Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama Mahasiswa :

Nomor Induk Mahasiswa / NIM :

Kode / Nama Mata Kuliah :MKDU4221 / PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Kode / Nama UPBJJ : 41 / PURWOKERTO

Masa Ujian : 2020 / 21.2 (2021.1)

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Berikan penjelasan dalam tulisan ayat Al Quran tetang manusia sebagai khalifah di muka
bumi dan apa yang anda ketahui tentang etos kerja?
Jawaban:
Surat Al-Baqarah ayat 30-31

Artinya: ingatlah ketika tuhanmu berfirman kepada malaikat:


“Sesungguhnya aku henda menjadikan seorang khalifah dimuka bumi.” Mereka berkata:
“apakah engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan
memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhanmu berfirman: “ aku mengetahui apa yang
tidak kamu ketahui.” Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda)
seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lain berfirman:
“Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar-benar orang-
orang yang benar!”
Etos kerja merupakan sikap semangat atas kehendak dan kesadaran diri sendiri yang dimiliki
oleh individu dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Etos Kerja menurut Islam didefenisikan
sebagai sikap kepribadian yang melahirkan keyakinan yang sangat mendalam bahwa bekerja
itu bukan saja untuk memuliakan dirinya, menampakkan kemanusiaannya, melainkan juga
sebagai suatu manifestasi dari amal saleh. Sehingga bekerja yang didasarkan pada prinsip-
prinsip iman bukan saja menunjukkan fitrah seorang muslim, melainkan sekaligus
meninggikan martabat dirinya sebagai hamba Allah.

2. Jelaskan peran agama dari segi politik dengan mengacu pada ayat Al-Quran tentang politik!
Jawaban:
Dasar kekuasaan politik ada dijelaskan dalam dua ayat Al-Quran yaitu pada surat An-Nissa
ayat 58-59.
Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum diantara manusia supaya
kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-
baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat (58).
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (nya), dan ulil amri diantara
kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikannlah ia
kepada Allah (Al-Quran) dan Rasul (sunahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah
dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya (59).
Agama bisa menjadi alat pemersatu pada saat berbagai ideologi politik bertentangan
satu yang lain, pada saat kepentingan-kepentingan sosial, ekonomi, budaya, dan politik
saling menafikan satu sama lain. Dari sinilah kita bisa memahami mengapa setiap
pengambilan sumpah (pelantikan) pejabat negara, selalu disertakan pemuka agama dan
kitab suci yang kebenarannya diyakini oleh pemeluk agama masing-masing. Tujuan
filosofisnya agar pejabat negara senantiasa berada di atas kepentingan-kepentingan
komunal dan sektoral. Pada saat kepentingan-kepentingan itu menjadi penghambat tugas-
tugasnya sebagai pejabat negara, ia harus berpaling pada (ajaran dan nilai-nilai) agama
sebagai obat penawarnya.Politik dan agama sama-sama berkaitan dengan bagaimana
mengelola suatu urusan. dalam politik urusan tersebut terfokus pada kekuasaan dan
berhubungan dengan sesama warga masyarakat. Sementara agama menjangkau lebih luas
dari pada urusan dalam politik.

3. Jelaskan peranan agama islam dalam menjamin kerukunan dalam masyarakat yang plural
Jawaban:
Islam menegaskan prinsip persamaan seluruh manusia. Atas dasar prinsip persamaan itu,
maka setiap orang mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Islam tidak memberikan hak-
hak istimewa bagi seseorang atau golongan lainya, baik dalam bidang kerohanian, maupun
dalam bidang politik,sosial dan ekonomi. Jadi setiap orang mempunyai kedudukan atau
kewajiban yang sama atas kesejahtraan anggotanya. Sebab Islam menentang setiap bentuk
diskriminasi, baik diskriminasi karena keturunan, maupun karena warna kulit, kesukuan,
kebangsaan dan kekayaan. Islam adalah agama rahmat bagi seluruh umat dan alam semesta.
Oleh karena itu, ia tidak mengajarkan sikap individualisme dan tidak membenarkan sikap
fanatisme yang berlebihan. Justru sebaliknya, Islam mengajarkan kebersamaan dalam
keberbedaan, dan menjujung tinggi persaudaraan (al-ukhuwah) antar sesama. Maka tidak
ada alasan untuk hidup saling bermusuhan. Yang ada adalah sikap kasih kasang antar sesama
manusia agar terbentuk tatanan masyarakat yang gotong royong dan saling membantu atas
dasar kecintaan. Dari sini akan terasa aman di atas muka bumi ini.

Anda mungkin juga menyukai