BEATRIKS RAHANGIAR
12113201150010
PEMINATAN KIA-KR
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU
AMBON
2020
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Kami menyatakan menerima dan menyetujui Proposal ini yang disusun oleh
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
ii
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yesus Kristus,
karena atas kasih dan anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal ini
dengan judul “Literatur Review Gambaran Perawatan Masa Nifas Bagi Ibu”.
Penyusunan skripsi ini merupakan syarat dalam penyelesaian tugas akhir untuk
Maluku.
terselesaikan.
Maluku.
iii
7. Keluarga yang telah memberikan dukungan baik materi maupun moril serta
8. Semua teman – teman yang tidak dapat penulis sebut satu demi satu, terima
Peneliti menyadari bahwa proposal ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan, untuk itu saran dan kritik sangat penulis harapkan guna perbaikan
lebih lanjut sehingga proposal ini dapat berguna serta bermanfaat bagi semua yang
membacanya.
Peneliti
iv
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL............................................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................................ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... v
DAFTAR TABEL...............................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian.................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian.................................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Nifas.............................................. 8
B. Tinjauan Umum Tentang Variabel Penelitian........................26
C. Kerangka Konsep....................................................................40
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian.......................................................................41
B. Tahapan Systematic Review....................................................41
C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling.................................43
D. Variabel Penelitian..................................................................44
E. Analisa Data............................................................................45
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
Halaman
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
jam setelah plasenta lahir dan berakhir setelah 6 minggu setelah melahirkan.
Akan tetapi seluruh organ kandungan baru pulih kembali, seperti dalam
keadaan sebelum hamil dalam waktu 3 bulan setelah bersalin. Masa nifas tidak
kalah penting dengan masa-masa ketika hamil, karena pada saat ini organ-
Jika masa nifas tidak ditangani dengan cepat dan tepat akan
mengakibatkan kematian pada ibu nifas. Angka Kematian Ibu (AKI) dalam
2012 diperoleh Angka kematian ibu (AKI) cukup tinggi yaitu 359/100.000
kelahiran hidup (KH). Angka tersebut masih jauh dari target Sustainable
hingga 70/100.000 kelahiran hidup (KH) pada tahun 2020 (Zuraya, 2016).
tahun 2015 sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Hasil SDKI 2015
1
Data cakupan pelayanan ibu nifas di Provinsi Maluku Tahun 2015
capaian ini masih kurang dari capaian Nasional yaitu 89,54% dan Jauh dari
Tenggara 89,7% melewati target Nasional dan target Rencana Strategis Dinas
2015). Menurut Profil kesehatan Kota Ambon (2015) Penyebab AKI adalah
kesehatan, Salah satu masalah AKI yang tidak ditangani dengan benar dapat
pelayananan masa nifas. Pelayanan nifas bertujuan untuk menilai status ibu
dan bayi baru lahir, mencegah, mendeteksi, serta menangani masalah yang
dilakukan sedikitnya tiga kali, yaitu pada enam jam sampai dengan tiga hari
pasca persalinan, pada hari ke empat sampai dengan hari ke pasca persalinan,
dan pada hari ke 29 sampai dengan hari ke-42 pasca persalinan (Kemenkes RI,
2015).
memberikan informasi yang jelas dan tepat yang dibutuhkan ibu dalam
2
perawatan masa nifas. Informasi yang diberikan seperti edukasi kesehatan
jelas akan mempengaruhi cara perawatan ibu nifas. Perawatan masa nifas ibu
menentukkan kondisi kesehatan ibu dan anak. Perawatan masa nifas yang baik
dan sesuai dengan edukasi yang disampaikan oleh tenaga kesehatan dapat
dilakukan oleh ibu nifas itu sendiri untuk memelihara kesehatan organ-organ
reproduksi selama masa nifas, yakni dimulai dari akhir persalinan dan
hamil. Perawatan masa nifas merupakan suatu bentuk tindakan atau praktik
yang dilakukan oleh ibu nifas yang menggambarkan perilaku kesehatan ibu
selama menjalani masa nifas yang dilakukan oleh tenaga kesehatan (Sagita,
2015).
pelayananan masa nifas. Pelayanan nifas bertujuan untuk menilai status ibu
dan bayi baru lahir, mencegah, mendeteksi, serta menangani masalah yang
dilakukan sedikitnya tiga kali, yaitu pada enam jam sampai dengan tiga hari
pasca persalinan, pada hari ke empat sampai dengan hari ke pasca persalinan,
3
dan pada hari ke 29 sampai dengan hari ke-42 pasca persalinan (Kemenkes RI,
2015).
mendapatkan hasil bahwa ada hubungan antara sikap, peran bidan dan
dukungan keluarga dengan kunjungan ibu nifas dengan nilai p<0,05 dan tidak
nifas. Dengan demikian kinerja keberhasilan yang diperlihat oleh bidan dapat
diukur dengan cakupan kunjungan nifas (KF) yang dilakukan sebanyak tiga
kali kunjungan pada masa nifas sesuai dengan standar yang berlaku (Wiwiet
Hermita, 2011).
kunjungan nifas. Kunjungan ibu nifas merupakan sikap ibu nifas mengunjungi
2015). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tri Pinaringsih
(2017) yang mengatakan bahwa hasil analisis test menunjukkan bahwa ada
hubungan yang signifikan antara sikap ibu dengan kunjungan nifas dengan
bayinya.
4
Dukungan keluarga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
kunjungan ibu nifas dalam pemeriksaan pasca bersalin. Keluarga yang baik
setiap kali melakukan kunjungan nifas responden selalu diantar dan ditunggu
jadwal kunjungan dan jika ibu mengalami keluhan atau masalah kesehatan
kesehatan atau petugas kesehatan (Tri Rahayu, 2017). Hal ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Gita Sekar (2019) dengan hasil penelitian,
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini, terdapat tujuan umum dan tujuan khusus sebagai
berikut:
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
5
a. Mengetahui hubungan peran bidan dengan perawatan masa nifas bagi
ibu.
ibu.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
masa nifas bagi ibu dan bayi sehingga dalam mengambil keputusan yang
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Masyarakat
dalam perawatan masa nifas untuk kesehatan yang lebih baik bagi ibu
dan bayi.
b. Bagi Puskesmas
6
dalam melakukan perawatan masa nifas dengan mempertingbangkan
melakukan penelitian sejenis dan lebih lanjut dalam bidang yang sama.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
enam minggu. Peurperium adalah masa dari kelahiran plasenta dan selaput
(Varney, 2014).
waktu nifas yang paling singkat tidak ada batas waktunya, bahkan bisa jadi
dalam waktu yang relatif pendek darah sudah keluar, sedangkan batasan
dan secara normal masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari
(Ambarwati 2014).
sebaiknya bidan mengetahui apa tujuan dari pemberian asuhan pada ibu
nifas. Tujuan diberikannya asuhan pada ibu selama masa nifas antara lain:
8
a. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya secara fisik maupun spikologi
dimana dalam asuhan pada masa ini peranan keluarga sangat penting,
penunjang.
menganalisa data tersebut sehinga tujuan asuhan masa nifas ini dapat
9
d) Memerlukan ketenagan dalam tidur untuk mengembalikan keadaan
c. Periode Leting Go
10
4. Perubahan Fisiologi Pada Masa Nifas
Perubahaan keseluruan alat genetalia ini disebut involusi. Pada masa ini
situs plasenta akan menjadi nekrotik. Desidua yang mati akan keluar
organisme berkembang lebih cepat dari pada kondisi asam yang ada
11
Tabel 2.1 Waktu dan Warnanya Lokhia
Lokhia Waktu Warna Ciri-ciri
Rubra (cruenta) 1-3 hari Merah Terdiri dari darah segar,
kehitaman jaringan sisa-sisa
plasenta, dinding rahim,
lemak bayi, rambut bayi,
dan sisa mekoneum
Sanguinolenta 4-7 hari Merah Sisa darah bercampur
kecoklatan lender
dan lendir
Soresa 7-14 hari Kuning Lebih sedikit darah dan
kecoklatan lebih banyak serum,
juga terdiri dari leukosit
dan robekan/ laserasi
plasenta
Alba >14 hari Putih Mengandung leukosit,
sel desudia dan sel
epitel, selaput lendir
servik dan seraput
jaringan yang mati
Purulenta Terjadi infeksi, keluar
cairan seperti nanah
berbau busuk
Lochiastasis Lokhia yang tidak lancar
keluarnya
12
Sumber : Neno FMI, 2016
tertentu.
13
karena proses involusi (Mansyur,2014). Involusiuterus dapat
simfisis
simfisis
makan diperlukan waktu 3-4 hari sebelum faal usus kembali normal.
14
b) Motilitas: secara khas, penurunan tonus dan motilitas otot traktus
ini disebabkan tonus otot usus menurun selama proses persalinan dan
jalan lahir
15
d) Diuresis postpartum: dalam 12 jam setelah melahirkan, ibu
16
mengeluh kandungannya menurun. Setelah melahirkan karena ligamen,
yaitu :
a) Suhu: Suhu tubuh wanita inpartu tidak lebih dari 37,2 °C sesudah
partus dapat naik kurang lebih 0,5 °C dari keadaan normal, namun
umumnya suhu badan akan kembali normal. Bila suhu lebih dari 38
b) Nadi: denyut nadi normal pada orang dewasa 60-80 kali per menit.
cepat. denyut nadi yang melebihi 100 kali per menit harus
penurunan hiperpigmentasi.
17
5. Kebijakan Program Nasional Masa Nifas
masa nifas,ada beberapa hal yang harus dilakukan, akan tetapi pemberian
asuhan kebidanan pada ibu masa nifas tergantung dari kondisi ibu sesuai
masa nifas karena atonia uteri: mendeteksi dan merawat penyebab lain
melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir: menjaga bayi tetap
menolong persalinan, iya harus tingal dengan ibu dan bayi baru lahir
untuk 2 jam pertama setelah kelahiran, atau sampai ibu dan bayi dalam
18
membantu bidan mengetahui catatan tanda-tanda vital ibu, hasil
yang sudah berlalu sejak kelahiran, dalam jam atau hari, dipastikan
c. Riwayat
yang dapat divalidasi atau diperbaiki, dan memberi petunjuk topic mana
d. Pemeriksaan fisik
berikut:
kemih.
19
e) Evaluasi nyeri tekan sudut costo-vertebral angle (CVA) jika di
memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat,
harus diberikan pada seberapa baik wanita mengatasi perubahan ini dan
tanggung jawabnya yang baru sebagai orang tua. Pada saat ini juga
20
g. Kunjungan ke-4 (6 minggu setelah persalinan):
imunisasi, senam nifas, dan tanda-tanda bahaya yang dialami oleh ibu
e) Fungsi perkemihan
f) Perubahan lokhia
21
Menurut Risa Pitriani (2014), ada beberapa tanda-tanda bahaya
pengheliatan.
h. Merasa sangat sedih atau tidak mampu mengurus diri sendiri atau bayi.
22
vitamin A kepada (200.000 unit) agar dapat memberikan vitamin A
b. Ambulasi dini
Lakukan ambulasi dini pada ibu nifas dua jam setelah persalinan
ambulasi dini dilakukan paling tidak setelah 12 jam masa nifas setelah
dengan miring kiri atau kanan terlebih dahulu, kemudian duduk dan
apabila ibu sudah cukup kuat berdiri maka ibu dianjurkan untuk
c. Kebutuhan eliminasi
Ibu harus berkemih spontan dalam 6-8 jam masa nifas, motivasi
sudah bisa buang air besar, jika sudah hari ketiga ibu msih belum bisa
pelunak tinja. Fase yang tertahan dalam usus semakin lama akan
diserap oleh usus, hal ini dapat menimbulkan konstipasi pada ibu nifas.
(Asih,2016)
d. Kebersihan diri
23
Untuk mencegah terjadinya infeksi baik pada luka jahitan dan
(Prawirohardjo,2014).
e. Istirahat
f. Seksual
darah merah berhenti dan ibu dapat memasukan satu atau dua jarinya
kedalam vagina tanpa rasa nyeri. Banyak budaya dan agama yang
24
Keputusan bergantung pada pasangan yang bersangkutan
(Prawirihardjo, 2014).
g. Keluarga berencana
kontrasepsi tetap lebih aman, terutama apabila ibu sudah haid lagi,
(Prawirohardjo, 2014).
h. Senam nifas
menjalani persalinan dengan normal dan tidak ada penyakit masa nifas
(Sulistyawati,2015).
saat-saat krisis masa nifas.Pada awal masa nifas, ibu mengalami masa-
masa sulit. Saat itulahibu sangat membutuhkan teman dekat yang dapat
hubungan yang terbentuk antara ibu dan bidan akan sangat ditentukan
25
pendamping ibu. Jika pada tahap ini hubungan yang terbentuk sudah
dan keluarga. Masa nifas merupakan masa yang paling efektif bagi
kegiatan perawatan ibu dan bayi merupakan salah satu teknik yang
26
B. Tinjauan Umum Tentang Variabel Penelitian
1. Peran Bidan
maka bidan harus dapat memahami sejauh mana peran dan fungsinya
Peran bidan dalam masa nifas ini merupakan masa kritis bagi ibu
dan bayi, oleh karena itu peran bidan sangat diperlukan dalam masa
Pada masa nifas bidan memiliki peran dan tanggung jawab besar
untuk memantau kondisi dari ibu, dan juga anak yang baru lahir
tentunya, tuju tanggung jawab bidan dalam masa nifas Jannah, (2016):
27
a) Memberikan dukungan kepada ibu untuk mengurangi ketegangan
berlangsung
bayinya, hal ini disebabkan karena masi adanya ibu yang merasa
28
yang baik dan optimal, hingga kegiatan fisik, seperti olahraga yang
dalam masa nifas untuk memberikan edukasi kepada ibu, dan juga
bagaimana cara hidup sehat yang baik dan benar dan harus mampu
2. Sikap Ibu
a. Pengertian Sikap
29
pengetahuan. perasaan-perasaan, dan kecenderungan untuk bertindak.
b. Ciri-ciri Sikap
istirahat.
orang itu.
30
itu terbentuk dipelajari atau berubah senantiasa berkenaan
jelas.
d. Objek sikap itu merupakan suatu hal tertentu tetapi dapat juga
dimiliki orang.
c. Tingkatan Sikap
a. Menerima (Receiving)
b. Merespon (Responding)
dari sikap.
c. Menghargai (Valuting)
31
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya
tinggi
disediakan adalah sangat setuju (4), setuju (3), tidak setuju (2), sangat
I = 100 ÷ 4 = 25
32
b. Nilai 26%-50% = Setuju
3. Dukungan Keluarga
33
untuk keluarga yang selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan
diakses atau diadakan untuk keluarga (dukungan sosial bisa atau tidak
eksternal.
langsung, dukungan sosial adalah strategi penting yang harus ada dalam
34
masa stress bagi keluarga (Friedman, 2013). Dukungan sosial juga dapat
tugas sering kali diberikan oleh keluarga besar, teman, dan tetangga.
1) Dukungan Emosional
Keluarga sebagai tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan
35
mengasuh, cinta kasih, kehangatan, dan saling mendukung menghargai
2) Dukungan Informasi
aspek dalam dukungan ini adalah nasehat, usulan, saran, petunjuk, dan
kesehatannya.
3) Dukungan Instrumental
36
Dukungan instrumental keluarga merupakan suatu dukungan atau
4) Dukungan Penilaian
37
Friedman (2013), menyimpulkan bahwa baik efek-efek penyangga
a. Faktor Internal
1) Tahap Perkembangan
Artinya dukungan dapat ditentukan oleh faktor usia dalam hal ini
kesehatan dirinya.
38
3) Faktor Emosi
4) Spiritual
b. Faktor Eksternal
1) Praktek di Keluarga
2) Faktor Sosio-Ekonomi
39
Faktor sosial dan psikososial dapat meningkatkan resiko terjadinya
C. Kerangka Konsep
D.
Peran Bidan
Dukungan Keluarga
40
Gambar 2.1 Kerangka Konsep
Keterangan Gambar:
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
41
data yang sudah ada dengan metode pencarian yang eksplisit dan melibatkan
tersebut; P = Ibu Nifas, I = Adanya perawatan masa nifas medis dan non
medis bagi ibu, C = tidak ada pembanding atau intervensi lainnya dan O =
Ibu mengetahui gambaran perawatan masa nifas medis dan non medis bagi
2. Menyusun Protokol
a. Pencarian Data
Pencarian data mengacu pada sumber data base Google Scholar yang
sifatnya resmi.
b. Skrining Data
42
Penilaian kualitas atau kelayakan didasarkan pada data (artikel
lanjut.
Strategi pencarian dilakukan mengacu pada protokol yang telah dibuat dan
menentukan lokasi atau sumber database untuk pencarian data serta dapat
4. Ekstraksi Data
secara manual dengan membuat formulir yang berisi tentang; tipe artikel,
nama jurnal atau konferensi, tahun, judul, kata kunci, metode penelitian dan
1. Populasi
2. Sampel
3. Teknik Sampling
sampling, yaitu suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel
populasi yang telah diketahui, maka dibuat kriteria inklusi dan eksklusi.
Kriteria Inklusi adalah semua aspek yang harus ada dalam sebuah penelitian
yang direview dan kriteria eksklusi adalah faktor – faktor yang dapat
44
menyebabkan sebuah penelitian menjadi tidak layak untuk di review;
sebagai berikut:
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria Eksklusi
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek,
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
meliputi :
1. Variabel Independen
2013). Variabel independen dalam penelitian ini adalah peran bidan, sikap
45
2. Variabel Dependen
Variabel dependen atau terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
E. Analisa Data
Setelah melewati tahap protokol sampai pada ekstraksi data, maka analisis data
DAFTAR PUSTAKA
Akhenan, Nur Fitria, Nunik Puspitasari. 2011. Determinan Pada Ibu Nifas Yang
Berhubungan Dengan Pelaksanaan Post-Natal Care Studi Di Puskesmas
Lespadangan Kabupaten Mojokerto.
Asih Yusari. 2016. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Jakarta:
CV. Trans Info Media.
46
Azwar, Saifuddin. 2013. Sikap Manusia : Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Friedman, M. 2013. Buku Ajar Keperawatan keluarga : Riset, Teori, dan Praktek.
Edisi ke-6. Jakarta: EGC.
Gita Sekar. 2019. Analisis Faktor Kunjungan Ibu Nifas Di Wilayah Kerja
Puskesmas Poned X.
Hidayat, A.A. 2014. Metode penelitian keperawatan dan teknis analisis data.
Jakarta : Salemba Medika.
Pitriani Risa. 2014. Panduan Lengkap Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Normal.
Katalog Dalam Terbitan (KDT).
47
Santi Tri Rahayu. 2017. Hubungan Pengetahuan, Sikap, Motivasi Dan Dukungan
Keluarga Dengan Kunjungan Ibu Nifas Dalam Pemeriksaan Paska
Bersalin di Wilayah Kota Semarang Triwulan ii tahun 2017.
48