.
D. Kondisi Perseptual Anak
Masa Sekolah Dasar adalah masa dimana anak berada dalam proses pertumbuhan fisik
yang sangat pesat. Pada masa ini anak menyukai kegiatan yang bersifat fisik. Kegiatan-kegiatan
fisik ini dapat diarahkan pada permainan-permainan kelompok yang dampaknya sangat baik bagi
perkembangan sosial mereka.
- Tahap II : 2 s/d 12 tahun masa pendidikan jasmani dan latihan panca indra
Perasaan estetik adalah suatu perasaan yang berhubungan dengan keindahan. Perasaan
estetik merupakan suatu hal yang sifatnya alamiah yang dibawa anak sejak lahir, ini berarti
secara alamiah sesungguhnya seseorang itu sudah mampu menangkap, mengalami atau
merasakan keindahan yang ada disekitarnya.
Bakat kreatifitas anak sudah dibawa anak sejak dari lahir. Jika anak dapat difasilitasi
dengan beragam teknologi pada zaman sekarang ono karena bakat setiap anak berbeda-beda.
Karya seni merupakan produk budaya manusia dari semua lapisan sosial, kelompok
ethnis, kurun waktu, jenis kelamin dan usia. Hasil karya seni sesungguhnya dapat dipengaruhi
dan bahkan dapat ditentukan oleh pelaku seni itu sendiri. Aspek-aspek yang mempengaruhi itu
adalah latar belakang, perkembangan fisik dan mental, kebutuhan dan kesenangan dan
lingkungannya
Media musik yang paling dekat dengan kita adalah suara dan tubuh kita, bernyanyi dan bertepuk
tangan itulah yang dimaksudkan. Suara yang dihasilkan manusia memiliki suara yang berbeda-
beda sesuai dengan alat produksinya. Salah satu unsur yang membedakannya adalah ukuran alat
produksi suara, sehingga bisa dikelompokkan maka ada karakteristik suara manusia yang
dibedakan dari usia.
Musik anak harus sesuai dengan perkembangan fisik yang mampu menjadikan dirinya
sebagai media pengungkapan perasaan, pikiran, isi hati anak. Karakter musik anak seyogyanya
dapat ditemukan tidak hanya pada semua aspek musik tetapi juga seperti; aspek bunyi, nada,
ritme, tempo dan dinamik serta ekspresi dan bentuk musik. Selain itu seyogyanya musik anak
seyogyanya mampu memberikan kesempatan bagi perkembangan kreativitas berfikir dan seni
(rasa keindahan) anak serta dunia anak. Berikut ini karakteristik yang sebaiknya muncul dalam
musik anak adalah:
1. Musik sesuai dengan minat dan menyatukan dengan kehidupan anak sehari-hari.
4. Melalui musik anak diberi kesempatan pula untuk bergerak melalui musik.
Karakteristik gerak fisik anak usia sekolah dasar dapat dikatakan bersifat sederhana,
gerakannya biasanya bermakna dan bertema dimana tiap gerakan mengandung arti atau tema
tertentu. Anak juga mampu menirukan gerak binatang melalui pengamatannya.
Psikomotorik anak dari bayi hingga dewasa terus berkembang. Pada usia 6 tahun psikomotorik
baik motorik halus maupun motorik kasar dianggap sudah benrkembang dengan mantap.
Ada 4 aspek yang dapat digunakan untuk mengamati karya seni rupa anak, yakni;
Ada tiga tipe tipologi seni rupa anak; yakni tipe visual, tipe haptik dan tipe campuran
keduanya. Pada tipe visual, kemampuan daya tangkap indrawi sangat menonjol sehingga anak
mampu merekam objek aslinya termasuk proporsi, perspektif, perbandingan serta detailnya. Pada
tipe haptik, pengungkapan suasana hati atau emosi sangat menonjol ketika mereka menuangkan
objek kedalam karya seni rupanya.
Ada beberapa klasifikasi periodisasi seni rupa anak diantaranya yang disodorkan oleh
1. Lansing mengelompokkan menjadi: Masa coreng moreng (2-4 tahun), figuratif (3-12
tahun) yang terdiri dari; permulaan figuratif (3-7 tahun), pertengahan figuratif (9-10
tahun), akfir figuratif (9-12 tahun) dan artistik (12 tahun keatas).
2. Lowenfeld dan Brittain yang menghasilkan: Masa coreng moreng (2-4 tahun)
naturalisme / pseudo naturalistic (12-14 tahun) dan masa dewasa (14-17 tahun).
Kesimpulan
Saran