Anda di halaman 1dari 17

SOAL PRAKTIKUM II

PENGUMPULAN DATA

MATA KULIAH : Statistik


PROGRAM STUDI : Sarjana Terapan dan Dietetika Gizi
TINGKAT/SEMESTER : Tingkat 2 / Semester 3
DOSEN : Dr. Demsa Simbolon, SKM, MKM
Hari/Tanggal :
========================================================================

Tujuan Pembelajaran:

Peserta didik memahami Konsep Pengumpulan data dan Penyusunan Instrumen


pengumpulan data

Sub Pokok Bahasan:

1. Konsep Data
2. Klasifikasi Data
3. Konsep Pengumpulan Data
4. Metode Pengumpulan Data untuk penelitian kuantitatif dan kualitatif
5. Konsep Instrumen Pengumpulan Data
6. Jenis-jenis instrumen pengumpulan data untuk Penelitian kuantitatif dan
kulitatif
7. Jenis-jenis instrumen pengumpulan data Gizi.
8. Tata Cara Penyusunan Kuesioner
9. UJi validitas dan reliabilitas Kuesioner

========================================================================

1. Jelaskan pengertian data dan datum


Jawab :
Pengertian datum adalah informasi atau keterangan yang diperoleh dari suatu
pengamatan yang berupa angka, simbol atau bahasa (sifat). Kumpulan beberapa datum
disebut data. Dengan demikian, data adalah bentuk jamak dari datum yang belum
memiliki arti penuh dan masih memerlukan suatu pengolahan.

2. Jelaskan dan beri contoh kalsifikasi data menurut:


a. Jenis Data
* Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berupa angka-angka. Contohnya adalah jumlah
pengguna media sosial di Indonesia, data jumlah siswa di Sekolah Menengah
Pertama, dan lain sebagainya.
* Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang berupa kata-kata yang mengandung sebuah makna.
Misalnya adalah tanggapan masyarakat terhadap penggunaan plastik, juga
mengenai tanggapan para ahli terhadap pengidap kanker, dan sebagainya.

b. Sifat Data
* Data Diskrit
Data diskrit adalah data yang nilainya adalah bilangan asli, bukan berupa pecahan
angka. Misalnya seperti data berat badan mahasiswa jurusan komunikasi, atau data
jumlah kendaraan di Jakarta, dan lain sebagainya.
* Data Kontinyu
Data kontinyu adalah data yang nilainya ada pada interval tertentu atau berada pada
nilai yang satu ke nilai lainnya, nilainya bisa berupa pecahan. Contohnya seperti
penggunaan kata sekitar, kira-kira, dan sebagainya.

c. Sumber Data
- Data Internal
Data internal adalah sebuah data asli yang menguraikan situasi dan kondisi pada
suatu organisasi secara internal, data ini dihasilkan melalui penelitian sendiri, bukan
data hasil dari orang lain. Contohnya adalah data penjualan, data stok gudang, data
pegawai, dan sebagainya.
- Data Eksternal
Data eksternal adalah data yang menguraikan situasi dan kondisi yang berada di
luar organisasi, biasanya data ini didapat dari hasil penelitian orang lain. Misalnya
adalah data tingkat prefensi pelanggan, data konsumen dalam penggunaan suatu
produk, dan sebagainya

Cara Memperoleh
- Data Primer
Data primer adalah data yang diambil atau dikumpulkan secara langsung dari objek
penelitian oleh seorang peneliti maupun organisasi.
Contoh: Data kepuasan pelanggan terhadap pelayanan di PLN, yang mana data
tersebut diperoleh dengan menyebarkan kuesioner ataupun wawancara secara
langsung.

- Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak secara langsung dari objek
penelitian, namun sudah dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai metode baik
secara komersial maupun non komersial.
Contoh: data jumlah warga di desa, data APBN (data sekunder biasanya
menggunakan data statistik baik dari hasil riset surat kabar ataupun media lainnya).
d. Skala Ukur
- Skala Nominal
Skala nominal adalah skala yang hanya digunakan untuk memberikan kategori saja,
misal digunakan untuk memberi label, simbol, lambang, atau nama suatu kategori
sehingga memudahkan pengelompokan data menurut kategorinya. Skala nominal
merupakan skala yang tingkatannya paling rendah pada suatu penelitian.
Contoh : Jenis kelamin (Laki-Laki, Perempuan)
- Skala Ordinal
Skala Ordinal adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk
menyatakan peringkat antar tingkatan, akan tetapi jarak atau interval antar tingkatan
itu belum jelas.
Contoh: Tingkat pendidikan
a. SD
b. SMP
c. SMA
- Skala Interval
Skala Interval adalah skala pengukuran yang dapat digunakan untuk menyatakan
peringkat antar tingkatan dan jarak atau interval antar tingkatan sudah jelas namun
tidak memiliki nilai 0 (nol) yang mutlak.
Contoh :
a. Suhu
Pada suatu ruangan suhunya 15C sedangkan ruangan yang lain memiliki suhu 30 C.
Hal ini dapat dikatakan bahwa selisih suhu antar satu ruangan dengan ruangan yang
lain adalah 15C.
b. Jam / penanggalan
Jarak antara jam 01.00 sampai dengan jam 05.00 adalah sama dengan jarak antara
05.00 dengan jam 09.00. Jam 00.00 bukan berarti waktunya kosong (tidak ada
nilainya) karena jam 00.00 sama dengan jam 12 malam.
- Skala Rasio
Skala Rasio adalah skala pengukuran yang dapat digunakan untuk menyatakan
peringkat antar tingkatan, dan jarak atau interval antar tingkatan sudah jelas, dan
memiliki nilai 0 (nol) yang mutlak.
Contoh :
Berat badan Toyib 60 kg sedangkan berat badan Sholeh 30 kg. Dengan demikian
dapat dikatakan selisih berat badan Toyib dan Sholeh adalah 30 kg. Juga dapat
dikatakan bahwa berat badan Toyib 2 kali lebih berat dibandingkan dengan berat
badan Sholeh. Apabila berat suatu barang adalah 0 kg maka memang benar – benar
barang tersebut tidak memiliki berat.

c. Waktu Pengumpulan Data


* Data Cross Section; merupakan data yang menunjukkan titik waktu tertentu.
Misalnya, laporan penjualan per 17 November 2019, data pelanggan PT Maju Sukses
bulan Agustus 2018, dan sebagainya.
* Data Time Series/Berkala; data yang menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu
atau periode secara historis. Contohnya data perkembangan nilai tukar dollar amerika
terhadap rupiah dari tahun 2014 hingga 2019, jumlah pendaftar calon haji Indonesia
dari tahun ke tahun, dan sebagainya.

d. Metode Pengumpulan Data


1) Penelitian Kuantitatif:
- Survey Kuesioner
Pengumpulan data dalam penelitian tentunya harus dilakukan secara ilmiah
dan sistematis. Peneliti melakukan survey dengan cara menyebar kuesioner
atau angket sebagai instrumen penelitian, kuesioner menjadi wadah yang
efektif dan efesien untuk mengumpulkan data yang akan diukur secara
numerik.

-Dataset statistik
Menggunakan dataset statistik merupakan tipikal penelitian kuantitatif,
penggunaan dataset statistik ini merupakan pengunaan data yang sudah
tersedia. Dataset yang digunakan biasanya sudah dikumpulkan oleh pihak
ke-3 yang memiliki otoritas. Cara ini biasanya lebih cepat karena yang
dibutuhkan peneliti hanyalah mengakses dataset, tidak perlu menyebar
kuesioner ke lapangan. Misalnya, peneliti menggunakan dataset hasil survel
lembaga lain, yang terkait dengan permasalahan yang sedang diteliti.
- Wawancara
Metode ini biasanya digunakan dalam riset kuantitatif maupun kualitatif.
Wawancara merupakan proses pengumpulan data, menggunakan informan
yang menjawab pertanyaan yang diajukan untuk kepentingan penelitian.
Dalam riset kuantitatif tipe wawancara yang digunakan dalam bentuk yang
terstuktur.
- Observasi
Observasi yang dilakukan untuk bahan penelitian, harus dilakukan dengan
ketelitian dan kecermatan dalam rangka memperoleh data penelitian. Praktik
observasi melibatkan pengerahan beberapa indera peneliti, terutama
penglihatan dan pendengaran untuk menangkap fenomena di sekitar yang
bisa dijadikan data.

2. Penelitian Kualitatif
- Teknik wawancara
Wawancara merupakan pembuktian terhadap informasi yang telah diperoleh.
Teknik yang dilakukan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara
mendalam, yang merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian. Wawancara dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka
dengan mengajukan pertanyaan yang telah disiapkan, dan memberikan
pertanyaan lagi, ketika informan memberikan jawaban. Tanya semua kepada
informan, untuk memenuhi kebutuhan data yang diperlukan.
- Observasi
Observasi merupakan proses peneliti dalam melihat situasi dalam melihat
situasi penelitian. Informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah tempat,
pelaku, kegiatan atau peristiwa, dan waktu.
- Teknik Dokumen
Dokumen merupakan sumber data yang digunakan untuk melengkapi
penelitian, berupa sumber tertulis, film, dan gambar. Dokumen tersebut akan
memberikan informasi bagi proses penelitian.
- Teknik Triangulasi
Triangulasi merupakan cara pemeriksaan kebenaran data yang paling umum
digunakan. Cara ini dilakukan dengan pengumpulan data dari beragam
sumber yang berbeda, dengan menggunakan suatu metode yang sama.
Peneliti menggunakan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi
untuk sumber data yang sama secara serempak.

e. Banyaknya Data yang di Kumpulkan


1) ......................................................................................................... .....................
...............................................................................................................................
............................................................
contoh: ..................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
.............

2).................................................................................................... .......................
...............................................................................................................................
..........................................................
contoh: ..................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
........................

3. Jelaskan dan beri contoh Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengumpulan


data WAWANCARA
Jawab :
a. Situasi wawancara
Situasi yang timbul karena beberapa fakir, seperti waktu, tempat, ada-tidaknya orang
ketiga, dan sikap masyarakat pada umumnya.
b. Pewawancara
Sikap ketika bertemu, keramahan, kesabaran, dan keseluruhan penampilan peneliti
akan sangat berpengaruh terhadapt jawaban respondennya.
c. Responden
Hal ini terjadi dikarenakan mutu jawaban dan yang diberikan responden tergantung
pada apakah dia dapat menangkap dengan tepat dan bersedia menjawabnya dengan
baik atau tidak.

d. Isi Kuesioner/pertanyaan
yakni materi pertanyaan wawancara yang akan ditanyakan sesuai dengan tujuan dari
dilaksanakannya wawancara;
4. Jelaskan hal-hal yang harus dipersiapkan pada kegiatan pengumpulan data dengan
WAWANCARA
a. Persiapan wawancara encanaan

 menentukan topik wawancara.


 memilih atau menentukan narasumber.
 menentukan tempat dan waktu wawancara.
 membuat daftar pertanyaan.
 membawa perlengkapan yang diperlukan, misalnya alat tulis atau alat perekam.

b. Pelaksanaan wawancara

 Datang tepat waktu.


 Perhatikan penampilan.
 Perkenalkan diri kepada narasumber.
 Perkenalkan masalah yang akan ditanyakan.
 Mulai dengan pertanyaan ringan bagi narasumber yang punya banyak waktu
tetapi langsung ke inti persoalan untuk narasumber tertentu.

c. Pasca Wawancana

1. Kuasai dulu tujuan dan hasil yang diharapkan dari wawancara tersebut.
Apa tujuan wawancara anda? Mengapa perlu dilakukan wawancara? Apa
hasil yang diharapkan dari wawancara? Ini semua diperlukan agar anda tidak
salah dalam mengambil data, sehingga terbuang percuma. Pahami maksud
semula dari tujuan agar wawancara anda bisa terstruktur dan sistematis
sehingga membantu anda, terutama bila anda adalah pemula.

2. Susun pertanyaan dan kuasai pertanyaan wawancara.

Kembali lagi soal tujuan wawancara, silahkan anda tentukan pertanyaan-


pertanyaan secara terstruktur dan sistematis. Buatlah pertanyaan terbuka
yang membantu anda menggali jawaban lebih dalam lagi. Dengan pertanyaan
terbuka, bisa jadi anda sudah menemukan kunci-kunci dari permasalahan
atau jawaban atas pertanyaan lain yang tidak perlu anda tanyakan lagi.
Contoh pertanyaan terbuka, “Apa pendapat bapak/ibu tentang kebijakan
Pemerintah menaikkan harga BBM?” dibandingkan anda bertanya, “Apakah
bapak/ibu setuju Pemerintah menaikkan harga BBM?” Jika kita sudah
menguasai pertanyaan, untuk wawancara selanjutnya anda seperti sudah
mengalir begitu saja dan hafal dengan pertanyaan.

3. Tentukan pelaksanaan wawancara (waktu dan tepat) yang disepakati


antara Interviewer dengan Interviewee.

Buatlah kesepakatan bersama dengan orang yang akan diwawancarai


tersebut mengenai waktu dan tempat wawancara. Jika anda akan
mewawancarai Public Figure atau Pejabat Penting, sebaiknya anda bisa
tentukan waktu jauh-jauh hari sehingga mereka dapat mengatur jadwal
dengan lowong. Perkenalkan diri anda, maksud dan durasi wawancara.
Tanyakan pula prosedur melakukan wawancara dengan beliau, apakah perlu
birokrasi surat menyurat atau cukup secara personal?

4. Siapkan keperluan teknis wawancara.

Hal ini bisa menyangkut peralatan yang akan anda gunakan agar jangan
sampai saat pelaksanaan berlangsung, peralatan anda tak bisa digunakan
hingga keperluan surat menyurat untuk meminta kesediaan wawancara bagi
Interviewee. Biasanya surat menyurat terjadi bila wawancara dilakukan
kepada pejabat tinggi sesuai aturan dinas yang berlaku.

5. Lengkapi diri anda dengan identitas dan surat tugas.

Sebelum pelaksanaan wawancara, siapkan surat tugas yang akan anda


bawa dan tunjukkan saat diperlukan dalam melaksanakan wawancara. Isi
surat tugas meliputi: profil lembaga yang memperkerjakan interviewer, profil
anda sebagai interviewer, maksud/tujuan wawancara dan ucapan terimakasih
atas kesediaan waktu wawancara.

6. Jelaskan kegunaan uji coba kuesioner:


Uji Validitas dan Reliabilitas InstrumenUji Validitas adalah uji untuk membuktikan
apakah instrumen penelitian validUji Reliabilitas adalah uji untuk membuktikan apakah
instrumen penelitian reliabelValiditas adalah tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur
yang digunakan.Intrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang
dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur
apa yang seharusnya di ukur (Sugiyono, 2004:137).Teknik untuk mengukur validitas
kuesioner adalah sebagai berikut dengan menghitung korelasi antar data pada masing-
masing pernyataan dengan skor total, memakai rumus korelasi product momentItem
Instrumen dianggap jika r hitung > r tabel (kritis)Tingkat signifikansi yang dipakai
biasanya 5% atau 10%Untuk melihat tabel, baris yang dilihat adalah N-2, dimana N
adalah jumlah responden.

7. Jelaskan rambu-rambu membuat kuesioner dan buat contoh pertanyaannya:


1) Tentukan tujuan kuesioner.
 Tentukan pertanyaan penelitian. Pertanyaan penelitian adalah satu atau
beberapa pertanyaan yang merupakan fokus utama dalam kuesioner Anda.
 Kembangkan satu atau beberapa hipotesis yang ingin Anda uji. Pertanyaan-
pertanyaan dalam kuesioner Anda harus diarahkan sedemikian rupa untuk
menguji kebenaran hipotesis tersebut
contoh:
1. Data atau informasi apakah yang ingin Anda kumpulkan dari kuesioner
tersebut?
2. Apa tujuan utama penelitian Anda?
3. Apakah kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang efektif untuk
jenis penelitian Anda?
2) Pilih tipe pertanyaan.
Ada beberapa tipe pertanyaan yang lazim digunakan dalam kuesioner
penelitian; setiap tipe memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing,
serta sangat bergantung pada data atau informasi yang ingin Anda
kumpulkan. Beberapa tipe pertanyaan yang lazim digunakan dalam
kuesioner:
 Pertanyaan dikotomis: pertanyaan dikotomis hanya mampu dijawab
dengan “ya” atau “tidak”; terkadang, ada pula kuesioner yang
menyediakan jawaban “setuju” atau “tidak setuju”. Tipe pertanyaan ini
paling mudah untuk dianalisis, namun tidak bisa dijadikan alat ukur
yang akurat dan mendetail.
 Pertanyaan terbuka: pertanyaan terbuka mengizinkan responden
untuk menguraikan jawaban. Secara umum, tipe pertanyaan ini
berguna untuk memahami sudut pandang responden, namun sangat
sulit untuk dianalisis. Tipe pertanyaan ini sebaiknya digunakan untuk
menjawab pertanyaan “mengapa”.
 Pertanyaan berupa pilihan berganda: tipe pertanyaan ini dilengkapi
dengan tiga pilihan jawaban atau lebih yang saling bertentangan;
responden kemudian diminta untuk memilih satu atau beberapa
jawaban yang menurutnya paling sesuai. Pertanyaan berupa pilihan
berganda dapat dianalisis dengan mudah, namun kemungkinan tidak
melibatkan jawaban yang paling diinginkan responden.
 Pertanyaan berupa skala ordinal/skala peringkat: Tipe pertanyaan ini
meminta responden untuk mengurutkan pilihan jawaban yang
disediakan. Misanya, responden mungkin diminta untuk mengurutkan
lima buah pilihan jawaban dimulai dari yang kurang penting sampai
paling penting. Tipe pertanyaan ini secara tidak langsung memaksa
responden untuk mendiskriminasi pilihan-pilihan yang ada, namun
tidak mampu menjelaskan alasan di balik pilihan responden.
 Pertanyaan berupa skala bertingkat: tipe pertanyaan ini
memungkinkan responden untuk menilai suatu isu berdasarkan skala
ukur yang tersedia. Anda bisa menyediakan skala ukur berupa angka
1-5; angka 1 mewakili jawaban “sangat tidak setuju”, sementara angka
5 mewakili jawaban “sangat setuju”. Tipe pertanyaan ini sangat
fleksibel, namun tidak mampu menjawab pertanyaan “mengapa”
3) Kembangkan pertanyaan kuesioner Anda.
Pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner harus jelas, ringkas, dan lugas.
Pertanyaan yang tidak bertele-tele memungkinkan Anda untuk mendapatkan
jawaban yang lebih akurat dari responden.

 Tulis pertanyaan yang ringkas dan sederhana. Hindari membuat


pertanyaan yang terlalu rumit atau sarat istilah teknis; dikhawatirkan,
pertanyaan tersebut akan membingungkan responden dan mencegah
mereka memberikan respons yang akurat.
 Ajukan satu pertanyaan dalam satu kalimat tanya. Ini akan membantu
menghindarkan responden dari kebingungan atau kesalahpahaman.
 Waspadai pertanyaan yang bersifat personal atau sensitif seperti
pertanyaan mengenai usia, berat badan, atau riwayat hubungan seksual
responden.
o Jika terpaksa harus menanyakan pertanyaan yang sensitif, setidaknya
demografi data yang Anda kumpulkan harus dibuat anonim atau
dienkripsi.
 Tentukan apakah Anda akan menerima jawaban seperti “Aku tidak tahu”
atau “Pertanyaan ini tidak cocok/tidak berlaku untukku”. Meski
memberikan kesempatan kepada responden untuk tidak menjawab
pertanyaan yang tidak ingin mereka jawab, pilihan semacam ini nantinya
dapat mengacaukan proses analisis data Anda.
 Letakkan pertanyaan yang paling penting di awal kuesioner. Seiring
berjalannya waktu, perhatian dan fokus responden dapat dengan mudah
teralihkan. Agar Anda tetap memperoleh data yang penting dan
dibutuhkan, gunakan metode ini.

4) Batasi panjang kuesioner.


Buat kuesioner Anda sesingkat dan selugas mungkin, terutama karena
orang-orang cenderung lebih nyaman mengisi kuesioner yang singkat. Meski
demikian, pastikan kuesioner Anda tetap komprehensif dan membantu Anda
mendapatkan berbagai informasi penting yang diperlukan. Jika mampu
membuat kuesioner yang hanya terdiri dari 5 pertanyaan, mengapa tidak?

 Ajukan pertanyaan yang benar-benar relevan dengan pertanyaan


penelitian Anda. Ingat, kuesioner tidak ditujukan untuk mengumpulkan
informasi mengenai responden!
 Hindari pertanyaan yang kurang jelas atau bertele-tele; pastikan Anda
tidak membingungkan responden!

5) Identifikasi demografi target responden.


Apakah ada kelompok tertentu yang menjadi target responden Anda? Agar
penelitian lebih terarah, ada baiknya Anda terlebih dahulu menentukan
demografi target responden sebelum menyebarkan kuesioner.

 Pertimbangkan jenis kelamin target responden Anda. Apakah kuesioner


tersebut diperuntukkan bagi pria dan wanita? Atau penelitian Anda
memang hanya membutuhkan responden pria?
 Tentukan usia target responden Anda. Apakah Anda hanya
membutuhkan informasi dari orang dewasa? Atau juga dari remaja dan
anak-anak? Sebagian besar kuesioner menargetkan responden dengan
rentang usia tertentu yang dianggap lebih relevan dengan topik
penelitiannya.
o Pertimbangkan untuk memasukkan rentang usia dalam demografi target
responden Anda. Misalnya, orang-orang yang berusia 18-29 tahun
dikelompokkan dalam kategori dewasa muda; sementara itu, orang-
orang yang berusia 30-54 tahun dikelompokkan ke dalam kategori
dewasa; dan orang-orang yang berusia di atas 55 tahun dikelompokkan
ke dalam kategori manula. Niscaya, Anda akan mendapatkan lebih
banyak responden jika tidak menentukan satu target usia yang spesifik.
 Pikirkan kriteria apa lagi yang bisa Anda masukkan dalam demografi
target responden. Apakah responden Anda harus bisa mengendarai
mobil? Apakah mereka harus memiliki asuransi kesehatan? Apakah
mereka harus memiliki anak yang berusia di bawah 3 tahun? Pastikan
Anda menentukan kriteria sejelas-jelasnya sebelum menyebarkan
kuesioner.

6) Pastikan Anda mampu melindungi kerahasiaan responden.


Tentukan rencana perlindungan data responden bahkan sebelum Anda
membuat kuesioner; ini merupakan salah satu tahap terpenting yang tidak
boleh Anda lewatkan.

 Pertimbangkan untuk membuat kuesioner anonim; dengan kata lain, tidak


perlu meminta responden menuliskan nama mereka di dalam kuesioner.
Ini adalah langkah sederhana untuk melindungi kerahasiaan mereka,
meski terkadang identitas mereka tetap akan terlihat dari informasi lainnya
(seperti usia, fitur jasmaniah, atau kode pos).
 Pertimbangkan untuk memberikan identitas baru bagi setiap responden
Anda. Berikan identitas berupa deretan nomor unik untuk setiap lembar
kuesioner yang sudah diisi oleh responden), dan rujuk responden Anda
hanya dengan identitas baru tersebut. Hapus atau sobek berbagai
identitas personal yang dituliskan responden.
 Ingat, tidak dibutuhkan terlalu banyak informasi untuk mengidentifikasi
identitas seseorang. Kemungkinan besar, orang-orang enggan menjadi
responden penelitian karena alasan tersebut; jika memungkinkan,
pastikan Anda tidak menanyakan terlalu banyak informasi personal agar
mampu meraih lebih banyak responden.
 Pastikan Anda menghapus seluruh data (terutama informasi responden)
setelah penelitian Anda selesai.

7) Perkenalkan diri Anda.


Sebutkan nama dan latar belakang Anda; jelaskan pula apakah Anda bekerja
sendirian atau berkelompok. Jika kuesioner tersebut disebarkan untuk
kepentingan akademis atau profesional, sebutkan pula nama institusi
pendidikan atau perusahaan yang menaungi Anda. Berikut adalah beberapa
contoh yang bisa Anda tiru:

 Perkenalkan, nama saya Jack Smith dan saya adalah pembuat kuesioner
ini. Saat ini saya bekerja di Fakultas Psikologi, Universitas Michigan.
Penelitian ini saya buat untuk kepentingan akademis universitas terkait
dan berfokus pada pengembangan kecerdasan balita.
 Perkenalkan, nama saya Kelly Smith, mahasiswa tahun ketiga di Program
Sarjana Universitas New Mexico. Kuesioner ini saya buat dalam rangka
mengumpulkan data untuk kepentingan ujian akhir Statistik di universitas
terkait.
 Perkenalkan, nama saya Steve Johnson. Saat ini, saya bekerja sebagai
Analis Penjualan dan Pemasaran di The Best Company. Kuesioner ini
saya buat untuk mengamati perilaku penggunaan obat di Kanada selama
beberapa tahun terakhir.

8) Jelaskan tujuan kuesioner Anda.


Kemungkinan besar, responden tidak akan mau mengisi kuesioner jika tidak
memahami tujuannya. Tidak perlu memberikan penjelasan panjang lebar;
cukup jelaskan tujuan kuesioner tersebut dalam kalimat yang singkat dan
padat. Berikut adalah beberapa contohnya:

 Saya sedang mengumpulkan data mengenai perilaku masyarakat terkait


kontrol senjata api. Informasi yang terdata di dalam kuesioner ini akan
digunakan untuk kepentingan mata kuliah Antropologi di Universitas
Maryland.
 Kuesioner ini berisi 15 pertanyaan mengenai pola makan dan olahraga
Anda. Kami sedang mengumpulkan data mengenai korelasi antara pola
makan dan olahraga yang sehat dengan statistik penderita kanker pada
orang dewasa.
 Kuesioner ini berisi beberapa pertanyaan mengenai pengalaman Anda
bepergian dengan maskapai internasional selama beberapa tahun
terakhir. Dalam kuesioner ini, Anda akan menemukan tiga kelompok
pertanyaan; kelompok pertanyaan pertama meminta Anda untuk
menghitung perjalanan terkini Anda, pertanyaan kedua meminta Anda
untuk menyampaikan perasaan pada setiap perjalanan, dan pertanyaan
ketiga meminta Anda untuk menyampaikan rencana perjalanan Anda di
kemudian hari. Kami sedang mengumpulkan data mengenai pengaruh
perasaan seseorang saat bepergian dengan transportasi udara terhadap
rencana perjalanan mereka ke depannya.

9) Pahami dan jelaskan tujuan pengumpulan data.


Apakah data tersebut digunakan untuk kepentingan proyek kelas atau
publikasi penelitian? Apakah data tersebut justru digunakan untuk meneliti
pasar? Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatian sebelum menyebarkan
kuesioner yang sangat bergantung pada tujuan pengumpulan data Anda.
 Jika kuesioner tersebut digunakan untuk kepentingan publikasi
universitas, pastikan Anda terlebih dahulu meminta izin dewan peninjau
(yang juga dikenal dengan nama Institutional Review Board/IRB) sebelum
memulai proses pembuatan kuesioner. Sebagian besar universitas
memiliki staf IRB yang ditunjuk untuk meninjau kualitas penelitian di skala
universitas.
 Utamakan keterbukaan. Sangat penting bagi responden untuk
mengetahui proses yang terjadi setelah data berhasil terkumpul.
 Jika perlu, lampirkan lembar persetujuan. Ingat, Anda tidak akan bisa
menjamin kerahasiaan responden, namun setidaknya Anda perlu
melakukan upaya yang terbaik untuk melindungi informasi pribadi mereka.
10)Ukur waktu pengisian kuesioner.
Sebelum responden mulai mengisi kuesioner, ada baiknya Anda
memberitahukan estimasi waktunya terlebih dahulu. Memberikan informasi
tersebut kepada responden memperbesar kemungkinan Anda untuk
menerima kuesioner yang terisi lengkap setelahnya.

 Cobalah mengisi kuesioner yang Anda buat sendiri dan ukur waktunya.
Beberapa orang mungkin membutuhkan waktu sedikit lebih lama atau
lebih sebentar daripada Anda.
 Alih-alih waktu yang spesifik, berikan estimasi rentang waktu yang
dibutuhkan responden. Misalnya, katakan kepada responden bahwa
mereka memiliki waktu 15-30 menit untuk mengisi kuesioner. Jika Anda
meminta mereka untuk mengisi kuesioner dalam waktu yang spesifik
(misalnya 15 menit), kemungkinan besar akan ada beberapa responden
yang tidak menyelesaikan proses pengisian kuesioner.
 Sebisa mungkin, buat kuesioner yang singkat, padat, dan jelas! Akan jauh
lebih baik jika Anda hanya menyita 20 menit alih-alih 3 jam waktu
responden, bukan?

11)Jelaskan insentif yang akan diterima responden.


Insentif adalah “ucapan terima kasih” yang akan diterima responden setelah
selesai mengisi kuesioner. Bentuknya tidak harus uang; Anda juga bisa
memberikan hadiah-hadiah unik dan menarik, sertifikat hadiah, permen, dsb.
Namun sebelumnya, pahamilah kekurangan dan kelebihan pemberian
insentif terlebih dahulu.

 Insentif berisiko menarik responden yang salah. Beberapa orang cenderung


akan mengisi kuesioner dengan asal-asalan hanya agar cepat selesai dan
mendapatkan insentif yang Anda tawarkan. Ini merupakan salah satu
bahaya pemberian insentif yang harus Anda pertimbangkan.
 Insentif bisa mendorong orang-orang yang tadinya enggan mengisi
kuesioner Anda untuk berpartisipasi. Dalam situasi ini, insentif dapat
membantu Anda memenuhi jumlah responden yang dibutuhkan.
 Pertimbangkan strategi yang digunakan oleh SurveyMonkey. Alih-alih
membayar responden untuk mengisi kuesioner, pihak SurveyMonkey
menawarkan program donasi sebesar 50 sen untuk kegiatan sosial pilihan
responden yang bersedia mengisi kuesioner. Menurut mereka, strategi ini
mampu mengurangi kemungkinan terlibatnya responden yang hanya
memikirkan kepentingannya sendiri.
 Tawarkan kesempatan mengundi hadiah kepada responden yang bersedia
menyelesaikan kuesioner. Anda bisa memberikan berbagai tawaran hadiah
seperti kupon diskon di restoran terkenal, iPod terbaru, atau tiket menonton
di bioskop. Dengan cara ini, responden tahu bahwa mereka memiliki
kesempatan untuk menerima hadiah, namun kesempatan itu tidak mutlak.

12)Pastikan kuesioner Anda terlihat profesional.


Raih kepercayaan responden dengan tampilan kuesioner yang profesional.

 Selalu cek dan perbaiki kesalahan ejaan, tata bahasa, dan tanda baca
dalam kuesioner Anda.
 Beri judul pada kuesioner. Judul membantu memudahkan responden
untuk memahami tujuan kuesioner.
 Berikan ucapan terima kasih kepada responden di akhir kuesioner.
Berterima kasihlah kepada responden atas waktu dan usaha yang mereka
berikan untuk menyelesaikan kuesioner tersebut.

13)Uji kuesioner Anda.


Mintalah sahabat atau kerabat terdekat Anda untuk mengisi kuesioner
tersebut (jangan menghitung hasilnya!), dan lakukan revisi jika diperlukan. [24]
Untuk menguji kuesioner, setidaknya mintalah bantuan 5-10 sahabat
dan/atau kerabat Anda.[25] Setelah mereka selesai mengisi kuesioner, ajukan
pertanyaan-pertanyaan di bawah ini untuk mendapatkan umpan balik yang
Anda butuhkan:

 Apakah kuesioner ini mudah dipahami? Apakah ada pertanyaan yang


membingungkan?
 Apakah kuesioner ini mudah diakses? (Terutama jika kuesioner tersebut
Anda sebarkan daring).
 Apakah kuesioner ini layak untuk diisi?
 Apakah Anda merasa nyaman menjawab pertanyaan-pertanyaan di dalam
kuesioner?
 Apakah saran yang bisa Anda berikan untuk memperbaiki kualitas
kuesioner ini?

14)Sebarkan kuesioner.
Pertama-tama, Anda perlu terlebih dahulu menentukan cara paling efektif
untuk menyebarkan kuesioner. Beberapa cara yang lazim digunakan untuk
menyebarkan kuesioner:

 Sebarkan kuesioner melalui situs daring, seperti SurveyMonkey.com.


SurveyMonkey adalah situs yang menawarkan layanan pembuatan survei
dengan mudah dan cepat. Selain menawarkan kemudahan bagi
penggunanya, SurveyMonkey juga dilengkapi dengan berbagai fitur yang
bermanfaat seperti fitur untuk membeli target audiensi dan menganalisis
data dengan lebih komprehensif.
 Sebarkan kuesioner melalui pos. Jika menggunakan metode ini, pastikan
Anda juga menyertakan amplop bertuliskan alamat pengirim agar
responden dapat mengembalikan kuesioner yang sudah terisi dengan
mudah. Pastikan pula lembar kuesioner Anda bisa dilipat dan dimasukkan
ke dalam amplop bisnis berukuran standar.
 Ajukan pertanyaan melalui wawancara tatap muka. Metode ini baik
digunakan untuk memastikan Anda mencapai demografi target yang
ditentukan. Selain itu, metode ini juga biasanya mampu menyediakan
informasi dan jawaban yang lebih lengkap untuk Anda; terutama karena
responden tidak akan mampu menghindari atau mengabaikan pertanyaan
yang diajukan secara langsung.
 Ajukan pertanyaan melalui telepon. Metode ini sesungguhnya sangat
efektif; sayangnya banyak orang enggan merespons telepon yang berkaitan
dengan kuesioner.

8. Sebutkan dan jelaskan jenis pertanyaan kuesionoer serta buat contohnya:


1. Pertanyaan Tertutup

Pertanyaan tertutup berarti peneliti sudah menyediakan pilihan jawaban dan


responden hanya perlu untuk mengisinya saja. Bisa dengan pertanyaan ‘Ya atau
Tidak’, pilihan ganda atau pendapat ‘Setuju sampai dengan Tidak Setuju’.

Kelebihan dari pertanyaan tertutup adalah proses pengolahan datanya mudah


karena jawaban tidak terlalu banyak sehingga hanya memerlukan waktu yang sedikit.
Namun, dengan memberikan pertanyaan tertutup, responden tidak bebas untuk
mengutarakan pendapatnya karena pilihan jawabannya sudah ditentukan.

Contoh

 Ya atau Tidak
Apakah anda pernah menggunakan KRL Commuter Line?

i. Pernah
ii. Tidak Pernah

Dalam model pertanyaan seperti ini, responden hanya perlu menjawab satu
pilihan saja, yaitu Pernah atau Tidak Pernah.
 Pilihan Ganda
Seberapa sering anda menggunakan KRL Commuter Line? (Dalam
sebulan)

i. Sering (> 5 kali)


ii. Kadang-kadang (2-5 kali)
iii. Jarang (1-2 kali)

Dengan memberikan pertanyaan seperti ini, peneliti ingin mengetahui


sebuah frekuensi pemakaian.
 Pendapat
Untuk mengisi ini, biasanya responden hanya perlu mengisi tanda (Ö) untuk
jawaban yang responden akan berikan.

2. Pertanyaan Terbuka
Lain halnya dengan pertanyaan tertutup, pertanyaan terbuka berarti
peneliti memberikan kebebasan kepada responden untuk memberikan
jawaban dengan kalimatnya sendiri.

Tentu saja dengan tidak memberikan pilihan jawaban, informasi yang


didapat akan menjadi kaya dan luas. Namun juga memerlukan waktu lama
bagi responden untuk menjawab pertanyaan maupun peneliti untuk
memproses jawabannya karena jawaban-jawaban tersebut pasti beragam
macamnya.

contoh
Bagaimana pendapat Anda tentang kenaikan tiket KRL Commuter Line?

Dalam pertanyaan ini, peneliti berharap responden dapat mengutarakan


pendapatnya secara bebas tanpa diberi batasan.

3. Pertanyaan Semi Tebuka

Kuesioner dengan pertanyaan kombinasi seperti ini berarti peneliti sudah


menyiapkan pilihan-pilihan jawaban namun peneliti juga memberikan kebebasan
kepada responden jika responden memiliki jawabannya sendiri.

Kelebihan dari pertanyaan kombinasi ini adalah jawaban menjadi kaya karena
responden berkesempatan untuk mengeksplor jawabannya, namun sama dengan
kelemahan pertanyaan terbuka, karena jawabannya yang beragam, bisa jadi
dibutuhkan waktu yang lama untuk memproses datanya.

Contoh

Apakah alasan utama anda menggunakan KRL Commuter Line?

i. Bersih
ii. Nyaman
iii. Cepat
iv. Transportasi paling mudah
v. Dekat Dari Kantor
vi. Lainnya: …………..

Dalam pertanyaan ini, peneliti tetap memberikan pilihan kepada responden. Namun
jika pilihan tersebut tidak ada yang sesuai dengan pengalaman responden, maka
responden bebas untuk menyebutkan jawabannya di pilihan “Lainnya”.

1. Berikut data hasil pengumpulan data penelitian tentang pengaruh promosi kesehatan terhadap

kadar gula darah penderita DM di Wilayah Kerja Puskesmas X.

Tabel 1
Variabel dan Hasil Ukur Variabel

No Variabel Hasil ukur variable Skala Sifat


Pengukuran variabel
1 Tingkat pendidikan 1.Rendah ordinal kategori
2.Menengah
3.Tinggi
2 Jenis Kelamin 0.Perempuan
1.Laki-laki
3 Berat badan Kilogram (kg)
4 Tinggi badan Centimeter (cm)
5 Umur Tahun
6 Status Merokok 0.Merokok
1.Tidak merokok
7 Aktivitas fisik di 1. Kurang
rumah 2. Cukup
3. Tinggi
8 Kadar glukosa darah Dalam milligram persen
9 Kolesterol Dalam milligram persen
11 Tekanan darah Dalam millimeters mercuri
sistolok 1. Rendah
2. Normal
3. Tinggi
12 Suhu tubuh Dalam derajat Celsius
1. Nomal
2. Tinggi
13 Suhu tubuh Dalam derajat Kelvin
14 Sosial ekonomi 1. Sangat rendah
2. Rendah
3. Menengah
4. Kaya
5. Sangat kaya
15

16

17

18

19

20

B. Berdasarkan Hasil uji coba kuesioner lakukanlah uji validitas dan reliabilitas dari kuesioner
tentang pengetahuan ibu.

No P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10
1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0
2 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0
3 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0
4 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0
5 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1
6 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1
7 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0
8 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1
9 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1
10 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0
11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
13 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1
14 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
16 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0
17 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0
18 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1
19 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1
20 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0
21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
22 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1
23 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0
24 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1
25 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0
26 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1
27 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1
28 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1
29 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0
30 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0
31 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
32 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1
33 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0
34 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1
35 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0
36 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1
37 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1
38 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1
39 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0
40 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0
41 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
42 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1
43 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0
44 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1
45 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0
46 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1
47 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1
48 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1
49 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0
50 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0

4. Pertanyaan manakah yang valid dan reliable


5. Apakah yang harus dilakukan pada pertanyaan yang tidak valid dan tidak reliable.

C. Berdasarkan Hasil uji coba kuesioner lakukanlah uji validitas dan reliabilitas dari kuesioner
tentang Sikap ibu (4= sangat setuju, 3= setuju, 2= tidak setuju, 1= sangat tidak setuju).
6. Pertanyaan manakah yang valid dan reliable
7. Apakah yang harus dilakukan pada pertanyaan yang tidak valid dan tidak reliable.

Anda mungkin juga menyukai