Anda di halaman 1dari 13

I.

Kemampuan Dasar Anak Sekolah Dasar


Secara umum perkembangan manusia dapat dibedakan
menjadi empat (4) katagori, yaitu:

Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif berhubungan dengan perubahan-
perubahan yang terjadi pada cara-cara berpikir atau
bagaimana seseorang berpikir pada setiap tingkatan
perkembangannya termasuk didalamnya bagaimana ia
menanggapi lingkungan sekitar.
Perkembangan Personal (termasuk didalamnya konseptual
dan emosional)
Perkembangan personal merupakan perubahan-perubahan yang
terjadi yang terjadi yang berkaitan dengan kepribadian.

Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial berhubungan dengan perubahan-
perubahan yang terjadi pada diri seseorang dalam kaitannya
dengan hubungan individu yang satu dengan yang lain.

Perkembangan Fisik (woolfolk dan Nicolich, 1984: 4)


Perkembangan fisik lebih pada perubahan-perubahan yang
terjadi pada tubuh manusia.
Anak sekolah dasar mempunyai karakteristik
yang khas dalam hal fisik maupun psikologis,
khususnya dalam hal tingkat intelektual,
emosional, sosial, estetik, kreativitas, dan daya
perseptual, serta pertumbuhannya fisiknya.

Pemahaman yang baik terhadap perkembangan


anak Sekolah Dasar tersebut akan memberi
pengaruh terhadap pemilihan materi dan metode
pembelajaran yang tepat dalam mata pelajaran
Pendidikan Seni di Sekolah Dasar, oleh karena
itu berikut akan diulas karakteristik tersebut.
A. Kemampuan Intelektual Anak
Menurut Paeget (Woolfolk and Nicolich, 1984: 51), ada empat faktor
yang mempengaruhi perkembangan manusia, yaitu:
* Kematangan
Kematangan merupakan faktor yang paling dasar dalam
perkembangan berpikir manusia
* Aktivitas
Faktor kedua yang ikut andil dalam perubahan manusia adalah
aktivitas yang dilakukannya.
* Transmisi Sosial
Transmisi sosial atau pengalaman belajar dari orang lain. Tanpa adanya
transmisi sosial orang tidak memerlukan pengetahuan-pengetahuan
baru untuk bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.
* Equilibration
Equilibration adalah faktor keseimbangan yang selalu diupayakan
dalam berpikir sebagai akibat dari pengaruh kematangan, aktivitas
yang dilakukan dan transmisi sosial.
B. Kondisi Emosional Anak
Emosi (emotion) berbeda dengan perasaan (feeling) yang bersifat
tenang dan tertutup. Emosi itu menggambarkan suasana batin yang
lebih dinamis, bergejolak, dan terbuka. Emosi tersebut nampak dari
luar karena menyangkut ekspresi-ekspresi jasmaniah. Jenis-jenis
emosi itu dapat berupa: rasa senang, sedih, takut, terpesona,
marah, tegang, kecewa, bimbang, yakin, puas, terkejut, dan
sebagainya.
Berdasarkan penyebabnya kemunculannya, emosi dikelompokkan
menjadi dua macam, yaitu:
* Emosi Sensoris
Emosi sensoris adalah emosi yang ditimbulkan oleh rangsangan
dari luar tubuh seperti rasa dingin, panas, sejuk, lelah, rasa
manis, sakit, kenyang, lapar, dan sebagainya.
* Emosi Psikis
Emosi psikis adalah emosi yang kemunculannya mempunyai alasan-
alasan kejiwaan.
C. Kondisi Sosial Anak
Pada masa Sekolah Dasar, anak yang semula menonjolkan
ke”aku”annya, egonya yang sangat besar berangsur-angsur mulai
menyadari bahwa mereka merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari lingkungannya. Mereka mulai menaruh perhatian pada orang lain
disekitarnya, tidak hanya berkutat pada lingkungan keluarganya
saja. Mereka mulai mencari teman akrab dan sudah mampu bekerja
sama dengan mereka mengikuti aturan-aturan kelompok.

D. Kondisi Perseptual Anak


Perseptual mengandung pengertian kombinasi antara kognitif dan
efektif. Berdasarkan cara pandang kognitif, perseptual diartikan
sebagai daya tangkap atau kemampuan seseorang dalam memahami
berbagai informasi yang berasal dari luar. Sedangkan sudut
opandang afektif, perseptual mengandung arti kesan dan tanggapan
seseorang terhadap segala sesuatu yang berasal dari luar dirinya.
Secara intelektual, pada masa Sekolah Dasar anak sudah mampu
mencerna informasi yang berasal dari luar dirinya apabilah
dihubungkan dengan hal-hal yang sudah diketahuinya.
E. Karakteristik Fisik Anak
Berkaitan dengan perkembangan fisik, Kuhlen dan Thomson (Yusuf, 2004:
101) mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu meliputi empat (4)
aspek, yaitu:
* Sistem syaraf, yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan kecerdasan dan
emosi
* Otot-otot, yang berpengaruh terhadap perkembangan kekuatan dan keterampilan
motorik.
* Kelenjar edoktrin, yang berpengaruh terhadap munculnya berbagai perilaku baru.
* Struktur fisik/tubuh yang meliputi tinggi, berata, dan proporsi.
Masa Sekolah Dasar adalah masa dimana anak berada dalam proses
pertumbuhan fisik yang sangat pesat. Pada masa ini anak menyukai kegiatan
yang bersifat fisik.
Kegiatan-kegiatan fisik ini dapat diarahkan pada permainan-permainan
kelompok yang dampaknya sangat baik bagi perkembangan sosial mereka.
Teori Rousseau (yusuf, 2004:22) 4 tahap perkembangan anak
- Tahap I : 0 s/d 2 tahun merupakan usia asuhan
- Tahap II : 2 s/d 12 tahun masa pendidikan jasmani dan latihan panca indra
- Tahap III : 12 s/s 15 tahun periode pendidikan akal
- Tahap IV : 15 s/d 20 tahun periode pendidikan watak dan pendidikan agama
F. Karakteristik Estetik Anak
Perasaan estetik adalah suatu perasaan yang berhubungan dengan keindahan,
baik berupa keindahan alam maupun keindahan yang dibuat oleh manusia
termasuk didalamnya karya seni. Perasaan estetik merupakan suatu hal yang
sifatnya alamiah yang dibawa anak sejak lahir, ini berarti secara alamiah
sesungguhnya seseorang itu sudah mampu menangkap, mengalami atau
merasakan keindahan yang ada disekitarnya.

G. Kondisi Kreatif Anak


Secara garis besar definisi-definisi tersebut dapat dikelompokkan pada empat
kelompok berdasarkan penekanannya, yaitu yang menekankan pada aspek pribadi
kreatif, proses kreatif, perkembangan kreativitas, dan produk kreativitas
(Munandar, 1999: 20).

Pendapat pertama menekankan pada aspek pribadi kreatif, antara lain


dikemukakan oleh Guilford (1969), Barron, Reo, dan Mac Kinnon (Hudgins, 1982:
Sprinthall, 1981). Ahli-ahli ini menggunakan traits approach, artinya kreativitas
didefinisikan sebagai seperangkat karakteristik dan teendensi yang merupakan
bagian alamiah dari seseorang yang dibawa sejak lahir (Lewis and Reily, 1981).
Walaupun sama-sama memandang kreativitas dari segi pribadi yang kreatif,
Guilford (1969) yang lebih menaruh perhatian pada aspek kognitif. Ia
memandang kreativitas sebagai kemampuan berfikir divergen yang ditandai
dengan adanya fluency, flexibility, orginality, dan elaboration dalam berpikir.
II. Karakteristik Seni Anak Sekolah Dasar
Karya seni merupakan produk budaya manusia dari semua lapisan
sosial, kelompok ethnis, kurun waktu, jenis kelamin dan usia. Hasil
karya seni sesungguhnya dapat dipengaruhi dan bahkan dapat
ditentukan oleh pelaku seni itu sendiri. Aspek-aspek yang
mempengaruhi itu adalah latar belakang, perkembangan fisik dan
mental, kebutuhan dan kesenangan dan lingkungannya. Sebagai
seorang guru SD Anda perlu memilki pengetahuan tentang ciri-ciri
umumatau karakteristik karya seni anak.

A. Karakteristik Suara Anak Usia SD


Media musik yang paling dekat dengan kita adalah suara dan tubuh
kita, bernyanyi dan bertepuk tangan itulah yang dimaksudkan. Suara
yang dihasilkan manusia memiliki suara yang berbeda-beda sesuai
dengan alat produksinya. Salah satu unsur yang membedakannya
adalah ukuran alat produksi suara, sehingga bisa dikelompokkan
maka ada karakteristik suara manusia yang dibedakan dari usia.
B. Karakteristik Musik Anak
Musik anak harus sesuai dengan perkembangan fisik yang mampu
menjadikan dirinya sebagai media pengungkapan perasaan, pikiran,
isi hati anak. Karakter musik anak seyogyanya dapat ditemukan
tidak hanya pada semua aspek musik tetapi juga seperti; aspek
bunyi, nada, ritme, tempo dan dinamik serta ekspresi dan bentuk
musik. Selain itu seyogyanya musik anak seyogyanya mampu
memberikan kesempatan bagi perkembangan kreativitas berfikir
dan seni (rasa keindahan) anak serta dunia anak.

C. Karakteristik Gerak Anak


Karakteristik gerak fisik anak usia sekolah dasar dapat dikatakan
bersifat sederhana, gerakannya biasanya bermakna dan bertema
dimana tiap gerakan mengandung arti atau tema tertentu. Anak juga
mampu menirukan gerak binatang melalui pengamatannya.

Psikomotorik anak dari bayi hingga dewasa terus berkembang. Pada


usia 6 tahun psikomotorik baik motorik halus maupun motorik kasar
dianggap sudah benrkembang dengan mantap.
D. Karakteristik Seni Rupa Anak
Ada 4 aspek yang dapat digunakan untuk mengamati karya seni rupa
anak, yakni;
1. Aspek tipologi seni rupa anak
2. Aspek karakteristik seni rupa anak
3. Aspek periodisasi seni rupa anak
4. Aspek relevansi karakteristik seni rupa anak

Ada tiga tipe tipologi seni rupa anak; yakni tipe visual, tipe haptik
dan tipe campuran keduanya. Pada tipe visual, kemampuan daya
tangkap indrawi sangat menonjol sehingga anak mampu merekam
objek aslinya termasuk proporsi, perspektif, perbandingan serta
detailnya. Pada tipe haptik, pengungkapan suasana hati atau emosi
sangat menonjol ketika mereka menuangkan objek kedalam karya
seni rupanya.
E. Periodisasi Seni Rupa Anak
Ada beberapa klasifikasi periodisasi seni rupa anak diantaranya
yang disodorkan oleh
1. Lansing mengelompokkan menjadi: Masa coreng moreng
(2-4 tahun), figuratif (3-12 tahun) yang terdiri dari;
permulaan figuratif (3-7 tahun), pertengahan figuratif
(9-10 tahun), akfir figuratif (9-12 tahun) dan artistik
(12 tahun keatas).
2. Lowenfeld dan Brittain yang menghasilkan: Masa coreng
moreng (2-4 tahun) naturalisme / pseudo naturalistic
(12-14 tahun) dan masa dewasa (14-17 tahun).
PENDIDIKAN SENI DI SEKOLAH DASAR
MODUL 3
KEMAMPUAN DASAR DAN KARAKTERISTIK SENI ANAK SD
PDGK 4207
NURHAYATI, M.Pd

DISUSUN OLEH :
KEN WIDYANINGTIAS : 857o54153
AULIA RAHMAWATY : 857054755
FITRI WIRIASTUTY : 857054533
FERAWATI : 857054898

PROGRAM STUDI PGSD KELAS A 2019.1


POKJAR KOTA BEKASI 2020.1
UNIVERSITAS TERBUKA
2020

Anda mungkin juga menyukai