PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Kebidanan
Oleh:
UPIT ROHAYATI
NPM: F422326
FAKULTAS KEBIDANAN
PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN
INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI BANDUNG
2023
PERSETUJUAN SIDANG PROPOSAL / HASIL TUGAS AKHIR
Judul Skripsi :
Nama Mahasiswa :
NPM :
Pembimbing I Pembimbing II
....................................................... .......................................................
PENGESAHAN
Tugas Akhir ini dipertahankan dan telah diperbaiki sesuai dengan masukan
Dewan Penguji Tugas Akhir Program Studi Alih Jenjang Sarajan Kebidanan
Mengesahkan
Pembimbing I Pembimbing II
....................................................... .......................................................
Penguji
.......................................................
Mengetahui
.......................................................
3
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kita semua. Sholawat serta salam
kita panjatkan kepada nabi Muhammad SAW beserta sahabatnya. Alhamdulilah
berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Proposal Skripsi
dengan judul “Hubungan Pemberian Asi Eksklusif, Pola Asuh Ibu Dan Peran
Bidan Dengan Pertumbuhan Bayi 6-24 Bulan Di Posyandu Melati Desa
buniwangi Kecamatan Surade Kabupaten Sukabumi Tahun 2023, yang diajukan
sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Pendidikan program studi Sarjana
Kebidanan Fakultas Kebidanan Institut Kesehatan Rajawali Bandung.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, penulis dapat belajar lebih banyak lagi dalam
mengimplementasikan ilmu yang didapatkan. Proposal Skripsi ini tentunya tidak
lepas dari bimbingan, masukan, dan arahan dari berbagai pihak. Pada kesempatan
ini izinkan penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
4
5. ..................................... Selaku pembimbing II yang telah bersedia
meluangkan waktunya dan banyak memberikan bimbingan,
pengarahan, masukan, serta motivasi kepada penulis untuk menyusun
proposal skripsi ini.
6. Seluruh Staf dosen, Akademik dan perpustakaan institusi Kesehatan
Rajawali Bandung yang membantu dalam proses pembuatan proposal
Skripsi ini.
7. Kedua orang tua beserta seluruh keluarga yang telah memberikan doa
dan dukungan untuk penulis.
8. Teman sejawat di Puskesmas Buniwangi Kecamatan Surade yang telah
membantu dan memotivasi serta memberikan semangat dalam
mengerjakan proposal skripsi ini.
9. Teman seperjuangan Angkatan 2023 Sarjana Fakultas Kebidanan
Institut Kesehatan Rajawali Bandung.
Penulis
UPIT ROHAYATI
5
DAFTAR ISI
6
BAB I
PENDAHULUAN
7
masa emas pertumbuhannya. Terhambatnya tumbuh kembang bayi disebabkan
oleh asupan gizi yaitu ASI eksklusif, serta pola asuh dan stimulasi. (5)
Apabila pertumbuhan dan perkembangan ini terhambat, maka bayi
dimungkinkan mengalami dampak buruk, baik jangka pendek ataupun jangka
panjang. (6)
Berdasarkan data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN), di Jawa Barat sendiri tercatat ada 29,9% atau 2,7 juta balita
yang terkena stunting. Menurut Gubernur, ada 13 kabupaten di Jawa Barat yang
akan diintervensi program stunting untuk lebih maksimal. Tiga belas daerah
dengan penderita terbanyak di Jawa Barat yang disinggung Emil, antara lain
Kabupaten Garut (43,2%), Kabupaten Sukabumi (37,6%), Kabupaten Cianjur
(35,7%), Kabupaten Tasikmalaya (33,3%), Kabupaten Bandung Barat (34,2%),
Kabupaten Bogor (28,29%), Kabupaten Bandung (40,7%), Kabupaten Kuningan
(42%), Kabupaten Cirebon (42,47%), Kabupaten Sumedang (41,08%), Kabupaten
Indramayu (36,12%), Kabupaten Subang (40,47%), dan Kabupaten Karawang
(34,87%). (7)
Hasil studi pendahuluan diperoleh data Posyandu Melati menempati peringkat
kedua terburuk untuk jumlah balita dengan status gizi buruk (kurus) di Kecamatan
Surade. Wilayah Posyandu Melati membawahi 8 kr-RT-an dengan jumlah balita
264 balita per Maret 2022, sedangkan balita usia 6-24 bulan sebanyak 24 balita
dengan 18 % nya dalam kondisi stunting.
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas makan peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Pemberian Asi Eksklusif,
Pola Asuh Ibu Dan Peran Bidan Dengan Pertumbuhan Bayi 6-24 Bulan Di
Posyandu Melati Desa Pasiripis Kecamatan Surade Kabupaten Sukabumi Tahun
2022.”
8
1. Balita termasuk dalam golongan masyarakat kelompok rentan gizi, yaitu
kelompok masyarakat yang paling mudah menderita kelainan gizi,
sedangkan pada saat yang sama mereka sedang mengalami proses
pertumbuhan yang sangat pesat. Akibat dari kurang gizi ini kerentanan
terhadap penyakit infeksi dapat menyebabkan meningkatnya angka
kematian balita (8)
Masalah status gizi yang dialami oleh anak akan mengakibatkan
penurunan daya tahan tubuh, meningkatkan angka kesakitan (morbiditas),
pertumbuhan tidak normal, tingkat kecerdasan rendah, menurunnya
tingkat produktivitas, dan terhambatnya pertumbuhan organ reproduksi
(9).
2. Dalam webinar pada tanggal 17 november 2020. Pembicara dalam acara
ini diisi oleh Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia, Prof. Dr. Ir.
Hardinsyah, MS, Pengurus PERGIZI PANGAN Indonesia, DR. dr. Lucy
Widasari., M.Si, serta Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dr.
Siska Gerfianti, MH.Kes, SpDLP.
Jumlah penderita gizi kurang di Jawa Barat mencapai 15,1%, sedangkan
angka prevalensi stunting sebesar 29,2% mendekati angka prevalensi
nasional yaitu 30,8%. Hal ini tidak hanya dipengaruhi oleh faktor ekonomi
tapi juga perilaku dan kebiasaan masyarakat menjadi penyebab masalah
gizi dan stunting masih terjadi.
3. Masalah kesehatan masyarakat sudah dianggap serius bila prevalensi kurus
antara 10.0-14.0%. dan kritis bila ≥ 15.0%. dan Masalah kesehatan
masyarakat dianggap berat jika prevalensi pendek sebesar 30--39% (10)
4. Anak balita adalah sumber daya manusia yang kelak akan menjadi
generasi penerus bangsa. Untuk menyediakan sumberdaya manusia yang
berkualitas, pembangunan dari aspek pendidikan, kesehatan dan ekonomi
harus mendapatkan porsi yang berimbang dan berkesinambungan. Dari
aspek ekonomi, faktor ketersediaan pangan, kemampuan akses keluarga
terhadap pangan, dan keamanan pangan merupakan faktor yang ikut
berkontribusi dalam pembentukan sumber daya manusia.
9
5. Gizi yang baik dikombinasikan dengan kebiasaan makan yang sehat
selama masa balita akan menjadi dasar kesehatan. Pengaturan makanan
yang seimbang menjamin terpenuhinya kebutuhan gizi untuk energy,
pertumbuhan anak, melindungi anak dari penyakit infeksi serta membantu
perkembangan mental dan kemampuan belajarnya (11).
6. Hasil studi pendahuluan diperoleh data Posyandu Melati menempati
peringkat kedua terburuk untuk jumlah balita dengan status gizi buruk
(kurus) di Kecamatan Surade. Wilayah Posyandu Melati membawahi 8
kr-RT-an dengan jumlah balita 264 balita per Maret 2022, sedangkan
balita usia 6-24 bulan sebanyak 24 balita dengan 18 % nya dalam kondisi
stunting.
1.4 Tujuan
1.4.1 Tujuan umum
Untuk mengetahui Hubungan Pemberian ASI ekslusif, pola asuh Ibu dan
peran Bidan dengan pertumbuhan Bayi 6-24 bulan di Posyandu Melati Desa
Buniwangi Kecamatan Surade Kabupaten Sukabumi Tahun 2023.
10
2 Mengetahui hubungan pemberian ASI ekslusif dengan pertumbuhan bayi 6-
24 bulan di wilayah kerja Melati Desa buniwangi Kecamatan Surade
Kabupaten Sukabumi.
3 Mengetahui hubungan pola asuh ibu dengan pertumbuhan bayi 6-24 bulan
di wilayah kerja Melati Desa Buniwangi Kecamatan Surade Kabupaten
Sukabumi.
4 Mengetahui hubungan peran bidan dengan pertumbuhan bayi 6-24 bulan di
wilayah kerja Melati Desa Buniwangi Kecamatan Surade Kabupaten
Sukabumi.
11
2) Sebagai acuan atau arahan untuk mensosialisasikan pentingnya
pemberian ASI ekslusif dan pola asuh yang tepat serta peran bidan
untuk pertumbuhan pada bayi 6-24 bulan.
3. Bagi institusi pendidikan
Dapat menjadi sumber kepustakaan di STIKIM Prodi kebidanan sarjana
terapan sebagai bahan bacaan kepustakaan baru.
4. Bagi peneliti selanjutnya
Sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya tentang pemenuhan gizi
seimbang anak dengan menambah variabel yang lain dan untuk menambah
pengetahuan
12
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
13
2.2 Kerangka Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan harapan mampu memverifikasi adanya
hubungan pemberian ASI ekslusif, Pola Asuh dan peran bidan terhadap status gizi
balita, sehingga dapat mencari jalan keluar atau solusi konstruktif objektif dalam
perbaikan gizi balita di Posyandu Melati I Desa Buniwangi Kecamatan Surade
Kabupaten Sukabumi khususnya dan di Indonesia pada umumnya, dari sisi peran
orangtua itu sendiri dalam pemberian pola makan yang tepat untuk balita yang
berkaitan erat dengan pemenuhan gizi seimbang sehingga dapat memperbaiki
status gizi balita.
N Variabel Definisi Variabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Skala
o Operasional Ukur Ukur
14
(X2) “asuh”. Pola Kuisioner
berarti corak,
model, system,
cara kerja, bentuk
(struktur) yang
tetap. Sedangkan
asuh dapat berarti
menjaga
(merawat dan
mendidik) anak
kecil,
membimbing
(membantu
melatih dan
sebagainya) dan
memimpin
(mengepalai dan
menyelenggaraka
n) satu badan atau
lembaga (24)
15
ukuran fisik dan
Bresiko
struktur tubuh
sebagian atau Dibawah 2
keseluruhan, = Kurus
sehingga dapat
diukur sengan Dibawah 3
satuan panjang = Sangat
dan berat. Kurus
Pertumbuhan
terjadi secara
simultan dengan
perkembangan
(11)
16
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang akan diteliti (35).
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi 6-24 bulan di
Posyandu Melati Desa Pa Kecamatan Surade sejumlah ..... responden.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari keseluruhan obyek yang diteliti yang dianggap
mewakili seluruh populasi (35). Besar sampel dalam penelitian ini adalah :
N
n= 2
1+ N (d )
Blom Dapet
n= 2
1+ Blom Dapet (0,1)
72
n= = Blom
1,72
Keterangan:
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
d = Tingkat Signifikansi / Kesalahan (0,1)
a. Kriteria Sampel
Penentuan kriteria Sampel sangat membantu peneliti untuk mengurangi hasil
penelitian, khususnya jika terhadap variabel-variabel control ternyata mempunyai
pengaruh terhadap variabel yang kita teliti. Kriteria sampel dapat dibedakan
menjadi 2 bagian, yaitu inklusi dan eksklusi (13).
1) Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu
populasi target yang terjangkau dan akan diteliti.
a) Ibu yang bersedia menjadi responden
b) Ibu yang mempunyai bayi 6-24 bulan
c) Ibu dengan bayi 6-24 bulan
d) Ibu yang kooperatif
2) Kriteria Ekslusi
Kriteria ekslusi adalah menghilangkan / mengeluarkan subjek yang memenuhi
kriteria inklusi.
a) Ibu yang tidak kooperatif.
17
b) Ibu yang tidak hadir di posyandu pada saat penelitian
1. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat pada waktu penelitian menggunakan metode (36).
Dalam penelitian ini variable depeden pengumpulan data menggunakan kuesioner.
Kuesioner diartikan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau
hal-hal yang diketahui (36).
a. Validitas Instrumen
Validitas instrumen adalah pengukuran dan pengamatan yang berarti prinsip
keandalan instrumen dalam pengumpulan data. Instrumen harus dapat mengukur
apa yang seharusnya diukur (13).Instrumen yang digunakan adalah timbangan,
meteran, pengetahuan ibu, dan kuesioner.
b. Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas instrumen adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila
fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang
berlainan (13).
2. Pengolahan Data
Dalam penelitian ini pengolahan data dilakukan menggunakan software
statistik. Menurut (35), pengolahan data meliputi :
a. Editing
Hasil adat dari lapangan harus dilakukan penyutingan (editing) terlebih dahulu.
Secara umum editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan.
Apabila ada data-data yang belum lengkap, jika memungkinkan perlu dilakukan
pengambilan data ulang untuk melengkapi data-data tersebut. Tetapi apabila tidak
memungkinkan, maka data yang tidak lengkap tersebut diolah atau dimasukkan
dalam pengolahan “data missing”.
b. Coding
Setelah data diedit atau disunting, selanjutnya dilakukan peng “kodean” atau
“coding”, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka
atau bilangan untuk selanjutnya dimasukkan dalam tabel kerja untuk memudahkan
pembacaan.
18
c. Data Entry
Data yang dalam bentuk “kode” ( angka atau huruf ) dimasukkan ke dalam
program atau “software” computer. Dalam proses ini dituntut ketelitian dari orang
yang melakukan “data entry” ini. Apabila tidak terjadi bias, meskipun hanya
memasukkan data. Salah satu program software yang digunakan program SPPS
for window.
d. Scoring
Yaitu penilaian data dengan memberikan skor pada pertanyaan yang berkaitan
dengan tindakan responden. Hal ini dimasuksudkan untuk memberikan bobot
pada masing-masing jawaban, sehingga mempermudah perhitungan.
e. Tabulating
Proses pengelompokkan jawaban-jawaban yang serupa dan menjumlahkan dengan
teliti dan teratur. Setelah jawaban terkumpul kelompokkan jawaban yang sama
dengan menjumplahkannya, pada tahapan ini data diperoleh untuk setiap variabel
disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dalam bentuk tabel.
f. Cleaning
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan,
perlu dicek kembali untuk melihat kemungkina-kemungkinan adanya kesalah-
kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan
pembetulan atau koreksi. Proses ini disebut pembersihan data ( data cleaning).
3. Etika Penelitian
a. Informed consent
Informed consent merupakan bentuk persetujuan anata peneliti dengan responden
penelitian dengan memberikan lembarv persetujuan. Tujuannya adalah agar
subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian, serta manfaat penelitian. Jika
subjek bersedia maka harus menandatangani lembar persetujuan (37)
b. Anonimity (tanpa nama)
Menggunakan subjek penelitian dengan tidak mencantumkan nama responden
pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data
atau hasil penelitian yang disajikan (37)
c. Confidentiality (Kerahasiaan)
19
Menjamin kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah lainnya,
hanya kelompok data tertentu yang dilaporkan pada hasil riset (38)
20
DAFTAR PUSTAKA
21
ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK (Studi Kasus Pada Anak
Usia 3-4 Tahun di KBI Al Madina Sampangan Tahun Ajaran 2017-2018). J Pendidik
Anak Usia Dini. 2019;3(2):115–22.
26. Baumrind. Macam-macam Pola Asuh Orangtua. Yogyakarta: Pustaka Pelajar; 2006.
27. Suhardjo. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka; 2008.
28. Harahap DA. Perilaku Belanja Online Di Indonesia: Studi Kasus. JRMSI - J Ris Manaj
Sains Indones. 2018;9(2):193–213.
29. Soerjono S. Peranan Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers; 2009.
30. International Confederation of Midwivies [Internet]. Midwives Congress-Toronto
Canada. 2017 [cited 2022 Jul 16]. Available from: www.midwives2017.org
31. PP IBI. Buku Acuan Midwifery Update. Jakarta: IBI; 2015.
32. Jannah N. Konsep Dokumentasi Kebidanan. Yogyakarta: Ar’ruz Media; 2011.
33. Burhan. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Prenadamedia; 2005.
34. Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta; 2013.
35. Notoatmojo. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2012.
36. Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta; 2010.
37. Hidayat. Metode Penelitian dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika; 2007.
38. Hidayat A. Metode penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta:
Salemba Medika; 2011.
22