Anda di halaman 1dari 130

ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM

POSYANDU DI RW 13 DESA BUNINAGARA


KECAMATAN KUTAWARINGIN
KABUPATEN BANDUNG
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Penelitian Kualitatif

Dosen Pembimbing : Dhimas Herdianta, SKM.,M.Kes

Disusun oleh :

Riska Amalia Agista (P17336119438)

D-IV PROMOSI KESEHATAN


POLTEKKES KEMENKES BANDUNG
Jl. Babakan Loa No. 10A Pasir Kaliki Kec. Cimahi Utara Kota Cimahi
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian dengan judul “Analisis
Pelaksanaan Program Posyandu di RW 13 Desa Buninagara” yang disusun dan
diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas praktik mata kuliah
Penelitian Kualitatif.
Penulis menyadari dalam penyusunan proposal penelitian ini banyak ditemui
hambatan dan rintangan, namun berkat tekad serta bantuan, bimbingan, dan
dukungan yang dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan proposal
penelitian ini. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan proposal penelitian ini, terutama kepada:
1. Bapak Ridwan Setiawan, S.Kp., M.Kes., selaku Ketua Jurusan Promosi
Kesehatan Poltekkes Kemenkes Bandung yang memberikan kesempatan
kepada peneliti untuk menyelesaikan proposal penelitian ini.
2. Ibu Fenti yulianti, S.ST,.M.K.M., selaku koordinator mata kuliah Penelitian
Kualitatif yang telah memberikan arahan dan masukan dalam penyusunan
proposal penelitian ini.
3. Bapak Dhimas Herdianta, SKM., M.Kes., selaku dosen pembimbing mata
kuliah Penelitian Kualitatif yang telah membimbing dan memberikan arahan
dalam penyusunan proposal penelitian ini.
4. Rekan-rekan D-IV Promosi Kesehatan Poltekkes Kemenkes Bandung Tingkat
4 yang tak henti memberikan dukungan dan motivasi dalam penyelesaian
proposal penelitian ini.
Semoga segala kebaikan yang telah diberikan bapak/ibu mendapatkan balasan
yang lebih baik dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan
proposal penelitian ini masih banyak kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu

ii
penulis mengharap saran dan kritik yang bersifat konstruktif untuk perbaikan
proposal penelitian di masa mendatang.

Bandung, Juli 2022

Riska Amalia Agista


NIM P17336119438

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ............................................................................................. vi

DAFTAR BAGAN............................................................................................vii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. viii

BAB I ................................................................................................................... 9

PENDAHULUAN .............................................................................................. 9

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 9

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 12

1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................... 12

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................... 12

BAB II ............................................................................................................... 14

TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 14

2.1 Tinjauan Pustaka ...................................................................................... 14

2.2 Kerangka Pemikiran ................................................................................. 20

BAB III .............................................................................................................. 21

METODOLOGI PENELITIAN ..................................................................... 21

3.1 Subjek Penelitian ...................................................................................... 21

iv
3.2 Metode Penelitian..................................................................................... 22

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 32

3.4 Aspek Etik Penelitian ............................................................................... 31

BAB IV .............................................................................................................. 33

HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................ 33

4.1 Hasil Penelitian ........................................................................................ 33

4.2 Pembahasan Penelitian ............................................................................. 46

BAB V................................................................................................................ 51

PENUTUP ......................................................................................................... 51

5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 51

5.2 Saran ......................................................................................................... 51

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 53

LAMPIRAN ........................................................................................................ 55

v
DAFTAR TABEL

Tabel 3.2.3 Definisi Konseptual ........................................................................ 23

vi
DAFTAR BAGAN

Bagan 2.2 Kerangka Penelitian .......................................................................... 22

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrument Penelitian ...................................................................... 55

Lampiran 2 Lembar Penjelasan.......................................................................... 59

Lampiran 3 Informed Consent ........................................................................... 61

Lampiran 4 Transkrip Wawancara..................................................................... 63

Lampiran 5 Dokumentasi ................................................................................. 125

viii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Posyandu merupakan perwujudan dari Upaya Kesehatan Bersumber
Daya Masyarakat (UKBDM) , dimana kegiatan posyandu dikelola dan
diselenggarakan dari, oleh, untuk masyarakat serta memudahkan masyarakat
dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dasar dalam upaya menjaga
eksistensi dari peran posyandu di tengah-tengah masyarakat. Posyandu
mampu menjalankan tugas dan fungsinya di tengah masyarakat, tidak
terlepas dari semua komponen yang ada di masyarakat seperti peren kader
serta stakeholder (Kemenkes RI, 2012). Salah satu upaya untuk mengurangi
angak kesakitan dan kematian balita adalah dengan melakukan pemeliharaan
kesehatannya. Pemeliharaan kesehatan anak balita dititik beratkan kepada
upaya pencegahan dan peningkatan kesehatan serta pengobatan rehabilitasi
yag dapayt dilakukan di puskesmas. Puskesmas pembantu, polindes, dan di
posyandu, karena pada dasar poyandu merupakan saran kesehatan bagi bayi,
balita, ibu hamil dan Pasangan Usia Subur (PUS) (Nain, 2008).
Kunjungan balita di poyandu berkaitan dengan peran ibu sebagai
orang yang paling bertanggung jawab terhadap kesehatan balita, karena balita
sangat bergantung pada ibu. Alasan utama ibu membawa balita ke posyandu
karena ingin mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal. Oleh karena
itu ibu mempunyai peranan penting terhadap keaktifan kunjungan ke
posyandu, sehingga perlu kerja sama semua pihak dan stakeholder dalam
upaya pembangunan motivasi dari ibu balita tersebut(Farida, 2012 dalam
wardani, dkk, 2015). Cakupan penimbangan balita di Posyandu (D/S)
merupakan indikator yang berkaitan dengan cakupan pelayanan gizi pada
balita, cakupan pelayanan kesehatan dasar khusunya imunisasi serta
prevalensi gizi kurang. Semakin tinggi cakupan D/S, semakin tinggi cakupan

9
vitamin A, semakin tinggi cakupan imunisasi dan semakin rendah prevalensi
gizi kurang. Keberhasilan Program posyandu, salah satunya adalah keaktifan
ibu bayi dan balita dalam melakuakn kunjungan ke Posyandu secara rutin
sebulan sekali minimal delapan kali selama satu tahun (Kemenkes RI, 2012).
Berdasakan pada hasil surey awal menggambarkan bahwa masih
banyak para ibu rumah tangga produktif (usia subur) masih kurang
memahami mengenai kesehahatan Ibu dan anak. Posyandu yang selama ini
menjadi ujung tombak bagi pengembangan kesehatan ibu dan anak masih
belum bisa memenuhi kebuthan seluruh masyarakat. Hal ini karena
keterbatasan jumlah kader yang ada. Program posyandu yang berjalan selama
ini masih terbatan pada penimbangan balita yang terjadwal satu bulan sekali.
Sedangakan mengenai penyulusan program kesehatan Ibu dan Anak belum
dilaksanakan secara optimal. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2013
sebanyak 55,4% balita di Indonesia tidak melakukan penimbangan teratur di
posyandu . Kementrian Kesehatan menyebutkan pada tahun 2017 terdapat
jumlah posyandu di provinsi Jawa Barat mencapai 50.894 posyandu dan
posyandu yang aktif di provinsi Jawa Barat hanya mencapai 29.388 posyandu
sehingga presentase posyandu aktif di provinsi Jawa Barat mencapai 57,74%.
Proporsi jumlah posyandu di setiap desa/kelurahan hampir semuanya
melebihi angka 1 namun masih terdapat posyandu yang tidak aktif berjumlah
21.506 atau 42,26% hal ini dapat berdampak pada partisipasi masyarakat
terhadap posyandu.
Dari 4.299 Posyandu di Kabupaten Bandung, sekitar 70 persennya
tergolong strata mandiri, sisanya berada di tingkat strata madya dan purnama.
Di Desa Buninagara memiliki 13 Posyandu yang termasuk di dalamnya
Posyandu Mekar Saluyu 13 di RW 13 yang terdiri dari 4 RT yaitu RT 01, RT
02, RT 03 dan RT 04. Pelaksanaan Posyandu di wilayah ini telah terlaksana
setiap bulannya. Namun dalam operasionalnya terlihat peran serta
masyarakat belum memadai sebagaimana idealnya suatu Posyandu.

10
Berdasarkan data kunjungan Posyandu Mekar Saluyu 13 tahun 2015, jumlah
pengguna posyandu Mekar Saluyu 13 sebanyak 56 balita yang terdaftar di
Posyandu Mekar Saluyu dengan 5 kader kesehatan serta 1 bidan desa dan
petugas kesehatan yang berkunjung 3 bulan sekali. Pada bulan Februari
terdapat penurunan kunjungan dari 56 balita menjadi 35 balita. Kurangnya
pemanfaatan fasilitas yang ada di posyandu karena masyarakat pengguna
Posyandu peran kader yang tidak memadai dan faktor kesibukan ibu yang
tidak dapat membawa anaknya rutin ke Posyandu serta ibu yang lebih
memilih untuk mengimunisasikan anaknya di Rumah Sakit. Penyebab
lainnya yaitu anggapan atau persepsi ibu balita tentang Posyandu yang
negatif tentang Posyandu, banyak ibu balita yang mempunyai persepsi bahwa
kader kesehatan di Posyandu tidak profesional karena tidak mempunyai
pendidikan kesehatan yang cukup serta sarana dan prasarana Posyandu yang
kurang memadai.
Pelaksanaan program posyandu di RW 13 Desa Buninagara yang telah
berhasil dicapai antara lain dapat dilihat dari status kesehatan masyarakat
yang semakin baik dan pola hidup yang sehat. Data kesehatan masyarakat di
RW 13 Desa Buninagara pada tahun 2021 menunjukkan bahwa AKI tidak
ada, AKB tidak ada, yang mengikuti KB sebanyak 70 wanita dan sudah
dikatakan berhasil, gizi buruk pada balita dan ibu hamil tidak ada, yang
terkena Diare tidak ada, dan yang mengikuti Imunisasi sebanyak 15 balita
dari 30 sasaran balita yang wajib imunisasi ini merupakan suatu
permasalahan yang ditemukan di RW 13 Desa Buninagara. Maka dapat
dikatakan bahwa kegiatan Posyandu di RW 13 Desa Buninagara sudah
berjalan, hanya saja perlu ditingkatkan lagi dalam hal pelayanan penanganan
Imunisasi dan peran kader terhadap keberhasilan program posyandu. Maka
dari hal tersebut peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul
“Analisis Pelaksanaan Program Posyandu Di RW 13 Desa Buninagara
Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung.”

11
1.2. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dirumuskan
masalah penelitian yaitu : “Bagaimana pelaksanaan program posyandu di
RW 13 Desa Buninagara Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung ?”.
1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui pelaksanaan program posyandu di RW 13 Desa
Buninagara Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung.
1.3.2. Tujuan Khusus
a. Menganalisis penyelenggaraan pelaksanaan posyandu Balita di
RW 13 Desa Buninagara Kecamatan Kutawaringin Kabupaten
Bandung.
b. Menganalisis faktor pendukung dan penghambat dalam
pelaksanaan program Posyandu Balita di RW 13 Desa Buninagara
Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung
1.4. Kegunaan Penelitian
1.4.1. KegunaanTeoritis
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi penelitian
selanjutnya dengan tema yang sama atau relevan sehingga dapat
memberikan konstribusi bagi pengembangan ilmu kesehatan pada
khususnya penerapan pelaksanaan posyandu sesuai standar.
1.4.2. Kegunaan Praktis
a. Bagi Peneliti
Hasil peneliti ini diharapkan dapat menjadi dasar atau pedoman
peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan penerapan posyandu.
b. Bagi Masyarakat
Dapat memberikan masukan terkait pentingnya penerapan
pelaksanaan posyandu.

12
c. Bagi Institusi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan
kepustakaan bagi mahasiswa berikutnya yang hendak melakukan
penelitian mengenai analisis penerapan pelaksanaan posyandu.

13
BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN,

DAN PREPOSISI TEORITIK

2.1. Kajian Pustaka


2.1.1. Pengertian Pelaksanaan
Pelaksana berasal dari kata laksana yang berarti bautan, sifat
dan tanda. Ditambah awalan pe- dan akhiran –an yang berfungsi
membentuk kata benda menjadi pelaksana. Pelaksanaan merpakan
proses atau cara, perbuatan melaksanakan rancangan atau keputusan.
Menurut The Liang Gie pelaksanan merupakan suatu usaha-usaha
yang dijalankan untuk melaksanakan semua rencana dan
kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan
melengkapi segala kebutuhan alat-alat yang diperlukan, dalam
pelaksanaannya, kapan waktu dimulai dan berakhir dan bagaimana
cara dilaksanakan. Sehingga dapat dikatakan bahwa pelaksanaan
merupakan suatu proses untuk menggerakan orang-orang agar mau
bekerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pelaksanaan
juga dapat diartikan sebagai implementasi dan penerapan.
Proses pelaksanaan juga dipengaruhi oleh faktor faktor yang
merupakan syarat terpenting berhasilnya suatu proses, faktor-faktor
tersebut antara lain :
a. Komunikasi
Merupakan suatu program yang dapat dilaksanakan dengan
baik apabila jelas bagi para pelaksana. Hal ini menyangkut proses
penyampaian informasi, kejelasan informasi dan konsistensi
informasi yang disampaikan.

14
b. Resources (Sumber Daya)
Dalam hal ini meliputi empat komponen yaitu terpenuhinya
staff dan kualitas mutu, informasi yang diperlukan guna
pengambilan keputusan atau kewenangan yang cukup guna
melaksanakan tugas sebagai tanggung jawab dan fasilitas yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan.
c. Disposisi
Sikap dan komitmen dari pelaksanaan terhadap program
khususnya dari mereka yang menjadi implementasi program.
d. Struktur Birokrasi
SOP (standar Operating Produsers) yang mengatur tata aliran
dalam pelaksanaan program.
Keempat faktor diatas, dipandang mempengaruhi keberhasilan
suatu proses implementasi, namun juga adanya keterkaitan dan saling
mempengaruhi antara suatu faktor yang satu dan faktor yang lain.
Selain itu dalam proses implementasi sekurang-kurangnya terdapat
tiga unsur yang penting dan mutlak, diantaranya :
a. Adanya program atau kebijakan yang dilaksanakan
b. Kelompok sasaran atau kelompok masyarakat yang menjadi
sasaran diharapkan akan menerima manfaat dari program tersebut
dalam perubahan dan peningkatan.
c. Impementer (unsur pelaksana) baik organisasi maupun perorangan
yang bertanggung jawab pengelolaan, pelaksanaan dan
pengawasan dari proses implementasi tersebut.
2.1.2. Pengertian Program
Secara umum adalah penjabaran dari suatu rencana atau
kebijakan yang telah dibuat. Dalam hal ini program merupakan bagian
dari perencanaan. Sering pula diartikan bahwa program adalah
kerangka dasar dari pelaksanaan suatu kegiatan. Program merupakan

15
pernyataan yang berisi kesimpulan dari beberapa harapan atau tujuan
yang saling bergantung dan saling terkait, untuk mencapai suatu
sasaran yang sama. Biasanya suatu program mencakup seluruh
kegiatan yang berada dibawah unit administrasi yang sama, atau
sasaran-sasaran yang saling bergantung dan saling melengkapi, yang
semuanya harus dilaksanakan secara bersma atau berurutan. Sehingga
dapat disimpiulkan bahwa program adalah suatu rangkaian kegiatan-
kegiatan atau seperangkat tindakan untuk mencapai tujuan tertentu.
Pengembangan program adalah suatu proses yang digunakan
oleh lembaga penyuluhan untuk merencanakan, menimplementasikan
dan mengevaluasi program-program edukasionalnya. Pengembangan
program merupakan tindakan dan keputusan yang disengaja, melalui
man wakil-wakil masyarakat yang akan dikenal oleh suatu program
dilibatkan bersama-sama dengan perencana.
2.1.3. Pengertian Posyandu
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh untuk
dan bersama masyarakat, guna meberdayakan masyarakat dan
memberikan kemudahan kepada msayarakat dalam memperoleh
pelayanan kesehatan dasar ( Kementerian Kesehatan RI, 2012 ).
Posyandu sebagaikegiatan masyarakat dalam bidang kesehatan
melaksanakan pelayanan KB, gizi, imunisasi, penanggulangan diare,
dan KIA. Upaya keterpaduan pelayanan ini merupakan salah satu cara
untuk meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat. Berdasarkan hal tersebut, tujuan didirikannya posyandu
adalah menurunkan angka kematian bayi dan anak balita, angka
kelahiran agar terwujud keluarga kecil bahagia dan sejahtera. Dengan
demikian posyandu merupakan kegiatan kesehatan dasar yang

16
diselenggarakan masyarakat dan untuk masyarakat yang dibantu oleh
petugas kesehatan ( Saepudin et al. 2012 ).
A. Tujuan Posyandu
a. Mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi serta
penurunan angka kelahiran melalui pemberdayaan masyarakat.
b. Untuk mempercepat terbentuknya norma kelauraga bahagia
dan sejahtera.
c. Meningkatkan peran masyarakat dalam penyelanggaraan upaya
kesehatan dasar.
B. Sasaran Posyandu
Posyandu merupakan program pemerintah di bidang kesehatan,
segingga semua masyarakat dapat memanfaatkan posyandu
a. Bayi (dibawah satu tahun)
b. Anak balita (dibawah 5 tahun)
c. Ibu hamil, melahirkan, ibu nipas dan ibu menyusui
d. Pasangan Usia Subur
Posyandu sebagai sebuah institusi merupakan organisasi
pelayanan kesehatan terpadu yang berada di tingkat RT dan RW.
Posyandu didirikan didirikan untuk mendekatkan pelayanan
masyarakat sehingga masyarakat yang paling terbatas
kemampuannyapun bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Posyandu
dikendalikan oleh para kader posyandu yang bekerja secara sukarela
dan secara struktural, sehingga walaupun pembinaan dan pelatihan
dari puskesmas namun tidak dikenal adanya pengurus posyandu di
tingkat desa, kecamatannya dan seterusnya. Upaya kegiatan pos
pelayanan terpadu (Posyandu) yang telah ada dan telah berjalan
selama ini mampu lebih ditingkatkan dan dilestarikan. Adapun tugas
atau peran kader Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) antara lain
berikut ini:16 (a) Penyuluhan kesehatan, (b) Imunisasi, (c) Kesehatan

17
ibu dan anak, (d) Peningkatan produksi pangan dan status gizi, (e)
Keluarga Berencana (KB), (f) Air Bersih dan kesehatan lingkungan,
(g) Pencegahan dan pemberantasan penyakit endemik setempat, (h)
Pengobatan terhadap penyakit umum dan kecelakaan.
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dalam pelaksanaannya
meliputi 5 program prioritas (KB, KIA, Gizi, Imunisasi, dan
Penaggulangan Diare), sehingga mempunyai daya ungkit besar
terhadap penurunan angka kematian bayi (AKB). Perkembangan
masing-masing Posyandu tidak sama. Dengan demikian, pembinaan
yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga berbeda. Untuk
meningkatkan kualitas dan kemadirian Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu) diperlukan intervensi. Untuk mengetahui tingkat
perkembangan Posyandu secara umum dibedakan atas 4 tingkat
sebagai berikut:
A. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Pratama (Warna merah)
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) tingkat pratama adalah Pos
Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang masih belum mantap,
kegiatannya belum bisa rutin tiap bulan dan kader aktifnya
terbatas. Keadaan ini dinilai „gawat‟, sehingga intervensinya
adalah pelatihan kader ulang. Artinya kader yang ada perlu
ditambah dan dilakukan pelatihan dasar lagi.
B. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Madya (Warna kuning)
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) pada tingkat madya sudah
dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan
rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih. Akan tetapi
cakupan utamanya (KB, KIA, Gizi dan Imunisasi) masih rendah,
yaitu kurang dari 50%. Ini berarti, kelestarian kegiatan Pos
Pelayanan Terpadu (Posyandu) sudah baik tetapi masih rendah
cakupannya. Untuk ini perlu dilakukan penggerakkan masyarakat

18
secara intensif, serta penambahan program yang sesuai dengan
situasi dan kondisi setempat. Intervensi untuk Pos Pelayanan
Terpadu (Posyandu) madya ada 2 yaitu :
a. Pelatihan tokoh masyarakat, menggunakan modul eskalasi
Posyandu yang sekarang sudah dilengkapi dengan metode
stimulasi.
b. Penggarapan dengan pendekatan PKMD (SMD dan MMD)
untuk menentukan masalah dan mencari penyelesaiannya,
termasuk menentukan program tambahan yang sesuai dengan
situasi dan kondisi setempat. Untuk melaksanakan hal ini
dengan baik, dapat digunakan acuan buku pedoman
”Pendekatan Kemasyarakatan‟ yang diterbitkan oleh Dit Bina
Peran serta Masyarakat Depkes.
C. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Purnama (Warna hijau)
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) pada tingkat purnama
adalah Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang frekuensinya lebih
dari 8 kali per tahun, rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau
lebih, can cakupan 5 program utamanya (KB, KIA, Gizi dan
Imunisasi) lebih dari 50%. Sudah ada program tambahan, bahkan
mungkin sudah ada dana sehat yang masih sederhana. Intervensi
pada Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di tingkat ini adalah :
a. Penggarapan dengan pendekatan PKMD, untuk mengarahkan
masyarakat menentukan sendiri pengembangan program di Pos
Pelayanan Terpadu (Posyandu).
b. Pelatihan Dana Sehat, agar di desa tersebut dapat tumbuh Dana
Sehat yang kuat, dengan cakupan anggota minimal 50% KK
atau lebih. Untuk kegiatan ini dapat mengacu pada buku
„Pedoman Penyelenggaraan Dana Sehat‟ dan „Pedoman

19
Pembinaan Dana Sehat‟ yang diterbitkan oleh Dit Bina Peran
Serta Masyarakat Depkes.
D. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Mandiri (Warna biru)
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) ini berarti sudah dapat
melakukan kegiatan secara teratur, cakupan 5 program utama
sudah bagus, ada program tambahan dan Dana Sehat telah
menjangkau lebih dari 50% KK. Untuk Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu) tingkat ini, intervensinya adalah pembinaan Dana
Sehat, yaitu diarahkan agar dana sehat tersebut menggunakan
prinsip JPKM.
2.2. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau
kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya atau antar variabel
yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti
(Notoatmodjo, 2018).
Pendekatan fenomenologi pada penelitian ini menghasilkan sebuah
kerangka konsep analisis pelaksanaan program posyandu balita Mekar
Saluyu 13 di RW 13 Desa Buninagara Kecamatan Kutawaringin Kabupaten
Bandung.
Adapun kerangka piker dari penelitian ini adalah sebagai berikut

Pelaksanaan Posyandu Balita

Kegiatan Posyandu Peran Kader Posyandu Faktor pendukung


Dan penghambat

Analisis Pelaksanaan Program Posyandu

Bagan 2.2 Kerangka Pikir Analisis Penerapan Pelaksanaan Posyandu RW 13 Desa Buninagara
Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung

20
2.3 Preposisi Teoritik
Preposisi adalah dugaan sementara dari sebuah penelitian terhadap
fenomena yang terjadi. Berdasarkan kerangka beripikir tersebut, maka
preposisi penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Analisis Pelaksanaan Program Posyandu
b. Pelaksanaan Program Posyandu di RW 13 Desa Buninagara

21
BAB III

SUBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Subjek penelitian


3.1.1. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan
(Sugiyono, 2010). Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah
bidan desa,kader dan masyarakat di RW 13 Desa Buninagara
Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung, yang memenuhi
kriteria inklusi serta bersedia mengikuti penelitian dengan mengisi
lembar persetujuan setelah diberi penjelasan (informed Consent).
3.1.2. Sampel Penelitian
Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan purposive sampling. Purposive sampling merupakan
teknik memilih informan dan lokasi penelitian dengan sengaja dan
penuh perencanaan sehingga dapat membantu peneliti memahami
masalah yang diteliti (Creswell, 2016). Jumlah Sampel pada penelitian
ini adalah sebanyak populasi yang memenuhi kriteria inklusi sampai
akhir kejenuhan data.
a. Kriteria Inklusi
Kriteria Inklusi adalah syarat-syarat subjek yang masuk ke dalam
penelitian (Dahlan, 2010).
1. Bidan Desa dan Kader yang tercatat di RW 13 Desa
Buninagara Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung.
2. Masyarakat yang melakukan kunjungan ke Posyandu
Mekar Saluyu 13.

22
3. Bersedia mengikuti penelitian dengan mengisi lembar
persetujuan (informed consent).
3.2. Metode Penelitian
3.2.1. Desain Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Metode
penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandasan pada
filsafat post positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek
yang alamiah (sebagai lawannya eksperimen) dimana peneliti adalah
sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan
secara purposive, teknik pengumpulan dengan triangulasi (gabungan),
analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian
kualitatif lebih menekankan makna dari pada generilsasi (Sugiyono,
2011).
Sedangkan untuk desain penelitian yang digunakan pada
penelitian ini menggunakan desain fenomenologi dimana dalam
pelaksanaannya jenis penelitian ini diaplikasikan untuk mengungkap
kesamaan makna yang menjadi esensi dari suatu konsep atau
fenomena yang secara sadar dan individual yang dialami oleh
sekelompok individu. Suatu fenomena yang terjadi di masyarakat
dengan sampel yang dibutuhkannya yaitu purposive sampling.
3.2.2. Identifikasi Variabel
Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut
seseorang, atau objek mempunyai “Variasi” antara satu orang dengan
yang lain atau suatu objek yang lain (Hatch dan Farhady, 1981).
Dinamakan variabel karena ada variasinya.
Variabel penelitian menurut Y.W Best adalah kondisi-kondisi
atau serenteristik-serenteristik yang oleh peneliti dimanipulasikan,
dikontrol atau diobservasi dalam suatu penelitian.

23
3.2.3. Definisi Konseptual
Definisi konseptual yaitu suatu definisi yang masih berupa
konsep dan maknanya masih sangat abstrak walupun secara intuitif
masih bisa dipahami maksudnya (Azwar, 2007:72).

Tabel 3.2.3 Definisi Konseptual

Hasil Cara
NO Variabel Definisi Alat Ukur Ukur Ukur
Konseptual
1 Analisis Menurut The Instrumen/ Transkip Indeph
Pelaksanaan Liang Gie Pedoman hasil Interview
Program pelaksanan Wawancara wawancara
Posyandu merupakan suatu mendalam
Balita usaha-usaha yang kepada
dijalankan untuk informan
melaksanakan
semua rencana
dan
kebijaksanaan
yang telah
dirumuskan dan
ditetapkan
dengan
melengkapi
segala kebutuhan
alat-alat yang
diperlukan,
dalam

24
pelaksanaannya,
kapan waktu
dimulai dan
berakhir dan
bagaimana cara
dilaksanakan
Sedangkan
pengertian
Posyandu
merupakan salah
satu bentuk
Upaya Kesehatan
Bersumberdaya
Masyarakat
(UKBM) yang
dikelola dari,
oleh untuk dan
bersama
masyarakat, guna
meberdayakan
masyarakat dan
memberikan
kemudahan
kepada
msayarakat
dalam
memperoleh
pelayanan

25
kesehatan dasar (
Kementerian
Kesehatan RI,
2012 ).

3.2.4. Tata Cara kerja dan Teknik Pengumpulan Data


3.2.4.1. Teknik Kerja
Studi kualitatif yang didasarkan pada desain
fenomenologi membutuhkan pengumpulan data secara
wawancara mendalam terhadap informan untuk mengetahui
suatu fenomena yang terjadi di lingkungan social penelitian.
Proses penelitian ini menggunakan prosedur pengumopulan
data wawancara kualitatif (indepth interview), peneliti
melakukan wawancara berhadap-hadapan dengan partisipan,
yang bertujuan untuk memperoleh informasi yang mendalam
terhadap analisis penerapan pelaksanaan program Posyandu di
RW 13 Desa Buninagara Kecamatan Kutawaringin Kabupaten
Bandung.
Peneliti melakukan wawancara mendalam dengan
pertanyaan semi struktur dan bersifat terbuka dan dirancang
sesuai dengan panduan pedoman wawancara berdasarkan
kebutuhan untuk memunculkan pandangan dan opini dari para
partisipan dengan rentang waktu rata-rata 10 sampai denga 15
menit.
Pada proses pengumpulan data dengan wawancara
mendalam ini, peneliti membagi dalam beberapa tahapan yaitu:

26
A. Tahap Persiapan
a. Persiapan Lapangan
Peneliti meminta persetujuan kepada calon
partisipan yang bersedia dilibatkan dalam penelitian,
peneliti mendatangi partisipan di Desa Buninagara
dengan tujuan membangun kepercayaan (trust) dan
membuat kesepakatan waktu dan tempat wawancara.
b. Persiapan Metode dan Alat
Pengumpulan data menggunakan metode
wawancara mendalam dengan mengajukan pertanyaan
terbuka yang mana memberikan kesempatan kepada
informan untuk menjelaskan sepenuhnya pengalaman
tentang fenomenologi yang sedang diteliti. Alat
pengumpul data merupakan sarana penting yang
membanyu peneliti untuk menghimpun data penelitian
(Moleong, 2006).
Peneliti menggunakan alat perekam suara
(recorder) dan pedoman wawancara semi terstruktur
debagai instrument wawancara. Instrumen penelitian
lain yang diperlukan dalam mengumpulkan data adalah
lembar persetujuan informan (informed consent), diri
peneliti, buku catatan lapangan (fiels note) dan alat
tulis.

c. Tahap Pelaksanaan
Setelah mendapat persetujuan informan dan
menentukan kontrak waktu serta tempat wawancara,
selanjutnya wawancara mendalam dilakukan sesuai

27
instrument wawancara yang telah dirancang. Pada
proses wawancara, peneliti mencatat hasil wawancara
baik verbal maupun non verbal. Proses wawancara juga
direkam dalam bentuk video sebagai dokumentasi
wawancara.
d. Tahap Penutup
Peneliti mengakhiri wawancara dengan menyimpulkan
dan mengklarifikasi informasi yang kurang jelas.
Setelah semua topic terjawab peneliti memberikan
ucapan terima kasih kepada informan atas
partisipasinya serta membuat kontrak untuk melakukan
validasi yang telah didapatkan.
3.2.4.2. Sumber Data
Data yang dibutuhkan dalam oenelitian ini tidak hanya
mengambil dari satu sumber, namun dari berbagai sumber
yang relevan, meliputi data dari sumber referensi dam data
yang diambil secara langsung. Untuk lebih jelasnya, berbagai
sumber data yang digunakan untuk keperluan penelitian
dibedakan menjadi 2 data :
a. Data Primer
Data primer diperoleh dari responden melalui wawancara
b. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari data yang terdapat pada
jurnal.

3.2.5. Teknik Keabsahan Data


Agar terjaminnya keakuratan data, maka peneliti akan
melakukan keabsahan data. Data yang salah akan menghasilkan
penarikan kesimpulan yang salah, demikian pula sebaliknya, data yang

28
sah akan menghasilkan kesimpulan hasil penelitian yang benar.
Alwasilah dalam Bachri (2010:54) menjelaskan bahwa “tantangan
bagi segala jenis penelitian pada akhirnya adalah terwujudnya
produksi ilmu pengetahuan yang valid, sahih, benar dan beretika”.
Kebenaran atau validitas harus dirasakan merupakan tuntutan yang
terdiri dari tiga hal menurut Alwasilah (dalam Bachri, 2010:54)
“yakni: 1) deskriptif, 2) interpretasi, dan 3) teori dalam penelitian
kualitatif”. Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik
pemeriksaaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaaan data didasarkan atas
sejumlah kriteria tertentu. Menurut Bachri (2010:55) ada 4 (empat),
yaitu:
A. Derajat kepercayaan (credibility)
Pada dasarnya menggantikan konsep validitas internal dari non
kualitatif. Fungsinya untuk melaksanakan inkuiri sehingga tingkat
kepercayaan penemuannya dapat dicapai dan mempertunujukan
derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jalan
pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang
diteliti.
B. Keteralihan (transferability)
Transferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian
kualitatif. Validitas eksternal menunjukkan derajat ketepatan atau
dapat diterapkannya hasil penelitian ke populasi di mana sampel
tersebut diambil (Sugiyono, 2007:276). Pertanyaan yang
berkaitan dengan nilai transfer sampai saat ini masih dapat
diterapkan/dipakai dalam situasi lain. Bagi peneliti nilai transfer
sangat bergantung pada si pemakai, sehingga ketika penelitian
dapat digunakan dalam konteks yang berbeda di situasi sosial
yang berbeda validitas nilai transfer masih dapat
dipertanggungjawabkan.

29
C. Kebergantungan (dependability)
Merupakan substitusi istilah realibilitas dalam penelitian non
kualitatif, yaitu bila ditiadakan dua atau beberapa
kalipengulangan dalam kondisi yang sama dan hasilnya secara
esensial sama. Sedangkan dalam penelitian kualitatif sangat sulit
mencari kondisi yang benar-benar sama. Selain itu karena faktor
manusia sebagai instrumen, faktor kelelahan dan kejenuhan akan
berpengaruh.
D. Kepastian (confirmability)
Pada penelitian kualitatif kriteria kepastian atau objektivitas
hendaknya harus menekankan pada datanya bukan pada orang
atau banyak orang. Selain itu, dalam keabsahan data ini juga
dilakukan proses triangulasi. Menurut William Wiersma dalam
Sugiyono : “Pengecekan data dari berbagai sumber dengan
berbagai cara dan waktu, sehingga triangulasi dapat
dikelompokkan dalam 3 jenis yakmi, triangulasi sumber,
triangulasi pengumpulan data dan triangulasi waktu. Dari tiga
jenis triangulasi tersebut, penulis memilih keabsahan data dengan
pendekatan triangulasi sumber untuk mengungkap dan
menganalisis masalah-masalah yang dijadikan obyek penelitian.
Dengan demikian analisis data menggunakan metode triangulasi
teknik, yang berarti peneliti menggunakan obsrvasi partisipatif,
wawancara mendalam dan dokumentasi untuk sumber data
serempak. Selanjutnya pendekatan triangulasi dilakukan menurut
sudut pandang kader dalam melakukan kegiatan posyandu.
3.2.6. Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan
membuat transkip wawancara kemudian dianalisis. Transkip
wawancara dilampirkan dalam lampiran. Model analisis data yang

30
dipakai pada penelitian ini adalah model Miles and Huberman.
Langkah pada analisis data dan model tersebut yaitu :
A. Data Collection (Pengumpulan Data)
Dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dengan
observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi atau gabungan
ketiganya (triangulasi). Pada tahap awal ini peneliti melakukan
penjajahan secara umum terhadap situasi social/objek yang diteliti,
semua yang dilihat dan didengar direkam semua. Dengan demikian
peneliti akan memperoleh data yang sangat banyak dan bervariasi
(Sugiyono, 2019). Data Collection dilampirkan dalam bentuk
transkip pada lampiran.
B. Data Reduction (Reduksi Data)
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang
pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan
polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan
emmberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti
untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya
bila diperlukan (Sugiyono, 2019). Reduksi data dilampirkan pada
bagian lampiran.
C. Data Display (Penyajian Data)
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan
dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori.,
flowchart dan sejenisnya. Dengan mendisplaykan data, maka akan
memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan
kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut
(Sugiyono, 2019).
D. Conslusion Drawing/Verification
Langkah keempat dalam analisis data kualitatif menurut Miles
and Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.

31
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan
akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang
mendukung pada tahap data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan
yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti
yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan
mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan
merupakan kesimpulan kredibel (Sugiyono, 2019).
3.3. Tempat dan Waktu Penelitian
3.3.1. Tempat Penelitian
Adapun penelitian ini dilakukan di Posyandu RW 13 Desa
Buninagara Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung. Dari data
tersebut lalu peneliti memperoleh informasi, informasi penggalian data
serta arahan dalam melakukan penelitian lapangan.
3.3.2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama 14 hari (disesuaikan denga
jadwal yang telah ditentukan dalam kalender akademik kampus) yaitu
pada tanggal 5- 17 September 2022
3.4. Aspek Etik Penelitian
Etika penelitian artinya subjek penelitian dan yang lainnya harus
dilindungi. Beberapa prinsip dalam pertimbangan etik meliputi : bebas
eksploitasi, bebas kerahasiaan, bebas penderitaan, bebas menolak menjadi
responden dan perlu surat persetujuan (Nursalam, 2013). Secara garis besar,
dalam penelitian ada beberapa prinsip yang harus dipegang teguh yakni,
sebagai berikut :
a. Informed Consent (Lembar Persetujuan)
Salah satu aspek etika yag harus ada dalam sebuah penelitian
adalah adanya informed consent. Informed conset ini merupakan
lembar persetujuan yang diedarkan sebelu, penelitian dilaksanakan
agar responden mengetahui maksud dan tujuan penelitian, serta

32
dampak atau risiko yang akan terjadi selama dalam proses penelitian.
Responden akan mengisi lembar persetujuan untuk pelaksanaan
penelitian, jika responden menolak ,ala peneliti tidak akan memaksa
karena hak asasi responden. Tetapi jika responden menerima untuk
dilakukannya penelitian, maka responden tersebut akan
menandatangani lembar persetujuan.
b. Anonymty (Tanpa Nama)
Untuk menjaga kerahasiaan responden, didalam format data
penelitian terdapat pilihan “Nama/Kode”, jika responden tidak mau
menyebutkan namanya maka peneliti akan memberi kode sehingga
privacy responden tetap terjaga dan responden merasa nyaman
walaupun sebagai responden penelitian.
c. Confidentiality (kerahasiaan)
Dalam penelitian, peneliti harus menjaga kerahasiaan jawaban
dan hasil dari responden, hanya data tertentu yang akan dipublikasikan
pada hasil riset.

33
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Analisis Kualitatif


Setelah dilakukan proses analisa tematik pada 4 narasumber,
didapatkan 2 tema yang sesuai dengan tujuan penelitian ini yakni
pelaksanaan program posyandu di RW 13 Desa Buninagara, faktor
pendukung dan faktor penghambat pelaksanaan program posyandu di RW 13
Desa Buninagara.
4.1.1. Pelaksanaan Program Posyandu di RW 13 Desa Buninagara
A. Pelaksanaan Kegiatan Posyandu RW 13 Desa Buninagara
Setelah dilakukan pengumpulan data kepada 4 narasumber
mengenai pelaksanaan program posyandu ditemukan hasil bahwa
4 narasumber menjelaskan Di Desa Buninagara khususnya
Posyandu RW 13 pelaksanaan kegiatan Posyandunya dilakukan
secara terstruktur yang saling memperkuat antar program dan
kegiatan untuk kelangsungan pelayanan di Posyandu sesuai
dengan situasi dan kebutuhan lokal yang dalam kegiatannya tetap
memperhatikan aspek pemberdayaan masyarakat. Hal ini
dikuatkan oleh Bidan Desa Buninagara :

“…untuk kegiatan pelaksanaan posyandu di RW 13 khususnya


mungkin alhamdulilah ya sudah berjalan tiap sebulan sekali.
Karena setiap akhir bulan kita membuat jadwal kegiatan posyandu
dan melalukan evaluasi…”

(Narasumber 4, PA)

Namun saat ini kinerja Posyandu RW 13 Desa Buninagara


menurun, selain dilihat dari cakupan program utamanya yang
kurang dari 50% juga tempat pelaksanaan Posyandu yang belum

34
memadai sehingga tidak cukup untuk 5 meja sesuai prosedur
pelaksanaan posyandu. Hal tersebut dikuatkan dengan pernyataan
salah satu kader Posyandu yaitu:

“…Memang kinerja Posyandu di RW 13 Desa Buninagara sudah


lumayan bagus, ini dapat di lihat dari salah satu kegiatan
Posyandu yaitu program KB yang sudah berhasil dijalankan, AKI
tidak ada, AKB tidak ada, yang terkena diare tidak ada, hanya
saja program Imunisasi masih belum maksimal tapi
alhamdulilahnya untuk Agustus di tahun 2022 ini selain pemberian
vitamin A ada program BIAN dimana semua anak balita teh neng
harus diimunisasi...”

(Narasumber 1, DF)

Hal senada juga diungkapkan oleh Bidan Desa Buninagara yaitu:

“Iya, kegiatan Posyandu RW 13 Desa Buninagara bisa dikatakan


sudah baik, walaupun belum maksimal seperti yang diharapkan.
Dimana masih ada kita lihat salah satu program dari Posyandu
perkembangannya belum maksimal. Tetapi saya sebagai Bidan
Desa Buninagara terus berupaya untuk lebih bagus lagi
kedepannya. Dan juga saya akan berusaha untuk membuat tempat
khusus untuk pelaksanaan kegiatan Posyandu setiap bulannya,
agar bisa sesuai dengan prosedur pelaksanaan posyandu.”

(Narasumber 4, PA)

B. Kegiatan yang dilaksanakan di Posyandu RW 13 Desa


Buninagara
Setelah dilakukan pengumpulan data kepada 4
narasumber mengenai pelaksanaan program posyandu

35
ditemukan hasil bahwa 4 narasumber menjelaskan ada
beberapa kegiatan yang dilaksanakan dalam program Posyandu
di RW 13 Desa Buninagara diantaranya, penimbangan balita,
pengukuran tinggi badan, pengukuran lingkar kepala,
pemberian PMT,penyuluhan PHBS, imunisasi, pemberian
vitamin A setiap bulan Februari dan Agustus,pelayanan KB,
kelas ibu hamil dan kelas ibu balita serta ada kegiatan deteksi
penyakit tidak menular dengan cek tekanan darah, cek gula
darah yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dari puskesmas.
Berikut adalah hasil kutipan wawancara dengan narasumber
mengenai kegiatan yang dilaksanakan di Posyandu RW 13
Desa Buninagara.

“…pengukuran tinggi badan, pengukuran berat badan dan ada


juga pengukuran lingkar kepala, Cuma kalo pengukuran
lingkar kepala tidak diharuskan yang penting ada berat badan
sama tinggi badan, imunisasi, pemeberian vitamin A dan ada
juga kelas ibu hamil dan kelas ibu balita terus kita juga
melihat tumbuh kembang anak sesuai dengan kita lihat di buku
pinknya. Selain itu juga ada pemebrian PMT, jadi balita yang
sudah ditimbang diberikan PMT, euuh biasanya pudding,
bubur kacang ijo (sambil menghitung jari dan menunjukan
buku KMS)”.

(Narasumber 4,PA)

“ Kegiatan yang dijalankan teh ada pemberian imunisasi,


penimbangan dan pengukuran tinggi badan, terus ada juga
pemberian vitamin A euhhh setiap bulan Februari dan
Agustus. Tapi kadang juga ada pelayanan kesehatan sareng

36
KB dari ibu bidan atau petugas puskesmas nengg, euuhh
contohnya teh suka ada cek tekanan darah sama gula darah
gitu. Oh iya neng ada juga penyuluhan PHBS, penyuluhan ke
ibu hamil sama ibu menyusui ”.

(Narasumber 1, DF)

“….kegiatan nu atos berjalan teh penimbangan, pengukuran


tinggi badan, teras aya imuniasasi sareng balita the sok
dipasihan vitamin A unggal sasih Februari sareng Agustus
neng, tapi kadang sok aya kelas ibu hamil atanapi penyuluhan
ti puskesmas sareng bidan desa, aya oge pelayanan KB neng
nya teu seueur tapi pas posyandu aya hiji atanapi dua jalmi nu
bade KB…”.

(Narasumber 2, LK)

“…diantarana teh biasa we neng penimbangan sareng ngukur


tinggi balita, sareng kaleresan sasih Agustus ayeuna teh pan
aya BIAN tea janten balita nu teu acan diimunisasi kedah
diimunisasi di posyandu, teras aya oge masihan vitamin A
kanggo balita tah eta teh biasana tiap sasih Februari sareng
Agustus hungkul neng. Oh enya aya oge biasa sok aya cek
tekanan darah sareng gula darah gening neng eta the ti
puskesmas…”.

(Narasumber 3, IJ)

Adapun secara lengkap pelaksanaan kegiatan program


Posyandu RW 13 Desa Buninagara dibagi menjadi 5 (lima),
yaitu:

37
1. Pelaksanaan Kegiatan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Pelaksanaan kegiatan kesehatan ibu dan anak (KIA) di
Posyandu RW 13 Desa Buninagara sudah berjalan dengan
maksimal, hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi
masyarakat dalam mengikuti kegiatan KIA yang tinggi.
Berikut pernyataan dari Bidan Desa Buninagara yaitu :
“Kalau pelayanan kesehatan ibu dan anak Alhamdulillah
kita berjalan dengan lancar sesuai dengan apa yang sudah
diarahkan, semua jenis pelayanan yang ada sudah kita
jalankan, baik itu di hari buka Posyandu atau hari biasa ”.
(Narasumber 4, PA)

Hal senada juga dinyatakan oleh salah satu Kader


Posyandu RW 13 Desa Buninagara:

“Iya kalau di pelayanan KIA sih saya lihat sudah baik ya,
bidan sudah memberi pelayanan kepada ibu
hamil/menyusui sesuai yang dibutuhkan, walaupun kadang
pada hari Posyandu ada satu dua orang ibu yang lupa
membawa kartu menuju sehat (KMS) saat ke Posyandu,
tapi kami tetap memberi pelayanan”.

(Narasumber 1, DF)

Dari pernyataan tersebut terlihat bahwa dalam


pelaksanaan pelayanan kesehatan ibu dan anak di Posyandu
RW 13 Desa Buninagara tidak ditemukan masalah yang
genting hingga saat ini. Hanya saja perlu ditingkatkan lagi
dari partisipasi masyarakat atau kepedulian ibu saat ke
Posyandu dengan tidak lupa membawa kartu menuju sehat

38
(KMS) supaya pelayanan yang diberikan akan lebih
maksimal.
2. Pelaksanaan Kegiatan Keluarga Berencana (KB)
Dalam keluarga berencana kegiatannya meliputi:
pemberian penyuluhan tentang KB Spiral atau IUD
(Intrauterine Device), Medis Operatif Pria (MOP), Medis
Operatif Wanita (MOW), implant, pil, suntik, dan kondom,
memberi pengarahan kepada ibu yang baru memiliki anak
untuk segera mengikuti KB. Seperti yang diungkapkan oleh
Bidan Desa Buninagara berikut ini:
“untuk pelayanan KB saya sebagai bidan ya sudah
memberikan sesuai prosedurnya, karena disini kami tidak
memaksa masyarakat untuk wajib mengikuti semua
kegiatan KB yang diberikan oleh Puskesmas, kami hanya
melayanin masyarakat yang mau-mau aja.”
(Narasumber 4, PA)
Saat ini pelayanan KB tidak hanya berbicara tentang
alat kontrasepsi saja, tapi lebih kepada pembangunan atau
pemberdayaan keluarga sejahtera. Oleh sebab itu di Desa
Buninagara khususnya RW13 sejak 2018 telah ditetapkan
sebagai Kampung KB percontohan, dan sudah mulai
berjalan dari 2019 hingga sekarang. Hal ini dinyatakan oleh
salah satu Kader Posyandu RW 13 Desa Buninagara
bahwa:
“…alhamdulilah neng bersyukur kangg program KB
sebagaian ageung masyarakat atos ngartos tentang KB
atau Kampung KB percontohan, aranjeuna ngartos KB teh
sanes tentang alat kontrasepsi hungkul tapi kanggo
kesejahteraan kulawarga…”.

39
(Narasumber 2, LK)
Pelaksanaan KB di Posyandu RW 13 DesaBuninagara
sudah sangat baik. Dimana bisa dilihat dari tingkat
partisipasi masyarakat yang sangat tinggi dan juga
pemikiran dari masyarakat yang sudah terbuka dengan
program KB. Maka berdasarkan pada indikator tingkat
perkembangan Posyandu, pelaksanaan kegiatan Posyandu
Rw 13 Desa Buninagara di kategorikan dalam tingkat
Posyandu Madya, meskipun sudah ada salah satu cakupan
kegiatannya yang sudah bagus.
3. Pelaksanaan Pemberian Imunisasi
Saat ini pelaksanaan kegiatan Imunisasi di Posyandu
RW 13 Desa Buninagara belum maksima;. Dimana tingkat
perkembangannya dari tahun ke tahun belum ada
peningkatan yang signifikan. Hal ini dinyatakan oleh salah
satu Kader Posyandu RW 13 Desa Buninagara yaitu:
“…sejauh ini pelaksanaan kegiatan imunisasi di gampong
Meunasah Kulam belum maksimal, masih ada masyarakat
yang belum menerima kegiatan imunisasi. Tapi
alhamdulilah untuk agustus tahun ini pemerintah
mengusungkan program BIAN (Bulan Imunisasi Anak
Nasional) yang diadakan di posyandu untuk bayi sampai
balita atau ada yang belum tamat melakukan imunisasi
dianjurkan untuk diimunisasi, bahkan jika ibu dan balita
gak datang ke posyandu, para kader akan mendatangai
rumah ibu tersebut agar tetap bisa dilakukan imunisasi...”.
(Narasumber 3, IJ)
Dari pernyataan diatas dapat dikatakan bahwa
pelaksanaan pemberian imunisasi di Posyandu Rw 13 Desa

40
Buninagara untuk saat ini sangat sulit berkembang, karena
permasalahan tersebut muncul dari masyarakat itu sendiri.
Walaupun pihak kesehatan telah memberikan berbagai
penyuluhan untuk mengajak masyarakat supaya mengikuti
kegiatan imunisasi, tapi nyatanya masyarakat tidak
mengindahkan sampai saat ini.
4. Pelaksanaan Kegiatan Gizi
Pelayanan gizi di Posyandu RW 13 Desa Buninagara
saat ini sudah berjalan dengan baik. Jenis-jenis pelayanan
yang diberikan oleh kader dan petugas kesehatan dapat di
terima oleh masyarakat. Hal ini dinyatakan oleh Bidan
Desa Buninagara:
“Alhamdulillah, kalo di gizi semua jenis pelayanan yang
diberikan itu semua diterima oleh masyarakat, seperti
pemberian vitamin A, pengukuran tinggi badan,
penimbangan berat badan, dan lainnya semua sudah
dijanlankan. Dan kami memberikan penyuluhan kepada
masyarakat tentang pentingnya pemberian gizi yang
seimbang, serta menerapkan pola makan yang sehat dan
teratur.”
(Narasumber 4, PA)
Hal ini senada dengan pernyataan salah satu Kader
Posyandu RW 13 DEsa Buninagara :
“…mun gizi mah nya neng alhamdulilah sae soalna setiap
tos penimbangan dipasihan PMT, euuh biasana the bubur
kacang hejo, pudding, bubur nasi. Sareng so kaya
penyuluhan makanan ibu hamil atanapi makanan
pendamping asi ti petugas gizi puskesmas neng…”.
(Narasumber 2, LK)

41
5. Pelaksanaan Penanggulangan Diare
Pelaksanaan kegiatan pencegahan dan penanggulangan
diare di Posyandu Rw 13 Desa Buninagara saat ini sangat
baik. Ini bisa dilihat bahwa pada tahun 2021 tidak ada anak
yang tercatat mengalami diare. Hal ini dikuatkan oleh salah
satu kader Posyandu Rw 13 Desa Buninagara:
“Sejak beberapa tahun terakhir ini kami melihat bahwa
pelaksanaan pencengahan dan penanggulan diare berjalan
sesuai apa yang telah ditetapkan, ini bisa kita lihat bahwa
pada tahun 2018 tidak tercatat anak yang mengalami diare
yang parah, yang harus dilakukan penanganan secara
serius.”
(Narasumber 1, DF)
Di Posyandu Rw 13 Desa Buninagara pelaksanaan
kegiatan pencegahan dan penanggulangan diare sudah
berhasil dijalankan. Mungkin hanya perlu ditingkatkan lagi
kesadaran masyarakat tentang kebersihan dan belajar
menerapkan pola hidup sehat usia dini
4.1.2. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Pelaksanaan
aaPosyandu di RW 13 Desa Buninagara
Setelah dilakukan pengumpulan data kepada 4 narasumber
mengenai pelaksanaan program posyandu ditemukan hasil bahwa 4
narasumber menjelaskan ada beberapa faktor pendukung dan faktor
penghambat
A. Faktor Pendukung
1. Partisipasi Masyarakat
Tingkat partisipasi masyarakat terutama ibu balita di
RW 13 Desa Buninagara sudah dikatakan baik pada tingkat
pelaksanaan kegiatan Posyandu karena sudah adanya

42
kesadaran akan pentingnya keberadaan Posyandu dan
keinginan dari ibu balita untuk menjaga dan memelihara
kesehatan balita dan ibu juga dapat terus memantau
pertumbuhan dan perkembangan balita. Hal ini diungkapkan
oleh ketua kader Posyandu Rw 13 Desa Buninagara :
“dengan adanya dukungan dari RT dan Rw setempat kegiatan
posyandu sangat maksimal dan berjalan lancer. Ya kalau
partisipasi masyarakat di Rw 13 alhamdulilah ini udah
maksimal seperti yang kita harapkan, karena dilihat dari
kehadiran ibu balita pada hari Posyandu itu sudah mencapai
85% lah ini kalo dari tingkat partisipasi ya, misalnya kadang
ibu yang gak hadir itu karena mungkin berhalangan anaknya
masih tidur atau apa, tapi secara umum dari jumlah penduduk
yang ada di RW 13 Desa Buninagara sih sudah ikut
berpartisipasi.”
(Narasumber 1, DF)
Tingginya partisipasi ibu yang memiliki balita
dikarenakan ibu yang menganggap bahwa kegiatan posyandu
yang dilaksanakan tidak hanya untuk melakukan penimbangan
berat badan saja, tetapi banyak kegiatan-kegiatan lainnya yang
dapat membantu masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan
seperti dengan pemberian vitamin dan imunisasi untuk
mencegah penyakit pada balita, adanya pencegahan dan
penanggulangan diare dengan pemberian oralit, pemberian
makanan tambahan (PMT), pemeriksaan kesehatan pada
penyakit tidak menular.
2. Adanya Sosialisasi
Selain itu, faktor pendukung dalam pelaksanaan
kegiatan Posyandu RW 13 Desa Buninagara yaitu adanya

43
sosialisasi yang dilakukan oleh Bidan Desa Buninagara dan
petugas Puskesmas Kopo. Hal ini seperti diungkapkan oleh
Bidan Desa Buninagara :
“okee selanjutnya faktor pendukung yang kedua yaitu saya
bersama petugas puskesmas memberikan sosialisasi mengenai
kegiatan posyandu yang biasa dilaksanakan setiap akhir bulan
sekalian evaluasi. Misalnya sosialisasi tentang pentingnya ASI
Ekslusif selama 6 bulan, terus pentingnya anak untuk di
imunisasi dari umur 0 s.d 12 bulan itu imunisasinya harus
lengkap, lalu jika tidak ada ibu balita yang tidak hadir ke
posyandu maka kader dan petugas puskesmas datang
berkunjung ke rumah yang bersangkutan untuk memberikan
penjelasan mengenai kegiatan posyandu.”
(Narasumber 4, PA)
Selain sosialisasi dari bidan desa dan petugas
puskesmas, kader pun melakukan sosialisasi ke masyarakat
sebelum dilaksanakannya posyandu akan menyebarluaskan
informasi lewat grup WhatsApp mengenai kegiatan posyandu
yang akan dilaksanakan dalam waktu yang sudah ditentukan
juga menyampaikan informasi secara lisan melalui pengeras
suara mesjid.Hal tersebut dikuatkan oleh salah satu kader
Posyandu RW 13 Desa Buninagara :
“Kebetulan kita punya grup ibu balita dan grup warga RW 13,
jadi kita selalu ngumumin semua informasi termasuk kegiatan
posyandu di grup tersebut. Tapi kadang juga kita melakukan
dari lisan ke lisan melalui RT setempat melalui pengeras suara
masjid.”

(Narasumber 1, DF)

44
3. Peran Kader
Kader Posyandu sebagai kader pembangunan kesehatan
didesa/kampung, dalam pelayanan di posyandu mempunyai
peran sejak persiapan pelayanan sebelum hari pelaksanan. Hal
ini dinyatakan oleh bidan desa Buninagara :

“Nah kebetulan mungkin karena euhh kader kita tuh kader


baru ya tidak bisa apa ya menutup mata dan menutup telinga.
Karena kita kader baru euu jadi masih proses pembelajaran,
dalam pembukuan, mengukur dan menimbang tetapi
alhamdulilah kadernya mau belajar dan berproses. mereka
para kader sudah tau bagaimana kondisi masyarakatnya
sendiri, jadi untuk mereka mengajak masyarakatnya untuk ke
Posyandu itu bisa dibilang mudah. Dan juga adanya kader ini
kami bidan desa atau petugas kesehatan dari Puskesman
sangat membantu dalam memberi pelayanan pada hari buka
Posyandu, karena sebelum Posyandu dan pada hari Posyandu
mereka sudah mempersiapkan apa yang perlu dipersiapkan.”

Peran kader Posyandu sangat menentukan berjalannya


kegiatan pelayanan kesehatan posyandu seperti mengingatkan
atau mengajak ibu untuk penimbangan balita ke posyandu,
menjelaskan hasil penimbangan dan memberikan penyuluhan.
B. Faktor Penghambat
1. Sarana dan Prasarana yang belum memadai
Ketersediaan sarana dan prasarana sangat mendukung
program Posyandu RW 13 Desa Buninagara. Tetapi tidak
dapat dipungkiri bahwa di Posyandu RW 13 ini menjadi
hambatan dalam pelaksaan kegiatan posyandu. Hal ini yang

45
seperti diungkapkan oleh salah satu kader posyandu RW 13
Desa Buninagara :
“…lamun sarana sareng prasarana di posyandu RW 13 mah
tos lumayan sae ngan masih aya keneh nu teu lengkap sapertos
timbangan tidur, meja oge ngan aya 1. Janten mun bade
posyandu the nambut timbangan tidurna ka bidan nu caket
sareng posyandu neng. Teras kumargi tempatna ge da teu
ageng lah jadi teu tiasa ngangge meja na 5 da kumargi sempit
neng kitu…”
(Narasumber 2, LK)
2. Pola Pikir Masyarakat yang Masih Kurang tentang Imunisasi
Di gampong Meunasah Kulam faktor ini menjadi
kendala yang dihadapi dalam kegiatan imunisasi. Kurangnya
pemahaman masyarakat tentang manfaat imunisasi, akibatnya
mereka sering mengkaitkan antara faktor agama dan budaya.
Hal ini diungkapkan oleh Bidan Desa Buninagara :
“Kurangnya pemahaman masyarakat ini merupakan faktor
yang paling sulit, bahkan kami sudah memberi sosialisasi tapi
masih ada juga gak mau percaya. Masyarakat masih punya
pemikiran bahwa vaksin itu haram, habis itu setelah di
imunisasi anak akan mengalami deman dan tidak bisa tidur
malam hari. Dan kalau dilihat masih banyak juga kendala
yang lainnya yang menyebabkan anak tidak di imunisasi,
sampai bisa kita lihat dari tahun ke tahun anak yang
melakukan imunisasi semakin sedikit. Itu juga mungkin
dikarenakan pemikiran orang tuanya yang masih awam
tentang imunisasi.”
(Narasumber 4, PA)

46
Hal itu senada dengan yang diungkapkan oleh salah
satu Kader Posyandu RW 13 Desa Buninagara :
“…iyaa neng disini teh masih ada yang gamau sama takut di
imunisasi teh, soalnya katanya udah di imunisasi anaknya
malah jadi demam kasian katanya the neng, aya oge cenah
saurna teh haram di imunisasi teh. Padahal mah sok dipasihan
terang ku bidan oge tapi da susah neng aya keneh wae nu
alim mah…”
(Narasumber 2, LK)
4.2. Pembahasan
4.2.1. Pelaksanaan Kegiatan Program Posyandu RW 13 Desa
aaBuninagara
Posyandu merupakan pusat pelayanan kesehatan terpadu dan
KB yang dikelola dan diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat
dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan dalam rangka
pencapaian Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (Anita, 2011:1).
Eka (2011:35) menyebutkan, sasaran posyandu adalah seluruh
masyarakat dan utamanya adalah : (1) Bayi usia kurang dari 1 tahun,
(2) Anak balita usia 1 sampai 5 tahun, (3) Ibu hamil, ibu melahirkan,
ibu nifas dan ibu menyusui, serta (4) Wanita usia subur (WUS).
Kegiatan posyandu dikatakan sudah berjalan apabila
dilaksanakan tiap 1 bulan sekali. Penelitian tersebut sejalan dengan
yang dikemukanan oleh Badratun Nafis (2020) Kegiatan Posyandu
dilakukan rutin tiap sebulan sekali atau disesuaikan dengan jadwal
yang telah disepakati. Posyandu RW 13 Desa Buninagara menurut
tingkat perkembangannya ini dapat dikategorikan kedalam Posyandu
Madya yang hampir menjadi Posyandu Purnama hingga sekarang ini.
Dimana kegiatan Posyandu ini sudah lebih teratur, sudah

47
melaksanakan penimbangan lebih dari 8 kali pertahun, dengan jumlah
rata-rata kader yang bertugas adalah 5 orang.
Menurut Hartono (2011) pelayanan minimal diberikan kepada
batita. 1) penimbangan, 2) pemberian makanan pendamping ASI dan
vitamin A, 3) memberikan makanan pendamping pada anak
pertumbuhannya tidak cukup dan berat badannya dibawah garis merah
buku KMS, 4) pelayanan atau pemantauan imunisasi, 5) pemantauan
kejadian ISPA dan diare. Menurut Pontoh (2013) posyandu melayani
batita, penimbangan berat badan, imunisasi, memberikan panduan
kesehatan pada ibu hamil dan menyusui serta menyediakan media
deteksi dini kasus malnutrisi pada bayi dan balita yang kurang gizi.
Menurut (Proverawati, 2016, p.53) juga mengatakan batita harus
ditimbang setiap bulannya untuk memantau pertumbuhan dan
perkembangannya, pemantauan gizi anak dan melihat kelengkapan
imunisasi.
Dari penelitian yang dilakukan oleh Saepudin dkk (2017),
menujukkan bahwa persepsi masyarakat terhadap program posyandu
cukup postif, posyandu memiliki peranan penting dalam meningkatan
kualitas kesehatan ibu dan anak melalui proses pelayanan kesehatan,
dan posyandu sudah menjadi pusat informasi kesehatan masyarakat.
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Hafifah & Abidin (2020),
menyatakan bahwa peran program Posyandu bagi warga Desa
Sukawening adalah mempermudah masyarakat dalam memperoleh
pelayanan kesehatan seperti imunisasi, Keluarga Berencana,
pemeriksaan kehamilan, penimbangan balita, konsultasi gizi dan
kesehatan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kinerja pelaksanaan
Posyandu RW 13 Desa Buninagara sudah baik dengan adanya
dukungan dari masyarakat serta peran kader yang baik agar kegiatan

48
posyandu berjalan dengan maksimal. Jadi perlu ditingkatkan peran
kader dan masyarakat sangat penting dalam kegiatan pelaksanaan
posyandu, karena apabila kegiatan Posyandu terselenggara dengan
baik maka akan memberikan kontribusi yang besar dalam menurunkan
angka kematian ibu, bayi dan anak balita.
4.2.2. Faktor pendukung dan Penghambat
(Risqi, 2013 dalam Amalia dan Widawati, 2018)
mengungkapkan bahwa kegiatan Posyandu akan terlaksana dengan
baik jika ibu atau masyarakat berperan aktif dalam pelaksanaannya.
Dengan adanya peran ibu atau masyarakat maka kegiatan Posyandu
akan berjalan dengan baik dalam meningkatkan kesehatan anak/batita
dan status gizi anak batita/balita.
Di Posyandu, terdapat kader posyandu yang dilatih oleh
tenaga kesehatan untuk membantu dalam memberikan layanan
kesehatan ibu dan anak. Kader adalah relawan yang direkrut dari
masyarakat, yang tugasnya adalah untuk mendukung kelancaran
pelayanan kesehatan dan menggerakkan masyarakat secara aktif untuk
melaksanakan dan berpartisipasi dalam kegiatan posyandu penelitian
ini sejalan oleh (Yolanda et al., 2021). Pelaksanaan kegiatan
Posyandu RW 13 Desa Buninagara tidak lepas dari berbagai dukungan
masyarakat setempat, salah satunya bentuk dukungan dari pada
pelaksana Posyandu yaitu kader. Peran kader sangat penting untuk
melancarkan kegiatan pelayanan kesehatan untuk masyarakat, karena
tanpa adanya kader maka pelayanan kesehatan terutama posyandu
tidak akan terlaksana secara maksimal. Karena apabila kegiatan
Posyandu terselenggara dengan baik maka akan memberikan
kontribusi yang besar dalam menurunkan angka kematian ibu, bayi
dan anak balita.

49
Sarana yang digunakan dalam kegiatan posyandu di RW 13
Desa Buninagara, berasal dari Dan Desa yang disebut revitalisasi.
Pengadaan sarana prasarana posyandu dilakukan oleh Desa, atas
usulan dari posyandu dan pengajuan oleh puskesmas. Jika posyandu
ingin melakukan pengajuan atas sarana baru atau perbaikan atas sarana
yang rusak dibutuhkan waktu yang cukup lama dalam penanganannya,
bisa sampai tahun berikutnya baru terrealisasi. Sarana prasarana
berupa timbangan dan alat ukur lainnya dalam keadaan baik dan
berfungsi. Namun, untuk inventaris terkait pencatatan dan pelaporan
masih kurang lengkap dan belum tersusun dengan rapi. Untuk meja,
kursi dan papan nama posyandu, setiap posyandu balita menyediakan
masing-masing.
Dalam melaksanakan program posyandu, RW 13 Desa
Buninagara memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berisi
langkah-langkah petugas kesehatan dalam melaksanakan posyandu
balita. Berdasarkan hasil observasi, didapatkan bahwa petugas
kesehatan tidak melakukan pemberian pelayanan kesehatan di meja 5.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Asriyani, dkk.
(2017), di mana pelayanan lima meja belum berjalan dengan baik
ditandai dengan tidak dilakukan pelayanan pada meja IV penyuluhan
dan meja V pelayanan kesehatan. Hal ini karena pelayanan yang
dilakukan hanya sebatas pendaftaran balita, penimbangan, pencatatan
pada KMS dan buku besar dan pemberian PMT.
Pada penelitian ini juga ditemukan bahwa faktor penghambat
pelaksanaan posyandu di RW 13 Desa Buninagara yaitu pola pikir
masyarakat mengenai imunisasi yang masih belum bisa diterima oleh
seluruh masyarakat, dengan alasan menurut agama haram, dapat
menyebabkan anak menjadi sakit seperti demam. Hal ini sejalan
dengan penelitian Badratun Nafis (2020) Kegiatan pemeberian

50
imunisasi untuk saat ini sangat sulit berkembang, karena permasalahan
tersebut muncul dari masyarakat itu sendiri. Walaupun pihak
kesehatan telah memberikan berbagai penyuluhan untuk mengajak
masyarakat supaya mengikuti kegiatan imunisasi, tapi nyatanya
masyarakat tidak mengindahkan sampai saat ini.
Berbagai faktor baik pendukung dan penghambat dalam
pelaksanaan program posyandu di RW 13 masih tetap ada, oleh karena
itu perlu ditingkatkan lagi peran kader serta sarana dan prasarana agar
masyarakat pun dapat lebih aktif berpartisipasi dan sehingga
pelaksanaan program posyandu berjalan dengan baik.

51
BAB V

KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian kualitatif dengan wawancara mendalam
(Indepth Interview), observasi dan dokumentasi pada sampel Kader RW 13
Desa Buninagara dan Bidan Desa Buninagara mengenai Analisis Pelaksanaan
Program Posyandu di RW 13 Desa Buninagara Kecamatan Kutawaringin
Kabupaten Bandung, terdapat beberapa kesimpulan sebagai berikut :
A. Pelaksanaan program posyandu meliputi pelayanan Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), imunisasi, gizi serta pencegahan
dan penanggulangan diare. Dalam pelaksanaan program posyandu di RW
13 Desa Buninagara belum dapat dikatakan maksimal, karena masih ada
kegiatan posyandu seperti imunisasi yang tingkat pencapainnya masih
rendah. Dari data tahun 2018 adalah hanya 15 orang balita yang
melakukan imunisasi lengkap dari sasaran sebanyak 50 balita. Hal ini
terlihat bahwa tingkat pencapaiannya sangat rendah dan itu salah satunya
disebabkan oleh kurangnya pemahaman masyarakat tentang imunisasi.
B. Dalam pelaksanaan program posyandu di RW 13 Desa Buninagara
terdapat faktor pendukung seperti adanya partisipasi masyarakat dalam
kegiatan posyandu, adanya sosialisasi kepada msayarakat dan peran
kader yang sangat mempengaruhi berjalannya kegiatan posyandu.
Sedangkan faktor penghambatnya adalah sarana prasarana yang belum
memadai dan kurangnya pemahaman masyarakat tentang imunisasi.
5.2. Saran
Adapun saran-saran yang ingin disampaikan peneliti berkaitan dengan
penelitian adalh sebagai berikut:
A. Berdasarakan hasil penelitian mengenai faktor penghambat pelaksanaan
program posyandu, untuk Desa Buninagara mengingat belum ada

52
beberapa sarana prasarana posyandu yang belum lengkap, misalnya
seperti tempat yang kurang luas, penyediaan meja tidak sampai 5 buah.
Dalam hal ini sebaiknya pemerintah daerah atau pihak berwenang
melengkapi sarana dan prasarana tersebut, tidak hanya terpaku pada dana
desa saja tetapi diharapkan pemerintah mampu menyediakan dana
operasional.
B. Berdasarkan hasil penelitian mengenai kurangnya pemahaman
masyarakat tentang imunisasi, untuk kader dan Bidan Desa dalam
kegiatan posyandu seperti pelayanan KIA sebaiknya Buku KIA atau
kartu KMS nyadikumpulka supaya tidak hilang atau lupa membawanya
saat hari posyandu, dalam pelayanan imunisasi diharapkan kader, bidan
desa dan petugas kesehatan yang lainnya dapat memberi penyuluhan
secara khusus kepada ibu balita yang masih kurang pemahaman tentang
imunisasi dan ibu sasaran harus lebih memahami jadwal pemberian
imunisasi untuk anaknya dan memberikan penyuluhan setiap kali
kegiatan posyandu tentang perilaku bersih dan sehat.

53
DAFTAR PUSTAKA

Septifani Dinda Alifa (2015). HUBUNGAN PERSEPSI IBU BALITA TENTANG


POSYANDU DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU MAWAR 2 RW 06
KEBAGUSAN JAKARTA SELATAN TAHUN 2015, (Fakultas Ilmu Kesehatan,
Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jakarta).

Saepudin Encang , Rizal Edwin, Rusman Agus (2007). Peran Posyandu Sebagai
Pusat Informasi Kesehatan Ibu dan Anak, (Program Studi Ilmu Perpustakaan,
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran).

Erwina Susanti, Wisuda Andeka Marieni, Kosma Heryati (2017). Peran Posyandu
dalam Pelayanan Kesehatan Masyarakat, (Poltekkes Kemenkes Bengkulu).

Sugiyono (2019). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.


Bandung:ALFABETA,cv

Toriq. (2006). Peranan Kader Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dalam


pembangunan kesehehatan masyarakat (studi kasus di Kelurahan Sekaran Kecamatan
Gunungpati Kota Semarang). Semarang: Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas
Ilmu Pendidikan, UNES.

Puji, L., dkk. (2006). Persepsi dan partisipasi masyarakat terhadap kegiatan program
posyandu (studi kasus di Desa Giritirto, Kecamatan Purwosari Gunung Kidul).
Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ekonomi, UNY.
Rakhmat, J. 2005. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya

Anis Cahyanti, Pelaksanaan Program Posyandu (Studi Kasus di Desa Madu


Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali), Skripsi 2016, diakses pada tanggal 22
April 2019 dari situs http://lib.unnes.ac.id/28458/1/1201412021.pdf.

54
Arfah Sagita, Peran Kader Posyandu Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Ibu Dan
Anak Di Dusun Lamasariang Kelurahan Balanipa Kecamatan Balanipa Kabupaten
Polewali Mandar, skripsi 2017, diakses pada tanggal 2 Juli 2019 dari situs
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/5307/1/Arfah%20Sagita.pdf

Departemen Kesehatan RI, Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu, (Jakarta:


Dep.kes RI, 2006).

Kementerian Kesehatan RI, Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu, (Jakarta:


Kem.Kes RI, 2011), ISBN: 978-602-9364-87-3

Hosea Ocbrianto. Partisipasi Masyarakat Terhadap Posyandu Dalam Upaya


Pelayanan Kesehatan Balita Kelurahan Meruyung Kecamatan Limo Depok.

Skripsi 2012. Diakses padaa 25 Juli 2019 dari situs


http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20280831-Hosea%20Ocbrianto.pdf

55
LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Penelitian

LAMPIRAN

INSTRUMEN PENELITIAN KUALITATIF

Metode Pengambilan Data Tujuan


Wawancara Menggali informasi narasumber mengenai analisis
pelaksanaan program posyandu
Observasi Melihat keadaan yang sebenarnya pada narasumber
sebagai data penunjang

Wawancara mendalam untuk Bidan Desa di Desa Buninagara Kecamatan

Kutawaringin Kabupaten Bandung dan gambaran pelaksanaan program

posyandu di Desa Buninagara Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung.

Instrument Penelitian Isi


Form Identitas Narasumber 1. Inisial narasumber
2. Umur
3. Tempat Tinggal
Intrument Wawancara 1. Bagaimana pelaksanaan program posyandu
di RW 13 Desa Buninagara?
2. Dalam program posyandu ada berapa
kegiatan yang dijalankan?
3. Bagaimana Kegiatan yang dijalankan di
Posyandu RW 13?
4. Bagaimana prosedur pelaksanaan posyandu
di RW 13 Desa Buninagara?
5. Apakah Posyandu RW 13 sudah sesuai

56
dengan standar pelaksanaan posyandu?
6. Bagaimana peran kader dalam kegiatan
posyandu RW 13?
7. Bagaimana cara mensosialisasikan program
posyandu kepada masyarakat?
8. Apakah ada faktor pendukung dan
penghambat dalam pelaksanaan posyandu?
Boleh dijelaskan
9. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam
pelaksanaa posyandu?
10. Apakah sarana dan prasarana telah
mendukung kegiatan program posyandu di
RW 13 Desa Buninagara ?

Instrumen Observasi Peneliti melihat ekspresi dan gestur narasumber


selama proses wawancara

57
Wawancara mendalam untuk Kader Posyandu di Desa Buninagara Kecamatan
Kutawaringin Kabupaten Bandung dan gambaran pelaksanaan program
posyandu di Desa Buninagara Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung.

Instrument Penelitian Isi


Form Identitas Narasumber 1. Inisial narasumber
2. Umur
3. Tempat Tinggal
Intrument Wawancara 1. Apasaja tugas kader dalam program
posyandu?
2. Dalam program posyandu ada berapa
kegiatan yang dijalankan?
3. Bagaimana Kegiatan yang dijalankan di
Posyandu RW 13?
4. Bagaimana keikutsertaan masyarakat
dalam program posyandu di RW 13 Desa
Buninagara?
5. Apakah ada sosialisasi dari bidan desa
tentang prosedur pelaksanaan posyandu ?
6. Bagaimana prosedur dalam program
posyandu?
7. Apakah Posyandu RW 13 sudah sesuai
standar pelaksanaan posyandu?
8. Bagaimana cara mensosialisasikan
program posyandu kepada masyarakat?
9. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam
pelaksanaan posyandu?
10. Bagaimana jika masyarakat tidak
mengikuti program tersebut?

58
11. Apakah sarana dan prasarana telah
mendukung kegiatan program posyandu di
Rw 13 Desa Buninagara ?

Instrumen Observasi Peneliti melihat ekspresi dan gestur


narasumber selama proses wawancara

59
Lampiran 2 Lembar Penjelasan

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Saya Riska Amalia Agista, mahasiswi D-IV Promosi Kesehatan Poltekes


Kemenkes Bandung, saya akan melakukan penelitian secara mandiri dengan juduk
“Analisis Pelaksanaan Program Posyandu di RW 13 Desa Buninagara
Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung”.
Tujuan dari penelitian yang saya lakukan adalah untuk mengetahui analisis
pelaksanaan program posyandu. Saya mengajak saudari untuk menjadi narasumber
dalam penelitian ini.
Ada beberapa hal yang perlu saudara/i perhatikan dalam penelitian ini bahwa
keiukutsertaan saudara/i dalam penelitian ini bersifat sukarela dan dapat berhenti atau
mengundurkan diri untuk ikut dala, penelitian ini seaktu-waktu.
Penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara secara langsung dengan
jangka waktu 30-60 menit. Selain itu, peneliti mengobservasi dan merekam respon
saudara/I berupa gerakaan secara nonverbal selama wawancara berlangsung. Hasil
wawancara dan observasi tersebut digunakan untuk kebutuhan penelitian setelah
mendapatkan persetujuan saudara/i.
Saudara/i yang setuju dan berkenan dalam penelitian ini diminta untuk
menjelaskan pelaksanaan program posyandu di RW 13 Desa Buninagara. Manfaat
yang bisa diperoleh dari penelitian ini adalah menambah informasi mengenai
pelaksanaan program posyandu. Informasi yang didapatkan dari suadara/i terkait
dengan penelitian ini akan dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk
kepentingan ilmiah (ilmu pengetahuan). Kerahasiaan data saudara/i sepenuhnya akan
dijamin. Bila dipublikasikan akan tetap terjaga.

60
Penelitian ini dibiayai sendiri oleh peneliti sehingga tidak ada pungutan biaya
kepada saudara/i dalam penelitian ini. Saudara/i dapat menghubungi peneliti apabila
terdapat informasi yang ingin ditanyakan dengan narahubung berikut ini :
Riska Amalia Agista/0899 7003 385
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

61
Lampiran 3 Informed Consent

PERSETUJUAN SUNJEK PENELITIAN

(INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama/Inisial :

Setelah mendengar/membaca penjelasan tentang maksud dan tujuan penelitian


ini, maka saya bersedia untuk berpartisipasi sebagai narasumber dalam penelitian
yang dilakukan peneliti dengan judul “Analisis Pelaksanaan Program Posyandu di
RW 13 Desa Buninagara Keca,atan Kutawaringin Kabupaten Bandung”.

Saya mengerti bahwa ada beberapa pertanyaan-pertanyaan yang harus saya


jawab dalam sesi wawancara dan saya sebagai narasumber akan menjawab
pertanyaan dengan jujur. Saya bersedia menjadi narasumber bukan karena adanya
paksaan dari pihak lain, namun karena keinginan sendiri tanpa biaya yang akan
ditanggungkan kepada saya sesuai dengan penjelasan yang sudah dijelaskan peneliti.

Hasil yang diperoleh dari saya sebagai narasumber dapat dipublikasikan


sebagai hasil dari penelitian dan akan diseminarkan pada ujiam hasil dengan tidak
mencantumkan nama sebagai identitas pribadi saya.

Bandung, 6 September 2022

Peneliti Narasumber

(Riska Amalia A) (………..)

62
63
64
65
66
TRANSKRIP WAWANCARA DAN OBSERVASI

Identitas Narasumber Isi


Nama/inisial DF
Umur 51 tahun
Alamat Kp. Cikahuripan Rt 02 RW 13 Desa Buninagara

Topik wawancara dan observasi : Menganalisis pelaksanaan program Posyandu


di RW 13 Desa Buninagara, yang terdiri dari
1. Pelaksanaan Program Posyandu
2. Faktor penghambat dan faktor pendukung Pelaksanaan Program Posyandu

Keterangan :
P = Peneliti
N = Narasumber
Hasil Reduksi Koding Kategori
P Bismillahirrahmanirrahim,  - -
Assalamualaikum
Warrahmatullahi
Wabarakaatuh
N Waalaikumsalam  - -
Warrahmatullahi
Wabarakaatuh
P Perkenalkan Ibu nama saya  - -
Riska Amalia Agista saya
mahasiswa D4 promosi
kesehatan poltekkes
bandung semester 7.
disini saya akan melakukan

67
penelitian kualitatif
mengenai pelaksanaan
posyandu di RW 13
berdasarkan euu informed
consent yang sudah ibu
baca dan saya jelaskan juga
ibu tandatangani
bahwasanya saya akan
melakukan wawancara. Nah
wawancaranya itu sekitar 10
sampai 15 menit kedepan.
Apakah ibu berkenan untuk
waktunya, meluangkan ?
N InsyaAllah, manga neng  - -
Kegiatan Posyandu
P Ya Ibu mulai aja ya bu yah. Ya Ibu mulai aja ya - -
untuk yang pertama bu yah.
menurut ibu apa saja tugas untuk yang pertama
kader posyandu itu? menurut ibu apa
saja tugas kader
posyandu itu?
N Tugas kader itu melakukan Tugas kader itu Peran Kader Faktor
penimbangan balita, melakukan pendukung
pengukuran tinggi badan, penimbangan Pelaksanaan
euuuhh intinya memberikan balita, pengukuran Program
penyuluhan euuhh untuk tinggi badan, Posyandu
tumbuh kembang anak. euuuhh intinya
(sambil menghitung jari) memberikan

68
penyuluhan euuhh
untuk tumbuh
kembang anak.
(sambil
menghitung jari)
P Intinya memberikan  - -
pelayanan dan penyuluhan
mengenai pola asuh balita
dan tumbuh kembang balita
ya bu?
N Iya, begitu neng  - -
(Sambil menganggukan
kepala)
P Eum dalam program Eum dalam - -
posyandu ada berapa program posyandu
kegiatan yang dijalankan ? ada berapa kegiatan
yang dijalankan ?
N Kegiatan yang dijalankan Kegiatan yang Kegiatan Pelaksanaan
teh ada pemberian dijalankan teh ada yang Program
imunisasi, penimbangan dan pemberian dijalankan Posyandu
pengukuran tinggi badan, imunisasi, di Posyandu
terus ada juga pemberian penimbangan dan
vitamin A euhhh setiap pengukuran tinggi
bulan Februari dan Agustus. badan, terus ada
Tapi kadang juga ada juga pemberian
pelayanan kesehatan sareng vitamin A euhhh
KB dari ibu bidan atau setiap bulan
petugas puskesmas nengg, Februari dan

69
euuhh contohnya teh suka Agustus. Tapi
ada cek tekanan darah sama kadang juga ada
gula darah gitu. Oh iya neng pelayanan
ada juga penyuluhan PHBS, kesehatan sareng
penyuluhan ke ibu hamil KB dari ibu bidan
sama ibu menyusui atau petugas
puskesmas nengg,
euuhh contohnya
teh suka ada cek
tekanan darah sama
gula darah gitu. Oh
iya neng ada juga
penyuluhan PHBS,
penyuluhan ke ibu
hamil sama ibu
menyusui
P Oh iyaa bu, alhamdulilah Oh iyaa bu, - -
banyak yang terlaksana ya alhamdulilah
kegiatannya. Boleh jelaskan banyak yang
bagaimana menurut ibu terlaksana ya
pelaksaan kegiatan kegiatannya.
posyandu di RW 13 ? bagaimana masing2
pelaksaan kegiatan
posyandu di RW 13
?

N Euuuh menurut ibu teh neng Euuuh menurut ibu Pelaksanaan Pelaksanaan
memang kinerja Posyandu teh neng memang Kegiatan Program

70
di RW 13 Desa Buninagara kinerja Posyandu di Posyandu Posyandu
sudah lumayan bagus, ini RW 13 Desa
dapat di lihat dari salah satu Buninagara sudah
kegiatan Posyandu yaitu lumayan bagus, ini
program KB yang sudah dapat di lihat dari
berhasil dijalankan, AKI salah satu kegiatan
tidak ada, AKB tidak ada, Posyandu yaitu
yang terkena diare tidak program KB yang
ada, hanya saja program sudah berhasil
Imunisasi masih belum dijalankan, AKI
maksimal tapi tidak ada, AKB
alhamdulilahnya untuk tidak ada, yang
Agustus di tahun 2022 ini terkena diare tidak
selain pemberian vitamin A ada, hanya saja
ada program BIAN dimana program Imunisasi
semua anak balita teh neng masih belum
harus diimunisasi maksimal tapi
alhamdulilahnya
untuk Agustus di
tahun 2022 ini
selain pemberian
vitamin A ada
program BIAN
dimana semua anak
balita teh neng
harus diimunisasi
P Alhamdulilah ya bu sudah Alhamdulilah ya bu - -
berjalan baik, bagaimana sudah berjalan

71
pelaksaan kegiatan masing- baik, bagaimana
masing program posyandu pelaksaan kegiatan
di RW 13 Desa masing-masing
Buninagara? program posyandu
di RW 13 Desa
Buninagara?
N Iya kalau di pelayanan KIA Iya kalau di Kegiatan Pelaksaan
sih saya lihat sudah baik ya, pelayanan KIA sih yang Program
bidan sudah memberi saya lihat sudah dijalnkan di Posyandu
pelayanan kepada ibu baik ya, bidan Posyandu
hamil/menyusui sesuai yang sudah memberi
dibutuhkan, walaupun pelayanan kepada
kadang pada hari Posyandu ibu hamil/menyusui
ada satu dua orang ibu yang sesuai yang
lupa membawa kartu dibutuhkan,
menuju sehat (KMS) saat ke walaupun kadang
Posyandu, tapi kami tetap pada hari Posyandu
memberi pelayanan ada satu dua orang
ibu yang lupa
membawa kartu
menuju sehat
Kalo di pelayanan KB dan (KMS) saat ke
pemberian gizi sih sudah Posyandu, tapi
baik juga neng, bu bidan kami tetap
juga suka ngasih memberi
penyuluhan sama kadang pelayanan.
ada pelayanan KB di
posyandu Kalo di pelayanan

72
KB dan pemberian
Kalo tentang diare sih sejak gizi sih sudah baik
beberapa tahun terakhir ini juga neng, bu bidan
kami melihat bahwa juga suka ngasih
pelaksanaan pencengahan penyuluhan sama
dan penanggulan diare kadang ada
berjalan sesuai apa yang pelayanan KB di
telah ditetapkan, ini bisa posyandu
kita lihat bahwa pada tahun
2018 tidak tercatat anak Kalo tentang diare
yang mengalami diare yang sih sejak beberapa
parah, yang harus dilakukan tahun terakhir ini
penanganan secara serius kami melihat
bahwa pelaksanaan
pencengahan dan
penanggulan diare
Nah kalo imunisasi teh berjalan sesuai apa
masih ada yang gamau yang telah
neng, alesannya teh katanya ditetapkan, ini bisa
nanti anaknya jadi sakit kita lihat bahwa
sama rewel, padahal bu pada tahun 2018
bidan sudah kasih tahu tidak tercatat anak
bahwa imunisasi itu yang mengalami
manfaatnya agar diare yang parah,
memperkuat sistem imun yang harus
anak kita, tapi tetep aja dilakukan
neng susah penanganan secara
serius

73
Nah kalo imunisasi
teh masih ada yang
gamau neng,
alesannya teh
katanya nanti
anaknya jadi sakit
sama rewel,
padahal bu bidan
sudah kasih tahu
bahwa imunisasi
itu manfaatnya agar
memperkuat sistem
imun anak kita, tapi
tetep aja neng
susah
P Oh iyaa bu, Apakah ada Oh iyaa bu, - -
sosialisasi tentang prosedur Apakah ada
pelaksanaan posyandu? sosialisasi tentang
prosedur
pelaksanaan
posyandu?
N Ada neng, biasanya mah Ada neng, biasanya Adanya Faktor
dari bidan desa, kader PKK mah dari bidan Sosialisasi Pendukung
Kecamatan juga suka ada desa, kader PKK Pelaksanaan
neng. Kecamatan juga Program
suka ada neng Posyandu
P Oh iyaa bagus ya bu, lalu Oh iyaa bagus ya - -

74
menurut ibu bagaimana bu, lalu menurut
standar pelaksanaan ibu bagaimana
posyandu yang baik dan standar
benar itu? pelaksanaan
posyandu yang
baik dan benar itu?
N Euhh yang ibu tahu mah Euhh yang ibu Pengetahuan Faktor
harus ada 5 meja, tahu mah harus ada Kader Pendukung
dilaksanakan 1 bulan sekali, 5 meja, Pelaksanaan
ngga di pungut biaya sama dilaksanakan 1 Program
1 lagi harus punya buku bulan sekali, ngga Posyandu
KIA atau biasanya disebut di pungut biaya
buku pink. Gitu kan ya sama 1 lagi harus
neng? punya buku KIA
atau biasanya
disebut buku pink.
Gitu kan ya neng?
P Oh iya bu betul seperti itu, Oh iya bu betul - -
selanjut nya bagai mana seperti itu, selanjut
keikutsertaan masyarakat nya bagai mana
dalam program posyandu di keikutsertaan
RW 13 Desa Buninagara? masyarakat dalam
program posyandu
di RW 13 Desa
Buninagara?
N Ohhh emmmm gini neng Ohhh emmmm gini Partisipasi Faktor
dengan adanya dukungan neng dengan Masyarakat Pendukung
dari RT dan Rw setempat adanya dukungan Pelaksanaan

75
kegiatan posyandu sangat dari RT dan Rw Program
maksimal dan berjalan setempat kegiatan Posyandu
lancar. Ya kalau partisipasi posyandu sangat
masyarakat di Rw 13 maksimal dan
alhamdulilah ini udah berjalan lancar. Ya
maksimal seperti yang kita kalau partisipasi
harapkan, karena dilihat masyarakat di Rw
dari kehadiran ibu balita 13 alhamdulilah ini
pada hari Posyandu itu udah maksimal
sudah mencapai 85% lah ini seperti yang kita
kalo dari tingkat partisipasi harapkan, karena
ya, misalnya kadang ibu dilihat dari
yang gak hadir itu karena kehadiran ibu balita
mungkin berhalangan pada hari Posyandu
anaknya masih tidur atau itu sudah mencapai
apa, tapi secara umum dari 85% lah ini kalo
jumlah penduduk yang ada dari tingkat
di RW 13 Desa Buninagara partisipasi ya,
sih sudah ikut berpartisipasi misalnya kadang
ibu yang gak hadir
itu karena mungkin
berhalangan
anaknya masih
tidur atau apa, tapi
secara umum dari
jumlah penduduk
yang ada di RW 13
Desa Buninagara

76
sih sudah ikut
berpartisipasi
P Oh begitu ya bu, lalu Oh begitu ya bu, - -
bagaimana cara kader lalu bagaimana
mensosialisasikan program cara kader
posyandu kepada mensosialisasikan
masyarakat? program posyandu
kepada
masyarakat?
N Kebetulan kita punya grup Kebetulan kita Peran Kader Faktor
ibu balita dan grup warga punya grup ibu dan Adanya Pendukung
RW 13, jadi kita selalu balita dan grup Sosialisasi Pelaksanaan
ngumumin semua informasi warga RW 13, jadi Program
termasuk kegiatan posyandu kita selalu Posyandu
di grup tersebut. ngumumin semua
informasi termasuk
Tapi kadang juga kita kegiatan posyandu
melakukan dari lisan ke di grup tersebut.
lisan melalui RT setempat.
Tapi kadang juga
kita melakukan dari
lisan ke lisan
melalui RT
setempat.
P Baik bu, lalu apakah yang Baik bu, lalu - -
menjadi faktor penghambat apakah yang
dalam pelaksaan posyandu menjadi faktor
di Rw 13 Desa Buninagara? penghambat dalam

77
pelaksaan
posyandu di Rw 13
Desa Buninagara?
N Kalo faktor penghambatnya Kalo faktor Pola Pikir Faktor
sih yaa selain sarana penghambatnya sih Masyarakat Pendukung
prasarana yang belum yaa selain sarana tentang Pelaksanaan
memadai, masih ada prasarana yang Imunisasi Program
masyarakat yang kurang belum memadai, Posyandu
memahami program masih ada
kegiatan posyandu , iyaaa masyarakat yang
contohnya neng masih ada kurang memahami
yang takut anakanya untuk program kegiatan
di imunisasi. posyandu , iyaaa
contohnya neng
masih ada yang
takut anakanya
untuk di imunisasi.
P Oh iya bu, selanjutnya Oh iya bu, - -
apakah posyandu RW 13 selanjutnya apakah
sudah sesuai dengan standar posyandu RW 13
pelayanan posyandu? kalo sudah sesuai
tidak mengapa? dengan standar
pelayanan
posyandu? kalo
tidak mengapa?
N Euuh gimana yah neng kalo Euuh gimana yah Sarana Faktor
di posyandu RW 13 mah neng kalo di Prasarana Penghambat
belum memenuhi standar posyandu RW 13 Pelaksanaan

78
pelaksaan posyandu, mah belum Program
contohnya euuhh belum ada memenuhi standar Posyandu
5 meja karna tempat pelaksaan
posyandu tidak terlalu luas posyandu,
sehingga kalo ada 5 meja contohnya euuhh
akan menjandi sempit. belum ada 5 meja
karna tempat
Di posyandu RW 13 hanya posyandu tidak
ada 1 meja yang dipakai terlalu luas
untuk pendaftaran dan sehingga kalo ada 5
pengisian buku KIA. meja akan
(sambil menunjukan menjandi sempit.
keadaan sekitar)
Di posyandu RW
13 hanya ada 1
meja yang dipakai
untuk pendaftaran
dan pengisian buku
KIA.
(sambil
menunjukan
keadaan sekitar)
P Oh begitu ya bu, lalu apa Oh begitu ya bu, - -
faktor pendukung dan lalu apa faktor
penghambat dalam pendukung dan
pelaksanaan posyandu di penghambat dalam
RW 13? pelaksanaan
posyandu di RW

79
13?
N Kalo pendukung mah Kalo pendukung Sarana Faktor
Alhamdulillah posyandu mah Alhamdulillah Prasarana, Pendukung
RW 13 udah punya posyandu RW 13 Pola Pikir dan Faktor
bangunan sendiri, RT RW udah punya Masyarakat Penghambat
pun ikut mendukung bangunan sendiri, Pelaksanaan
pelaksanan posyandu serta RT RW pun ikut Program
kader kader yang lainpun mendukung Posyandu
menjalankan tugasnya pelaksanan
dengan baik. posyandu serta
kader kader yang
lainpun
Nah kalo penghambat nya menjalankan
mah kadang ada aja ibu tugasnya dengan
balita yang gak hadir ke baik.
pusyandu alasannya karna
anak nya masih tidur atau Nah kalo
anak nya sakit. penghambat nya
mah kadang ada aja
ibu balita yang gak
hadir ke pusyandu
alasannya karna
anak nya masih
tidur atau anak nya
sakit.
P Oh iya alhamdulilah RT Oh iya - -
RW pun mendukung alhamdulilah RT
pelaksanaan posyandu. RW pun

80
Selanjutnyah bagaimana mendukung
cara mengatasi faktor pelaksanaan
penghambat yang ibu tadi posyandu.
sebutkan tadi? Selanjutnyah
bagaimana cara
mengatasi faktor
penghambat yang
ibu tadi sebutkan
tadi?
N Oh biasanya kita teh suka Oh biasanya kita Peran Kader Faktor
ngedatengin ke rumah nya teh suka Pendukung
langsung untuk di lakukan ngedatengin ke Pelaksanaan
penimbangan dan kasih tau rumah nya Program
kalo bulan depan ada langsung untuk di Posyandu
posyandu anak nya jangan lakukan
di suruh tidur dulu. Jadi kita penimbangan dan
meskipun ada ibu balita kasih tau kalo
yang tidak hadir kita bulan depan ada
langsung datang posyandu anak nya
kerumahnya untuk jangan di suruh
melakukan penimbangan. tidur dulu. Jadi kita
meskipun ada ibu
balita yang tidak
hadir kita langsung
datang kerumahnya
untuk melakukan
penimbangan.
P Iyah, euu Alhamdulillah Ibu  - -

81
untuk pertanyaannya sudah
terjawab dengan selesai
semuanya. Terimakasih atas
waktunya Ibu, semoga
penelitian ini bermanfaat
juga untuk kedepannya.
Cukup sekian Ibu
Wassalamualaikum
Warrahmatullahi
Wabarakaatuh
N Amiin. Waalaikumsalam.  - -

82
TRANSKRIP WAWANCARA DAN OBSERVASI
Identitas Narasumber Isi
Nama/inisial LK
Umur 41 tahun
Alamat Kp.Cikahuripan RT 02 RW 13 Desa Buninagara

Topik wawancara dan observasi : Menganalisis pelaksanaan posyandu di RW


13 Desa Buninagara Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung
1. Pelaksanaan Program Posyandu
2. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Program Posyandu
Keterangan :
P = Peneliti
N = Narasumber
Hasil Reduksi Koding Kategori
P Bismillahirrahmanirrahim,  - -
Assalamualaikum
Warrahmatullahi
Wabarakaatuh
N Waalaikumsalam  - -
Warrahmatullahi
Wabarakaatuh
P Perkenalkan Ibu nama saya  - -
Riska Amalia Agista saya
mahasiswa D4 promosi
kesehatan poltekkes
bandung semester 7.
disini saya akan melakukan
penelitian kualitatif

83
mengenai pelaksanaan
posyandu di RW 13
berdasarkan euu informed
consent yang sudah ibu baca
dan saya jelaskan juga ibu
tandatangani bahwasanya
saya akan melakukan
wawancara. Nah
wawancaranya itu sekitar 10
sampai 15 menit kedepan.
Apakah ibu berkenan untuk
waktunya, meluangkan ?
N InsyaAllah, sok manga neng  - -
Kegiatan Posyandu
P Ya Ibu mulai aja ya bu yah. Ya Ibu mulai aja ya - -
untuk yang pertama bu yah.
menurut ibu apa saja tugas untuk yang pertama
kader posyandu itu? menurut ibu apa
saja tugas kader
posyandu itu?
N Tugas kader itu Peran Kader Faktor
Tugas kader itu melakukan
melakukan pendukung
penimbangan balita,
penimbangan Pelaksanaan
pengukuran tinggi badan,
balita, pengukuran Program
euuuhh intinya memberikan
tinggi badan, Posyandu
penyuluhan euuhh untuk
euuuhh intinya
tumbuh kembang anak.
memberikan
(sambil menghitung jari)
penyuluhan euuhh

84
untuk tumbuh
kembang anak.
(sambil
menghitung jari)
P Intinya memberikan  - -
pelayanan dan penyuluhan
mengenai pola asuh balita
dan tumbuh kembang balita
ya bu?
N Iya, begitu neng  - -
(Sambil menganggukan
kepala)
P Eum dalam program Eum dalam - -
posyandu ada berapa program posyandu
kegiatan yang dijalankan ? ada berapa kegiatan
yang dijalankan ?
N kegiatan nu atos berjalan teh kegiatan nu atos Kegiatan Pelaksanaan
penimbangan, pengukuran berjalan teh yang Program
tinggi badan, teras aya penimbangan, dijalankan Posyandu
imuniasasi sareng balita teh pengukuran tinggi di Posyandu
sok dipasihan vitamin A badan, teras aya
unggal sasih Februari imuniasasi sareng
sareng Agustus neng, tapi balita teh sok
kadang sok aya kelas ibu dipasihan vitamin
hamil atanapi penyuluhan ti A unggal sasih
puskesmas sareng bidan Februari sareng
desa, aya oge pelayanan KB Agustus neng, tapi
neng nya teu seueur tapi pas kadang sok aya

85
posyandu aya hiji atanapi kelas ibu hamil
dua jalmi nu bade KB atanapi penyuluhan
ti puskesmas sareng
bidan desa, aya oge
pelayanan KB neng
nya teu seueur tapi
pas posyandu aya
hiji atanapi dua
jalmi nu bade KB
P Oh iyaa bu, alhamdulilah Oh iyaa bu, - -
banyak yang terlaksana ya alhamdulilah
kegiatannya. Boleh jelaskan banyak yang
bagaimana menurut ibu terlaksana ya
pelaksaan kegiatan kegiatannya.
posyandu di RW 13 ? bagaimana masing2
pelaksaan kegiatan
posyandu di RW 13
?

N Emmm alhamdulilah neng Emmm Pelaksanaan Pelaksanaan


ai di RW 13 mah tos sae, tos alhamdulilah neng Kegiatan Program
lancer. Kangge Program ai di RW 13 mah Posyandu Posyandu
KB, KIA na teras euhh gizi tos sae, tos lancer.
oge sareng diare tos sarae Kangge Program
neng, mung aya hiji nu KB, KIA na teras
sesah the nyaeta imuniasasi euhh gizi oge
neng teu acan maksimal sareng diare tos
kitu. sarae neng, mung

86
aya hiji nu sesah
the nyaeta
imuniasasi neng teu
acan maksimal
kitu.
P Alhamdulilah ya bu sudah Alhamdulilah ya bu - -
berjalan baik, bagaimana sudah berjalan
pelaksaan kegiatan masing- baik, bagaimana
masing program posyandu pelaksaan kegiatan
di RW 13 Desa Buninagara? masing-masing
program posyandu
di RW 13 Desa
Buninagara?
N Muhun neng kahiji Muhun neng kahiji Kegiatan Pelaksaan
merennya kanggo program merennya kanggo yang Program
KIA the tos maksimal, bu program KIA the dijalankan Posyandu
bidan sok masihan tos maksimal, bu di Posyandu
penyuluhan sareng bidan sok masihan
pelayanan kangge ibu hamil penyuluhan sareng
atanapi ibu menyusui neng. pelayanan kangge
ibu hamil atanapi
ibu menyusui neng.
alhamdulilah neng
bersyukur kangge program alhamdulilah neng
KB sebagaian ageung bersyukur kangge
masyarakat atos ngartos program KB
tentang KB atau Kampung sebagian ageung
KB percontohan, aranjeuna masyarakat atos

87
ngartos KB teh sanes ngartos tentang KB
tentang alat kontrasepsi atau Kampung KB
hungkul tapi kanggo percontohan,
kesejahteraan kulawarga aranjeuna ngartos
KB teh sanes
tentang alat
Teras kangge diare sareng kontrasepsi
gizi mah tos sae neng, mun hungkul tapi
gizi mah nya neng kanggo
alhamdulilah sae soalna kesejahteraan
setiap tos penimbangan kulawarga
dipasihan PMT, euuh
biasana teh bubur kacang Teras kangge diare
hejo, pudding, bubur nasi. sareng gizi mah tos
Sareng sok aya penyuluhan sae neng, mun gizi
makanan ibu hamil atanapi mah nya neng
makanan pendamping asi ti alhamdulilah sae
petugas gizi puskesmas soalna setiap tos
neng. Lamun diare mah bu penimbangan
bidan sok masihan dipasihan PMT,
penyuluhan neng sareng euuh biasana teh
nyadiaan oralit. bubur kacang hejo,
pudding, bubur
nasi. Sareng sok
iyaa neng disini teh masih aya penyuluhan
ada yang gamau sama takut makanan ibu hamil
di imunisasi teh, soalnya atanapi makanan
katanya udah di imunisasi pendamping asi ti

88
anaknya malah jadi demam petugas gizi
kasian katanya the neng, puskesmas neng.
aya oge cenah saurna teh Lamun diare mah
haram di imunisasi teh. bu bidan sok
Padahal mah sok dipasihan masihan
terang ku bidan oge tapi da penyuluhan neng
susah neng aya keneh wae sareng nyadiaan
nu alim mah oralit.

iyaa neng disini teh


masih ada yang
gamau sama takut
di imunisasi teh,
soalnya katanya
udah di imunisasi
anaknya malah jadi
demam kasian
katanya the neng,
aya oge cenah
saurna teh haram di
imunisasi teh.
Padahal mah sok
dipasihan terang ku
bidan oge tapi da
susah neng aya
keneh wae nu alim
mah
P Oh iyaa bu, Apakah ada Oh iyaa bu, Apakah - -

89
sosialisasi tentang prosedur ada sosialisasi
pelaksanaan posyandu? tentang prosedur
pelaksanaan
posyandu?
N aya neng, biasanya mah sok aya neng, biasanya Adanya Faktor
ti bidan desa, teras oge mah sok ti bidan Sosialisasi Pendukung
kader PKK Kecamatan neng desa, teras oge Pelaksanaan
kader PKK Program
Kecamatan neng Posyandu
P Oh iyaa bagus ya bu, lalu Oh iyaa bagus ya - -
menurut ibu bagaimana bu, lalu menurut
standar pelaksanaan ibu bagaimana
posyandu yang baik dan standar
benar itu? pelaksanaan
posyandu yang baik
dan benar itu?
N Euhh eta mah kedahna mah Euhh eta mah Pengetahuan Faktor
di posyandu teh aya 5 meja, kedahna mah di Kader Pendukung
teras euhh kaderna aya 5 posyandu teh aya 5 Pelaksanaan
oge sareng dilaksanakeun meja, teras euhh Program
na the sabulan sakali, kitu kaderna aya 5 oge Posyandu
sanes neng sareng
dilaksanakeun na
the sabulan sakali,
kitu sanes neng
P Oh iya bu betul seperti itu, Oh iya bu betul - -
selanjut nya bagaimana seperti itu, selanjut
keikutsertaan masyarakat nya bagaimana

90
dalam program posyandu di keikutsertaan
RW 13 Desa Buninagara? masyarakat dalam
program posyandu
di RW 13 Desa
Buninagara?
N Alhamdulilah neng respon Alhamdulilah neng Partisipasi Faktor
masyarakat sae sareng respon masyarakat Masyarakat Pendukung
kahadirana ge hamper 100% sae sareng Pelaksanaan
setiap bulana kahadirana ge Program
hamper 100% Posyandu
setiap bulana
P Oh begitu ya bu, lalu Oh begitu ya bu, - -
bagaimana cara kader lalu bagaimana cara
mensosialisasikan program kader
posyandu kepada mensosialisasikan
masyarakat? program posyandu
kepada
masyarakat?
N Kader teh ngadamel grup Kader teh Peran Kader Faktor
WA neng nu dilebetna teh ngadamel grup WA dan Adanya Pendukung
ibu-ibu nu gaduh balita neng nu dilebetna Sosialisasi Pelaksanaan
sareng sadayana warga RW teh ibu-ibu nu Program
13. Janten mun aya gaduh balita sareng Posyandu
informasi teh gampang neng sadayana warga
RW 13. Janten mun
aya informasi teh
gampang neng
P Baik bu, lalu apakah yang Baik bu, lalu - -

91
menjadi faktor penghambat apakah yang
dalam pelaksaan posyandu menjadi faktor
di Rw 13 Desa Buninagara? penghambat dalam
pelaksaan
posyandu di Rw 13
Desa Buninagara?
N Muhun bu masih aya keneh Muhun bu masih Pola Pikir Faktor
masyarakat nu alim ka aya keneh Masyarakat Pendukung
posyandu komo imunisasi masyarakat nu alim tentang Pelaksanaan
teh, tapi kader masih ka posyandu komo Imunisasi Program
berusaha ngasih nu terbaik imunisasi teh, tapi Posyandu
neng, sapertos di sumpingan kader masih
ka bumina neng. berusaha ngasih nu
terbaik neng,
sapertos di
sumpingan ka
bumina neng.
P Oh iya bu, selanjutnya Oh iya bu, - -
apakah posyandu RW 13 selanjutnya apakah
sudah sesuai dengan standar posyandu RW 13
pelayanan posyandu? kalo sudah sesuai
tidak mengapa? dengan standar
pelayanan
posyandu? kalo
tidak mengapa?
N Di RW 13 mah teu acan Di RW 13 mah teu Sarana Faktor
maksimal standar neng, acan maksimal Prasarana Penghambat
lamun sarana sareng standar neng, Pelaksanaan

92
prasarana di posyandu RW lamun sarana Program
13 mah tos lumayan sae sareng prasarana di Posyandu
ngan masih aya keneh nu posyandu RW 13
teu lengkap sapertos mah tos lumayan
timbangan tidur, meja oge sae ngan masih aya
ngan aya 1. Janten mun keneh nu teu
bade posyandu the nambut lengkap sapertos
timbangan tidurna ka bidan timbangan tidur,
nu caket sareng posyandu meja oge ngan aya
neng. Teras kumargi 1. Janten mun bade
tempatna ge da teu ageng posyandu the
lah jadi teu tiasa ngangge nambut timbangan
meja na 5 da kumargi tidurna ka bidan nu
sempit neng kitu caket sareng
posyandu neng.
Teras kumargi
tempatna ge da teu
ageng lah jadi teu
tiasa ngangge meja
na 5 da kumargi
sempit neng kitu
P Oh begitu ya bu, lalu apa Oh begitu ya bu, - -
faktor pendukung dalam lalu apa faktor
pelaksanaan posyandu di pendukung dalam
RW 13? pelaksanaan
posyandu di RW
13?
N Kalo pendukung mah Kalo pendukung Sarana Faktor

93
Alhamdulillah posyandu mah Alhamdulillah Prasarana, Pendukung
RW 13 atos gaduh posyandu RW 13 Pola Pikir Pelaksanaan
bangunan nyalira, RT RW atos gaduh Masyarakat Program
oge ngirig ngadukung bangunan nyalira, Posyandu
pelaksanan posyandu sareng RT RW oge ngirig
kader kader nu sanes ngadukung
ngajalankan tugasna dengan pelaksanan
baik. posyandu sareng
kader kader nu
sanes ngajalankan
tugasna dengan
baik.
P Oh iya alhamdulilah RT Oh iya - -
RW pun mendukung alhamdulilah RT
pelaksanaan posyandu. RW pun
Selanjutnyah bagaimana mendukung
cara mengatasi faktor pelaksanaan
penghambat yang ibu tadi posyandu.
sebutkan tadi? Selanjutnyah
bagaimana cara
mengatasi faktor
penghambat yang
ibu tadi sebutkan
tadi?
N Oh biasanya kita teh sok Oh biasanya kita Peran Kader Faktor
ngadongkapan ke rumah teh sok Pendukung
nya langsung meh tisasa di ngadongkapan ke Pelaksanaan
lakukan penimbangan rumah nya Program

94
langsung meh Posyandu
tisasa di lakukan
penimbangan
P Iyah, euu Alhamdulillah Ibu  - -
untuk pertanyaannya sudah
terjawab dengan selesai
semuanya. Terimakasih atas
waktunya Ibu, semoga
penelitian ini bermanfaat
juga untuk kedepannya.
Cukup sekian Ibu
Wassalamualaikum
Warrahmatullahi
Wabarakaatuh
N Amiin. Waalaikumsalam.  - -

95
TRANSKRIP WAWANCARA DAN OBSERVASI
Identitas Narasumber Isi
Nama/inisial IJ
Umur 40 tahun
Alamat Kp. Cikahuripan RT 04 RW 13 Desa Buninagara

Topik wawancara dan observasi : Menganalisis pelaksanaan posyandu di RW


13 Desa Buninagara Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung
1. Pelaksanaa Program Posyandu
2. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Program Posyandu

Keterangan :
P = Peneliti
N = Narasumber
Hasil Reduksi Koding Kategori
P Bismillahirrahmanirrahim,  - -
Assalamualaikum
Warrahmatullahi
Wabarakaatuh
N Waalaikumsalam  - -
Warrahmatullahi
Wabarakaatuh
P Perkenalkan Ibu nama saya  - -
Riska Amalia Agista saya
mahasiswa D4 promosi
kesehatan poltekkes
bandung semester 7.
disini saya akan melakukan

96
penelitian kualitatif
mengenai pelaksanaan
posyandu di RW 13
berdasarkan euu informed
consent yang sudah ibu baca
dan saya jelaskan juga ibu
tandatangani bahwasanya
saya akan melakukan
wawancara. Nah
wawancaranya itu sekitar 10
sampai 15 menit kedepan.
Apakah ibu berkenan untuk
waktunya, meluangkan ?
N InsyaAllah, manga neng  - -

P Ya Ibu mulai aja ya bu yah. Ya Ibu mulai aja ya - -


untuk yang pertama bu yah.
menurut ibu apa saja tugas untuk yang pertama
kader posyandu itu? menurut ibu apa
saja tugas kader
posyandu itu?
N Tugas kader itu melakukan Tugas kader itu Peran Kader Faktor
penimbangan balita, melakukan pendukung
pengukuran tinggi badan, penimbangan Pelaksanaan
euuuhh intinya memberikan balita, pengukuran Program
penyuluhan euuhh untuk tinggi badan, Posyandu
tumbuh kembang anak. euuuhh intinya
(sambil menghitung jari) memberikan

97
penyuluhan euuhh
untuk tumbuh
kembang anak.
(sambil
menghitung jari)
P Intinya memberikan  - -
pelayanan dan penyuluhan
mengenai pola asuh balita
dan tumbuh kembang balita
ya bu?
N Iya, begitu neng  - -
(Sambil menganggukan
kepala)
P Eum dalam program Eum dalam - -
posyandu ada berapa program posyandu
kegiatan yang dijalankan ? ada berapa kegiatan
yang dijalankan ?
N diantarana teh biasa we diantarana teh biasa Kegiatan Pelaksanaan
neng penimbangan sareng we neng yang Program
ngukur tinggi balita, sareng penimbangan dijalankan Posyandu
kaleresan sasih Agustus sareng ngukur di Posyandu
ayeuna teh pan aya BIAN tinggi balita, sareng
tea janten balita nu teu acan kaleresan sasih
diimunisasi kedah Agustus ayeuna teh
diimunisasi di posyandu, pan aya BIAN tea
teras aya oge masihan janten balita nu teu
vitamin A kanggo balita tah acan diimunisasi
eta teh biasana tiap sasih kedah diimunisasi

98
Februari sareng Agustus di posyandu, teras
hungkul neng. Oh enya aya aya oge masihan
oge biasa sok aya cek vitamin A kanggo
tekanan darah sareng gula balita tah eta teh
darah gening neng eta the ti biasana tiap sasih
puskesmas Februari sareng
Agustus hungkul
neng. Oh enya aya
oge biasa sok aya
cek tekanan darah
sareng gula darah
gening neng eta the
ti puskesmas
P Oh iyaa bu, alhamdulilah Oh iyaa bu, - -
banyak yang terlaksana ya alhamdulilah
kegiatannya. Boleh jelaskan banyak yang
bagaimana menurut ibu terlaksana ya
pelaksaan kegiatan kegiatannya.
posyandu di RW 13 ? bagaimana masing2
pelaksaan kegiatan
posyandu di RW 13
?

N Alhamdulilah neng sudah Alhamdulilah neng Pelaksanaan Pelaksanaan


berjalan dengan baik, sudah berjalan Kegiatan Program
sapertos KB, teras gizi, dengan baik, Posyandu Posyandu
sareng KIA oge penanganan sapertos KB, teras
diare sarae neng, ngan aya gizi, sareng KIA

99
hiji nu susah teh neng oge penanganan
imunisasi sampe sekarang diare sarae neng,
teh masih banyak yang ngan aya hiji nu
gamau takut katanya, dari susah teh neng
30 balita hanya 15 balita imunisasi sampe
yang di imunisasi teh neng. sekarang teh masih
(menunjukan ekspresi banyak yang gamau
mengeluh dan menghela takut katanya, dari
nafas) 30 balita hanya 15
balita yang di
imunisasi teh neng.
(menunjukan
ekspresi mengeluh
dan menghela
nafas)
P Alhamdulilah ya bu sudah Alhamdulilah ya bu - -
berjalan baik, bagaimana sudah berjalan
pelaksaan kegiatan masing- baik, bagaimana
masing program posyandu pelaksaan kegiatan
di RW 13 Desa Buninagara? masing-masing
program posyandu
di RW 13 Desa
Buninagara?
N Oh iya neng kalo KIA mah Oh iya neng kalo Kegiatan Pelaksaan
yaa sudah bagus, kunjungan KIA mah yaa sudah yang dijalan Program
ibu balita juga sama ibu bagus, kunjungan di Posyandu Posyandu
hamil hampir 100%, teras ibu balita juga
bu bidan juga sok masihan sama ibu hamil

100
penyuluhan neng euuuh hampir 100%, teras
sapertos di kelas ibu hamil bu bidan juga sok
atanapi ibu menyusui kitu masihan
neng, tapi aya we neng nu penyuluhan neng
hilap nyandak buku KIA na euuuh sapertos di
mah hehehe kelas ibu hamil
(sambil mengacungkan atanapi ibu
jempol dan tertawa kecil) menyusui kitu
neng, tapi aya we
neng nu hilap
nyandak buku KIA
Tah mun KB mah sae oge na mah hehehe
neng PUS didieu ge (sambil
ngagunakeun KB sareng tos mengacungkan
ngartos tentang KB the jempol dan tertawa
naon, sareng kecil)
alhamdulilahna RW 13
kapilih janteng Kampung Tah mun KB mah
KB. sae oge neng PUS
didieu ge
Kalo tentang diare sih sejak ngagunakeun KB
beberapa tahun terakhir ini sareng tos ngartos
kami melihat bahwa tentang KB the
pelaksanaan pencengahan naon, sareng
dan penanggulan diare alhamdulilahna
berjalan sesuai apa yang RW 13 kapilih
telah ditetapkan, ini bisa janteng Kampung
kita lihat bahwa pada tahun KB.

101
2018 tidak tercatat anak
yang mengalami diare yang Kalo tentang diare
parah, yang harus dilakukan sih sejak beberapa
penanganan secara serius tahun terakhir ini
kami melihat
bahwa pelaksanaan
pencengahan dan
sejauh ini teh pelaksanaan penanggulan diare
kegiatan imunisasi di berjalan sesuai apa
Posyandu RW 13 belum yang telah
maksimal neng, masih aya ditetapkan, ini bisa
masyarakat nu teu acan kita lihat bahwa
menerima kegiatan pada tahun 2018
imunisasi. Tapi tidak tercatat anak
alhamdulilah sasih agustus yang mengalami
tahun 2022 pemerintah diare yang parah,
mengusungkan program yang harus
BIAN (Bulan Imunisasi dilakukan
Anak Nasional) nu diadakan penanganan secara
di posyandu untuk bayi serius
sampai balita
sejauh ini teh
pelaksanaan
kegiatan imunisasi
di Posyandu RW
13 belum
maksimal neng,
masih aya

102
masyarakat nu teu
acan menerima
kegiatan imunisasi.
Tapi alhamdulilah
sasih agustus tahun
2022 pemerintah
mengusungkan
program BIAN
(Bulan Imunisasi
Anak Nasional) nu
diadakan di
posyandu untuk
bayi sampai balita
P Oh iyaa bu, Apakah ada Oh iyaa bu, Apakah - -
sosialisasi tentang prosedur ada sosialisasi
pelaksanaan posyandu? tentang prosedur
pelaksanaan
posyandu?
N Ada neng, euhh naonya Ada neng, biasanya Adanya Faktor
biasanya mah dari bidan mah dari bidan Sosialisasi Pendukung
desa, kader PKK desa, kader PKK Pelaksanaan
Kecamatan juga suka ada Kecamatan juga Program
neng. suka ada neng Posyandu
P Oh iyaa bagus ya bu, lalu Oh iyaa bagus ya - -
menurut ibu bagaimana bu, lalu menurut
standar pelaksanaan ibu bagaimana
posyandu yang baik dan standar
benar itu? pelaksanaan

103
posyandu yang baik
dan benar itu?
N Saleresna mah tos sae neng Saleresna mah tos Pengetahuan Faktor
mung teu acan sesuai sareng sae neng mung teu Kader Pendukung
standar pelaksanaan acan sesuai sareng Pelaksanaan
posyandu na kuamrgi standar Program
tempat na kirang luas janten pelaksanaan Posyandu
teu tiasa aya 5 meja kitu. posyandu na
kuamrgi tempat na
kirang luas janten
teu tiasa aya 5 meja
kitu.
P Oh iya bu betul seperti itu, Oh iya bu betul - -
selanjut nya bagai mana seperti itu, selanjut
keikutsertaan masyarakat nya bagai mana
dalam program posyandu di keikutsertaan
RW 13 Desa Buninagara? masyarakat dalam
program posyandu
di RW 13 Desa
Buninagara?
N Alhamdulilah pisan neng Alhamdulilah pisan Partisipasi Faktor
setiap posyandu teh hampir neng setiap Masyarakat Pendukung
100%, kehadiran ibu balita posyandu teh Pelaksanaan
na atanapi masyarakat oge hampir 100%, Program
alhamdulilah neng haradir kehadiran ibu balita Posyandu
gitu na atanapi
masyarakat oge
alhamdulilah neng

104
haradir gitu
P Oh begitu ya bu, lalu Oh begitu ya bu, - -
bagaimana cara kader lalu bagaimana cara
mensosialisasikan program kader
posyandu kepada mensosialisasikan
masyarakat? program posyandu
kepada
masyarakat?
N Muhun neng kaleresan tah Muhun neng Peran Kader Faktor
kader teh punya grup ibu kaleresan tah kader dan Adanya Pendukung
balita dan grup warga RW teh punya grup ibu Sosialisasi Pelaksanaan
13, jadi ngumumin semua balita dan grup Program
informasi termasuk kegiatan warga RW 13, jadi Posyandu
posyandu di grup eta neng ngumumin semua
informasi termasuk
Tapi kadang juga kita kegiatan posyandu
melakukan dari lisan ke di grup eta neng
lisan melalui RT setempat.
Tapi kadang juga
kita melakukan dari
lisan ke lisan
melalui RT
setempat.
P Baik bu, lalu apakah yang Baik bu, lalu - -
menjadi faktor penghambat apakah yang
dalam pelaksaan posyandu menjadi faktor
di Rw 13 Desa Buninagara? penghambat dalam
pelaksaan

105
posyandu di Rw 13
Desa Buninagara?
N Kalo faktor penghambatnya Kalo faktor Pola Pikir Faktor
n amah tadi tea neng sarana penghambatnya n Masyarakat Pendukung
prasarana yang belum amah tadi tea neng tentang Pelaksanaan
memadai, masih ada juga sarana prasarana Imunisasi Program
masyarakat yang kurang yang belum Posyandu
memahami program memadai, masih
kegiatan posyandu , iyaaa ada juga
contohnya neng masih ada masyarakat yang
yang takut anakanya untuk kurang memahami
di imunisasi. program kegiatan
posyandu , iyaaa
contohnya neng
masih ada yang
takut anakanya
untuk di imunisasi.
P Oh iya bu, selanjutnya Oh iya bu, - -
apakah posyandu RW 13 selanjutnya apakah
sudah sesuai dengan standar posyandu RW 13
pelayanan posyandu? kalo sudah sesuai
tidak mengapa? dengan standar
pelayanan
posyandu? kalo
tidak mengapa?
N Euuh gimana yah neng kalo Euuh gimana yah Sarana Faktor
di posyandu RW 13 mah neng kalo di Prasarana Penghambat
belum memenuhi standar posyandu RW 13 Pelaksanaan

106
pelaksaan posyandu, mah belum Program
contohnya euuhh belum ada memenuhi standar Posyandu
5 meja karna tempat pelaksaan
posyandu tidak terlalu luas posyandu,
sehingga kalo ada 5 meja contohnya euuhh
akan menjandi sempit. belum ada 5 meja
karna tempat
Di posyandu RW 13 hanya posyandu tidak
ada 1 meja yang dipakai terlalu luas
untuk pendaftaran dan sehingga kalo ada 5
pengisian buku KIA. meja akan
(sambil menunjukan menjandi sempit.
keadaan sekitar)
Di posyandu RW
13 hanya ada 1
meja yang dipakai
untuk pendaftaran
dan pengisian buku
KIA.
(sambil
menunjukan
keadaan sekitar)
P Oh begitu ya bu, lalu apa Oh begitu ya bu, - -
faktor pendukung dan lalu apa faktor
penghambat dalam pendukung dan
pelaksanaan posyandu di penghambat dalam
RW 13? pelaksanaan
posyandu di RW

107
13?
N Kalo pendukung mah Kalo pendukung Sarana Faktor
Alhamdulillah posyandu mah Alhamdulillah Prasarana, Pendukung
RW 13 udah punya posyandu RW 13 Pola Pikir Pelaksanaan
bangunan sendiri, RT RW udah punya Masyarakat Program
pun ikut mendukung bangunan sendiri, Posyandu
pelaksanan posyandu serta RT RW pun ikut
kader kader yang lainpun mendukung
menjalankan tugasnya pelaksanan
dengan baik. posyandu serta
kader kader yang
lainpun
. menjalankan
tugasnya dengan
baik.
P Oh iya alhamdulilah RT Oh iya - -
RW pun mendukung alhamdulilah RT
pelaksanaan posyandu. RW pun
Selanjutnyah bagaimana mendukung
cara mengatasi faktor pelaksanaan
penghambat yang ibu tadi posyandu.
sebutkan tadi? Selanjutnyah
bagaimana cara
mengatasi faktor
penghambat yang
ibu tadi sebutkan
tadi?
N Oh biasanya kita teh suka Oh biasanya kita Peran Kader Faktor

108
ngedatengin ke rumah nya teh suka Pendukung
langsung untuk di lakukan ngedatengin ke Pelaksanaan
penimbangan dan kasih tau rumah nya Program
kalo bulan depan ada langsung untuk di Posyandu
posyandu anak nya jangan lakukan
di suruh tidur dulu. Jadi kita penimbangan dan
meskipun ada ibu balita kasih tau kalo
yang tidak hadir kita bulan depan ada
langsung datang posyandu anak nya
kerumahnya untuk jangan di suruh
melakukan penimbangan. tidur dulu. Jadi kita
meskipun ada ibu
balita yang tidak
hadir kita langsung
datang kerumahnya
untuk melakukan
penimbangan.
P Iyah, euu Alhamdulillah Ibu  - -
untuk pertanyaannya sudah
terjawab dengan selesai
semuanya. Terimakasih atas
waktunya Ibu, semoga
penelitian ini bermanfaat
juga untuk kedepannya.
Cukup sekian Ibu
Wassalamualaikum
Warrahmatullahi
Wabarakaatuh

109
N Amiin. Waalaikumsalam.  - -

110
TRANSKRIP WAWANCARA DAN OBSERVASI
Identitas Narasumber Isi
Nama/inisial PA
Umur 38 tahun
Alamat Kp.Sodong RT 03 RW 05 Desa Buninagara

Topik wawancara dan observasi : Menganalisis pelaksanaan posyandu di RW


13 Desa Buninagara Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung
1. Pelaksanaan Program Posyandu
2. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Program Posyandu

Keterangan :
P = Peneliti
N = Narasumber
Hasil Reduksi Koding Kategori
P Bismillahirrahmanirrahim.  - -
Assalamualaikum
Warrahmatullahi
Wabarakaatuh.
N Wa’alaikumsalam  - -
Warrahmatullahi
Wabarakaatuh.
P Ya, Perkenalkan Bu Bidan  - -
nama saya Riska Amalia
Agista. Saya mahasiswa D4
Promosi Kesehatan
Poltekkes Kemenkes
Bandung semester 7. Disini

111
saya sedang melakukan
penelitian kualitatif.
Euuuum berdasarkan
informed consent yang
sudah saya jelaskan dan Bu
bidan tandatangani jadi
tujuan saya untuk menggali
informasi euu analisis
pelaksanaan program
posyandu di RW 13 ini. Nah
euu untuk wawancara kali
ini saya minta waktu sekitar
10 sampai 15 menit
kedepan. Apakah Bu bidan
bersedia ?
N Bersedia  - -
P Euu kita mulai aja ya Bu  - -
bidan
N Iya silahkan  - -

P Yang pertama menurut Bu Yang pertama - -


bidan bagaimana menurut Bu Bidan
pelaksanaan posyandu di bagaimana
RW 13 Desa Buninagara ? pelaksanaan
posyandu di RW 13
Desa Buninagara ?
N Untuk euu bulan – bulan Untuk euu bulan – Kegiatan Pelaksanaan
sekarang untuk kegiatan bulan sekarang yang Program

112
pelaksanaan posyandu di untuk kegiatan dijalankan Posyandu
RW 13 khususnya mungkin pelaksanaan di Posyandu
alhamdulilah ya sudah posyandu di RW 13
berjalan tiap sebulan sekali. khususnya mungkin
Dan sekarang juga ada alhamdulilah ya
bertambah kegiatan seperti sudah berjalan tiap
bulan Agustus kita ada sebulan sekali. Dan
beberapa kegiayan yang sekarang juga ada
memang dilaksanakan, yang bertambah kegiatan
biasanya bulan Agustus seperti bulan
hanya pemberian vitamin A Agustus kita ada
saja tapi sekarang ada beberapa kegiatan
pelaksanaan BIAN (Bulan yang memang
Imunisasi Anak Nasional) dilaksanakan, yang
yang sasarannya itu balita biasanya bulan
usia 9-59 bulan tanpa Agustus hanya
melihat status imunisasi pemberian vitamin
sebelumnya pemberian A saja tapi sekarang
imunisasinya campak. ada pelaksanaan
BIAN (Bulan
Nah selain campak ada juga Imunisasi Anak
imunisasi kejar yaitu dari Nasional) yang
usia 12- 59 bulan. Kalau sasarannya itu
yang imunisasi kejar balita usia 9-59
melihat apa imunisasi bulan tanpa melihat
sebelumnya, dia yang status imunisasi
belumnya apa nah kita sebelumnya
berikan walaupun misalnya pemberian

113
usianya sudah 4 tahun, 5 imunisasinya
tahun. Selain itu campak.
berbarengan sama
pemberian vitamin A. Nah
seperti yang kita ketahui Nah selain campak
bahwa vitamin A itu ada 2, ada juga imunisasi
ada yang merah dan biru. kejar yaitu dari usia
Warna biru itu dari usia 6 12- 59 bulan. Kalau
bulan-11 bulan, euuu kalau yang imunisasi
yang merah dari usia 12-59 kejar melihat apa
bulan pencegahannya imunisasi
katarak pada mata begitu. sebelumnya, dia
yang belumnya apa
nah kita berikan
walaupun misalnya
usianya sudah 4
tahun, 5 tahun.
Selain itu
berbarengan sama
pemberian vitamin
A. Nah seperti yang
kita ketahui bahwa
vitamin A itu ada 2,
ada yang merah dan
biru. Warna biru itu
dari usia 6 bulan-11
bulan, euuu kalau
yang merah dari

114
usia 12-59 bulan
pencegahannya
katarak pada mata
begitu.
P Oh iyaa bu, lalu bagaimana Oh iyaa bu, lalu - -
pelaksanaannya apakah bagaimana
sudah maksimal ? pelaksanaannya
apakah sudah
maksimal ?
N Iya, kegiatan Posyandu RW Iya, kegiatan Pelaksanaan Pelaksanaan
13 Desa Buninagara bisa Posyandu RW 13 Kegiatan Program
dikatakan sudah baik, Desa Buninagara Posyandu Posyandu
walaupun belum maksimal bisa dikatakan
seperti yang diharapkan. sudah baik,
Dimana masih ada kita lihat walaupun belum
salah satu program dari maksimal seperti
Posyandu yang diharapkan.
perkembangannya belum Dimana masih ada
maksimal. Tetapi saya kita lihat salah satu
sebagai Bidan Desa program dari
Buninagara terus berupaya Posyandu
untuk lebih bagus lagi perkembangannya
kedepannya. Dan juga saya belum maksimal.
akan berusaha untuk Tetapi saya sebagai
membuat tempat khusus Bidan Desa
untuk pelaksanaan kegiatan Buninagara terus
Posyandu setiap bulannya, berupaya untuk
agar bisa sesuai dengan lebih bagus lagi

115
prosedur pelaksanaan kedepannya. Dan
posyandu juga saya akan
berusaha untuk
membuat tempat
khusus untuk
pelaksanaan
kegiatan Posyandu
setiap bulannya,
agar bisa sesuai
dengan prosedur
pelaksanaan
posyandu
P Oh iya, jadi gak Cuma  - -
penimbangan aja ya bu
kegiatannya ?
N Iyaaa betul ada tambahan  - -
kegiatan
P Euum kemudian dalam Euum kemudian - -
program posyandu ada ada berapa kegiatan
berapa kegiatan yang yang dijalankan di
dijalankan di Posyandu RW Posyandu RW 13
13 ini ? ini ?
N Kalau pelayanan kesehatan Kalau pelayanan Kegiatan Pelaksanaan
ibu dan anak Alhamdulillah kesehatan ibu dan yang Program
kita berjalan dengan lancar anak Alhamdulillah dijalankan Posyandu
sesuai dengan apa yang kita berjalan dengan di Posyandu
sudah diarahkan, semua lancar sesuai
jenis pelayanan yang ada dengan apa yang

116
sudah kita jalankan, baik itu sudah diarahkan,
di hari buka Posyandu atau semua jenis
hari biasa pelayanan yang ada
sudah kita jalankan,
untuk pelayanan KB saya baik itu di hari buka
sebagai bidan ya sudah Posyandu atau hari
memberikan sesuai biasa
prosedurnya, karena disini
kami tidak memaksa untuk pelayanan
masyarakat untuk wajib KB saya sebagai
mengikuti semua kegiatan bidan ya sudah
KB yang diberikan oleh memberikan sesuai
Puskesmas, kami hanya prosedurnya, karena
melayanin masyarakat yang disini kami tidak
mau-mau aja memaksa
masyarakat untuk
Alhamdulillah, kalo di gizi wajib mengikuti
semua jenis pelayanan yang semua kegiatan KB
diberikan itu semua yang diberikan oleh
diterima oleh masyarakat, Puskesmas, kami
seperti pemberian vitamin hanya melayanin
A, pengukuran tinggi badan, masyarakat yang
penimbangan berat badan, mau-mau aja
dan lainnya semua sudah
dijanlankan. Dan kami Alhamdulillah, kalo
memberikan penyuluhan di gizi semua jenis
kepada masyarakat tentang pelayanan yang
pentingnya pemberian gizi diberikan itu semua

117
yang seimbang, serta diterima oleh
menerapkan pola makan masyarakat, seperti
yang sehat dan teratur pemberian vitamin
A, pengukuran
Diare juga angka tinggi badan,
penderitanya tidak terlalu penimbangan berat
banyak, ya paling ada 1 atau badan, dan lainnya
2 anak saja dan itu pun tidak semua sudah
berkelanjutan, Nah yang dijanlankan. Dan
masih jadi PR bagi kami kami memberikan
adalah program imunisasi penyuluhan kepada
yang cakupannya masih masyarakat tentang
rendah, karena masyarakat pentingnya
belum bisa menerima pemberian gizi
imunisasi dan masih yang seimbang,
beranggapan nengatif serta menerapkan
terhadap imunisasi pola makan yang
sehat dan teratur

Diare juga angka


penderitanya tidak
terlalu banyak, ya
paling ada 1 atau 2
anak saja dan itu
pun tidak
berkelanjutan, Nah
yang masih jadi PR
bagi kami adalah

118
program imunisasi
yang cakupannya
masih rendah,
karena masyarakat
belum bisa
menerima imunisasi
dan masih
beranggapan
nengatif terhadap
imunisasi
P Ohh iya baik, kemudian Ohh iya baik, - -
bagaimana peran kader kemudian
dalam kegiatan posyandu bagaimana peran
RW 13 ? kader dalam
kegiatan posyandu
RW 13 ?
N Nah kebetulan mungkin Nah kebetulan Peran Kader Faktor
karena euhh kader kita tuh mungkin karena Pendukung
kader baru ya tidak bisa apa euhh kader kita tuh Pelaksanaan
ya menutup mata dan kader baru ya tidak Program
menutup telinga. Karena bisa apa ya Posyandu
kita kader baru euu jadi menutup mata dan
masih proses pembelajaran, menutup telinga.
dalam pembukuan, Karena kita kader
mengukur dan menimbang baru euu jadi masih
tetapi alhamdulilah proses
kadernya mau belajar dan pembelajaran,
berproses. mereka para dalam pembukuan,

119
kader sudah tau bagaimana mengukur dan
kondisi masyarakatnya menimbang tetapi
sendiri, jadi untuk mereka alhamdulilah
mengajak masyarakatnya kadernya mau
untuk ke Posyandu itu bisa belajar dan
dibilang mudah. Dan juga berproses. mereka
adanya kader ini kami bidan para kader sudah
desa atau petugas kesehatan tau bagaimana
dari Puskesman sangat kondisi
membantu dalam memberi masyarakatnya
pelayanan pada hari buka sendiri, jadi untuk
Posyandu, karena sebelum mereka mengajak
Posyandu dan pada hari masyarakatnya
Posyandu mereka sudah untuk ke Posyandu
mempersiapkan apa yang itu bisa dibilang
perlu dipersiapkan mudah. Dan juga
adanya kader ini
kami bidan desa
atau petugas
kesehatan dari
Puskesman sangat
membantu dalam
memberi pelayanan
pada hari buka
Posyandu, karena
sebelum Posyandu
dan pada hari
Posyandu mereka

120
sudah
mempersiapkan apa
yang perlu
dipersiapkan
P Ohh iya bu jadi bu bidan  - -
pun tidak kewalahan ya bu?
N Iyaa alhamdulilah  - -
P Kemudian bu bagaimana Kemudian bu - -
cara mensosialisasikan bagaimana cara
program posyandu kepada mensosialisasikan
masyarakat ? program posyandu
kepada masyarakat
?
N Nah untuk euuuh biasa Nah untuk euuuh Adanya Faktor
program posyandu kita itu biasa program Sosialisasi Pendukung
setiap bulan ada pertemuan posyandu kita itu Pelaksanaan
di akhir misalnya ada setiap bulan ada Program
evaluasi kegiatan posyandu, pertemuan di akhir Posyandu
terus pada awal bulan kita misalnya ada
udah mengatur jadwal evaluasi kegiatan
posyandu untuk di setiap posyandu, terus
RW nya. Selain itu lewat pada awal bulan
sosial media juga salah kita udah mengatur
satunya whatsapp yang jadwal posyandu
didalamnya ada grup ibu untuk di setiap RW
yang mempunyai balita agar nya. Selain itu
mudah menyampaikan lewat sosial media
informasi dengan mudah juga salah satunya

121
bahwa ditanggal dan hari whatsapp yang
yang sudah ditentukan ada didalamnya ada
kegiatan posyandu. grup ibu yang
mempunyai balita
agar mudah
menyampaikan
informasi dengan
mudah bahwa
ditanggal dan hari
yang sudah
ditentukan ada
kegiatan posyandu.

P Euu kemudian apakah ada Euu kemudian - -


faktor pendukung dan faktor apakah ada faktor
penghambat dalam pendukung dan
pelaksanaan posyandu RW faktor penghambat
13? jelaskan dalam pelaksanaan
posyandu RW 13?
Jelaskan
N Kalau faktor pendukung Kalau faktor Peran Faktor
mungkin kita melibatkan pendukung Kader, Pendukung
RT RW ya untuk mungkin kita Partisipasi Pelaksanaan
mendukung kegiatan melibatkan RT RW Masyarakat, Program
posyandu. Kalau ya untuk adanya Posyandu
penghambat mungkin masih mendukung Sosialisasi
ada atau masih banyak kegiatan posyandu.
warga yang euuu tidak hadir Kalau penghambat

122
ke posyandu salah satunya mungkin masih ada
anaknya masih tidur, atau masih banyak
sedangkan kita ketahui ya warga yang tidak
jadwal posyandu itu dari hadir ke posyandu
jam 08.00-11.00 nah di jam salah satunya
segitu biasanya ada anaknya anaknya masih
yang masih tidur gitu. tidur, sedangkan
kita ketahui ya
Okee selanjutnya faktor jadwal posyandu
pendukung yang kedua itu dari jam 08.00-
yaitu saya bersama petugas 11.00 nah di jam
puskesmas memberikan segitu biasanya ada
sosialisasi mengenai anaknya yang
kegiatan posyandu yang masih tidur gitu.
biasa dilaksanakan setiap
akhir bulan sekalian
evaluasi. Misalnya Okee selanjutnya
sosialisasi tentang faktor pendukung
pentingnya ASI Ekslusif yang kedua yaitu
selama 6 bulan, terus saya bersama
pentingnya anak untuk di petugas puskesmas
imunisasi dari umur 0 s.d 12 memberikan
bulan itu imunisasinya sosialisasi
harus lengkap, lalu jika mengenai kegiatan
tidak ada ibu balita yang posyandu yang
tidak hadir ke posyandu biasa dilaksanakan
maka kader dan petugas setiap akhir bulan
puskesmas datang sekalian evaluasi.

123
berkunjung ke rumah yang Misalnya sosialisasi
bersangkutan untuk tentang pentingnya
memberikan penjelasan ASI Ekslusif
mengenai kegiatan selama 6 bulan,
posyandu terus pentingnya
anak untuk di
imunisasi dari umur
0 s.d 12 bulan itu
imunisasinya harus
lengkap, lalu jika
tidak ada ibu balita
yang tidak hadir ke
posyandu maka
kader dan petugas
puskesmas datang
berkunjung ke
rumah yang
bersangkutan untuk
memberikan
penjelasan
mengenai kegiatan
posyandu
P Oh iya jadi faktor  - -
pendukung dan penghambat
tetap ada ya bu..
N Iyaa betul begitu  - -
P Ohiya baik bu selanjutnya Ohiya baik bu - -
bagaimana partisipasi selanjutnya

124
masyarakat dalam bagaimana
pelaksanaan posyandu di partisipasi
RW 13 ? masyarakat dalam
pelaksanaan
posyandu di RW 13
?
N Pastinya bagus ya, Pastinya bagus ya, Partisipasi Faktor
maksudnya misalnya dari maksudnya Masyarakat Pendukung
100% balita paling euuu misalnya dari 100% Program
yang gak hadir hanya 20% balita paling yang Pelaksanaan
ya yang tadi itu si anaknya tidak hadir hanya Posyandu
masih tidur, alasan sakit nah 20% ya yang tadi
kita melaksanakan swiping itu si anaknya
gituu. masih tidur, alasan
sakit nah kita
melaksanakan
swiping gituu.
P Kemudian apa faktor Kemudian apa - -
penghambatnya bu? faktor
penghambatnya bu?
N Iya masih ada masyarakat Iya masih ada Pola Pikir Faktor
yang tidak hadir ke kegiatan masyarakat yang Masyarakat Penghambat
posyandu salah satunya tidak hadir ke dan Sarana Pelaksanaan
imunisasi yang cakupannya kegiatan posyandu Prasarana Program
paling rendah, selain itu salah satunya Posyandu
Posyandu RW 13 juga imunisasi yang
belum memenuhi standar cakupannya paling
pelaksanaan posyandu rendah, selain itu

125
karena belum melaksanakan Posyandu RW 13
5 meja disebabkan oleh juga belum
tempat yang kurang luas memenuhi standar
sehingga belum memadai. pelaksanaan
posyandu karena
belum
melaksanakan 5
meja disebabkan
oleh tempat yang
kurang luas
sehingga belum
memadai.
P Ohh iyaa bumasih ada ya bu Ohh iyaa bumasih - -
yang susah begitu,baik apa ada ya bu yang
masih adalagi faktor susah begitu,baik
penghambatnya? apa masih adalagi
faktor
penghambatnya?
N Kurangnya pemahaman Kurangnya Pola Pikir Faktor
masyarakat ini merupakan pemahaman Masyarakat Penghambat
faktor yang paling sulit, masyarakat ini Pelaksanaan
bahkan kami sudah merupakan faktor Program
memberi sosialisasi tapi yang paling sulit, Posyandu
masih ada juga gak mau bahkan kami sudah
percaya. Masyarakat masih memberi sosialisasi
punya pemikiran bahwa tapi masih ada juga
vaksin itu haram, habis itu gak mau percaya.
setelah di imunisasi anak Masyarakat masih

126
akan mengalami deman dan punya pemikiran
tidak bisa tidur malam hari. bahwa vaksin itu
Dan kalau dilihat masih haram, habis itu
banyak juga kendala yang setelah di imunisasi
lainnya yang menyebabkan anak akan
anak tidak di imunisasi, mengalami deman
sampai bisa kita lihat dari dan tidak bisa tidur
tahun ke tahun anak yang malam hari. Dan
melakukan imunisasi kalau dilihat masih
semakin sedikit. Itu juga banyak juga
mungkin dikarenakan kendala yang
pemikiran orang tuanya lainnya yang
yang masih awam tentang menyebabkan anak
imunisasi tidak di imunisasi,
sampai bisa kita
lihat dari tahun ke
tahun anak yang
melakukan
imunisasi semakin
sedikit. Itu juga
mungkin
dikarenakan
pemikiran orang
tuanya yang masih
awam tentang
imunisasi
P Alhamdulillah bu untuk  - -
pertanyannya tadi sudah

127
selesai dijawab juga oleh Bu
Bidan semuanya, mungkin
cukup sekian semoga bisa
bermanfaat bu untuk
kedepannya penelitian ini.
Makasih teh buat waktunya,
Wassalamualaikum
Warrahmatullahi
Wabarakaatuh.
P Iya sama-sama,  - -
Waalaikumussalam.

128
Dokumentasi

Keterangan: Proses wawancara dan observasi dengan Informan 1

Keterangan: Proses wawancara dan observasi dengan Informan 2

129
Keterangan: Proses wawancara dan observasi dengan Informan 3

Keterangan: Proses wawancara dan observasi dengan Informan 4

130

Anda mungkin juga menyukai