Anda di halaman 1dari 145

LAPORAN UMUM KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)

MANAJEMEN INTERVENSI GIZI (MIG)


DESA PINANGAN

DISUSUN OLEH :

ELVA SARDAYA (P07131219005)

FERA LULU PRIDUA (P07131219006)

FERA RATNASARI (P07131219007)

AISHA IRFANI (P07131219041)

AYU SOURAYA (P07131219042)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES ACEH
JURUSAN GIZI PRODI SARJANA
TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
ACEH BESAR
2023
i
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah
memberikan rahmat dan karunianya yang begitu besar kepada Penulis sehingga
Laporan Umum Kuliah Kerja Lapangan (KKL) telah dapat diselesaikan. Tidak ada
kesempurnaan selain kesempurnaan yang diberikan Allah SWT.
Penulis menyadari, laporan ini masih jauh dari sempurna, meskipun dengan
segala kemampuan yang dimiliki oleh penulis tidak mungkin penulis dapat
menyelesaikan laporan ini tanpa adanya bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai
pihak, oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
a. Bapak Dr. Aripin Ahmad, S.Si., M.Kes, selaku Ketua Jurusan Gizi
Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh
b. Ibu Rosi Novita, SP, M.Kes, selaku Ketua Prodi dan staf-staf Jurusan Gizi
Poltekkes Kemenkes Aceh
c. Ibu wiqayatun Khazanah STP. M.Si selaku Pembimbing yang telah
memberikan bimbingan selama Kuliah Kerja Lapangan (KKL) berlangsung.
d. Teman-teman yang telah memberi motivasi dan menjadi penyemangat
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan laporan ini dimasa akan datang.

Pinangan, 10 April 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .......................................... Error! Bookmark not defined.


KATA PENGANTAR .................................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. vi
BAB I LATAR BELAKANG ..................................................................................... 1
A. Pendahuluan ....................................................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................................................ 2
1. Tujuan Umum................................................................................................. 2
2. Tujuan Khusus ................................................................................................ 2
C. Manfaat .............................................................................................................. 3
1. Bagi Mahasiswa ............................................................................................. 3
2. Bagi Masyarakat ............................................................................................. 3
3. Bagi Institusi ................................................................................................... 4
D. Ruang Lingkup ................................................................................................... 4
BAB II METODE PELAKSANAAN KEGIATAN ................................................. 5
A. Desain ................................................................................................................. 5
B. Waktu dan Tempat ............................................................................................. 5
C. Jenis Kegiatan .................................................................................................... 5
D. Langkah Pelaksanaan ......................................................................................... 5
E. Instrument Media ............................................................................................... 5
F. Monitoring Dan Evaluasi ................................................................................... 6
BAB III HASIL KEGIATAN INTERVENSI GIZI ................................................. 8
BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ................................................ 102

iii
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………40
LAMPIRAN………………………………………………………………………....41

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Gizi Seimbang .............................................................................................9


Tabel 2. 1000 HPK ....................................................................................................10
Tabel 3. Stunting .......................................................................................................11
Tabel 4. Anemia ........................................................................................................12

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Instrumen Kegiatan…………………………………………………41


Lampiran 2. Foto Kegiatan………………………………………………………68

vi
BAB I
LATAR BELAKANG

A. Pendahuluan
Masalah gizi dapat dikatakan sebagai gangguan kesehatan dimana adanya
ketidak seimbangan antara asupan makanan dengan kebutuhan tubuh. Permasalahan
gizi yang terjadi dimasyarakat dapat menimbulkan masalah sumber daya manusia,
seperti mudah terserang penyakit sehingga tumbuh kembang anak terganggu. Apabila
makanan tidak cukup mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan, dan keadaan ini
berlangsung lama akan menyebabkan perubahan metabolisme dalam otak sehingga
struktur dan fungsi otak terganggu, gangguan pertahanan tubuh serta dapat
menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan anak terganggu (Cakrawati dan
Mustika, 2011).

Dalam RPJPN tahun 2005-2025 menyatakan bahwa salah satu upaya yang
dilakukan oleh pemerintah dalam menanggani masalah gizi dimasyarakat adalah
dengan meningkatkan sumber daya manusia dengan cara meningkatkan
pembangunan kesehatan dan perbaikan gizi masyarakat melalui peningkatan status
gizi keluarga. Menurut Achmadi (2013) penyebab terjadinya permasalahan gizi
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor langsung dan tidak langsung. Faktor
langsung yaitu kurangnya asupan makanan dan penyakit infeksi. Faktor
tidaklangsung yaitu ketahanan pangan, pola asuh anak, dan pelayanan kesehatan serta
lingkungan hidup yang kurang bersih.

Hasil Riskesdas 2018 menunjukkan adanya perbaikan gizi pada balita di


Indonesia. Proporsi status gizi sangat pendek dan pendek turun dari 37,2% (Riskesdas
2013) menjadi 30,8%. Sedangkan proporsi status gizi buruk dan status gizi kurang
turun dari 19,6% (Riskesdas 2007) 17,7%. Proporsi kenaikan obesitas pada orang
dewasa sejak tahun 2007 sebagai berikut 10,5% (Riskesdas 2007), 14,8% (Riskesdas

1
2013) dan 21,8% (Riskesdas 2018). Data Riskesdas 2018 di Aceh juga menyatakan
bahwa balita gizi buruk dan kurang sebanyak 18,6 %, balita sangat pendek dan
pendek sebanyak 35,2%, balita sangat kurus dan kurus sebanyak 11,1 %, dan balita
gemuk sebanyak 7,6 %. Selain itu kejadian KEK pada ibu hamil 22,2 % pada wanita
tidak hamil dan 14,4 % pada ibu hamil.

Berdasarkan data SSGI 2022 diperoleh bahwa permasalahan Stunting di Aceh


mencapai 31,2%, wasting 11,3% dan underweight 24,3%. Dalam data SSGI juga
mencakup proporsi balita yang mendapat IMD 32,5%, proporsi balita 0-5 bulan yang
mendapat ASI eklusif 41%, proporsi balita 6-23 bulan yang mendapat ASI eklusif
33,6%, proporsi baduta saat pertama kali di beri MP-ASI pada usia ≥6 bulan 26,9%,
balita 0-23 bulan mengkonsumsi makanan beragam 62,8%, proporsi balita yang
memiliki KIA 77,2%, proporsi balita yang melakukan penimbangan tinggi badan
sesuai standar 74,9%, proporsi balita yang melakukan penimbangan berat badan
sesuai standar 51,8% proporsi anak 12-23 bulan yang mendapat imunisasi dasar
lengkap 27,4% dan proporsi balita 6-59 bulan yang mendapat vitamin A 80,8%.
Berdasarkan data tersebut penulis ingin membuat kegiatan yang membuat
permasalahan gizi dapat lebih berkurang. Kegiatan yang dilakukan diantaranya
edukasi gizi, konseling, penyuluhan dan penangganan kasus yang terdapat dilokasi
PKL.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum
Mahasiwa mampu membuat program untuk pengurangi permasalahan gizi di
masyarakat seperti melakukan penyuluhan, konseling dan analisa kasus.

2. Tujuan Khusus
a. Melaksanakan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
b. Melakukan kegiatan konseling pada masyarakat guna mendeteksi
permasalahan gizi yang terjadi.

2
c. Melakukan kegiatan penyuluhan tentang permasalahan gizi yang ada
di masyarakat.
d. Melakukan diklat tentang antropometri pada kader sebelum dan
sesudah diberikan penyuluhan.
e. Melakukan kegiatan penyuluhan tentang gizi seimbang sebelum dan
sesudah diberikan penyuluhan.
f. Melakukan kegiatan penyuluhan tentang anemia pada remaja putri
sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan.
g. Melakukan kegiatan penyuluhan tentang 1000 HPK sebelum dan
sesudah diberikan penyuluhan.
h. Melakukan kegiatan penyuluhan tentang stunting sebelum dan sesudah
diberikan penyuluhan.
i. Melakukan kegiatan penyuluhan tentang pemberian makanan
tambahan pada balita.
j. Melalukan penanaman Toga pada lahan posko

C. Manfaat

1. Bagi Mahasiswa
Mendapat banyak mengalaman dan wawasan baru selama KKL berlangsung,
seperti semakin mahir melakukan konseling dan penyuluhan pada klien atau
kelompok sasaran tertentu. Mampu melakukan pengumpulan, pengolahan,
analisa serta mampu mengenal masalah dan penyebab masalah, serta mampu
melakukan program intervensi gizi secara tepat dan efektif.

2. Bagi Masyarakat
Memberikan informasi dan menambah wawasan kepada masyarakat, sehingga
dapat dilakukan upaya pencegahan terjadinya gizi stunting dan menjaga status
gizi masyarakat.

3
3. Bagi Institusi
Dapat menambah informasi bagaimana kondisi di lokasi secara lebih detail,
sehingga diharapkan dapat meminimalisir permasalahan lain yang ada
dimasyarakat. Terutama dapat menyusun rencana perbaikan gizi dalam
program gizi dan kesehatan masyarakat.

D. Ruang Lingkup
Pelaksanaan kegiatan intervensi gizi sesuai dengan Kerangka Kualiffikasi
Nasional Indonesia (KKNI) yang merupakan gambaran tentag Kewenangan, Peran,
Learning Outcome Dari Lulusan Program Studi Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika.
Program Pendidikan Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika ini untuk mencapai
kompetensi lulusan Program Studi Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika yang disusun
oleh Asosiasi Institusi Pendidikan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI).

4
BAB II
METODE PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Desain
Praktik kerja lapangan ini melakukan beberapa kegiatan diantaranya penyuluhan
dan konseling terhadap kasus-kasus yang ada di lapangan dengan desain crossectional yaitu
kegiatan dilakukan dalam periode waktu tertentu.

B. Waktu dan Tempat


Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ini dilakukan di Desa Pinangan, mulai tanggal
27 Februari 2023 s/d 19 Maret 2023.

C. Jenis Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan di Desa Pinangan terdiri dari
beberapa kegiatan diantaranya penyuluhan tentang gizi seimbang, anemia, 1000 HPK,
stunting dan Asi Ekslusif.

D. Langkah Pelaksanaan
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan di Desa Pinangan dilakukan dengan melihat data
awal untuk mengkaji permasalahan yang terdapat dilapangan. Setelah dilakukan
pengamatan barulah disusun program-program yang akan dilakukan. Pelaksanaan MMD
dilakukan setelah mahasiswa menyusun program kegiatan tujuan pelaksanaan MMD
supaya masyarakat mengetahui maksud dan tujuan pelaksanaan KKL yang akan dilakukan
juga dapat memperoleh dukungan dan kerjasama yang baik dengan masyarakat. Setelah
kegiatan diketahui dan disetujui oleh masyarakat mahasiswa mulai menjalankan beberapa
program diantaranya yaitu penyuluhan dan penanggulangan kasus melalui konseling.

E. Instrument Media
Media yang digunakan dalam Kuliah Kerja Lapangan di Desa Pinangan terdiri dari
formulir asuhan gizi dan leaflet untuk konseling, poster, Power Point dan soal pretest dan
posttest untuk diklat. Serta beberapa alat lain yang diperlukan diantaranya pulpen, kertas
dan alat antropometri ( microtois, timbang manual, pita LILA)

5
F. Monitoring Dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi program yang telah dilakukan berbeda antar kegiatan.
Kegiatan penyuluhan dilakukan monitoring dan evaluasi dalam sekali pelaksanaan yaitu
dengan melakukan penilaian terhadap perubahan pengetahuan sebelum dengan sesudah
penyuluhan dilakukan. Sedangkan konseling perlu beberapa hari untuk dilakukan
monitoring dan evaluasi guna melihat perubahan sikap dan pola hidup klien yang menjadi
target konseling.

1) Penyuluhan
a. Gizi Seimbang
Tempat penyuluhan : Desa Pinangan
Waktu penyuluhan : 6 Maret 2023, Pukul 10:00
Sasaran penyuluhan : ibu menyusui dan anak-anak
Peserta yang hadir : 20 orang
Monitoring : Porsi makan dan frekuensi makan
Evaluasi : Untuk evaluasi tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah
penyuluhan gizi seimbang dilihat melalui soal pre dan post test. Untuk pengetahuan
sebelum penyuluhan diperoleh dari soal pre test dengan kategori baik sebanyak 50%
dan kurang sebanyak 50%. Sedangkan untuk pengetahuan sesudah penyuluhan yang
diperoleh dari soal post-test meningkat dari sebelumnya dengan kategori baik
sebanyak 75% dan kurang sebanyak 25%.

b. 1000 HPK
Tempat penyuluhan : Desa Pinangan
Waktu penyuluhan : 6 Maret 2023 , Pukul 10:35
Sasaran penyuluhan : Ibu hamil
Peserta yang hadir : 12 orang
Monitoring : Pola konsumsi dan kebiasaan hidup bersih
Evaluasi : Untuk evaluasi tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah
penyuluhan 1000 HPK dilihat melalui soal pre dan post test. Untuk pengetahuan
sebelum penyuluhan diperoleh dari soal pre test dengan kategori baik sebanyak

6
41,7% dan kurang sebanyak 58,3%. Sedangkan untuk pengetahuan sesudah
penyuluhan yang diperoleh dari soal post-test meningkat dari sebelumnya dengan
kategori baik sebanyak 58,3% dan kurang sebanyak 41,7%.

c. Stunting
Tempat penyuluhan : Desa Pinangan
Waktu penyuluhan : 6 Maret 2023, pukul 11:00
Sasaran penyuluhan : Ibu balita
Peserta yang hadir : 12 orang
Monitoring : Tinggi badan dan pola makan
Evaluasi : Untuk evaluasi tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah
penyuluhan tentang stunting dilihat melalui soal pre dan post test. Untuk
pengetahuan sebelum penyuluhan diperoleh dari soal pre test dengan kategori baik
sebanyak 58,3% dan kurang sebanyak 41,7%. Sedangkan untuk pengetahuan
sesudah penyuluhan yang diperoleh dari soal post-test meningkat dari sebelumnya
dengan kategori baik sebanyak 91,7% dan kurang sebanyak 8,3%.

d. Anemia
Tempat penyuluhan : Desa Pinangan
Waktu penyuluhan : 11 Maret 2023, pukul 09:00
Sasaran penyuluhan : Remaja
Peserta yang hadir : 30 orang
Monitoring : Bahan pangan yang dikonsumsi tinggi Fe
Evaluasi : Untuk evaluasi tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah
penyuluhan tentang anemia dilihat melalui soal pre dan post test. Untuk
pengetahuan sebelum penyuluhan diperoleh dari soal pre test dengan kategori baik
sebanyak 20% dan kurang sebanyak 80%. Sedangkan untuk pengetahuan sesudah
penyuluhan yang diperoleh dari soal post-test meningkat dari sebelumnya dengan
kategori baik sebanyak 50% dan kurang sebanyak 50%.

7
BAB III
HASIL KEGIATAN INTERVENSI GIZI
A. Hasil Screening

Kecamatan :
Desa :

Hasil Deteksi Masalah Gizi yaitu


hasil ukur dibawah garis -2 SD
Jenis Umur Tanggal BB (kg) PB/TB (Ya/Tidak)
Kelamin (cm)
No. Nama Balita (L/P) Ukur Underweight Wasting Stunting Tindak Lanjut

1. Ipak Khanafani p 4 thn 6/3/2023 10,7 90 ya Konseling

2. Kaila p 18 6/3/2023 8,5 75 Ya Konseling


bulan
3. M. alfarejel l 14 6/3/2023 10,2 70 Ya Konseling
bulan

8
B. Musyawarah Masyarakat Desa/Lokakarya Mini (lokmin)
1) Musyawarah Masyarakat Desa
Musyawarah masyarakat desa dilakukan pada tanggal 3 Maret 2022 untuk
mendiskusikan dan memaparkan tujuan KKL MIGM sehinggaa diperoleh rancangan kegiatan
selama KKL. Kegiatan yang dilakukan selama tiga minggu tersebut adalah Asuhan Gizi pada
masyarakat yang dilakukan pada minggu pertama hingga minggu ketiga yang terdiri dari
penyuluhan dan konseling kasus yang ada di masyarakat.

C. Edukasi Gizi dan Kesehatan


2) Penyuluhan
1) Gizi Seimbang
Tabel 1. Hasil Pre test

No Tingkat Pengetahuan Jumlah (N) %

1 Baik 10 50

2 Kurang Baik 10 50

Jumlah 20 100

Tabel 2. Hasil Post Test

No Tingkat Pengetahuan Jumlah (N) %

1 Baik 15 75

2 Kurang Baik 5 25

Jumlah 20 100

Evaluasi tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan tentang Gizi


Seimbang pada ibu menyusui dilihat melalui soal pre dan post test. Untuk pengetahuan
sebelum penyuluhan diperoleh dari soal pre test dengan kategori baik sebanyak 50% dan
kurang sebanyak 50%. Sedangkan untuk pengetahuan sesudah penyuluhan yang diperoleh
dari soal post-test meningkat dari sebelumnya dengan kategori baik sebanyak 75% dan
kurang sebanyak 25%.

9
2) 1000 HPK
Tabel 3. Hasil Pre test 1000 HPK
No Tingkat Pengetahuan Jumlah (N) %

1 Baik 5 41,7

2 Kurang Baik 7 58,3

Jumlah 12 100

Tabel 4. Hasil Post test 1000 HPK


No Tingkat Pengetahuan Jumlah (N) %

1 Baik 7 58,3

2 Kurang Baik 5 41,7

Jumlah 12 100

Evaluasi tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan 1000 HPK dilihat
melalui soal pre dan post test. Untuk pengetahuan sebelum penyuluhan diperoleh dari soal
pre test dengan kategori baik sebanyak 41,7% dan kurang sebanyak 58,3%. Sedangkan untuk
pengetahuan sesudah penyuluhan yang diperoleh dari soal post-test meningkat dari
sebelumnya dengan kategori baik sebanyak 58,3% dan kurang sebanyak 41,7%.

10
3) Stunting
Tabel 5. Hasil Pre test Stunting
No Tingkat Pengetahuan Jumlah (N) %

1 Baik 7 58,3

2 Kurang Baik 5 41,7

Jumlah 12 100

Tabel 6. Hasil Post test Stunting


No Tingkat Pengetahuan Jumlah (N) %

1 Baik 11 91,7

2 Kurang Baik 1 8,3

Jumlah 12 100

Evaluasi tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan tentang stunting


dilihat melalui soal pre dan post test. Untuk pengetahuan sebelum penyuluhan diperoleh dari
soal pre test dengan kategori baik sebanyak 58,3% dan kurang sebanyak 41,7%. Sedangkan
untuk pengetahuan sesudah penyuluhan yang diperoleh dari soal post-test meningkat dari
sebelumnya dengan kategori baik sebanyak 91,7% dan kurang sebanyak 8,3%.

11
4) Anemia
Tabel 7. Hasil Pre test Anemia
No Tingkat Pengetahuan Jumlah (N) %

1 Baik 5 20

2 Kurang Baik 20 80

Jumlah 30 100

Tabel 8. Hasil Post test Anemia


No Tingkat Pengetahuan Jumlah (N) %

1 Baik 15 50

2 Kurang Baik 15 50

Jumlah 30 100

Evaluasi tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan tentang anemia dilihat
melalui soal pre dan post test. Untuk pengetahuan sebelum penyuluhan diperoleh dari soal
pre test dengan kategori baik sebanyak 20% dan kurang sebanyak 80%. Sedangkan untuk
pengetahuan sesudah penyuluhan yang diperoleh dari soal post-test meningkat dari
sebelumnya dengan kategori baik sebanyak 50% dan kurang sebanyak 50%.

12
D. Asuhan Gizi

a. Konseling Tugas Kelompok


1) Klient 1
1. Identitas Pasien
b. Nama : Salasastri (IMD)
Umur : 36 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan : Hipertensi
Suku : Aceh
Agama : Islam
BB : 65 kg
TB : 155 cm

2. Riwayat Penyakit
-
3. Kebiasaan Makan
- Pasien makan makanan pokok 3 kali sehari, dengan berat 100 - 150 gr per
kali makan
- Pasien menyukai semua jenis sayuran kecuali sayuran sawi
- Pasien suka makanan cepat saji seperti mie instan
- Pasien menambahkan penyedap dalam makanan
- Pasien suka mengonsumsi semua jenis buah
- Pasien jarang minum air putih
4. Riwayat makan
 Pagi: Nasi putih (100gr)
 Bening bayam jagung
 Ikan goreng
 selingan: -
 Siang: nasi putih (100gr)
 Tumis kangkung
 Ikan goreng
 selingan: bubur kacang hijau
 Malam: nasi putih (100gr)

13
 Tempe goreng
 Masam jing
5. Antropometri
 LILA : 28 cm
 BB : 65 kg
 TB : 155

6. Fisik/klinis
a. Fisik

Lemas 

Pusing 

Mual -

B. Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
 Pasien jarang  Kurangnya pengetahuan  Pemberian makanan harus
mengkonsumsi air dan kesadaran tentang diperhatikan khususnya
putih, dan pasien juga makanan yang sebaiknya pada ibu IMD yang harus
suka mengkonsumsi dikonsumsi memberikan ASI kepada
mie instan anaknya

C. Intervensi Gizi

a. Jenis Diet : TETP


b. Bentuk Makanan : Makanan Biasa
c. Rute Pemberian : Oral
d. Frekuensi : 3x Utama 2x Selingan
e. Edukasi :
 Konseling terhadap ibu IMD tentang makanan yang tepat untuk dikonsumsi
sesuai
 Menghindari makanan yang cepat saji seperti mie instan
 Memperbanyak minum air putih
D. Monitoring dan Evaluasi
-Asupan makan yang sesuai
-Perubahan perilaku terhadap makanan
14
2) Klient 2
1. Identitas Pasien
b. Nama : Susilawati ( Remaja Anemia)
Umur : 16 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan : Pusing dan sering lelah
Suku : Aceh
Agama : Islam
BB : 40 kg
TB : 148 cm

2. Riwayat Penyakit
-
3. Kebiasaan Makan
- Pasien sering mengkonsumsi junk food atau minuman manis
- Pasien sangat jarang makan sayur
- Pasien tidak telalu sering makan buah
- Pasien sangat menyukai makan yang berlemak
- Pasien tidak jarang mengkonsumsi TTD
4. Riwayat makan
 Pagi : Nasi putih (50gr), telur balado (60gr)
 selingan: -
 Siang: Nasi putih (50gr), ikan goreng (50gr)
 selingan: Donat isi keju (100gr)
 Malam: Roti bakar keju, es lemon tea
5. Antropometri
 LILA : 22,6
 BB : 40 kg
 TB : 148 cm

15
6. Fisik/klinis
a. Fisik

Lemas 

Pusing -

Pucat 

Mual -

Nyeri ulu hati -

B. Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
 Pasien sering mengkonsumsi  Kurangnya pengetahuan  Praktek pemberian
makanan siap saji,menyukai pemberian TTD makanan TTD pada
makanan berlemak dan  Kurangnya mengatur pola remaja serta
jarang mengkonsumsi sayur. makan dengan gizi mengatur pola makan
Pasien juga jarang seimbang yang sehat
mengkonsumsi TTD
C. Intervensi Gizi
a. Jenis Diet : TETP
b. Bentuk Makanan : Makanan Biasa
c. Rute Pemberian : Oral
d. Frekuensi : 3x Utama 2x Selingan
e. Edukasi :
 Mengedukasi pasien agar merubah pola makan
 Memeberi penejelasan tentang pentingnya TTD
D. Monitoring dan Evaluasi
- Pemberian TTD
- Pola makan
- Perubahan perilaku

16
2) Tugas Individu
1) Klien Elva Sardaya
NUTRITION CARE PROCESS (NCP)

1. Assessment Nutrisi
1. Identitas Pasien
c. Nama : Ipak Khafini (Balita Stunting)
Umur : 4 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan :-
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :-
Suku : gayo
Agama : Islam
BB : 10,7 kg
TB : 90 cm

2. Riwayat Penyakit
-
3. Kebiasaan Makan
- Pasien makan makanan pokok 2 kali sehari, dengan berat 100 gr per kali
makan
- Pasien tidak suka mengonsumsi sayuran
- Pasien suka makan snack seperti roti atb
- Suka mengonsumsi susu formula
- Pasien jarang mengonsumsi ikan, seminggu ada 3 kali
4. Riwayat makan
 Pagi: kue bolu kering (50gr)
 selingan: -
 Siang: nasi putih (100gr)
 selingan: pisang (100gr)
 Malam: nasi putih (100gr), sayur bening bayam jagung (75gr)
5. Antropometri
 LILA : 11 cm
 BB : 10,7 kg
 TB : 170

17
6. Fisik/klinis
b. Fisik

Lemas 

Pusing -

Pucat 

Mual -

Nyeri ulu hati -

D. Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
Tingginya  Kurangnya pengetahuan  Praktek pemberian
Prevalensi/proporsi balita dan kesadaran keluarga makanan pada balita tidak
stunting di wilayah kerja tentang balita stunting sesuai dengan kebutuhan
puskesmas kebayakan  Kebersihan lingkungan baik dari segi bentuk,
terkhusus dipinangan dan kebersihan anak serta konsistensi frekuensi dan
tahun 2023 pemberian makan yang jumlah.
kurang tepat.
E. Intervensi Gizi

a. Jenis Diet : TETP


b. Bentuk Makanan : Makanan Biasa
c. Rute Pemberian : Oral
d. Frekuensi : 3x Utama 2x Selingan
e. Edukasi :
 Konseling terhadap ibu balita stunting tentang pemberian makan ynag tepat
sesuai dengan umur
 Tetap melakukan pengontrolan keposyandu
 Penyediaan sarana dan media kie
D. Monitoring dan Evaluasi

-Antropometri

-Asupan makan

-Perubahan perilaku

18
2. Assessment Nutrisi
1. Identitas Pasien
Nama : Susilawati (Remaja Anemia)
Umur : 16 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :-
Suku : Aceh
Agama : Islam
BB : 40 kg
TB : 148 cm

3. Riwayat Penyakit
-
4. Kebiasaan Makan
- Klien makan makanan pokok 3 kali sehari, dengan berat 100 gr per kali
makan disertai dengan lauk hewani seperti ayam, telur atau ikan.
- Klien tidak suka mengonsumsi sayuran serta tahu
- Klien suka mengonsumsi jajanan, gorengan
- Klien tidak suka mengonsumsi buah-buahan
- Klien sangat suka mengonsumsi teh atau kopi
5. Riwayat makan
 Pagi: risol (100gr), teh (120 ml)
 selingan: siomay (100gr)
 Siang: nasi putih (100gr), telur goreng (50gr), tempe goreng (50gr)
 selingan: pisang goreng (100gr)
 Malam: nasi goreng (100gr)
6. Antropometri
 BB : 40 kg
 TB : 148 cm
7. Fisik/klinis
c. Fisik

Lemas 

19
Pusing 

Pucat -

Mual -

Nyeri ulu hati -

Hb 11 gr/dl

F. Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Sympthom
Perubahan nilai Berkaitan dengan kondisi Ditandai dengan kadar
laboratorium terkait zat fisik klien pusing dan haemoglobin dalam tubuh
gizi sering lemas 11 gr/dl (rendah)

G. Intervensi Gizi

a. Jenis Diet : TETP


b. Bentuk Makanan : Makanan Biasa
c. Rute Pemberian : Oral
d. Frekuensi : 3x Utama 2x Selingan
e. Edukasi :
 Konseling terhadap remaja putri tentang anemia pada remaja putri cara
pencegahan serta penanganannya
 Penyediaan sarana dan media kie
D. Monitoring dan Evaluasi

-Antropometri

-Asupan makan

-Perubahan perilaku

20
3. Identitas Pasien
Nama : Tawarni (Remaja)

Umur : 18 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :-
Suku : gayo
Agama : Islam
BB : 44 kg
TB : 157 cm

Riwayat Penyakit

Kebiasaan Makan

- Klien makan makanan pokok 3 kali sehari, dengan berat 50-75 gr per kali
makan.
- Klien tidak suka mengonsumsi sayuran
- Klien suka mengonsumsi jajanan, makanan cepat saji dan lainnya
- Klien suka mengonsumsi buah-buahan terutama buah alpukat dan jambu biji
- Klien sangat suka mengonsumsi minuman kemasan

Riwayat makan

 Pagi: roti bakar (80gr), kopi (100 ml)


 selingan: -
 Siang: nasi putih (75 gr), cah kankung (50gr), mujair sambal (75gr)
 selingan: mie bakso (1 mangkuk)
 Malam: nasi putih (75 gr), kentang goreng (75 gr), telur mata sapi (50 gr),
timun (20 gr)

21
Antropometri

BB : 44 kg
TB : 157 cm
IMT : 17,8 kg/m² (underweight)

Fisik/klinis
d. Fisik

Lemas -

Pusing 

Pucat -

Mual -

Nyeri ulu hati -

B. Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Sympthom
berat badan kurang Berkaitan dengan klien Ditandai dengan IMT 17,8
(underweight) sering merasa pusing kg/m² (underweight)

C. Intervensi Gizi
a. Jenis Diet : TKTP
b. Bentuk Makanan : Makanan Biasa
c. Rute Pemberian : Oral
d. Frekuensi : 3x Utama 2x Selingan
e. Edukasi :
 Konseling terhadap remaja putri tentang pengaturan pola makan yang sehat
dan seimbang
 Penyediaan sarana dan media kie
D. Monitoring dan Evaluasi
-Antropometri
-Asupan makan
-Perubahan perilaku

22
4. Assessment Nutrisi
1. Identitas Pasien
c. Nama : Mutia Desiana (Ibu hamil anemia)
Umur : 31tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pegawai Bank
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :-
Suku : Aceh
Agama : Islam
BB : 54 kg
TB : 160 cm

5. Riwayat Penyakit
-
6. Kebiasaan Makan
- Pasien makan makanan pokok 3 kali sehari
- Pasie suka mengonsumsi sayuran dan buah
- Pasien tidak suka protein hewani
- Karena lelah bekerja pasien sering mengonsumsi makanan ringan
- Pasien jarang mengonsumsi TTD
7. Riwayat makan
 Pagi: nasi putih (50gr), Terong balado (30 gr ) Susu ibu hamil (100 gr)
 selingan: buah semangka ( 100 gr)
 Siang: Biskuit (300 gr)
 selingan: -
 Malam: nasi putih (50gr), ayam bacem (100gr) sayur pakis (20gr)
8. Antropometri
Lila : 26 cm
BB : 54 kg
TB : 160 cm

23
9. Fisik/klinis

Lemas 

Pusing -

Pucat 

Mual 

Nyeri ulu hati -

D. Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
Pasien mengalami anemia Kurang nya mengatur Praktek pemberian PMT
dikarenakan pola makan asupan makan yang dan TTD untuk ibu hamil
yang tidak teratur dan bergizi seimbang
aktivitas yang berlebihan dan pemberian TTD
serta kurangnya
mengkonsumsi TTD

E. Intervensi Gizi

a. Jenis Diet :-
b. Bentuk Makanan :-
c. Rute Pemberian :-
d. Frekuensi :-
e. Edukasi :
 Konseling terhadap ibu hamil tentang pemberian makanan bergizi seimbang
 Mengurangi aktivitas fisik
 Penyediaan TTD
D. Monitoring dan Evaluasi

-Antropometri

-Pengukuran Lila

24
5. Assessment Nutrisi
1. Identitas Pasien
b. Nama : Sastri (Ibu hamil KEK)
Umur : 27 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :
Suku : Aceh
Agama : Islam
BB : 45 kg
TB : 155 cm

2. Riwayat Penyakit
-
3. Kebiasaan Makan
- Pasien makan makanan pokok 3 kali sehari
- Pasien kurang mengonsumsi sumber protein
- Pasien suka makanan gorengan
- Pasien suka mengkonsumsi sayur
- Pasien suka minum minuman manis
4. Riwayat makan
 Pagi: Nasi putih (50gr), telur orak arik(20 gr), teh hangat (100gr)
 selingan: -
 Siang: nasi putih (50gr),cumi asin (30gr)
 Malam: nasi goreng (50gr), teri balado(20gr), kol tumis(30gr)
5. Antropometri
Lila : 22,5 cm
BB : 45 kg
TB : 155 cm

25
6. Fisik/klinis

Lemas -

Pusing -

Pucat -

Mual -

Nyeri ulu hati -

7. Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
BIbu mengalami kekurangan F. Kurangnya ekonomi G. Asupan makanan harus
energi kronis di akibatkan keluarga untuk memenuhi diperhatikan khususnya
kurangnya mengkonsumsi kebutuhan gizi ibu. pemberian sumber protein
sumber protein baik
hewani maupun nabati

8. Intervensi Gizi

a. Jenis Diet :-
b. Bentuk Makanan :-
c. Rute Pemberian :-
d. Frekuensi :
e. Edukasi :
 Konseling terhadap ibu hami KEK tentang makanan yang tepat untuk
dikonsumsi sesuai dan untuk menaikkan berat badan
 Memberikan edukasi dengan mengubah pola hidup sehat dengan konsumsi
gizi seimbang, pola istirahat cukup dan aktivitas fisik teratur.
 Tetap mengkonsumsi secara rutin TTD
D. Monitoring dan Evaluasi

-Asupan makanan yang sesuai

-Perubahan perilaku terhadap makanan

26
6. Assessment Nutrisi
1. Identitas Pasien
Nama : Yurnita (Lansia)

Umur : 61 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan : Hipertensi
Suku : gayo
Agama : Islam
TD : 150/80 mmHg
BB : 75 kg
TB : 158 cm

Riwayat Penyakit
- Hipertensi
Kebiasaan Makan
- Pasien makan makanan pokok 3 kali sehari, dengan berat 100 - 150 gr per
kali makan
- Pasien hanya menyukai sayuran kangkung
- Pasien suka makanan berlemak seperti gorengan dan gulai bersantan
- Pasien suka menambahkan penyedap dalam makanan
- Pasien jarang mengonsumsi buah
Riwayat makan
 Pagi: Nasi putih (150gr)
 Tumis kangkung
 Ikan balado
 selingan: -
 Siang: nasi putih (100gr)
 Ikan balado
 selingan: gorengan
 Malam: nasi putih (100gr)
 Tempe goreng
 Gulai udang lemak

27
Antropometri

 LILA : 30 cm
 BB : 75 kg
 TB : 158
Fisik/klinis

e. Fisik

Lemas 

Pusing 

TD 150/80 mmHg

Mual -

Nyeri ulu hati -

D. Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
BBanyaknya lansia yang  Kurangnya pengetahuan  Pemberian makanan harus
menderita hipertensi di dan kesadaran keluarga diperhatikan khususnya
wilayah kerja puskesmas tentang makanan kepada lansia
kebayakan terkhusus
dipinangan tahun 2023
C. Intervensi Gizi
a. Jenis Diet : Rendah Natrium
b. Bentuk Makanan : Makanan Biasa
c. Rute Pemberian : Oral
d. Frekuensi : 3x Utama 2x Selingan
e. Edukasi :
 Konseling terhadap ibu lansia tentang makanan yang tepat untuk dikonsumsi
sesuai penyakit hipertensi
 Menghindari makanan yang berlemak dan penyedap
 Tetap melakukan pengontrolan tekanan darah keposyandu
D. Monitoring dan Evaluasi
-Asupan makanan yang sesuai
-Perubahan perilaku terhadap makanan

28
7. Assessment Nutrisi
a. Identitas Pasien

Nama : Salasastri (IMD)

Umur : 36 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan : Hipertensi
Suku : Aceh
Agama : Islam
BB : 65 kg
TB : 155 cm

Riwayat Penyakit

Kebiasaan Makan

- Pasien makan makanan pokok 3 kali sehari, dengan berat 100 - 150 gr per
kali makan
- Pasien menyukai semua jenis sayuran kecuali sayuran sawi
- Pasien suka makanan cepat saji seperti mie instan
- Pasien menambahkan penyedap dalam makanan
- Pasien suka mengonsumsi semua jenis buah
- Pasien jarang minum air putih
Riwayat makan

 Pagi: Nasi putih (100gr)


 Bening bayam jagung
 Ikan goreng
 selingan: -
 Siang: nasi putih (100gr)
 Tumis kangkung
 Ikan goreng
 selingan: bubur kacang hijau
 Malam: nasi putih (100gr)
 Tempe goreng
 Masam jing

29
Antropometri

 LILA : 28 cm
 BB : 65 kg
 TB : 155
Fisik/klinis

f. Fisik

Lemas 

Pusing 

Mual -

D. Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
 Pasien jarang  Kurangnya pengetahuan  Pemberian makanan harus
mengkonsumsi air dan kesadaran tentang diperhatikan khususnya
putih, dan pasien juga makanan yang sebaiknya pada ibu IMD yang harus
suka mengkonsumsi dikonsumsi memberikan ASI kepada
mie instan anaknya

E. Intervensi Gizi
a. Jenis Diet : TETP
b. Bentuk Makanan : Makanan Biasa
c. Rute Pemberian : Oral
d. Frekuensi : 3x Utama 2x Selingan
e. Edukasi :
 Konseling terhadap ibu IMD tentang makanan yang tepat untuk dikonsumsi
sesuai
 Menghindari makanan yang cepat saji seperti mie instan
 Memperbanyak minum air putih
D. Monitoring dan Evaluasi
-Asupan makan yang sesuai
-Perubahan perilaku terhadap makanan

30
8. Assessment Nutrisi
1. Identitas Pasien
Nama : Kayesha Asma Fatina (Bayi Asi Ekslusif )
Umur : 1 Bulan
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan :-
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :-
Suku : gayo
Agama : Islam
BB : 4,8 kg
TB : 59,5 cm

Riwayat Penyakit

Kebiasaan Makan

- Pasien minum Asi 8-10 kali sehari, dengan durasi 10 menit per kali menyusu
Riwayat makan

 Asi Esklusif

Antropometri

 LILA : 11 cm
 BB : 4,8 kg
 TB : 59,5 cm

31
Fisik/klinis

Lemas -

Pusing -

Pucat -

Mual -

Nyeri ulu hati -

F. Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
- - -

G. Intervensi Gizi

a. Jenis Diet :-
b. Bentuk Makanan :-
c. Rute Pemberian :-
d. Frekuensi :-
e. Edukasi :-
 Konseling terhadap ibu bayi Asi Ekslusif tentang pemberian Asi Eklusif
 Tetap melakukan pengontrolan keposyandu
D. Monitoring dan Evaluasi

-Antropometri

32
2) Klien Aisha Irfani
NUTRITION CARE PROCESS (NCP)

1. Assessment Nutrisi
Identitas Pasien

Nama : Ipak Khafini (Balita Stunting)

Umur : 4 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan :-
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :-
Suku : gayo
Agama : Islam
BB : 10,7 kg
TB : 90 cm

Riwayat Penyakit
-
Kebiasaan Makan
- Pasien makan makanan pokok 2 kali sehari, dengan berat 100 gr per kali
makan
- Pasien tidak suka mengonsumsi sayuran
- Pasien suka makan snack seperti roti atb
- Suka mengonsumsi susu formula
- Pasien jarang mengonsumsi ikan, seminggu ada 3 kali
Riwayat makan
 Pagi: kue bolu kering (50gr)
 selingan: -
 Siang: nasi putih (100gr)
 selingan: pisang (100gr)
 Malam: nasi putih (100gr), sayur bening bayam jagung (75gr)
Antropometri
 LILA : 11 cm
 BB : 10,7 kg
 TB : 170

33
Fisik/klinis
Fisik

Lemas 

Pusing -

Pucat 

Mual -

Nyeri ulu hati -

Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
Tingginya  Kurangnya pengetahuan  Praktek pemberian
Prevalensi/proporsi balita dan kesadaran keluarga makanan pada balita tidak
stunting di wilayah kerja tentang balita stunting sesuai dengan kebutuhan
puskesmas kebayakan  Kebersihan lingkungan baik dari segi bentuk,
terkhusus dipinangan dan kebersihan anak serta konsistensi frekuensi dan
tahun 2023 pemberian makan yang jumlah.
kurang tepat.
Intervensi Gizi
a. Jenis Diet : TETP
b. Bentuk Makanan : Makanan Biasa
c. Rute Pemberian : Oral
d. Frekuensi : 3x Utama 2x Selingan
e. Edukasi :
 Konseling terhadap ibu balita stunting tentang pemberian makan ynag tepat
sesuai dengan umur
 Tetap melakukan pengontrolan keposyandu
 Penyediaan sarana dan media kie
D. Monitoring dan Evaluasi
-Antropometri
-Asupan makan
-Perubahan perilaku

34
2. Assessment Nutrisi
Identitas Pasien
Nama : Susilawati (Remaja Anemia)
Umur : 16 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :-
Suku : Aceh
Agama : Islam
BB : 40 kg
TB : 148 cm

Riwayat Penyakit
-
Kebiasaan Makan
- Klien makan makanan pokok 3 kali sehari, dengan berat 100 gr per kali
makan disertai dengan lauk hewani seperti ayam, telur atau ikan.
- Klien tidak suka mengonsumsi sayuran serta tahu
- Klien suka mengonsumsi jajanan, gorengan
- Klien tidak suka mengonsumsi buah-buahan
- Klien sangat suka mengonsumsi teh atau kopi
Riwayat makan

 Pagi: risol (100gr), teh (120 ml)


 selingan: siomay (100gr)
 Siang: nasi putih (100gr), telur goreng (50gr), tempe goreng (50gr)
 selingan: pisang goreng (100gr)
 Malam: nasi goreng (100gr)
Antropometri
 BB : 40 kg
 TB : 148 cm

35
Fisik/klinis
Fisik

Lemas 

Pusing 

Pucat -

Mual -

Nyeri ulu hati -

Hb 11 gr/dl

H. Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Sympthom
Perubahan nilai Berkaitan dengan kondisi Ditandai dengan kadar
laboratorium terkait zat fisik klien pusing dan haemoglobin dalam tubuh
gizi sering lemas 11 gr/dl (rendah)

I. Intervensi Gizi

a. Jenis Diet : TETP


b. Bentuk Makanan : Makanan Biasa
c. Rute Pemberian : Oral
d. Frekuensi : 3x Utama 2x Selingan
e. Edukasi :
 Konseling terhadap remaja putri tentang anemia pada remaja putri cara
pencegahan serta penanganannya
 Penyediaan sarana dan media kie
D. Monitoring dan Evaluasi

-Antropometri

-Asupan makan

-Perubahan perilaku

36
3. Identitas Pasien
Nama : Tawarni (Remaja)

Umur : 18 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :-
Suku : gayo
Agama : Islam
BB : 44 kg
TB : 157 cm

Riwayat Penyakit

Kebiasaan Makan

- Klien makan makanan pokok 3 kali sehari, dengan berat 50-75 gr per kali
makan.
- Klien tidak suka mengonsumsi sayuran
- Klien suka mengonsumsi jajanan, makanan cepat saji dan lainnya
- Klien suka mengonsumsi buah-buahan terutama buah alpukat dan jambu biji
- Klien sangat suka mengonsumsi minuman kemasan

Riwayat makan

 Pagi: roti bakar (80gr), kopi (100 ml)


 selingan: -
 Siang: nasi putih (75 gr), cah kankung (50gr), mujair sambal (75gr)
 selingan: mie bakso (1 mangkuk)
 Malam: nasi putih (75 gr), kentang goreng (75 gr), telur mata sapi (50 gr),
timun (20 gr)

37
Antropometri

BB : 44 kg
TB : 157 cm
IMT : 17,8 kg/m² (underweight)

Fisik/klinis
g. Fisik

Lemas -

Pusing 

Pucat -

Mual -

Nyeri ulu hati -

E. Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Sympthom
berat badan kurang Berkaitan dengan klien Ditandai dengan IMT 17,8
(underweight) sering merasa pusing kg/m² (underweight)

F. Intervensi Gizi
a. Jenis Diet : TKTP
b. Bentuk Makanan : Makanan Biasa
c. Rute Pemberian : Oral
d. Frekuensi : 3x Utama 2x Selingan
e. Edukasi :
 Konseling terhadap remaja putri tentang pengaturan pola makan yang sehat
dan seimbang
 Penyediaan sarana dan media kie
D. Monitoring dan Evaluasi
-Antropometri
-Asupan makan
-Perubahan perilaku

38
4.Assessment Nutrisi
Identitas Pasien
d. Nama : Mutia Desiana (Ibu hamil anemia)
Umur : 31tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pegawai Bank
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :-
Suku : Aceh
Agama : Islam
BB : 54 kg
TB : 160 cm

Riwayat Penyakit
-
Kebiasaan Makan
- Pasien makan makanan pokok 3 kali sehari
- Pasie suka mengonsumsi sayuran dan buah
- Pasien tidak suka protein hewani
- Karena lelah bekerja pasien sering mengonsumsi makanan ringan
- Pasien jarang mengonsumsi TTD
Riwayat makan
 Pagi: nasi putih (50gr), Terong balado (30 gr ) Susu ibu hamil (100 gr)
 selingan: buah semangka ( 100 gr)
 Siang: Biskuit (300 gr)
 selingan: -
 Malam: nasi putih (50gr), ayam bacem (100gr) sayur pakis (20gr)
Antropometri
Lila : 26 cm
BB : 54 kg
TB : 160 cm

39
d. Fisik/klinis

Lemas 

Pusing -

Pucat 

Mual 

Nyeri ulu hati -

Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
Pasien mengalami anemia Kurang nya mengatur Praktek pemberian PMT
dikarenakan pola makan asupan makan yang dan TTD untuk ibu hamil
yang tidak teratur dan bergizi seimbang
aktivitas yang berlebihan dan pemberian TTD
serta kurangnya
mengkonsumsi TTD
Intervensi Gizi

a. Jenis Diet :-
b. Bentuk Makanan :-
c. Rute Pemberian :-
d. Frekuensi :-
e. Edukasi :
 Konseling terhadap ibu hamil tentang pemberian makanan bergizi seimbang
 Mengurangi aktivitas fisik
 Penyediaan TTD
D. Monitoring dan Evaluasi

-Antropometri

-Pengukuran Lila

40
5.Assessment Nutrisi
Identitas Pasien
Nama : Sastri (Ibu hamil KEK)
Umur : 27 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :
Suku : Aceh
Agama : Islam
BB : 45 kg
TB : 155 cm

Riwayat Penyakit
-
Kebiasaan Makan
- Pasien makan makanan pokok 3 kali sehari
- Pasien kurang mengonsumsi sumber protein
- Pasien suka makanan gorengan
- Pasien suka mengkonsumsi sayur
- Pasien suka minum minuman manis
Riwayat makan
 Pagi: Nasi putih (50gr), telur orak arik(20 gr), teh hangat (100gr)
 selingan: -
 Siang: nasi putih (50gr),cumi asin (30gr)
 Malam: nasi goreng (50gr), teri balado(20gr), kol tumis(30gr)
Antropometri
Lila : 22,5 cm
BB : 45 kg
TB : 155 cm

41
Fisik/klinis

Lemas -

Pusing -

Pucat -

Mual -

Nyeri ulu hati -

Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
BIbu mengalami kekurangan H. Kurangnya ekonomi I. Asupan makanan harus
energi kronis di akibatkan keluarga untuk memenuhi diperhatikan khususnya
kurangnya mengkonsumsi kebutuhan gizi ibu. pemberian sumber protein
sumber protein baik
hewani maupun nabati
Intervensi Gizi

a. Jenis Diet :-
b. Bentuk Makanan :-
c. Rute Pemberian :-
d. Frekuensi :
e. Edukasi :
 Konseling terhadap ibu hami KEK tentang makanan yang tepat untuk
dikonsumsi sesuai dan untuk menaikkan berat badan
 Memberikan edukasi dengan mengubah pola hidup sehat dengan konsumsi
gizi seimbang, pola istirahat cukup dan aktivitas fisik teratur.
 Tetap mengkonsumsi secara rutin TTD
D. Monitoring dan Evaluasi

-Asupan makanan yang sesuai

-Perubahan perilaku terhadap makanan

42
6.Assessment Nutrisi
Identitas Pasien
Nama : Yurnita (Lansia)

Umur : 61 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan : Hipertensi
Suku : gayo
Agama : Islam
TD : 150/80 mmHg
BB : 75 kg
TB : 158 cm

Riwayat Penyakit
- Hipertensi
Kebiasaan Makan
- Pasien makan makanan pokok 3 kali sehari, dengan berat 100 - 150 gr per
kali makan
- Pasien hanya menyukai sayuran kangkung
- Pasien suka makanan berlemak seperti gorengan dan gulai bersantan
- Pasien suka menambahkan penyedap dalam makanan
- Pasien jarang mengonsumsi buah
Riwayat makan
 Pagi: Nasi putih (150gr)
 Tumis kangkung
 Ikan balado
 selingan: -
 Siang: nasi putih (100gr)
 Ikan balado
 selingan: gorengan
 Malam: nasi putih (100gr)
 Tempe goreng
 Gulai udang lemak

43
Antropometri

 LILA : 30 cm
 BB : 75 kg
 TB : 158
Fisik/klinis

h. Fisik

Lemas 

Pusing 

TD 150/80 mmHg

Mual -

Nyeri ulu hati -

Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
BBanyaknya lansia yang  Kurangnya pengetahuan  Pemberian makanan harus
menderita hipertensi di dan kesadaran keluarga diperhatikan khususnya
wilayah kerja puskesmas tentang makanan kepada lansia
kebayakan terkhusus
dipinangan tahun 2023
Intervensi Gizi
a. Jenis Diet : Rendah Natrium
b. Bentuk Makanan : Makanan Biasa
c. Rute Pemberian : Oral
d. Frekuensi : 3x Utama 2x Selingan
e. Edukasi :
 Konseling terhadap ibu lansia tentang makanan yang tepat untuk dikonsumsi
sesuai penyakit hipertensi
 Menghindari makanan yang berlemak dan penyedap
 Tetap melakukan pengontrolan tekanan darah keposyandu
D. Monitoring dan Evaluasi
-Asupan makanan yang sesuai
-Perubahan perilaku terhadap makanan

44
7.Assessment Nutrisi
1. Identitas Pasien

Nama : Salasastri (IMD)

Umur : 36 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan : Hipertensi
Suku : Aceh
Agama : Islam
BB : 65 kg
TB : 155 cm

Riwayat Penyakit

-
Kebiasaan Makan

- Pasien makan makanan pokok 3 kali sehari, dengan berat 100 - 150 gr per
kali makan
- Pasien menyukai semua jenis sayuran kecuali sayuran sawi
- Pasien suka makanan cepat saji seperti mie instan
- Pasien menambahkan penyedap dalam makanan
- Pasien suka mengonsumsi semua jenis buah
- Pasien jarang minum air putih
Riwayat makan

 Pagi: Nasi putih (100gr)


 Bening bayam jagung
 Ikan goreng
 selingan: -
 Siang: nasi putih (100gr)
 Tumis kangkung
 Ikan goreng
 selingan: bubur kacang hijau
 Malam: nasi putih (100gr)
 Tempe goreng
 Masam jing

45
Antropometri

 LILA : 28 cm
 BB : 65 kg
 TB : 155
Fisik/klinis

i. Fisik

Lemas 

Pusing 

Mual -

Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
 Pasien jarang  Kurangnya pengetahuan  Pemberian makanan harus
mengkonsumsi air dan kesadaran tentang diperhatikan khususnya
putih, dan pasien juga makanan yang sebaiknya pada ibu IMD yang harus
suka mengkonsumsi dikonsumsi memberikan ASI kepada
mie instan anaknya

Intervensi Gizi
a. Jenis Diet : TETP
b. Bentuk Makanan : Makanan Biasa
c. Rute Pemberian : Oral
d. Frekuensi : 3x Utama 2x Selingan
e. Edukasi :
 Konseling terhadap ibu IMD tentang makanan yang tepat untuk dikonsumsi
sesuai
 Menghindari makanan yang cepat saji seperti mie instan
 Memperbanyak minum air putih
D. Monitoring dan Evaluasi
-Asupan makan yang sesuai
-Perubahan perilaku terhadap makanan

46
8. Assessment Nutrisi
Identitas Pasien
Nama : Kayesha Asma Fatina (Bayi Asi Ekslusif )
Umur : 1 Bulan
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan :-
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :-
Suku : gayo
Agama : Islam
BB : 4,8 kg
TB : 59,5 cm

Riwayat Penyakit

Kebiasaan Makan

- Pasien minum Asi 8-10 kali sehari, dengan durasi 10 menit per kali menyusu
Riwayat makan

 Asi Esklusif

Antropometri

 LILA : 11 cm
 BB : 4,8 kg
 TB : 59,5 cm

47
Fisik/klinis

Lemas -

Pusing -

Pucat -

Mual -

Nyeri ulu hati -

Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
- - -

H. Intervensi Gizi

a. Jenis Diet :-
b. Bentuk Makanan :-
c. Rute Pemberian :-
d. Frekuensi :-
e. Edukasi :-
 Konseling terhadap ibu bayi Asi Ekslusif tentang pemberian Asi Eklusif
 Tetap melakukan pengontrolan keposyandu
D. Monitoring dan Evaluasi

-Antropometri

48
3) Klien Fera Lulu
NUTRITION CARE PROCESS (NCP)

1.Assessment Nutrisi
Identitas Pasien
e. Nama : Ipak Khafini (Balita Stunting)
Umur : 4 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan :-
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :-
Suku : gayo
Agama : Islam
BB : 10,7 kg
TB : 90 cm

Riwayat Penyakit
-
Kebiasaan Makan
- Pasien makan makanan pokok 2 kali sehari, dengan berat 100 gr per kali
makan
- Pasien tidak suka mengonsumsi sayuran
- Pasien suka makan snack seperti roti atb
- Suka mengonsumsi susu formula
- Pasien jarang mengonsumsi ikan, seminggu ada 3 kali
Riwayat makan
 Pagi: kue bolu kering (50gr)
 selingan: -
 Siang: nasi putih (100gr)
 selingan: pisang (100gr)
 Malam: nasi putih (100gr), sayur bening bayam jagung (75gr)
Antropometri
 LILA : 11 cm
 BB : 10,7 kg
 TB : 170

49
Fisik/klinis
Fisik

Lemas 

Pusing -

Pucat 

Mual -

Nyeri ulu hati -

Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
Tingginya  Kurangnya pengetahuan  Praktek pemberian
Prevalensi/proporsi balita dan kesadaran keluarga makanan pada balita tidak
stunting di wilayah kerja tentang balita stunting sesuai dengan kebutuhan
puskesmas kebayakan  Kebersihan lingkungan baik dari segi bentuk,
terkhusus dipinangan dan kebersihan anak serta konsistensi frekuensi dan
tahun 2023 pemberian makan yang jumlah.
kurang tepat.
Intervensi Gizi

a. Jenis Diet : TETP


b. Bentuk Makanan : Makanan Biasa
c. Rute Pemberian : Oral
d. Frekuensi : 3x Utama 2x Selingan
e. Edukasi :
 Konseling terhadap ibu balita stunting tentang pemberian makan ynag tepat
sesuai dengan umur
 Tetap melakukan pengontrolan keposyandu
 Penyediaan sarana dan media kie
D. Monitoring dan Evaluasi

-Antropometri

-Asupan makan

-Perubahan perilaku

50
2.Assessment Nutrisi
Identitas Pasien
Nama : Susilawati (Remaja Anemia)
Umur : 16 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :-
Suku : Aceh
Agama : Islam
BB : 40 kg
TB : 148 cm

Riwayat Penyakit
-
Kebiasaan Makan
- Klien makan makanan pokok 3 kali sehari, dengan berat 100 gr per kali
makan disertai dengan lauk hewani seperti ayam, telur atau ikan.
- Klien tidak suka mengonsumsi sayuran serta tahu
- Klien suka mengonsumsi jajanan, gorengan
- Klien tidak suka mengonsumsi buah-buahan
- Klien sangat suka mengonsumsi teh atau kopi
Riwayat makan
 Pagi: risol (100gr), teh (120 ml)
 selingan: siomay (100gr)
 Siang: nasi putih (100gr), telur goreng (50gr), tempe goreng (50gr)
 selingan: pisang goreng (100gr)
 Malam: nasi goreng (100gr)
Antropometri
 BB : 40 kg
 TB : 148 cm

51
Fisik/klinis
Fisik

Lemas 

Pusing 

Pucat -

Mual -

Nyeri ulu hati -

Hb 11 gr/dl

Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Sympthom
Perubahan nilai Berkaitan dengan kondisi Ditandai dengan kadar
laboratorium terkait zat fisik klien pusing dan haemoglobin dalam tubuh
gizi sering lemas 11 gr/dl (rendah)

J. Intervensi Gizi

a. Jenis Diet : TETP


b. Bentuk Makanan : Makanan Biasa
c. Rute Pemberian : Oral
d. Frekuensi : 3x Utama 2x Selingan
e. Edukasi :
 Konseling terhadap remaja putri tentang anemia pada remaja putri cara
pencegahan serta penanganannya
 Penyediaan sarana dan media kie
D. Monitoring dan Evaluasi

-Antropometri

-Asupan makan

-Perubahan perilaku

52
3.Identitas Pasien
Nama : Tawarni (Remaja)

Umur : 18 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :-
Suku : gayo
Agama : Islam
BB : 44 kg
TB : 157 cm

Riwayat Penyakit

Kebiasaan Makan

- Klien makan makanan pokok 3 kali sehari, dengan berat 50-75 gr per kali
makan.
- Klien tidak suka mengonsumsi sayuran
- Klien suka mengonsumsi jajanan, makanan cepat saji dan lainnya
- Klien suka mengonsumsi buah-buahan terutama buah alpukat dan jambu biji
- Klien sangat suka mengonsumsi minuman kemasan

Riwayat makan

 Pagi: roti bakar (80gr), kopi (100 ml)


 selingan: -
 Siang: nasi putih (75 gr), cah kankung (50gr), mujair sambal (75gr)
 selingan: mie bakso (1 mangkuk)
 Malam: nasi putih (75 gr), kentang goreng (75 gr), telur mata sapi (50 gr),
timun (20 gr)

53
Antropometri

BB : 44 kg
TB : 157 cm
IMT : 17,8 kg/m² (underweight)

Fisik/klinis
j. Fisik

Lemas -

Pusing 

Pucat -

Mual -

Nyeri ulu hati -

G. Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Sympthom
berat badan kurang Berkaitan dengan klien Ditandai dengan IMT 17,8
(underweight) sering merasa pusing kg/m² (underweight)

H. Intervensi Gizi
a. Jenis Diet : TKTP
b. Bentuk Makanan : Makanan Biasa
c. Rute Pemberian : Oral
d. Frekuensi : 3x Utama 2x Selingan
e. Edukasi :
 Konseling terhadap remaja putri tentang pengaturan pola makan yang sehat
dan seimbang
 Penyediaan sarana dan media kie
D. Monitoring dan Evaluasi
-Antropometri
-Asupan makan
-Perubahan perilaku

54
5.Assessment Nutrisi
Identitas Pasien
Nama : Mutia Desiana (Ibu hamil anemia)
Umur : 31tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pegawai Bank
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :-
Suku : Aceh
Agama : Islam
BB : 54 kg
TB : 160 cm

Riwayat Penyakit
-
Kebiasaan Makan
- Pasien makan makanan pokok 3 kali sehari
- Pasie suka mengonsumsi sayuran dan buah
- Pasien tidak suka protein hewani
- Karena lelah bekerja pasien sering mengonsumsi makanan ringan
- Pasien jarang mengonsumsi TTD
Riwayat makan
 Pagi: nasi putih (50gr), Terong balado (30 gr ) Susu ibu hamil (100 gr)
 selingan: buah semangka ( 100 gr)
 Siang: Biskuit (300 gr)
 selingan: -
 Malam: nasi putih (50gr), ayam bacem (100gr) sayur pakis (20gr)
Antropometri
Lila : 26 cm
BB : 54 kg
TB : 160 cm

55
Fisik/klinis

Lemas 

Pusing -

Pucat 

Mual 

Nyeri ulu hati -

Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
Pasien mengalami anemia Kurang nya mengatur Praktek pemberian PMT
dikarenakan pola makan asupan makan yang dan TTD untuk ibu hamil
yang tidak teratur dan bergizi seimbang
aktivitas yang berlebihan dan pemberian TTD
serta kurangnya
mengkonsumsi TTD

Intervensi Gizi

a. Jenis Diet :-
b. Bentuk Makanan :-
c. Rute Pemberian :-
d. Frekuensi :-
e. Edukasi :
 Konseling terhadap ibu hamil tentang pemberian makanan bergizi seimbang
 Mengurangi aktivitas fisik
 Penyediaan TTD
D. Monitoring dan Evaluasi

-Antropometri

-Pengukuran Lila

56
5.Assessment Nutrisi
1. Identitas Pasien
c. Nama : Sastri (Ibu hamil KEK)
Umur : 27 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :
Suku : Aceh
Agama : Islam
BB : 45 kg
TB : 155 cm

Riwayat Penyakit
-
Kebiasaan Makan
- Pasien makan makanan pokok 3 kali sehari
- Pasien kurang mengonsumsi sumber protein
- Pasien suka makanan gorengan
- Pasien suka mengkonsumsi sayur
- Pasien suka minum minuman manis
Riwayat makan
 Pagi: Nasi putih (50gr), telur orak arik(20 gr), teh hangat (100gr)
 selingan: -
 Siang: nasi putih (50gr),cumi asin (30gr)
 Malam: nasi goreng (50gr), teri balado(20gr), kol tumis(30gr)
Antropometri
Lila : 22,5 cm
BB : 45 kg
TB : 155 cm

57
Fisik/klinis

Lemas -

Pusing -

Pucat -

Mual -

Nyeri ulu hati -

Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
BIbu mengalami kekurangan J. Kurangnya ekonomi K. Asupan makanan harus
energi kronis di akibatkan keluarga untuk memenuhi diperhatikan khususnya
kurangnya mengkonsumsi kebutuhan gizi ibu. pemberian sumber protein
sumber protein baik
hewani maupun nabati
Intervensi Gizi

a. Jenis Diet :-
b. Bentuk Makanan :-
c. Rute Pemberian :-
d. Frekuensi :
e. Edukasi :
 Konseling terhadap ibu hami KEK tentang makanan yang tepat untuk
dikonsumsi sesuai dan untuk menaikkan berat badan
 Memberikan edukasi dengan mengubah pola hidup sehat dengan konsumsi
gizi seimbang, pola istirahat cukup dan aktivitas fisik teratur.
 Tetap mengkonsumsi secara rutin TTD
D. Monitoring dan Evaluasi

-Asupan makanan yang sesuai

-Perubahan perilaku terhadap makanan

58
6.Assessment Nutrisi
1. Identitas Pasien
Nama : Yurnita (Lansia)

Umur : 61 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan : Hipertensi
Suku : gayo
Agama : Islam
TD : 150/80 mmHg
BB : 75 kg
TB : 158 cm

Riwayat Penyakit
- Hipertensi
Kebiasaan Makan
- Pasien makan makanan pokok 3 kali sehari, dengan berat 100 - 150 gr per
kali makan
- Pasien hanya menyukai sayuran kangkung
- Pasien suka makanan berlemak seperti gorengan dan gulai bersantan
- Pasien suka menambahkan penyedap dalam makanan
- Pasien jarang mengonsumsi buah
Riwayat makan
 Pagi: Nasi putih (150gr)
 Tumis kangkung
 Ikan balado
 selingan: -
 Siang: nasi putih (100gr)
 Ikan balado
 selingan: gorengan
 Malam: nasi putih (100gr)
 Tempe goreng
 Gulai udang lemak

59
Antropometri

 LILA : 30 cm
 BB : 75 kg
 TB : 158
Fisik/klinis

k. Fisik

Lemas 

Pusing 

TD 150/80 mmHg

Mual -

Nyeri ulu hati -

I. Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
BBanyaknya lansia yang  Kurangnya pengetahuan  Pemberian makanan harus
menderita hipertensi di dan kesadaran keluarga diperhatikan khususnya
wilayah kerja puskesmas tentang makanan kepada lansia
kebayakan terkhusus
dipinangan tahun 2023
I. Intervensi Gizi
a. Jenis Diet : Rendah Natrium
b. Bentuk Makanan : Makanan Biasa
c. Rute Pemberian : Oral
d. Frekuensi : 3x Utama 2x Selingan
e. Edukasi :
 Konseling terhadap ibu lansia tentang makanan yang tepat untuk dikonsumsi
sesuai penyakit hipertensi
 Menghindari makanan yang berlemak dan penyedap
 Tetap melakukan pengontrolan tekanan darah keposyandu
D. Monitoring dan Evaluasi
-Asupan makanan yang sesuai
-Perubahan perilaku terhadap makanan

60
7.Assessment Nutrisi
1. Identitas Pasien

Nama : Salasastri (IMD)

Umur : 36 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan : Hipertensi
Suku : Aceh
Agama : Islam
BB : 65 kg
TB : 155 cm

Riwayat Penyakit

-
Kebiasaan Makan

- Pasien makan makanan pokok 3 kali sehari, dengan berat 100 - 150 gr per
kali makan
- Pasien menyukai semua jenis sayuran kecuali sayuran sawi
- Pasien suka makanan cepat saji seperti mie instan
- Pasien menambahkan penyedap dalam makanan
- Pasien suka mengonsumsi semua jenis buah
- Pasien jarang minum air putih
Riwayat makan

 Pagi: Nasi putih (100gr)


 Bening bayam jagung
 Ikan goreng
 selingan: -
 Siang: nasi putih (100gr)
 Tumis kangkung
 Ikan goreng
 selingan: bubur kacang hijau
 Malam: nasi putih (100gr)
 Tempe goreng
 Masam jing

61
Antropometri

 LILA : 28 cm
 BB : 65 kg
 TB : 155
Fisik/klinis

Fisik

Lemas 

Pusing 

Mual -

J. Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
 Pasien jarang  Kurangnya pengetahuan  Pemberian makanan harus
mengkonsumsi air dan kesadaran tentang diperhatikan khususnya
putih, dan pasien juga makanan yang sebaiknya pada ibu IMD yang harus
suka mengkonsumsi dikonsumsi memberikan ASI kepada
mie instan anaknya

K. Intervensi Gizi
a. Jenis Diet : TETP
b. Bentuk Makanan : Makanan Biasa
c. Rute Pemberian : Oral
d. Frekuensi : 3x Utama 2x Selingan
e. Edukasi :
 Konseling terhadap ibu IMD tentang makanan yang tepat untuk dikonsumsi
sesuai
 Menghindari makanan yang cepat saji seperti mie instan
 Memperbanyak minum air putih
D. Monitoring dan Evaluasi
-Asupan makan yang sesuai
-Perubahan perilaku terhadap makanan

62
8.Assessment Nutrisi
Identitas Pasien
Nama : Kayesha Asma Fatina (Bayi Asi Ekslusif )
Umur : 1 Bulan
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan :-
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :-
Suku : gayo
Agama : Islam
BB : 4,8 kg
TB : 59,5 cm

Riwayat Penyakit

Kebiasaan Makan

- Pasien minum Asi 8-10 kali sehari, dengan durasi 10 menit per kali menyusu
Riwayat makan

 Asi Esklusif

Antropometri

 LILA : 11 cm
 BB : 4,8 kg
 TB : 59,5 cm

63
Fisik/klinis

Lemas -

Pusing -

Pucat -

Mual -

Nyeri ulu hati -

Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
- - -

Intervensi Gizi

a. Jenis Diet :-
b. Bentuk Makanan :-
c. Rute Pemberian :-
d. Frekuensi :-
e. Edukasi :-
 Konseling terhadap ibu bayi Asi Ekslusif tentang pemberian Asi Eklusif
 Tetap melakukan pengontrolan keposyandu
D. Monitoring dan Evaluasi

-Antropometri

64
4) Klien Fera Ratna
NUTRITION CARE PROCESS (NCP)

1.Assessment Nutrisi
Identitas Pasien
f. Nama : Ipak Khafini (Balita Stunting)
Umur : 4 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan :-
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :-
Suku : gayo
Agama : Islam
BB : 10,7 kg
TB : 90 cm

Riwayat Penyakit
-
Kebiasaan Makan
- Pasien makan makanan pokok 2 kali sehari, dengan berat 100 gr per kali
makan
- Pasien tidak suka mengonsumsi sayuran
- Pasien suka makan snack seperti roti atb
- Suka mengonsumsi susu formula
- Pasien jarang mengonsumsi ikan, seminggu ada 3 kali
Riwayat makan
 Pagi: kue bolu kering (50gr)
 selingan: -
 Siang: nasi putih (100gr)
 selingan: pisang (100gr)
 Malam: nasi putih (100gr), sayur bening bayam jagung (75gr)
7. Antropometri
 LILA : 11 cm
 BB : 10,7 kg
 TB : 170

65
8. Fisik/klinis
l. Fisik

Lemas 

Pusing -

Pucat 

Mual -

Nyeri ulu hati -

K. Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
Tingginya  Kurangnya pengetahuan  Praktek pemberian
Prevalensi/proporsi balita dan kesadaran keluarga makanan pada balita tidak
stunting di wilayah kerja tentang balita stunting sesuai dengan kebutuhan
puskesmas kebayakan  Kebersihan lingkungan baik dari segi bentuk,
terkhusus dipinangan dan kebersihan anak serta konsistensi frekuensi dan
tahun 2023 pemberian makan yang jumlah.
kurang tepat.
L. Intervensi Gizi

a. Jenis Diet : TETP


b. Bentuk Makanan : Makanan Biasa
c. Rute Pemberian : Oral
d. Frekuensi : 3x Utama 2x Selingan
e. Edukasi :
 Konseling terhadap ibu balita stunting tentang pemberian makan ynag tepat
sesuai dengan umur
 Tetap melakukan pengontrolan keposyandu
 Penyediaan sarana dan media kie
D. Monitoring dan Evaluasi

-Antropometri

-Asupan makan

-Perubahan perilaku

66
2.Assessment Nutrisi
1. Identitas Pasien
Nama : Susilawati (Remaja Anemia)
Umur : 16 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :-
Suku : Aceh
Agama : Islam
BB : 40 kg
TB : 148 cm

Riwayat Penyakit
-
Kebiasaan Makan
- Klien makan makanan pokok 3 kali sehari, dengan berat 100 gr per kali
makan disertai dengan lauk hewani seperti ayam, telur atau ikan.
- Klien tidak suka mengonsumsi sayuran serta tahu
- Klien suka mengonsumsi jajanan, gorengan
- Klien tidak suka mengonsumsi buah-buahan
- Klien sangat suka mengonsumsi teh atau kopi
Riwayat makan
 Pagi: risol (100gr), teh (120 ml)
 selingan: siomay (100gr)
 Siang: nasi putih (100gr), telur goreng (50gr), tempe goreng (50gr)
 selingan: pisang goreng (100gr)
 Malam: nasi goreng (100gr)
Antropometri
 BB : 40 kg
 TB : 148 cm

67
Fisik/klinis
Fisik

Lemas 

Pusing 

Pucat -

Mual -

Nyeri ulu hati -

Hb 11 gr/dl

Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Sympthom
Perubahan nilai Berkaitan dengan kondisi Ditandai dengan kadar
laboratorium terkait zat fisik klien pusing dan haemoglobin dalam tubuh
gizi sering lemas 11 gr/dl (rendah)

Intervensi Gizi

a. Jenis Diet : TETP


b. Bentuk Makanan : Makanan Biasa
c. Rute Pemberian : Oral
d. Frekuensi : 3x Utama 2x Selingan
e. Edukasi :
 Konseling terhadap remaja putri tentang anemia pada remaja putri cara
pencegahan serta penanganannya
 Penyediaan sarana dan media kie
D. Monitoring dan Evaluasi

-Antropometri

-Asupan makan

-Perubahan perilaku

68
3.Identitas Pasien
Nama : Tawarni (Remaja)

Umur : 18 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :-
Suku : gayo
Agama : Islam
BB : 44 kg
TB : 157 cm

Riwayat Penyakit

Kebiasaan Makan

- Klien makan makanan pokok 3 kali sehari, dengan berat 50-75 gr per kali
makan.
- Klien tidak suka mengonsumsi sayuran
- Klien suka mengonsumsi jajanan, makanan cepat saji dan lainnya
- Klien suka mengonsumsi buah-buahan terutama buah alpukat dan jambu biji
- Klien sangat suka mengonsumsi minuman kemasan

Riwayat makan

 Pagi: roti bakar (80gr), kopi (100 ml)


 selingan: -
 Siang: nasi putih (75 gr), cah kankung (50gr), mujair sambal (75gr)
 selingan: mie bakso (1 mangkuk)
 Malam: nasi putih (75 gr), kentang goreng (75 gr), telur mata sapi (50 gr),
timun (20 gr)

69
Antropometri

BB : 44 kg
TB : 157 cm
IMT : 17,8 kg/m² (underweight)

Fisik/klinis
m. Fisik

Lemas -

Pusing 

Pucat -

Mual -

Nyeri ulu hati -

J. Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Sympthom
berat badan kurang Berkaitan dengan klien Ditandai dengan IMT 17,8
(underweight) sering merasa pusing kg/m² (underweight)

K. Intervensi Gizi
a. Jenis Diet : TKTP
b. Bentuk Makanan : Makanan Biasa
c. Rute Pemberian : Oral
d. Frekuensi : 3x Utama 2x Selingan
e. Edukasi :
 Konseling terhadap remaja putri tentang pengaturan pola makan yang sehat
dan seimbang
 Penyediaan sarana dan media kie
D. Monitoring dan Evaluasi
-Antropometri
-Asupan makan
-Perubahan perilaku

70
4.Assessment Nutrisi
1. Identitas Pasien
e. Nama : Mutia Desiana (Ibu hamil anemia)
Umur : 31tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pegawai Bank
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :-
Suku : Aceh
Agama : Islam
BB : 54 kg
TB : 160 cm

g. Riwayat Penyakit
-
h. Kebiasaan Makan
- Pasien makan makanan pokok 3 kali sehari
- Pasie suka mengonsumsi sayuran dan buah
- Pasien tidak suka protein hewani
- Karena lelah bekerja pasien sering mengonsumsi makanan ringan
- Pasien jarang mengonsumsi TTD
i. Riwayat makan
 Pagi: nasi putih (50gr), Terong balado (30 gr ) Susu ibu hamil (100 gr)
 selingan: buah semangka ( 100 gr)
 Siang: Biskuit (300 gr)
 selingan: -
 Malam: nasi putih (50gr), ayam bacem (100gr) sayur pakis (20gr)
j. Antropometri
Lila : 26 cm
BB : 54 kg
TB : 160 cm

71
k. Fisik/klinis

Lemas 

Pusing -

Pucat 

Mual 

Nyeri ulu hati -

L. Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
Pasien mengalami anemia Kurang nya mengatur Praktek pemberian PMT
dikarenakan pola makan asupan makan yang dan TTD untuk ibu hamil
yang tidak teratur dan bergizi seimbang
aktivitas yang berlebihan dan pemberian TTD
serta kurangnya
mengkonsumsi TTD

M. Intervensi Gizi

a. Jenis Diet :-
b. Bentuk Makanan :-
c. Rute Pemberian :-
d. Frekuensi :-
e. Edukasi :
 Konseling terhadap ibu hamil tentang pemberian makanan bergizi seimbang
 Mengurangi aktivitas fisik
 Penyediaan TTD
D. Monitoring dan Evaluasi

-Antropometri

-Pengukuran Lila

72
5.Assessment Nutrisi
1. Identitas Pasien
d. Nama : Sastri (Ibu hamil KEK)
Umur : 27 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :
Suku : Aceh
Agama : Islam
BB : 45 kg
TB : 155 cm

1. Riwayat Penyakit
-
2. Kebiasaan Makan
- Pasien makan makanan pokok 3 kali sehari
- Pasien kurang mengonsumsi sumber protein
- Pasien suka makanan gorengan
- Pasien suka mengkonsumsi sayur
- Pasien suka minum minuman manis
3. Riwayat makan
 Pagi: Nasi putih (50gr), telur orak arik(20 gr), teh hangat (100gr)
 selingan: -
 Siang: nasi putih (50gr),cumi asin (30gr)
 Malam: nasi goreng (50gr), teri balado(20gr), kol tumis(30gr)
4. Antropometri
Lila : 22,5 cm
BB : 45 kg
TB : 155 cm

73
5. Fisik/klinis

Lemas -

Pusing -

Pucat -

Mual -

Nyeri ulu hati -

9. Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
BIbu mengalami kekurangan N. Kurangnya ekonomi O. Asupan makanan harus
energi kronis di akibatkan keluarga untuk memenuhi diperhatikan khususnya
kurangnya mengkonsumsi kebutuhan gizi ibu. pemberian sumber protein
sumber protein baik
hewani maupun nabati
10. Intervensi Gizi

a. Jenis Diet :-
b. Bentuk Makanan :-
c. Rute Pemberian :-
d. Frekuensi :
e. Edukasi :
 Konseling terhadap ibu hami KEK tentang makanan yang tepat untuk
dikonsumsi sesuai dan untuk menaikkan berat badan
 Memberikan edukasi dengan mengubah pola hidup sehat dengan konsumsi
gizi seimbang, pola istirahat cukup dan aktivitas fisik teratur.
 Tetap mengkonsumsi secara rutin TTD
D. Monitoring dan Evaluasi

-Asupan makanan yang sesuai

-Perubahan perilaku terhadap makanan

74
6.Assessment Nutrisi
1. Identitas Pasien
Nama : Yurnita (Lansia)

Umur : 61 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan : Hipertensi
Suku : gayo
Agama : Islam
TD : 150/80 mmHg
BB : 75 kg
TB : 158 cm

Riwayat Penyakit
- Hipertensi
Kebiasaan Makan
- Pasien makan makanan pokok 3 kali sehari, dengan berat 100 - 150 gr per
kali makan
- Pasien hanya menyukai sayuran kangkung
- Pasien suka makanan berlemak seperti gorengan dan gulai bersantan
- Pasien suka menambahkan penyedap dalam makanan
- Pasien jarang mengonsumsi buah
Riwayat makan
 Pagi: Nasi putih (150gr)
 Tumis kangkung
 Ikan balado
 selingan: -
 Siang: nasi putih (100gr)
 Ikan balado
 selingan: gorengan
 Malam: nasi putih (100gr)
 Tempe goreng
 Gulai udang lemak

75
Antropometri

 LILA : 30 cm
 BB : 75 kg
 TB : 158
Fisik/klinis

n. Fisik

Lemas 

Pusing 

TD 150/80 mmHg

Mual -

Nyeri ulu hati -

L. Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
BBanyaknya lansia yang  Kurangnya pengetahuan  Pemberian makanan harus
menderita hipertensi di dan kesadaran keluarga diperhatikan khususnya
wilayah kerja puskesmas tentang makanan kepada lansia
kebayakan terkhusus
dipinangan tahun 2023
L. Intervensi Gizi
a. Jenis Diet : Rendah Natrium
b. Bentuk Makanan : Makanan Biasa
c. Rute Pemberian : Oral
d. Frekuensi : 3x Utama 2x Selingan
e. Edukasi :
 Konseling terhadap ibu lansia tentang makanan yang tepat untuk dikonsumsi
sesuai penyakit hipertensi
 Menghindari makanan yang berlemak dan penyedap
 Tetap melakukan pengontrolan tekanan darah keposyandu
D. Monitoring dan Evaluasi
-Asupan makanan yang sesuai
-Perubahan perilaku terhadap makanan

76
7.Assessment Nutrisi
Identitas Pasien

Nama : Salasastri (IMD)

Umur : 36 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan : Hipertensi
Suku : Aceh
Agama : Islam
BB : 65 kg
TB : 155 cm

Riwayat Penyakit

-
Kebiasaan Makan

- Pasien makan makanan pokok 3 kali sehari, dengan berat 100 - 150 gr per
kali makan
- Pasien menyukai semua jenis sayuran kecuali sayuran sawi
- Pasien suka makanan cepat saji seperti mie instan
- Pasien menambahkan penyedap dalam makanan
- Pasien suka mengonsumsi semua jenis buah
- Pasien jarang minum air putih
Riwayat makan

 Pagi: Nasi putih (100gr)


 Bening bayam jagung
 Ikan goreng
 selingan: -
 Siang: nasi putih (100gr)
 Tumis kangkung
 Ikan goreng
 selingan: bubur kacang hijau
 Malam: nasi putih (100gr)
 Tempe goreng
 Masam jing

77
Antropometri

 LILA : 28 cm
 BB : 65 kg
 TB : 155
Fisik/klinis

o. Fisik

Lemas 

Pusing 

Mual -

M. Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
 Pasien jarang  Kurangnya pengetahuan  Pemberian makanan harus
mengkonsumsi air dan kesadaran tentang diperhatikan khususnya
putih, dan pasien juga makanan yang sebaiknya pada ibu IMD yang harus
suka mengkonsumsi dikonsumsi memberikan ASI kepada
mie instan anaknya

N. Intervensi Gizi
a. Jenis Diet : TETP
b. Bentuk Makanan : Makanan Biasa
c. Rute Pemberian : Oral
d. Frekuensi : 3x Utama 2x Selingan
e. Edukasi :
 Konseling terhadap ibu IMD tentang makanan yang tepat untuk dikonsumsi
sesuai
 Menghindari makanan yang cepat saji seperti mie instan
 Memperbanyak minum air putih
D. Monitoring dan Evaluasi
-Asupan makan yang sesuai
-Perubahan perilaku terhadap makanan

78
8.Assessment Nutrisi
Identitas Pasien
Nama : Kayesha Asma Fatina (Bayi Asi Ekslusif )
Umur : 1 Bulan
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan :-
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :-
Suku : gayo
Agama : Islam
BB : 4,8 kg
TB : 59,5 cm

Riwayat Penyakit

Kebiasaan Makan

- Pasien minum Asi 8-10 kali sehari, dengan durasi 10 menit per kali menyusu
Riwayat makan

 Asi Esklusif

Antropometri

 LILA : 11 cm
 BB : 4,8 kg
 TB : 59,5 cm

79
Fisik/klinis

Lemas -

Pusing -

Pucat -

Mual -

Nyeri ulu hati -

O. Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
- - -

P. Intervensi Gizi

a. Jenis Diet :-
b. Bentuk Makanan :-
c. Rute Pemberian :-
d. Frekuensi :-
e. Edukasi :-
 Konseling terhadap ibu bayi Asi Ekslusif tentang pemberian Asi Eklusif
 Tetap melakukan pengontrolan keposyandu
D. Monitoring dan Evaluasi

-Antropometri

80
5) Klien Ayu Souraya
NUTRITION CARE PROCESS (NCP)

1.Assessment Nutrisi
Identitas Pasien
l. Nama : Ipak Khafini (Balita Stunting)
Umur : 4 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan :-
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :-
Suku : gayo
Agama : Islam
BB : 10,7 kg
TB : 90 cm

Riwayat Penyakit
-
Kebiasaan Makan
- Pasien makan makanan pokok 2 kali sehari, dengan berat 100 gr per kali
makan
- Pasien tidak suka mengonsumsi sayuran
- Pasien suka makan snack seperti roti atb
- Suka mengonsumsi susu formula
- Pasien jarang mengonsumsi ikan, seminggu ada 3 kali
Riwayat makan
 Pagi: kue bolu kering (50gr)
 selingan: -
 Siang: nasi putih (100gr)
 selingan: pisang (100gr)
 Malam: nasi putih (100gr), sayur bening bayam jagung (75gr)
Antropometri
 LILA : 11 cm
 BB : 10,7 kg
 TB : 170

81
9. Fisik/klinis
p. Fisik

Lemas 

Pusing -

Pucat 

Mual -

Nyeri ulu hati -

M. Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
Tingginya  Kurangnya pengetahuan  Praktek pemberian
Prevalensi/proporsi balita dan kesadaran keluarga makanan pada balita tidak
stunting di wilayah kerja tentang balita stunting sesuai dengan kebutuhan
puskesmas kebayakan  Kebersihan lingkungan baik dari segi bentuk,
terkhusus dipinangan dan kebersihan anak serta konsistensi frekuensi dan
tahun 2023 pemberian makan yang jumlah.
kurang tepat.
N. Intervensi Gizi

a. Jenis Diet : TETP


b. Bentuk Makanan : Makanan Biasa
c. Rute Pemberian : Oral
d. Frekuensi : 3x Utama 2x Selingan
e. Edukasi :
 Konseling terhadap ibu balita stunting tentang pemberian makan ynag tepat
sesuai dengan umur
 Tetap melakukan pengontrolan keposyandu
 Penyediaan sarana dan media kie
D. Monitoring dan Evaluasi

-Antropometri

-Asupan makan

-Perubahan perilaku

82
2.Assessment Nutrisi
1. Identitas Pasien
Nama : Susilawati (Remaja Anemia)
Umur : 16 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :-
Suku : Aceh
Agama : Islam
BB : 40 kg
TB : 148 cm

9. Riwayat Penyakit
-
10. Kebiasaan Makan
- Klien makan makanan pokok 3 kali sehari, dengan berat 100 gr per kali
makan disertai dengan lauk hewani seperti ayam, telur atau ikan.
- Klien tidak suka mengonsumsi sayuran serta tahu
- Klien suka mengonsumsi jajanan, gorengan
- Klien tidak suka mengonsumsi buah-buahan
- Klien sangat suka mengonsumsi teh atau kopi
11. Riwayat makan
 Pagi: risol (100gr), teh (120 ml)
 selingan: siomay (100gr)
 Siang: nasi putih (100gr), telur goreng (50gr), tempe goreng (50gr)
 selingan: pisang goreng (100gr)
 Malam: nasi goreng (100gr)
12. Antropometri
 BB : 40 kg
 TB : 148 cm

83
13. Fisik/klinis
Fisik

Lemas 

Pusing 

Pucat -

Mual -

Nyeri ulu hati -

Hb 11 gr/dl

O. Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Sympthom
Perubahan nilai Berkaitan dengan kondisi Ditandai dengan kadar
laboratorium terkait zat fisik klien pusing dan haemoglobin dalam tubuh
gizi sering lemas 11 gr/dl (rendah)

P. Intervensi Gizi

a. Jenis Diet : TETP


b. Bentuk Makanan : Makanan Biasa
c. Rute Pemberian : Oral
d. Frekuensi : 3x Utama 2x Selingan
e. Edukasi :
 Konseling terhadap remaja putri tentang anemia pada remaja putri cara
pencegahan serta penanganannya
 Penyediaan sarana dan media kie
D. Monitoring dan Evaluasi

-Antropometri

-Asupan makan

-Perubahan perilaku

84
3.Identitas Pasien
Nama : Tawarni (Remaja)

Umur : 18 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :-
Suku : gayo
Agama : Islam
BB : 44 kg
TB : 157 cm

Riwayat Penyakit

Kebiasaan Makan

- Klien makan makanan pokok 3 kali sehari, dengan berat 50-75 gr per kali
makan.
- Klien tidak suka mengonsumsi sayuran
- Klien suka mengonsumsi jajanan, makanan cepat saji dan lainnya
- Klien suka mengonsumsi buah-buahan terutama buah alpukat dan jambu biji
- Klien sangat suka mengonsumsi minuman kemasan

Riwayat makan

 Pagi: roti bakar (80gr), kopi (100 ml)


 selingan: -
 Siang: nasi putih (75 gr), cah kankung (50gr), mujair sambal (75gr)
 selingan: mie bakso (1 mangkuk)
 Malam: nasi putih (75 gr), kentang goreng (75 gr), telur mata sapi (50 gr),
timun (20 gr)

85
Antropometri

BB : 44 kg
TB : 157 cm
IMT : 17,8 kg/m² (underweight)

Fisik/klinis
Fisik

Lemas -

Pusing 

Pucat -

Mual -

Nyeri ulu hati -

M. Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Sympthom
berat badan kurang Berkaitan dengan klien Ditandai dengan IMT 17,8
(underweight) sering merasa pusing kg/m² (underweight)

N. Intervensi Gizi
a. Jenis Diet : TKTP
b. Bentuk Makanan : Makanan Biasa
c. Rute Pemberian : Oral
d. Frekuensi : 3x Utama 2x Selingan
e. Edukasi :
 Konseling terhadap remaja putri tentang pengaturan pola makan yang sehat
dan seimbang
 Penyediaan sarana dan media kie
D. Monitoring dan Evaluasi
-Antropometri
-Asupan makan
-Perubahan perilaku

86
4.Assessment Nutrisi
1. Identitas Pasien
Nama : Mutia Desiana (Ibu hamil anemia)
Umur : 31tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pegawai Bank
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :-
Suku : Aceh
Agama : Islam
BB : 54 kg
TB : 160 cm

Riwayat Penyakit
-
Kebiasaan Makan
- Pasien makan makanan pokok 3 kali sehari
- Pasie suka mengonsumsi sayuran dan buah
- Pasien tidak suka protein hewani
- Karena lelah bekerja pasien sering mengonsumsi makanan ringan
- Pasien jarang mengonsumsi TTD
Riwayat makan
 Pagi: nasi putih (50gr), Terong balado (30 gr ) Susu ibu hamil (100 gr)
 selingan: buah semangka ( 100 gr)
 Siang: Biskuit (300 gr)
 selingan: -
 Malam: nasi putih (50gr), ayam bacem (100gr) sayur pakis (20gr)
Antropometri
Lila : 26 cm
BB : 54 kg
TB : 160 cm

87
Fisik/klinis

Lemas 

Pusing -

Pucat 

Mual 

Nyeri ulu hati -

Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
Pasien mengalami anemia Kurang nya mengatur Praktek pemberian PMT
dikarenakan pola makan asupan makan yang dan TTD untuk ibu hamil
yang tidak teratur dan bergizi seimbang
aktivitas yang berlebihan dan pemberian TTD
serta kurangnya
mengkonsumsi TTD

Intervensi Gizi

a. Jenis Diet :-
b. Bentuk Makanan :-
c. Rute Pemberian :-
d. Frekuensi :-
e. Edukasi :
 Konseling terhadap ibu hamil tentang pemberian makanan bergizi seimbang
 Mengurangi aktivitas fisik
 Penyediaan TTD
D. Monitoring dan Evaluasi

-Antropometri

-Pengukuran Lila

88
5.Assessment Nutrisi
1. Identitas Pasien
e. Nama : Sastri (Ibu hamil KEK)
Umur : 27 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :
Suku : Aceh
Agama : Islam
BB : 45 kg
TB : 155 cm

2. Riwayat Penyakit
-
3. Kebiasaan Makan
- Pasien makan makanan pokok 3 kali sehari
- Pasien kurang mengonsumsi sumber protein
- Pasien suka makanan gorengan
- Pasien suka mengkonsumsi sayur
- Pasien suka minum minuman manis
4. Riwayat makan
 Pagi: Nasi putih (50gr), telur orak arik(20 gr), teh hangat (100gr)
 selingan: -
 Siang: nasi putih (50gr),cumi asin (30gr)
 Malam: nasi goreng (50gr), teri balado(20gr), kol tumis(30gr)
5. Antropometri
Lila : 22,5 cm
BB : 45 kg
TB : 155 cm

89
6. Fisik/klinis

Lemas -

Pusing -

Pucat -

Mual -

Nyeri ulu hati -

Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
BIbu mengalami kekurangan P. Kurangnya ekonomi Q. Asupan makanan harus
energi kronis di akibatkan keluarga untuk memenuhi diperhatikan khususnya
kurangnya mengkonsumsi kebutuhan gizi ibu. pemberian sumber protein
sumber protein baik
hewani maupun nabati
Intervensi Gizi

a. Jenis Diet :-
b. Bentuk Makanan :-
c. Rute Pemberian :-
d. Frekuensi :
e. Edukasi :
 Konseling terhadap ibu hami KEK tentang makanan yang tepat untuk
dikonsumsi sesuai dan untuk menaikkan berat badan
 Memberikan edukasi dengan mengubah pola hidup sehat dengan konsumsi
gizi seimbang, pola istirahat cukup dan aktivitas fisik teratur.
 Tetap mengkonsumsi secara rutin TTD
D. Monitoring dan Evaluasi

-Asupan makanan yang sesuai

-Perubahan perilaku terhadap makanan

90
6.Assessment Nutrisi
1. Identitas Pasien
Nama : Yurnita (Lansia)

Umur : 61 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan : Hipertensi
Suku : gayo
Agama : Islam
TD : 150/80 mmHg
BB : 75 kg
TB : 158 cm

Riwayat Penyakit
- Hipertensi
Kebiasaan Makan
- Pasien makan makanan pokok 3 kali sehari, dengan berat 100 - 150 gr per
kali makan
- Pasien hanya menyukai sayuran kangkung
- Pasien suka makanan berlemak seperti gorengan dan gulai bersantan
- Pasien suka menambahkan penyedap dalam makanan
- Pasien jarang mengonsumsi buah
Riwayat makan
 Pagi: Nasi putih (150gr)
 Tumis kangkung
 Ikan balado
 selingan: -
 Siang: nasi putih (100gr)
 Ikan balado
 selingan: gorengan
 Malam: nasi putih (100gr)
 Tempe goreng
 Gulai udang lemak

91
Antropometri

 LILA : 30 cm
 BB : 75 kg
 TB : 158
Fisik/klinis

q. Fisik

Lemas 

Pusing 

TD 150/80 mmHg

Mual -

Nyeri ulu hati -

Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
BBanyaknya lansia yang  Kurangnya pengetahuan  Pemberian makanan harus
menderita hipertensi di dan kesadaran keluarga diperhatikan khususnya
wilayah kerja puskesmas tentang makanan kepada lansia
kebayakan terkhusus
dipinangan tahun 2023
Intervensi Gizi
a. Jenis Diet : Rendah Natrium
b. Bentuk Makanan : Makanan Biasa
c. Rute Pemberian : Oral
d. Frekuensi : 3x Utama 2x Selingan
e. Edukasi :
 Konseling terhadap ibu lansia tentang makanan yang tepat untuk dikonsumsi
sesuai penyakit hipertensi
 Menghindari makanan yang berlemak dan penyedap
 Tetap melakukan pengontrolan tekanan darah keposyandu
D. Monitoring dan Evaluasi
-Asupan makanan yang sesuai
-Perubahan perilaku terhadap makanan

92
7.Assessment Nutrisi
Identitas Pasien

Nama : Salasastri (IMD)

Umur : 36 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan : Hipertensi
Suku : Aceh
Agama : Islam
BB : 65 kg
TB : 155 cm

Riwayat Penyakit

-
Kebiasaan Makan

- Pasien makan makanan pokok 3 kali sehari, dengan berat 100 - 150 gr per
kali makan
- Pasien menyukai semua jenis sayuran kecuali sayuran sawi
- Pasien suka makanan cepat saji seperti mie instan
- Pasien menambahkan penyedap dalam makanan
- Pasien suka mengonsumsi semua jenis buah
- Pasien jarang minum air putih
Riwayat makan

 Pagi: Nasi putih (100gr)


 Bening bayam jagung
 Ikan goreng
 selingan: -
 Siang: nasi putih (100gr)
 Tumis kangkung
 Ikan goreng
 selingan: bubur kacang hijau
 Malam: nasi putih (100gr)
 Tempe goreng
 Masam jing

93
Antropometri

 LILA : 28 cm
 BB : 65 kg
 TB : 155
Fisik/klinis

r. Fisik

Lemas 

Pusing 

Mual -

Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
 Pasien jarang  Kurangnya pengetahuan  Pemberian makanan harus
mengkonsumsi air dan kesadaran tentang diperhatikan khususnya
putih, dan pasien juga makanan yang sebaiknya pada ibu IMD yang harus
suka mengkonsumsi dikonsumsi memberikan ASI kepada
mie instan anaknya

Intervensi Gizi
a. Jenis Diet : TETP
b. Bentuk Makanan : Makanan Biasa
c. Rute Pemberian : Oral
d. Frekuensi : 3x Utama 2x Selingan
e. Edukasi :
 Konseling terhadap ibu IMD tentang makanan yang tepat untuk dikonsumsi
sesuai
 Menghindari makanan yang cepat saji seperti mie instan
 Memperbanyak minum air putih
D. Monitoring dan Evaluasi
-Asupan makan yang sesuai
-Perubahan perilaku terhadap makanan

94
8.Assessment Nutrisi
Identitas Pasien
Nama : Kayesha Asma Fatina (Bayi Asi Ekslusif )
Umur : 1 Bulan
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan :-
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :-
Suku : gayo
Agama : Islam
BB : 4,8 kg
TB : 59,5 cm

Riwayat Penyakit

Kebiasaan Makan

- Pasien minum Asi 8-10 kali sehari, dengan durasi 10 menit per kali menyusu
Riwayat makan

 Asi Esklusif

Antropometri

 LILA : 11 cm
 BB : 4,8 kg
 TB : 59,5 cm

95
Fisik/klinis

Lemas -

Pusing -

Pucat -

Mual -

Nyeri ulu hati -

Q. Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
- - -

R. Intervensi Gizi

a. Jenis Diet :-
b. Bentuk Makanan :-
c. Rute Pemberian :-
d. Frekuensi :-
e. Edukasi :-
 Konseling terhadap ibu bayi Asi Ekslusif tentang pemberian Asi Eklusif
 Tetap melakukan pengontrolan keposyandu
D. Monitoring dan Evaluasi

-Antropometri

96
E. Konseling Gizi
a. Tujuan
1) Tujuan Umum
Konseling gizi pada masyarakat dilakukan untuk mengetahui pola makan
sesuai dengan jenis penyakit yang dialami oleh klien sehingga klien dapat
menerapkannya dengan benar.

2) Tujuan Khusus
a) Setelah melakukan konseling gizi masyarakat dapat memahami tujuan diit
yang diberikan oleh konselor.
b) Setelah melakukan konseling gizi masyarakat dapat mengetahui syarat-
syarat diit yang diberikan oleh konselor.
c) Setelah melakukan konseling gizi masyarakat dapat mengetahui jenis-jenis
bahan makanan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan oleh konselor
dan contoh menu sehari yang diberikan oleh konselor.
d) Setelah melakukan konseling gizi masyarakat dapat menerapkan pola
hidup bersih dan sehat.
b. Sasaran:
1) Tercapai : 50 orang klien
c. Waktu dan tempat pelaksanaan:
1. Tempat : dirumah warga dan sekolah
2. Waktu : 5 Maret 2023 s/d selesai
3. Pukul : 09:30 WIB s/d selesai
d. Media dan alat :
1) Media : Formulir asuhan gizi
2) Alat : pulpen, kertas, alat antropometri ( microtois, timbang manual, pita
LILA)
e. Bentuk pelaksanan kegiatan :
1) Bentuk kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan dengan memberikan konseling kepada masyarakat
desa.
2) Uraikan kegiatan
1) Mempersiapkan kelengkapan sarana konseling
2) Melaksanakan konseling gizi pada tiap-tiap sasaran

97
f. Hasil Konseling :
a. Membantu klien untuk mengenali permasalahan kesehatan dan gizi yang
dihadapi.
b. Membantu klien mengatasi masalah.
c. Mendorong klien untuk mencari cara pemecahan masalah.
d. Mengarahkan klien untuk memilih cara yang paling sesuai.
e. Menbuat klien agar tetap konsisten dalam melakukan perubahan pola hidup
menjadi lebih baik.

2. Faktor Pendukung dan Penghambat

1. Faktor Pendukung
Dukungan yang didapatkan selama Kuliah Kerja Lapangan di Desa Pinangan
diantaranya berasal dari kerja sama yang baik dari masyarakat dalam
melaksanakan kegiatan. Kegiatan ini berjalan juga berkat adanya dukungan
dari reje dan perangkat desa yang sangat antusias.

2. Faktor Penghambat
Adapun hambatan atau kendala yang kami alami selama Kuliah Kerja
Lapangan di Desa Pinangan ialah menyesuaikan waktu dengan klien serta
transportasi kerumah warga, sehingga membuat kami terhambat dalam
proses menuju kerumah warga.

F. Teknologi Tepat Guna untuk PMT dan MP-ASI

1. Pengembangan Teknologi Tepat Guna Bidang Pangan dan Gizi


Demo pembuatan PMT dan Makanan Pendamping Air susu ibu (MP-ASI) di desa
pinangan

2. Tujuan
kegiatan tersebut guna meningkatkan keterampilan Masyarakat Desa dalam
mengolah pangan dan gizi untuk makanan fungsional untuk peningkatan asupan gizi
dalam bentuk Makanan Tambahan (MT) dan MP-ASI anak usia 6-8 bulan makanan
lumat usia 9-11 bulan makanan lembik dan usia 12-24 bulan makanan keluarga.

3. Sasaran
Ibu – ibu menyusui dan ibu hamil didesa pinangan

4. Waktu dan tempat


1. Tempat : Desa Pinangan
2. Waktu : 16 Maret 2023
3. Pukul : 10.00 wib s/d selesai

98
5. Teknik Pelaksanaan
Mahasiswa mensosialisasikan kegiatan demo pembuatan PMT menggunakan media
sosial, mengirimkan ke grup pencegahan dimana didalam grup tersebut terdapat
kader desa pinangan, bides dan ibu-ibu hamil serta ibu menyusui yang ada didesa
pinangan.

G. Peningkatan kapasitas/pelatihan (Kader, PKK)


a. Tujuan
1. Tujuan Umum
Pelatihan Antropometri pada kader dilakukan untuk meningkatkan
keterampilan kader serta dapat menerapkannya dengan benar.

2. Tujuan Khusus
a. Setelah melakukan pelatihan antropometri diharapkan kader dapat
memahami dan menerapkan yang diberikan oleh pelatih.
b. Setelah melakukan pelatihan antropometri kader dapat memberikan hasil
yang lebih akurat.
c. Sasaran:
1. Tercapai : 50 orang klien
d. Waktu dan tempat pelaksanaan:
1. Tempat : kantor reje desa pinangan
2. Waktu : 6 Maret 2023 s/d selesai
3. Pukul : 11:30 WIB s/d selesai
e. Media dan alat :
1. Media : power point
2. Alat : pulpen, kertas, alat antropometri ( microtois, timbang manual, pita
LILA, alat ukur lingkar kepala)
f. Bentuk pelaksanan kegiatan :
a. Bentuk kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan dengan memberikan materi serta pelatihan kepada
kader desa pinangan.
b. Uraikan kegiatan
3) Mempersiapkan kelengkapan sarana pelatihan
4) Memberikan sesi tanya jawab
5) Memberikan Pre test-post test

99
H. Advokasi dan Pemberdayaan Masyarakat
a) Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya perbaikan gizi dan
kesehatan dan pencegahan stunting.
b) Sasaran
Perangkat desa serta masyarakat umum
c) Waktu dan tempat pelaksanaan:
1. Tempat : Kantor Reje
2. Waktu : 1 Mar 2023 s/d selesai
c. Pukul : 10.00 WIB s/d selesai
d) Bentuk pelaksanan kegiatan :
d. Bentuk kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan dengan memberikan informasi dan brosur kepada
masyarakat desa.
e. Uraikan kegiatan
1. Mempersiapkan kelengkapan sarana kegiatan
e) Hasil Kegiatan :.
a. Mendorong masyarakat untuk mencari cara pemecahan masalah.
b. Mengarahkan masyarakat untuk memilih cara yang paling sesuai.
c. Membuat masyarakat agar tetap konsisten dalam melakukan perubahan pola
hidup menjadi lebih baik.

I. Pemanfaatan Pekarangan Pangan Lestari


a. Tujuan
Tujuan Umum

Meningkatkan peran keluarga dalam memanfaatkan lahan perkarangan untuk


penyediaan pangan sebagai sumber gizi dan obat serta ekonomi keluarga dengan
memanfaatkan sumber daya yang tersedia dilingkungan rumah.

b. Sasaran
masyarakat umum desa pinangan
c. Waktu dan tempat pelaksanaan:
3. Tempat : Kantor RGM
4. Waktu : 10 Mar 2023 s/d selesai

100
5. Pukul : 11.00 WIB s/d selesai
d. Bentuk pelaksanan kegiatan :
Kegiatan ini dilaksanakan dengan memberikan informasi dan menanam
tanaman obat bersama dikantor RGM desa pinangan.
e. Hasil Kegiatan
1. Dapat berguna bagi masyarakat
2. Meningkatkan peran keluarga dalam pencegahan stunting

101
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan
1 Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) yang telah dilakukan memperoleh kesepakatan
antar mahasiswa, perangkat desa serta masyarakat dalam memprogramkan kegiatan
selama PKL di desa diantaranya melakukan konseling sesuai kasus yang telah diberikan
serta penyuluhan tentang gizi seimbang, anemia, 1000 HPK dan stunting.
2 Konseling gizi dilakukan pada 6 kategori yaitu balita gizi buruk, remaja anemia, ibu
hamil anemia, ibu hamil kek, balita malnutrisi, penyakit ptm. Setelah dilakukan
konseling klien mulai menerapkan pola hidup sehat, mengkonsumsi makanan sesuai diit
yang diberikan dan mulai melakukan olah raga ringan seperti berjalan kaki dipagi hari.
3 Kegiatan penyuluhan dilakukan sebanyak lima kali dengan judul dan sasaran yang
berbeda yaitu gizi seimbang, anemia, 1000 HPK dan stunting pada anak-anak dan ibu
hamil/menyusui di desa.
4 Kegiatan penyuluhan gizi seimbang dapat menambah pengetahuan peserta. Hal ini dapat
dilihat dari hasil pretest dan posttest yang dilakukan. Untuk pengetahuan sebelum
penyuluhan diperoleh dari soal pre test dengan kategori baik sebanyak 50% dan kurang
sebanyak 50%. Sedangkan untuk pengetahuan sesudah penyuluhan yang diperoleh dari
soal post-test meningkat dari sebelumnya dengan kategori baik sebanyak 75% dan
kurang sebanyak 25%.
5 Kegiatan penyuluhan 1000 HPK dapat menambah pengetahuan peserta. Hal ini dapat
dilihat dari hasil pretest dan posttest yang dilakukan. Untuk pengetahuan sebelum
penyuluhan diperoleh dari soal pre test dengan kategori baik sebanyak 41,7% dan
kurang sebanyak 58,3%. Sedangkan untuk pengetahuan sesudah penyuluhan yang
diperoleh dari soal post-test meningkat dari sebelumnya dengan kategori baik sebanyak
58,3% dan kurang sebanyak 41,7%.
6 Kegiatan penyuluhan stunting dapat menambah pengetahuan peserta. Hal ini dapat
dilihat dari hasil pretest dan posttest yang dilakukan. Untuk pengetahuan sebelum
penyuluhan diperoleh dari soal pre test dengan kategori baik sebanyak 58,3% dan
kurang sebanyak 41,7%. Sedangkan untuk pengetahuan sesudah penyuluhan yang
diperoleh dari soal post-test meningkat dari sebelumnya dengan kategori baik sebanyak
91,7% dan kurang sebanyak 8,3%.

102
7 Kegiatan penyuluhan anemia dapat menambah pengetahuan peserta. Hal ini dapat
dilihat dari hasil pretest dan posttest yang dilakukan. Untuk pengetahuan sebelum
penyuluhan diperoleh dari soal pre test dengan kategori baik sebanyak 20% dan kurang
sebanyak 80%. Sedangkan untuk pengetahuan sesudah penyuluhan yang diperoleh dari
soal post-test meningkat dari sebelumnya dengan kategori baik sebanyak 50% dan
kurang sebanyak 50%.

B. Saran
1 Bagi Sasaran
Diharapkan kepada seluruh klien untuk penerapkan diit sesuai asuhan yang telah
diberikan, sehingga diharapkan bisa mengurangi permasalahan gizi dan kesehatan yang
dialami. Juga kepada masyarakat dan perangkat desa untuk kedepannya lebih peduli
terhadap pentingnya menjaga kesehatan dengan menerapkan pola hidup sehat agar
derajat kesehatan masyarakat dapat meningkat lebih baik.

103
DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, U. F. (2013). Kesehatan Masyarakat Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rajawali Pers
Achmadi. 2013. Pemantauan Perkembangan Anak Balita. Jurnal Kesehatan Masyarakat
Andalas, 4(2), 116–129.
Cakrawati D dan Mustika NH. 2011. Bahan pangan gizi dan kesehatan anak. Bandung:
Alfabeta
IPKM. 2013. Identifikasi Indikator dalam Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat
(IPKM) untuk Meningkatkan Nilai Sub-Indeks Penyakit Menular.
Irianto, Koes.2014.Gizi Seimbang dalam Kesehatan Reproduksi (Balanced Nutrition in
Reproductive Health). Bandung: Alfabeta
Riskesdas. (2018). Hasil Utama Riskesdas 2018.
RPJPN. 2007. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025.
SSGI. 2021. Buku Saku Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tingkat Nasional, Provinsi,
Kabupaten/Kota Tahun 2021. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Sunita Almatsir. 2019. Gizi Dalam Daur Kehidupan

104
Lampiran 1
INSTRUMEN KEGIATAN
A. Soal Anemia
Pilihlah salah satu jawaban yang anda anggap paling benar!
Soal Pre Test

1. Apa yang di maksud dengan anemia?


a. Kadar Hemoglobin darah kurang dari normal
b. Pendarahan pada ibu hamil
c. Kadar Hemoglobin lebih dari normal
d. Konsentrasi menurun

2. Hemoglobin berfungsi sebagai...


a. Mengangkut makanan dalam tubuh
b. Mengangkut oksigen dan karbondioksida dalam tubuh
c. Mengangkut otot tubuh
d. Membawa bakteri dalam tubuh

3. Gejala anemia diantaranya adalah lesu, konsentrasi buruk, mudah lelah. Berikut ini
adalah penyebab terjadinya gejala tersebut, kecuali....
a. Jumlah eritrosit dalam darah kurang dari nilai standar (normal)
b. Sel darah merah mengandung terlalu sedikit hemoglobin
c. Sel darah merah berkurang kemampuannya dalam membawa/ mengangkut
oksigen
d. Banyak karbondioksida yang diangkut oleh darah

4. Berikut ini adalah pola hidangan kita sehari-hari maka perlu diperhatikan hal-hal untuk
menambah penyerapan zat besi, kecuali...
a. Minum teh atau minum kopi 1 jam setelah makan
b. Memasukkan makanan yang mengandung vitamin C pada setiap hidangan
c. Minum teh dan kopi berbarengan dengan makan
d. menghindari minum teh atau kopi dalam makanan

105
5. Siapakah yang paling rentan mengalami anemia
a. Remaja putra dan remaja putri
b. Remaja putra dan ibu hamil
c. Remaja putri dan ibu hamil
d. Remaja putra dan ayah
6. Berapa kadar HB yang normal pada remaja putri
a. 9-11 gr/dl
b. 10-15 gr/dl
c. 11-13 gr/dl
d. 12-15 gr/dl

7. Berikut ini adalah daftar makanan kaya gizi:


1) Daging merah (daging sapi, daging kambing dll)
2) Ikan segar
3) Ikan laut
4) Bayam
5) Kopi
6) Buah durian
7) Teh
8) Stroberi
9) Wortel

Aditya ingin mencegah penyakit anemia. Jadi, dari kesembilan makanan tersebut,
manakah makanan yang harus dia makan?

a. 1,3,6,7,8
b. 1,2,4,8,9
c. 1,4,6,8,9
d. 1,3,5,8,9

8. Makanan penghambat penyerapan zat besi?


a. Hati dan buah jeruk
b. Kacang polong dan saus tomat
c. Teh dan kopi
d. Buah semangka dan buah melon

106
9. Cara mencegah anemia?
a. Makan junkfood
b. Minum Tablet Tambah Darah
c. Minum susu
d. Minum kopi
10. Makanan yang kaya akan zat besi, kecuali...
a. Daging ayam
b. Daging sapi
c. Daging ikan
d. Kopi dan susu

107
Soal Post Test :

1. Makanan yang kaya akan zat besi, kecuali...


a. Daging ayam
b. Daging sapi
c. Daging ikan
d. Kopi dan susu
2. Makanan penghambat penyerapan zat besi?
a. Hati dan buah jeruk
b. Kacang polong dan saus tomat
c. Teh dan kopi
d. Buah semangka dan buah melon
3. Cara mencegah anemia?
a. Makan junkfood
b. Minum Tablet Tambah Darah
c. Minum susu
d. Minum kopi
4. Berapa kadar HB yang normal pada remaja putri
a. 9-11 gr/dl
b. 10-15 gr/dl
c. 11-13 gr/dl
d. 12-15 gr/dl
5. Berikut ini adalah pola hidangan kita sehari-hari maka perlu diperhatikan hal-hal
untuk menambah penyerapan zat besi, kecuali...
a. Minum teh atau minum kopi 1 jam setelah makan
b. Memasukkan makanan yang mengandung vitamin C pada setiap hidangan
c. Minum teh dan kopi berbarengan dengan makan
d. menghindari minum teh atau kopi dalam makanan
6. Siapakah yang paling rentan mengalami anemia
a. Remaja putra dan remaja putri
b. Remaja putra dan ibu hamil
c. Remaja putri dan ibu hamil
d. Remaja putra dan ayah

108
7. Gejala anemia diantaranya adalah lesu, konsentrasi buruk, mudah lelah. Berikut ini
adalah penyebab terjadinya gejala tersebut, kecuali....
a. Jumlah eritrosit dalam darah kurang dari nilai standar (normal)
b. Sel darah merah mengandung terlalu sedikit hemoglobin
c. Sel darah merah berkurang kemampuannya dalam membawa/ mengangkut
oksigen
d. Banyak karbondioksida yang diangkut oleh darah
8. Hemoglobin berfungsi sebagai...
a. Mengangkut makanan dalam tubuh
b. Mengangkut oksigen dan karbondioksida dalam tubuh
c. Mengangkut otot tubuh
d. Membawa bakteri dalam tubuh
9. Berikut ini adalah daftar makanan kaya gizi:
1) Daging merah (daging sapi, daging kambing dll)
2) Ikan segar
3) Ikan laut
4) Bayam
5) Kopi
6) Buah durian
7) Teh
8) Stroberi
9) Wortel

Aditya ingin mencegah penyakit anemia. Jadi, dari kesembilan makanan tersebut,
manakah makanan yang harus dia makan?

a. 1,3,6,7,8
b. 1,2,4,8,9
c. 1,4,6,8,9
d. 1,3,5,8,9
10. Apa yang di maksud dengan anemia?
a. Kadar Hemoglobin darah kurang dari normal
b. Pendarahan pada ibu hamil
c. Kadar Hemoglobin lebih dari normal
d. Konsentrasi menurun

109
B. Soal 1000 HPK
PRE TEST

1. Apakah Kepanjangan dari 1000 HPK ?


a. 1000 Hari Pertama Kelahiran
b. 1000 Hari Pertama Keemasan
c. 1000 Hari Pertama Kehidupan
d. 1000 Hari Pertama Manusia

2. Berikut pengertian dari 1000 HPK adalah ?


a. Seribu hari terdiri dari 280 hari selama kehamilan dan 720 hari kehidupan pertama
sejak bayi di lahirkan
b. Seribu hari terdiri dari 270 hari selama kehamilan dan 730 hari kehidupan pertama
sejak bayi di lahirkan
c. Seribu hari terdiri dari 250 hari selama kehamilan dan 750 hari kehidupan pertama
sejak bayi di lahirkan
d. Seribu hari terdiri dari 275 hari selama kehamilan dan 725 hari kehidupan pertama
sejak bayi di lahirkan

3. Sampai usia berapakah periode emas (Golden periode) itu ?


a. Dari masa kehamilan sampai anak usia 6 bulan
b. Dari masa kehamilan sampai anak usia 1 tahun
c. Dari masa kehamilan sampai anak usia 2 tahun
d. Dari masa kehamilan sampai anak usia 3 tahun

4. Berikut adalah beberapa yang menjadi dampak dari kekurangan gizi terhadap janin, kecuali
?
a. Keguguran, bayi lahir mati
b. Anemia pada bayi, cacat bawaan
c. Berat bayi lahir normal
d. Asfiksia intra partum (Gagal nafas)

5. Sampai usia berapa ASI Ekslusif diberikan ?


a. Sampai 6 bulan

110
b. Sampai 1 tahun
c. Sampai 2 tahun
d. Sampai 3 tahun
6. Apa itu asi eklusif ?
a. Bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan cairan lain sampai usia 4 bulan
b. Bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan cairan lain sampai usia 6 bulan
c. Bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan cairan lain sampai usia 1 tahun
d. Bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan cairan lain sampai usia 2 tahun
7. Berikut adalah manfaat dari pemberian ASI Eklusif, kecuali ?
a. ASI mengandung semua zat gizi
b. ASI meningkatkan daya tubuh
c. ASI menyebabkan bayi mudah sakit
d. ASI meningkatkan kecerdasan
8. Mengapa usia 6 bulan bayi hanya diberi ASI Saja ?
a. Karena ASI yang paling murah
b. Karena ASI yang paling mudah
c. Karena hanya ASI yang mampu dicerna dan diserap oleh bayi
d. Karena hanya ASI yang mampu diminum oleh bayi

9. Bagaimana yang disebut dengan gizi seimbang itu ?


a. Makanan beraneka ragam
b. Mengkonsumsi makanan sesuai kebutuhan tubuh
c. Mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai
d. Mengandung beberapa zat-zat gizi

10. Berikut adalah makanan yang mengandung zat besi tinggi, yaitu ?
a. Mie Instant
b. Biskuit
c. Daging merah
d. Nasi

111
POST TEST

1. Sampai usia berapakah periode emas (Golden periode) itu ?


a. Dari masa kehamilan sampai anak usia 2 tahun
b. Dari masa kehamilan sampai anak usia 1 tahun
c. Dari masa kehamilan sampai anak usia 3 tahun
d. Dari masa kehamilan sampai anak usia 6 bulan

2. Bagaimana yang disebut dengan gizi seimbang itu ?


a. Mengandung beberapa zat-zat gizi
b. Mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai
c. Mengkonsumsi makanan sesuai kebutuhan tubuh
d. Beraneka ragam

3. Apa itu asi eklusif ?


a. Bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan cairan lain sampai usia 6 bulan
b. Bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan cairan lain sampai usia 4 bulan
c. Bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan cairan lain sampai usia 2 tahun
d. Bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan cairan lain sampai usia 1 tahun

4. Sampai usia berapa ASI Ekslusif diberikan ?


a. Sampai 3 tahun
b. Sampai 1 tahun
c. Sampai 2 tahun
d. Sampai 6 bulan

5. Berikut adalah makanan yang mengandung zat besi tinggi, yaitu ?


a. Nasi
b. Daging merah
c. Biskuit
d. Mie Instant

112
6. Mengapa usia 6 bulan bayi hanya diberi ASI Saja ?
a. Karena ASI yang paling mudah
b. Karena hanya ASI yang mampu dicerna dan diserap oleh bayi
c. Karena ASI yang paling murah
d. Karena hanya ASI yang mampu diminum oleh bayi
7. Apakah Kepanjangan dari 1000 HPK ?
a. 1000 Hari Pertama Kehidupan
b. 1000 Hari Pertama manusia
c. 1000 Hari Pertama kelahiran
d. 1000 Hari Pertama Keemasan
8. Berikut pengertian dari 1000 HPK adalah ?
a. Seribu hari terdiri dari 250 hari selama kehamilan dan 750 hari kehidupan pertama
sejak bayi di lahirkan
b. Seribu hari terdiri dari 275 hari selama kehamilan dan 725 hari kehidupan pertama
sejak bayi di lahirkan
c. Seribu hari terdiri dari 280 hari selama kehamilan dan 720 hari kehidupan pertama
sejak bayi di lahirkan
d. Seribu hari terdiri dari 270 hari selama kehamilan dan 730 hari kehidupan pertama
sejak bayi di lahirkan
9. Berikut adalah beberapa yang menjadi dampak dari kekurangan gizi terhadap janin, kecuali
?
a. Asfiksia intra partum (Gagal nafas)
b. Keguguran, bayi lahir mati
c. Anemia pada bayi, cacat bawaan
d. Berat bayi lahir normal
10. Berikut adalah manfaat dari pemberian ASI Eklusif, kecuali ?
a. ASI menyebabkan bayi mudah sakit
b. ASI mengandung semua zat gizi
c. ASI meningkatkan daya tubuh
d. ASI meningkatkan kecerdasan

113
C. Stunting pada Remaja
Soal Pretest
1. Perlukah diadakanya edukasi tentang stunting pada remaja ?
a. Sangat perlu
b. Belum perlu
c. Tidak perlu

2. Seberapa jauh kepahaman anda tentang stunting pada remaja ?


a. Sangat paham
b. Paham
c. Tidak paham

3. Sebagai calon orang tua, hal yang sebaiknya dilakukan terhadap keluarga anda adalah ?
a. Mengkonsumsi makanan yang sehat dan seimbang
b. Mengkonsumsi makanan yang seimbang
c. Mengkonsumsi makanan sesuai mood

4. Masalah utama stunting yag terjadi pada remaja ?


a. Diare, dehidrasi, demam
b. Rematik, hipertensi
c.Anemia, gizi kurang

5. Apakah di lingkungan keluarga anda sudah memberi pengetahuan tentang pola makanyang
baik ?
a. Sering
b. Jarang
c. Tidak pernah

6. Apakah orang tua sering mengingatkan untuk jaga-jaga membeli makanan diluar
rumah?,apakah selalu berhati-hati untuk membeli makanan diluar rumah ?
a. Selalu berhati-hati
b. Kadang-kadang berhati-hati
c. Tidak memperdulikan semua hal

114
7. Makanan yang bagus untuk dikonsumsi adalah ?
a. Makanan yang diperlukan oleh tubuh
b. Makanan yang diolah dengan baik
c. Makanan yang dimakan sesuai keinginan pada saat itu

8. Jika pola asuh yang diberikan dari keluarga anda tidak sesuai tentang pola makan
dankesehatan, apa yang anda lakukan?
a. Bersikap biasa saja
b. Sadar akan hal itu
c. Sadar dan mulai merubah perilaku mulai dari diri sendiri

9. Kapan sebaiknya memulai mengkonsumsi makanan dengan baik dan seimbang ?


a. Sejak dari kecil
b. Saat dewasa
c. Saat sudah mulai merasa butuh dengan makanan yang seimbang

10. Perlukah remaja mengukur berat badan, tinggi badan dan lingkar perut secara rutin ?
a. Perlu
b. Tidak perlu
c. Perlu saat dibutuhkan saja

Soal Posttest
1. Perlukah diadakanya edukasi tentang stunting pada remaja ?
a. Sangat perlu
b. Belum perlu
c. Tidak perlu

2. Seberapa jauh kepahaman anda tentang stunting pada remaja ?


a. Sangat paham
b. Paham
c. Tidak paham
115
3. Sebagai calon orang tua, hal yang sebaiknya dilakukan terhadap keluarga anda adalah ?
a. Mengkonsumsi makanan yang sehat dan seimbang
b. Mengkonsumsi makanan yang seimbang
c. Mengkonsumsi makanan sesuai mood

4. Masalah utama stunting yag terjadi pada remaja ?


a. Diare, dehidrasi, demam
b. Rematik, hipertensi
c.Anemia, gizi kurang

5. Apakah di lingkungan keluarga anda sudah memberi pengetahuan tentang pola makanyang
baik ?
a. Sering
b. Jarang
c. Tidak pernah

6. Apakah orang tua sering mengingatkan untuk jaga-jaga membeli makanan diluar
rumah?,apakah selalu berhati-hati untuk membeli makanan diluar rumah ?
a. Selalu berhati-hati
b. Kadang-kadang berhati-hati
c. Tidak memperdulikan semua hal

7. Makanan yang bagus untuk dikonsumsi adalah ?


a. Makanan yang diperlukan oleh tubuh
b. Makanan yang diolah dengan baik
c. Makanan yang dimakan sesuai keinginan pada saat itu

8. Jika pola asuh yang diberikan dari keluarga anda tidak sesuai tentang pola makan
dankesehatan, apa yang anda lakukan?
a. Bersikap biasa saja
b. Sadar akan hal itu
c. Sadar dan mulai merubah perilaku mulai dari diri sendiri

116
9. Kapan sebaiknya memulai mengkonsumsi makanan dengan baik dan seimbang ?
a. Sejak dari kecil
b. Saat dewasa
c. Saat sudah mulai merasa butuh dengan makanan yang seimbang

10. Perlukah remaja mengukur berat badan, tinggi badan dan lingkar perut secara rutin ?
a. Perlu
b. Tidak perlu
c. Perlu saat dibutuhkan saja

117
D. Kuesioner gizi seimbang

Soal pretest

1. Kelompok makanan pokok adalah sumber dari zat gizi.


a. Karbohidrat
b. Protein
c. Lemak
d. Vitamin dan mineral
e. Tidak tahu

2. Menurut pedoman gizi seimbang, porsi makanan pokok dalam sehari adalah…
a. 1-2 porsi
b. 2-3 porsi
c. 2-4 porsi
d. 3-4 porsi
e. Tidak tahu

3. Menurut Pedomaan Gizi Seimbang (PGS) dalam “isi Piringku” untuk satu kali makan
jumlah makanan pokok yang seharusnya dikonsumsi adalah…bagian piring
a. 1/6
b. ¼
c. 1/3
d. ½
e. Tidak tahu

4. Contoh makanan sumber karbohidrat adalah…


a. Daging, ikan, dan susu
b. Nasi, jagung dan roti
c. Bayam, kangkung, dan wortel
d. Minyak, mentega/margarine dan daging bergajih
e. Tidak tahu

118
5. Fungsi utama karbohidrat adalah…
a. Untuk pertumbuhan tubuh
b. Untuk menyediakan energi bagi tubuh
c. Untuk menguatkan sistem kekebalan tubuh
d. Untuk sumber energi cadangan bagi tubuh
e. Tidak tahu

6. Menurut Pedoman Gizi Seimbang (PGS), porsi yang di anjurkan untuk konsumsi lauk
hewani/nabati dalam sehari adalah…
a. 1-2 porsi
b. 2-3 porsi
c. 2-4 porsi
d. 3-4 porsi
e. 5-6 porsi

7. Contoh makanan sumber protein adalah…


a. Daging, ikan, susu
b. Nasi, jagung dan roti
c. Bayam, kangkung, dan wortel
d. Minyak, mentega/margarine dan daging bergajih
e. Tidak

8. Contoh makanan yang menjadi sumber protein nabati adalah…


a. Daging ayam, daging ikan, telur, dan susu
b. Daging ayam, tahu, temped an bakso
c. Telur, susu, tahu dan tempe
d. Tahu, tempe, kacang merah, kacang hijau
e. Tidak tahu

9. Contoh makanan sumber lemak adalah…


a. Daging, ikan, susu
b. Nasi, jagung, dan roti
c. Bayam kangkung dan wortel
d. Minyak, mentega/margarine dan daging bergajih
119
10. Menurut Pedoman Gizi Seimbang (PGS) porsi yang di anjurkan untuk konsumsi sayur-
sayuran dalam sehari adalah…
a. 1-2 porsi
b. 2-3 porsi
c. 2-4 porsi
d. 3-4 porsi
e. Tidak tahu

Soal post test

1. Contoh makanan sumber karbohidrat adalah…

a. Daging, ikan, dan susu


b. Nasi, jagung dan roti
c. Bayam, kangkung, dan wortel
d. Minyak, mentega/margarine dan daging bergajih
e. Tidak tahu

2. Fungsi utama karbohidrat adalah…

a. Untuk pertumbuhan tubuh


b. Untuk menyediakan energi bagi tubuh
c. Untuk menguatkan sistem kekebalan tubuh
d. Untuk sumber energi cadangan bagi tubuh
e. Tidak tahu

3. Kelompok makanan pokok adalah sumber dari zat gizi.


a. Karbohidrat
b. Protein
c. Lemak
d. Vitamin dan mineral
e. Tidak tahu

120
4. Menurut pedoman gizi seimbang, porsi makanan pokok dalam sehari adalah…

a. 1-2 porsi
b. 2-3 porsi
c. 2-4 porsi
d. 3-4 porsi
e. Tidak tahu

5. Menurut Pedoman Gizi Seimbang (PGS), porsi yang di anjurkan untuk konsumsi lauk
hewani/nabati dalam sehari adalah…

a. 1-2 porsi
b. 2-3 porsi
c. 2-4 porsi
d. 3-4 porsi
e. 5-6 porsi

6. Menurut Pedoman Gizi Seimbang (PGS) porsi yang di anjurkan untuk konsumsi sayur-
sayuran dalam sehari adalah…

a. 1-2 porsi
b. 2-3 porsi
c. 2-4 porsi
d. 3-4 porsi
e. Tidak tahu

7. Contoh makanan yang menjadi sumber protein nabati adalah…

a. Daging ayam, daging ikan, telur, dan susu


b. Daging ayam, tahu, temped an bakso
c. Telur, susu, tahu dan tempe
d. Tahu, tempe, kacang merah, kacang hijau
e. Tidak tahu

121
8. Contoh makanan sumber lemak adalah…

a. Daging, ikan, susu


b. Nasi, jagung, dan roti
c. Bayam kangkung dan wortel
d. Minyak, mentega/margarine dan daging bergajih
e. Tidak Tahu

9. Contoh makanan sumber protein adalah…

a. Daging, ikan, susu


b. Nasi, jagung dan roti
c. Bayam, kangkung, dan wortel
d. Minyak, mentega/margarine dan daging bergajih
e. Tidak

10. Menurut Pedomaan Gizi Seimbang (PGS) dalam “isi Piringku” untuk satu kali makan
jumlah makanan pokok yang seharusnya dikonsumsi adalah…bagian piring

a. 1/6

b. ¼

c. 1/3

d. ½
e. Tidak tahu

E. Kuesioner Pretes dan Postes Pelatihan Kader: Penguatan Antropometri


DalamMendeteksi Masalah Gizi

122
PERTANYAAN TENTANG

PENGETAHUAN KADER A. Identitas Kader


1. Nama :
…………………………………………………………

2. Umur : …….. tahun

3. Pendidikan terakhir :[ ] Sekolah Dasar

:[ ]
SMP

:[ ]
SMA

:[ ]
Akademi / PT

4. Lama menjadi Kader : ……….. tahun

5. Alamat :
…………………………………………………………

6. Nama Posyandu :
…………………………………………………………

7. Pernah mengikuti pelatihan serupa : [ ] Ya [ ] Tidak

8. Jika Pernah (Ya), apa nama pelatihan, dilaksanakan oleh siapa dan dimana
pelaksanaan ?

……………………………………………………………………………………
……………………

B. Pertanyaan tentang Pengetahuan

Jawaban
B S
ITEM
1No Untuk mengetahui pertumbuhan anak perlu ditimbang setiap
PERTANYAAN
bulan di posyandu
2 Secara singkat, arti perkembangan adalah bertambahnya
ukuran fisik dari waktu ke waktu
3 Pertumbuhan berarti bertambahnya fungsi tubuh
seperti pendengaran, penglihatan dan kecerdasan.

123
4 Seorang anak yang mengalami pertumbuhan pasti setiap bulan
naik berat badannya
5 Untuk menghitung umur balita maka dilakukan pengurangan dari
Tanggal, Bulan dan Tahun saat ini (pengukuran) dengan Tanggal,
Bulan dan Tahun sewaktu lahir
6 Dalam keadaan normal, perkembangan berat badan akan searah
dengan
pertumbuhan tinggi badan sehingga hal ini berarti mempunyai
hubungan yang linear dengan berat badan. Ciri tersebut merupakan
7 Penggunaan Dacin,
salah satu indeks mempertimbangkan
antropometry BB/TB mudah dalam penggunaan
dan
mempunyai harga relatif murah serta aman untuk digunakan pada
8 Bahu
balita,rata, kepala,
dikenal olehpunggung,
masyarakatbokong,
umum betis dan tumit kaki
menempel ke dinding. Merupakan syarat pada pengukuran Tinggi
Badan

124
9 Untuk menentukan hasil penimbangan perlu dibuat grafik berat
badan anak pada KMS atau GPA
10 Anak dikatakan tidak naik jika berat badan anak jelas tidak
bertambah
11 Anak dikatakan naik berat badannya bila grafik berat badan anak
dalam
GPA selalu mengkuti satu pita warna atau pindah ke pita yang
12 Anak dikatakan tidak naik bila grafik berat badan anak naik secara
lebih
angka,tua
tetapi grafik berat badan anak pindah (turun)
padakeanak
pita merujuk
yang lebih tua
13 Saat ini penggunaan kalsifkasi status gizi
kepada
14 Jika
PMKseorang anak2020
no 2 tahun berumur kurang dari 2 tahun diukur tingginya
(berdiri)
maka untuk mengkonversikan menjadi panjang badan (PB),
15 Anak dikatakanPengurangan
harus dilakukan berat badannya tidak naik jika garis
0,7 cm
pertumbuhan pada GPA menurun
16 Anak dikatakan berat badannya tidak naik jika garis
pertumbuhan pada KMS mendatar
17 Anak dikatakan berat badannya naik jika garis
pertumbuhan naik, dan juga terjadi perpindahan titik ke pita
18 warna dibawahnya
Jika bulan lalu anak tidak ditimbang maka interpretasi
hasil;
19 Anak yang berat badannya tidak naik dalam 2 kali
penimbangan
penimbangan (2 tidak diketahui
bulan) tidak perlu dirujuk
20 Fungsi Grafik Pertumbuhan Anak (GPA) untuk membantu
membuat interpretasi hasil dari deteksi masalah gizi
21 Anak yang baru pertama kali ditimbang dapat
disimpulkan hasil penimbangannya
22 Berikut urutan/Langkah penimbangan Balita dengan Dacin:
Gantungkan dacin; pastikan dacin tergantung kuat; bandul
digeser pada angka 0 (nol); memasang sarung timbang;
seimbangkan dacin; anak
ditimbang sampai seimbang; tentukan berat badan anak;
23 Anak BGM (dibawah -3 SD) berarti perlu selalu harus
mencatat hasil penimbangan; geser bandul ke 0 (nol) kemudian
mendapatkan
anak diturunkan
24 Anak BGM ( d i b a w a h - 3 S D ) perlu mendapatkan perhatian
perhatian
khusus khusus dalam tumbuh kembangnya
25 Setiap didapatkan seorang anak BGM ( dibawah -3 SD)
jika tubuhnya kurus
seharusnya
26 Dalam penentuan pertumbuhan, terminologi berdasarkan z-score
perlu
adalahdirujuk
sebagaikeberikut
sarana: kesehatan/puskesmas

PB/U – TB/U : stunting


BB/U : underweight

BB/PB atau BB/TB : wasting


125
27 Aisyah merupakan balita perempuan yang lahir dengan BBLR.
Pada usia
5 bulan, Aisyah mula diberikan MP-ASI dan mempunyai BB=
7,2 kg dengan PB= 58,5 cm. Hasil pengukuran Z-score indeks
BB/U diperoleh yaitu 0,33 (antara garis -1 SD dengan +1 SD)
28 Dua
Kaderbulan
telahkemudian,
melakukansiploting
Aisyahpada
kembali
GPA,dibawa ke Posyandu.
yang menyimpulkan
Sebelumnya ibu Aisyah
Aisyah mempunyai statusmenyebutkan bahwa
gizi Berat Badan Aisyah baru saja
Kurang
sembuh
(Underweight)
dari demam. Saat ini BB Aisyah menurun yaitu = 7,0 kg dan
PB= 61,6 cm. Hasil pengukuran Z-Score indeks PB/U yaitu
sebesar -2,47 (antara

29 -3 SD dengan
Kader -2 SD).
juga mengintepretasikan hasil pada kunjungan si Aisyah
saat itu
Berdasarkan GPA, Kader menyimpulkan bahwa si Aisyah pada
(mengacu kepertanyaan
usia 7 bulan mengalami di atasgizi
status ) tentang
Pendekmasalah gizi
(Stunted)
menggunakan indeks BB/PB. Hasil ploting dengan GPA
diperoleh titik potong pada garis z-score antara +1 SD dengan +2
SD. Sehingga dapat disimpulkan,
30 Bila seorang Anak, hasil ploting pada GPA tidak mengikuti garis
bahwa di Aisyah berdasarkan indeks BB/PB mengalami masalah
pertumbuhan
Gizi (Tidak Naik), maka anak perlu di dikonfirmasi
oleh petugas kesehatan yang berkompeten (Ahli Gizi) untuk
Kurang (Wasted)
dilakukan penilaian kenaikan berat badan dibandingkan
dengan standar weight increment dan height increment

126
Formulir Asuhan Gizi Balita

Nama Balita : …………………………………………

Tanggal Lahir : ……/ ……/ ……….


Anak ke : …………………………………………

Alamat : …………………………………………

A. Assesment Gizi

I. Data Dasar
No. Jenis data
A. Data Antropometri
1. Berat Badan : ………kg LLA : ……. Cm
2. Panjang/Tinggi Badan : ………cm
B. Data Klinis dan Fisik
Tanda-tanda
3. Z-score (BB/TB) : ………(standart
klinis yang tampak : deviasi)
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
Fisik :

C. ..........................................................................................
Biokimia
Hasil-hasil pemeriksaan Laboratorium :
..........................................................................................
Hb:
..........................................................................................
Pemeriksaan cacing:
D. Dietary History (riwayat gizi):
Hasil lab lengkap (jika ada) :

63
Asupan energi dan zat gizi (Food Recall 1x24 jam)

Praktik pemberian makan : (gunakan KMM sebagai alat/tools)

Kebiasaan makan :

Frekuensi makan :

Pantangan :

Kesulitan makan :

Alergi makanan :
E. Riwayat Penyakit :

Apakah pernah sakit :

F. Sosek keluargayang pernah diderita :


Jenis penyakit

Lama terkena penyakit


Pekerjaan : :

Status keluarga : ( ) miskin ( ) tdk miskin

Pendapatan :

Jumlah anak :

Jumlah anggota keluarga :


64
B. Diagnosa Gizi (nutrition Diagnosis)

Masalah Domain Problem Etiologi Sign/symptom


Gizi Intake

Penyakit/klinis

Prilaku

A. Tujuan intervensi (disesuaikan dengan diagnosa) :

1.

2.

B. Program Intervensi
3.

4.

65
1. PMT-Pemulihan dan suplementasi PMT :
Bentuk PMT
Komposisi /bahan
Kandungan zat gizi

Frekuensi pemberian

Waktu pemberian

Metode Home visite Frekuensi 1

2. Edukasi/Conseling (alat bantu KMM


kali per minggu Waktu : 45
dan Booklet standart pemberian makanan)
menit/kali kunjungan

Monitoring praktik pemberian makanan


dengan KMM

Monitoring pertumbuhan BB setiap bulan


dan PB setiap 1 bulan

3. Monitoring konsumsi makanan dengan

KMM dan pemantauan pertumbuhan

A. Asfek yang di monitoring


Rujukan sesuai mekanesme rujukan
1. Antropometri (BB dan TB/PB), pengukuran puskesmas.
secara berkala
……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………
4.……………………………………………………………………………………
Rujukan (rujukan ke petugas kes lain
terkait penyakit, seperti bidan dan dokter)
……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………
66

……………………………………………………………………………………
2. Biokimia (hasil Lab)
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………
3. Klinis (sign dan symptom)
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
4. Diatary Intake (hasil recall berkala dan perubahan pola makan)
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
B. ……………………………………………………………………………………
Evaluasi (hasil yang diperoleh setelah pelaksanaan asuhan gizi dan rencana tidak lanjut
……………………………………………………………………………………
yang akan dan harus dilakukan)
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………
….……………….….. Maret 2023
……………………………………………………………………………………
(..............................................)

67
FOTO DOKUMENTASI 3. Diklat Antropometri

1. MMD dikantor RGM

2. Kunjungan dospem
4. Asuhan Gizi
5. Penyuluhan Anemia dan Anti
Rokok
6. Penyuluhan Kespro 7. Tanam TOGA
8. Pembuatan PMT
9. Perpisahan perangkat desa

Anda mungkin juga menyukai