Anda di halaman 1dari 84

GAMBARAN STATUS GIZI PENDERITA STUNTING

PADA ANAK USIA 12-60 BULAN DI WILAYAH


KERJA PUSKESMAS TILANGO

HASIL PENELITIAN

NUR ADYAN MANTU


NIM. C01418117

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
GORONTALO
2023
KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT atas segala nikmat
dan karunia yang telah mereka terima. Hanya karena kuasa dan izin-Nya penulis
dapat menyelesaikan penyusunan hasil penelitian ini yang akan dipublikasikan
dengan judul “Deskripsi Status Gizi Penderita Stunting pada Anak di Wilayah
Kerja Tilango. Puskesmas Desa Tenggela.” Salam dan sholawat tercurah kepada
Rasulullah SAW; semoga kita semua mendapat pertolongannya di akhirat nanti.
Adapun tujuan dari penelitian ini, tidak hanya sebagai salah satu syarat untuk
menempuh ujian sarjana di Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Gorontalo Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan, tetapi
juga diharapkan dapat membantu kita semua. menjadi lebih sadar akan masalah
pendidikan, khususnya di bidang keperawatan. Penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih yang tulus kepada:
1. Rektor Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGo) Prof. Dr. Abd. Kadim
Masaong, M.Pd
2. Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGo) Prof. Dr. Hj.
Moon Hidayati Otoluwa, M.Hum.
3. Wakil Rektor II Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGo) Dr. Salahudin
Pakaya, S.Ag., MH& Selaku Plt Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
4. Wakil Rektor III Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGo) Dr. Apris Ara
Tilome, S.Ag., M.Si
5. Plt Wakil Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Gorontalo, Ns. Fadli Syamsuddin, M.Kep. Sp.Kep MB
6. Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Ns. Harismayanti, M.Kep
7. Ns. Andi Akifa Sudirman, M.Kep selaku pembimbing 1 dan Ns. Dewi Modjo,
M.Kep selaku pembimbing 2 yang telah banyak membantu dan memberikan
bimbingan, penghargaan serta masukan dalam menyelesaikan proposal
penelitian ini.
8. Orang tua penulis yang telah membimbing dengan penuh kasih sayang dan
pengorbanan sehingga penulis dapat mengikuti program pendidikan ini.
9. Seluruh sahabat mahasiswa keperawatan angkatan 2018 atas
kebersamaannya selama ini.

i
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang disebabkan
oleh keterbatasan pengetahuan, wawasan dan kemampuan penulis. Oleh karena
itu, penulis sangat menghargai masukan untuk perbaikan dalam penulisan
proposal penelitian ini.
Gorontalo, 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................vi
BAB I....................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.......................................................................................1
1.2. Identifikasi Masalah................................................................................3
1.3. Rumusan Masalah..................................................................................4
1.4. Tujuan Penelitian....................................................................................4
1.5. Manfaat Penelitian..................................................................................5
BAB II................................................................................................................... 6
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................6
2.2 Status Gizi............................................................................................13
2.3 Kajian Penelitian Yang Relevan............................................................23
2.4 Kerangka Teori Penelitian....................................................................26
BAB III................................................................................................................ 27
METODOLOGI PENELITIAN.............................................................................27
3.1 Desain Penelitian..................................................................................27
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian...............................................................27
3.3 Variabel Penelitian................................................................................27
3.4 Populasi dan Sampel............................................................................28
3.5 Instrumen Penelitian.............................................................................28
3.6 Tekhnik Pengumpulan Data.................................................................28
3.7 Tekhnik Pengolahan Data....................................................................29
3.8 Teknik Analisis Data.............................................................................29
3.9 Etika Penelitian.....................................................................................29
3.10 Alur Penelitian......................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................33

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Penelitian yang relevan.........................................................................23


Tabel 2. Definisi Operasional..............................................................................27

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Teori.................................................................................26


Gambar 2. Alur Penelitian...................................................................................32

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Permintaan Responden.....................................................50


Lampiran 2. Lembar Persetujuan Menjadi Responden.......................................51
Lampiran 3. Instrumen Penelitian.......................................................................52
Lampiran 4. Standar Antropometri......................................................................53

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Suatu kondisi yang dikenal sebagai stunting terjadi ketika anak-anak
menderita keterlambatan pertumbuhan jangka panjang yang disebabkan oleh
kekurangan gizi. Menurut Riskesdas (2018), kekurangan asupan gizi ini biasanya
terjadi pada 1.000 hari pertama setelah lahir atau saat bayi masih dalam
kandungan. Namun, Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan
(2017) menyatakan bahwa stunting dapat terlihat jelas pada bayi yang berusia
lebih dari 24 bulan.
Stunting memiliki dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan anak di
masa depan. Dampak stunting pada anak biasanya menghambat perkembangan
kognitif dan motorik mereka, yang akan berdampak pada produktivitas mereka
saat dewasa. Hal ini sejalan dengan temuan penelitian Widanti (2013) yang
menyatakan bahwa stunting menyebabkan anak memiliki kemampuan
pertumbuhan fisik dan kognitif yang lebih rendah di kemudian hari dan juga akan
mempengaruhi produktivitas saat mereka mencapai usia dewasa. Menurut
Kemenkes RI (2018), anak stunting juga lebih mungkin mengalami kondisi tidak
menular seperti diabetes, obesitas, dan penyakit jantung saat dewasa.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa sekitar 150,8 juta
anak di bawah usia lima tahun di seluruh dunia mengalami pertumbuhan
terhambat pada tahun 2017. Di seluruh dunia, 149,2 juta anak di bawah usia lima
tahun akan terhambat pertumbuhannya, 45,4 juta akan kekurangan berat badan,
dan 38,9 juta akan mengalami kelebihan berat badan pada tahun 2020. 13,6 juta
anak kekurangan gizi, 22% terhambat, dan 5,7% kelebihan berat badan di antara
mereka. Salah satu hambatan paling signifikan bagi perkembangan manusia
adalah pengerdilan masa kanak-kanak, yang memengaruhi sekitar 162 juta anak
di bawah usia 5 tahun di seluruh dunia. Menghalangi, atau menjadi terlalu
pendek untuk usia seseorang, dicirikan sebagai tingkat yang merupakan standar
deviasi ganda di bawah norma perkembangan anak Asosiasi Kesejahteraan
Dunia (WHO, 2020). Indonesia merupakan negara ketiga di kawasan Southeast
Asia/South-East Asia Regional (SEAR) dengan prevalensi stunting tertinggi pada
anak di bawah usia lima tahun, menurut data WHO. Di Indonesia antara tahun

1
2005 dan 2017, rata-rata 36,4% anak di bawah usia lima tahun mengalami
stunting (Kemenkes RI, 2018).
berdasarkan hasil Riskesdes Indonesia tahun 2018. Dari 91.365 orang
yang diperiksa pada tahun 2018, ditemukan 13,8% dan 3,9% balita usia 0
sampai 59 bulan mengalami gizi buruk. Maluku ditemukan sebagai yang paling
parah kekurangan gizi, dengan rata-rata 7,4%. Sementara dari total 166.561
orang yang diperiksa, 6,7% dan 16,9% anak usia 5-12 tahun bertubuh sangat
pendek (Kemenkes RI, 2018). Gorontalo sendiri menempati urutan ketiga dari
seluruh provinsi Indonesia untuk jumlah kasus stunting pada anak usia 0 sampai
59 tahun (balita), dengan sebanyak 6,8% dari 435 orang yang diperiksa terkena
dampaknya. Berdasarkan pengukuran tinggi badan/usia, 5,7% dari 759 anak
usia 5-12 tahun memiliki perawakan sangat pendek dan 19,8% memiliki status
gizi buruk (Kemenkes RI, 2018). Sejumlah besar anak di Kabupaten Gorontalo
ditemukan kekurangan gizi atau kekurangan makanan, dengan 22,77 persen
anak yang diperiksa melaporkan kondisi ini. Di tingkat kecamatan, Desa Tilango
memiliki 122 balita gizi buruk dan 37 balita gizi buruk, sehingga
menempatkannya pada urutan keempat stunting.
Setiap orang tua harus menyadari pentingnya status gizi anak-anak
mereka. Salah satu faktor penentu keberhasilan pembangunan kesehatan yang
pada dasarnya merupakan bagian integral dari pembangunan bangsa secara
keseluruhan adalah status gizi yang sehat. Karena dampak buruk gizi buruk,
kelompok usia rentan balita, anak usia sekolah, dan ibu hamil memerlukan
perhatian khusus.
Orang tua perlu sangat berhati-hati dan memperhatikan status gizi
anaknya karena kekurangan gizi dapat menyebabkan kerusakan yang sulit
diperbaiki dan tidak dapat dipulihkan. Anak-anak mungkin berisiko mengalami
kekurangan gizi berkepanjangan jika memiliki ukuran tubuh yang kecil.
Perkembangan otak akan dipengaruhi oleh kekurangan nutrisi yang lebih fatal
lagi (Agria, 2012).
Fakta bahwa kasus gizi buruk dan gizi buruk tidak selalu terjadi pada
keluarga miskin atau lingkungan tempat tinggal merupakan faktor penting yang
perlu diperhatikan untuk mempertajam identifikasi akar penyebab dari kondisi
tersebut. Balita yang tinggal di lingkungan yang sehat pun mungkin masih

2
menderita kekurangan gizi akibat pilihan gaya hidup orang tua dan cara mereka
memberi makan..
Allah SWT dalam Al -Qur’an Surah Al-Baqarah ayat ke 168 menjelaskan:
َ ٰ ‫ي‬M‫ٱلش‬
‫ ُد ٌّو‬M‫ْط ِن ۚ ِإ َّنهُۥ لَ ُك ْم َع‬ َّ ‫ت‬ ۟ M‫ض َح ٰلَاًل َط ِّيبًا َواَل َت َّت ِب ُع‬
ُ ‫وا ُخ‬M
ِ ‫و‬Mَ ٰ M‫ط‬ ۟ ُ‫ٰ َٓيَأ ُّي َها ٱل َّناسُ ُكل‬
ِ ْ‫وا ِممَّا فِى ٱَأْلر‬
ٌ‫م ُِّبين‬
Artinya : “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang
terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena
sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” Ayat di atas
bertujuan untuk mengajak setiap orang—suami, istri, dan anak-anak—untuk
mengonsumsi makanan dan minuman yang bergizi. Pentingnya makan makanan
yang sehat dapat berdampak tidak hanya pada gizi anak tetapi juga pada
perkembangan janin selama kehamilan, yang akan berdampak jangka panjang
pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Pemberian ASI sesuai anjuran
minimal 0 hingga 60 bulan dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi dan mencegah
stunting.
Hal ini terbukti benar dalam penelitian (Mustika & Syamsul, 2018) yang
menemukan bahwa memberi anak makanan tinggi seng, kalsium, vitamin A, dan
protein dapat membuat mereka lebih tinggi. Untuk mengejar ketertinggalan dari
pola pertumbuhan normal, nutrisi yang cukup—baik makronutrien maupun
mikronutrien—harus tersedia, dan stunting harus dihindari atau diminimalkan
untuk menghindari atau meminimalkan risiko.
Studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan Mei di Puskesmas Tilango
dan melibatkan delapan desa kelolaan, terungkap bahwa 30 orang, 122 orang
dengan status gizi buruk, 1.101 orang dengan status gizi berat badan normal,
dan 37 orang dengan status gizi lebih berisiko. tergolong BB/U untuk status gizi
sangat buruk. Sedangkan status gizi sangat rendah sebanyak 43 orang, status
gizi rendah sebanyak 138 orang, dan status gizi normal menurut tinggi
badan/umur sebanyak 1.106 orang.
Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul sebagai berikut
berdasarkan uraian di atas: “Gambaran Status Gizi Penderita Stunting Pada
Anak di Wilayah Kerja Puskesmas Tilango Desa Tenggela”

3
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi
permasalahan dalam peneltian ini sebagai berikut:
1. Dari seluruh provinsi di Indonesia, Gorontalo memiliki kasus stunting
terbanyak pada anak usia 0 sampai 59 tahun (balita), sebanyak 6,8% dari
435 orang yang diperiksa. Berdasarkan pengukuran tinggi badan/umur,
5,7% dari 759 anak usia 5-12 tahun memiliki perawakan sangat pendek
dan 19,8% berstatus gizi buruk.
2. Malnutrisi dapat memiliki efek negatif, yang terburuk dapat menyebabkan
kematian. Tampaknya baik di tingkat global maupun domestik, masalah
malnutrisi dan kekurangan gizi telah ditangani secara memadai.
3. Kajian awal yang dilakukan pada bulan Mei di Puskesmas Tilango
mencakup delapan desa kelolaan. Hasil penelitian menunjukkan BB/U
dengan status gizi sangat buruk sebanyak 30 orang, status gizi buruk
sebanyak 122 orang, berat badan normal sebanyak 1.101 orang, dan
status gizi berisiko sebanyak 37 orang. Sebaliknya, 43 orang dengan
status gizi sangat pendek, 138 orang dengan status gizi pendek, dan
1.106 orang dengan status gizi normal ditemukan memiliki tinggi
badan/usia normal..
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan latar belakang diatas maka
rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana gambaran status gizi
penderita stunting pada anak di Wilayah kerja Puskesmas Tilango Desa
Tenggela?
1.4. Tujuan Penelitian
1.4.1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran
status gizi penderita stunting pada anak di Wilayah kerja Puskesmas Tilango
Desa Tenggela.
1.4.2. Tujuan Khusus
1. Di wilayah kerja Puskesmas Tilango Desa Tenggela, dideskripsikan
karakteristik ibu meliputi umur, pendidikan sebelumnya, dan status
pekerjaan, untuk anak stunting.
2. berdasarkan status gizi indeks berat badan sampai umur (BB/U).

4
3. Status gizi ditentukan berdasarkan indeks panjang atau tinggi badan
menurut umur (PB atau tinggi badan/umur).
4. Status sehat berdasarkan catatan bobot per level (BB/BB atau TB).
1.5. Manfaat Penelitian
1. Bagi Masyarakat: Hasil penelitian ini memberikan masukan kepada
masyarakat, khususnya para ibu yang memiliki anak balita, bagaimana
memperhatikan status gizi anak stunting agar dapat tumbuh dengan baik
dan mencapai potensinya secara maksimal.
2. Bagi Puskesmas, temuan penelitian ini dapat menjadi masukan bagi
instansi terkait dalam merencanakan upaya penanggulangan gizi buruk
pada anak stunting. Selain itu, mereka dapat tergabung dalam pelayanan
kesehatan, khususnya Puskesmas, untuk memberikan informasi dalam
upaya menurunkan prevalensi gizi kurang di Puskesmas.
3. Bagi peneliti, temuan penelitian ini dapat membantu mereka
mempraktekkan apa yang telah mereka pelajari di perkuliahan dan
menentukan faktor apa saja yang mempengaruhi status gizi buruk anak
stunting. sehingga dapat dijadikan dasar penelitian selanjutnya tentang
status gizi buruk oleh peneliti lain dengan judul yang sama.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

4.1 Stunting
4.1.1 Definisi Stunting
Stunting merupakan masalah gizi yang menetap pada balita yang lebih
pendek dari anak lain seusianya dan memiliki tinggi badan yang lebih pendek.
Anak-anak yang stunting lebih cenderung sakit dan lebih mungkin terkena
penyakit degeneratif ketika mereka dewasa. Stunting tidak hanya berpengaruh
pada kesehatan anak, tetapi juga berpengaruh pada kecerdasan mereka.
Stunting merupakan salah satu bentuk kekurangan gizi kronis yang menyerang
pada tahap krusial dalam tumbuh kembang janin (Kemenkes RI, 2018). Di
Indonesia, saat ini diperkirakan 37,2% anak usia 0-59 bulan atau sekitar 9 juta
anak menderita stunting yang berlangsung hingga usia enam hingga delapan
belas tahun. Suatu kondisi yang dikenal sebagai stunting mempengaruhi anak-
anak antara usia 0 dan 59 bulan di mana tinggi badan mereka relatif terhadap
usia turun di bawah minus 2 Standar Deviasi (-2 SD) dari standar median WHO.
Lebih lanjut dikatakan bahwa penghambatan akan berpengaruh dan berkaitan
dengan proses kesehatan jiwa yang terganggu, yang secara sementara
mempengaruhi kemampuan jiwa. Dalam jangka panjang, akan ada lebih sedikit
kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan dengan gaji lebih tinggi dan lebih
sedikit kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Menurut
Kemenkes RI (2018), anak yang bertahan dari stunting cenderung menjadi
gemuk (obesitas) di usia dewasa dan lebih rentan terkena penyakit tidak menular
(PTM) seperti hipertensi, diabetes, dan kanker.
Kondisi status gizi balita yang disebut stunting terjadi ketika panjang atau
tinggi badannya dianggap kurang dari usianya. Banyak faktor, termasuk keadaan
sosial ekonomi, gizi ibu selama kehamilan, penyakit bayi, dan asupan gizi yang
tidak memadai, dapat berkontribusi pada stunting balita. Berbagai penyebab ini
biasanya berlangsung lama (kronis). Stunting perlu mendapat perhatian lebih
karena dapat berdampak jangka panjang pada kehidupan anak, terutama risiko
gangguan perkembangan fisik dan kognitif jika tidak ditangani dengan tepat.
Karena kurangnya perkembangan kognitif, stunting dapat berdampak jangka
pendek pada kemampuan belajar anak. Sementara itu, kualitas hidup jangka
panjang anak-anak mungkin menderita akibat berkurangnya peluang pendidikan,

6
pekerjaan, dan penghasilan. Selain itu, ada kemungkinan Anda akan mengalami
obesitas di kemudian hari, yang akan meningkatkan risiko penyakit tidak menular
seperti diabetes, tekanan darah tinggi, kanker, dan lain-lain.(Nirmalasari, 2020)
4.1.2 Ciri-ciri Stunting
Menurut Rahayu dlkk (2018) Perlu diketahui ciri-ciri anak stunting untuk
mengetahui kejadian stunting pada anak. Jika anak mengalami stunting, maka
dapat ditangani sesegera mungkin..
1. Tanda pubertas terlambat
2. Usia 8-10 tahun anak menjadi lebIh pendiam, tidak banyak melakukan
eye contact
3. Pertumbuhan terhambat
4. Wajah tampak lebih muda dari usianya
5. Pertumbuhan gigi terlambat
6. Performa buruk pada tes perhatian dan memori belajar
4.1.3 Dampak Stunting
Menurut Rahayu dkk (2018) berikut ini merupakan dampak yang dapat
ditimbulkan jika anak stunting, yaitu:
1. Terganggunya perkembangan otak, kecerdasan, gangguan
pertumbuhan fisik, dan gangguan metabolisme tubuh dalam jangka pendek.
2. Berkurangnya kekebalan tubuh, yang membuatnya lebih mudah sakit,
berkurangnya kemampuan kognitif dan prestasi belajar, dan risiko lebih tinggi
terkena diabetes, obesitas, penyakit jantung dan pembuluh darah, kanker,
stroke, dan cacat usia lanjut adalah beberapa penyakit jangka panjang. istilah
efek negatif.
Stunting pertumbuhan dini bisa berlangsung lama, dan ada kemungkinan
tumbuh pendek di usia muda. Ada peningkatan risiko 27 kali lipat untuk tetap
pendek sebelum pubertas pada anak-anak yang lahir pendek (antara usia 2 dan
4 tahun). Sebaliknya, hambatan pertumbuhan dapat terjadi antara usia 4 dan 6
tahun pada anak-anak yang tumbuh normal pada usia dini. memiliki kesempatan
14 kali lipat untuk tumbuh pendek sebelum pubertas. Oleh karena itu, bahkan
setelah anak mencapai 1000 HPK, intervensi untuk menghentikan stunting tetap
diperlukan (Aryastami, N.K., 2015).
Perkembangan pra pubertas dipengaruhi oleh pertumbuhan yang terjadi
pada anak usia dini. Meski terbatas, masih ada peluang untuk mengejar dan

7
tumbuh melampaui usia dini. Terdapat korelasi antara kondisi pertumbuhan awal
(berat badan lahir, status sosial ekonomi) dengan pertumbuhan usia 9 tahun. 80
persen anak tumbuh normal sebelum pubertas dan mampu mengejar
pertumbuhan mereka setelah usia dini. (McGovern ME, 2012).
4.1.4 Faktor-faktor Penyebab Kejadian Stunting
Menurut WHO (2013) membagi penyebab stunting anak menjadi empat
kategori besar: faktor dalam keluarga dan rumah, makanan tambahan dan
pendamping yang tidak memadai, ASI, dan infeksi. Faktor ibu dan faktor
lingkungan rumah dibagi lagi menjadi faktor keluarga dan rumah tangga. Nutrisi
yang tidak memadai selama kehamilan dan menyusui, tinggi badan ibu yang
rendah, infeksi, kehamilan remaja, kesehatan mental, pembatasan pertumbuhan
intrauterin (IUGR) dan kelahiran prematur, jarak kehamilan yang pendek, dan
hipertensi adalah contoh faktor ibu. Faktor lingkungan rumah antara lain
kurangnya stimulasi dan aktivitas anak, perawatan yang tidak memadai, sanitasi
dan persediaan air yang tidak memadai, akses makanan yang tidak memadai,
alokasi makanan yang tidak tepat, dan pendidikan pengasuh yang rendah.
(WHO, 2013).
1. Faktor keluarga dan rumah tangga
Nutrisi yang buruk selama kehamilan, menyusui, dan prakonsepsi dapat
berkontribusi pada faktor ibu. Perawakan ibu yang pendek, infeksi,
kehamilan dini, kesehatan mental, IUGR dan persalinan prematur, jarak
kelahiran yang dekat, dan hipertensi semuanya berdampak. Stimulasi dan
aktivitas yang tidak memadai, perawatan yang tidak memadai, kerawanan
pangan, alokasi makanan yang tidak tepat, dan pendidikan pengasuh
yang rendah semuanya dapat berkontribusi pada lingkungan rumah yang
disfungsional..
2. Complementary Feeding yang Tidak Edekuat
Setiap bayi membutuhkan makanan lunak yang bergizi setelah enam
bulan, disebut juga Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI).
Bergantung pada kemampuan pencernaan anak, pemberian dan
pemberian MP-ASI sebaiknya dilakukan secara bertahap, baik dari segi
bentuk maupun jumlahnya. Untuk mencegah kekurangan gizi, bayi dan
balita harus mendapat MP-ASI dalam keadaan darurat. Karena makanan
yang tersedia tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi, maka perlu

8
memasukkan vitamin dan mineral—berbagai bahan makanan—untuk
mendapatkannya. Kurangnya variasi dan konsumsi pangan asal hewani,
kandungan gizi yang kurang, dan rendahnya kandungan energi makanan
pendamping merupakan indikator buruknya kualitas pangan. Praktik
pemberian makan yang tidak adekuat, seperti memberi makan terlalu
sedikit atau terlalu sering, tidak cukup makanan selama dan setelah sakit,
makanan yang terlalu ringan, makanan yang tidak cukup, dan pemberian
makanan yang tidak berhasil..
3. Beberapa masalah dalam pemberian ASI
Pengetahuan ibu tentang masalah kesehatan dan sosiokultural,
terbatasnya ketersediaan tenaga kesehatan yang dapat memberikan
konseling, kebiasaan daerah yang terlalu dini mempengaruhi pemberian
makanan pendamping ASI, dan tidak adanya pemberian ASI setelah
melahirkan berkontribusi terhadap rendahnya kesadaran ibu akan
pentingnya pemberian ASI untuk balita mereka. Keterlambatan inisiasi
menyusui, tidak adanya pemberian ASI eksklusif, dan penghentian
menyusui dini merupakan masalah yang terkait dengan praktik pemberian
ASI..
4. Infeksi
Nutrisi yang tidak memadai dan penyakit adalah penyebab langsung dari
malnutrisi. Kesenjangan antara jumlah zat gizi yang diserap dari makanan
dan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh menjadi penyebab manifestasi
malnutrisi ini. Ini bisa terjadi akibat makan terlalu sedikit atau terkena
infeksi yang membuat tubuh membutuhkan lebih banyak nutrisi, membuat
orang makan lebih sedikit, atau mempersulit usus untuk menyerap nutrisi.
Faktanya, infeksi dan malnutrisi sering terjadi bersamaan. Infeksi dapat
menyebabkan malnutrisi, yang pada gilirannya dapat menyebabkan
malnutrisi, menciptakan lingkaran setan. Malnutrisi dapat membuat infeksi
lebih mungkin terjadi. Anak yang kurang gizi dan memiliki daya tahan
yang rendah terhadap penyakit akan jatuh sakit dan akan menjadi
semakin kurang gizi, daya tahannya terhadap penyakit menurun dan
seterusnya.. Ini disebut juga infectionmalnutrition (Maxwell, 2011).
5. Kelainan Endokrin

9
Menurut Batubara (2010), terdapat beberapa jenis variasi normal antara
lain variasi endokrin, displasia skeletal, displasia skeletal, dan malnutrisi.
Perawakan pendek dibagi menjadi dua kategori: variasi normal dan
variasi klinis. Kemantapan dipengaruhi oleh GH, IGF-1, hipotiroidisme,
glukokortikoid, diabetes melitus, diabetes insipidus, rakhitis, dan
hipopostamemia, yang merupakan faktor-faktor yang berkontribusi
terhadap terjadinya stunting..
4.1.5 Kondisi Yang Mempengaruhi Faktor Penyebab Stunting
Faktor-faktor penyebab stunting erat hubungannya dengan kondisi-
kondisi yang mendasari kejadian tersebut, kondisi-kondisi yang mempengaruhi
faktor penyebab stunting terdiri atas:
1. Konsumsi Protein Protein merupakan salah satu makronutrien yang
paling penting untuk perbaikan dan pertumbuhan berbagai jaringan tubuh.
Selain itu juga menghasilkan listrik. Banyak gangguan dapat terjadi ketika
tubuh kekurangan protein, dan pengaruhnya tidak dapat dilebih-lebihkan.
Selain menyediakan energi, protein memainkan peran penting dalam
menjaga pertumbuhan normal. Sebagai sumber energi, protein
memberikan 4 kkal energi untuk setiap 1 gram protein, setara dengan
gula. Ada asam amino esensial dan non-esensial dalam protein, yang
masing-masing memiliki tujuan berbeda. Protein juga berfungsi sebagai
pengatur karena mengontrol cara kerja enzim dalam tubuh. Asam amino
yang disebut asam amino esensial tidak dapat dibuat oleh tubuh,
sehingga harus berasal dari makanan (di luar tubuh). 2) Mistari, 2022
Berat Badan Lahir Ada dua jenis berat lahir: rendah dan normal. Berat
badan lahir rendah atau BBLR didefinisikan sebagai berat lahir kurang
dari 2500 gram (Kemenkes, 2010). BBLR akan memberikan efek yang
berlangsung lintas generasi. Pada usia dewasa, anak dengan BBLR juga
akan mengalami defisit pertumbuhan, atau ukuran antropometrik yang
rendah. Seorang wanita yang lahir dengan BBLR menghadapi risiko yang
signifikan menjadi ibu yang terhambat di masa depan, meningkatkan
kemungkinannya untuk memiliki anak BBLR sendiri. Menurut Fitri
(2018)3, bayi yang lahir dengan BBLR akan menjadi wanita dewasa yang
juga stunting. Yang dimaksud dengan “anggota keluarga” adalah semua

10
orang yang biasanya bertempat tinggal dalam satu keluarga baik yang
ada di rumah pada saat pencacahan maupun sementara tidak ada..
4. Proses mengubah sikap dan perilaku seseorang atau sekelompok
orang dalam upaya membantunya menjadi manusia yang lebih dewasa
melalui pendidikan dan pelatihan dikenal dengan pendidikan ibu.
Perkembangan anak balita sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan
orang tua. Melalui pemilihan bahan makanan, tingkat pendidikan akan
mempengaruhi konsumsi makanan.
5. Pendidikan Ayah: Memiliki ayah dengan tingkat pendidikan yang tinggi
akan memperbaiki keadaan keuangan rumah tangga. Hal ini karena
memiliki ayah dengan tingkat pendidikan yang tinggi sangat erat
hubungannya dengan mendapatkan pekerjaan dan menghasilkan lebih
banyak uang, sehingga memudahkan keluarga untuk membeli makanan
yang cukup untuk keluarganya.
6. Sumber penghasilan utama seorang ibu adalah pekerjaannya, yang dia
lakukan untuk mencari nafkah. Seseorang biasanya bekerja enam hingga
delapan jam setiap hari, menyisakan 16 hingga 18 jam sisanya untuk
aktivitas seperti keluarga, komunitas, tidur, dan istirahat. Seseorang
biasanya bekerja 40 sampai 50 jam per minggu dengan baik. Menurut
alinea 1 pasal 12 UU Ketenagakerjaan No. 12, hal itu bisa dilakukan lima
sampai enam hari dalam seminggu. 14 Tahun 1986. Seiring dengan
perluasan kesempatan kerja, terjadi peningkatan jumlah perempuan yang
bekerja, khususnya di sektor swasta. Hal ini di satu sisi berpengaruh
positif terhadap pertumbuhan pendapatan, namun di sisi lain berdampak
negatif terhadap pertumbuhan dan pemeliharaan anak.
7. Pekerjaan seorang ayah adalah apa yang memberi dasar pada
kehidupan dan dilakukan untuk mencari nafkah. Seseorang biasanya
bekerja enam hingga delapan jam setiap hari, menyisakan 16 hingga 18
jam sisanya untuk aktivitas seperti keluarga, komunitas, tidur, dan
istirahat. Seseorang biasanya bekerja 40 sampai 50 jam per minggu
dengan baik. Menurut ketentuan alinea satu pasal 12 UU
Ketenagakerjaan No 14 Tahun 1986.
8. Tingkat Pendapatan Keluarga Tingkat pendapatan rumah tangga dapat
digunakan untuk mengukur kesejahteraan masyarakat secara

11
keseluruhan. Namun, sulit untuk mendapatkan data pendapatan yang
akurat, sehingga digunakan metode pengeluaran rumah tangga.
Pengeluaran rumah tangga dapat dibedakan dengan menggunakan
pengeluaran makanan dan bukan makanan, yang menggambarkan
bagaimana individu mengalokasikan kebutuhan rumah tangganya.
Jumlah yang dibelanjakan seseorang untuk makanan dan barang lainnya
terkait erat dengan tingkat pendapatannya. Di negara berkembang,
pemenuhan kebutuhan pangan tetap menjadi prioritas utama karena
pentingnya pemenuhan kebutuhan gizi...
4.2 Status Gizi
4.2.1 Definisi Status Gizi
Nutrisi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kondisi kesehatan.
Asupan dan kebutuhan seseorang menentukan status gizinya. Jika tubuh
mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan sekaligus mencukupinya, maka status gizi
akan baik. Kebutuhan nutrisi seseorang tergantung pada usia, jenis kelamin,
tingkat aktivitas, berat badan, dan tinggi badan mereka. Kebutuhan protein anak
kecil tidak sebanding dengan anak kecil, dan siswa yang bersaing akan memiliki
kebutuhan energi yang jauh lebih tinggi daripada siswa yang tidak bersaing.
Wanita usia subur membutuhkan lebih banyak zat besi daripada pria karena zat
besi diperlukan untuk perkembangan sel darah merah (hemoglobin) (Par'i et al.).
Wanita juga membutuhkan lebih banyak zat besi daripada pria karena mereka
menstruasi setiap bulan (Par'i et al.). 2017) Berat badan kurang. Selain itu, akibat
kekurangan nutrisi tertentu, akan terjadi perubahan fungsi tubuh dan tanda-tanda
khas mulai muncul. Last but not least, muncul perubahan yang tidak biasa pada
anatomi tubuh, seperti kwashiorkor pada anak yang kekurangan protein. Par'i
dkk, 2017) Di sisi lain, tanda-tanda yang dapat diidentifikasi untuk
menggambarkan status gizi seseorang disebut indikator status gizi. Setelah
menerima evaluasi nutrisi, seseorang dianggap memiliki diet seimbang jika dia
memenuhi persyaratan tertentu.
Dapat dikatakan bahwa status gizi berfungsi sebagai ukuran untuk
keuntungan dan kerugian dari makan secara teratur. Dalam bentuk variabel
tertentu, status gizi merupakan ekspresi dari kondisi seimbang. berkaitan dengan
definisi alternatif Suyatno, Mkes, Ir. Menjaga kebugaran dan kesehatan,
mendorong pertumbuhan dan perkembangan anak, serta mendukung

12
keberhasilan atlet adalah semua aktivitas yang bergantung pada nutrisi yang
tepat. Status gizi adalah keadaan yang diakibatkan oleh ketidakseimbangan
antara asupan zat gizi tubuh (disebut juga intake) dengan kebutuhannya (disebut
juga kebutuhan) untuk berbagai fungsi biologis. Status gizi merupakan masalah
yang sangat penting karena merupakan faktor risiko morbiditas atau mortalitas.
Keadaan gizi sehat seseorang akan bermanfaat. kesehatan dan..
4.2.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi
Menurut (Agnia dkk, 2020) adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
status gizi, yaitu:
1. Faktor Lingkungan Air minum yang terkontaminasi, kurangnya saluran
pembuangan, penggunaan toilet yang tidak tepat, dan kepadatan
penduduk yang tinggi merupakan kondisi negatif yang dapat
menyebarkan patogen. Iklim daerah sekitar berdampak pada jenis
tanaman yang dapat tumbuh subur di sana, yang selanjutnya berdampak
pada produksi tanaman.
2. Faktor Ekonomi Di banyak negara terbelakang secara ekonomi,
mayoritas penduduknya lebih pendek akibat gizi buruk, dan orang dengan
pendapatan rendah biasanya memiliki tubuh yang lebih kecil. Di negara
berkembang, masalah gizi terkait dengan kualitas dan kuantitas
makanan. Makanan yang disajikan tidak mencukupi kebutuhan energi
tubuh. Kualitas berkaitan dengan kebutuhan tubuh akan suplemen
tertentu untuk pertumbuhan, perbaikan jaringan, dan pemeliharaan tubuh
yang optimal.
3. Stabilitas keluarga serta angka perkawinan, perceraian, dan reunifikasi
merupakan indikator sosiokultural masalah gizi. Malnutrisi merupakan
risiko serius bagi anak-anak yang lahir dari keluarga yang tidak stabil.
Selain itu, indikator demografi seperti laju urbanisasi, jumlah keluarga,
dan waktu kelahiran, yang meliputi pola dan komposisi aktivitas
penduduk. Tingkat pendidikan adalah komponen lain dari faktor ini. Status
gizi seseorang berkorelasi dengan tingkat pendidikannya karena
pendapatan seseorang biasanya meningkat seiring dengan
pendidikannya, memungkinkan mereka untuk membeli lebih banyak
makanan.

13
4. Kunci untuk menentukan ukuran akhir anak adalah perpaduan antara
faktor biologis dan sifat keturunan. Keadaan gizi seseorang memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan seseorang untuk
mencapai ukuran yang diwarisi oleh ciri-ciri ini. Di negara berkembang,
peningkatan gizi dalam beberapa tahun terakhir telah mengubah tinggi
badan secara signifikan.
5. Faktor yang Berkaitan dengan Agama atau Keyakinan Status gizi
masyarakat juga dipengaruhi oleh agama atau kepercayaan. Pembatasan
kelompok usia tertentu untuk mengonsumsi makanan yang sangat bergizi
dan diperlukan untuk kelompok usia tersebut adalah salah satu
contohnya. mirip dengan pantangan konsumsi ikan bagi ibu hamil.
Menurut Ilmirh (2015) Selain faktor-faktor diatas status gizi juga
dipengaruhi oleh faktor lainnya seperti faktor eksternal dan faktor internal, yaitu:
1. Faktor internal meliputi:
a. Masalah gizi dan pendapatan terkait kemiskinan merupakan indikator
status ekonomi keluarga, yang terkait dengan daya belinya.
b. Pendidikan: Pendidikan gizi adalah proses mengubah pengetahuan,
sikap, dan tindakan orang tua atau masyarakat untuk meningkatkan
status gizi.
c. Bekerja itu perlu, terutama untuk menunjang kehidupan keluarga.
Pekerjaan biasanya memakan banyak waktu. Kehidupan keluarga
akan dipengaruhi oleh ibu yang bekerja.
d. Budaya merupakan karakteristik yang akan mempengaruhi perilaku
dan rutinitas..
2. Faktor Internal yaitu:
a. Usia: Pengalaman dan kemampuan orang tua dalam memberi makan
anak balita akan dipengaruhi oleh usia mereka.
b. Karena kesehatan mereka yang buruk, orang dengan kondisi fisik,
mereka yang baru sembuh dari penyakit, dan orang lanjut usia
membutuhkan makanan khusus. Bayi dan anak-anak dengan gizi
buruk sangat berisiko karena pertumbuhan mereka yang cepat
memerlukan asupan gizi yang tinggi.
c. Infeksi, demam, atau keduanya dapat membuat sulit menelan dan
mencerna makanan atau menyebabkan hilangnya nafsu makan..

14
2.2.3 Akibat Yang Timbul Status Gizi Salah
Malnutrisi memiliki dampak negatif pada produktivitas manusia,
perkembangan fisik dan mental, dan kemampuan untuk bekerja. Gizi buruk
berpengaruh pada IQ anak baik saat hamil maupun saat masih anak-anak. Anak-
anak yang mendapat nutrisi yang cukup memiliki otak yang lebih kecil dari
biasanya karena kapasitas selnya 15% sampai 20% lebih tinggi daripada anak
yang mendapat nutrisi yang tidak memadai. Anak-anak yang kekurangan gizi
tampil lebih buruk pada tes mental daripada anak-anak yang mendapat cukup
makanan, menurut penelitian berbagai negara. Anak-anak kurang gizi sering
mengalami pengucilan sosial dan kelelahan mental dan fisik, sehingga sulit bagi
mereka untuk berkonsentrasi di sekolah. Sejumlah penelitian menunjukkan
bahwa anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah memiliki persentase
berat dan tinggi badan yang lebih rendah daripada anak-anak yang sehat.
terlepas dari budaknya (Agnia dkk, 2020).
2.2.4 Cara-cara Perbaikan Status Gizi
Agnia et al. (2020) menyatakan bahwa pengelolaan makanan merupakan
upaya untuk memperbaiki status gizi yang meliputi peningkatan kadar Hb dan
berat badan. Rencana makan yang bertujuan untuk memperbaiki status gizi
adalah sebagai berikut:
1. Usia, berat badan, jenis kelamin, tingkat aktivitas, dan kebutuhan nutrisi
diperhitungkan.
2. komposisi menu seimbang yang berasal dari berbagai macam komponen
pangan, vitamin, dan mineral yang sesuai dengan kebutuhan.
3. item menu yang ramah diet; • Pemberian makanan dengan sumber zat
besi yang berasal dari makanan hewani yang lebih mudah diserap tubuh
dibandingkan makanan nabati merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan kadar Hb.
4. Anda perlu memasukkan makanan tinggi vitamin C, seperti pepaya, jeruk,
nanas, pisang ijo, sawo kecil, sukun, dan sebagainya, selain
memperbanyak asupan makanan kaya zat besi..
2.2.5 Penanggulangan Masalah Gizi
Agnia et al. (2020), sebagaimana kita ketahui bersama, menyatakan
bahwa bangsa kita semakin dijangkiti oleh gizi buruk. Akibatnya, diperlukan
tindakan penanggulangan untuk memperbaiki gizi masyarakat Indonesia. Berikut

15
ini adalah strategi untuk mengatasi kekurangan gizi—kekurangan gizi dan
kelebihan gizi..
1. Penanggulangan masalah gizi kurang
a. A. berusaha memenuhi persediaan pangan nasional, terutama
dengan membuat lebih banyak bahan pangan; B. Perluasan upaya
peningkatan gizi keluarga (UPGK), yang bertujuan untuk memberikan
keluarga sumber daya yang mereka butuhkan untuk menjadikan
rumahnya lebih aman pangan.
b. C. Meningkatkan efektifitas upaya pelayanan gizi terpadu serta sistem
rujukan puskesmas dan rumah sakit melalui Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu).
c. D. memanfaatkan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG)
untuk mengintensifkan upaya penjaminan ketahanan pangan dan gizi;
e. meningkatkan komunikasi masyarakat, penyebaran informasi, dan
pendidikan tentang pangan dan gizi.
d. F. memajukan teknologi pangan untuk memungkinkan produksi
berbagai jenis makanan berkualitas tinggi dengan harga yang
terjangkau oleh masyarakat umum.
e. G. Intervensi langsung diarahkan melalui pemberian kapsul vitamin A
dosis tinggi, tablet besi dan sirup, serta kapsul minyak beryodium
(PMT), selain pemberian makanan tambahan.
f. H. Meningkatkan kesehatan lingkungan i. Upaya memasukkan zat
besi, yodium, dan vitamin A dalam makanan j. Upaya pembatasan
makan dan minum k. Penelitian pangan dan gizi saat ini sedang
dilakukani.
2. Penanggulangan masalah gizi lebih
1. Ini dicapai dengan mengonsumsi lebih sedikit makanan, melakukan lebih
banyak aktivitas fisik, dan menghindari tekanan dan tuntutan hidup.
Pantang alkohol dan pembatasan kalori adalah dua strategi untuk
menyeimbangkan asupan energi Anda.
2. Sementara itu, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun
2019 menawarkan sejumlah solusi atas permasalahan gizi buruk pada
balita. Taktik ini terdiri dari hal-hal berikut:
3. 1. Sejak remaja dilakukan upaya peningkatan status gizi ibu

16
4.
5. 2. Menggunakan “standar emas makanan bayi” untuk memenuhi
kebutuhan gizi balita sejak lahir
6. 3. Skrining massal untuk mendeteksi malnutrisi dan gangguan
pertumbuhan
7. 4. Bayi dan balita yang terancam gizi buruk mendapat perhatian khusus.
8. 5. Dukungan untuk program terkait
9. 6. Fokus khusus,
2.2.6 Penilaian Status Gizi
Menurut Agnia dkk (2020) Penilaian status gizi secara langsung dapat
dibagi menjadi empat penilaian yaitu antropometri, klinis, biokimia dan biofisik,
yaitu:
1. Secara umum, pengukuran tubuh manusia disebut sebagai
"antropometri". Antropometri gizi mempelajari berbagai ukuran tubuh
pada berbagai usia dan tingkat gizi, termasuk dimensi dan komposisi
tubuh. Penggunaan: Ketidakseimbangan asupan protein dan energi
biasanya dapat dideteksi menggunakan antropometri.
Ketidakseimbangan ini tercermin dari pola pertumbuhan fisik, proporsi
lemak dan otot dalam tubuh, serta jumlah air dalam tubuh.
2. Metode penting untuk menentukan status gizi seseorang adalah
pemeriksaan klinis. Strategi ini didasarkan pada perubahan yang
disebabkan oleh malnutrisi. Hal ini dapat dilihat pada organ yang dekat
dengan permukaan tubuh, seperti kelenjar tiroid, maupun pada jaringan
epitel (jaringan epitel superior), seperti kulit, mata, rambut, dan mukosa
mulut. Kegunaan: Metode ini biasanya digunakan untuk survei klinis
cepat. Survei ini bertujuan untuk mengidentifikasi secara cepat gejala
klinis khas defisiensi gizi atau gizi. Dengan melihat tubuh seseorang,
mencari tanda dan gejala, atau melihat riwayat kesehatannya, juga
digunakan untuk mengetahui status gizi seseorang.
3. Studi spesimen yang telah diuji di laboratorium pada berbagai jaringan
tubuh untuk tujuan penentuan status gizi dikenal dengan biokimia.
Jaringan tubuh berikut digunakan: darah, feses, dan urin, serta sejumlah
jaringan tubuh seperti hati dan otot. Penggunaan: Untuk mengingatkan
orang bahwa malnutrisi kemungkinan akan menjadi lebih buruk di masa

17
depan, taktik ini digunakan. Karena banyak efek samping klinis yang tidak
begitu jelas, penilaian substansi fisiologis mungkin lebih baik dalam
menentukan defisiensi nutrisi.
4. Untuk menentukan status gizi, metode biofisik melihat perubahan
struktur jaringan dan kemampuan fungsional, khususnya pada jaringan.
Gunakan: umumnya berlaku dalam beberapa situasi, seperti rabun senja
yang meluas. Pendekatan yang dilakukan adalah uji adaptasi gelap..

18
Ada tiga jenis penilaian status gizi tidak langsung, yaitu sebagai berikut: Statistik
vital, survei konsumsi pangan, dan faktor ekologis.
1. Survei Konsumsi Makanan Untuk menilai status gizi seseorang secara tidak
langsung, survei konsumsi makanan dilihat dari jumlah dan jenis zat gizi yang
dikonsumsi. Kegunaan: Dengan mengumpulkan data konsumsi makanan, dapat
diperoleh gambaran umum tentang bagaimana masyarakat, keluarga, dan
individu mengonsumsi berbagai zat gizi. Dengan survei ini, kekurangan dan
kelebihan gizi dapat diidentifikasi.
2. Statistik Vital Status gizi dapat diukur dengan menganalisis berbagai statistik
kesehatan, termasuk angka kematian menurut usia, morbiditas dan mortalitas
karena penyebab tertentu, dan data terkait lainnya. Hal ini dianggap sebagai
indikator tidak langsung untuk menilai status gizi masyarakat.
3. Faktor Lingkungan Bengoa menemukan bahwa kekurangan gizi merupakan
masalah lingkungan karena interaksi sejumlah faktor lingkungan fisik, biologis,
dan budaya. Jumlah makanan yang tersedia dipengaruhi oleh iklim, tanah,
irigasi, dan faktor ekologi lainnya. Pengukuran faktor ekologis dianggap penting
untuk mengidentifikasi penyebab yang mendasari malnutrisi masyarakat dan
menggunakannya sebagai dasar program intervensi gizi.
Metode pengukuran untuk menentukan status gizi bervariasi sesuai dengan jenis
gizi buruk. Hasil penilaian status gizi dapat memberikan gambaran tentang
berbagai tingkatan gizi buruk, seperti hubungan status gizi dengan kondisi
kesehatan atau penyakit tertentu. Pemeriksaan khusus status gizi: Daradkeh dan
lainnya, 2016)
1. Riwayat subjek (seperti riwayat pekerjaan, riwayat kesehatan, riwayat
keluarga, dll.)
2. Data asupan makanan Keempat, data antrometri Informasi biokimia Tes atau
prosedur medis Pemeriksaan tubuh

19
2.3 Kajian Penelitian Yang Relevan

Tabel 1. Penelitian yang relevan

No Judul Metode Hasil Perbedaan


1. Faktor Penyebab Jenis tinjauan literatur PPada usia emas Penelitian ini lebih
Stunting pada kualitatif digunakan dalam anak, faktor seperti fokus pada risiko
Anak (Nova Dwi metode penelitian. pengetahuan dan pola stunting yang terjadi
Yanti & Kartika, Tinjauan literatur ini asuh ibu, asupan gizi, pada bayi daripada
2020) dilakukan secara berat badan lahir penyebab stunting.
bertahap: menetapkan rendah, dan status Temuan
pertanyaan PICO ekonomi diindikasikan menunjukkan
(Masalah, Intervensi, menjadi penyebab bahwa bayi BBLR
Perbandingan, dan Hasil), stunting. Meskipun lebih cenderung
mencari artikel, BBLR dapat dihindari, menghambat
mengevaluasi artikel yang pengetahuan ibu, pola pertumbuhan
relevan, dan menganalisis asuh, dan status gizi anaknya, yang
dan mensintesis artikel dapat diubah. berdampak
adalah bagian dari proses signifikan pada
ini. Dengan status gizi anak itu
membandingkan metode sendiri. Namun
penelitian, subjek, dan penelitian ini hanya
lokasi, tabel matriks mengkaji status gizi
digunakan untuk analisis anak stunting di
isi. Variabel yang diteliti bawah usia lima
adalah pengetahuan ibu, tahun.
pola asuh, status gizi,
berat badan lahir, dan
status ekonomi keluarga
serta hubungannya
dengan stunting.
2. Gambaran penelitian deskriptif Di UPTD Dalam penelitian
Status Gizi Pada dengan Puskesmas inihanya membatasi
Batita Stunting menggunakan desain Selemadeg Barat, usia sampel pada
Di Uptd survey morbiditas. Desain bayi tiga tahun
data berat badan
Puskesmas survey morbilitas yang belum diketahui
menurut umur
Selemadeg digunakanberupa pertumbuhan dan
berdasarkan status
Barat(Viani, melakukan studi status gizi jika

20
2021) dokumentasi dengan gizi balita responden sampai
menggunakan rekam menunjukkan 19 menginjak usia lima
medik pasien dari 20 responden tahun dimana
di UPTD Puskesmas mempunyai
(95,0%) berstatus
Selemadeg Barat. perbedaan yaitu
gizi baik.
batasan usia anak
pada penelitan
sampai dengan 5
tahun.
3. Perbedaan Desain penelitian cross- dan status gizi satu Pada penelitian ini
Status Gizi sectional komparatif dan orang membaik membahas
Stunting Dan deskriptif. 30 bayi dengan (5,0%). 17 dari 20 perbedaan status
Perkembangan riwayat berat badan lahir gizi resiko stunting
responden (85,0%)
Antara Balita rendah (BBLR) dan 30 antara balita
dan 3 (15,0%)
Riwayat Bblr bayi dengan riwayat berat dengan BBLR
sangat pendek
Dengan Balita lahir normal dipilih dari 60 dengan gizi kurang
menurut data
Berat Lahir sampel bayi dengan dengan BB lahir
Normal(Ningrum rentang usia 12 sampai 59 panjang badan normal. Hal ini
& Utami, 2017) bulan. Metode menurut umur mempunyai
pencocokan berdasarkan (PB/U) berdasarkan perbedaan dimana
usia dan jenis kelamin status gizi balita di penelitian lebih
digunakan untuk metode UPTD Puskesmas berfokus pada
sampling kuota. Denver II, Selemadeg Barat. status gizi dengan
skor-z, dan instrumen pengukuran
Berdasarkan status
mikrotoase langsung pada
gizi balita, 20
balita yang sedang
responden di UPTD
mengalami stunting
Puskesmas
sampai dengan 5
Selemadeg Barat tahun.
memberikan data
berat badan dan
tinggi badan
(BB/TB). 11
diantaranya memiliki
berat badan normal
(55,0%), sedangkan

21
9 diantaranya
mengalami obesitas
(45,0%).

2.4 Kerangka Teori Penelitian

22
Stunting

Kondisi Yang Mempengaruhi Faktor Dampak Stunting


Penyebab Stunting

1. Gangguan Perkembangan Otak


2. Gangguan Kecerdasan
3. Gangguan Metabolisme
4. Gangguan Pertumbuhan Fisik
Asupan Protein
Berat Lahir
Pendidikan Ibu dan Ayah
Pekerjaan Ibu dan Ayah Masalah Kesehatan
Status Ekonomi Keluarga Gizi Pada Anak

Pengukuran Status Gizi

Penilaian Status Gizi


(Antropometri)

Tinggu Badan atau Berat Badan Menurut


Berat Badan Menurut Panjang badan Tinggi Badan (BB/PB
Umur (BB/U) Menurut Umur (PB atau TB)
atau TB/U)

Gambar 1. Kerangka Teori

(MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, 2020), (Rahayu, 2018), (Fitri, 2018)


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Jenis penelitian deskriptif kuantitatif menjadi subjek penelitian ini.
Penelitian deskriptif jenis ini bertujuan untuk mendeskripsikan variabel penelitian.

23
Dalam penelitian ini akan dideskripsikan status gizi anak stunting di wilayah kerja
Puskesmas Tilango..
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
1.2.1 Tempat Penelitian
Lokasi penelitian ini telah dilaksanakan dilaksanakan di Puskesmas
Tilango Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo
1.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan selama 1 bulan yaitu pada bulanJanuari
2023 sampai bulan Februaritahun 2023
3.3 Variabel Penelitian
Adapun variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu Status
Gizi terhadap anak stunting.
3.3.1 Definisi Operasional
Tabel 2. Definisi Operasional

Definisi
Variabel Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional
Status Gizi Keadaan 1. timbangan berat 1. BB/PB atau TB Interval
1. BB/PB dari balita badan a. Gizi Buruk = <-3SD
atau TB yang dapat 2. Microtoise (24-60 b. Gizi kurang = -3SD
2. PB atau di tentukan bulan) sd <-2SD
TB/ U dari 3. centi (12-24 c. Gizi normal = -2SD
3. BB/U indicator bulan) sd +SD
Berat d. Resiko Gizi lebih =
Badan >+1 SD sd +2SD
menurut e. Gizi lebih = >+2SD
Tinggi sd +3SD
Badan atau f. Obesitas = >+3SD
Berat g. Obesitas = > + 3 SD
Badan
menurut
Panjang
Badan

3.4 Populasi dan Sampel


3.4.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini berjumlah 43 orang anak penderita stunting
di wilayah kerja Puskesmas Tilango Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo.
3.4.2 Sampel

24
Adapun yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah seluruh populasi
yang memenuhi kriteria penelitian yaitu sebanyak 43 orang anak penderita
stunting di wilayah kerja Puskesmas Tilango Kabupaten Gorontalo Provinsi
Gorontalo.
3.4.3 Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel adalah
Purpossive sampling, dimana anggota populasi ditentukan melalui beberapa
kriteria :
1. Kriteria Inklusi
a. Anak usia 12-60 bulan
b. Bersedia menjadi responden
c. responden yang berlokasi di wilayah kerja PuskesmasTilango
2. Kriteria Ekslusi
a. Responden yang berlokasi diluar wilayah Puskesmas Tilango
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen yang diperlukan atau digunakan untuk mengumpulkan data
penelitian disebut instrumen penelitian. Untuk mengetahui gambaran status gizi
anak stunting di wilayah kerja Puskesmas Tilango Kabupaten Gorontalo dibuat
mikrotoise, timbangan berat badan, centimeter, dan diterjemahkan sesuai tabel
z-scores dalam standar BB menurut PB pada laki-laki dan anak perempuan 0-24
bulan dan berat badan menurut TB pada anak laki-laki dan perempuan 24-60
bulan digunakan..
3.6 Tekhnik Pengumpulan Data
3.6.1 Data Primer
Data primer dalam penelitian ini didapatkan dengan membagikan lembar
kuesioner kepada orang penderita stunting untuk dilihat pola status gizinya.

3.6.2 Data Sekunder


Data sekunder dalam penelitian ini merupakan data penunjang dari
penelitian seperti jurnal-jurnal dan buku-buku yang berhubungan dengan judul
penelitian dalam membantu agar data primer menjadi valid.

25
3.7 Tekhnik Pengolahan Data
Sumber data merupakan pertimbangan yang sangat penting karena akan
mempengaruhi kualitas hasil penelitian. Informasi yang dikumpulkan melalui
penggunaan kuesioner dan diperoleh langsung dari subjek penelitian—tidak
melalui perantara—disebut sebagai data primer. Sebelum digunakan dalam
pembuatan proposal ini, langkah-langkah berikut dilakukan untuk meringkas,
menggabungkan, dan mengolah informasi:
1. Pengeditan memerlukan penentuan yang cermat apakah responden telah
menjawab setiap pertanyaan dengan lengkap.
2. Coding mengacu pada proses pengelompokan tanggapan dari responden.
3. Tabulasi adalah proses menghitung frekuensi data dari setiap kategori
jawaban untuk membuat tabel frekuensi.
4. Mempertimbangkan temuan penelitian dan membuat kesimpulan berdasarkan
temuan tersebut.
3.8 Teknik Analisis Data
3.8.1 Analisis Univariat
Analisis univariat digunakan dalam penelitian ini untuk mendeskripsikan
kumpulan data dalam hal frekuensi, nilai frekuensi tertinggi, nilai minimum, dan
nilai maksimum variabel penelitian berdasarkan hasil pengumpulan data..
3.9 Etika Penelitian
Adapun etika penelitian dalam menjalakan penelitian ini dengan
mempertimbangkan prinsip-prinsip etika penelitian yaitu The five right of human
subjects in research (Polit & Beck dalam Kurniawan, 2015) lima hak tersebut
adalah:
1. Menghormati Individualitas Setiap peserta berhak memilih untuk
berpartisipasi atau tidak. Prosedur penelitian yang meliputi wawancara
mendalam yang direkam dengan perekam suara dijelaskan kepada
partisipan oleh peneliti. Setelah itu, partisipan diberikan kebebasan untuk
memutuskan apakah mereka bersedia atau tidak berpartisipasi dalam
penelitian ini.
2. Privasi atau martabat Peserta memiliki hak untuk mengontrol kapan
dan bagaimana informasi tentang mereka dibagikan kepada orang lain,
serta dihormati atas apa yang mereka lakukan dan bagaimana mereka
diperlakukan. Peneliti hanya melakukan wawancara ketika partisipan

26
menyetujuinya. Selain keluarga peserta dan pejabat terkait yang diberikan
izin, tidak ada orang lain yang mengetahui setting wawancara yang
dirancang dengan maksud untuk menciptakan suasana tenang, nyaman,
dan santai.
3. Anonimitas dan Kerahasiaan Peneliti menjelaskan kepada partisipan
bahwa penggunaan koding sebagai pengganti identitas partisipan
memastikan identitasnya akan tetap dirahasiakan. Selain itu, peneliti
mengamankan lokasi rahasia di mana hanya peneliti yang dapat
mengakses semua dokumen pengumpulan data, termasuk formulir
persetujuan untuk peserta, biodata, hasil rekaman, dan transkrip
wawancara..
4. Pasien yang memenuhi persyaratan kelayakan studi memiliki akses
yang sama ke penelitian Justice Researcher. Selain itu, peneliti
memberikan kesempatan yang sama bagi para partisipan untuk berbagi
pengalaman mereka dengan penelitian dan untuk mengungkapkan
perasaan senang dan sedih mereka.
5. Beneficence and Nonmaleficence Peserta dalam penelitian ini tidak
dirugikan, dan peneliti berusaha melindungi mereka dari risiko
ketidaknyamanan. Agar partisipan dapat merasakannya dan
menandatangani surat kesediaan atau informed consent, peneliti
menjelaskan tujuan, manfaat, penggunaan alat perekam, dan
penggunaan data penelitian.

27
3.10 Alur Penelitian
Pemasukan Judul

Penerbitan SK Pembimbing dan Judul Judul Uji Turnitin


Permohonan data awal Informed Penyusunan Proposal Bimbingan Proposal

Permohonan Izin penetlitian di Wilayah kerja puskesmas tilango


Tidak Bersedia Informed Penelitian Perbaikan Seminar Proposal

Bersedia
Pengumpulan data dan pengolahan data menggunakan SPSS
Uji Analisis Univariat
Analisa Data
Pengukuran/pengisian
Tanpa Nama data di instrument penelitian merujuk standar antropometri 2020

Uji Turnitin
Konsul Hasil
Kerahasiaan Perbaikan

Ujian Hasil Penelitian


Penyusunan Abstrak

UJIAN SKRIPSI

Gambar 2. Alur Penelitian

28
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Lokasi Penelitian
Mulai sekitar tahun 2007 Tilango Locale merupakan salah satu sub-
region di Kabupaten Gorontalo hasil pemekaran dari Telaga Region dengan luas
524,54 Ha, terdiri dari 7 kota, 27 villa, dengan jarak ± 15 km dari ibu kota
Pemerintahan Gorontalo (Limboto). Desa Tinelo dan Desa Tenggela dimekarkan
dari Desa Tenggela pada tahun 2015, sehingga terjadi konversi wilayah
kecamatan Tilango menjadi delapan desa seluas 524,54 ha. Ada delapan desa:
Dengan batas-batas sebagai berikut: Desa Tualango, Desa Dulomo, Desa
Tilango, Desa Tabumela, Desa Ilotidea, Desa Lauwonu, Desa Tenggela, dan
Desa Tinelo: Kecamatan Dungingi di bagian timur, sedangkan Kec di bagian
selatan. Danau Limboto menjadi batas barat Kota Barat, dan kecamatan Talaga
Jaya menjadi batas utara. Studi awal yang dilakukan pada bulan Mei di
Puskesmas Tilango mencakup delapan desa kelolaan. Hasil penelitian
menunjukkan BB/U dengan status gizi sangat buruk sebanyak 30 orang, status
gizi buruk sebanyak 122 orang, berat badan normal sebanyak 1.101 orang, dan
status gizi berisiko sebanyak 37 orang. Sebaliknya, 43 orang dengan status gizi
sangat pendek, 138 orang dengan status gizi pendek, dan 1.106 orang dengan
status gizi normal ditemukan memiliki tinggi badan/usia normal..
4.1.2 Karakteristik Responden
1. Gambaran Karakteristik Ibu

Gambaran Karakteristik Ibu 17-25 tahun


35 32 26-35 tahun
30 36-45 tahun
SMA
25 23 S1
20 Bekerja
20 18 Tidak bekerja
15 14
11 11
10

0
Umur Pendidikan Pekerjaan

29
Sumber : Data Primer 2023
Menurut temuan studi tentang distribusi karakteristik ibu berdasarkan
usia, pendidikan, dan pekerjaan, 18 dari 43 responden berusia antara 17 dan 25
tahun (41,9%). Diketahui kelompok yang paling banyak berpendidikan adalah
S1, yaitu sebanyak 23 responden (53,5%). Mengenai kelompok pekerjaan yang
mendominasi, 32 responden (55,8%) dari 43 responden tidak bekerja,.
1. Gambaran Karakteristik Anak

35 32 Gambaran Karakteristik Anak


30 27 0-24 bulan
25 23
20 24-60 bulan
15 11 Laki-Laki
10
5
Perempuan
0
Umur Jenis Kelamin

Sumber : Data Primer 2023


Menurut temuan penelitian tentang distribusi karakteristik anak berdasarkan usia
dan jenis kelamin, 32 dari 43 responden (74,4%) berusia antara 24 dan 60 bulan.
Diketahui bahwa mayoritas responden adalah laki-laki sebanyak 27 (62,8%)..
4.1.3 Analisis Univariat
43 orang yang mengalami stunting dipilih untuk penelitian ini. Berikut
gambaran Status Gizi Anak yang diperoleh dari seluruh responden yang ada.:
1. Berat Badan Menurut Umur (BB/U)

30 Berat badan menurut umur (BB/U)


26
25 Berat badan
sangat kurang
20

15 14 Berat badan ku-


rang
10

5 3 berat badan
normal
0
BB/U

Sumber : Data Primer 2023


Berdasarkan hasil penelitian tentang analisis univariat diketahui bahwa
dari 43 responden Satus Gizi BB/U terbanyak yaitu Berat badan normal dengan
jumlah 26 responden (60,5%), Berat badan kurang dengan jumlah 14 responden
(32,5%), Berat badan sangat kurang dengan jumlah 3 responden (7,0%) .

30
2. Berat Badan Menurut Panjang Badan atau Tinggi Badan (BB/PB atau TB)

Berat badan menurut panjang badan atau


tinggi badan (BB/PB atau TB) Gizi buruk
40 37
35
Gizi ku-
30 rang
25
20 Gizi baik

15
Beresiko
10 gizi lebih
5 3 2
1
0
BB/PB atau TB

Sumber : Data Primer 2023


Berdasarkan hasil pemeriksaan pada pemeriksaan univariat, terlacak
bahwa dari 43 responden pada Status Gizi BB/PB atau TB terbanyak adalah
Rezeki Besar dengan jumlah 37 responden (86,0%), Kelaparan dengan jumlah 3
responden (7,0%), Bahaya Gizi Lebih sebanyak 2 responden (4,7%), dan tidak
sehat 1 responden (2,3%).
3. Panjang Badan atau Tinggi Badan Menurut Umur (PB atau TB/U)

Panjang badan atau tinggi badan menurut


umur (PB atau TB/U)
40 38
35 Sangat
Pendek
30
25
20
Pendek
15
10
5
5
0
PB atau TB/U

Sumber : Data Primer 2023


Berdasarkan hasil penelitian tentang analisis univariat diketahui bahwa
dari 43 responden Satus Gizi PB atau TB/U terbanyak yaitu Pendek (Stunting)

31
dengan jumlah 38 responden (88,4%), Sangat Pendek dengan jumlah 5
responden (11,6%),
4.2 Pembahasan
4.2.1 Analisis Univariat
1. Berat badan menurut umur (BB/U)
Menurut temuan analisis univariat penelitian, mayoritas dari 43 responden
kuesioner Status Gizi adalah berat badan normal, dengan 26 (60,5%), kurus,
dengan 14 (32,5%), dan sangat kurus, dengan 3 ( 7,0%).
Menurut hasil pengukuran, tubuh yang dominan dalam penelitian ini
adalah berat badan normal, yang sesuai dengan kisaran (-2SD hingga +1SD).
Hal ini berdasarkan observasi dan wawancara yang mengungkapkan bahwa
sebagian besar ibu dalam kelompok ini mengetahui upaya penyeimbangan
protein dan nutrisi lain dalam makanan. Sedangkan pada ibu dengan anak kecil,
berat badannya tidak terlalu dipengaruhi oleh pola makan yang seringkali tidak
seimbang. Pada kelompok ini, hasil observasi diperoleh saat ibu memberi makan
balita nasi campur air putih saja. Secara alami, semakin lama didiamkan,
semakin besar kemungkinan nutrisi akan terganggu, yang mengakibatkan
penurunan berat badan balita. Kurangnya energi untuk mengkonsumsi makanan
mengakibatkan kelelahan dan kelemahan pada balita kurus. Pemberian MP ASI
di usia muda yang berdampak pada peningkatan berat badan dan terpenuhinya
nutrisi yang cukup merupakan faktor lain yang berkontribusi terhadap berat
badan kurang.
Temuan penelitian ini (Wilujeng et al., 2017), didapatkan nilai p sebesar
0,000 (p 0,05) pada analisis hubungan antara usia awal pemberian MP-ASI
dengan berat badan anak usia 6 sampai 24 bulan. Hasil analisis menunjukkan
adanya korelasi antara berat badan anak usia 6 sampai 24 bulan di Puskesmas
Cluwak Kabupaten Pati, Jawa Tengah, dengan usia mendapat makanan
pendamping ASI. Selain ASI, bayi usia 6 hingga 23 bulan sudah bisa mulai
menerima makanan pendamping ASI karena sudah memiliki refleks mengunyah
yang lebih kuat. 7. Pemberian MP-ASI pada anak di bawah usia enam bulan
dianggap tidak tepat, sedangkan pemberian MP-ASI pada anak di bawah usia
enam bulan dianggap tepat.
Kajian saat ini (Hapitria et al., 2019) Pemberian makanan pendamping
ASI jenis, jumlah, dan tekstur makanan harus disesuaikan dengan tahap

32
perkembangan bayi dan balita usia 6 sampai 24 bulan. 2 Anak usia 6 sampai 8
bulan menerima MPASI berupa makanan tumbuk dua sampai tiga kali sehari,
disertai dengan makanan kecil sekali atau dua kali sehari. Anak-anak antara usia
9 dan 11 bulan menerima makanan lunak tiga sampai empat kali sehari, bersama
dengan makanan ringan sekali atau dua kali sehari. Anak-anak antara usia 12
dan 24 bulan menerima makanan keluarga tiga sampai empat kali sehari,
bersama dengan makanan selingan dua kali sehari..
2. Berat badan berdasarkan panjang atau tinggi badan (BB/PB atau TB)
Menurut hasil analisis univariat, sebagian besar dari 43 orang yang
menjawab survei Status Gizi BB/PB atau TB berada pada Gizi Baik sebanyak 37
orang (86,0%), Gizi Buruk sebanyak 3 orang (7,0%), Berisiko Gizi Lebih
sebanyak 2 orang (4,7%), dan Gizi Buruk sebanyak 1 orang (2,3%).
Berdasarkan temuan penelitian, balita yang mengalami stunting memiliki
status gizi tertinggi yaitu gizi baik dengan jumlah 37 responden. Hal ini mungkin
terjadi karena rata-rata gizi yang cukup dan pemahaman ibu terhadap proses
tumbuh kembang balita sudah terpenuhi. Menurut wawancara, para ibu
mengatakan bahwa diet seimbang akan diberikan kepada balita mereka agar
mereka dapat memberi mereka protein, karbohidrat, dan lemak yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan mereka. sehingga terkadang balita yang berisiko obesitas
—seperti dua balita yang berisiko obesitas berdasarkan status gizinya—akan
diberikan makanan dalam jumlah yang berlebihan. Makanan yang seimbang
dapat membantu mencegah malnutrisi pada anak kecil. Malnutrisi pada balita
usia tiga tahun disebabkan oleh nutrisi yang tidak memadai dan perawatan ibu.
Menurut wawancara dengan para ibu, balita kurang mendapat perhatian dan
lebih cenderung ditinggalkan dalam pengasuhan orang tuanya. Pada kasus
salah satu balita yang mengalami gizi buruk yang menurut ibunya kurang gizi
sejak kecil dan pola asuh yang tidak tepat, pada saat anak masih balita, ASI tidak
diberikan, dan produk susu tidak memberikan nutrisi yang cukup, sehingga gejala
gizi yang menyebabkan masalah yang signifikan memburuk dari waktu ke waktu..
Hal ini sesuai dengan penelitian (Hapitria et al., 2019) Berdasarkan hasil
pemeriksaan diketahui bahwa terdapat hubungan yang sangat besar antara
konsumsi energi dengan status gizi bayi di wilayah fungsi Oebufu Pustu.
Menjaga berat badan, menjaga status gizi, dan mencegah terjadinya gangguan
gizi dapat dilakukan dengan cara mengkonsumsi energi yang cukup sesuai

33
dengan kebutuhan dan aktivitas. Hasil analisis menunjukkan bahwa status gizi
balita di wilayah kerja Oebufu Pustu berkorelasi nyata dengan asupan
proteinnya. Hasil analisis menunjukkan bahwa status gizi balita di wilayah kerja
Oebufu Pustu sangat dipengaruhi oleh asupan karbohidratnya.
Dengan persentase 68,1% dari 94 balita, mayoritas data sebaran
frekuensi pemberian MP-ASI pada balita usia 24 sampai 59 bulan di Wilayah
Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang masuk dalam kategori kategori
baik. Berdasarkan temuan penelitian ini, 68,1% balita di lokasi penelitian memiliki
riwayat pemberian MP-ASI dalam kategori baik. Menurut informasi yang
dihimpun Badan Penelitian dan Pengembangan Gizi dan Pangan Kementerian
Kesehatan, lima puluh persen bayi di Indonesia yang berusia kurang dari satu
bulan telah mendapatkan MP-ASI..
Akibat defisiensi protein, malnutrisi akan mengakibatkan keadaan
defisiensi antioksidan dan stres oksidatif di otak akibat gangguan sintesis enzim
yang bersifat antioksidan dan penurunan konsentrasi antioksidan dalam jaringan.
Banyak komponen seluler, termasuk protein, akan dirusak oleh radikal bebas
yang berlebihan. enzim, fosfolipid membran, DNA, dan sel Komponen seluler ini
dipengaruhi oleh kerusakan otak secara keseluruhan, yang memengaruhi
kecerdasan. (Triwanti et al., 2018).
Berdasarkan uraian di atas, peneliti berasumsi bahwa pola makan yang
baik dapat meningkatkan gizi yang baik, menjaga kesehatan balita, dan menjaga
pertumbuhan di masa depan..
3. Panjang badan atau tinggi badan menurut umur (PB atau TB/U)
Berdasarkan temuan analisis univariat, mayoritas dari 43 responden pada
penelitian Status Gizi PB atau TB/U adalah stunting sebanyak 38 responden
(88,4%), diikuti sangat pendek sebanyak 5 responden (11,6%). Pada penelitian
ini mayoritas balita berstatus gizi pendek yaitu 38 responden dan 5 balita sangat
pendek. Balita yang stunting karena rata-rata ibu melaporkan berat badan lahir
bayi yang baru lahir lebih rendah dari normal atau rendah (BBLR) pada
pemeriksaan nifas. Suatu kondisi yang dikenal sebagai berat badan lahir rendah
terjadi ketika berat lahir bayi kurang dari 1500 gram pada saat pengkajian awal
oleh perawat nifas. Dalam hal stunting balita, kondisi ini seringkali menjadi faktor
risiko. Agar ibu balita dapat memenuhi kebutuhan gizinya, stunting yang diawali
dengan berat badan lahir rendah memerlukan pemantauan tambahan. Ada

34
kemungkinan bayi terus tumbuh akan mengakibatkan stunting jika dilakukan
kelalaian. Selain itu, genetika tinggi badan ayah dan ibu ditemukan sebagai
prediktor yang signifikan terhadap stunting pada bayi dalam penelitian ini. Proses
pembentukan tulang dapat dipengaruhi oleh faktor kromosom pada DNA bayi
yang selanjutnya dapat mempengaruhi pertumbuhan bayi selanjutnya.
Menurut Raoudothun dan Margawati (2012), pertumbuhan linear seorang
anak berkorelasi dengan ukuran awal bayi. Bayi yang lahir dengan berat lahir
rendah (BBLR) menunjukkan retardasi pertumbuhan akut dan kronis di dalam
rahim. Karena meningkatnya kerentanan terhadap penyakit menular dan diare,
sebagian besar bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah dapat
mengalami gangguan pertumbuhan saat masih anak-anak. (p=1.000) Temuan
menunjukkan bahwa berat badan lahir tidak berhubungan dengan stunting. Baik
kelompok kasus (93,5%) maupun kelompok kontrol (90,3%) memiliki subjek
dengan berat badan lahir normal. Perkembangan fisik anak berkorelasi dengan
tinggi badan orang tua. Salah satu faktor yang berkontribusi terhadap prevalensi
stunting adalah keberadaan ibu yang pendek. Baik tinggi ibu maupun tinggi ayah
ditemukan sebagai faktor risiko stunting pada balita antara usia 24 dan 36 bulan,
menurut analisis bivariat dan multivariat. Temuan ini konsisten dengan penelitian
di Tangerang yang menemukan bahwa anak dari orang tua pendek lebih
mungkin mengalami stunting..
Temuan penelitian lain (Sherlla et al., 2018). Berdasarkan temuan
penelitian ini, terdapat hubungan antara prevalensi stunting dengan BBLR. 29,3
persen orang yang berpartisipasi dalam penelitian ini mengalami stunting, dan 4
di antaranya memiliki berat lahir sangat rendah, berkisar antara 1000 hingga
1500 gram (4,87%). Taruhan menjadi terhambat 1,77 kali lebih menonjol pada
anak-anak dengan BBLR. Selain itu, infeksi yang berpotensi membunuh lebih
sering terjadi pada bayi prematur dan bayi BBLR. Selama dua tahun pertama
kehidupan, bayi yang bertahan hidup berisiko mengalami stunting dan malnutrisi.
kesimpulan penelitian Nirmalasari (2020) Dapat dikatakan bahwa faktor
risiko stunting pada ibu, anak, dan lingkungan di Indonesia mulai konsisten
berdasarkan identifikasi dan analisis dari berbagai sumber. Risiko stunting
meningkat ketika seorang wanita berusia antara 20 dan 35 tahun pada saat
pembuahan, memiliki lingkar lengan atas di bawah 23,5 cm, remaja, dan tinggi
rata-rata. Setelah melahirkan, pemberian ASI dan konsumsi makanan padat

35
dilanjutkan. Stunting diamati lebih banyak terjadi pada anak-anak yang tidak
mendapat ASI eksklusif, yang tidak mendapatkan ASI tambahan dini sebelum
usia enam bulan, yang tidak mendapatkan pemberian ASI dini, dan yang tidak...
4.3 Keterbatasan Penelitian
Satu-satunya fokus penelitian ini adalah status gizi umum yang ditentukan
oleh pengukuran antropometri. Tidak ada satu pun penyelidikan mendalam
tentang faktor risiko stunting, juga tidak ada penilaian status gizi khusus
berdasarkan pemenuhan gizi secara teratur, dan catatan makanan untuk ibu
hamil juga tidak dipelajari. Selain itu, penelitian ini hanya menggunakan 43
sampel balita; apakah sejumlah besar sampel digunakan tidak diketahui..

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
51. Kesimpulan
1. Disadari bahwa kualitas ibu dari 43 responden paling banyak berumur 17-25
tahun dengan jumlah 18 responden (41,9%), pendidikan terbanyak S1

36
dengan 23 responden (53,5%), jabatan terbanyak 32 responden (55,8%) )
Tidak bekerja.
2. Diketahui dari 43 responden dengan status BB/U rezeki terbanyak, khusus
beban biasa dengan jumlah 26 responden (60,5%), kurus dengan jumlah 14
responden (32,5%), kurus luar biasa dengan jumlah 3 responden (7,0%)
3. Diketahui dari 43 responden dengan Status Gizi BB/PB atau TB tertinggi, Gizi
Baik sebanyak 37 (86,0%), Gizi Buruk sebanyak 3 (7,0%), Berisiko Kelebihan
Gizi sebanyak 2 (4,7%), dan Malnutrisi memiliki satu responden (2,3%).
4. Diketahui dari 43 responden dengan Status Gizi PB atau TB/U tertinggi,
Stunting masing-masing 38 (88,4%) dan Sangat Pendek 5 (11,6%).,
5.2 Saran
1. Bagi masyarakat, temuan penelitian ini menyarankan agar ibu yang
memiliki anak kecil harus memperhatikan status gizi anak stunting agar
tumbuh dengan baik dan mencapai potensi maksimalnya.
2. Bagi Puskesmas disarankan agar hasil penelitian dapat dijadikan
masukan bagi dinas kesehatan khususnya Puskesmas untuk memberikan
informasi dalam upaya menurunkan prevalensi gizi kurang disana. Hal ini
juga dapat menjadi masukan bagi instansi terkait dalam merencanakan
upaya penanggulangan gizi buruk pada anak stunting.
3. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan agar informasi yang disajikan dalam
perkuliahan dapat digunakan bersamaan dengan temuan penelitian ini
untuk menentukan faktor apa saja yang berkontribusi terhadap status gizi
buruk anak stunting. sehingga dapat dijadikan dasar penelitian selanjutnya
tentang status gizi buruk oleh peneliti lain dengan judul yang sama.

DAFTAR PUSTAKA
Agnia, F.A., Darozat, A., Aliyudin, A., Maharani, A., Fauzan, A.I., Fahmi, B.A.,
Budiarti, C., Ratnasari, D., Dian, F.N., dan Hamim, E.A. 2020.
Permasalahan Gizi Masyarakat dan Upaya Perbaikannya.
Agria. S. 2021 Pengaruh Program Pendampingan Gizi Terhadap Pola Asuh,
Kejadian Infeksi dan Status Gizi Balita Kurang Energi Protein. Tesis.
Universitas Diponegoro.

37
Alam , S., & Karini, T.A. (2020). Islamic Parenting” Pola Asuh Anak : Tinjauan
PerspektifGizi Masyarakat”
Aridiyah, Farah Okky. 2015. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian
Stunting pada Anak Balita di Wiliyah Pedesaan dan Perkotaan.
Universitas Jember.
Aryastami, N.K. 2015. Pertumbuhan usia dini menentukan pertumbuhan usia pra-
pubertas (studi longitudinal IFLS 1993-1997-2000) [Longitudinal study,
secondary data analisys]. Jakarta: Universitas Indonesia.
Badshah, S, Mason, L, Mckelvie, K, Payne, R, Lisboa, PJG 2008, ‘Risk factor for
low birth weight in the public-hospitals at Peshawar NWFP-Pakistan’,
BMC Public Health, vol. 8, no. 197,hh. 1-10.
Bansal, C., Agrawal, R., Sukumaran, T., 2013. IAP Textbook of Pediatrics. New
Delhi : Jaypee Brothers Medical Publishers (P) Ltd.Birthweight. New York

Bloem MW, de Pee S, Hop LT, Khan NC, Laillou A, Minarto, et al. Key strategies
to further reduce stunting in Southeast Asia: Lessons from the ASEAN
countries workshop. Food Nutr Bull. 2013; 34(2 Supl.): S8-S16.

Branca F, Ferrari M. Impact of micronutrient deficienies on growth: The stunting


syndrome. Ann Nutr Metab. 2002; 46(suppl 1): 8-17.

Damayanti, R. A., Muniroh, L. dan Farapti 2016 ‘Perbedaan Tingkat


KecukupanZatGizidanRiwayatPemberianAsiEksklusifPadaBalitaStuntingD
an NonStunting’,MediaGiziIndonesia, II(1),pp.61–69.
Depkes RI. 2012. Riset Kesehatan Dasar Badan Penelitian dan Pengembangan.
Jakarta; Depkes RI.
Depkes RI. 2013. Gizi dalam Angka Dirjen Bina Masyarakat Direktorat Gizi
Masyarakat. Jakarta:Depkes RI.
Izzah, K. A., Muarofah, & Puspitasari, M. T. 2018. Hubungan Riwayat BBLR
(Berat Badan Lahir Rendah) dengan Perkembangan Motorik Halus dan
Kasar Bayi Usia 6-12 Bulan (Studi di Wilayah UPT Puskesmas
Kecamatan Babat). Jurnal STIK Insan Cedekia Medika.
Karp S.M. 2014. Parental Feeding Patterns and Child weight status for latino
preschoolers’, Obesity researcg & Clinical Practices, Asia Oceania Assoc.
for the study of obesity, 8(1), pp. e88-e97. Doi:
10.1016/j.orcp.2012.08.193
Kemenkes RI. 2015. Kesehatan dalam Kerangka Sustainablee Development
Goals (SDGs). Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Kemenkes, RI. 2016 ‘Hasil Pemantauan Status Gizi ( PSG ) Tahun 2016’.
Kemenkes. 2017. Provinsi Sumatera Utara Buku Saku Pemantauan Status Gizi
Tahun 2017. Jakarta : Direktorat Gizi Masyarakat.Fitri, L. (2018). Hubungan
Bblr Dan Asi Ekslusif Dengan Kejadian Stunting Di Puskesmas Lima Puluh
Pekanbaru. Jurnal Endurance, 3(1), 131.
https://doi.org/10.22216/jen.v3i1.1767
Hapitria, P., Jubaedah, E., & Mariani, N. N. (2019). Makanan Pendamping Air
Susu Ibu (Mp-Asi) Berkualitas Dapat Melahirkan Generasi Yang Berkualitas.
Edukasi Masyarakat Sehat Sejahtera (EMaSS) : Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat, 1(2), 110–114. https://doi.org/10.37160/emass.v1i2.305
Kemenkes RI. (2018). Buletin Stunting. Kementerian Kesehatan RI, 301(5),
1163–1178.

38
Kemenkes RI. (2019). Pedoman Pencegahan Dan Tatalaksana Gizi Buruk Pada
Balita. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 1–120.
Kementerian Kesehatan RI. (2018). Riskendas 2018. Laporan Nasional
Riskesndas 2018, 44(8), 181–222.
http://www.yankes.kemkes.go.id/assets/downloads/PMK No. 57 Tahun 2013
tentang PTRM.pdf
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA. (2020). STANDAR
ANTROPOMETRI ANAK. PERATURAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2020.
http://etd.eprints.ums.ac.id/14871/%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.cell.2017.12.
025%0Ahttp://www.depkes.go.id/resources/download/info-terkini/hasil-
riskesdas-2018.pdf%0Ahttp://www.who.int/about/licensing/%0Ahttp://
jukeunila.com/wp-content/uploads/2016/12/Dea
Mistari. (2022). Education on the Causes of Stunting in Children aged 2-5 Years.
1(April).
Mustika, W., & Syamsul, D. (2018). Analisis Permasalahan Status Gizi Kurang
Pada Balita di Puskesmas Teupah Selatan Kabupaten Simeuleu. Jurnal
Kesehatan Global, 1(3), 127. https://doi.org/10.33085/jkg.v1i3.3952
Ningrum, E., & Utami, T. (2017). Perbedaan Status Gizi Stunting Dan
Perkembangan Antara Balita Riwayat BBLR Dengan Balita Berat Lahir
Normal. Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), 10(2), 46–56.
Nirmalasari, N. O. (2020). Stunting Pada Anak : Penyebab dan Faktor Risiko
Stunting di Indonesia. Qawwam: Journal For Gender Mainstreming, 14(1),
19–28. https://doi.org/10.20414/Qawwam.v14i1.2372
Nova Dwi Yanti, F. B. & I. R., & Kartika. (2020). Faktor Penyebab Stunting Pada
Anak : Tinjauan Literatur. Real in Nursing Journal (RNJ), 3, 1–10.
https://ojs.fdk.ac.id/index.php/Nursing/article/view/447/227
Nova, M., & Afriyanti, O. (2018). Hubungan Berat Badan, Asi Eksklusif, Mp-Asi
Dan Asupan Energi Dengan Stunting Pada Balita Usia 24–59 Bulan Di
Puskesmas Lubuk Buaya. JURNAL KESEHATAN PERINTIS (Perintis’s
Health Journal), 5(1), 39–45. https://doi.org/10.33653/jkp.v5i1.92
Par’i, H. M., Wiyono, S., & Harjatmo, T. P. (2017). Penilaian Status Gizi.
Kementerian Kesehatan RI, 315.
Raoudothun, N., & Margawati, A. (2012). FAKTOR RISIKO KEJADIAN
STUNTING PADA BALITA USIA 24 – 36 BULAN DI KECAMATAN
SEMARANG TIMUR. 1, 176–184.
Sherlla, F., Lubis, M., Cilmiaty, R., & Magna, A. (2018). HUBUNGAN BEBERAPA
FAKTOR DENGAN STUNTING PADA BALITA BERAT BADAN LAHIR. 13–
18.
Triwanti, Sanyoto, D., & Yunanto, A. (2018). Kapita Selekta Malnutrisi. Sari Mulia,
12–26.
Viani, P. A. G. M. (2021). Gambaran status gizi pada batita stunting di UPTD
Puskesmas Selemadeg barat. https://www.ptonline.com/articles/how-to-get-
better-mfi-results
WHO. (2020). World Health Organization. https://www.who.int/
Wilujeng, C. ., Sariati, Y., & Pratiwi, R. (2017). FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI
TERHADAP BERAT BADAN ANAK USIA 6-24 BULAN DI PUSKESMAS
CLUWAK KABUPATEN PATI Catur Saptaning Wilujeng*  , Yuseva
Sariati**, Ranthy Pratiwi** Abstrak. Majalah Kesehatan FKUB, 4(2), 88–95.

39
40
MASTER TABEL
Identitas Ibu Identitas Anak Berat badan/Umur Berat badan/Panjang badan atau Tinggi badan Panjang badan atau TInggi badan/Umur
no Nama Umur kode Pendidikan Kode Pekerjaan Kode Nama Umur (bulan) Kode Jenis Kelamin Kode BB (Kg) TB (cm) PB (cm) BB (kg) U (bulan) Z-Score Interpretasi Kode BB (kg) PB (cm) TB (cm) Z-Score Interpretasi Kode PB (cm) TB (cm) U (bulan) Z-Score Interpretasi Kode
1 Ny. A 22 1 SMA 2 tidak bekerja 2 An. N 42 2 Perempuan 2 11.3 86.9 11.3 42 (-3 SD sd -2 SD) Berat badan Kurang 2 11.3 0 86.9 (-2 SD sd +1SD) Gizi Baik 3 0 86.9 42 (-3SD sd < -2SD) Pendek 2
2 Ny.b 36 3 SMA 2 tidak bekerja 2 An. H 21 1 Laki-laki 1 8.55 79 8.55 21 (-3SD sd < -2SD) Berat badan Kurang 2 8.55 79 0 (-3SD sd < -2SD) Gizi kurang 2 79 0 21 (-3SD sd < -2SD) Pendek 2
3 Ny. W 36 3 SMA 2 tidak bekerja 2 An. F 45 2 Laki-laki 1 11.75 88.5 11.75 45 (-3SD sd < -2SD) Berat badan Kurang 2 11.75 0 88.5 (-2 SD sd +1SD) Gizi baik 3 0 88.5 45 <-3SD Sangat Pendek 1
4 Ny. T 26 2 SMA 2 tidak bekerja 2 An. S 45 2 Perempuan 2 9.15 77.3 9.15 45 <-3 Berat Badan Sangat Kurang 1 9.15 0 77.3 (-2 SD sd +1SD) Gizi Baik 3 0 77.3 45 <-3SD Sangat Pendek 1
5 Ny.B 37 3 SMA 2 tidak bekerja 2 An. A 22 1 Perempuan 2 9.25 77 9.25 22 (-2SD sd +1 SD) Berat Badan Normal 3 9.25 77 0 (-2SD sd +1SD) Gizi Baik 3 77 0 22 (-3SD sd < -2SD) Pendek 2
6 Ny.H 25 1 S1 3 Bekerja 1 An. F 22 1 Perempuan 2 8.95 75 8.95 22 (-2SD sd +1 SD) Berat Badan Normal 2 8.95 75 0 (-2SD sd +1SD) Gizi Baik 3 75 0 22 <-3SD Sangat Pendek 1
7 Ny. T 36 3 S1 3 Bekerja 1 An. A 50 2 Laki-laki 1 11.9 94.6 11.9 50 (-3SD sd < -2SD) Berat badan Kurang 2 11.9 0 94.6 (-2SD sd +1SD) Gizi Baik 3 0 94.6 50 (-3SD sd < -2SD) Pendek 2
8 Ny.b 20 1 S1 3 tidak bekerja 2 An. D 13 1 Laki-laki 1 7.25 70 7.25 13 (-3SD sd < -2SD) Beerat badan kurang 2 7.25 70 0 (-2SD sd +1SD) Gizi Baik 3 70 0 13 (-3SD sd < -2SD) Pendek 2
9 Ny. T 26 2 S1 3 tidak bekerja 2 An. Y 26 2 Perempuan 2 7.5 78 7.5 26 <-3SD Berat Badan Sangat Kurang 1 7.5 0 78 <-3SD Gizi Buruk 1 0 78 26 (-3SD sd < -2SD) Pendek 2
10 Ny. n 33 2 S1 3 Bekerja 1 An. S 28 2 Perempuan 2 7.5 73.8 7.5 28 <-3SD Berat Badan Sangat Kurang 1 7.5 0 73.8 (-3SD sd < -2SD) Gizi kurang 2 0 73.8 28 <-3SD Sangat Pendek 1
11 Ny. T 35 2 SMA 2 tidak bekerja 2 An. W 30 2 Perempuan 2 11.5 82 11.5 30 (-2SD sd +1 SD) Berat Badan Normal 3 11.5 0 82 (-2SD sd +1SD) Gizi Baik 3 0 82 30 (-3SD sd < -2SD) Pendek 2
12 Ny.r 23 1 S1 3 Bekerja 1 An. A 22 1 Laki-laki 1 8.75 79 8.75 22 (-3SD sd < -2SD) Berat badan Kurang 2 8.75 79 0 (-2SD sd +1SD) Gizi Baik 3 79 0 22 (-3SD sd < -2SD) Pendek 2
13 Ny.e 22 1 S1 3 tidak bekerja 2 An. R 21 1 Laki-laki 1 9 78 9 21 (-3SD sd < -2SD) Berat badan Kurang 2 9 78 0 (-2SD sd +1SD) Gizi Baik 3 78 0 21 (-3SD sd < -2SD) Pendek 2
14 Ny.f 37 3 S1 3 tidak bekerja 2 An. Y 24 1 Laki-laki 1 9 80 9 24 (-3SD sd < -2SD) Berat badan Kurang 2 9 80 0 (-2SD sd +1SD) Gizi Baik 3 80 0 24 (-3SD sd < -2SD) Pendek 2
15 Ny.g 39 3 S1 3 Bekerja 1 An. A 23 1 Laki-laki 1 9 79 9 23 (-3SD sd < -2SD) Berat badan Kurang 2 9 79 0 (-2SD sd +1SD) Gizi Baik 3 79 0 23 (-3SD sd < -2SD) Pendek 2
16 Ny. F 23 1 SMA 2 tidak bekerja 2 An. B 22 1 Laki-laki 1 8.5 78 8.5 22 (-3SD sd < -2SD) Berat badan Kurang 2 8.5 78 0 (-3SD sd < -2SD) Gizi kurang 2 78 0 22 (-3SD sd < -2SD) Pendek 2
17 Ny. T 27 2 S1 3 tidak bekerja 2 An. A 21 1 Laki-laki 1 8.5 77 8.5 21 (-3SD sd < -2SD) Berat badan Kurang 2 8.5 77 0 (-2SD sd +1SD) Gizi Baik 3 77 0 21 (-3SD sd < -2SD) Pendek 2
18 Ny. e 26 2 S1 3 Bekerja 1 An. T 36 2 Laki-laki 1 10.5 75 10.5 36 (-3SD sd < -2SD) Berat badan Kurang 2 10.5 0 75 (>+1SD sd +2SD)
Beresiko Gizi Lebih 4 0 75 36 <-3SD Sangat Pendek 1
19 Ny. a 38 3 S1 3 tidak bekerja 2 An. A 51 2 Laki-laki 1 12.1 94.2 12.1 51 (-2SD sd +1 SD) Berat Badan Normal 3 12.1 0 94.2 (-2SD sd +1SD) Gizi Baik 3 0 94.2 51 (-3SD sd < -2SD) Pendek 2
20 Ny. a 39 3 S1 3 Bekerja 1 An. U 35 2 Laki-laki 1 11 84 11 35 (-2SD sd +1 SD) Berat Badan Normal 3 11 0 84 (-2SD sd +1SD) Gizi Baik 3 0 84 35 (-3SD sd < -2SD) Pendek 2
21 Ny. T 37 3 S1 3 Bekerja 1 An. I 34 2 Laki-laki 1 11 85 11 34 (-2SD sd +1 SD) Berat Badan Normal 3 11 0 85 (-2SD sd +1SD) Gizi Baik 3 0 85 34 (-3SD sd < -2SD) Pendek 2
22 Ny. R 19 1 SMA 2 tidak bekerja 2 An. S 28 2 Laki-laki 1 10 80 10 28 (-2SD sd +1 SD) Berat Badan Normal 3 10 0 80 (-2SD sd +1SD) Gizi Baik 3 0 80 28 (-3SD sd < -2SD) Pendek 2
23 Ny. K 37 3 S1 3 Bekerja 1 An. A 25 2 Laki-laki 1 9 78 9 25 (-2SD sd +1 SD) Berat Badan Normal 3 9 0 78 (-2SD sd +1SD) Gizi Baik 3 0 78 25 (-3SD sd < -2SD) Pendek 2
24 Ny. T 25 1 S1 3 Bekerja 1 An. R 47 2 Laki-laki 1 11 90 11 47 (-3SD sd < -2SD) Berat badan Kurang 2 11 0 90 (-2SD sd +1SD) Gizi Baik 3 0 90 47 (-3SD sd < -2SD) Pendek 2
25 Ny. M 20 1 SMA 2 Bekerja 1 An P 55 2 Laki-laki 1 14 95 14 55 (-2SD sd +1 SD) Berat Badan Normal 3 14 0 95 (-2SD sd +1SD) Gizi Baik 3 0 95 55 (-3SD sd < -2SD) Pendek 2
26 Ny. E 20 1 SMA 2 tidak bekerja 2 An. Y 38 2 Laki-laki 1 12 85 12 38 (-2SD sd +1 SD) Berat Badan Normal 3 12 0 85 (-2SD sd +1SD) Gizi Baik 3 0 85 38 (-3SD sd < -2SD) Pendek 2
27 Ny. T 33 2 SMA 2 tidak bekerja 2 An. P 59 2 Perempuan 2 15 98 15 59 (-2SD sd +1 SD) Berat Badan Normal 3 15 0 98 (-2SD sd +1SD) Gizi Baik 3 0 98 59 (-3SD sd < -2SD) Pendek 2
28 Ny. T 36 3 S1 3 tidak bekerja 2 An. M 35 2 Perempuan 2 12 87 12 35 (-2SD sd +1 SD) Berat Badan Normal 3 12 0 87 (-2SD sd +1SD) Gizi Baik 3 0 87 35 (-3SD sd < -2SD) Pendek 2
29 Ny. P 29 2 SMA 2 tidak bekerja 2 An. U 36 2 Perempuan 2 11 87 11 36 (-2SD sd +1 SD) Berat Badan Normal 3 11 0 87 (-2SD sd +1SD) Gizi Baik 3 0 87 36 (-3SD sd < -2SD) Pendek 2
30 Ny. O 32 2 SMA 2 tidak bekerja 2 An. L 24 1 Perempuan 2 10 80 10 24 (-2SD sd +1 SD) Berat Badan Normal 3 10 0 80 (-2SD sd +1SD) Gizi Baik 3 0 80 24 (-3SD sd < -2SD) Pendek 2
31 Ny. W 25 1 S1 3 tidak bekerja 2 An. U 25 2 Perempuan 2 10.2 80 10.2 25 (-2SD sd +1 SD) Berat Badan Normal 3 10.2 0 80 (-2SD sd +1SD) Gizi Baik 3 0 80 25 (-3SD sd < -2SD) Pendek 2
32 Ny. C 33 2 S1 3 tidak bekerja 2 An. G 33 2 Perempuan 2 11 85 11 33 (-2SD sd +1 SD) Berat Badan Normal 3 11 0 85 (-2SD sd +1SD) Gizi Baik 3 0 85 33 (-3SD sd < -2SD) Pendek 2
33 Ny. M 23 1 SMA 2 Bekerja 1 An. W 56 2 Perempuan 2 14 95 14 56 (-2SD sd +1 SD) Berat Badan Normal 3 14 0 95 (-2SD sd +1SD) Gizi Baik 3 0 95 56 (-3SD sd < -2SD) Pendek 2
34 Ny. V 22 1 SMA 2 Bekerja 1 An. T 60 2 Perempuan 2 16 98 16 60 (-2SD sd +1 SD) Berat Badan Normal 3 16 0 98 (-2SD sd +1SD) Gizi Baik 3 0 98 60 (-3SD sd < -2SD) Pendek 2
35 Ny. c 23 1 SMA 2 tidak bekerja 2 An. K 44 2 Perempuan 2 13 90 13 44 (-2SD sd +1 SD) Berat Badan Normal 3 13 0 90 (-2SD sd +1SD) Gizi Baik 3 0 90 44 (-3SD sd < -2SD) Pendek 2
36 Ny. v 23 1 S1 3 Bekerja 1 An. R 46 2 Laki-laki 1 14 93 14 46 (-2SD sd +1 SD) Berat Badan Normal 3 14 0 93 (-2SD sd +1SD) Gizi Baik 3 0 93 46 (-3SD sd < -2SD) Pendek 2
37 Ny. H 23 1 S1 3 tidak bekerja 2 An. E 38 2 Laki-laki 1 11 88 11 38 (-2SD sd +1 SD) Berat Badan Normal 3 11 0 88 (-2SD sd +1SD) Gizi Baik 3 0 88 38 (-3SD sd < -2SD) Pendek 2
38 Ny. i 25 1 S1 3 Bekerja 1 An. Y 40 2 Laki-laki 1 12 88 12 40 (-2SD sd +1 SD) Berat Badan Normal 3 12 0 88 (-2SD sd +1SD) Gizi Baik 3 0 88 40 (-3SD sd < -2SD) Pendek 2
39 Ny. o 24 1 S1 3 tidak bekerja 2 An. N 54 2 Laki-laki 1 15 93.3 15 54 (-2SD sd +1 SD) Berat Badan Normal 3 15 0 93.3 (-2SD sd +1SD) Gizi Baik 3 0 93.3 54 (-3SD sd < -2SD) Pendek 2
40 Ny. m 34 2 SMA 2 Bekerja 1 An. H 47 2 Laki-laki 1 13 93 13 47 (-2SD sd +1 SD) Berat Badan Normal 3 13 0 93 (-2SD sd +1SD) Gizi Baik 3 0 93 47 (-3SD sd < -2SD) Pendek 2
41 Ny. o 35 2 SMA 2 Bekerja 1 An. M 32 2 Laki-laki 1 13 85 13 32 (-2SD sd +1 SD) Berat Badan Normal 3 13 0 85 (>+1SD sd +2SD)
Beresiko Gizi Lebih 4 0 85 32 (-3SD sd < -2SD) Pendek 2
42 Ny. N 35 2 SMA 2 Bekerja 1 An. V 29 2 Laki-laki 1 11 82 11 29 (-2SD sd +1 SD) Berat Badan Normal 3 11 0 82 (-2SD sd +1SD) Gizi Baik 3 0 82 29 (-3SD sd < -2SD) Pendek 2
43 Ny. T 35 2 SMA 2 Bekerja 1 An. P 30 2 Laki-laki 1 11 83 11 30 (-2SD sd +1 SD) Berat Badan Normal 3 11 0 83 (-2SD sd +1SD) Gizi Baik 3 0 83 30 (-3SD sd < -2SD) Pendek 2

41
LAMPIRAN OLAH DATA

BB/U
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Berat Badan Sangat Kurang 3 7.0 7.0 7.0
Berat Badan Kurang 14 32.6 32.6 39.5
Berat Badan Normal 26 60.5 60.5 100.0
Total 43 100.0 100.0

BB/PB atau TB
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Gizi Buruk 1 2.3 2.3 2.3
Gizi Kurang 3 7.0 7.0 9.3
Gizi Baik 37 86.0 86.0 95.3
Beresiko Gizi Lebih 2 4.7 4.7 100.0
Total 43 100.0 100.0

PB atau TB/U
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Pendek 5 11.6 11.6 11.6
Pendek (Stunting) 38 88.4 88.4 100.0
Total 43 100.0 100.0

Umur Ibu
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 17-25 18 41.9 41.9 41.9
26-35 14 32.6 32.6 74.4
36-45 11 25.6 25.6 100.0
Total 43 100.0 100.0

42
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Bekerja 19 44.2 44.2 44.2
Tidak Bekerja 24 55.8 55.8 100.0
Total 43 100.0 100.0

Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SMA 20 46.5 46.5 46.5
S1 23 53.5 53.5 100.0
Total 43 100.0 100.0

Umur Anak
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0-24 bulan 11 25.6 25.6 25.6
24-60 bulan 32 74.4 74.4 100.0
Total 43 100.0 100.0

Jenis Kelamin Anak


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki - Laki 27 62.8 62.8 62.8
Perempuan 16 37.2 37.2 100.0
Total 43 100.0 100.0

43
Lampiran 1. Instrumen Penelitian
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
Alamat :Jl. Prof. DR. H. Mansoer Pateda, Desa Pentadio Timur Kab.Gorontalo
Website:http://www.umgo.ac.id/Email:info@umgo.ac.idTlp./
fax(0435)8811358811

INSTRUMEN PENELITIAN
GAMBARAN STATUS GIZI PENDERITA STUNTING PADA ANAK DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS TILANGO DESA TENGGELA.
KARAKTERISTIK RESPONDEN
A. Pengkajian Ibu
1. Nama : …….. (inisial)
2. Umur : …….. Tahun
3. Pendidikan : ………
4. Pekerjaan : ………
5. Tempat tinggal : ………
6. Riwayat Keluarga Stunting : Ada/Tidak Ada
B. Pengkajian Anak
1. Nama : ………. (inisial)
2. Umur : ….. Bulan …… tahun
3. Jenis Kelamin : L/P
4. Berat Badan : …… kg.
5. Tinggi badan/Panjang badan : ……. Cm

44
45
Lampiran 2. Standar Antropometri
Tabel Z-Sroce Standar Antropometri
A. Kategori dan ambang batas status gizi anak
AmbangBatas
Indeks KategoriStatusGizi
(Z-Score)

Giziburuk(severely <-3SD

BeratBadanmenurutPa wasted)
njangBadanatauTinggi Gizikurang(wasted) -3SDsd<-2SD
Badan(BB/
Gizibaik(normal) -2SDsd+1SD
PBatauBB/TB) anak
Berisikogizilebih >+1SDsd+2SD
usia0-60bulan
(possibleriskofove

rweight)

Gizilebih(overweight) >+2SDsd+3SD

Obesitas(obese) >+3SD
PanjangBadanatauTi Sangatpendek(severely <-3SD
nggiBadanmenurutU stunted)
mur(PB/UatauTB/ Pendek(stunted) -3SDsd<-2SD
U)anakusia0– Normal -2SDsd+3SD
60bulan Tinggi2 >+3SD
BeratBadanmenurut Beratbadansangatkurang( <-3SD
Umur(BB/ severely
U)anakusia0 underweight)
-60bulan Beratbadankurang 3SDsd<-2SD
(underweight)
Beratbadannormal -2SDsd+1SD
RisikoBeratbadanlebih1 >+1SD

46
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENGUKURAN TINGGI/PANJANG BADAN

STANDAR
OPERASIONAL PENGUKURAN TINGGI/PANJANG BADAN BALITA
PROSEDUR
Pengukuran tinggi/panjang badan balita menggambarkan nilai
PENGERTIAN
pertumbuhan tulang

TUJUAN Untuk melihat laju pertumbuhan melalui perbandingan tinggi


berdasarkan usia
KEBIJAKAN Balita 12-60 bulan
ALAT DAN
1. Centi (anak usia 12-24 bulan)
BAHAN 2. Microtois (anak usia 24-60 bulan)

PROSEDUR 3. 1. Lakukan anamnesis sesuai formulir yang ada untuk


mendapatkan informasi tentang anak dan orang tuanya.
PELAKSANAAN Gunakan sabun untuk mencuci tangan dan handuk untuk
mengeringkannya 4. Baringkan bayi telentang, jaga kedua
kakinya tetap lurus. Pasien anak-anak: Dari kepala hingga
tumit, ukur panjang tubuh bayi. Pasien anak-anak : Berdiri
tegak, tentukan tinggi badan anak 6. Atur kembali posisi
bayi, dan setelah selesai, lepaskan anak dari alat pengukur
tinggi badan atau panjang badan. Informasikan kepada
keluarga tentang temuan pengukuran tinggi badan 8 Hasil
pengukuran tinggi badan harus dicatat dan dimasukkan ke
dalam KMS 9. Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
tentang hal-hal yang belum dipahami. Penyuluhan ibu
berdasarkan tinggi dan panjang badan 11 Merapikan alat
seperti semula. Cuci tangan dengan sabun dan handuk kering
DOKUMENTASI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PENGUKURAN BERAT BADAN

47
STANDAR
OPERASIONAL PENGUKURAN BERAT BADAN BALITA
PROSEDUR
Pengukuran berat badan balita menggambarkan nilai
PENGERTIAN
perkembangan dan pertumbuhan fisik
TUJUAN Untuk melihat laju pertumbuhan fisik maupun status gizi

KEBIJAKAN Balita 12-60 bulan


ALAT DAN
Timbangan
BAHAN
PROSEDUR 5. Lakukan anamnesa untuk memperoleh data bayi maupun orang
tuanya sesuai dengan formulir yang ada
PELAKSANAAN 6. Cuci tangan dengan sabun dan keringkan dengan handuk kering
7. Pasang kain pengalas pada timbangan. Periksa apakah jarum
timbangan menunjukkan angka nol. Bila belum atur timbangan
sebelum digunakan
8. Lepaskan pakaian bayi/anak (pakaian yang digunakan seringan
mungkin)
9. Pada pasien bayi : baringkan bayi diatas timbangan Pada pasien
anak : bantu anak untuk berdiri diatas timbangan
10. Lihat hasil timbangan
11. Turunkan bayi/anak dari timbangan dan kenakan kembali dengan
rapi
12. Berikani nformasi kepada keluarga hasil dari penimbangan berat
badan
13. Catat hasil penimbangan berat badan pada kartu KMS
14. Beri kesempatan pada keluarga untuk bertanya tentang hal-hal
yang kurang dimengerti
15. Beri penyuluhan pada ibu sesuai dengan penimbangan berat
badan
16. Rapikan alat-alat seperti semula
17. Cuci tangan dengan sabun hingga bersih dan keringkan dengan
handuk
DOKUMENTASI

BeratBadan(Kg)
Umur(bulan)
-3 SD -2 SD -1 SD Median +1SD +2SD +3SD

48
12 6.9 7.7 8.6 9.6 10.8 12.0 13.3
13 7.1 7.9 8.8 9.9 11.0 12.3 13.7
14 7.2 8.1 9.0 10.1 11.3 12.6 14.0
15 7.4 8.3 9.2 10.3 11.5 12.8 14.3
16 7.5 8.4 9.4 10.5 11.7 13.1 14.6
17 7.7 8.6 9.6 10.7 12.0 13.4 14.9
18 7.8 8.8 9.8 10.9 12.2 13.7 15.3
19 8.0 8.9 10.0 11.1 12.5 13.9 15.6
20 8.1 9.1 10.1 11.3 12.7 14.2 15.9
21 8.2 9.2 10.3 11.5 12.9 14.5 16.2
22 8.4 9.4 10.5 11.8 13.2 14.7 16.5
23 8.5 9.5 10.7 12.0 13.4 15.0 16.8
24 8.6 9.7 10.8 12.2 13.6 15.3 17.1
25 8.8 9.8 11.0 12.4 13.9 15.5 17.5
26 8.9 10.0 11.2 12.5 14.1 15.8 17.8
27 9.0 10.1 11.3 12.7 14.3 16.1 18.1
Standar Berat Badan Menurut Umur (BB/U)
Anak Laki-laki umur 0-60 bulan

BeratBadan(Kg)
Umur(bulan)
-3 SD -2 SD -1 SD Median +1SD +2SD +3SD
28 9.1 10.2 11.5 12.9 14.5 16.3 18.4
29 9.2 10.4 11.7 13.1 14.8 16.6 18.7
30 9.4 10.5 11.8 13.3 15.0 16.9 19.0
31 9.5 10.7 12.0 13.5 15.2 17.1 19.3
32 9.6 10.8 12.1 13.7 15.4 17.4 19.6
33 9.7 10.9 12.3 13.8 15.6 17.6 19.9
34 9.8 11.0 12.4 14.0 15.8 17.8 20.2
35 9.9 11.2 12.6 14.2 16.0 18.1 20.4
36 10.0 11.3 12.7 14.3 16.2 18.3 20.7

49
37 10.1 11.4 12.9 14.5 16.4 18.6 21.0
38 10.2 11.5 13.0 14.7 16.6 18.8 21.3
39 10.3 11.6 13.1 14.8 16.8 19.0 21.6
40 10.4 11.8 13.3 15.0 17.0 19.3 21.9
41 10.5 11.9 13.4 15.2 17.2 19.5 22.1
42 10.6 12.0 13.6 15.3 17.4 19.7 22.4
43 10.7 12.1 13.7 15.5 17.6 20.0 22.7
44 10.8 12.2 13.8 15.7 17.8 20.2 23.0
45 10.9 12.4 14.0 15.8 18.0 20.5 23.3
46 11.0 12.5 14.1 16.0 18.2 20.7 23.6
47 11.1 12.6 14.3 16.2 18.4 20.9 23.9
48 11.2 12.7 14.4 16.3 18.6 21.2 24.2
49 11.3 12.8 14.5 16.5 18.8 21.4 24.5
50 11.4 12.9 14.7 16.7 19.0 21.7 24.8
51 11.5 13.1 14.8 16.8 19.2 21.9 25.1
52 11.6 13.2 15.0 17.0 19.4 22.2 25.4
53 11.7 13.3 15.1 17.2 19.6 22.4 25.7
54 11.8 13.4 15.2 17.3 19.8 22.7 26.0
55 11.9 13.5 15.4 17.5 20.0 22.9 26.3
56 12.0 13.6 15.5 17.7 20.2 23.2 26.6
57 12.1 13.7 15.6 17.8 20.4 23.4 26.9
58 12.2 13.8 15.8 18.0 20.6 23.7 27.2
59 12.3 14.0 15.9 18.2 20.8 23.9 27.6
60 12.4 14.1 16.0 18.3 21.0 24.2 27.9

StandarBeratBadanmenurutPanjangBadan(BB/PB)
AnakLaki-LakiUmur0-24Bulan
Panjang BeratBadan(Kg)
Badan(cm) -3 SD -2 SD -1 SD Median +1SD +2SD +3SD

50
45.0 1.9 2.0 2.2 2.4 2.7 3.0 3.3
45.5 1.9 2.1 2.3 2.5 2.8 3.1 3.4
46.0 2.0 2.2 2.4 2.6 2.9 3.1 3.5
46.5 2.1 2.3 2.5 2.7 3.0 3.2 3.6
47.0 2.1 2.3 2.5 2.8 3.0 3.3 3.7
47.5 2.2 2.4 2.6 2.9 3.1 3.4 3.8
48.0 2.3 2.5 2.7 2.9 3.2 3.6 3.9
48.5 2.3 2.6 2.8 3.0 3.3 3.7 4.0
49.0 2.4 2.6 2.9 3.1 3.4 3.8 4.2
49.5 2.5 2.7 3.0 3.2 3.5 3.9 4.3
50.0 2.6 2.8 3.0 3.3 3.6 4.0 4.4
50.5 2.7 2.9 3.1 3.4 3.8 4.1 4.5
51.0 2.7 3.0 3.2 3.5 3.9 4.2 4.7
51.5 2.8 3.1 3.3 3.6 4.0 4.4 4.8
52.0 2.9 3.2 3.5 3.8 4.1 4.5 5.0
52.5 3.0 3.3 3.6 3.9 4.2 4.6 5.1
53.0 3.1 3.4 3.7 4.0 4.4 4.8 5.3
53.5 3.2 3.5 3.8 4.1 4.5 4.9 5.4
54.0 3.3 3.6 3.9 4.3 4.7 5.1 5.6
54.5 3.4 3.7 4.0 4.4 4.8 5.3 5.8
55.0 3.6 3.8 4.2 4.5 5.0 5.4 6.0
55.5 3.7 4.0 4.3 4.7 5.1 5.6 6.1
56.0 3.8 4.1 4.4 4.8 5.3 5.8 6.3
56.5 3.9 4.2 4.6 5.0 5.4 5.9 6.5
57.0 4.0 4.3 4.7 5.1 5.6 6.1 6.7
57.5 4.1 4.5 4.9 5.3 5.7 6.3 6.9
58.0 4.3 4.6 5.0 5.4 5.9 6.4 7.1
58.5 4.4 4.7 5.1 5.6 6.1 6.6 7.2
59.0 4.5 4.8 5.3 5.7 6.2 6.8 7.4

51
59.5 4.6 5.0 5.4 5.9 6.4 7.0 7.6
60.0 4.7 5.1 5.5 6.0 6.5 7.1 7.8
60.5 4.8 5.2 5.6 6.1 6.7 7.3 8.0
61.0 4.9 5.3 5.8 6.3 6.8 7.4 8.1
61.5 5.0 5.4 5.9 6.4 7.0 7.6 8.3
62.0 5.1 5.6 6.0 6.5 7.1 7.7 8.5
62.5 5.2 5.7 6.1 6.7 7.2 7.9 8.6
63.0 5.3 5.8 6.2 6.8 7.4 8.0 8.8
63.5 5.4 5.9 6.4 6.9 7.5 8.2 8.9
64.0 5.5 6.0 6.5 7.0 7.6 8.3 9.1
64.5 5.6 6.1 6.6 7.1 7.8 8.5 9.3
65.0 5.7 6.2 6.7 7.3 7.9 8.6 9.4
65.5 5.8 6.3 6.8 7.4 8.0 8.7 9.6
66.0 5.9 6.4 6.9 7.5 8.2 8.9 9.7
66.5 6.0 6.5 7.0 7.6 8.3 9.0 9.9
67.0 6.1 6.6 7.1 7.7 8.4 9.2 10.0
67.5 6.2 6.7 7.2 7.9 8.5 9.3 10.2
68.0 6.3 6.8 7.3 8.0 8.7 9.4 10.3
68.5 6.4 6.9 7.5 8.1 8.8 9.6 10.5
69.0 6.5 7.0 7.6 8.2 8.9 9.7 10.6
69.5 6.6 7.1 7.7 8.3 9.0 9.8 10.8
70.0 6.6 7.2 7.8 8.4 9.2 10.0 10.9
70.5 6.7 7.3 7.9 8.5 9.3 10.1 11.1
71.0 6.8 7.4 8.0 8.6 9.4 10.2 11.2
71.5 6.9 7.5 8.1 8.8 9.5 10.4 11.3
72.0 7.0 7.6 8.2 8.9 9.6 10.5 11.5
72.5 7.1 7.6 8.3 9.0 9.8 10.6 11.6
73.0 7.2 7.7 8.4 9.1 9.9 10.8 11.8
73.5 7.2 7.8 8.5 9.2 10.0 10.9 11.9

52
74.0 7.3 7.9 8.6 9.3 10.1 11.0 12.1
74.5 7.4 8.0 8.7 9.4 10.2 11.2 12.2
75.0 7.5 8.1 8.8 9.5 10.3 11.3 12.3
75.5 7.6 8.2 8.8 9.6 10.4 11.4 12.5
76.0 7.6 8.3 8.9 9.7 10.6 11.5 12.6
76.5 7.7 8.3 9.0 9.8 10.7 11.6 12.7
77.0 7.8 8.4 9.1 9.9 10.8 11.7 12.8
77.5 7.9 8.5 9.2 10.0 10.9 11.9 13.0
78.0 7.9 8.6 9.3 10.1 11.0 12.0 13.1
78.5 8.0 8.7 9.4 10.2 11.1 12.1 13.2
79.0 8.1 8.7 9.5 10.3 11.2 12.2 13.3
79.5 8.2 8.8 9.5 10.4 11.3 12.3 13.4
80.0 8.2 8.9 9.6 10.4 11.4 12.4 13.6
80.5 8.3 9.0 9.7 10.5 11.5 12.5 13.7
81.0 8.4 9.1 9.8 10.6 11.6 12.6 13.8
81.5 8.5 9.1 9.9 10.7 11.7 12.7 13.9
82.0 8.5 9.2 10.0 10.8 11.8 12.8 14.0
82.5 8.6 9.3 10.1 10.9 11.9 13.0 14.2
83.0 8.7 9.4 10.2 11.0 12.0 13.1 14.3
83.5 8.8 9.5 10.3 11.2 12.1 13.2 14.4
84.0 8.9 9.6 10.4 11.3 12.2 13.3 14.6
84.5 9.0 9.7 10.5 11.4 12.4 13.5 14.7
85.0 9.1 9.8 10.6 11.5 12.5 13.6 14.9
85.5 9.2 9.9 10.7 11.6 12.6 13.7 15.0
86.0 9.3 10.0 10.8 11.7 12.8 13.9 15.2
86.5 9.4 10.1 11.0 11.9 12.9 14.0 15.3
87.0 9.5 10.2 11.1 12.0 13.0 14.2 15.5
87.5 9.6 10.4 11.2 12.1 13.2 14.3 15.6
88.0 9.7 10.5 11.3 12.2 13.3 14.5 15.8

53
88.5 9.8 10.6 11.4 12.4 13.4 14.6 15.9
89.0 9.9 10.7 11.5 12.5 13.5 14.7 16.1
89.5 10.0 10.8 11.6 12.6 13.7 14.9 16.2
90.0 10.1 10.9 11.8 12.7 13.8 15.0 16.4
90.5 10.2 11.0 11.9 12.8 13.9 15.1 16.5
91.0 10.3 11.1 12.0 13.0 14.1 15.3 16.7
91.5 10.4 11.2 12.1 13.1 14.2 15.4 16.8
92.0 10.5 11.3 12.2 13.2 14.3 15.6 17.0
92.5 10.6 11.4 12.3 13.3 14.4 15.7 17.1
93.0 10.7 11.5 12.4 13.4 14.6 15.8 17.3
93.5 10.7 11.6 12.5 13.5 14.7 16.0 17.4
94.0 10.8 11.7 12.6 13.7 14.8 16.1 17.6
94.5 10.9 11.8 12.7 13.8 14.9 16.3 17.7
95.0 11.0 11.9 12.8 13.9 15.1 16.4 17.9
95.5 11.1 12.0 12.9 14.0 15.2 16.5 18.0
96.0 11.2 12.1 13.1 14.1 15.3 16.7 18.2
96.5 11.3 12.2 13.2 14.3 15.5 16.8 18.4
97.0 11.4 12.3 13.3 14.4 15.6 17.0 18.5
97.5 11.5 12.4 13.4 14.5 15.7 17.1 18.7
98.0 11.6 12.5 13.5 14.6 15.9 17.3 18.9
98.5 11.7 12.6 13.6 14.8 16.0 17.5 19.1
99.0 11.8 12.7 13.7 14.9 16.2 17.6 19.2
99.5 11.9 12.8 13.9 15.0 16.3 17.8 19.4
100.0 12.0 12.9 14.0 15.2 16.5 18.0 19.6
100.5 12.1 13.0 14.1 15.3 16.6 18.1 19.8
101.0 12.2 13.2 14.2 15.4 16.8 18.3 20.0
101.5 12.3 13.3 14.4 15.6 16.9 18.5 20.2
102.0 12.4 13.4 14.5 15.7 17.1 18.7 20.4
102.5 12.5 13.5 14.6 15.9 17.3 18.8 20.6

54
103.0 12.6 13.6 14.8 16.0 17.4 19.0 20.8
103.5 12.7 13.7 14.9 16.2 17.6 19.2 21.0
104.0 12.8 13.9 15.0 16.3 17.8 19.4 21.2
104.5 12.9 14.0 15.2 16.5 17.9 19.6 21.5
105.0 13.0 14.1 15.3 16.6 18.1 19.8 21.7
105.5 13.2 14.2 15.4 16.8 18.3 20.0 21.9
106.0 13.3 14.4 15.6 16.9 18.5 20.2 22.1
106.5 13.4 14.5 15.7 17.1 18.6 20.4 22.4
107.0 13.5 14.6 15.9 17.3 18.8 20.6 22.6
107.5 13.6 14.7 16.0 17.4 19.0 20.8 22.8
108.0 13.7 14.9 16.2 17.6 19.2 21.0 23.1
108.5 13.8 15.0 16.3 17.8 19.4 21.2 23.3
109.0 14.0 15.1 16.5 17.9 19.6 21.4 23.6
109.5 14.1 15.3 16.6 18.1 19.8 21.7 23.8
110.0 14.2 15.4 16.8 18.3 20.0 21.9 24.1

StandarBeratBadanmenurutTinggiBadan(BB/TB)
AnakLaki-LakiUmur24-60Bulan
TinggiBadan BeratBadan(Kg)
(cm) -3 SD -2 SD -1 SD Median +1SD +2SD +3SD
65.0 5.9 6.3 6.9 7.4 8.1 8.8 9.6
65.5 6.0 6.4 7.0 7.6 8.2 8.9 9.8
66.0 6.1 6.5 7.1 7.7 8.3 9.1 9.9
66.5 6.1 6.6 7.2 7.8 8.5 9.2 10.1
67.0 6.2 6.7 7.3 7.9 8.6 9.4 10.2
67.5 6.3 6.8 7.4 8.0 8.7 9.5 10.4
68.0 6.4 6.9 7.5 8.1 8.8 9.6 10.5
68.5 6.5 7.0 7.6 8.2 9.0 9.8 10.7
69.0 6.6 7.1 7.7 8.4 9.1 9.9 10.8
69.5 6.7 7.2 7.8 8.5 9.2 10.0 11.0

55
70.0 6.8 7.3 7.9 8.6 9.3 10.2 11.1
70.5 6.9 7.4 8.0 8.7 9.5 10.3 11.3
71.0 6.9 7.5 8.1 8.8 9.6 10.4 11.4
71.5 7.0 7.6 8.2 8.9 9.7 10.6 11.6
72.0 7.1 7.7 8.3 9.0 9.8 10.7 11.7
72.5 7.2 7.8 8.4 9.1 9.9 10.8 11.8
73.0 7.3 7.9 8.5 9.2 10.0 11.0 12.0
73.5 7.4 7.9 8.6 9.3 10.2 11.1 12.1
74.0 7.4 8.0 8.7 9.4 10.3 11.2 12.2
74.5 7.5 8.1 8.8 9.5 10.4 11.3 12.4
75.0 7.6 8.2 8.9 9.6 10.5 11.4 12.5
75.5 7.7 8.3 9.0 9.7 10.6 11.6 12.6
76.0 7.7 8.4 9.1 9.8 10.7 11.7 12.8
76.5 7.8 8.5 9.2 9.9 10.8 11.8 12.9
77.0 7.9 8.5 9.2 10.0 10.9 11.9 13.0
77.5 8.0 8.6 9.3 10.1 11.0 12.0 13.1
78.0 8.0 8.7 9.4 10.2 11.1 12.1 13.3
78.5 8.1 8.8 9.5 10.3 11.2 12.2 13.4
79.0 8.2 8.8 9.6 10.4 11.3 12.3 13.5
79.5 8.3 8.9 9.7 10.5 11.4 12.4 13.6
80.0 8.3 9.0 9.7 10.6 11.5 12.6 13.7
80.5 8.4 9.1 9.8 10.7 11.6 12.7 13.8
81.0 8.5 9.2 9.9 10.8 11.7 12.8 14.0
81.5 8.6 9.3 10.0 10.9 11.8 12.9 14.1
82.0 8.7 9.3 10.1 11.0 11.9 13.0 14.2
82.5 8.7 9.4 10.2 11.1 12.1 13.1 14.4
83.0 8.8 9.5 10.3 11.2 12.2 13.3 14.5
83.5 8.9 9.6 10.4 11.3 12.3 13.4 14.6
84.0 9.0 9.7 10.5 11.4 12.4 13.5 14.8

56
84.5 9.1 9.9 10.7 11.5 12.5 13.7 14.9
85.0 9.2 10.0 10.8 11.7 12.7 13.8 15.1
85.5 9.3 10.1 10.9 11.8 12.8 13.9 15.2
86.0 9.4 10.2 11.0 11.9 12.9 14.1 15.4
86.5 9.5 10.3 11.1 12.0 13.1 14.2 15.5
87.0 9.6 10.4 11.2 12.2 13.2 14.4 15.7
87.5 9.7 10.5 11.3 12.3 13.3 14.5 15.8
88.0 9.8 10.6 11.5 12.4 13.5 14.7 16.0
88.5 9.9 10.7 11.6 12.5 13.6 14.8 16.1
89.0 10.0 10.8 11.7 12.6 13.7 14.9 16.3
89.5 10.1 10.9 11.8 12.8 13.9 15.1 16.4
90.0 10.2 11.0 11.9 12.9 14.0 15.2 16.6
90.5 10.3 11.1 12.0 13.0 14.1 15.3 16.7
91.0 10.4 11.2 12.1 13.1 14.2 15.5 16.9
91.5 10.5 11.3 12.2 13.2 14.4 15.6 17.0
92.0 10.6 11.4 12.3 13.4 14.5 15.8 17.2
92.5 10.7 11.5 12.4 13.5 14.6 15.9 17.3
93.0 10.8 11.6 12.6 13.6 14.7 16.0 17.5
93.5 10.9 11.7 12.7 13.7 14.9 16.2 17.6
94.0 11.0 11.8 12.8 13.8 15.0 16.3 17.8
94.5 11.1 11.9 12.9 13.9 15.1 16.5 17.9
95.0 11.1 12.0 13.0 14.1 15.3 16.6 18.1
95.5 11.2 12.1 13.1 14.2 15.4 16.7 18.3
96.0 11.3 12.2 13.2 14.3 15.5 16.9 18.4
96.5 11.4 12.3 13.3 14.4 15.7 17.0 18.6
97.0 11.5 12.4 13.4 14.6 15.8 17.2 18.8
97.5 11.6 12.5 13.6 14.7 15.9 17.4 18.9
98.0 11.7 12.6 13.7 14.8 16.1 17.5 19.1
98.5 11.8 12.8 13.8 14.9 16.2 17.7 19.3

57
99.0 11.9 12.9 13.9 15.1 16.4 17.9 19.5
99.5 12.0 13.0 14.0 15.2 16.5 18.0 19.7
100.0 12.1 13.1 14.2 15.4 16.7 18.2 19.9
100.5 12.2 13.2 14.3 15.5 16.9 18.4 20.1
101.0 12.3 13.3 14.4 15.6 17.0 18.5 20.3
101.5 12.4 13.4 14.5 15.8 17.2 18.7 20.5
102.0 12.5 13.6 14.7 15.9 17.3 18.9 20.7
102.5 12.6 13.7 14.8 16.1 17.5 19.1 20.9
103.0 12.8 13.8 14.9 16.2 17.7 19.3 21.1
103.5 12.9 13.9 15.1 16.4 17.8 19.5 21.3
104.0 13.0 14.0 15.2 16.5 18.0 19.7 21.6
104.5 13.1 14.2 15.4 16.7 18.2 19.9 21.8
105.0 13.2 14.3 15.5 16.8 18.4 20.1 22.0
105.5 13.3 14.4 15.6 17.0 18.5 20.3 22.2
106.0 13.4 14.5 15.8 17.2 18.7 20.5 22.5
106.5 13.5 14.7 15.9 17.3 18.9 20.7 22.7
107.0 13.7 14.8 16.1 17.5 19.1 20.9 22.9
107.5 13.8 14.9 16.2 17.7 19.3 21.1 23.2
108.0 13.9 15.1 16.4 17.8 19.5 21.3 23.4
108.5 14.0 15.2 16.5 18.0 19.7 21.5 23.7
109.0 14.1 15.3 16.7 18.2 19.8 21.8 23.9
109.5 14.3 15.5 16.8 18.3 20.0 22.0 24.2
110.0 14.4 15.6 17.0 18.5 20.2 22.2 24.4
110.5 14.5 15.8 17.1 18.7 20.4 22.4 24.7
111.0 14.6 15.9 17.3 18.9 20.7 22.7 25.0
111.5 14.8 16.0 17.5 19.1 20.9 22.9 25.2
112.0 14.9 16.2 17.6 19.2 21.1 23.1 25.5
112.5 15.0 16.3 17.8 19.4 21.3 23.4 25.8
113.0 15.2 16.5 18.0 19.6 21.5 23.6 26.0

58
113.5 15.3 16.6 18.1 19.8 21.7 23.9 26.3
114.0 15.4 16.8 18.3 20.0 21.9 24.1 26.6
114.5 15.6 16.9 18.5 20.2 22.1 24.4 26.9
115.0 15.7 17.1 18.6 20.4 22.4 24.6 27.2
115.5 15.8 17.2 18.8 20.6 22.6 24.9 27.5
116.0 16.0 17.4 19.0 20.8 22.8 25.1 27.8
116.5 16.1 17.5 19.2 21.0 23.0 25.4 28.0
117.0 16.2 17.7 19.3 21.2 23.3 25.6 28.3
117.5 16.4 17.9 19.5 21.4 23.5 25.9 28.6
118.0 16.5 18.0 19.7 21.6 23.7 26.1 28.9
118.5 16.7 18.2 19.9 21.8 23.9 26.4 29.2
119.0 16.8 18.3 20.0 22.0 24.1 26.6 29.5
119.5 16.9 18.5 20.2 22.2 24.4 26.9 29.8
120.0 17.1 18.6 20.4 22.4 24.6 27.2 30.1

StandarBeratBadanmenurutUmur(BB/U)
AnakPerempuanUmur0-60Bulan
BeratBadan(Kg)
Umur(bulan)
-3 SD -2 SD -1 SD Median +1SD +2SD +3SD
0 2.0 2.4 2.8 3.2 3.7 4.2 4.8
1 2.7 3.2 3.6 4.2 4.8 5.5 6.2
2 3.4 3.9 4.5 5.1 5.8 6.6 7.5
3 4.0 4.5 5.2 5.8 6.6 7.5 8.5
4 4.4 5.0 5.7 6.4 7.3 8.2 9.3
5 4.8 5.4 6.1 6.9 7.8 8.8 10.0
6 5.1 5.7 6.5 7.3 8.2 9.3 10.6
7 5.3 6.0 6.8 7.6 8.6 9.8 11.1
8 5.6 6.3 7.0 7.9 9.0 10.2 11.6
9 5.8 6.5 7.3 8.2 9.3 10.5 12.0

59
10 5.9 6.7 7.5 8.5 9.6 10.9 12.4
11 6.1 6.9 7.7 8.7 9.9 11.2 12.8
12 6.3 7.0 7.9 8.9 10.1 11.5 13.1
13 6.4 7.2 8.1 9.2 10.4 11.8 13.5
14 6.6 7.4 8.3 9.4 10.6 12.1 13.8
15 6.7 7.6 8.5 9.6 10.9 12.4 14.1
16 6.9 7.7 8.7 9.8 11.1 12.6 14.5
17 7.0 7.9 8.9 10.0 11.4 12.9 14.8
18 7.2 8.1 9.1 10.2 11.6 13.2 15.1
19 7.3 8.2 9.2 10.4 11.8 13.5 15.4

BeratBadan(Kg)
Umur(bulan)
-3 SD -2 SD -1 SD Median +1SD +2SD +3SD
20 7.5 8.4 9.4 10.6 12.1 13.7 15.7
21 7.6 8.6 9.6 10.9 12.3 14.0 16.0
22 7.8 8.7 9.8 11.1 12.5 14.3 16.4
23 7.9 8.9 10.0 11.3 12.8 14.6 16.7
24 8.1 9.0 10.2 11.5 13.0 14.8 17.0
25 8.2 9.2 10.3 11.7 13.3 15.1 17.3
26 8.4 9.4 10.5 11.9 13.5 15.4 17.7
27 8.5 9.5 10.7 12.1 13.7 15.7 18.0
28 8.6 9.7 10.9 12.3 14.0 16.0 18.3
29 8.8 9.8 11.1 12.5 14.2 16.2 18.7
30 8.9 10.0 11.2 12.7 14.4 16.5 19.0
31 9.0 10.1 11.4 12.9 14.7 16.8 19.3
32 9.1 10.3 11.6 13.1 14.9 17.1 19.6
33 9.3 10.4 11.7 13.3 15.1 17.3 20.0
34 9.4 10.5 11.9 13.5 15.4 17.6 20.3
35 9.5 10.7 12.0 13.7 15.6 17.9 20.6

60
36 9.6 10.8 12.2 13.9 15.8 18.1 20.9
37 9.7 10.9 12.4 14.0 16.0 18.4 21.3
38 9.8 11.1 12.5 14.2 16.3 18.7 21.6
39 9.9 11.2 12.7 14.4 16.5 19.0 22.0
40 10.1 11.3 12.8 14.6 16.7 19.2 22.3
41 10.2 11.5 13.0 14.8 16.9 19.5 22.7
42 10.3 11.6 13.1 15.0 17.2 19.8 23.0
43 10.4 11.7 13.3 15.2 17.4 20.1 23.4
44 10.5 11.8 13.4 15.3 17.6 20.4 23.7
45 10.6 12.0 13.6 15.5 17.8 20.7 24.1
46 10.7 12.1 13.7 15.7 18.1 20.9 24.5
47 10.8 12.2 13.9 15.9 18.3 21.2 24.8
48 10.9 12.3 14.0 16.1 18.5 21.5 25.2
49 11.0 12.4 14.2 16.3 18.8 21.8 25.5
50 11.1 12.6 14.3 16.4 19.0 22.1 25.9
51 11.2 12.7 14.5 16.6 19.2 22.4 26.3
52 11.3 12.8 14.6 16.8 19.4 22.6 26.6

BeratBadan(Kg)
Umur(bulan)
-3 SD -2 SD -1 SD Median +1SD +2SD +3SD
53 11.4 12.9 14.8 17.0 19.7 22.9 27.0
54 11.5 13.0 14.9 17.2 19.9 23.2 27.4
55 11.6 13.2 15.1 17.3 20.1 23.5 27.7
56 11.7 13.3 15.2 17.5 20.3 23.8 28.1
57 11.8 13.4 15.3 17.7 20.6 24.1 28.5
58 11.9 13.5 15.5 17.9 20.8 24.4 28.8
59 12.0 13.6 15.6 18.0 21.0 24.6 29.2
60 12.1 13.7 15.8 18.2 21.2 24.9 29.5

StandarBeratBadanmenurutPanjangBadan(BB/PB)

61
AnakPerempuanUmur0-24Bulan
Panjang BeratBadan(Kg)
Badan(cm) -3 SD -2 SD -1 SD Media +1SD +2SD +3SD
n
45.0 1.9 2.1 2.3 2.5 2.7 3.0 3.3
45.5 2.0 2.1 2.3 2.5 2.8 3.1 3.4
46.0 2.0 2.2 2.4 2.6 2.9 3.2 3.5
46.5 2.1 2.3 2.5 2.7 3.0 3.3 3.6
47.0 2.2 2.4 2.6 2.8 3.1 3.4 3.7
47.5 2.2 2.4 2.6 2.9 3.2 3.5 3.8
48.0 2.3 2.5 2.7 3.0 3.3 3.6 4.0
48.5 2.4 2.6 2.8 3.1 3.4 3.7 4.1
49.0 2.4 2.6 2.9 3.2 3.5 3.8 4.2
49.5 2.5 2.7 3.0 3.3 3.6 3.9 4.3
50.0 2.6 2.8 3.1 3.4 3.7 4.0 4.5
50.5 2.7 2.9 3.2 3.5 3.8 4.2 4.6
51.0 2.8 3.0 3.3 3.6 3.9 4.3 4.8
51.5 2.8 3.1 3.4 3.7 4.0 4.4 4.9
52.0 2.9 3.2 3.5 3.8 4.2 4.6 5.1
52.5 3.0 3.3 3.6 3.9 4.3 4.7 5.2
53.0 3.1 3.4 3.7 4.0 4.4 4.9 5.4
53.5 3.2 3.5 3.8 4.2 4.6 5.0 5.5
54.0 3.3 3.6 3.9 4.3 4.7 5.2 5.7
54.5 3.4 3.7 4.0 4.4 4.8 5.3 5.9
55.0 3.5 3.8 4.2 4.5 5.0 5.5 6.1
55.5 3.6 3.9 4.3 4.7 5.1 5.7 6.3
56.0 3.7 4.0 4.4 4.8 5.3 5.8 6.4
56.5 3.8 4.1 4.5 5.0 5.4 6.0 6.6
57.0 3.9 4.3 4.6 5.1 5.6 6.1 6.8
57.5 4.0 4.4 4.8 5.2 5.7 6.3 7.0

62
58.0 4.1 4.5 4.9 5.4 5.9 6.5 7.1
58.5 4.2 4.6 5.0 5.5 6.0 6.6 7.3
59.0 4.3 4.7 5.1 5.6 6.2 6.8 7.5
59.5 4.4 4.8 5.3 5.7 6.3 6.9 7.7
60.0 4.5 4.9 5.4 5.9 6.4 7.1 7.8
60.5 4.6 5.0 5.5 6.0 6.6 7.3 8.0
61.0 4.7 5.1 5.6 6.1 6.7 7.4 8.2
61.5 4.8 5.2 5.7 6.3 6.9 7.6 8.4
62.0 4.9 5.3 5.8 6.4 7.0 7.7 8.5
62.5 5.0 5.4 5.9 6.5 7.1 7.8 8.7
63.0 5.1 5.5 6.0 6.6 7.3 8.0 8.8
63.5 5.2 5.6 6.2 6.7 7.4 8.1 9.0
64.0 5.3 5.7 6.3 6.9 7.5 8.3 9.1
64.5 5.4 5.8 6.4 7.0 7.6 8.4 9.3
65.0 5.5 5.9 6.5 7.1 7.8 8.6 9.5
65.5 5.5 6.0 6.6 7.2 7.9 8.7 9.6
66.0 5.6 6.1 6.7 7.3 8.0 8.8 9.8
66.5 5.7 6.2 6.8 7.4 8.1 9.0 9.9
67.0 5.8 6.3 6.9 7.5 8.3 9.1 10.0
67.5 5.9 6.4 7.0 7.6 8.4 9.2 10.2
68.0 6.0 6.5 7.1 7.7 8.5 9.4 10.3
68.5 6.1 6.6 7.2 7.9 8.6 9.5 10.5
69.0 6.1 6.7 7.3 8.0 8.7 9.6 10.6
69.5 6.2 6.8 7.4 8.1 8.8 9.7 10.7
70.0 6.3 6.9 7.5 8.2 9.0 9.9 10.9
70.5 6.4 6.9 7.6 8.3 9.1 10.0 11.0
71.0 6.5 7.0 7.7 8.4 9.2 10.1 11.1
71.5 6.5 7.1 7.7 8.5 9.3 10.2 11.3
72.0 6.6 7.2 7.8 8.6 9.4 10.3 11.4

63
72.5 6.7 7.3 7.9 8.7 9.5 10.5 11.5
73.0 6.8 7.4 8.0 8.8 9.6 10.6 11.7
73.5 6.9 7.4 8.1 8.9 9.7 10.7 11.8
74.0 6.9 7.5 8.2 9.0 9.8 10.8 11.9
74.5 7.0 7.6 8.3 9.1 9.9 10.9 12.0
75.0 7.1 7.7 8.4 9.1 10.0 11.0 12.2
75.5 7.1 7.8 8.5 9.2 10.1 11.1 12.3
76.0 7.2 7.8 8.5 9.3 10.2 11.2 12.4
76.5 7.3 7.9 8.6 9.4 10.3 11.4 12.5
77.0 7.4 8.0 8.7 9.5 10.4 11.5 12.6
77.5 7.4 8.1 8.8 9.6 10.5 11.6 12.8
78.0 7.5 8.2 8.9 9.7 10.6 11.7 12.9
78.5 7.6 8.2 9.0 9.8 10.7 11.8 13.0
79.0 7.7 8.3 9.1 9.9 10.8 11.9 13.1
79.5 7.7 8.4 9.1 10.0 10.9 12.0 13.3
80.0 7.8 8.5 9.2 10.1 11.0 12.1 13.4
80.5 7.9 8.6 9.3 10.2 11.2 12.3 13.5
81.0 8.0 8.7 9.4 10.3 11.3 12.4 13.7
81.5 8.1 8.8 9.5 10.4 11.4 12.5 13.8
82.0 8.1 8.8 9.6 10.5 11.5 12.6 13.9
82.5 8.2 8.9 9.7 10.6 11.6 12.8 14.1
83.0 8.3 9.0 9.8 10.7 11.8 12.9 14.2
83.5 8.4 9.1 9.9 10.9 11.9 13.1 14.4
84.0 8.5 9.2 10.1 11.0 12.0 13.2 14.5
84.5 8.6 9.3 10.2 11.1 12.1 13.3 14.7
85.0 8.7 9.4 10.3 11.2 12.3 13.5 14.9
85.5 8.8 9.5 10.4 11.3 12.4 13.6 15.0
86.0 8.9 9.7 10.5 11.5 12.6 13.8 15.2
86.5 9.0 9.8 10.6 11.6 12.7 13.9 15.4

64
87.0 9.1 9.9 10.7 11.7 12.8 14.1 15.5
87.5 9.2 10.0 10.9 11.8 13.0 14.2 15.7
88.0 9.3 10.1 11.0 12.0 13.1 14.4 15.9
88.5 9.4 10.2 11.1 12.1 13.2 14.5 16.0
89.0 9.5 10.3 11.2 12.2 13.4 14.7 16.2
89.5 9.6 10.4 11.3 12.3 13.5 14.8 16.4
90.0 9.7 10.5 11.4 12.5 13.7 15.0 16.5
90.5 9.8 10.6 11.5 12.6 13.8 15.1 16.7
91.0 9.9 10.7 11.7 12.7 13.9 15.3 16.9
91.5 10.0 10.8 11.8 12.8 14.1 15.5 17.0
92.0 10.1 10.9 11.9 13.0 14.2 15.6 17.2
92.5 10.1 11.0 12.0 13.1 14.3 15.8 17.4
93.0 10.2 11.1 12.1 13.2 14.5 15.9 17.5
93.5 10.3 11.2 12.2 13.3 14.6 16.1 17.7
94.0 10.4 11.3 12.3 13.5 14.7 16.2 17.9
94.5 10.5 11.4 12.4 13.6 14.9 16.4 18.0
95.0 10.6 11.5 12.6 13.7 15.0 16.5 18.2
95.5 10.7 11.6 12.7 13.8 15.2 16.7 18.4
96.0 10.8 11.7 12.8 14.0 15.3 16.8 18.6
96.5 10.9 11.8 12.9 14.1 15.4 17.0 18.7
97.0 11.0 12.0 13.0 14.2 15.6 17.1 18.9
97.5 11.1 12.1 13.1 14.4 15.7 17.3 19.1
98.0 11.2 12.2 13.3 14.5 15.9 17.5 19.3
98.5 11.3 12.3 13.4 14.6 16.0 17.6 19.5
99.0 11.4 12.4 13.5 14.8 16.2 17.8 19.6
99.5 11.5 12.5 13.6 14.9 16.3 18.0 19.8
100.0 11.6 12.6 13.7 15.0 16.5 18.1 20.0
100.5 11.7 12.7 13.9 15.2 16.6 18.3 20.2
101.0 11.8 12.8 14.0 15.3 16.8 18.5 20.4

65
101.5 11.9 13.0 14.1 15.5 17.0 18.7 20.6
102.0 12.0 13.1 14.3 15.6 17.1 18.9 20.8
102.5 12.1 13.2 14.4 15.8 17.3 19.0 21.0
103.0 12.3 13.3 14.5 15.9 17.5 19.2 21.3
103.5 12.4 13.5 14.7 16.1 17.6 19.4 21.5
104.0 12.5 13.6 14.8 16.2 17.8 19.6 21.7
104.5 12.6 13.7 15.0 16.4 18.0 19.8 21.9
105.0 12.7 13.8 15.1 16.5 18.2 20.0 22.2
105.5 12.8 14.0 15.3 16.7 18.4 20.2 22.4
106.0 13.0 14.1 15.4 16.9 18.5 20.5 22.6
106.5 13.1 14.3 15.6 17.1 18.7 20.7 22.9
107.0 13.2 14.4 15.7 17.2 18.9 20.9 23.1
107.5 13.3 14.5 15.9 17.4 19.1 21.1 23.4
108.0 13.5 14.7 16.0 17.6 19.3 21.3 23.6
108.5 13.6 14.8 16.2 17.8 19.5 21.6 23.9
109.0 13.7 15.0 16.4 18.0 19.7 21.8 24.2
109.5 13.9 15.1 16.5 18.1 20.0 22.0 24.4
110.0 14.0 15.3 16.7 18.3 20.2 22.3 24.7

StandarBeratBadanmenurutTinggiBadan(BB/TB)
Anakperempuanumur24-60bulan
TinggiBadan(c BeratBadan(Kg)
m) -3 SD -2 SD -1 SD Median +1SD +2SD +3SD
65.0 5.6 6.1 6.6 7.2 7.9 8.7 9.7
65.5 5.7 6.2 6.7 7.4 8.1 8.9 9.8
66.0 5.8 6.3 6.8 7.5 8.2 9.0 10.0
66.5 5.8 6.4 6.9 7.6 8.3 9.1 10.1
67.0 5.9 6.4 7.0 7.7 8.4 9.3 10.2
67.5 6.0 6.5 7.1 7.8 8.5 9.4 10.4
68.0 6.1 6.6 7.2 7.9 8.7 9.5 10.5

66
68.5 6.2 6.7 7.3 8.0 8.8 9.7 10.7
69.0 6.3 6.8 7.4 8.1 8.9 9.8 10.8
69.5 6. 6.9 7.5 8.2 9.0 9.9 10.9
70.0 6.4 7.0 7.6 8.3 9.1 10.0 11.1
70.5 6.5 7.1 7.7 8.4 9.2 10.1 11.2
71.0 6.6 7.1 7.8 8.5 9.3 10.3 11.3
71.5 6.7 7.2 7.9 8.6 9.4 10.4 11.5
72.0 6.7 7.3 8.0 8.7 9.5 10.5 11.6
72.5 6.8 7.4 8.1 8.8 9.7 10.6 11.7
73.0 6.9 7.5 8.1 8.9 9.8 10.7 11.8
73.5 7.0 7.6 8.2 9.0 9.9 10.8 12.0
74.0 7.0 7.6 8.3 9.1 10.0 11.0 12.1
74.5 7.1 7.7 8.4 9.2 10.1 11.1 12.2
75.0 7.2 7.8 8.5 9.3 10.2 11.2 12.3
75.5 7.2 7.9 8.6 9.4 10.3 11.3 12.5
76.0 7.3 8.0 8.7 9.5 10.4 11.4 12.6
76.5 7.4 8.0 8.7 9.6 10.5 11.5 12.7
77.0 7.5 8.1 8.8 9.6 10.6 11.6 12.8
77.5 7.5 8.2 8.9 9.7 10.7 11.7 12.9
78.0 7.6 8.3 9.0 9.8 10.8 11.8 13.1
78.5 7.7 8.4 9.1 9.9 10.9 12.0 13.2
79.0 7.8 8.4 9.2 10.0 11.0 12.1 13.3
79.5 7.8 8.5 9.3 10.1 11.1 12.2 13.4
80.0 7.9 8.6 9.4 10.2 11.2 12.3 13.6
80.5 8.0 8.7 9.5 10.3 11.3 12.4 13.7
81.0 8.1 8.8 9.6 10.4 11.4 12.6 13.9
81.5 8.2 8.9 9.7 10.6 11.6 12.7 14.0
82.0 8.3 9.0 9.8 10.7 11.7 12.8 14.1
82.5 8.4 9.1 9.9 10.8 11.8 13.0 14.3

67
83.0 8.5 9.2 10.0 10.9 11.9 13.1 14.5
83.5 8.5 9.3 10.1 11.0 12.1 13.3 14.6
84.0 8.6 9.4 10.2 11.1 12.2 13.4 14.8
84.5 8.7 9.5 10.3 11.3 12.3 13.5 14.9
85.0 8.8 9.6 10.4 11.4 12.5 13.7 15.1
85.5 8.9 9.7 10.6 11.5 12.6 13.8 15.3
86.0 9.0 9.8 10.7 11.6 12.7 14.0 15.4
86.5 9.1 9.9 10.8 11.8 12.9 14.2 15.6
87.0 9.2 10.0 10.9 11.9 13.0 14.3 15.8
87.5 9.3 10.1 11.0 12.0 13.2 14.5 15.9
88.0 9.4 10.2 11.1 12.1 13.3 14.6 16.1
88.5 9.5 10.3 11.2 12.3 13.4 14.8 16.3
89.0 9.6 10.4 11.4 12.4 13.6 14.9 16.4
89.5 9.7 10.5 11.5 12.5 13.7 15.1 16.6
90.0 9.8 10.6 11.6 12.6 13.8 15.2 16.8
90.5 9.9 10.7 11.7 12.8 14.0 15.4 16.9
91.0 10.0 10.9 11.8 12.9 14.1 15.5 17.1
91.5 10.1 11.0 11.9 13.0 14.3 15.7 17.3
92.0 10.2 11.1 12.0 13.1 14.4 15.8 17.4
92.5 10.3 11.2 12.1 13.3 14.5 16.0 17.6
93.0 10.4 11.3 12.3 13.4 14.7 16.1 17.8
93.5 10.5 11.4 12.4 13.5 14.8 16.3 17.9
94.0 10.6 11.5 12.5 13.6 14.9 16.4 18.1
94.5 10.7 11.6 12.6 13.8 15.1 16.6 18.3
95.0 10.8 11.7 12.7 13.9 15.2 16.7 18.5
95.5 10.8 11.8 12.8 14.0 15.4 16.9 18.6
96.0 10.9 11.9 12.9 14.1 15.5 17.0 18.8
96.5 11.0 12.0 13.1 14.3 15.6 17.2 19.0
97.0 11.1 12.1 13.2 14.4 15.8 17.4 19.2

68
97.5 11.2 12.2 13.3 14.5 15.9 17.5 19.3
98.0 11.3 12.3 13.4 14.7 16.1 17.7 19.5
98.5 11.4 12.4 13.5 14.8 16.2 17.9 19.7
99.0 11.5 12.5 13.7 14.9 16.4 18.0 19.9
99.5 11.6 12.7 13.8 15.1 16.5 18.2 20.1
100.0 11.7 12.8 13.9 15.2 16.7 18.4 20.3
100.5 11.9 12.9 14.1 15.4 16.9 18.6 20.5
101.0 12.0 13.0 14.2 15.5 17.0 18.7 20.7
101.5 12.1 13.1 14.3 15.7 17.2 18.9 20.9
102.0 12.2 13.3 14.5 15.8 17.4 19.1 21.1
102.5 12.3 13.4 14.6 16.0 17.5 19.3 21.4
103.0 12.4 13.5 14.7 16.1 17.7 19.5 21.6
103.5 12.5 13.6 14.9 16.3 17.9 19.7 21.8
104.0 12.6 13.8 15.0 16.4 18.1 19.9 22.0
104.5 12.8 13.9 15.2 16.6 18.2 20.1 22.3
105.0 12.9 14.0 15.3 16.8 18.4 20.3 22.5
105.5 13.0 14.2 15.5 16.9 18.6 20.5 22.7
106.0 13.1 14.3 15.6 17.1 18.8 20.8 23.0
106.5 13.3 14.5 15.8 17.3 19.0 21.0 23.2
107.0 13.4 14.6 15.9 17.5 19.2 21.2 23.5
107.5 13.5 14.7 16.1 17.7 19.4 21.4 23.7
108.0 13.7 14.9 16.3 17.8 19.6 21.7 24.0
108.5 13.8 15.0 16.4 18.0 19.8 21.9 24.3
109.0 13.9 15.2 16.6 18.2 20.0 22.1 24.5
109.5 14.1 15.4 16.8 18.4 20.3 22.4 24.8
110.0 14.2 15.5 17.0 18.6 20.5 22.6 25.1
110.5 14.4 15.7 17.1 18.8 20.7 22.9 25.4
111.0 14.5 15.8 17.3 19.0 20.9 23.1 25.7
111.5 14.7 16.0 17.5 19.2 21.2 23.4 26.0

69
112.0 14.8 16.2 17.7 19.4 21.4 23.6 26.2
112.5 15.0 16.3 17.9 19.6 21.6 23.9 26.5
113.0 15.1 16.5 18.0 19.8 21.8 24.2 26.8
113.5 15.3 16.7 18.2 20.0 22.1 24.4 27.1
114.0 15.4 16.8 18.4 20.2 22.3 24.7 27.4
114.5 15.6 17.0 18.6 20.5 22.6 25.0 27.8
115.0 15.7 17.2 18.8 20.7 22.8 25.2 28.1
115.5 15.9 17.3 19.0 20.9 23.0 25.5 28.4
116.0 16.0 17.5 19.2 21.1 23.3 25.8 28.7
116.5 16.2 17.7 19.4 21.3 23.5 26.1 29.0
117.0 16.3 17.8 19.6 21.5 23.8 26.3 29.3
117.5 16.5 18.0 19.8 21.7 24.0 26.6 29.6
118.0 16.6 18.2 19.9 22.0 24.2 26.9 29.9
118.5 16.8 18.4 20.1 22.2 24.5 27.2 30.3
119.0 16.9 18.5 20.3 22.4 24.7 27.4 30.6
119.5 17.1 18.7 20.5 22.6 25.0 27.7 30.9
120.0 17.3 18.9 20.7 22.8 25.2 28.0 31.2

StandarPanjangBadanmenurutUmur(PB/U)AnakLaki-
LakiUmur0-24Bulan
PanjangBadan(cm)
Umur(bulan)
-3 SD -2 SD -1 SD Median +1SD +2SD +3SD
0 44.2 46.1 48.0 49.9 51.8 53.7 55.6
1 48.9 50.8 52.8 54.7 56.7 58.6 60.6
2 52.4 54.4 56.4 58.4 60.4 62.4 64.4
3 55.3 57.3 59.4 61.4 63.5 65.5 67.6
4 57.6 59.7 61.8 63.9 66.0 68.0 70.1
5 59.6 61.7 63.8 65.9 68.0 70.1 72.2
6 61.2 63.3 65.5 67.6 69.8 71.9 74.0

70
7 62.7 64.8 67.0 69.2 71.3 73.5 75.7
8 64.0 66.2 68.4 70.6 72.8 75.0 77.2
9 65.2 67.5 69.7 72.0 74.2 76.5 78.7
10 66.4 68.7 71.0 73.3 75.6 77.9 80.1
11 67.6 69.9 72.2 74.5 76.9 79.2 81.5
12 68.6 71.0 73.4 75.7 78.1 80.5 82.9
13 69.6 72.1 74.5 76.9 79.3 81.8 84.2
14 70.6 73.1 75.6 78.0 80.5 83.0 85.5
15 71.6 74.1 76.6 79.1 81.7 84.2 86.7
16 72.5 75.0 77.6 80.2 82.8 85.4 88.0
17 73.3 76.0 78.6 81.2 83.9 86.5 89.2
18 74.2 76.9 79.6 82.3 85.0 87.7 90.4
19 75.0 77.7 80.5 83.2 86.0 88.8 91.5
20 75.8 78.6 81.4 84.2 87.0 89.8 92.6
21 76.5 79.4 82.3 85.1 88.0 90.9 93.8
22 77.2 80.2 83.1 86.0 89.0 91.9 94.9
23 78.0 81.0 83.9 86.9 89.9 92.9 95.9
24* 78.7 81.7 84.8 87.8 90.9 93.9 97.0
Keterangan:*
Pengukuranpanjangbadandilakukandalamkeadaananaktelentang

StandarTinggiBadanmenurutUmur(TB/U)AnakLaki-
LakiUmur24-60Bulan
TinggiBadan(cm)
Umur(bulan)
-3 SD -2 SD -1 SD Median +1SD +2SD +3SD
24* 78.0 81.0 84.1 87.1 90.2 93.2 96.3
25 78.6 81.7 84.9 88.0 91.1 94.2 97.3
26 79.3 82.5 85.6 88.8 92.0 95.2 98.3
27 79.9 83.1 86.4 89.6 92.9 96.1 99.3
28 80.5 83.8 87.1 90.4 93.7 97.0 100.3

71
29 81.1 84.5 87.8 91.2 94.5 97.9 101.2
30 81.7 85.1 88.5 91.9 95.3 98.7 102.1
31 82.3 85.7 89.2 92.7 96.1 99.6 103.0
32 82.8 86.4 89.9 93.4 96.9 100.4 103.9
33 83.4 86.9 90.5 94.1 97.6 101.2 104.8
34 83.9 87.5 91.1 94.8 98.4 102.0 105.6
35 84.4 88.1 91.8 95.4 99.1 102.7 106.4
36 85.0 88.7 92.4 96.1 99.8 103.5 107.2
37 85.5 89.2 93.0 96.7 100.5 104.2 108.0
38 86.0 89.8 93.6 97.4 101.2 105.0 108.8
39 86.5 90.3 94.2 98.0 101.8 105.7 109.5
40 87.0 90.9 94.7 98.6 102.5 106.4 110.3
41 87.5 91.4 95.3 99.2 103.2 107.1 111.0
42 88.0 91.9 95.9 99.9 103.8 107.8 111.7
43 88.4 92.4 96.4 100.4 104.5 108.5 112.5
44 88.9 93.0 97.0 101.0 105.1 109.1 113.2
45 89.4 93.5 97.5 101.6 105.7 109.8 113.9
46 89.8 94.0 98.1 102.2 106.3 110.4 114.6
47 90.3 94.4 98.6 102.8 106.9 111.1 115.2
48 90.7 94.9 99.1 103.3 107.5 111.7 115.9
49 91.2 95.4 99.7 103.9 108.1 112.4 116.6
50 91.6 95.9 100.2 104.4 108.7 113.0 117.3
51 92.1 96.4 100.7 105.0 109.3 113.6 117.9
52 92.5 96.9 101.2 105.6 109.9 114.2 118.6
53 93.0 97.4 101.7 106.1 110.5 114.9 119.2
54 93.4 97.8 102.3 106.7 111.1 115.5 119.9
55 93.9 98.3 102.8 107.2 111.7 116.1 120.6
56 94.3 98.8 103.3 107.8 112.3 116.7 121.2
57 94.7 99.3 103.8 108.3 112.8 117.4 121.9

72
58 95.2 99.7 104.3 108.9 113.4 118.0 122.6
59 95.6 100.2 104.8 109.4 114.0 118.6 123.2
60 96.1 100.7 105.3 110.0 114.6 119.2 123.9
Keterangan:*PengukuranTBdilakukandalamkeadaananakberdiri

StandarPanjangBadanmenurutUmur(PB/
U)AnakPerempuanUmur0-24Bulan
PanjangBadan(cm)
Umur(bulan)
-3 SD -2 SD -1 SD Median +1SD +2SD +3SD
0 43.6 45.4 47.3 49.1 51.0 52.9 54.7
1 47.8 49.8 51.7 53.7 55.6 57.6 59.5
2 51.0 53.0 55.0 57.1 59.1 61.1 63.2
3 53.5 55.6 57.7 59.8 61.9 64.0 66.1
4 55.6 57.8 59.9 62.1 64.3 66.4 68.6
5 57.4 59.6 61.8 64.0 66.2 68.5 70.7
6 58.9 61.2 63.5 65.7 68.0 70.3 72.5
7 60.3 62.7 65.0 67.3 69.6 71.9 74.2
8 61.7 64.0 66.4 68.7 71.1 73.5 75.8
9 62.9 65.3 67.7 70.1 72.6 75.0 77.4
10 64.1 66.5 69.0 71.5 73.9 76.4 78.9
11 65.2 67.7 70.3 72.8 75.3 77.8 80.3
12 66.3 68.9 71.4 74.0 76.6 79.2 81.7
13 67.3 70.0 72.6 75.2 77.8 80.5 83.1
14 68.3 71.0 73.7 76.4 79.1 81.7 84.4
15 69.3 72.0 74.8 77.5 80.2 83.0 85.7
16 70.2 73.0 75.8 78.6 81.4 84.2 87.0
17 71.1 74.0 76.8 79.7 82.5 85.4 88.2
18 72.0 74.9 77.8 80.7 83.6 86.5 89.4
19 72.8 75.8 78.8 81.7 84.7 87.6 90.6

73
20 73.7 76.7 79.7 82.7 85.7 88.7 91.7
21 74.5 77.5 80.6 83.7 86.7 89.8 92.9
22 75.2 78.4 81.5 84.6 87.7 90.8 94.0
23 76.0 79.2 82.3 85.5 88.7 91.9 95.0
24* 76.7 80.0 83.2 86.4 89.6 92.9 96.1
Keterangan:*PengukuranPBdilakukandalamkeadaananaktelentan
g
StandarTinggiBadanmenurutUmur(TB/
U)AnakperempuanUmur24-60Bulan
TinggiBadan(cm)
Umur(bulan)
-3 SD -2 SD -1 SD Median +1SD +2SD +3SD
24* 76.0 79.3 82.5 85.7 88.9 92.2 95.4
25 76.8 80.0 83.3 86.6 89.9 93.1 96.4
26 77.5 80.8 84.1 87.4 90.8 94.1 97.4
27 78.1 81.5 84.9 88.3 91.7 95.0 98.4
28 78.8 82.2 85.7 89.1 92.5 96.0 99.4
29 79.5 82.9 86.4 89.9 93.4 96.9 100.3
30 80.1 83.6 87.1 90.7 94.2 97.7 101.3
31 80.7 84.3 87.9 91.4 95.0 98.6 102.2
32 81.3 84.9 88.6 92.2 95.8 99.4 103.1
33 81.9 85.6 89.3 92.9 96.6 100.3 103.9
34 82.5 86.2 89.9 93.6 97.4 101.1 104.8
35 83.1 86.8 90.6 94.4 98.1 101.9 105.6
36 83.6 87.4 91.2 95.1 98.9 102.7 106.5
37 84.2 88.0 91.9 95.7 99.6 103.4 107.3
38 84.7 88.6 92.5 96.4 100.3 104.2 108.1
39 85.3 89.2 93.1 97.1 101.0 105.0 108.9
40 85.8 89.8 93.8 97.7 101.7 105.7 109.7
41 86.3 90.4 94.4 98.4 102.4 106.4 110.5
42 86.8 90.9 95.0 99.0 103.1 107.2 111.2

74
43 87.4 91.5 95.6 99.7 103.8 107.9 112.0

TinggiBadan(cm)
Umur(bulan)
-3 SD -2 SD -1 SD Median +1SD +2SD +3SD
44 87.9 92.0 96.2 100.3 104.5 108.6 112.7
45 88.4 92.5 96.7 100.9 105.1 109.3 113.5
46 88.9 93.1 97.3 101.5 105.8 110.0 114.2
47 89.3 93.6 97.9 102.1 106.4 110.7 114.9
48 89.8 94.1 98.4 102.7 107.0 111.3 115.7
49 90.3 94.6 99.0 103.3 107.7 112.0 116.4
50 90.7 95.1 99.5 103.9 108.3 112.7 117.1
51 91.2 95.6 100.1 104.5 108.9 113.3 117.7
52 91.7 96.1 100.6 105.0 109.5 114.0 118.4
53 92.1 96.6 101.1 105.6 110.1 114.6 119.1
54 92.6 97.1 101.6 106.2 110.7 115.2 119.8
55 93.0 97.6 102.2 106.7 111.3 115.9 120.4
56 93.4 98.1 102.7 107.3 111.9 116.5 121.1
57 93.9 98.5 103.2 107.8 112.5 117.1 121.8
58 94.3 99.0 103.7 108.4 113.0 117.7 122.4
59 94.7 99.5 104.2 108.9 113.6 118.3 123.1
60 95.2 99.9 104.7 109.4 114.2 118.9 123.7
Keterangan:*PengukuranTBdilakukandalamkeadaananakberdiri

75
Lampiran 5. Dokumentasi Penelitian
DOKUMENTASI PENELITIAN
(Pengukuran TB/PB dan BB)
Hari/tanggal : Rabu, 25 januari 2023
Lokasi : Rumah Responden

76
Hari/Tanggal : Senin, 6 Februari 2023

Lokasi : Pos Posyandu

77

Anda mungkin juga menyukai