DISUSUN OLEH :
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………40
LAMPIRAN………………………………………………………………………....41
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
LATAR BELAKANG
A. Pendahuluan
Masalah gizi dapat dikatakan sebagai gangguan kesehatan dimana adanya
ketidak seimbangan antara asupan makanan dengan kebutuhan tubuh. Permasalahan
gizi yang terjadi dimasyarakat dapat menimbulkan masalah sumber daya manusia,
seperti mudah terserang penyakit sehingga tumbuh kembang anak terganggu. Apabila
makanan tidak cukup mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan, dan keadaan ini
berlangsung lama akan menyebabkan perubahan metabolisme dalam otak sehingga
struktur dan fungsi otak terganggu, gangguan pertahanan tubuh serta dapat
menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan anak terganggu (Cakrawati dan
Mustika, 2011).
Dalam RPJPN tahun 2005-2025 menyatakan bahwa salah satu upaya yang
dilakukan oleh pemerintah dalam menanggani masalah gizi dimasyarakat adalah
dengan meningkatkan sumber daya manusia dengan cara meningkatkan
pembangunan kesehatan dan perbaikan gizi masyarakat melalui peningkatan status
gizi keluarga. Menurut Achmadi (2013) penyebab terjadinya permasalahan gizi
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor langsung dan tidak langsung. Faktor
langsung yaitu kurangnya asupan makanan dan penyakit infeksi. Faktor
tidaklangsung yaitu ketahanan pangan, pola asuh anak, dan pelayanan kesehatan serta
lingkungan hidup yang kurang bersih.
1
2013) dan 21,8% (Riskesdas 2018). Data Riskesdas 2018 di Aceh juga menyatakan
bahwa balita gizi buruk dan kurang sebanyak 18,6 %, balita sangat pendek dan
pendek sebanyak 35,2%, balita sangat kurus dan kurus sebanyak 11,1 %, dan balita
gemuk sebanyak 7,6 %. Selain itu kejadian KEK pada ibu hamil 22,2 % pada wanita
tidak hamil dan 14,4 % pada ibu hamil.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiwa mampu membuat program untuk pengurangi permasalahan gizi di
masyarakat seperti melakukan penyuluhan, konseling dan analisa kasus.
2. Tujuan Khusus
a. Melaksanakan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
b. Melakukan kegiatan konseling pada masyarakat guna mendeteksi
permasalahan gizi yang terjadi.
2
c. Melakukan kegiatan penyuluhan tentang permasalahan gizi yang ada
di masyarakat.
d. Melakukan diklat tentang antropometri pada kader sebelum dan
sesudah diberikan penyuluhan.
e. Melakukan kegiatan penyuluhan tentang gizi seimbang sebelum dan
sesudah diberikan penyuluhan.
f. Melakukan kegiatan penyuluhan tentang anemia pada remaja putri
sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan.
g. Melakukan kegiatan penyuluhan tentang 1000 HPK sebelum dan
sesudah diberikan penyuluhan.
h. Melakukan kegiatan penyuluhan tentang stunting sebelum dan sesudah
diberikan penyuluhan.
i. Melakukan kegiatan penyuluhan tentang pemberian makanan
tambahan pada balita.
j. Melalukan penanaman Toga pada lahan posko
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Mendapat banyak mengalaman dan wawasan baru selama KKL berlangsung,
seperti semakin mahir melakukan konseling dan penyuluhan pada klien atau
kelompok sasaran tertentu. Mampu melakukan pengumpulan, pengolahan,
analisa serta mampu mengenal masalah dan penyebab masalah, serta mampu
melakukan program intervensi gizi secara tepat dan efektif.
2. Bagi Masyarakat
Memberikan informasi dan menambah wawasan kepada masyarakat, sehingga
dapat dilakukan upaya pencegahan terjadinya gizi stunting dan menjaga status
gizi masyarakat.
3
3. Bagi Institusi
Dapat menambah informasi bagaimana kondisi di lokasi secara lebih detail,
sehingga diharapkan dapat meminimalisir permasalahan lain yang ada
dimasyarakat. Terutama dapat menyusun rencana perbaikan gizi dalam
program gizi dan kesehatan masyarakat.
D. Ruang Lingkup
Pelaksanaan kegiatan intervensi gizi sesuai dengan Kerangka Kualiffikasi
Nasional Indonesia (KKNI) yang merupakan gambaran tentag Kewenangan, Peran,
Learning Outcome Dari Lulusan Program Studi Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika.
Program Pendidikan Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika ini untuk mencapai
kompetensi lulusan Program Studi Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika yang disusun
oleh Asosiasi Institusi Pendidikan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI).
4
BAB II
METODE PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Desain
Praktik kerja lapangan ini melakukan beberapa kegiatan diantaranya penyuluhan
dan konseling terhadap kasus-kasus yang ada di lapangan dengan desain crossectional yaitu
kegiatan dilakukan dalam periode waktu tertentu.
C. Jenis Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan di Desa Pinangan terdiri dari
beberapa kegiatan diantaranya penyuluhan tentang gizi seimbang, anemia, 1000 HPK,
stunting dan Asi Ekslusif.
D. Langkah Pelaksanaan
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan di Desa Pinangan dilakukan dengan melihat data
awal untuk mengkaji permasalahan yang terdapat dilapangan. Setelah dilakukan
pengamatan barulah disusun program-program yang akan dilakukan. Pelaksanaan MMD
dilakukan setelah mahasiswa menyusun program kegiatan tujuan pelaksanaan MMD
supaya masyarakat mengetahui maksud dan tujuan pelaksanaan KKL yang akan dilakukan
juga dapat memperoleh dukungan dan kerjasama yang baik dengan masyarakat. Setelah
kegiatan diketahui dan disetujui oleh masyarakat mahasiswa mulai menjalankan beberapa
program diantaranya yaitu penyuluhan dan penanggulangan kasus melalui konseling.
E. Instrument Media
Media yang digunakan dalam Kuliah Kerja Lapangan di Desa Pinangan terdiri dari
formulir asuhan gizi dan leaflet untuk konseling, poster, Power Point dan soal pretest dan
posttest untuk diklat. Serta beberapa alat lain yang diperlukan diantaranya pulpen, kertas
dan alat antropometri ( microtois, timbang manual, pita LILA)
5
F. Monitoring Dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi program yang telah dilakukan berbeda antar kegiatan.
Kegiatan penyuluhan dilakukan monitoring dan evaluasi dalam sekali pelaksanaan yaitu
dengan melakukan penilaian terhadap perubahan pengetahuan sebelum dengan sesudah
penyuluhan dilakukan. Sedangkan konseling perlu beberapa hari untuk dilakukan
monitoring dan evaluasi guna melihat perubahan sikap dan pola hidup klien yang menjadi
target konseling.
1) Penyuluhan
a. Gizi Seimbang
Tempat penyuluhan : Desa Pinangan
Waktu penyuluhan : 6 Maret 2023, Pukul 10:00
Sasaran penyuluhan : ibu menyusui dan anak-anak
Peserta yang hadir : 20 orang
Monitoring : Porsi makan dan frekuensi makan
Evaluasi : Untuk evaluasi tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah
penyuluhan gizi seimbang dilihat melalui soal pre dan post test. Untuk pengetahuan
sebelum penyuluhan diperoleh dari soal pre test dengan kategori baik sebanyak 50%
dan kurang sebanyak 50%. Sedangkan untuk pengetahuan sesudah penyuluhan yang
diperoleh dari soal post-test meningkat dari sebelumnya dengan kategori baik
sebanyak 75% dan kurang sebanyak 25%.
b. 1000 HPK
Tempat penyuluhan : Desa Pinangan
Waktu penyuluhan : 6 Maret 2023 , Pukul 10:35
Sasaran penyuluhan : Ibu hamil
Peserta yang hadir : 12 orang
Monitoring : Pola konsumsi dan kebiasaan hidup bersih
Evaluasi : Untuk evaluasi tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah
penyuluhan 1000 HPK dilihat melalui soal pre dan post test. Untuk pengetahuan
sebelum penyuluhan diperoleh dari soal pre test dengan kategori baik sebanyak
6
41,7% dan kurang sebanyak 58,3%. Sedangkan untuk pengetahuan sesudah
penyuluhan yang diperoleh dari soal post-test meningkat dari sebelumnya dengan
kategori baik sebanyak 58,3% dan kurang sebanyak 41,7%.
c. Stunting
Tempat penyuluhan : Desa Pinangan
Waktu penyuluhan : 6 Maret 2023, pukul 11:00
Sasaran penyuluhan : Ibu balita
Peserta yang hadir : 12 orang
Monitoring : Tinggi badan dan pola makan
Evaluasi : Untuk evaluasi tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah
penyuluhan tentang stunting dilihat melalui soal pre dan post test. Untuk
pengetahuan sebelum penyuluhan diperoleh dari soal pre test dengan kategori baik
sebanyak 58,3% dan kurang sebanyak 41,7%. Sedangkan untuk pengetahuan
sesudah penyuluhan yang diperoleh dari soal post-test meningkat dari sebelumnya
dengan kategori baik sebanyak 91,7% dan kurang sebanyak 8,3%.
d. Anemia
Tempat penyuluhan : Desa Pinangan
Waktu penyuluhan : 11 Maret 2023, pukul 09:00
Sasaran penyuluhan : Remaja
Peserta yang hadir : 30 orang
Monitoring : Bahan pangan yang dikonsumsi tinggi Fe
Evaluasi : Untuk evaluasi tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah
penyuluhan tentang anemia dilihat melalui soal pre dan post test. Untuk
pengetahuan sebelum penyuluhan diperoleh dari soal pre test dengan kategori baik
sebanyak 20% dan kurang sebanyak 80%. Sedangkan untuk pengetahuan sesudah
penyuluhan yang diperoleh dari soal post-test meningkat dari sebelumnya dengan
kategori baik sebanyak 50% dan kurang sebanyak 50%.
7
BAB III
HASIL KEGIATAN INTERVENSI GIZI
A. Hasil Screening
Kecamatan :
Desa :
8
B. Musyawarah Masyarakat Desa/Lokakarya Mini (lokmin)
1) Musyawarah Masyarakat Desa
Musyawarah masyarakat desa dilakukan pada tanggal 3 Maret 2022 untuk
mendiskusikan dan memaparkan tujuan KKL MIGM sehinggaa diperoleh rancangan kegiatan
selama KKL. Kegiatan yang dilakukan selama tiga minggu tersebut adalah Asuhan Gizi pada
masyarakat yang dilakukan pada minggu pertama hingga minggu ketiga yang terdiri dari
penyuluhan dan konseling kasus yang ada di masyarakat.
1 Baik 10 50
2 Kurang Baik 10 50
Jumlah 20 100
1 Baik 15 75
2 Kurang Baik 5 25
Jumlah 20 100
9
2) 1000 HPK
Tabel 3. Hasil Pre test 1000 HPK
No Tingkat Pengetahuan Jumlah (N) %
1 Baik 5 41,7
Jumlah 12 100
1 Baik 7 58,3
Jumlah 12 100
Evaluasi tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan 1000 HPK dilihat
melalui soal pre dan post test. Untuk pengetahuan sebelum penyuluhan diperoleh dari soal
pre test dengan kategori baik sebanyak 41,7% dan kurang sebanyak 58,3%. Sedangkan untuk
pengetahuan sesudah penyuluhan yang diperoleh dari soal post-test meningkat dari
sebelumnya dengan kategori baik sebanyak 58,3% dan kurang sebanyak 41,7%.
10
3) Stunting
Tabel 5. Hasil Pre test Stunting
No Tingkat Pengetahuan Jumlah (N) %
1 Baik 7 58,3
Jumlah 12 100
1 Baik 11 91,7
Jumlah 12 100
11
4) Anemia
Tabel 7. Hasil Pre test Anemia
No Tingkat Pengetahuan Jumlah (N) %
1 Baik 5 20
2 Kurang Baik 20 80
Jumlah 30 100
1 Baik 15 50
2 Kurang Baik 15 50
Jumlah 30 100
Evaluasi tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan tentang anemia dilihat
melalui soal pre dan post test. Untuk pengetahuan sebelum penyuluhan diperoleh dari soal
pre test dengan kategori baik sebanyak 20% dan kurang sebanyak 80%. Sedangkan untuk
pengetahuan sesudah penyuluhan yang diperoleh dari soal post-test meningkat dari
sebelumnya dengan kategori baik sebanyak 50% dan kurang sebanyak 50%.
12
D. Asuhan Gizi
2. Riwayat Penyakit
-
3. Kebiasaan Makan
- Pasien makan makanan pokok 3 kali sehari, dengan berat 100 - 150 gr per
kali makan
- Pasien menyukai semua jenis sayuran kecuali sayuran sawi
- Pasien suka makanan cepat saji seperti mie instan
- Pasien menambahkan penyedap dalam makanan
- Pasien suka mengonsumsi semua jenis buah
- Pasien jarang minum air putih
4. Riwayat makan
Pagi: Nasi putih (100gr)
Bening bayam jagung
Ikan goreng
selingan: -
Siang: nasi putih (100gr)
Tumis kangkung
Ikan goreng
selingan: bubur kacang hijau
Malam: nasi putih (100gr)
13
Tempe goreng
Masam jing
5. Antropometri
LILA : 28 cm
BB : 65 kg
TB : 155
6. Fisik/klinis
a. Fisik
Lemas
Pusing
Mual -
B. Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
Pasien jarang Kurangnya pengetahuan Pemberian makanan harus
mengkonsumsi air dan kesadaran tentang diperhatikan khususnya
putih, dan pasien juga makanan yang sebaiknya pada ibu IMD yang harus
suka mengkonsumsi dikonsumsi memberikan ASI kepada
mie instan anaknya
C. Intervensi Gizi
2. Riwayat Penyakit
-
3. Kebiasaan Makan
- Pasien sering mengkonsumsi junk food atau minuman manis
- Pasien sangat jarang makan sayur
- Pasien tidak telalu sering makan buah
- Pasien sangat menyukai makan yang berlemak
- Pasien tidak jarang mengkonsumsi TTD
4. Riwayat makan
Pagi : Nasi putih (50gr), telur balado (60gr)
selingan: -
Siang: Nasi putih (50gr), ikan goreng (50gr)
selingan: Donat isi keju (100gr)
Malam: Roti bakar keju, es lemon tea
5. Antropometri
LILA : 22,6
BB : 40 kg
TB : 148 cm
15
6. Fisik/klinis
a. Fisik
Lemas
Pusing -
Pucat
Mual -
B. Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
Pasien sering mengkonsumsi Kurangnya pengetahuan Praktek pemberian
makanan siap saji,menyukai pemberian TTD makanan TTD pada
makanan berlemak dan Kurangnya mengatur pola remaja serta
jarang mengkonsumsi sayur. makan dengan gizi mengatur pola makan
Pasien juga jarang seimbang yang sehat
mengkonsumsi TTD
C. Intervensi Gizi
a. Jenis Diet : TETP
b. Bentuk Makanan : Makanan Biasa
c. Rute Pemberian : Oral
d. Frekuensi : 3x Utama 2x Selingan
e. Edukasi :
Mengedukasi pasien agar merubah pola makan
Memeberi penejelasan tentang pentingnya TTD
D. Monitoring dan Evaluasi
- Pemberian TTD
- Pola makan
- Perubahan perilaku
16
2) Tugas Individu
1) Klien Elva Sardaya
NUTRITION CARE PROCESS (NCP)
1. Assessment Nutrisi
1. Identitas Pasien
c. Nama : Ipak Khafini (Balita Stunting)
Umur : 4 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan :-
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :-
Suku : gayo
Agama : Islam
BB : 10,7 kg
TB : 90 cm
2. Riwayat Penyakit
-
3. Kebiasaan Makan
- Pasien makan makanan pokok 2 kali sehari, dengan berat 100 gr per kali
makan
- Pasien tidak suka mengonsumsi sayuran
- Pasien suka makan snack seperti roti atb
- Suka mengonsumsi susu formula
- Pasien jarang mengonsumsi ikan, seminggu ada 3 kali
4. Riwayat makan
Pagi: kue bolu kering (50gr)
selingan: -
Siang: nasi putih (100gr)
selingan: pisang (100gr)
Malam: nasi putih (100gr), sayur bening bayam jagung (75gr)
5. Antropometri
LILA : 11 cm
BB : 10,7 kg
TB : 170
17
6. Fisik/klinis
b. Fisik
Lemas
Pusing -
Pucat
Mual -
D. Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
Tingginya Kurangnya pengetahuan Praktek pemberian
Prevalensi/proporsi balita dan kesadaran keluarga makanan pada balita tidak
stunting di wilayah kerja tentang balita stunting sesuai dengan kebutuhan
puskesmas kebayakan Kebersihan lingkungan baik dari segi bentuk,
terkhusus dipinangan dan kebersihan anak serta konsistensi frekuensi dan
tahun 2023 pemberian makan yang jumlah.
kurang tepat.
E. Intervensi Gizi
-Antropometri
-Asupan makan
-Perubahan perilaku
18
2. Assessment Nutrisi
1. Identitas Pasien
Nama : Susilawati (Remaja Anemia)
Umur : 16 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :-
Suku : Aceh
Agama : Islam
BB : 40 kg
TB : 148 cm
3. Riwayat Penyakit
-
4. Kebiasaan Makan
- Klien makan makanan pokok 3 kali sehari, dengan berat 100 gr per kali
makan disertai dengan lauk hewani seperti ayam, telur atau ikan.
- Klien tidak suka mengonsumsi sayuran serta tahu
- Klien suka mengonsumsi jajanan, gorengan
- Klien tidak suka mengonsumsi buah-buahan
- Klien sangat suka mengonsumsi teh atau kopi
5. Riwayat makan
Pagi: risol (100gr), teh (120 ml)
selingan: siomay (100gr)
Siang: nasi putih (100gr), telur goreng (50gr), tempe goreng (50gr)
selingan: pisang goreng (100gr)
Malam: nasi goreng (100gr)
6. Antropometri
BB : 40 kg
TB : 148 cm
7. Fisik/klinis
c. Fisik
Lemas
19
Pusing
Pucat -
Mual -
Hb 11 gr/dl
F. Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Sympthom
Perubahan nilai Berkaitan dengan kondisi Ditandai dengan kadar
laboratorium terkait zat fisik klien pusing dan haemoglobin dalam tubuh
gizi sering lemas 11 gr/dl (rendah)
G. Intervensi Gizi
-Antropometri
-Asupan makan
-Perubahan perilaku
20
3. Identitas Pasien
Nama : Tawarni (Remaja)
Umur : 18 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :-
Suku : gayo
Agama : Islam
BB : 44 kg
TB : 157 cm
Riwayat Penyakit
Kebiasaan Makan
- Klien makan makanan pokok 3 kali sehari, dengan berat 50-75 gr per kali
makan.
- Klien tidak suka mengonsumsi sayuran
- Klien suka mengonsumsi jajanan, makanan cepat saji dan lainnya
- Klien suka mengonsumsi buah-buahan terutama buah alpukat dan jambu biji
- Klien sangat suka mengonsumsi minuman kemasan
Riwayat makan
21
Antropometri
BB : 44 kg
TB : 157 cm
IMT : 17,8 kg/m² (underweight)
Fisik/klinis
d. Fisik
Lemas -
Pusing
Pucat -
Mual -
B. Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Sympthom
berat badan kurang Berkaitan dengan klien Ditandai dengan IMT 17,8
(underweight) sering merasa pusing kg/m² (underweight)
C. Intervensi Gizi
a. Jenis Diet : TKTP
b. Bentuk Makanan : Makanan Biasa
c. Rute Pemberian : Oral
d. Frekuensi : 3x Utama 2x Selingan
e. Edukasi :
Konseling terhadap remaja putri tentang pengaturan pola makan yang sehat
dan seimbang
Penyediaan sarana dan media kie
D. Monitoring dan Evaluasi
-Antropometri
-Asupan makan
-Perubahan perilaku
22
4. Assessment Nutrisi
1. Identitas Pasien
c. Nama : Mutia Desiana (Ibu hamil anemia)
Umur : 31tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pegawai Bank
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :-
Suku : Aceh
Agama : Islam
BB : 54 kg
TB : 160 cm
5. Riwayat Penyakit
-
6. Kebiasaan Makan
- Pasien makan makanan pokok 3 kali sehari
- Pasie suka mengonsumsi sayuran dan buah
- Pasien tidak suka protein hewani
- Karena lelah bekerja pasien sering mengonsumsi makanan ringan
- Pasien jarang mengonsumsi TTD
7. Riwayat makan
Pagi: nasi putih (50gr), Terong balado (30 gr ) Susu ibu hamil (100 gr)
selingan: buah semangka ( 100 gr)
Siang: Biskuit (300 gr)
selingan: -
Malam: nasi putih (50gr), ayam bacem (100gr) sayur pakis (20gr)
8. Antropometri
Lila : 26 cm
BB : 54 kg
TB : 160 cm
23
9. Fisik/klinis
Lemas
Pusing -
Pucat
Mual
D. Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
Pasien mengalami anemia Kurang nya mengatur Praktek pemberian PMT
dikarenakan pola makan asupan makan yang dan TTD untuk ibu hamil
yang tidak teratur dan bergizi seimbang
aktivitas yang berlebihan dan pemberian TTD
serta kurangnya
mengkonsumsi TTD
E. Intervensi Gizi
a. Jenis Diet :-
b. Bentuk Makanan :-
c. Rute Pemberian :-
d. Frekuensi :-
e. Edukasi :
Konseling terhadap ibu hamil tentang pemberian makanan bergizi seimbang
Mengurangi aktivitas fisik
Penyediaan TTD
D. Monitoring dan Evaluasi
-Antropometri
-Pengukuran Lila
24
5. Assessment Nutrisi
1. Identitas Pasien
b. Nama : Sastri (Ibu hamil KEK)
Umur : 27 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :
Suku : Aceh
Agama : Islam
BB : 45 kg
TB : 155 cm
2. Riwayat Penyakit
-
3. Kebiasaan Makan
- Pasien makan makanan pokok 3 kali sehari
- Pasien kurang mengonsumsi sumber protein
- Pasien suka makanan gorengan
- Pasien suka mengkonsumsi sayur
- Pasien suka minum minuman manis
4. Riwayat makan
Pagi: Nasi putih (50gr), telur orak arik(20 gr), teh hangat (100gr)
selingan: -
Siang: nasi putih (50gr),cumi asin (30gr)
Malam: nasi goreng (50gr), teri balado(20gr), kol tumis(30gr)
5. Antropometri
Lila : 22,5 cm
BB : 45 kg
TB : 155 cm
25
6. Fisik/klinis
Lemas -
Pusing -
Pucat -
Mual -
7. Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
BIbu mengalami kekurangan F. Kurangnya ekonomi G. Asupan makanan harus
energi kronis di akibatkan keluarga untuk memenuhi diperhatikan khususnya
kurangnya mengkonsumsi kebutuhan gizi ibu. pemberian sumber protein
sumber protein baik
hewani maupun nabati
8. Intervensi Gizi
a. Jenis Diet :-
b. Bentuk Makanan :-
c. Rute Pemberian :-
d. Frekuensi :
e. Edukasi :
Konseling terhadap ibu hami KEK tentang makanan yang tepat untuk
dikonsumsi sesuai dan untuk menaikkan berat badan
Memberikan edukasi dengan mengubah pola hidup sehat dengan konsumsi
gizi seimbang, pola istirahat cukup dan aktivitas fisik teratur.
Tetap mengkonsumsi secara rutin TTD
D. Monitoring dan Evaluasi
26
6. Assessment Nutrisi
1. Identitas Pasien
Nama : Yurnita (Lansia)
Umur : 61 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan : Hipertensi
Suku : gayo
Agama : Islam
TD : 150/80 mmHg
BB : 75 kg
TB : 158 cm
Riwayat Penyakit
- Hipertensi
Kebiasaan Makan
- Pasien makan makanan pokok 3 kali sehari, dengan berat 100 - 150 gr per
kali makan
- Pasien hanya menyukai sayuran kangkung
- Pasien suka makanan berlemak seperti gorengan dan gulai bersantan
- Pasien suka menambahkan penyedap dalam makanan
- Pasien jarang mengonsumsi buah
Riwayat makan
Pagi: Nasi putih (150gr)
Tumis kangkung
Ikan balado
selingan: -
Siang: nasi putih (100gr)
Ikan balado
selingan: gorengan
Malam: nasi putih (100gr)
Tempe goreng
Gulai udang lemak
27
Antropometri
LILA : 30 cm
BB : 75 kg
TB : 158
Fisik/klinis
e. Fisik
Lemas
Pusing
TD 150/80 mmHg
Mual -
D. Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
BBanyaknya lansia yang Kurangnya pengetahuan Pemberian makanan harus
menderita hipertensi di dan kesadaran keluarga diperhatikan khususnya
wilayah kerja puskesmas tentang makanan kepada lansia
kebayakan terkhusus
dipinangan tahun 2023
C. Intervensi Gizi
a. Jenis Diet : Rendah Natrium
b. Bentuk Makanan : Makanan Biasa
c. Rute Pemberian : Oral
d. Frekuensi : 3x Utama 2x Selingan
e. Edukasi :
Konseling terhadap ibu lansia tentang makanan yang tepat untuk dikonsumsi
sesuai penyakit hipertensi
Menghindari makanan yang berlemak dan penyedap
Tetap melakukan pengontrolan tekanan darah keposyandu
D. Monitoring dan Evaluasi
-Asupan makanan yang sesuai
-Perubahan perilaku terhadap makanan
28
7. Assessment Nutrisi
a. Identitas Pasien
Umur : 36 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan : Hipertensi
Suku : Aceh
Agama : Islam
BB : 65 kg
TB : 155 cm
Riwayat Penyakit
Kebiasaan Makan
- Pasien makan makanan pokok 3 kali sehari, dengan berat 100 - 150 gr per
kali makan
- Pasien menyukai semua jenis sayuran kecuali sayuran sawi
- Pasien suka makanan cepat saji seperti mie instan
- Pasien menambahkan penyedap dalam makanan
- Pasien suka mengonsumsi semua jenis buah
- Pasien jarang minum air putih
Riwayat makan
29
Antropometri
LILA : 28 cm
BB : 65 kg
TB : 155
Fisik/klinis
f. Fisik
Lemas
Pusing
Mual -
D. Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
Pasien jarang Kurangnya pengetahuan Pemberian makanan harus
mengkonsumsi air dan kesadaran tentang diperhatikan khususnya
putih, dan pasien juga makanan yang sebaiknya pada ibu IMD yang harus
suka mengkonsumsi dikonsumsi memberikan ASI kepada
mie instan anaknya
E. Intervensi Gizi
a. Jenis Diet : TETP
b. Bentuk Makanan : Makanan Biasa
c. Rute Pemberian : Oral
d. Frekuensi : 3x Utama 2x Selingan
e. Edukasi :
Konseling terhadap ibu IMD tentang makanan yang tepat untuk dikonsumsi
sesuai
Menghindari makanan yang cepat saji seperti mie instan
Memperbanyak minum air putih
D. Monitoring dan Evaluasi
-Asupan makan yang sesuai
-Perubahan perilaku terhadap makanan
30
8. Assessment Nutrisi
1. Identitas Pasien
Nama : Kayesha Asma Fatina (Bayi Asi Ekslusif )
Umur : 1 Bulan
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan :-
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :-
Suku : gayo
Agama : Islam
BB : 4,8 kg
TB : 59,5 cm
Riwayat Penyakit
Kebiasaan Makan
- Pasien minum Asi 8-10 kali sehari, dengan durasi 10 menit per kali menyusu
Riwayat makan
Asi Esklusif
Antropometri
LILA : 11 cm
BB : 4,8 kg
TB : 59,5 cm
31
Fisik/klinis
Lemas -
Pusing -
Pucat -
Mual -
F. Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
- - -
G. Intervensi Gizi
a. Jenis Diet :-
b. Bentuk Makanan :-
c. Rute Pemberian :-
d. Frekuensi :-
e. Edukasi :-
Konseling terhadap ibu bayi Asi Ekslusif tentang pemberian Asi Eklusif
Tetap melakukan pengontrolan keposyandu
D. Monitoring dan Evaluasi
-Antropometri
32
2) Klien Aisha Irfani
NUTRITION CARE PROCESS (NCP)
1. Assessment Nutrisi
Identitas Pasien
Umur : 4 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan :-
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :-
Suku : gayo
Agama : Islam
BB : 10,7 kg
TB : 90 cm
Riwayat Penyakit
-
Kebiasaan Makan
- Pasien makan makanan pokok 2 kali sehari, dengan berat 100 gr per kali
makan
- Pasien tidak suka mengonsumsi sayuran
- Pasien suka makan snack seperti roti atb
- Suka mengonsumsi susu formula
- Pasien jarang mengonsumsi ikan, seminggu ada 3 kali
Riwayat makan
Pagi: kue bolu kering (50gr)
selingan: -
Siang: nasi putih (100gr)
selingan: pisang (100gr)
Malam: nasi putih (100gr), sayur bening bayam jagung (75gr)
Antropometri
LILA : 11 cm
BB : 10,7 kg
TB : 170
33
Fisik/klinis
Fisik
Lemas
Pusing -
Pucat
Mual -
Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
Tingginya Kurangnya pengetahuan Praktek pemberian
Prevalensi/proporsi balita dan kesadaran keluarga makanan pada balita tidak
stunting di wilayah kerja tentang balita stunting sesuai dengan kebutuhan
puskesmas kebayakan Kebersihan lingkungan baik dari segi bentuk,
terkhusus dipinangan dan kebersihan anak serta konsistensi frekuensi dan
tahun 2023 pemberian makan yang jumlah.
kurang tepat.
Intervensi Gizi
a. Jenis Diet : TETP
b. Bentuk Makanan : Makanan Biasa
c. Rute Pemberian : Oral
d. Frekuensi : 3x Utama 2x Selingan
e. Edukasi :
Konseling terhadap ibu balita stunting tentang pemberian makan ynag tepat
sesuai dengan umur
Tetap melakukan pengontrolan keposyandu
Penyediaan sarana dan media kie
D. Monitoring dan Evaluasi
-Antropometri
-Asupan makan
-Perubahan perilaku
34
2. Assessment Nutrisi
Identitas Pasien
Nama : Susilawati (Remaja Anemia)
Umur : 16 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :-
Suku : Aceh
Agama : Islam
BB : 40 kg
TB : 148 cm
Riwayat Penyakit
-
Kebiasaan Makan
- Klien makan makanan pokok 3 kali sehari, dengan berat 100 gr per kali
makan disertai dengan lauk hewani seperti ayam, telur atau ikan.
- Klien tidak suka mengonsumsi sayuran serta tahu
- Klien suka mengonsumsi jajanan, gorengan
- Klien tidak suka mengonsumsi buah-buahan
- Klien sangat suka mengonsumsi teh atau kopi
Riwayat makan
35
Fisik/klinis
Fisik
Lemas
Pusing
Pucat -
Mual -
Hb 11 gr/dl
H. Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Sympthom
Perubahan nilai Berkaitan dengan kondisi Ditandai dengan kadar
laboratorium terkait zat fisik klien pusing dan haemoglobin dalam tubuh
gizi sering lemas 11 gr/dl (rendah)
I. Intervensi Gizi
-Antropometri
-Asupan makan
-Perubahan perilaku
36
3. Identitas Pasien
Nama : Tawarni (Remaja)
Umur : 18 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :-
Suku : gayo
Agama : Islam
BB : 44 kg
TB : 157 cm
Riwayat Penyakit
Kebiasaan Makan
- Klien makan makanan pokok 3 kali sehari, dengan berat 50-75 gr per kali
makan.
- Klien tidak suka mengonsumsi sayuran
- Klien suka mengonsumsi jajanan, makanan cepat saji dan lainnya
- Klien suka mengonsumsi buah-buahan terutama buah alpukat dan jambu biji
- Klien sangat suka mengonsumsi minuman kemasan
Riwayat makan
37
Antropometri
BB : 44 kg
TB : 157 cm
IMT : 17,8 kg/m² (underweight)
Fisik/klinis
g. Fisik
Lemas -
Pusing
Pucat -
Mual -
E. Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Sympthom
berat badan kurang Berkaitan dengan klien Ditandai dengan IMT 17,8
(underweight) sering merasa pusing kg/m² (underweight)
F. Intervensi Gizi
a. Jenis Diet : TKTP
b. Bentuk Makanan : Makanan Biasa
c. Rute Pemberian : Oral
d. Frekuensi : 3x Utama 2x Selingan
e. Edukasi :
Konseling terhadap remaja putri tentang pengaturan pola makan yang sehat
dan seimbang
Penyediaan sarana dan media kie
D. Monitoring dan Evaluasi
-Antropometri
-Asupan makan
-Perubahan perilaku
38
4.Assessment Nutrisi
Identitas Pasien
d. Nama : Mutia Desiana (Ibu hamil anemia)
Umur : 31tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pegawai Bank
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :-
Suku : Aceh
Agama : Islam
BB : 54 kg
TB : 160 cm
Riwayat Penyakit
-
Kebiasaan Makan
- Pasien makan makanan pokok 3 kali sehari
- Pasie suka mengonsumsi sayuran dan buah
- Pasien tidak suka protein hewani
- Karena lelah bekerja pasien sering mengonsumsi makanan ringan
- Pasien jarang mengonsumsi TTD
Riwayat makan
Pagi: nasi putih (50gr), Terong balado (30 gr ) Susu ibu hamil (100 gr)
selingan: buah semangka ( 100 gr)
Siang: Biskuit (300 gr)
selingan: -
Malam: nasi putih (50gr), ayam bacem (100gr) sayur pakis (20gr)
Antropometri
Lila : 26 cm
BB : 54 kg
TB : 160 cm
39
d. Fisik/klinis
Lemas
Pusing -
Pucat
Mual
Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
Pasien mengalami anemia Kurang nya mengatur Praktek pemberian PMT
dikarenakan pola makan asupan makan yang dan TTD untuk ibu hamil
yang tidak teratur dan bergizi seimbang
aktivitas yang berlebihan dan pemberian TTD
serta kurangnya
mengkonsumsi TTD
Intervensi Gizi
a. Jenis Diet :-
b. Bentuk Makanan :-
c. Rute Pemberian :-
d. Frekuensi :-
e. Edukasi :
Konseling terhadap ibu hamil tentang pemberian makanan bergizi seimbang
Mengurangi aktivitas fisik
Penyediaan TTD
D. Monitoring dan Evaluasi
-Antropometri
-Pengukuran Lila
40
5.Assessment Nutrisi
Identitas Pasien
Nama : Sastri (Ibu hamil KEK)
Umur : 27 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :
Suku : Aceh
Agama : Islam
BB : 45 kg
TB : 155 cm
Riwayat Penyakit
-
Kebiasaan Makan
- Pasien makan makanan pokok 3 kali sehari
- Pasien kurang mengonsumsi sumber protein
- Pasien suka makanan gorengan
- Pasien suka mengkonsumsi sayur
- Pasien suka minum minuman manis
Riwayat makan
Pagi: Nasi putih (50gr), telur orak arik(20 gr), teh hangat (100gr)
selingan: -
Siang: nasi putih (50gr),cumi asin (30gr)
Malam: nasi goreng (50gr), teri balado(20gr), kol tumis(30gr)
Antropometri
Lila : 22,5 cm
BB : 45 kg
TB : 155 cm
41
Fisik/klinis
Lemas -
Pusing -
Pucat -
Mual -
Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
BIbu mengalami kekurangan H. Kurangnya ekonomi I. Asupan makanan harus
energi kronis di akibatkan keluarga untuk memenuhi diperhatikan khususnya
kurangnya mengkonsumsi kebutuhan gizi ibu. pemberian sumber protein
sumber protein baik
hewani maupun nabati
Intervensi Gizi
a. Jenis Diet :-
b. Bentuk Makanan :-
c. Rute Pemberian :-
d. Frekuensi :
e. Edukasi :
Konseling terhadap ibu hami KEK tentang makanan yang tepat untuk
dikonsumsi sesuai dan untuk menaikkan berat badan
Memberikan edukasi dengan mengubah pola hidup sehat dengan konsumsi
gizi seimbang, pola istirahat cukup dan aktivitas fisik teratur.
Tetap mengkonsumsi secara rutin TTD
D. Monitoring dan Evaluasi
42
6.Assessment Nutrisi
Identitas Pasien
Nama : Yurnita (Lansia)
Umur : 61 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan : Hipertensi
Suku : gayo
Agama : Islam
TD : 150/80 mmHg
BB : 75 kg
TB : 158 cm
Riwayat Penyakit
- Hipertensi
Kebiasaan Makan
- Pasien makan makanan pokok 3 kali sehari, dengan berat 100 - 150 gr per
kali makan
- Pasien hanya menyukai sayuran kangkung
- Pasien suka makanan berlemak seperti gorengan dan gulai bersantan
- Pasien suka menambahkan penyedap dalam makanan
- Pasien jarang mengonsumsi buah
Riwayat makan
Pagi: Nasi putih (150gr)
Tumis kangkung
Ikan balado
selingan: -
Siang: nasi putih (100gr)
Ikan balado
selingan: gorengan
Malam: nasi putih (100gr)
Tempe goreng
Gulai udang lemak
43
Antropometri
LILA : 30 cm
BB : 75 kg
TB : 158
Fisik/klinis
h. Fisik
Lemas
Pusing
TD 150/80 mmHg
Mual -
Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
BBanyaknya lansia yang Kurangnya pengetahuan Pemberian makanan harus
menderita hipertensi di dan kesadaran keluarga diperhatikan khususnya
wilayah kerja puskesmas tentang makanan kepada lansia
kebayakan terkhusus
dipinangan tahun 2023
Intervensi Gizi
a. Jenis Diet : Rendah Natrium
b. Bentuk Makanan : Makanan Biasa
c. Rute Pemberian : Oral
d. Frekuensi : 3x Utama 2x Selingan
e. Edukasi :
Konseling terhadap ibu lansia tentang makanan yang tepat untuk dikonsumsi
sesuai penyakit hipertensi
Menghindari makanan yang berlemak dan penyedap
Tetap melakukan pengontrolan tekanan darah keposyandu
D. Monitoring dan Evaluasi
-Asupan makanan yang sesuai
-Perubahan perilaku terhadap makanan
44
7.Assessment Nutrisi
1. Identitas Pasien
Umur : 36 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan : Hipertensi
Suku : Aceh
Agama : Islam
BB : 65 kg
TB : 155 cm
Riwayat Penyakit
-
Kebiasaan Makan
- Pasien makan makanan pokok 3 kali sehari, dengan berat 100 - 150 gr per
kali makan
- Pasien menyukai semua jenis sayuran kecuali sayuran sawi
- Pasien suka makanan cepat saji seperti mie instan
- Pasien menambahkan penyedap dalam makanan
- Pasien suka mengonsumsi semua jenis buah
- Pasien jarang minum air putih
Riwayat makan
45
Antropometri
LILA : 28 cm
BB : 65 kg
TB : 155
Fisik/klinis
i. Fisik
Lemas
Pusing
Mual -
Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
Pasien jarang Kurangnya pengetahuan Pemberian makanan harus
mengkonsumsi air dan kesadaran tentang diperhatikan khususnya
putih, dan pasien juga makanan yang sebaiknya pada ibu IMD yang harus
suka mengkonsumsi dikonsumsi memberikan ASI kepada
mie instan anaknya
Intervensi Gizi
a. Jenis Diet : TETP
b. Bentuk Makanan : Makanan Biasa
c. Rute Pemberian : Oral
d. Frekuensi : 3x Utama 2x Selingan
e. Edukasi :
Konseling terhadap ibu IMD tentang makanan yang tepat untuk dikonsumsi
sesuai
Menghindari makanan yang cepat saji seperti mie instan
Memperbanyak minum air putih
D. Monitoring dan Evaluasi
-Asupan makan yang sesuai
-Perubahan perilaku terhadap makanan
46
8. Assessment Nutrisi
Identitas Pasien
Nama : Kayesha Asma Fatina (Bayi Asi Ekslusif )
Umur : 1 Bulan
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan :-
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :-
Suku : gayo
Agama : Islam
BB : 4,8 kg
TB : 59,5 cm
Riwayat Penyakit
Kebiasaan Makan
- Pasien minum Asi 8-10 kali sehari, dengan durasi 10 menit per kali menyusu
Riwayat makan
Asi Esklusif
Antropometri
LILA : 11 cm
BB : 4,8 kg
TB : 59,5 cm
47
Fisik/klinis
Lemas -
Pusing -
Pucat -
Mual -
Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
- - -
H. Intervensi Gizi
a. Jenis Diet :-
b. Bentuk Makanan :-
c. Rute Pemberian :-
d. Frekuensi :-
e. Edukasi :-
Konseling terhadap ibu bayi Asi Ekslusif tentang pemberian Asi Eklusif
Tetap melakukan pengontrolan keposyandu
D. Monitoring dan Evaluasi
-Antropometri
48
3) Klien Fera Lulu
NUTRITION CARE PROCESS (NCP)
1.Assessment Nutrisi
Identitas Pasien
e. Nama : Ipak Khafini (Balita Stunting)
Umur : 4 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan :-
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :-
Suku : gayo
Agama : Islam
BB : 10,7 kg
TB : 90 cm
Riwayat Penyakit
-
Kebiasaan Makan
- Pasien makan makanan pokok 2 kali sehari, dengan berat 100 gr per kali
makan
- Pasien tidak suka mengonsumsi sayuran
- Pasien suka makan snack seperti roti atb
- Suka mengonsumsi susu formula
- Pasien jarang mengonsumsi ikan, seminggu ada 3 kali
Riwayat makan
Pagi: kue bolu kering (50gr)
selingan: -
Siang: nasi putih (100gr)
selingan: pisang (100gr)
Malam: nasi putih (100gr), sayur bening bayam jagung (75gr)
Antropometri
LILA : 11 cm
BB : 10,7 kg
TB : 170
49
Fisik/klinis
Fisik
Lemas
Pusing -
Pucat
Mual -
Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
Tingginya Kurangnya pengetahuan Praktek pemberian
Prevalensi/proporsi balita dan kesadaran keluarga makanan pada balita tidak
stunting di wilayah kerja tentang balita stunting sesuai dengan kebutuhan
puskesmas kebayakan Kebersihan lingkungan baik dari segi bentuk,
terkhusus dipinangan dan kebersihan anak serta konsistensi frekuensi dan
tahun 2023 pemberian makan yang jumlah.
kurang tepat.
Intervensi Gizi
-Antropometri
-Asupan makan
-Perubahan perilaku
50
2.Assessment Nutrisi
Identitas Pasien
Nama : Susilawati (Remaja Anemia)
Umur : 16 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :-
Suku : Aceh
Agama : Islam
BB : 40 kg
TB : 148 cm
Riwayat Penyakit
-
Kebiasaan Makan
- Klien makan makanan pokok 3 kali sehari, dengan berat 100 gr per kali
makan disertai dengan lauk hewani seperti ayam, telur atau ikan.
- Klien tidak suka mengonsumsi sayuran serta tahu
- Klien suka mengonsumsi jajanan, gorengan
- Klien tidak suka mengonsumsi buah-buahan
- Klien sangat suka mengonsumsi teh atau kopi
Riwayat makan
Pagi: risol (100gr), teh (120 ml)
selingan: siomay (100gr)
Siang: nasi putih (100gr), telur goreng (50gr), tempe goreng (50gr)
selingan: pisang goreng (100gr)
Malam: nasi goreng (100gr)
Antropometri
BB : 40 kg
TB : 148 cm
51
Fisik/klinis
Fisik
Lemas
Pusing
Pucat -
Mual -
Hb 11 gr/dl
Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Sympthom
Perubahan nilai Berkaitan dengan kondisi Ditandai dengan kadar
laboratorium terkait zat fisik klien pusing dan haemoglobin dalam tubuh
gizi sering lemas 11 gr/dl (rendah)
J. Intervensi Gizi
-Antropometri
-Asupan makan
-Perubahan perilaku
52
3.Identitas Pasien
Nama : Tawarni (Remaja)
Umur : 18 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :-
Suku : gayo
Agama : Islam
BB : 44 kg
TB : 157 cm
Riwayat Penyakit
Kebiasaan Makan
- Klien makan makanan pokok 3 kali sehari, dengan berat 50-75 gr per kali
makan.
- Klien tidak suka mengonsumsi sayuran
- Klien suka mengonsumsi jajanan, makanan cepat saji dan lainnya
- Klien suka mengonsumsi buah-buahan terutama buah alpukat dan jambu biji
- Klien sangat suka mengonsumsi minuman kemasan
Riwayat makan
53
Antropometri
BB : 44 kg
TB : 157 cm
IMT : 17,8 kg/m² (underweight)
Fisik/klinis
j. Fisik
Lemas -
Pusing
Pucat -
Mual -
G. Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Sympthom
berat badan kurang Berkaitan dengan klien Ditandai dengan IMT 17,8
(underweight) sering merasa pusing kg/m² (underweight)
H. Intervensi Gizi
a. Jenis Diet : TKTP
b. Bentuk Makanan : Makanan Biasa
c. Rute Pemberian : Oral
d. Frekuensi : 3x Utama 2x Selingan
e. Edukasi :
Konseling terhadap remaja putri tentang pengaturan pola makan yang sehat
dan seimbang
Penyediaan sarana dan media kie
D. Monitoring dan Evaluasi
-Antropometri
-Asupan makan
-Perubahan perilaku
54
5.Assessment Nutrisi
Identitas Pasien
Nama : Mutia Desiana (Ibu hamil anemia)
Umur : 31tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pegawai Bank
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :-
Suku : Aceh
Agama : Islam
BB : 54 kg
TB : 160 cm
Riwayat Penyakit
-
Kebiasaan Makan
- Pasien makan makanan pokok 3 kali sehari
- Pasie suka mengonsumsi sayuran dan buah
- Pasien tidak suka protein hewani
- Karena lelah bekerja pasien sering mengonsumsi makanan ringan
- Pasien jarang mengonsumsi TTD
Riwayat makan
Pagi: nasi putih (50gr), Terong balado (30 gr ) Susu ibu hamil (100 gr)
selingan: buah semangka ( 100 gr)
Siang: Biskuit (300 gr)
selingan: -
Malam: nasi putih (50gr), ayam bacem (100gr) sayur pakis (20gr)
Antropometri
Lila : 26 cm
BB : 54 kg
TB : 160 cm
55
Fisik/klinis
Lemas
Pusing -
Pucat
Mual
Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
Pasien mengalami anemia Kurang nya mengatur Praktek pemberian PMT
dikarenakan pola makan asupan makan yang dan TTD untuk ibu hamil
yang tidak teratur dan bergizi seimbang
aktivitas yang berlebihan dan pemberian TTD
serta kurangnya
mengkonsumsi TTD
Intervensi Gizi
a. Jenis Diet :-
b. Bentuk Makanan :-
c. Rute Pemberian :-
d. Frekuensi :-
e. Edukasi :
Konseling terhadap ibu hamil tentang pemberian makanan bergizi seimbang
Mengurangi aktivitas fisik
Penyediaan TTD
D. Monitoring dan Evaluasi
-Antropometri
-Pengukuran Lila
56
5.Assessment Nutrisi
1. Identitas Pasien
c. Nama : Sastri (Ibu hamil KEK)
Umur : 27 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :
Suku : Aceh
Agama : Islam
BB : 45 kg
TB : 155 cm
Riwayat Penyakit
-
Kebiasaan Makan
- Pasien makan makanan pokok 3 kali sehari
- Pasien kurang mengonsumsi sumber protein
- Pasien suka makanan gorengan
- Pasien suka mengkonsumsi sayur
- Pasien suka minum minuman manis
Riwayat makan
Pagi: Nasi putih (50gr), telur orak arik(20 gr), teh hangat (100gr)
selingan: -
Siang: nasi putih (50gr),cumi asin (30gr)
Malam: nasi goreng (50gr), teri balado(20gr), kol tumis(30gr)
Antropometri
Lila : 22,5 cm
BB : 45 kg
TB : 155 cm
57
Fisik/klinis
Lemas -
Pusing -
Pucat -
Mual -
Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
BIbu mengalami kekurangan J. Kurangnya ekonomi K. Asupan makanan harus
energi kronis di akibatkan keluarga untuk memenuhi diperhatikan khususnya
kurangnya mengkonsumsi kebutuhan gizi ibu. pemberian sumber protein
sumber protein baik
hewani maupun nabati
Intervensi Gizi
a. Jenis Diet :-
b. Bentuk Makanan :-
c. Rute Pemberian :-
d. Frekuensi :
e. Edukasi :
Konseling terhadap ibu hami KEK tentang makanan yang tepat untuk
dikonsumsi sesuai dan untuk menaikkan berat badan
Memberikan edukasi dengan mengubah pola hidup sehat dengan konsumsi
gizi seimbang, pola istirahat cukup dan aktivitas fisik teratur.
Tetap mengkonsumsi secara rutin TTD
D. Monitoring dan Evaluasi
58
6.Assessment Nutrisi
1. Identitas Pasien
Nama : Yurnita (Lansia)
Umur : 61 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan : Hipertensi
Suku : gayo
Agama : Islam
TD : 150/80 mmHg
BB : 75 kg
TB : 158 cm
Riwayat Penyakit
- Hipertensi
Kebiasaan Makan
- Pasien makan makanan pokok 3 kali sehari, dengan berat 100 - 150 gr per
kali makan
- Pasien hanya menyukai sayuran kangkung
- Pasien suka makanan berlemak seperti gorengan dan gulai bersantan
- Pasien suka menambahkan penyedap dalam makanan
- Pasien jarang mengonsumsi buah
Riwayat makan
Pagi: Nasi putih (150gr)
Tumis kangkung
Ikan balado
selingan: -
Siang: nasi putih (100gr)
Ikan balado
selingan: gorengan
Malam: nasi putih (100gr)
Tempe goreng
Gulai udang lemak
59
Antropometri
LILA : 30 cm
BB : 75 kg
TB : 158
Fisik/klinis
k. Fisik
Lemas
Pusing
TD 150/80 mmHg
Mual -
I. Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
BBanyaknya lansia yang Kurangnya pengetahuan Pemberian makanan harus
menderita hipertensi di dan kesadaran keluarga diperhatikan khususnya
wilayah kerja puskesmas tentang makanan kepada lansia
kebayakan terkhusus
dipinangan tahun 2023
I. Intervensi Gizi
a. Jenis Diet : Rendah Natrium
b. Bentuk Makanan : Makanan Biasa
c. Rute Pemberian : Oral
d. Frekuensi : 3x Utama 2x Selingan
e. Edukasi :
Konseling terhadap ibu lansia tentang makanan yang tepat untuk dikonsumsi
sesuai penyakit hipertensi
Menghindari makanan yang berlemak dan penyedap
Tetap melakukan pengontrolan tekanan darah keposyandu
D. Monitoring dan Evaluasi
-Asupan makanan yang sesuai
-Perubahan perilaku terhadap makanan
60
7.Assessment Nutrisi
1. Identitas Pasien
Umur : 36 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan : Hipertensi
Suku : Aceh
Agama : Islam
BB : 65 kg
TB : 155 cm
Riwayat Penyakit
-
Kebiasaan Makan
- Pasien makan makanan pokok 3 kali sehari, dengan berat 100 - 150 gr per
kali makan
- Pasien menyukai semua jenis sayuran kecuali sayuran sawi
- Pasien suka makanan cepat saji seperti mie instan
- Pasien menambahkan penyedap dalam makanan
- Pasien suka mengonsumsi semua jenis buah
- Pasien jarang minum air putih
Riwayat makan
61
Antropometri
LILA : 28 cm
BB : 65 kg
TB : 155
Fisik/klinis
Fisik
Lemas
Pusing
Mual -
J. Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
Pasien jarang Kurangnya pengetahuan Pemberian makanan harus
mengkonsumsi air dan kesadaran tentang diperhatikan khususnya
putih, dan pasien juga makanan yang sebaiknya pada ibu IMD yang harus
suka mengkonsumsi dikonsumsi memberikan ASI kepada
mie instan anaknya
K. Intervensi Gizi
a. Jenis Diet : TETP
b. Bentuk Makanan : Makanan Biasa
c. Rute Pemberian : Oral
d. Frekuensi : 3x Utama 2x Selingan
e. Edukasi :
Konseling terhadap ibu IMD tentang makanan yang tepat untuk dikonsumsi
sesuai
Menghindari makanan yang cepat saji seperti mie instan
Memperbanyak minum air putih
D. Monitoring dan Evaluasi
-Asupan makan yang sesuai
-Perubahan perilaku terhadap makanan
62
8.Assessment Nutrisi
Identitas Pasien
Nama : Kayesha Asma Fatina (Bayi Asi Ekslusif )
Umur : 1 Bulan
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan :-
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :-
Suku : gayo
Agama : Islam
BB : 4,8 kg
TB : 59,5 cm
Riwayat Penyakit
Kebiasaan Makan
- Pasien minum Asi 8-10 kali sehari, dengan durasi 10 menit per kali menyusu
Riwayat makan
Asi Esklusif
Antropometri
LILA : 11 cm
BB : 4,8 kg
TB : 59,5 cm
63
Fisik/klinis
Lemas -
Pusing -
Pucat -
Mual -
Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
- - -
Intervensi Gizi
a. Jenis Diet :-
b. Bentuk Makanan :-
c. Rute Pemberian :-
d. Frekuensi :-
e. Edukasi :-
Konseling terhadap ibu bayi Asi Ekslusif tentang pemberian Asi Eklusif
Tetap melakukan pengontrolan keposyandu
D. Monitoring dan Evaluasi
-Antropometri
64
4) Klien Fera Ratna
NUTRITION CARE PROCESS (NCP)
1.Assessment Nutrisi
Identitas Pasien
f. Nama : Ipak Khafini (Balita Stunting)
Umur : 4 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan :-
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :-
Suku : gayo
Agama : Islam
BB : 10,7 kg
TB : 90 cm
Riwayat Penyakit
-
Kebiasaan Makan
- Pasien makan makanan pokok 2 kali sehari, dengan berat 100 gr per kali
makan
- Pasien tidak suka mengonsumsi sayuran
- Pasien suka makan snack seperti roti atb
- Suka mengonsumsi susu formula
- Pasien jarang mengonsumsi ikan, seminggu ada 3 kali
Riwayat makan
Pagi: kue bolu kering (50gr)
selingan: -
Siang: nasi putih (100gr)
selingan: pisang (100gr)
Malam: nasi putih (100gr), sayur bening bayam jagung (75gr)
7. Antropometri
LILA : 11 cm
BB : 10,7 kg
TB : 170
65
8. Fisik/klinis
l. Fisik
Lemas
Pusing -
Pucat
Mual -
K. Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
Tingginya Kurangnya pengetahuan Praktek pemberian
Prevalensi/proporsi balita dan kesadaran keluarga makanan pada balita tidak
stunting di wilayah kerja tentang balita stunting sesuai dengan kebutuhan
puskesmas kebayakan Kebersihan lingkungan baik dari segi bentuk,
terkhusus dipinangan dan kebersihan anak serta konsistensi frekuensi dan
tahun 2023 pemberian makan yang jumlah.
kurang tepat.
L. Intervensi Gizi
-Antropometri
-Asupan makan
-Perubahan perilaku
66
2.Assessment Nutrisi
1. Identitas Pasien
Nama : Susilawati (Remaja Anemia)
Umur : 16 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :-
Suku : Aceh
Agama : Islam
BB : 40 kg
TB : 148 cm
Riwayat Penyakit
-
Kebiasaan Makan
- Klien makan makanan pokok 3 kali sehari, dengan berat 100 gr per kali
makan disertai dengan lauk hewani seperti ayam, telur atau ikan.
- Klien tidak suka mengonsumsi sayuran serta tahu
- Klien suka mengonsumsi jajanan, gorengan
- Klien tidak suka mengonsumsi buah-buahan
- Klien sangat suka mengonsumsi teh atau kopi
Riwayat makan
Pagi: risol (100gr), teh (120 ml)
selingan: siomay (100gr)
Siang: nasi putih (100gr), telur goreng (50gr), tempe goreng (50gr)
selingan: pisang goreng (100gr)
Malam: nasi goreng (100gr)
Antropometri
BB : 40 kg
TB : 148 cm
67
Fisik/klinis
Fisik
Lemas
Pusing
Pucat -
Mual -
Hb 11 gr/dl
Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Sympthom
Perubahan nilai Berkaitan dengan kondisi Ditandai dengan kadar
laboratorium terkait zat fisik klien pusing dan haemoglobin dalam tubuh
gizi sering lemas 11 gr/dl (rendah)
Intervensi Gizi
-Antropometri
-Asupan makan
-Perubahan perilaku
68
3.Identitas Pasien
Nama : Tawarni (Remaja)
Umur : 18 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :-
Suku : gayo
Agama : Islam
BB : 44 kg
TB : 157 cm
Riwayat Penyakit
Kebiasaan Makan
- Klien makan makanan pokok 3 kali sehari, dengan berat 50-75 gr per kali
makan.
- Klien tidak suka mengonsumsi sayuran
- Klien suka mengonsumsi jajanan, makanan cepat saji dan lainnya
- Klien suka mengonsumsi buah-buahan terutama buah alpukat dan jambu biji
- Klien sangat suka mengonsumsi minuman kemasan
Riwayat makan
69
Antropometri
BB : 44 kg
TB : 157 cm
IMT : 17,8 kg/m² (underweight)
Fisik/klinis
m. Fisik
Lemas -
Pusing
Pucat -
Mual -
J. Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Sympthom
berat badan kurang Berkaitan dengan klien Ditandai dengan IMT 17,8
(underweight) sering merasa pusing kg/m² (underweight)
K. Intervensi Gizi
a. Jenis Diet : TKTP
b. Bentuk Makanan : Makanan Biasa
c. Rute Pemberian : Oral
d. Frekuensi : 3x Utama 2x Selingan
e. Edukasi :
Konseling terhadap remaja putri tentang pengaturan pola makan yang sehat
dan seimbang
Penyediaan sarana dan media kie
D. Monitoring dan Evaluasi
-Antropometri
-Asupan makan
-Perubahan perilaku
70
4.Assessment Nutrisi
1. Identitas Pasien
e. Nama : Mutia Desiana (Ibu hamil anemia)
Umur : 31tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pegawai Bank
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :-
Suku : Aceh
Agama : Islam
BB : 54 kg
TB : 160 cm
g. Riwayat Penyakit
-
h. Kebiasaan Makan
- Pasien makan makanan pokok 3 kali sehari
- Pasie suka mengonsumsi sayuran dan buah
- Pasien tidak suka protein hewani
- Karena lelah bekerja pasien sering mengonsumsi makanan ringan
- Pasien jarang mengonsumsi TTD
i. Riwayat makan
Pagi: nasi putih (50gr), Terong balado (30 gr ) Susu ibu hamil (100 gr)
selingan: buah semangka ( 100 gr)
Siang: Biskuit (300 gr)
selingan: -
Malam: nasi putih (50gr), ayam bacem (100gr) sayur pakis (20gr)
j. Antropometri
Lila : 26 cm
BB : 54 kg
TB : 160 cm
71
k. Fisik/klinis
Lemas
Pusing -
Pucat
Mual
L. Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
Pasien mengalami anemia Kurang nya mengatur Praktek pemberian PMT
dikarenakan pola makan asupan makan yang dan TTD untuk ibu hamil
yang tidak teratur dan bergizi seimbang
aktivitas yang berlebihan dan pemberian TTD
serta kurangnya
mengkonsumsi TTD
M. Intervensi Gizi
a. Jenis Diet :-
b. Bentuk Makanan :-
c. Rute Pemberian :-
d. Frekuensi :-
e. Edukasi :
Konseling terhadap ibu hamil tentang pemberian makanan bergizi seimbang
Mengurangi aktivitas fisik
Penyediaan TTD
D. Monitoring dan Evaluasi
-Antropometri
-Pengukuran Lila
72
5.Assessment Nutrisi
1. Identitas Pasien
d. Nama : Sastri (Ibu hamil KEK)
Umur : 27 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :
Suku : Aceh
Agama : Islam
BB : 45 kg
TB : 155 cm
1. Riwayat Penyakit
-
2. Kebiasaan Makan
- Pasien makan makanan pokok 3 kali sehari
- Pasien kurang mengonsumsi sumber protein
- Pasien suka makanan gorengan
- Pasien suka mengkonsumsi sayur
- Pasien suka minum minuman manis
3. Riwayat makan
Pagi: Nasi putih (50gr), telur orak arik(20 gr), teh hangat (100gr)
selingan: -
Siang: nasi putih (50gr),cumi asin (30gr)
Malam: nasi goreng (50gr), teri balado(20gr), kol tumis(30gr)
4. Antropometri
Lila : 22,5 cm
BB : 45 kg
TB : 155 cm
73
5. Fisik/klinis
Lemas -
Pusing -
Pucat -
Mual -
9. Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
BIbu mengalami kekurangan N. Kurangnya ekonomi O. Asupan makanan harus
energi kronis di akibatkan keluarga untuk memenuhi diperhatikan khususnya
kurangnya mengkonsumsi kebutuhan gizi ibu. pemberian sumber protein
sumber protein baik
hewani maupun nabati
10. Intervensi Gizi
a. Jenis Diet :-
b. Bentuk Makanan :-
c. Rute Pemberian :-
d. Frekuensi :
e. Edukasi :
Konseling terhadap ibu hami KEK tentang makanan yang tepat untuk
dikonsumsi sesuai dan untuk menaikkan berat badan
Memberikan edukasi dengan mengubah pola hidup sehat dengan konsumsi
gizi seimbang, pola istirahat cukup dan aktivitas fisik teratur.
Tetap mengkonsumsi secara rutin TTD
D. Monitoring dan Evaluasi
74
6.Assessment Nutrisi
1. Identitas Pasien
Nama : Yurnita (Lansia)
Umur : 61 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan : Hipertensi
Suku : gayo
Agama : Islam
TD : 150/80 mmHg
BB : 75 kg
TB : 158 cm
Riwayat Penyakit
- Hipertensi
Kebiasaan Makan
- Pasien makan makanan pokok 3 kali sehari, dengan berat 100 - 150 gr per
kali makan
- Pasien hanya menyukai sayuran kangkung
- Pasien suka makanan berlemak seperti gorengan dan gulai bersantan
- Pasien suka menambahkan penyedap dalam makanan
- Pasien jarang mengonsumsi buah
Riwayat makan
Pagi: Nasi putih (150gr)
Tumis kangkung
Ikan balado
selingan: -
Siang: nasi putih (100gr)
Ikan balado
selingan: gorengan
Malam: nasi putih (100gr)
Tempe goreng
Gulai udang lemak
75
Antropometri
LILA : 30 cm
BB : 75 kg
TB : 158
Fisik/klinis
n. Fisik
Lemas
Pusing
TD 150/80 mmHg
Mual -
L. Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
BBanyaknya lansia yang Kurangnya pengetahuan Pemberian makanan harus
menderita hipertensi di dan kesadaran keluarga diperhatikan khususnya
wilayah kerja puskesmas tentang makanan kepada lansia
kebayakan terkhusus
dipinangan tahun 2023
L. Intervensi Gizi
a. Jenis Diet : Rendah Natrium
b. Bentuk Makanan : Makanan Biasa
c. Rute Pemberian : Oral
d. Frekuensi : 3x Utama 2x Selingan
e. Edukasi :
Konseling terhadap ibu lansia tentang makanan yang tepat untuk dikonsumsi
sesuai penyakit hipertensi
Menghindari makanan yang berlemak dan penyedap
Tetap melakukan pengontrolan tekanan darah keposyandu
D. Monitoring dan Evaluasi
-Asupan makanan yang sesuai
-Perubahan perilaku terhadap makanan
76
7.Assessment Nutrisi
Identitas Pasien
Umur : 36 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan : Hipertensi
Suku : Aceh
Agama : Islam
BB : 65 kg
TB : 155 cm
Riwayat Penyakit
-
Kebiasaan Makan
- Pasien makan makanan pokok 3 kali sehari, dengan berat 100 - 150 gr per
kali makan
- Pasien menyukai semua jenis sayuran kecuali sayuran sawi
- Pasien suka makanan cepat saji seperti mie instan
- Pasien menambahkan penyedap dalam makanan
- Pasien suka mengonsumsi semua jenis buah
- Pasien jarang minum air putih
Riwayat makan
77
Antropometri
LILA : 28 cm
BB : 65 kg
TB : 155
Fisik/klinis
o. Fisik
Lemas
Pusing
Mual -
M. Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
Pasien jarang Kurangnya pengetahuan Pemberian makanan harus
mengkonsumsi air dan kesadaran tentang diperhatikan khususnya
putih, dan pasien juga makanan yang sebaiknya pada ibu IMD yang harus
suka mengkonsumsi dikonsumsi memberikan ASI kepada
mie instan anaknya
N. Intervensi Gizi
a. Jenis Diet : TETP
b. Bentuk Makanan : Makanan Biasa
c. Rute Pemberian : Oral
d. Frekuensi : 3x Utama 2x Selingan
e. Edukasi :
Konseling terhadap ibu IMD tentang makanan yang tepat untuk dikonsumsi
sesuai
Menghindari makanan yang cepat saji seperti mie instan
Memperbanyak minum air putih
D. Monitoring dan Evaluasi
-Asupan makan yang sesuai
-Perubahan perilaku terhadap makanan
78
8.Assessment Nutrisi
Identitas Pasien
Nama : Kayesha Asma Fatina (Bayi Asi Ekslusif )
Umur : 1 Bulan
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan :-
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :-
Suku : gayo
Agama : Islam
BB : 4,8 kg
TB : 59,5 cm
Riwayat Penyakit
Kebiasaan Makan
- Pasien minum Asi 8-10 kali sehari, dengan durasi 10 menit per kali menyusu
Riwayat makan
Asi Esklusif
Antropometri
LILA : 11 cm
BB : 4,8 kg
TB : 59,5 cm
79
Fisik/klinis
Lemas -
Pusing -
Pucat -
Mual -
O. Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
- - -
P. Intervensi Gizi
a. Jenis Diet :-
b. Bentuk Makanan :-
c. Rute Pemberian :-
d. Frekuensi :-
e. Edukasi :-
Konseling terhadap ibu bayi Asi Ekslusif tentang pemberian Asi Eklusif
Tetap melakukan pengontrolan keposyandu
D. Monitoring dan Evaluasi
-Antropometri
80
5) Klien Ayu Souraya
NUTRITION CARE PROCESS (NCP)
1.Assessment Nutrisi
Identitas Pasien
l. Nama : Ipak Khafini (Balita Stunting)
Umur : 4 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan :-
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :-
Suku : gayo
Agama : Islam
BB : 10,7 kg
TB : 90 cm
Riwayat Penyakit
-
Kebiasaan Makan
- Pasien makan makanan pokok 2 kali sehari, dengan berat 100 gr per kali
makan
- Pasien tidak suka mengonsumsi sayuran
- Pasien suka makan snack seperti roti atb
- Suka mengonsumsi susu formula
- Pasien jarang mengonsumsi ikan, seminggu ada 3 kali
Riwayat makan
Pagi: kue bolu kering (50gr)
selingan: -
Siang: nasi putih (100gr)
selingan: pisang (100gr)
Malam: nasi putih (100gr), sayur bening bayam jagung (75gr)
Antropometri
LILA : 11 cm
BB : 10,7 kg
TB : 170
81
9. Fisik/klinis
p. Fisik
Lemas
Pusing -
Pucat
Mual -
M. Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
Tingginya Kurangnya pengetahuan Praktek pemberian
Prevalensi/proporsi balita dan kesadaran keluarga makanan pada balita tidak
stunting di wilayah kerja tentang balita stunting sesuai dengan kebutuhan
puskesmas kebayakan Kebersihan lingkungan baik dari segi bentuk,
terkhusus dipinangan dan kebersihan anak serta konsistensi frekuensi dan
tahun 2023 pemberian makan yang jumlah.
kurang tepat.
N. Intervensi Gizi
-Antropometri
-Asupan makan
-Perubahan perilaku
82
2.Assessment Nutrisi
1. Identitas Pasien
Nama : Susilawati (Remaja Anemia)
Umur : 16 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :-
Suku : Aceh
Agama : Islam
BB : 40 kg
TB : 148 cm
9. Riwayat Penyakit
-
10. Kebiasaan Makan
- Klien makan makanan pokok 3 kali sehari, dengan berat 100 gr per kali
makan disertai dengan lauk hewani seperti ayam, telur atau ikan.
- Klien tidak suka mengonsumsi sayuran serta tahu
- Klien suka mengonsumsi jajanan, gorengan
- Klien tidak suka mengonsumsi buah-buahan
- Klien sangat suka mengonsumsi teh atau kopi
11. Riwayat makan
Pagi: risol (100gr), teh (120 ml)
selingan: siomay (100gr)
Siang: nasi putih (100gr), telur goreng (50gr), tempe goreng (50gr)
selingan: pisang goreng (100gr)
Malam: nasi goreng (100gr)
12. Antropometri
BB : 40 kg
TB : 148 cm
83
13. Fisik/klinis
Fisik
Lemas
Pusing
Pucat -
Mual -
Hb 11 gr/dl
O. Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Sympthom
Perubahan nilai Berkaitan dengan kondisi Ditandai dengan kadar
laboratorium terkait zat fisik klien pusing dan haemoglobin dalam tubuh
gizi sering lemas 11 gr/dl (rendah)
P. Intervensi Gizi
-Antropometri
-Asupan makan
-Perubahan perilaku
84
3.Identitas Pasien
Nama : Tawarni (Remaja)
Umur : 18 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :-
Suku : gayo
Agama : Islam
BB : 44 kg
TB : 157 cm
Riwayat Penyakit
Kebiasaan Makan
- Klien makan makanan pokok 3 kali sehari, dengan berat 50-75 gr per kali
makan.
- Klien tidak suka mengonsumsi sayuran
- Klien suka mengonsumsi jajanan, makanan cepat saji dan lainnya
- Klien suka mengonsumsi buah-buahan terutama buah alpukat dan jambu biji
- Klien sangat suka mengonsumsi minuman kemasan
Riwayat makan
85
Antropometri
BB : 44 kg
TB : 157 cm
IMT : 17,8 kg/m² (underweight)
Fisik/klinis
Fisik
Lemas -
Pusing
Pucat -
Mual -
M. Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Sympthom
berat badan kurang Berkaitan dengan klien Ditandai dengan IMT 17,8
(underweight) sering merasa pusing kg/m² (underweight)
N. Intervensi Gizi
a. Jenis Diet : TKTP
b. Bentuk Makanan : Makanan Biasa
c. Rute Pemberian : Oral
d. Frekuensi : 3x Utama 2x Selingan
e. Edukasi :
Konseling terhadap remaja putri tentang pengaturan pola makan yang sehat
dan seimbang
Penyediaan sarana dan media kie
D. Monitoring dan Evaluasi
-Antropometri
-Asupan makan
-Perubahan perilaku
86
4.Assessment Nutrisi
1. Identitas Pasien
Nama : Mutia Desiana (Ibu hamil anemia)
Umur : 31tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pegawai Bank
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :-
Suku : Aceh
Agama : Islam
BB : 54 kg
TB : 160 cm
Riwayat Penyakit
-
Kebiasaan Makan
- Pasien makan makanan pokok 3 kali sehari
- Pasie suka mengonsumsi sayuran dan buah
- Pasien tidak suka protein hewani
- Karena lelah bekerja pasien sering mengonsumsi makanan ringan
- Pasien jarang mengonsumsi TTD
Riwayat makan
Pagi: nasi putih (50gr), Terong balado (30 gr ) Susu ibu hamil (100 gr)
selingan: buah semangka ( 100 gr)
Siang: Biskuit (300 gr)
selingan: -
Malam: nasi putih (50gr), ayam bacem (100gr) sayur pakis (20gr)
Antropometri
Lila : 26 cm
BB : 54 kg
TB : 160 cm
87
Fisik/klinis
Lemas
Pusing -
Pucat
Mual
Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
Pasien mengalami anemia Kurang nya mengatur Praktek pemberian PMT
dikarenakan pola makan asupan makan yang dan TTD untuk ibu hamil
yang tidak teratur dan bergizi seimbang
aktivitas yang berlebihan dan pemberian TTD
serta kurangnya
mengkonsumsi TTD
Intervensi Gizi
a. Jenis Diet :-
b. Bentuk Makanan :-
c. Rute Pemberian :-
d. Frekuensi :-
e. Edukasi :
Konseling terhadap ibu hamil tentang pemberian makanan bergizi seimbang
Mengurangi aktivitas fisik
Penyediaan TTD
D. Monitoring dan Evaluasi
-Antropometri
-Pengukuran Lila
88
5.Assessment Nutrisi
1. Identitas Pasien
e. Nama : Sastri (Ibu hamil KEK)
Umur : 27 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :
Suku : Aceh
Agama : Islam
BB : 45 kg
TB : 155 cm
2. Riwayat Penyakit
-
3. Kebiasaan Makan
- Pasien makan makanan pokok 3 kali sehari
- Pasien kurang mengonsumsi sumber protein
- Pasien suka makanan gorengan
- Pasien suka mengkonsumsi sayur
- Pasien suka minum minuman manis
4. Riwayat makan
Pagi: Nasi putih (50gr), telur orak arik(20 gr), teh hangat (100gr)
selingan: -
Siang: nasi putih (50gr),cumi asin (30gr)
Malam: nasi goreng (50gr), teri balado(20gr), kol tumis(30gr)
5. Antropometri
Lila : 22,5 cm
BB : 45 kg
TB : 155 cm
89
6. Fisik/klinis
Lemas -
Pusing -
Pucat -
Mual -
Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
BIbu mengalami kekurangan P. Kurangnya ekonomi Q. Asupan makanan harus
energi kronis di akibatkan keluarga untuk memenuhi diperhatikan khususnya
kurangnya mengkonsumsi kebutuhan gizi ibu. pemberian sumber protein
sumber protein baik
hewani maupun nabati
Intervensi Gizi
a. Jenis Diet :-
b. Bentuk Makanan :-
c. Rute Pemberian :-
d. Frekuensi :
e. Edukasi :
Konseling terhadap ibu hami KEK tentang makanan yang tepat untuk
dikonsumsi sesuai dan untuk menaikkan berat badan
Memberikan edukasi dengan mengubah pola hidup sehat dengan konsumsi
gizi seimbang, pola istirahat cukup dan aktivitas fisik teratur.
Tetap mengkonsumsi secara rutin TTD
D. Monitoring dan Evaluasi
90
6.Assessment Nutrisi
1. Identitas Pasien
Nama : Yurnita (Lansia)
Umur : 61 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan : Hipertensi
Suku : gayo
Agama : Islam
TD : 150/80 mmHg
BB : 75 kg
TB : 158 cm
Riwayat Penyakit
- Hipertensi
Kebiasaan Makan
- Pasien makan makanan pokok 3 kali sehari, dengan berat 100 - 150 gr per
kali makan
- Pasien hanya menyukai sayuran kangkung
- Pasien suka makanan berlemak seperti gorengan dan gulai bersantan
- Pasien suka menambahkan penyedap dalam makanan
- Pasien jarang mengonsumsi buah
Riwayat makan
Pagi: Nasi putih (150gr)
Tumis kangkung
Ikan balado
selingan: -
Siang: nasi putih (100gr)
Ikan balado
selingan: gorengan
Malam: nasi putih (100gr)
Tempe goreng
Gulai udang lemak
91
Antropometri
LILA : 30 cm
BB : 75 kg
TB : 158
Fisik/klinis
q. Fisik
Lemas
Pusing
TD 150/80 mmHg
Mual -
Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
BBanyaknya lansia yang Kurangnya pengetahuan Pemberian makanan harus
menderita hipertensi di dan kesadaran keluarga diperhatikan khususnya
wilayah kerja puskesmas tentang makanan kepada lansia
kebayakan terkhusus
dipinangan tahun 2023
Intervensi Gizi
a. Jenis Diet : Rendah Natrium
b. Bentuk Makanan : Makanan Biasa
c. Rute Pemberian : Oral
d. Frekuensi : 3x Utama 2x Selingan
e. Edukasi :
Konseling terhadap ibu lansia tentang makanan yang tepat untuk dikonsumsi
sesuai penyakit hipertensi
Menghindari makanan yang berlemak dan penyedap
Tetap melakukan pengontrolan tekanan darah keposyandu
D. Monitoring dan Evaluasi
-Asupan makanan yang sesuai
-Perubahan perilaku terhadap makanan
92
7.Assessment Nutrisi
Identitas Pasien
Umur : 36 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan : Hipertensi
Suku : Aceh
Agama : Islam
BB : 65 kg
TB : 155 cm
Riwayat Penyakit
-
Kebiasaan Makan
- Pasien makan makanan pokok 3 kali sehari, dengan berat 100 - 150 gr per
kali makan
- Pasien menyukai semua jenis sayuran kecuali sayuran sawi
- Pasien suka makanan cepat saji seperti mie instan
- Pasien menambahkan penyedap dalam makanan
- Pasien suka mengonsumsi semua jenis buah
- Pasien jarang minum air putih
Riwayat makan
93
Antropometri
LILA : 28 cm
BB : 65 kg
TB : 155
Fisik/klinis
r. Fisik
Lemas
Pusing
Mual -
Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
Pasien jarang Kurangnya pengetahuan Pemberian makanan harus
mengkonsumsi air dan kesadaran tentang diperhatikan khususnya
putih, dan pasien juga makanan yang sebaiknya pada ibu IMD yang harus
suka mengkonsumsi dikonsumsi memberikan ASI kepada
mie instan anaknya
Intervensi Gizi
a. Jenis Diet : TETP
b. Bentuk Makanan : Makanan Biasa
c. Rute Pemberian : Oral
d. Frekuensi : 3x Utama 2x Selingan
e. Edukasi :
Konseling terhadap ibu IMD tentang makanan yang tepat untuk dikonsumsi
sesuai
Menghindari makanan yang cepat saji seperti mie instan
Memperbanyak minum air putih
D. Monitoring dan Evaluasi
-Asupan makan yang sesuai
-Perubahan perilaku terhadap makanan
94
8.Assessment Nutrisi
Identitas Pasien
Nama : Kayesha Asma Fatina (Bayi Asi Ekslusif )
Umur : 1 Bulan
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan :-
Alamat : Desa Pinangan
Keluhan :-
Suku : gayo
Agama : Islam
BB : 4,8 kg
TB : 59,5 cm
Riwayat Penyakit
Kebiasaan Makan
- Pasien minum Asi 8-10 kali sehari, dengan durasi 10 menit per kali menyusu
Riwayat makan
Asi Esklusif
Antropometri
LILA : 11 cm
BB : 4,8 kg
TB : 59,5 cm
95
Fisik/klinis
Lemas -
Pusing -
Pucat -
Mual -
Q. Diagnosa Gizi
Problem Etiologi Shypthom
- - -
R. Intervensi Gizi
a. Jenis Diet :-
b. Bentuk Makanan :-
c. Rute Pemberian :-
d. Frekuensi :-
e. Edukasi :-
Konseling terhadap ibu bayi Asi Ekslusif tentang pemberian Asi Eklusif
Tetap melakukan pengontrolan keposyandu
D. Monitoring dan Evaluasi
-Antropometri
96
E. Konseling Gizi
a. Tujuan
1) Tujuan Umum
Konseling gizi pada masyarakat dilakukan untuk mengetahui pola makan
sesuai dengan jenis penyakit yang dialami oleh klien sehingga klien dapat
menerapkannya dengan benar.
2) Tujuan Khusus
a) Setelah melakukan konseling gizi masyarakat dapat memahami tujuan diit
yang diberikan oleh konselor.
b) Setelah melakukan konseling gizi masyarakat dapat mengetahui syarat-
syarat diit yang diberikan oleh konselor.
c) Setelah melakukan konseling gizi masyarakat dapat mengetahui jenis-jenis
bahan makanan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan oleh konselor
dan contoh menu sehari yang diberikan oleh konselor.
d) Setelah melakukan konseling gizi masyarakat dapat menerapkan pola
hidup bersih dan sehat.
b. Sasaran:
1) Tercapai : 50 orang klien
c. Waktu dan tempat pelaksanaan:
1. Tempat : dirumah warga dan sekolah
2. Waktu : 5 Maret 2023 s/d selesai
3. Pukul : 09:30 WIB s/d selesai
d. Media dan alat :
1) Media : Formulir asuhan gizi
2) Alat : pulpen, kertas, alat antropometri ( microtois, timbang manual, pita
LILA)
e. Bentuk pelaksanan kegiatan :
1) Bentuk kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan dengan memberikan konseling kepada masyarakat
desa.
2) Uraikan kegiatan
1) Mempersiapkan kelengkapan sarana konseling
2) Melaksanakan konseling gizi pada tiap-tiap sasaran
97
f. Hasil Konseling :
a. Membantu klien untuk mengenali permasalahan kesehatan dan gizi yang
dihadapi.
b. Membantu klien mengatasi masalah.
c. Mendorong klien untuk mencari cara pemecahan masalah.
d. Mengarahkan klien untuk memilih cara yang paling sesuai.
e. Menbuat klien agar tetap konsisten dalam melakukan perubahan pola hidup
menjadi lebih baik.
1. Faktor Pendukung
Dukungan yang didapatkan selama Kuliah Kerja Lapangan di Desa Pinangan
diantaranya berasal dari kerja sama yang baik dari masyarakat dalam
melaksanakan kegiatan. Kegiatan ini berjalan juga berkat adanya dukungan
dari reje dan perangkat desa yang sangat antusias.
2. Faktor Penghambat
Adapun hambatan atau kendala yang kami alami selama Kuliah Kerja
Lapangan di Desa Pinangan ialah menyesuaikan waktu dengan klien serta
transportasi kerumah warga, sehingga membuat kami terhambat dalam
proses menuju kerumah warga.
2. Tujuan
kegiatan tersebut guna meningkatkan keterampilan Masyarakat Desa dalam
mengolah pangan dan gizi untuk makanan fungsional untuk peningkatan asupan gizi
dalam bentuk Makanan Tambahan (MT) dan MP-ASI anak usia 6-8 bulan makanan
lumat usia 9-11 bulan makanan lembik dan usia 12-24 bulan makanan keluarga.
3. Sasaran
Ibu – ibu menyusui dan ibu hamil didesa pinangan
98
5. Teknik Pelaksanaan
Mahasiswa mensosialisasikan kegiatan demo pembuatan PMT menggunakan media
sosial, mengirimkan ke grup pencegahan dimana didalam grup tersebut terdapat
kader desa pinangan, bides dan ibu-ibu hamil serta ibu menyusui yang ada didesa
pinangan.
2. Tujuan Khusus
a. Setelah melakukan pelatihan antropometri diharapkan kader dapat
memahami dan menerapkan yang diberikan oleh pelatih.
b. Setelah melakukan pelatihan antropometri kader dapat memberikan hasil
yang lebih akurat.
c. Sasaran:
1. Tercapai : 50 orang klien
d. Waktu dan tempat pelaksanaan:
1. Tempat : kantor reje desa pinangan
2. Waktu : 6 Maret 2023 s/d selesai
3. Pukul : 11:30 WIB s/d selesai
e. Media dan alat :
1. Media : power point
2. Alat : pulpen, kertas, alat antropometri ( microtois, timbang manual, pita
LILA, alat ukur lingkar kepala)
f. Bentuk pelaksanan kegiatan :
a. Bentuk kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan dengan memberikan materi serta pelatihan kepada
kader desa pinangan.
b. Uraikan kegiatan
3) Mempersiapkan kelengkapan sarana pelatihan
4) Memberikan sesi tanya jawab
5) Memberikan Pre test-post test
99
H. Advokasi dan Pemberdayaan Masyarakat
a) Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya perbaikan gizi dan
kesehatan dan pencegahan stunting.
b) Sasaran
Perangkat desa serta masyarakat umum
c) Waktu dan tempat pelaksanaan:
1. Tempat : Kantor Reje
2. Waktu : 1 Mar 2023 s/d selesai
c. Pukul : 10.00 WIB s/d selesai
d) Bentuk pelaksanan kegiatan :
d. Bentuk kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan dengan memberikan informasi dan brosur kepada
masyarakat desa.
e. Uraikan kegiatan
1. Mempersiapkan kelengkapan sarana kegiatan
e) Hasil Kegiatan :.
a. Mendorong masyarakat untuk mencari cara pemecahan masalah.
b. Mengarahkan masyarakat untuk memilih cara yang paling sesuai.
c. Membuat masyarakat agar tetap konsisten dalam melakukan perubahan pola
hidup menjadi lebih baik.
b. Sasaran
masyarakat umum desa pinangan
c. Waktu dan tempat pelaksanaan:
3. Tempat : Kantor RGM
4. Waktu : 10 Mar 2023 s/d selesai
100
5. Pukul : 11.00 WIB s/d selesai
d. Bentuk pelaksanan kegiatan :
Kegiatan ini dilaksanakan dengan memberikan informasi dan menanam
tanaman obat bersama dikantor RGM desa pinangan.
e. Hasil Kegiatan
1. Dapat berguna bagi masyarakat
2. Meningkatkan peran keluarga dalam pencegahan stunting
101
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
1 Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) yang telah dilakukan memperoleh kesepakatan
antar mahasiswa, perangkat desa serta masyarakat dalam memprogramkan kegiatan
selama PKL di desa diantaranya melakukan konseling sesuai kasus yang telah diberikan
serta penyuluhan tentang gizi seimbang, anemia, 1000 HPK dan stunting.
2 Konseling gizi dilakukan pada 6 kategori yaitu balita gizi buruk, remaja anemia, ibu
hamil anemia, ibu hamil kek, balita malnutrisi, penyakit ptm. Setelah dilakukan
konseling klien mulai menerapkan pola hidup sehat, mengkonsumsi makanan sesuai diit
yang diberikan dan mulai melakukan olah raga ringan seperti berjalan kaki dipagi hari.
3 Kegiatan penyuluhan dilakukan sebanyak lima kali dengan judul dan sasaran yang
berbeda yaitu gizi seimbang, anemia, 1000 HPK dan stunting pada anak-anak dan ibu
hamil/menyusui di desa.
4 Kegiatan penyuluhan gizi seimbang dapat menambah pengetahuan peserta. Hal ini dapat
dilihat dari hasil pretest dan posttest yang dilakukan. Untuk pengetahuan sebelum
penyuluhan diperoleh dari soal pre test dengan kategori baik sebanyak 50% dan kurang
sebanyak 50%. Sedangkan untuk pengetahuan sesudah penyuluhan yang diperoleh dari
soal post-test meningkat dari sebelumnya dengan kategori baik sebanyak 75% dan
kurang sebanyak 25%.
5 Kegiatan penyuluhan 1000 HPK dapat menambah pengetahuan peserta. Hal ini dapat
dilihat dari hasil pretest dan posttest yang dilakukan. Untuk pengetahuan sebelum
penyuluhan diperoleh dari soal pre test dengan kategori baik sebanyak 41,7% dan
kurang sebanyak 58,3%. Sedangkan untuk pengetahuan sesudah penyuluhan yang
diperoleh dari soal post-test meningkat dari sebelumnya dengan kategori baik sebanyak
58,3% dan kurang sebanyak 41,7%.
6 Kegiatan penyuluhan stunting dapat menambah pengetahuan peserta. Hal ini dapat
dilihat dari hasil pretest dan posttest yang dilakukan. Untuk pengetahuan sebelum
penyuluhan diperoleh dari soal pre test dengan kategori baik sebanyak 58,3% dan
kurang sebanyak 41,7%. Sedangkan untuk pengetahuan sesudah penyuluhan yang
diperoleh dari soal post-test meningkat dari sebelumnya dengan kategori baik sebanyak
91,7% dan kurang sebanyak 8,3%.
102
7 Kegiatan penyuluhan anemia dapat menambah pengetahuan peserta. Hal ini dapat
dilihat dari hasil pretest dan posttest yang dilakukan. Untuk pengetahuan sebelum
penyuluhan diperoleh dari soal pre test dengan kategori baik sebanyak 20% dan kurang
sebanyak 80%. Sedangkan untuk pengetahuan sesudah penyuluhan yang diperoleh dari
soal post-test meningkat dari sebelumnya dengan kategori baik sebanyak 50% dan
kurang sebanyak 50%.
B. Saran
1 Bagi Sasaran
Diharapkan kepada seluruh klien untuk penerapkan diit sesuai asuhan yang telah
diberikan, sehingga diharapkan bisa mengurangi permasalahan gizi dan kesehatan yang
dialami. Juga kepada masyarakat dan perangkat desa untuk kedepannya lebih peduli
terhadap pentingnya menjaga kesehatan dengan menerapkan pola hidup sehat agar
derajat kesehatan masyarakat dapat meningkat lebih baik.
103
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, U. F. (2013). Kesehatan Masyarakat Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rajawali Pers
Achmadi. 2013. Pemantauan Perkembangan Anak Balita. Jurnal Kesehatan Masyarakat
Andalas, 4(2), 116–129.
Cakrawati D dan Mustika NH. 2011. Bahan pangan gizi dan kesehatan anak. Bandung:
Alfabeta
IPKM. 2013. Identifikasi Indikator dalam Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat
(IPKM) untuk Meningkatkan Nilai Sub-Indeks Penyakit Menular.
Irianto, Koes.2014.Gizi Seimbang dalam Kesehatan Reproduksi (Balanced Nutrition in
Reproductive Health). Bandung: Alfabeta
Riskesdas. (2018). Hasil Utama Riskesdas 2018.
RPJPN. 2007. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025.
SSGI. 2021. Buku Saku Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tingkat Nasional, Provinsi,
Kabupaten/Kota Tahun 2021. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Sunita Almatsir. 2019. Gizi Dalam Daur Kehidupan
104
Lampiran 1
INSTRUMEN KEGIATAN
A. Soal Anemia
Pilihlah salah satu jawaban yang anda anggap paling benar!
Soal Pre Test
3. Gejala anemia diantaranya adalah lesu, konsentrasi buruk, mudah lelah. Berikut ini
adalah penyebab terjadinya gejala tersebut, kecuali....
a. Jumlah eritrosit dalam darah kurang dari nilai standar (normal)
b. Sel darah merah mengandung terlalu sedikit hemoglobin
c. Sel darah merah berkurang kemampuannya dalam membawa/ mengangkut
oksigen
d. Banyak karbondioksida yang diangkut oleh darah
4. Berikut ini adalah pola hidangan kita sehari-hari maka perlu diperhatikan hal-hal untuk
menambah penyerapan zat besi, kecuali...
a. Minum teh atau minum kopi 1 jam setelah makan
b. Memasukkan makanan yang mengandung vitamin C pada setiap hidangan
c. Minum teh dan kopi berbarengan dengan makan
d. menghindari minum teh atau kopi dalam makanan
105
5. Siapakah yang paling rentan mengalami anemia
a. Remaja putra dan remaja putri
b. Remaja putra dan ibu hamil
c. Remaja putri dan ibu hamil
d. Remaja putra dan ayah
6. Berapa kadar HB yang normal pada remaja putri
a. 9-11 gr/dl
b. 10-15 gr/dl
c. 11-13 gr/dl
d. 12-15 gr/dl
Aditya ingin mencegah penyakit anemia. Jadi, dari kesembilan makanan tersebut,
manakah makanan yang harus dia makan?
a. 1,3,6,7,8
b. 1,2,4,8,9
c. 1,4,6,8,9
d. 1,3,5,8,9
106
9. Cara mencegah anemia?
a. Makan junkfood
b. Minum Tablet Tambah Darah
c. Minum susu
d. Minum kopi
10. Makanan yang kaya akan zat besi, kecuali...
a. Daging ayam
b. Daging sapi
c. Daging ikan
d. Kopi dan susu
107
Soal Post Test :
108
7. Gejala anemia diantaranya adalah lesu, konsentrasi buruk, mudah lelah. Berikut ini
adalah penyebab terjadinya gejala tersebut, kecuali....
a. Jumlah eritrosit dalam darah kurang dari nilai standar (normal)
b. Sel darah merah mengandung terlalu sedikit hemoglobin
c. Sel darah merah berkurang kemampuannya dalam membawa/ mengangkut
oksigen
d. Banyak karbondioksida yang diangkut oleh darah
8. Hemoglobin berfungsi sebagai...
a. Mengangkut makanan dalam tubuh
b. Mengangkut oksigen dan karbondioksida dalam tubuh
c. Mengangkut otot tubuh
d. Membawa bakteri dalam tubuh
9. Berikut ini adalah daftar makanan kaya gizi:
1) Daging merah (daging sapi, daging kambing dll)
2) Ikan segar
3) Ikan laut
4) Bayam
5) Kopi
6) Buah durian
7) Teh
8) Stroberi
9) Wortel
Aditya ingin mencegah penyakit anemia. Jadi, dari kesembilan makanan tersebut,
manakah makanan yang harus dia makan?
a. 1,3,6,7,8
b. 1,2,4,8,9
c. 1,4,6,8,9
d. 1,3,5,8,9
10. Apa yang di maksud dengan anemia?
a. Kadar Hemoglobin darah kurang dari normal
b. Pendarahan pada ibu hamil
c. Kadar Hemoglobin lebih dari normal
d. Konsentrasi menurun
109
B. Soal 1000 HPK
PRE TEST
4. Berikut adalah beberapa yang menjadi dampak dari kekurangan gizi terhadap janin, kecuali
?
a. Keguguran, bayi lahir mati
b. Anemia pada bayi, cacat bawaan
c. Berat bayi lahir normal
d. Asfiksia intra partum (Gagal nafas)
110
b. Sampai 1 tahun
c. Sampai 2 tahun
d. Sampai 3 tahun
6. Apa itu asi eklusif ?
a. Bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan cairan lain sampai usia 4 bulan
b. Bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan cairan lain sampai usia 6 bulan
c. Bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan cairan lain sampai usia 1 tahun
d. Bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan cairan lain sampai usia 2 tahun
7. Berikut adalah manfaat dari pemberian ASI Eklusif, kecuali ?
a. ASI mengandung semua zat gizi
b. ASI meningkatkan daya tubuh
c. ASI menyebabkan bayi mudah sakit
d. ASI meningkatkan kecerdasan
8. Mengapa usia 6 bulan bayi hanya diberi ASI Saja ?
a. Karena ASI yang paling murah
b. Karena ASI yang paling mudah
c. Karena hanya ASI yang mampu dicerna dan diserap oleh bayi
d. Karena hanya ASI yang mampu diminum oleh bayi
10. Berikut adalah makanan yang mengandung zat besi tinggi, yaitu ?
a. Mie Instant
b. Biskuit
c. Daging merah
d. Nasi
111
POST TEST
112
6. Mengapa usia 6 bulan bayi hanya diberi ASI Saja ?
a. Karena ASI yang paling mudah
b. Karena hanya ASI yang mampu dicerna dan diserap oleh bayi
c. Karena ASI yang paling murah
d. Karena hanya ASI yang mampu diminum oleh bayi
7. Apakah Kepanjangan dari 1000 HPK ?
a. 1000 Hari Pertama Kehidupan
b. 1000 Hari Pertama manusia
c. 1000 Hari Pertama kelahiran
d. 1000 Hari Pertama Keemasan
8. Berikut pengertian dari 1000 HPK adalah ?
a. Seribu hari terdiri dari 250 hari selama kehamilan dan 750 hari kehidupan pertama
sejak bayi di lahirkan
b. Seribu hari terdiri dari 275 hari selama kehamilan dan 725 hari kehidupan pertama
sejak bayi di lahirkan
c. Seribu hari terdiri dari 280 hari selama kehamilan dan 720 hari kehidupan pertama
sejak bayi di lahirkan
d. Seribu hari terdiri dari 270 hari selama kehamilan dan 730 hari kehidupan pertama
sejak bayi di lahirkan
9. Berikut adalah beberapa yang menjadi dampak dari kekurangan gizi terhadap janin, kecuali
?
a. Asfiksia intra partum (Gagal nafas)
b. Keguguran, bayi lahir mati
c. Anemia pada bayi, cacat bawaan
d. Berat bayi lahir normal
10. Berikut adalah manfaat dari pemberian ASI Eklusif, kecuali ?
a. ASI menyebabkan bayi mudah sakit
b. ASI mengandung semua zat gizi
c. ASI meningkatkan daya tubuh
d. ASI meningkatkan kecerdasan
113
C. Stunting pada Remaja
Soal Pretest
1. Perlukah diadakanya edukasi tentang stunting pada remaja ?
a. Sangat perlu
b. Belum perlu
c. Tidak perlu
3. Sebagai calon orang tua, hal yang sebaiknya dilakukan terhadap keluarga anda adalah ?
a. Mengkonsumsi makanan yang sehat dan seimbang
b. Mengkonsumsi makanan yang seimbang
c. Mengkonsumsi makanan sesuai mood
5. Apakah di lingkungan keluarga anda sudah memberi pengetahuan tentang pola makanyang
baik ?
a. Sering
b. Jarang
c. Tidak pernah
6. Apakah orang tua sering mengingatkan untuk jaga-jaga membeli makanan diluar
rumah?,apakah selalu berhati-hati untuk membeli makanan diluar rumah ?
a. Selalu berhati-hati
b. Kadang-kadang berhati-hati
c. Tidak memperdulikan semua hal
114
7. Makanan yang bagus untuk dikonsumsi adalah ?
a. Makanan yang diperlukan oleh tubuh
b. Makanan yang diolah dengan baik
c. Makanan yang dimakan sesuai keinginan pada saat itu
8. Jika pola asuh yang diberikan dari keluarga anda tidak sesuai tentang pola makan
dankesehatan, apa yang anda lakukan?
a. Bersikap biasa saja
b. Sadar akan hal itu
c. Sadar dan mulai merubah perilaku mulai dari diri sendiri
10. Perlukah remaja mengukur berat badan, tinggi badan dan lingkar perut secara rutin ?
a. Perlu
b. Tidak perlu
c. Perlu saat dibutuhkan saja
Soal Posttest
1. Perlukah diadakanya edukasi tentang stunting pada remaja ?
a. Sangat perlu
b. Belum perlu
c. Tidak perlu
5. Apakah di lingkungan keluarga anda sudah memberi pengetahuan tentang pola makanyang
baik ?
a. Sering
b. Jarang
c. Tidak pernah
6. Apakah orang tua sering mengingatkan untuk jaga-jaga membeli makanan diluar
rumah?,apakah selalu berhati-hati untuk membeli makanan diluar rumah ?
a. Selalu berhati-hati
b. Kadang-kadang berhati-hati
c. Tidak memperdulikan semua hal
8. Jika pola asuh yang diberikan dari keluarga anda tidak sesuai tentang pola makan
dankesehatan, apa yang anda lakukan?
a. Bersikap biasa saja
b. Sadar akan hal itu
c. Sadar dan mulai merubah perilaku mulai dari diri sendiri
116
9. Kapan sebaiknya memulai mengkonsumsi makanan dengan baik dan seimbang ?
a. Sejak dari kecil
b. Saat dewasa
c. Saat sudah mulai merasa butuh dengan makanan yang seimbang
10. Perlukah remaja mengukur berat badan, tinggi badan dan lingkar perut secara rutin ?
a. Perlu
b. Tidak perlu
c. Perlu saat dibutuhkan saja
117
D. Kuesioner gizi seimbang
Soal pretest
2. Menurut pedoman gizi seimbang, porsi makanan pokok dalam sehari adalah…
a. 1-2 porsi
b. 2-3 porsi
c. 2-4 porsi
d. 3-4 porsi
e. Tidak tahu
3. Menurut Pedomaan Gizi Seimbang (PGS) dalam “isi Piringku” untuk satu kali makan
jumlah makanan pokok yang seharusnya dikonsumsi adalah…bagian piring
a. 1/6
b. ¼
c. 1/3
d. ½
e. Tidak tahu
118
5. Fungsi utama karbohidrat adalah…
a. Untuk pertumbuhan tubuh
b. Untuk menyediakan energi bagi tubuh
c. Untuk menguatkan sistem kekebalan tubuh
d. Untuk sumber energi cadangan bagi tubuh
e. Tidak tahu
6. Menurut Pedoman Gizi Seimbang (PGS), porsi yang di anjurkan untuk konsumsi lauk
hewani/nabati dalam sehari adalah…
a. 1-2 porsi
b. 2-3 porsi
c. 2-4 porsi
d. 3-4 porsi
e. 5-6 porsi
120
4. Menurut pedoman gizi seimbang, porsi makanan pokok dalam sehari adalah…
a. 1-2 porsi
b. 2-3 porsi
c. 2-4 porsi
d. 3-4 porsi
e. Tidak tahu
5. Menurut Pedoman Gizi Seimbang (PGS), porsi yang di anjurkan untuk konsumsi lauk
hewani/nabati dalam sehari adalah…
a. 1-2 porsi
b. 2-3 porsi
c. 2-4 porsi
d. 3-4 porsi
e. 5-6 porsi
6. Menurut Pedoman Gizi Seimbang (PGS) porsi yang di anjurkan untuk konsumsi sayur-
sayuran dalam sehari adalah…
a. 1-2 porsi
b. 2-3 porsi
c. 2-4 porsi
d. 3-4 porsi
e. Tidak tahu
121
8. Contoh makanan sumber lemak adalah…
10. Menurut Pedomaan Gizi Seimbang (PGS) dalam “isi Piringku” untuk satu kali makan
jumlah makanan pokok yang seharusnya dikonsumsi adalah…bagian piring
a. 1/6
b. ¼
c. 1/3
d. ½
e. Tidak tahu
122
PERTANYAAN TENTANG
:[ ]
SMP
:[ ]
SMA
:[ ]
Akademi / PT
5. Alamat :
…………………………………………………………
6. Nama Posyandu :
…………………………………………………………
8. Jika Pernah (Ya), apa nama pelatihan, dilaksanakan oleh siapa dan dimana
pelaksanaan ?
……………………………………………………………………………………
……………………
Jawaban
B S
ITEM
1No Untuk mengetahui pertumbuhan anak perlu ditimbang setiap
PERTANYAAN
bulan di posyandu
2 Secara singkat, arti perkembangan adalah bertambahnya
ukuran fisik dari waktu ke waktu
3 Pertumbuhan berarti bertambahnya fungsi tubuh
seperti pendengaran, penglihatan dan kecerdasan.
123
4 Seorang anak yang mengalami pertumbuhan pasti setiap bulan
naik berat badannya
5 Untuk menghitung umur balita maka dilakukan pengurangan dari
Tanggal, Bulan dan Tahun saat ini (pengukuran) dengan Tanggal,
Bulan dan Tahun sewaktu lahir
6 Dalam keadaan normal, perkembangan berat badan akan searah
dengan
pertumbuhan tinggi badan sehingga hal ini berarti mempunyai
hubungan yang linear dengan berat badan. Ciri tersebut merupakan
7 Penggunaan Dacin,
salah satu indeks mempertimbangkan
antropometry BB/TB mudah dalam penggunaan
dan
mempunyai harga relatif murah serta aman untuk digunakan pada
8 Bahu
balita,rata, kepala,
dikenal olehpunggung,
masyarakatbokong,
umum betis dan tumit kaki
menempel ke dinding. Merupakan syarat pada pengukuran Tinggi
Badan
124
9 Untuk menentukan hasil penimbangan perlu dibuat grafik berat
badan anak pada KMS atau GPA
10 Anak dikatakan tidak naik jika berat badan anak jelas tidak
bertambah
11 Anak dikatakan naik berat badannya bila grafik berat badan anak
dalam
GPA selalu mengkuti satu pita warna atau pindah ke pita yang
12 Anak dikatakan tidak naik bila grafik berat badan anak naik secara
lebih
angka,tua
tetapi grafik berat badan anak pindah (turun)
padakeanak
pita merujuk
yang lebih tua
13 Saat ini penggunaan kalsifkasi status gizi
kepada
14 Jika
PMKseorang anak2020
no 2 tahun berumur kurang dari 2 tahun diukur tingginya
(berdiri)
maka untuk mengkonversikan menjadi panjang badan (PB),
15 Anak dikatakanPengurangan
harus dilakukan berat badannya tidak naik jika garis
0,7 cm
pertumbuhan pada GPA menurun
16 Anak dikatakan berat badannya tidak naik jika garis
pertumbuhan pada KMS mendatar
17 Anak dikatakan berat badannya naik jika garis
pertumbuhan naik, dan juga terjadi perpindahan titik ke pita
18 warna dibawahnya
Jika bulan lalu anak tidak ditimbang maka interpretasi
hasil;
19 Anak yang berat badannya tidak naik dalam 2 kali
penimbangan
penimbangan (2 tidak diketahui
bulan) tidak perlu dirujuk
20 Fungsi Grafik Pertumbuhan Anak (GPA) untuk membantu
membuat interpretasi hasil dari deteksi masalah gizi
21 Anak yang baru pertama kali ditimbang dapat
disimpulkan hasil penimbangannya
22 Berikut urutan/Langkah penimbangan Balita dengan Dacin:
Gantungkan dacin; pastikan dacin tergantung kuat; bandul
digeser pada angka 0 (nol); memasang sarung timbang;
seimbangkan dacin; anak
ditimbang sampai seimbang; tentukan berat badan anak;
23 Anak BGM (dibawah -3 SD) berarti perlu selalu harus
mencatat hasil penimbangan; geser bandul ke 0 (nol) kemudian
mendapatkan
anak diturunkan
24 Anak BGM ( d i b a w a h - 3 S D ) perlu mendapatkan perhatian
perhatian
khusus khusus dalam tumbuh kembangnya
25 Setiap didapatkan seorang anak BGM ( dibawah -3 SD)
jika tubuhnya kurus
seharusnya
26 Dalam penentuan pertumbuhan, terminologi berdasarkan z-score
perlu
adalahdirujuk
sebagaikeberikut
sarana: kesehatan/puskesmas
29 -3 SD dengan
Kader -2 SD).
juga mengintepretasikan hasil pada kunjungan si Aisyah
saat itu
Berdasarkan GPA, Kader menyimpulkan bahwa si Aisyah pada
(mengacu kepertanyaan
usia 7 bulan mengalami di atasgizi
status ) tentang
Pendekmasalah gizi
(Stunted)
menggunakan indeks BB/PB. Hasil ploting dengan GPA
diperoleh titik potong pada garis z-score antara +1 SD dengan +2
SD. Sehingga dapat disimpulkan,
30 Bila seorang Anak, hasil ploting pada GPA tidak mengikuti garis
bahwa di Aisyah berdasarkan indeks BB/PB mengalami masalah
pertumbuhan
Gizi (Tidak Naik), maka anak perlu di dikonfirmasi
oleh petugas kesehatan yang berkompeten (Ahli Gizi) untuk
Kurang (Wasted)
dilakukan penilaian kenaikan berat badan dibandingkan
dengan standar weight increment dan height increment
126
Formulir Asuhan Gizi Balita
Alamat : …………………………………………
A. Assesment Gizi
I. Data Dasar
No. Jenis data
A. Data Antropometri
1. Berat Badan : ………kg LLA : ……. Cm
2. Panjang/Tinggi Badan : ………cm
B. Data Klinis dan Fisik
Tanda-tanda
3. Z-score (BB/TB) : ………(standart
klinis yang tampak : deviasi)
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
Fisik :
C. ..........................................................................................
Biokimia
Hasil-hasil pemeriksaan Laboratorium :
..........................................................................................
Hb:
..........................................................................................
Pemeriksaan cacing:
D. Dietary History (riwayat gizi):
Hasil lab lengkap (jika ada) :
63
Asupan energi dan zat gizi (Food Recall 1x24 jam)
Kebiasaan makan :
Frekuensi makan :
Pantangan :
Kesulitan makan :
Alergi makanan :
E. Riwayat Penyakit :
Pendapatan :
Jumlah anak :
Penyakit/klinis
Prilaku
1.
2.
B. Program Intervensi
3.
4.
65
1. PMT-Pemulihan dan suplementasi PMT :
Bentuk PMT
Komposisi /bahan
Kandungan zat gizi
Frekuensi pemberian
Waktu pemberian
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
4.……………………………………………………………………………………
Rujukan (rujukan ke petugas kes lain
terkait penyakit, seperti bidan dan dokter)
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
66
……………………………………………………………………………………
2. Biokimia (hasil Lab)
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
3. Klinis (sign dan symptom)
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
4. Diatary Intake (hasil recall berkala dan perubahan pola makan)
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
B. ……………………………………………………………………………………
Evaluasi (hasil yang diperoleh setelah pelaksanaan asuhan gizi dan rencana tidak lanjut
……………………………………………………………………………………
yang akan dan harus dilakukan)
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
….……………….….. Maret 2023
……………………………………………………………………………………
(..............................................)
67
FOTO DOKUMENTASI 3. Diklat Antropometri
2. Kunjungan dospem
4. Asuhan Gizi
5. Penyuluhan Anemia dan Anti
Rokok
6. Penyuluhan Kespro 7. Tanam TOGA
8. Pembuatan PMT
9. Perpisahan perangkat desa