Kegiatan belajar 1
Pengertian tentang media adalah sesuatu yang membawa informasi dari sumber untuk
diteruskan kepada penerima. “media pembelajaran”diartikan sebagai suatu alat atau bahan yang
mengandung informasi atau pesan pembelajaran.
Pemanfaatan media pembelajaran secara nyata dapat diarahkan untuk membentuk sikap baru dalam
proses pembelajaran. Sikap ini antara lain adalah dengan menjadikan siswa sebagai pembelajar yang
aktif dan guru sebagai fasilitator proses pembelajaran.
Kegiatan belajar 2
Secara sangat sederhana dapat kita katakan bahwa pemanfaatan media dalam pembelajaran
sesungguhnya adalah sebagai alat untuk mempelajari apa yang adadi alam ini. Semua ilmu yang
dipelajari oleh umat manusia adalah alat untuk memaknai dan menjalankan kehidupan. Meskipun kita
sebagai manusia mempelajari banyak hal dalam hidup, harus kita sadari bahwa segala hal yang kita
pelajari tersebut banyak yang tidak pernah kita lihat, dengar atau rasakan. Salah satu alasan mengapa
media pembelajaran diperlukan adalah karena keterbatasan kita sebagai manusia untuk mampu melihat
atau mendengar bahkan merasakan segala sesuatu yang kita pelajari. Media, sesuaidengan asal katanya
yaitu “medium”, adalah sesuatu yang menjadi perantara dan berisi pesan tertentu untuk dipelajari.
Pemanfaatan media untuk pembelajaran memiliki riwayat yang cukup lama. Pada awal abad 20, muncul
gerakan pendidikan visual yang ditandai dengan didirikannya museum-museum sekolah. Film-film
khusus yang ditunjukan untuk pembelajaran di ruangan kelas mulai diproduksi secata khusus. Selain itu,
pemanfaatan media oleh pihak amerika serikat dalam pelatihan perang telah mulai pula digunakan pada
masa-masa ini. Penggunaan media pembelajaran berlanjut pada periode perang dunia kedua dimana
begitu banyak personel militer yang harus dilatih untuk perang tersebut. Dampaknya sungguh luar biasa
pada penggunaan film dan bahan belajar bermedia lainnya. Demikian pula dengan pendistribusian
proyektor film dan filmstrip, foto-foto, rekaman suara, transparansi dan juga pengembangan program
simulasi perang dilakukan secara meluas pada masa itu (Seattler dalam Anglin, 1995 : 14). Pada tahun
1960-an, banyak sekolah dan perguruan tinggi yang mulai mendirikan pusat media pembelajaran dan
media tersebut mulai diintegrasikan pula kedalam kurikulum. Di Indonesia sendiri, penggunaan media
untuk pembelajaran sendiri secara informal telah dilakukan oleh para guru sejak awal abad ke 20
dengan dugunakannya berbagai alat permainan untuk mengajar (ki Hadjar Dewantara, 1928). Sebagai
pendidik, beliau bahkanmempunyai prinsip “permainan anak itulah pendidikan”. Ini menunjukan bahwa
melalui berbagai alat yang digunakan dalam permainan, sesungguhnya merupakan sarana bagi anak
untuk belajar. Secara formal, penggunaan media untuk pembelajaran sudah dimulai yaitu dengan
menatar guru-guru pada Tahun 1950. Pada masa itu, para guru mengikuti kursus tertulis secara jarak
jauh untuk mendapatkan sertifikat kursus. Pada tahun 1973-1976, dengan bantuan UNESCO, dilakukan
eksperimen penataran guru SD melalui siaran radio (Suparman, 2004). Media yang digunakan sejalan
dengan teknologi yang berkembang pada masanya. Bila awal abad 20 media yang digunakan adalah
media cetak (karena ditemukannya media cetak), berkembang dengan ditemukannya radio, film bisu,
film bersuara, film berwarna, televisi, video, computer hingga internet di awal abad 21.
Bruner (dalam Heinich, 1996) menyatakan bahwa pembelajaran sebaiknya dimulai dari
pengalaman nyata dan dialami langsung oleh anak, meningkat kepada penggunaan gambar (visual) dan
baru kemudian menggunakan unsur-unsur abstrak simbolis (kata-kata, tulisan). Dalam bentuk yang lebih
sederhana. UU Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan penjelasannya secara eksplisit juga
telah mengatur bahwa sumber belajar merupakan salah satu sarana dan prasarana pendidikan penting
untuk diperhatikan oleh pengelola pendidikan. Salah satu komponen dari sumber belajar adalah media
pembelajaran yang bersama-sama dengan sarana pendidikan yang lain, membantu tercapainya tujuan
pendidikan. Bila dimaknai lebih jauh, maka yang disebut dengan sumber belajar tidaklah dibatasi hanya
pada hal-hal yang bersifat kebendaan fisik saja, tetapi juga mencakup lingkungan dengan segala
kelengkapan komunitasnya pun termasuk dalam kategori sumber belajar sekaligus sebagai media
pembelajaran.
Kegiatan belajar 3
Suparman (2003) menyebutkan bahwa salah satu komponen yang perlu dilakukan guru atau
pengajar sebelum melaksanakan pembelajaran adalah mengembangkan strategi pembelajaran yang
terdiri dari komponen urutan kegiatan pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran dan
waktu yang diperlukan untuk melaksanakan pembelajaran. Mengembangkan strategi pembelajaran
sendiri dapat dikatakan sebagai inti dari suatu proses pembelajaran karena berkaitan sangat erat dengan
bagaimana suatu pembelajaran akan berlangsung.
MODUL 2
Kegiatan belajar 1
A. MODEL “ASSURE”
Model ini diperkenalkan oleh heinick, dkk. (1996) dimana dalam model ini terdapat beberapa
hal yang perlu kita pertimbangkan sebelum menggunakan media pembelajaran tertentu, yaitu:
Dalam tahap ini kita perlu mempertimbangkan siapa siswa yang akan kita hadapi? Apakah
mereka siswa kelas 1, 2, atau kelas 5?. Apakah mereka sudah lancar membaca? Bila mereka sudah
lancar membca, kita tentu dapat menggunakan media yang bersifat cetak seperti buku, poster, tulisan
dalam karton dan sebagainya. Bila siswa belum lancar membaca maka kita peril mempertimbangkan
media belajar lainnya yang lebih sesuai, misalnya gambar kartun, program video CD, rekaman suara atau
dapat pula mengunakan benda-benda asli yang sesuai dengan topic yang akan dibahas.
2. S-(Sebutkan Kompetensi)
Tujuan pembelajaran atau kompetensi pembelajaran, sangat menentukan jenis media apa yang
sesuai untuk kita gunakan. Bila tujuan pembelajaran yang ingin dicapai adalah agar siswa mampu
membedakan jenis-jenis energy maka media yang kita gunakan akan berbeda bila kompetensi yang akan
dicapai adalah menjelaskan jenis sumber energi. Agar siswa dapat membedakan jenis sumber energi,
guru perlu memperlihatkan kepada siswa berbagai jenis energi yang ada dalam kehdupan sehari-hari
misalnya dengan melakukan pengamatan langsung. Media yang digunakan adalah benda nyata.
Sebaliknya, bila kompetensi yang ingin dicapai adalah menjelaskan berbagai jenis sumber energi maka
media yang digunakan dapat berupa bahan cetak atau foto dari jenis sumber energi.
3. S-(Sebutkan metode-Media-Materi)
Melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran merupakan inti agar siswa merasakan
sendiri proses belajar yang dilaluinya. Untuk itu, guru perlu mempersiapkan dengan cermat beberapa
hal yaitu a.(bahan yang akan disajikan), b.(siapkan kelas), c.(siapkan siswa), d.(berikan pengalaman
belajar yang sesuai).
6. E-(Evaluasi)
Komponen terakhir yang perlu kita lakukan untuk menggunakan dan memanfaatkan media
adalah melakukan evaluasi terhadap proses yang sudah kita lakukan. Ada dua jenis evaluasi yang dapat
kita lakukan. A. (evaluasi hasil belajar) evaluasi penilaian hasil belajar ditujukan untuk melihat hasil
kemajuan atau hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. B. (evaluasi media
dan metode pembelajaran) selanjutnya kita juga perlu mengevaluasi apakah media dan metode
pembelajaran yang kita gunakan membantu siswa mencapai kompetensi belajar yang telah ditetapkan.
Kegiatan belajar 2
Pemanfaatan media pembelajaran hendaknya dirancang secara terpadu pada saat membuat
program sekolah setiap tahun. Melalui perencanaan dan pemanfaatan sumber belajar dan media secara
bersama maka akan ada penghematan biaya pengadaan media atau pemanfaatan sumber belajar.
Sebuah media pembelajaran dapat dibuat dan digunakan bersama-sama. Media yang ada dapat dapat
digunakan secara bergantian bahkandapat digunakan diwaktu yang akan datang.
Model ACTIONS lebih diarahkan kepada organisasi sekolah atau institusi pendidikan dalam pemanfaatan
media pembelajaran. Model ini diperkenalkan oleh Bates (1995) untuk membantu pihak sekolah atau
lembaga pendidikan tertentu dalam pertimbangan pemilihan dan pemanfaatan media pembelajaran.
1. A (Access/akses) merajuk pada mudah tidaknya sebuah media dijangkau atau dimiliki oleh suatu
sekolah dan dimanfaatkan oleh siswanya.
2. Cost (Biaya). Berkaitan dengan biaya yang diperlukan untuk menggunakan suatu media.
3. Teaching (mampu membelajarkan). Berhubungan dengan kemampuan sebuah media
pembelajaran untuk menjadi jembatan/perantara pesan yang ingin disampaikan.
4. Interactivity & Friendliness (interaktif dan ramah). Ini berkaitan dengan tingkat kemudahan
penggunaan suatu media oleh guru dan siswa.
5. Organization issues (masalah organisasi sekolah). Faktor ini berkaitan eratdengan dampak yang
ditimbulkan oleh pemanfaatan suatu media pembelajaran terhadap organisasi suatu sekolah.
6. Novelty (kebaruan). Hal ini berhubungan dengan faktor beberapa lama suatu media akan dapat
bertahan digunakan.
7. Speed (kecepatan). Ini berkaitan dengan seberapa cepat sebuah pesan dari suatu media dapat
direvisi atau diperbaiki