PENGUMPULAN DATA
Tujuan Pembelajaran:
1. Konsep Data
2. Klasifikasi Data
3. Konsep Pengumpulan Data
4. Metode Pengumpulan Data untuk penelitian kuantitatif dan kualitatif
5. Konsep Instrumen Pengumpulan Data
6. Jenis-jenis instrumen pengumpulan data untuk Penelitian kuantitatif dan
kulitatif
7. Jenis-jenis instrumen pengumpulan data Gizi.
8. Tata Cara Penyusunan Kuesioner
9. UJi validitas dan reliabilitas Kuesioner
========================================================================
b. Sifat Data
* Data Diskrit
Data diskrit adalah data yang nilainya adalah bilangan asli, bukan berupa pecahan
angka. Misalnya seperti data berat badan mahasiswa jurusan komunikasi, atau data
jumlah kendaraan di Jakarta, dan lain sebagainya.
* Data Kontinyu
Data kontinyu adalah data yang nilainya ada pada interval tertentu atau berada pada
nilai yang satu ke nilai lainnya, nilainya bisa berupa pecahan. Contohnya seperti
penggunaan kata sekitar, kira-kira, dan sebagainya.
c. Sumber Data
- Data Internal
Data internal adalah sebuah data asli yang menguraikan situasi dan kondisi pada
suatu organisasi secara internal, data ini dihasilkan melalui penelitian sendiri, bukan
data hasil dari orang lain. Contohnya adalah data penjualan, data stok gudang, data
pegawai, dan sebagainya.
- Data Eksternal
Data eksternal adalah data yang menguraikan situasi dan kondisi yang berada di
luar organisasi, biasanya data ini didapat dari hasil penelitian orang lain. Misalnya
adalah data tingkat prefensi pelanggan, data konsumen dalam penggunaan suatu
produk, dan sebagainya
Cara Memperoleh
- Data Primer
Data primer adalah data yang diambil atau dikumpulkan secara langsung dari objek
penelitian oleh seorang peneliti maupun organisasi.
Contoh: Data kepuasan pelanggan terhadap pelayanan di PLN, yang mana data
tersebut diperoleh dengan menyebarkan kuesioner ataupun wawancara secara
langsung.
- Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak secara langsung dari objek
penelitian, namun sudah dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai metode baik
secara komersial maupun non komersial.
Contoh: data jumlah warga di desa, data APBN (data sekunder biasanya
menggunakan data statistik baik dari hasil riset surat kabar ataupun media lainnya).
d. Skala Ukur
- Skala Nominal
Skala nominal adalah skala yang hanya digunakan untuk memberikan kategori saja,
misal digunakan untuk memberi label, simbol, lambang, atau nama suatu kategori
sehingga memudahkan pengelompokan data menurut kategorinya. Skala nominal
merupakan skala yang tingkatannya paling rendah pada suatu penelitian.
Contoh : Jenis kelamin (Laki-Laki, Perempuan)
- Skala Ordinal
Skala Ordinal adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk
menyatakan peringkat antar tingkatan, akan tetapi jarak atau interval antar tingkatan
itu belum jelas.
Contoh: Tingkat pendidikan
a. SD
b. SMP
c. SMA
- Skala Interval
Skala Interval adalah skala pengukuran yang dapat digunakan untuk menyatakan
peringkat antar tingkatan dan jarak atau interval antar tingkatan sudah jelas namun
tidak memiliki nilai 0 (nol) yang mutlak.
Contoh :
a. Suhu
Pada suatu ruangan suhunya 15C sedangkan ruangan yang lain memiliki suhu 30 C.
Hal ini dapat dikatakan bahwa selisih suhu antar satu ruangan dengan ruangan yang
lain adalah 15C.
b. Jam / penanggalan
Jarak antara jam 01.00 sampai dengan jam 05.00 adalah sama dengan jarak antara
05.00 dengan jam 09.00. Jam 00.00 bukan berarti waktunya kosong (tidak ada
nilainya) karena jam 00.00 sama dengan jam 12 malam.
- Skala Rasio
Skala Rasio adalah skala pengukuran yang dapat digunakan untuk menyatakan
peringkat antar tingkatan, dan jarak atau interval antar tingkatan sudah jelas, dan
memiliki nilai 0 (nol) yang mutlak.
Contoh :
Berat badan Toyib 60 kg sedangkan berat badan Sholeh 30 kg. Dengan demikian
dapat dikatakan selisih berat badan Toyib dan Sholeh adalah 30 kg. Juga dapat
dikatakan bahwa berat badan Toyib 2 kali lebih berat dibandingkan dengan berat
badan Sholeh. Apabila berat suatu barang adalah 0 kg maka memang benar – benar
barang tersebut tidak memiliki berat.
-Dataset statistik
Menggunakan dataset statistik merupakan tipikal penelitian kuantitatif,
penggunaan dataset statistik ini merupakan pengunaan data yang sudah
tersedia. Dataset yang digunakan biasanya sudah dikumpulkan oleh pihak
ke-3 yang memiliki otoritas. Cara ini biasanya lebih cepat karena yang
dibutuhkan peneliti hanyalah mengakses dataset, tidak perlu menyebar
kuesioner ke lapangan. Misalnya, peneliti menggunakan dataset hasil survel
lembaga lain, yang terkait dengan permasalahan yang sedang diteliti.
- Wawancara
Metode ini biasanya digunakan dalam riset kuantitatif maupun kualitatif.
Wawancara merupakan proses pengumpulan data, menggunakan informan
yang menjawab pertanyaan yang diajukan untuk kepentingan penelitian.
Dalam riset kuantitatif tipe wawancara yang digunakan dalam bentuk yang
terstuktur.
- Observasi
Observasi yang dilakukan untuk bahan penelitian, harus dilakukan dengan
ketelitian dan kecermatan dalam rangka memperoleh data penelitian. Praktik
observasi melibatkan pengerahan beberapa indera peneliti, terutama
penglihatan dan pendengaran untuk menangkap fenomena di sekitar yang
bisa dijadikan data.
2. Penelitian Kualitatif
- Teknik wawancara
Wawancara merupakan pembuktian terhadap informasi yang telah diperoleh.
Teknik yang dilakukan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara
mendalam, yang merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian. Wawancara dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka
dengan mengajukan pertanyaan yang telah disiapkan, dan memberikan
pertanyaan lagi, ketika informan memberikan jawaban. Tanya semua kepada
informan, untuk memenuhi kebutuhan data yang diperlukan.
- Observasi
Observasi merupakan proses peneliti dalam melihat situasi dalam melihat
situasi penelitian. Informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah tempat,
pelaku, kegiatan atau peristiwa, dan waktu.
- Teknik Dokumen
Dokumen merupakan sumber data yang digunakan untuk melengkapi
penelitian, berupa sumber tertulis, film, dan gambar. Dokumen tersebut akan
memberikan informasi bagi proses penelitian.
- Teknik Triangulasi
Triangulasi merupakan cara pemeriksaan kebenaran data yang paling umum
digunakan. Cara ini dilakukan dengan pengumpulan data dari beragam
sumber yang berbeda, dengan menggunakan suatu metode yang sama.
Peneliti menggunakan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi
untuk sumber data yang sama secara serempak.
2).................................................................................................... .......................
...............................................................................................................................
..........................................................
contoh: ..................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
........................
d. Isi Kuesioner/pertanyaan
yakni materi pertanyaan wawancara yang akan ditanyakan sesuai dengan tujuan dari
dilaksanakannya wawancara;
4. Jelaskan hal-hal yang harus dipersiapkan pada kegiatan pengumpulan data dengan
WAWANCARA
a. Persiapan wawancara encanaan
b. Pelaksanaan wawancara
c. Pasca Wawancana
1. Kuasai dulu tujuan dan hasil yang diharapkan dari wawancara tersebut.
Apa tujuan wawancara anda? Mengapa perlu dilakukan wawancara? Apa
hasil yang diharapkan dari wawancara? Ini semua diperlukan agar anda tidak
salah dalam mengambil data, sehingga terbuang percuma. Pahami maksud
semula dari tujuan agar wawancara anda bisa terstruktur dan sistematis
sehingga membantu anda, terutama bila anda adalah pemula.
Hal ini bisa menyangkut peralatan yang akan anda gunakan agar jangan
sampai saat pelaksanaan berlangsung, peralatan anda tak bisa digunakan
hingga keperluan surat menyurat untuk meminta kesediaan wawancara bagi
Interviewee. Biasanya surat menyurat terjadi bila wawancara dilakukan
kepada pejabat tinggi sesuai aturan dinas yang berlaku.
Perkenalkan, nama saya Jack Smith dan saya adalah pembuat kuesioner
ini. Saat ini saya bekerja di Fakultas Psikologi, Universitas Michigan.
Penelitian ini saya buat untuk kepentingan akademis universitas terkait
dan berfokus pada pengembangan kecerdasan balita.
Perkenalkan, nama saya Kelly Smith, mahasiswa tahun ketiga di Program
Sarjana Universitas New Mexico. Kuesioner ini saya buat dalam rangka
mengumpulkan data untuk kepentingan ujian akhir Statistik di universitas
terkait.
Perkenalkan, nama saya Steve Johnson. Saat ini, saya bekerja sebagai
Analis Penjualan dan Pemasaran di The Best Company. Kuesioner ini
saya buat untuk mengamati perilaku penggunaan obat di Kanada selama
beberapa tahun terakhir.
Cobalah mengisi kuesioner yang Anda buat sendiri dan ukur waktunya.
Beberapa orang mungkin membutuhkan waktu sedikit lebih lama atau
lebih sebentar daripada Anda.
Alih-alih waktu yang spesifik, berikan estimasi rentang waktu yang
dibutuhkan responden. Misalnya, katakan kepada responden bahwa
mereka memiliki waktu 15-30 menit untuk mengisi kuesioner. Jika Anda
meminta mereka untuk mengisi kuesioner dalam waktu yang spesifik
(misalnya 15 menit), kemungkinan besar akan ada beberapa responden
yang tidak menyelesaikan proses pengisian kuesioner.
Sebisa mungkin, buat kuesioner yang singkat, padat, dan jelas! Akan jauh
lebih baik jika Anda hanya menyita 20 menit alih-alih 3 jam waktu
responden, bukan?
Selalu cek dan perbaiki kesalahan ejaan, tata bahasa, dan tanda baca
dalam kuesioner Anda.
Beri judul pada kuesioner. Judul membantu memudahkan responden
untuk memahami tujuan kuesioner.
Berikan ucapan terima kasih kepada responden di akhir kuesioner.
Berterima kasihlah kepada responden atas waktu dan usaha yang mereka
berikan untuk menyelesaikan kuesioner tersebut.
14)Sebarkan kuesioner.
Pertama-tama, Anda perlu terlebih dahulu menentukan cara paling efektif
untuk menyebarkan kuesioner. Beberapa cara yang lazim digunakan untuk
menyebarkan kuesioner:
Contoh
Ya atau Tidak
Apakah anda pernah menggunakan KRL Commuter Line?
i. Pernah
ii. Tidak Pernah
Dalam model pertanyaan seperti ini, responden hanya perlu menjawab satu
pilihan saja, yaitu Pernah atau Tidak Pernah.
Pilihan Ganda
Seberapa sering anda menggunakan KRL Commuter Line? (Dalam
sebulan)
2. Pertanyaan Terbuka
Lain halnya dengan pertanyaan tertutup, pertanyaan terbuka berarti
peneliti memberikan kebebasan kepada responden untuk memberikan
jawaban dengan kalimatnya sendiri.
contoh
Bagaimana pendapat Anda tentang kenaikan tiket KRL Commuter Line?
Kelebihan dari pertanyaan kombinasi ini adalah jawaban menjadi kaya karena
responden berkesempatan untuk mengeksplor jawabannya, namun sama dengan
kelemahan pertanyaan terbuka, karena jawabannya yang beragam, bisa jadi
dibutuhkan waktu yang lama untuk memproses datanya.
Contoh
i. Bersih
ii. Nyaman
iii. Cepat
iv. Transportasi paling mudah
v. Dekat Dari Kantor
vi. Lainnya: …………..
Dalam pertanyaan ini, peneliti tetap memberikan pilihan kepada responden. Namun
jika pilihan tersebut tidak ada yang sesuai dengan pengalaman responden, maka
responden bebas untuk menyebutkan jawabannya di pilihan “Lainnya”.
1. Berikut data hasil pengumpulan data penelitian tentang pengaruh promosi kesehatan terhadap
Tabel 1
Variabel dan Hasil Ukur Variabel
16
17
18
19
20
B. Berdasarkan Hasil uji coba kuesioner lakukanlah uji validitas dan reliabilitas dari kuesioner
tentang pengetahuan ibu.
No P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10
1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0
2 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0
3 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0
4 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0
5 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1
6 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1
7 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0
8 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1
9 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1
10 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0
11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
13 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1
14 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
16 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0
17 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0
18 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1
19 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1
20 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0
21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
22 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1
23 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0
24 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1
25 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0
26 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1
27 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1
28 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1
29 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0
30 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0
31 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
32 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1
33 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0
34 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1
35 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0
36 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1
37 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1
38 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1
39 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0
40 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0
41 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
42 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1
43 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0
44 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1
45 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0
46 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1
47 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1
48 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1
49 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0
50 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0
C. Berdasarkan Hasil uji coba kuesioner lakukanlah uji validitas dan reliabilitas dari kuesioner
tentang Sikap ibu (4= sangat setuju, 3= setuju, 2= tidak setuju, 1= sangat tidak setuju).
6. Pertanyaan manakah yang valid dan reliable
7. Apakah yang harus dilakukan pada pertanyaan yang tidak valid dan tidak reliable.