Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : DIKA MUGNI

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 048686034

Kode/Nama Mata Kuliah : MKDU4221/PENDIDIKANAGAMAISLAM

Kode/Nama UPBJJ : 24 / UPBJJ BANDUNG

Masa Ujian : 2023/23.2 (2023.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
MKDU4221

NASKAH TUGAS MATA KULIAH


UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2020/21.2 (2021.1)

Fakultas : FHISIP/Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Kode/Nama MK : MKDU4221/Pendidikan Agama Islam
Tugas 3

No. Soal
1. Etos kerja tidak akan lepas dari aktifitas manusia sehari-hari, dari berbagai macam aktifitas manusia dimuka bumi
sudah menjadi aktifitas rutun dikerjakan oleh manusia, meski memiliki aktifitas yang berbeda- beda tetapi aktifitas
tersebut keseluruhan membutuhkan kinerja secara baik, dalam hal ini kita akan membahas tentang etos kerja. Hal
ini tidak lepas dari fitrah manusia menjadi khalifah dimuka bumi.
Berikan penjelasan dalam tulisan ayat AlQuran tetang manusia sebagai khalifah di muka bumi dan apa yang anda
ketahui tentang etos kerja?

2. Peran agama Islam dalam kegiatan berpolitik di Indonesia dapat dilihat dari peran tokoh muslim dalam meraih
kemerdekaan. Untuk itu di era modern saat ini sejauh mana agama dalam peran politik di Indonesia?
Jelaskan peran agama dari segi politik dengan mengacu pada ayat Al Quran tentang politik!

3. Dengan kedaan realitas dilingkungan kebanyakan masyarakat di Indonesia akan terlihat bahwa kerukunan antar umat
dan ras saling melengkapi, aktifitas ini sudah bejalan ber abad-abad lamanya. Hal ini membuktikan adanya
kesadaran toleransi yang tinggi dimasyarakat Indonesia.
Jelaskan peranan agama islam dalam menjamin kerukunan dalam masyarakat yang plural
1. Tugas hidup manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi. Hal ini dapat difahami dari firman
Allah dalam Q.S. al-Baqarah: 30:
”Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak
menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: Manusia adalah makhluk yang termulia di antara
makh•luk-makhluk yang lain (Q.S. al-Isra’: 70) dan ia dijadikan oleh Allah dalam sebaik-baik
bentuk/kejadian, baik fisik maupun psikhisnya (Q.S. al-Tin: 5), serta dilengkapi dengan
berbagai alat potensial dan potensi-potensi dasar (fitrah) yang dapat dikembangkan dan
diaktualisasikan seoptimal mungkin melalui proses pendidikan. Karena itulah maka sudah
selayaknya manusia menyandang tugas sebagai khalifah Allah di muka bumi. Tugas manusia
sebagai khalifah Allah di muka bumi antara lain menyangkut tugas mewujudkan
kemakmuran di muka bumi (Q.S. Hud : 61), serta mewujudkan keselamatan dan
kebahagiaan hidup di muka bumi (Q.S. al-Maidah : 16), dengan cara beriman dan beramal
saleh (Q.S. al-Ra’d : 29), bekerjasama dalam menegakkan kebenaran dan bekerjasama
dalam mene•gakkan kesabaran (Q.S. al-’Ashr : 1-3). Karena itu tugas kekhalifahan
merupakan tugas suci dan amanah dari Allah sejak manusia pertama hingga manusia pada
akhir zaman yang akan datang, dan merupakan perwujudan dari pelaksanaan pengabdian
kepadaNya (’abdullah). Tugas-tugas kekhalifahan tersebut menyangkut: tugas kekhalifahan
terhadap diri sendiri; tugas kekhalifahan dalam keluarga/rumah tangga; tugas kekhalifahan
dalam masyarakat; dan tugas kekhalifahan terhadap alam. Tugas kekhalifahan terhadap diri
sendiri meliputi tugas-tugas: (1) menuntut ilmu pengetahuan (Q.S.al-Nahl: 43), karena
manusia itu adalah makhluk yang dapat dan harus dididik/diajar (Q.S. al-Baqarah: 31) dan
yang mampu mendi•dik/mengajar (Q.S. Ali Imran: 187, al-An’am: 51); (2) menjaga dan
memelihara diri dari segala sesuatu yang bisa menimbulkan bahaya dan kesengsaraan (Q.S.
al-Tahrim: 6) termasuk di dalamnya adalah menjaga dan memelihara kesehatan fisiknya,
memakan makanan yang halal dan sebagainya; dan (3) menghiasi diri dengan akhlak yang
mulia.“Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
 etos kerja dalam Islam (bagi kaum Muslim) adalah: “Cara pandang yang diyakini
seorang Muslim bahwa bekerja itu bukan saja untuk memuliakan dirinya,
menampakkan kemanusiaannya, tetapi juga sebagai suatu manifestasi dari amal
shaleh dan oleh karenanya mempunyai nilai ibadah yang sangat luhur.”Etoss kerja
adalah sebuah nilai yang didasarkan pada kerja keras dan ketekunan. Kaum kapitalis
percaya dengan kebutuhan terhadap kerja keras dan kemampuannya untuk
meningkatkan karakter moral.
Etos kerja adalah sikap yang muncul atas kehendak dan kesadaran sendiri yang
didasari oleh sistem orientasi nilai budaya terhadap kerja (Sukardewi, 2013:3). Etos
berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos yang artinya sikap, kepribadian, watak,
karakter, serta keyakinan atas sesuatu.

2. Politik berasal dari bahasa Belanda politiek dan bahasa Inggris politics, yang masing-masing
bersumber dari bahasa Yunani (politika – yang berhubungan dengan negara) dengan akar
katanya polites (warga negara) dan polis (negara kota). Secara etimologi kata “politik” masih
berhubungan dengan policy (kebijakan). Sehingga Politik adalah proses pembentukan dan
pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan
keputusan, khususnya dalam negara.[1] Pengertian ini merupakan upaya penggabungan
antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu
politik.
Di dalam bahasa Arab, Politik dikenal dengan istilah siyasah. Oleh sebab itu, di dalam buku-
buku para ulamasalafush shalih dikenal istilah siyasah syar’iyyah, misalnya. Dalam Al Muhith,
siyasah berakar kata sâsa – yasûsu. Dalam kalimat Sasa addawaba yasusuha siyasatan berarti
Qama ‘alaiha wa radlaha wa adabbaha (mengurusinya, melatihnya, dan mendidiknya). Bila
dikatakan sasa al amra artinya dabbarahu (mengurusi/mengatur perkara). Jadi, asalnya
makna siyasah (politik) tersebut diterapkan pada pengurusan dan pelatihan gembalaan.
Lalu, kata tersebut digunakan dalam pengaturan urusan-urusan manusia; dan pelaku
pengurusan urusan-urusan manusiatersebut dinamai politikus(siyasiyun). Dalam realitas
bahasa Arab dikatakan bahwa ulil amrimengurusi (yasûsu) rakyatnya, mengaturnya, dan
menjaganya. Dengan demikian, politik merupakan pemeliharaan (ri’ayah), perbaikan
(ishlah), pelurusan (taqwim), pemberian arah petunjuk (irsyad), dan pendidikan (ta`dib).[2]
Rasulullah SAWsendiri menggunakan kata politik (siyasah) dalam sabdanya : “Adalah Bani
Israil, mereka diurusi urusannya oleh para nabi(tasusuhumul anbiya). Ketika seorang nabi
wafat, nabi yang lain datang menggantinya. Tidak ada nabi setelahku, namun akan ada
banyak para khalifah”.[3] Teranglah bahwa politik atau siyasah itu makna awalnya adalah
mengurusi urusan masyarakat. Berkecimpung dalam politik berarti memperhatikan kondisi
kaum muslimin dengan cara menghilangkan kezhaliman penguasa pada kaum muslimin dan
melenyapkan kejahatan musuh kafir dari mereka. Untuk itu perlu mengetahui apa yang
dilakukan penguasa dalam rangka mengurusi urusan kaum muslimin, mengingkari
keburukannya, menasihati pemimpin yang mendurhakai rakyatnya, serta memeranginya
pada saat terjadi kekufuran yang nyata (kufran bawahan) seperti ditegaskan dalam banyak
haditsterkenal. Ini adalah perintah Allah SWT melalui Rasulullah SAW. Berkaitan dengan
persoalan ini Nabi MuhammadSAW bersabda : “Siapa saja yang bangun pagi dengan
gapaiannya bukan Allah maka ia bukanlah (hamba) Allah, dan siapa saja yang bangun pagi
namum tidak memperhatikan urusan kaum muslimin maka ia bukan dari golongan mereka.”
(HR. Al Hakim).

3. Islam memiliki peran yang sangat besar dalam menjamin kerukunan dalam masayarakat
yang plural. Karena banyak ajaran islam yang memiliki dampak dalam menjamin kerunanan
dalam masyarakat seperti dalam islam kita harus saling mengahrgai dan tidak boleh saling
menggangu. Sehingga dengan umat islam menerapkan ajaran islam tersebut dapat
membantu menjamin kerukunan dalam masayarakat yang plural.
Agama islam adalah agama yang paling mulia disisi Allah. Datangnya agama islam
memberikan dampak positif bagi seluruh alam. Karena ajaran islam bukan hanya untuk umat
islam aja, tetapi juga bagi seluruh makhluk. Contohnya dalam islam juga diatur tentang
intraksi kiota dengan hewan dan tumbuhan sehingga tidak memberi mudharat kepada
hewan dan tumbuhan

Anda mungkin juga menyukai