044238768
MANAJEMEN
UPBJJ BANDUNG
FAKULTAS EKONOMI
Universitas Terbuka
2023.2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas tutorial ini dengan baik. Solawat serta salam semoga
tersampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga dan para sahabatnya.
Penyusunan tugas tutotial,.
Kami juga menyadari bahwa dalam penyusunan makalah terdapat banyak kekurangan
baik dari segi penggunaan kata maupun bahasa dalam penulisan. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak yang membaca makalah
ini.
1.
Data primer adalah jenis data penelitian yang dikumpulkan untuk pertama kali melalui
pengalaman atau bukti pribadi. Data primer kerap diandalkan dalam sebuah penelitian karena
otentik dan objektif. Selain itu, data primer juga digambarkan sebagai data mentah atau
informasi tangan pertama.
Biasanya, data primer dikumpulkan melalui beberapa cara, seperti observasi, tes fisik,
kuesioner, survai, dan jenis wawancara pribadi lainnya. Untuk itu, dalam pelaksanaan
pengumpulan data primer, khususnya untuk penelitian kuantitatif bisa mengandalkan sampel
daripada harus melakukan penelitian dari jumlah populasi.
Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber lain yang telah ada.
Sehingga penulis tidak mengumpulkan data langsung dari objek yang diteliti. Contoh jenis
data sekunder seperti data sensus penduduk, data penyakit dan data yang dikeluarkan oleh
pemerintah.
• Data Kualitatif dan Kuantitatif
Data kuantitatif adalah jenis data yang dapat diukur (measurable) atau dihitung secara
langsung sebagai variabel angka atau bilangan. Variabel dalam ilmu statistika adalah atribut,
karakteristik, atau pengukuran yang mendeskripsikan suatu kasus atau objek penelitian.
Contoh data Kuantitatif:
1. Data jumlah siswa tiap tahun suatu sekolah
Data kualitatif adalah data dari penjelasan kata verbal tidak dapat dianalisis dalam bentuk
bilangan atau angka. Dalam penelitian, data kualitatif berupa gambaran mengenai objek
penelitian. Data kualitatif memberikan dan menunjukkan kualitas objek penelitian yang
dilakukan.
Data diskrit adalah data berupa angka yang hanya menampilkan angka dan dihitung dalam
jumlah bilangan bulat. Informasi dalam data diskrit berisi sejumlah nilai atau angka yang
terbatas dan tidak dapat dipecah menjadi lebih presisi, seperti angka yang muncul dalam
dadu yang hanya dapat memunculkan angka 1 sampai dengan 6.
Mengapa dianalogikan seperti dadu? Karena kemunculan angka ketika melempar dadu tidak
akan berupa angka pecahan atau desimal, misalnya 2.5, 5.5, dan sebagainya, melainkan
hanya bilangan bulat saja yaitu 1, 2, 3, 4, 5, atau 6. Data diskrit memiliki titik yang tetap dan
tidak ada ukuran peralihan.
Contoh data diskrit lainnya adalah selain kemunculan angka dalam dadu ialah ukuran sepatu,
jumlah pasien di rumah sakit, jumlah kelereng di dalam tas, jumlah hewan di kebun binatang,
jumlah mobil di parkiran, dan lain sebagainya.
Dalam menyatakan jumlah pasien di rumah sakit, jumlah yang dihasilkan pasti akan berupa
bilangan bulat. Anda tidak dapat menyatakan bahwa ada 120.5 pasien di rumah sakit A,
karena jumlah manusia dihitung per kepala. Jika jumlahnya berupa angka desimal, data
tersebut kemudian akan dianggap tidak valid karena tidak mengikuti dasar penghitungan dan
tidak dapat dijelaskan secara logis.
Data kontinu adalah data yang dapat mengambil nilai numerik apapun, biasanya dalam batas
tertentu, dan dapat dibagi menjadi nilai yang lebih presisi. Kemudian, data kontinu sendiri
menggambarkan satu set pengamatan yang tidak terputus dan dapat diukur dengan skala.
Lain halnya dengan data diskrit, data kontinu tidak hanya berupa bilangan bulat saja,
melainkan dapat dipecah menjadi angka pecahan dan desimal. Oleh sebab itu, seperti
disebutkan sebelumnya bahwa data kontinu dapat dibagi menjadi nilai yang lebih presisi,
karena dapat disesuaikan dengan pengukuran hingga mendapatkan nilai yang lebih terperinci.
Data kontinu memiliki jumlah nilai kemungkinan yang tak terbatas yang dapat dipilih dan
ditentukan dalam rentang tertentu. Secara statistik, rentang pada data kontinu mengacu pada
perbedaan antara pengamatan tertinggi dan terendah. Contohnya adalah data terkait usia,
tinggi dan berat badan seseorang, waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan sesuatu, suhu,
uang, dan lain sebagainya.
Dalam menyatakan waktu, jumlah yang dihasilkan akan beragam, tidak selalu dalam
bilangan bulat seperti halnya dalam data diskrit. Misalnya, ketika Anda ingin menghitung
jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan kantor, Anda dapat
menyatakan bahwa waktu yang dibutuhkan adalah 3,5 jam. Dari data tersebut, orang lain
akan memiliki pemahaman yang sama bahwa 3,5 jam adalah 3 jam 30 menit. Nilai desimal
dalam data tersebut dapat dijelaskan secara logis dan dianggap sebagai data yang valid.
2 .B.Stratified
sample 2.
B.Stratified random sampling adalah metode pengambilan sampel yang melibatkan pembagian
populasi menjadi subkelompok yang lebih kecil yang dikenal sebagai strata. Dalam stratified
random sampling, atau stratifikasi, strata dibentuk berdasarkan kesamaan atribut atau karakteristik
anggota, seperti pendapatan atau pencapaian pendidikan. Stratified random sampling memiliki
banyak aplikasi dan manfaat, seperti mempelajari demografi populasi dan harapan hidup .
C. Cluster sampling adalah teknik sampling yang digunakan pada kelompok yang mirip namun
beragam secara internal.
Ketimbang memilih keseluruhan data populasi, dengan penggunaan cluster sampling, seorang
peneliti dapat mengumpulkan data dengan cara membagi data menjadi kelompokkelompok kecil
yang lebih efektif.
Satu lagi contoh cluster sampling adalah misalnya ketika suatu lembaga ingin melakukan survei
mengenai performa sinyal telekomunikasi di seluruh wilayah Sulawesi.
Para peneliti dapat membagi-bagi populasi keseluruhan wilayah Sulawesi ke dalam
pengelompokan berdasarkan kota-kota.
D.
Sampel yang representatif adalah bagian dari populasi yang berusaha mencerminkan karakteristik
kelompok yang lebih besar secara akurat. Misalnya, sebuah kelas yang terdiri dari 30 siswa dengan
15 laki-laki dan 15 perempuan dapat menghasilkan sampel representatif yang dapat mencakup
enam siswa: tiga laki-laki dan tiga perempuan. Sampel berguna dalam analisis statistik ketika
ukuran populasi besar karena mengandung versi yang lebih kecil dan dapat dikelola dari kelompok
yang lebih besar.
Salah satu contoh pengambilan sampel yang representatif adalah American Community Survey,
sebuah studi tahunan tentang karakteristik demografi utama negara. Untuk memastikan sampel
yang representatif, Biro Sensus mengelompokkan populasi menurut daerah, situasi tempat tinggal,
dan fitur demografis lainnya. Ini memastikan bahwa populasi sampel adalah gambaran akurat dari
populasi secara keseluruhan.
E.
Margono (2004: 126) menyatakan bahwa teknik sampling acak sederhana adalah teknik untuk
mendapatkan sampel yang langsung dilakukan pada unit sampling. Dengan demikian setiap unit
sampling sebagai unsur populasi yang terpencil memperoleh peluang yang sama untuk menjadi
sampel atau untuk mewakili populasi. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap
homogen.
Contohnya: “Jumlah siswa disebuah kelas di SMA tertentu di Jakarta yang akan diberikan bantuan.
Simple random sampling ini bisa dilakukan melalui undian, tabel bilangan random atau dengan
acak sistematis.
Teknik ini dapat dipergunakan bilamana jumlah unit sampling di dalam suatu populasi tidak terlalu
besar. Misal, populasi terdiri dari 100 orang siswa IPA. Untuk memperoleh sampel sebanyak 30
orang dari populasi tersebut, digunakan teknik ini, baik dengan cara undian, ordinal, maupun tabel
bilangan random. Teknik ini dapat digambarkan di bawah ini.
Sumber : https://brainly.co.id/tugas/53682789
Sumber : https://www.studocu.com/id/document/universitas-terbuka/pengantar-ekonomimikro/tugas-
tutorial-espa4123-ke-1-fajar-nur-hidayat-045208141/56951649
4.
Sumber : https://www.studocu.com/id/document/universitas-terbuka/pengantar-ekonomimikro/tugas-
tutorial-espa4123-ke-1-fajar-nur-hidayat-045208141/56951649