TAHUN 2022
Disusun Oleh
:Dimas Dwiky D
NIM P05130219006
NIP.198210192006041002 NIP.198606062009032009
SuzantoVictory.SKM.M.H
Tetes Wahyu W., SST., M.Biomed
NIP. 198106142006041004 NIP.197707141997021001
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT karena hanya dengan berkah dan rahmatNya,
sehingga Kerangka Acuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Konseling dan Edukasi
Gizi (KEG) bagi mahasiswa Prodi S.Tr. Gizi dan Dietetika Jurusan Gizi Poltekkes
Kemenkes Bengkulu Semester VII dapat diselesaikan dengan baik. PKL KEG
dilaksanakan pada semester VII dengan beban 4 SKS yang dilaksanakan di
Puskesmas/Masyarakat selama 23 (dua puluh tiga) hari, sesuai dengan Kurikulum
Prodi S.Tr. Gizi dan Dietetika Jurusan Gizi Tahun2020.
Ucapan terima kasih penyusun sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu penyusun dalam menyelesaikan Kerangka Acuan PKL KEG ini, namun
penyusun menyadari masih terdapat kekurangan dalam penyusunan, untuk itu saran
sangat penyusun harapkan untuk kesempurnaan Kerangka Acuan PKL selanjutnya.
Penyun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
diabetes dijabarkan secara lengkap berdasarkan penyebabnya . Diabetes tipe
1 adalah tubuh sangat sedikit atau tidak mampu memproduksi insulin akibat
kerusakan sel beta pankreas ataupun adanya proses autoimun. Umumnya
DM tipe 1 menyerang di usia anak-anak dan remaja. Diabetes tipe 2 adalah
hasil dari gangguan sekresi insulin progresif yang menyebabkan terjadinya
resistensi insulin.
B. Tujuan :
Umum
1. Menjelaskan tentang konseling penyakit Dm Gestasional
Khusus
1. Menjelaskan dan memberikan informasi tentang pengertian Dm
Gestasional
2. Menjelaskan dan memberikan informasi tentang tand-tanda Dm
Gestasional
3. Menjelaskan dan memberikan informasi tentang Patofisiologi Dm
Gestasional
4. Menjelaskan dan memberikan informasi tentang Etiologi Dm
Gestasional
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiwa
Agar dapat dijadikan informasi kaitanya pada konseling gizi sehingga
dapat memandang secara positif terhadapat penyakit Dm
Gestasionalyang pada akhirnya dapat membantu lansia dalam
pembentukan pola makan yang baik
2. Bagi pihak masyarakat
Dapat memberi informasi pada pihak yang terkait mengenai Penyakit
Dm Gestasional
3. Lokasi
Puskesmas Padang Serai Kota Bengkulu
BAB II
5
TINJAUAN PUSTAKA
A. PengertianDm Gestasional
6
hormon insulin yang dihasilkan oleh pankreas. Sederhananya, insulin berfungsi
sebagai pengatur kadar gula dalam darah. Namun, orang dengan diabetes tidak
dapat membuat insulin atau tidak dapat merespon insulin dengan baik (resistensi
insulin). Akibatnya, pengangkutan glukosa ke dalam sel menjadi tidak tercukupi
sehingga glukosa menumpuk di dalam darah dan pemeriksaan kadar glukosa darah
yang tinggi.
Penderita DM mempunyai risiko untuk menderita komplikasi yang spesifik
akibat perjalanan penyakit ini, yaitu retinopati (bisa menyebabkan kebutaan), gagal
ginjal, neuropati, aterosklerosis (bisa menyebabkan stroke), gangren, dan penyakit
arteria koronaria (Coronary artery disease)Penyakit ini secara signifikan
meningkatkan resiko gangguan pada sistem kardiovaskuler, penyakit ginjal stadium
akhir, kebutaan, amputasi sampai kematian.
B. Patofisiologi
7
kondisi darurat dapat terjadi Diabetes tipe 2 adalah DM tidak tergantung insulin.
Pada tipe ini, pada awalnya kelainan terletak pada jaringan perifer (resistensi
insulin) dan kemudian disusul dengan disfungsi sel beta pankreas (defek sekresi
insulin).DM tipe 2 ini Biasanya terjadi di usia dewasa. Kebanyakan orang tidak
menyadari telah menderita dibetes tipe 2, walaupun keadaannya sudah menjadi
sangat serius. Diabetes tipe 2 sudah menjadi umum di Indonesia, dan angkanya
terus bertambah akibat gaya hidup yang tidak sehat, kegemukan dan malas
berolahraga.(Eliana et al., 2015)
C. Etiologi
8
mengidap penyakit diabetes melitus tipe II, sehingga wanita tersebut harus
lebih memerhatikan pola makan yang sehat demi mengurangi risiko
tersebut.
4) Jenis lain dari Diabetes Melitus: Ada beberapa penyebab lain yang berbeda
dari ketiga jenis diabetes melitus di atas, termasuk sekresi insulin yang tidak
memadai yang disebabkan oleh penyakit genetik tertentu, disebabkan secara
tidak langsung oleh penyakit lainnya (misalnya pankreatitis, yaitu
peradangan pada pankreas), yang diakibatkan oleh obat atau bahan kimia
lainnya.
9
BAB III
PELAKSANAAN PKL
A. GAMBARAN UMUM LOKASIPKL
1. Geografis
UPTD Puskesmas Padang Serai merupakan puskesmas induk yang
berada di wilayah Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu yang
terdiri dari 3 (tiga) Kelurahan binaan yaitu Kelurahan Padang Serai,
Kelurahan Sumber Jaya dan Kelurahan Teluk Sepang. Luas wilayah
UPTD Puskesmas Padang Serai +8.625 km2, yang terdiri dari tiga
Puskesmas Pembantu yaitu Puskesmas Pembantu Padang Serai,
Puskesmas Pembantu Bangkahan dan Puskesmas Pembantu Teluk
Sepang. Adapun batas-batas wilayah Puskesmas Padang Serai adalah
sebagai berikut :
a. SebelahUtara : Berbatasan dengan kelurahan kandang
b. SebelahSelatan : Berbatasan dengan kabupatenSeluma
c. SebelahTimur : Berbatasan dengan kelurahanBetungan
d. SebelahBarat : Berbatasan dengan samuderaIndonesia
Tabel 1.1. Distribusi Jumlah Kelurahan Per Luas Wilayah Di
Wilayah Puskesmas Padang Serai
No Kelurahan Luas Wilayah /Km2
1. PadangSerai 1.900km2
2. Sumber Jaya 3.895 km2
3. TelukSepang 2.830 km2
Jumlah 8.625 km2
Sumber : Puskesmas Padang Serai
Semua wilayah Puskesmas Padang Serai dapat dilalui oleh
kendaraan roda dua dan rodaempat.
2. Topografi
Sebagian besar wilayah kerja Puskesmas Padang Serai adalah
datarantinggi.
10
3. Kependudukan
Penduduk di wilayah Puskesmas Padang serai pada tahun 2020
mencapai 19.338 jiwa Dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 9.259,
perempuan sehanyak 10.079. Penduduk kelurahan Padang Serai buka 6.802
jiwa, kelurahan Sumber Jaya buka 9.240 jiwa dan kelurahan Teluk Sepang
berjumiah 3.296jiwa.
Tabel 1.2. Jumlah Penduduk Diwilayah Puskesmas Padang Serai
No. Kelurahan Jumlah Jumlah Penduduk
KK L P JML
1 Padang Serai 1.836 3.445 3.357 6.802
2 Sumber jaya 2.610 4.258 4.982 9.240
3 Teluk Sepang 869 1.556 1.740 3.296
Jumlah 5.315 9.259 10.079 19.338
11
5. Sumber DayaTenaga
Tabel 1.4 Sumber Daya Tenaga UPTD Puskesmas Padang Serai
No Jenis Tenaga/Pendidikan Jumlah/ Keterangan
Orang
1. Kepala Puskesmas 1 PNS
2. Kesubbag TU 1 PNS
3. Dokter Umum 2 PNS
4. Dokter Gigi 1 PNS
5. Perawat
a. Sarjana Perawat(Ners) 2 1 PNS, 1Honor
b. SarjanaKeperawatan 6 4 PNS, 2Honor
c. DIIIKeperawatan 3 2 PNS, 1 TKS
d. SPK 0
6. Perawat Gigi
a. DIII 0 0
b. SPRG 0
7. Kebidanan
a. DIIIKebidanan 10 5 PNS, 2 Honor, 3 TKS
b. DIVKebidanan 5 2 PNS, 3 Honor
8. Analis Kesehatan
a. DIII Analis Kesehatan 1 PNS
9. Farmasi
a. DIII 1 Honor
10. Kesehatan Lingkungan
a. DIII 1 PNS
11. Kesehatan Masyarakat
a.S1 4 3 PNS, 1 Honor
12. Cleaning Service 1 TKS
13. Jaga Malam 1 TKS
14. Sopir 1 TKS
12
B. GAMBARAN KASUS
Penyelesaiaan:
I. ASESSMENT GIZI
a. Food History:
13
danpepaya.
Konsum
si
b. AntropometriData
14
c. BiokimiaData
Fisik
ii. Klinis
a. Client History
i. Riwayat personal
15
iii. Riwayat sosial: –
16
II. DIAGNOSIS GIZI
Domain Problem Etiologi Sign/symptom
NI 1.5 Kelebiha Intake Berkaitan dengan Y ditandai dengan hasil
n Energi pola makan yang recall24 jam Energi122,8%
salah
NI 5.8.2 Kelebiha Intake Berkaitan denga ditandai dengan hasil recall
n KH kebiasaan n 24 jam KH sebesar 123,53 %
mengkonsum
si
Tinggi KH
NI 5.7.2 Kekuranga Berkaitan dengan Diditandai dengan hasil
n intake pola makan yang recall 24 jam Protein sebesar
protein salah 68%
NC-2.2 . Perubahan nilai Berkaitan ditandai dengan dengan GD
lab terkait zatgizi dengan 165 mg/dl dan GD2JPP P
ganggua mg/dl diatas normal 25
n metabolismetubuh 0
NC- 3.3. Berat Bada Berkaitan Y ditandaidengan nilai IMT
Lebih n dengan 25,3(Overweight)
kebiasaa
n makan tinggikalori
c. TujuanDiet :
d. SyaratDiet :
17
i. Kebutuhan energi 30 kkal/kg BB= 1350kkal
18
iii. Lemak=21,5 %
=32,25gr
iv. KH = 60% =
202,5gr
Vit B12 4,5mg
Vit B9 600mcg
Fe 18mg
Ca 1200mg
Na 1500mg
Seratcukup
e. Perhitungan energi
Energi /BMR = 30 kkal/ kg
BBi= 30 kkal x 45 kg
Koreksi usia = 1350 kkal x0%
Aktifitas Fisik = 1350 kkal x20%
= 1350 kkal
= 0 kkal
= 270kkal
= 270kkal
Koreksi BB = 1350 kkal x 20%
TEE = BMR – KU + AF – K BB
g. Jalurpemberian:oral
19
h. Frekuensimakan:3x menu utama 2x selingan
20
Mineral sumber natrium antara
lain adalah garam dapur
vetsin sodadan bahan
pengawet, seperti
natrium benzoat dan
natrium nitrit hindari
bahan makanan yang
mengandung bahan
tersebut antara lain ikan
asin, telurasin,
makanan yang diawetkan.
21
C. SATUAN ACARA PENYULUHAN/KONSULTASI GIZI
III. SASARAN
Ibu-Ibu
IV. MATERI
1. Pengertian Dm Gestasional
2. Patofisiologi Dm Gestasional
3. Etiologi Dm Gestasional
V. METODE
1. Konseling
2. Diskusi
3. Tanya Jawab
4. Media liflet
22
VI. EVALUASI
1. Prosedur :Konseling
2. Waktu : 15 menit
3. Bentuksoal : Tanyajawab
PESERTA
1 2 Pembukaan :
Menit Membuka/ memulai kegiatan Menjawab salam
dengan mengucapkan salam Mendengarkan
Memperkenalkandiri Mendengarkan
Menjelaskan tujuan dari penyuluhan Mendengarkan
Meyebutkan materi penyuluhan & Memperhatikan
15 Pelaksanaan : Mendengarkan
2 Menit Mendengarkan
Pengertian penyakit Dm
Mendengarkan
Gestasional, patofisiologi Dm
Mendengarkan
Gestasional, Tanda dan gejala
Mendengarkan
penyakit Dm Gestasionaldan
etiologi Dm Gestasional
23
MATERI PENYULUHAN
A. PengertianDm Gestasional
Metabolisme berasal dari bahasa yunani yaitu Metaboleyang artinya berubah. Metabolisme
merupakan suatu proses (pembentukan dan penguraian) zat-zat yangdiperlukan oleh tubuh agar tubuh
dapat menjalankan fungsinya. Metabolisme dibedakan menjadi dua yaitu; Anabolisme (penyusunan)
adalah peristiwa penyusunan senyawa kompleks (organik) darisenyawa sederhana (anorganik) dengan
bantuan energy dari luar. Katabolisme (pemecahan) adalah peristiwa pemecahan senyawa kompleks
(organik) menjadisenyawa sederhana (anorganik) yang akan membebaskanenergi.
Karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung atom Karbon, Hidrogen dan Oksigen, dan
pada umumnya unsur hidrogen dan oksigen dalam komposisi menghasilkanH2O. Karbohidrat yang
paling penting adalah glukosa, merupakan gula sederhana (monosakarida) yang dimetabolisme
olehhampir seluruh organisme. Kelainan metabolisme seringkali disebabkan oleh kelainan genetikyang
mengakibatkan hilangnya enzim tertentu yang diperlukan untuk merangsang suatu proses
metabolisme.Metabolisme oksidatif glukosa menghasilkan sebagian besar energi yang digunakan
didalam tubuh. Glukosa dapat disimpan di hati atau otot sebagai glikogen.(Rahmatan, Liliasari, &
Redjeki, 2013).
Di dalam tubuh manusia, glukosa yang telah diserap oleh usus halus kemudian akanterdistribusi
ke dalam semua sel tubuh melalui aliran darah. Di dalam tubuh, glukosa tidakhanya dapat tersimpan
dalam bentuk glikogen di dalam otot & hati namun juga dapattersimpan pada plasma darah dalam bentuk
glukosa darah (blood glucose).
Diabetes Melitus (DM) adalah gangguan metabolisme karbohidrat dimana tubuh tidak dapat
mengatur glukosa atau gula darah dengan baik. Setiap kali makan karbohidrat, tubuh akan memecahnya
menjadi bentuk gula sederhana, termasuk glukosa. Glukosa ini kemudian diangkut oleh darah menuju
sel-sel tubuh yang akan digunakan sebagai energi (Isnaini & Ratnasari, 2018)
Proses pengangkutan glukosa dari darah masuk ke dalam sel dilakukan oleh hormon insulin yang
dihasilkan oleh pankreas. Sederhananya, insulin berfungsi sebagai pengatur kadar gula dalam darah.
Namun, orang dengan diabetes tidak dapat membuat insulin atau tidak dapat merespon insulin dengan
baik (resistensi insulin). Akibatnya, pengangkutan glukosa ke dalam sel menjadi tidak tercukupi sehingga
glukosa menumpuk di dalam darah dan pemeriksaan kadar glukosa darah yang tinggi.
24
.Penderita DM mempunyai risiko untuk menderita komplikasi yang spesifik akibat perjalanan
penyakit ini, yaitu retinopati (bisa menyebabkan kebutaan), gagal ginjal, neuropati, aterosklerosis (bisa
menyebabkan stroke), gangren, dan penyakit arteria koronaria (Coronary artery disease)
Penyakit ini secara signifikan meningkatkan resiko gangguan pada sistem kardiovaskuler,
penyakit ginjal stadium akhir, kebutaan, amputasi sampai kematian.
B. Patofisiologi
Patofisiologi DM dapat dikaitkan dengan satu dari tiga efek utama kekurangan insulin. Pada DM
tipe I terdapat ketidakmampuan untuk menghasilkan insulin karena sel-sel beta pankreas telah
dihancurkan oleh proses autoimun. Hiperglikemia puasa terjadi akibat produksi glukosa yang tidak
terukur oleh hati. Glukosa yang berasal dari makanan tidak dapat disimpan dalam hati meskipun tetap
berada dalam darah dan menimbulkan hiperglikemia postprandial (sesudah makan). jika konsentrasi
glukosa dalam darah cukup tinggi, ginjal tidak dapat menyerap kembali semua glukosa yang tersaring
keluar; akibatnya, glukosa tersebut muncul dalam urin (glukosuria). Ketika glukosa yang berlebihan
diekskresikan ke dalam urin, ekskresi ini akan disertai pengeluaran cairan dan elektrolit yang berlebihan.
Keadaan ini dinamakan diuresis osmotik. Kehilangan cairan yang berlebihan menyebabkan pasien akan
mengalami peningkatan dalam berkemih (poliuria) dan peningkatan rasa haus (polidipsia).
DM tipe 1, biasanya terdiagnosa sejak usia kanak-kanak. Pada DMT 1 tubuh penderita hanya
sedikit menghasilkan insulin atau bahkan sama sekali tidak menghasilkan insulin, oleh karena itu untuk
bertahan hidup penderita harus mendapat suntikan insulin setiap harinya. DMT1 tanpa pengaturan harian,
pada kondisi darurat dapat terjadi Diabetes tipe 2 adalah DM tidak tergantung insulin. Pada tipe ini, pada
awalnya kelainan terletak pada jaringan perifer (resistensi insulin) dan kemudian disusul dengan
disfungsi sel beta pankreas (defek sekresi insulin).DM tipe 2 ini Biasanya terjadi di usia dewasa.
Kebanyakan orang tidak menyadari telah menderita dibetes tipe 2, walaupun keadaannya sudah menjadi
sangat serius. Diabetes tipe 2 sudah menjadi umum di Indonesia, dan angkanya terus bertambah akibat
gaya hidup yang tidak sehat, kegemukan dan malas berolahraga.(Eliana et al., 2015)
C. Etiologi
Diabetes Melitus umumnya diklasifikasikan menjadi 4 kategori dengan penyebab yang berbeda-
beda:
5) Diabetes Melitus Tipe 1 Disebut sebagai “Diabetes Melitus yang Tergantung pada Insulin”.
Terkait dengan faktor genetik dan sistem kekebalan tubuh, yang mengakibatkan kerusakan sel-
sel yang memproduksi insulin, sehingga sel tidak mampu untuk memproduksi insulin yang
25
dibutuhkan oleh tubuh. Kelompok orang yang paling sering mengidap penyakit ini adalah anak-
anak dan remaja, yang mewakili 3% dari jumlah seluruh pasien yang ada.
6) Diabetes Melitus Tipe 2 Disebut “Diabetes Melitus yang Tidak Tergantung pada Insulin”, yang
mewakili lebih dari 90% kasus diabetes melitus. Terkait dengan faktor pola makan yang tidak
sehat, obesitas, dan kurangnya olahraga. Sel-sel tubuh menjadi resisten terhadap insulin dan tidak
bisa menyerap dan menggunakan dekstrosa dan kelebihan gula darah yang dihasilkan secara
efektif. Jenis diabetes melitus ini memiliki predisposisi genetik yang lebih tinggi daripada Tipe
1.
7) Diabetes Melitus Gestasional: Terutama disebabkan oleh perubahan hormon yang dihasilkan
selama kehamilan dan biasanya berkurang atau menghilang setelah melahirkan. Studi dalam
beberapa tahun terakhir ini menunjukkan bahwa wanita yang pernah mengalami diabetes melitus
gestasional memiliki DM atau tingkat risiko yang lebih tinggi untuk mengidap penyakit diabetes
melitus tipe II, sehingga wanita tersebut harus lebih memerhatikan pola makan yang sehat demi
mengurangi risiko tersebut.
8) Jenis lain dari Diabetes Melitus: Ada beberapa penyebab lain yang berbeda dari ketiga jenis
diabetes melitus di atas, termasuk sekresi insulin yang tidak memadai yang disebabkan oleh
penyakit genetik tertentu, disebabkan secara tidak langsung oleh penyakit lainnya (misalnya
pankreatitis, yaitu peradangan pada pankreas), yang diakibatkan oleh obat atau bahan kimia
lainnya.
26
Lampiran.....
27
28
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
International Diabetes Federation (IDF) mencatat saat ini setiap 8 detik ada orang yang meninggal
akibat diabetes di dunia. Jumlah diabetes di dunia naik menjadi 425 juta jiwa pada tahun 2017. Pada
2017 Indonesia menduduki peringkat ke-enam dengan jumlah pasien diabetes terbanyak sebesar 10,3
juta. Diabetes Melitus (DM) adalah gangguan metabolisme karbohidrat dimana tubuh tidak dapat
mengatur glukosa atau gula darah dengan baik. Setiap kali makan karbohidrat, tubuh akan memecahnya
menjadi bentuk gula sederhana, termasuk glukosa. Glukosa ini kemudian diangkut oleh darah menuju
sel-sel tubuh yang akan digunakan sebagai energi.
B. Saran
Adapun saran bagi pembaca dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Selalu berhati – hatilah dalam menjaga pola hidup. Sering berolah raga dan istirahat yang cukup
2. Jaga pola makan anda. Jangan terlalu sering mengkonsumsi makanan atau minuman yang terlalu
manis. Karena itu dapat menyebabkan kadar gula melonjak tinggi.
29
DAFTAR PUSTAKA
Eliana, F., Fatimah, R. N., Energi, D., Makanan, K., Malang, K., Kahn, S. E., … Esposito, K. (2015).
DIABETES MELITUS TIPE 2 Restyana. Therapeutic Advances in Endocrinology and Metabolism,
4(3), 1–12. https://doi.org/10.2337/dc12-0698
Hermina, S. A. S. dkk. (2015). Perkumpulan Endokrinologi I N D O N E S I a P E R K E N I P E R K E
N I P E R K E N I Konsensus.
Isnaini, N., & Ratnasari, R. (2018). Faktor risiko mempengaruhi kejadian Diabetes mellitus tipe dua.
Jurnal Kebidanan Dan Keperawatan Aisyiyah, 14(1), 59–68. https://doi.org/10.31101/jkk.550
Kementrian Kesehatan RI. (2019). Diabetes Sedunia Tahun 2018. Pusat Data Dan Informasi
Kementrian Kesehatan RI, 1–8.
Rahmatan, H., Liliasari, & Redjeki, S. (2013). Pembelajaran berbasis multimedia interaktif pada topik
katabolisme karbohidrat untuk meningkatkan penguasaan konsep mahasiswa calon guru biologi. Jurnal
Pendidikan IPA Indonesia, 2(1), 1–7. https://doi.org/10.15294/jpii.v2i1.2502
30