NUNUNG NURSASIH
2011727056
Nunung Nursasih
ABSTRAK
Tindakan suctioning merupakan tindakan yang sering dilakukan oleh perawat. Untuk
menghindari komplikasi dari tindakan suctioning perawat harus melakukan tindakan
suctioning sesuai prosedur tindakan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan
perawat dalam endotracheal suctioning diantaranya pengetahuan, motivasi dan
supervisi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan
dengan kepatuhan perawat dalam Endotracheal Suctioning sesuai SOP di Ruang
ICCU/ICU RS Husada Jakarta. Desain penelitian menggunakan Cross Sectional
(Potonglintang), uji statistik Chi-square menggunakan total sampling. Populasi
dalam penelitian ini adalah perawat ICCU dan ICU sebanyak 32 orang. Pengambilan
data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Hasil
Penelitian ini adalah ada hubungan antara faktor pengetahuan dengan kepatuhan
perawat dalam endotracheal suctioning sesuai SOP, p Value = 0,01 dan Odd
Rasio11,917. Ada hubungan antara motivasi dengan kepatuhan perawat dalam
endotracheal suctioning sesuai SOP, p Value = 0,04 dan Odd Rasio 9,333.Ada
hubungan antara supervisi dengan kepatuhan perawat dalam endotracheal suctioning
sesuai SOP, p Value = 0,04 dan Odd Rasio 6,300.Saran yang diberikan : agar
perawat meningkatkan pengetahuan tentang perawatan terhadap pasien yang
memerlukan tindakan suctioning.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan metodologi riset dengan judul
suctioning sesuai SOP di Ruang ICCU/ICU RS Husada Jakarta tahun 2012”. Penelitian
ini disusun sebagai salah satu syarat bagi penulis untuk memenuhi tugas akhir semester
Jakarta.
Penyusunan penelitian ini telah banyak mendapat bantuan , bimbingan, dan dukungan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
penelitian dan ketua Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan
3. Dr Tedhy Djaya Ateng SpPD, selaku Direktur Utama RS Husada Jakarta beserta
i
6. Seluruh keluarga besarku tercinta ( Papa, mama , suamiku Farhad, putriku Salsa, dan
putraku Rian) yang telah memberikan dukungan semangat serta doa dan semua
untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik membangun agar dapat lebih baik
Akhir kata penulis berharap agar penelitian ini dapat bermanfaat bagi pengembangan
ilmu pengetahuan, terkhusus ilmu keperawatan, dan bagi mahasiswa Program Studi
Jakarta.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
JUDUL PENELITIAN
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK
BAB I PENDAHULUAN
iii
d. Kriteria Infeksi berasal dari Rumah Sakit ............................. 10
1. Kepatuhan ..............................................................................16
2. Definisi Perilaku.....................................................................17
1. Pengertian ............................................................................. 24
2. Tujuan .................................................................................. 25
3. Komplikasi ........................................................................... 25
OPERASIONAL
B. Hipotesis ............................................................................................... 34
iv
C. Definisi Operasional ........................................................................... 34
1. Populasi.......................................................................................... 36
2. Sampel ........................................................................................... 37
B. Analisa Bivariat................................................................................... 48
BAB VI PEMBAHASAN
v
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .............................................................................. 55
B. Saran ....................................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran – Lampiran
vi
DAFTAR TABEL
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan
Infections (HAIs).Oleh karena itu rumah sakit dituntut dapat memberikan pelayanan
(PERDALIN,2009).
Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat pasien dari rumah sakit saat pasien
menjalani proses asuhan keperawatan. yang terjadi pada pasien yang dirawat
selama 72 jam dan pasien tersebut tidak menunjukan tanda dan gejala infeksi pada
pasien selama dirawat maupun sesudah dirawat yang dapat terjadi karena intervensi
1
2
penularan. Apabila satu mata rantai dihilangkan atau rusak, maka infeksi dapat
dicegah atau dihentikan. Hal ini merupakan cara yang paling mudah untuk
Angka infeksi nosokomial saluran pernapasan terus meningkat ,di negara negara
dengan dengan income tinggi mencapai 7,9%. Di Negara dengan income rendah
Husada)
perawat rumah sakit dan sarana kesehatan lainnya,kemampuan dalam hal mencegah
transmisi infeksi di rumah sakit dan upaya pencegahan infeksi adalah tingkatan
bermutu, dan salah satu strategi adalah dengan cara meningkatkan kemampuan
suctioning.( PERDALIN,2011 )
Suctioning adalah suatu aspirasi mekanik terhadap oral dan pulmonary secret yang
bertujuan untuk menjaga kepatenan jalan napas .Suctioning dibagi menjadi 3 type
3
lakukan dengan tidak tepat dan dapat menimbulkan komplikasi yang mengancam
pada airway, dan tube tercabut). ( Critical Care Secret,2007 ). Terkait hal
tersebut,berdasarkan laporan tahunan Ruang ICCU pada periode tahun 2009 dari
didapatkan pemeriksaan positip MRSE (0.02 % ),E Colli (0,02 % ),.dan pada tahun
2011 dari 137 pemeriksaan sputuk kultur & MO resistensi di dapatkan pemeriksaan
rutinitas kerja serta kurangnya motivasi perawat untuk melaksanakan SOP dengan
4
benar dan budaya cuci tangan yang masih perlu di tingkatkan .Adapun dampak dari
Oxfort oleh Sean dan Tom (2008) , ditemukan bahwa tidak semua perawat yang
dengan benar dan tepat. Penelitian lain di lakukan di ICU RS di Jogjakarta (2009),
dengan benar dan tepat.( Jurnal kesehatan vol 12, no2 Januari 2009).Penelitian
Menurut Sackett dalam niven (2008) , kepatuhan adalah sejauh mana perilaku
sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh pofesional kesehatan. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (2008), patuh adalah suka menurut perintah, taat pada
2010 ).Kepatuhan disini adalah ketaatan dalam pelaksanaan prosedur tetap yang
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka penulis ingin meniliti “
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Tahun 2012.
D. Manfaat Penelitian
Diharapkan dapat dijadikan bahan masukan, bahan referensi atau sumber data
maupun medis.
penelitian selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
terjadi atau di dapat di rumah sakit dan merupakan infeksi yang sangat
tetapi tanpa disertai adanya respon imun atau gejala klinik. . Pasien atau
7
8
adanya agen infeksi ( organisme ) yang disertai adanya respon imun dan
tertentu yang dapat berpindah dari satu orang ke orang lain, baik secara
yang bersifat sistemik. Kriteria SIRS bila ditemukan 2 atau lebih dari
keadaan berikut : hipertermi atau hipotermi atau suhu tubuh yang tidak
atau leukopenia atau pada hitung jenis leukosit jumlah sel muda ( batang)
lebih dari 10 %. SIRS dapat disebabkan karena infeksi atau non infeksi
c. Rantai penularan
infeksi. Pada manusia, agen infeksi dapat dapat berupa bakteri, virus, jamur
dan parasit.
9
berkembang biak dan siap ditularkan kepada orang. Reservoir yang paling
bahan organik lainnya. Pada orang sehat, permukaan kulit, selaput lendir,
saluran napas atas, usus dan vagina merupakan reservoir yang umum. Pintu
tempat di mana agen infeksi memasuki penjamu. Pintu masuk bisa melalui
Pejamu ( host ) adalah orang yang tidak memiliki daya tahan tubuh yang
cukup untuk melawan agen infeksi serta mencegah terjadinya infeksi atau
gizi, status imunisasi, penyakit kronis, luka bakar yang luas, trauma atau
mungkin berpengaruh adalah jenis kelamin, ras atau etnis tertentu, satus
Saat mulai di rawat tidak di dapatkan tanda klinik infeksi dan tidak
kurangnya 72 jam sejak mulai di rawat. Infeksi terjadi pada pasien dengan
terjadi setelah pasien pulang dan dapat dibuktikan berasal dari rumah sakit.
Dapat terjadi secara kontak langsung dan tidak langsung dan droplet.
dan dapat menyebabkan penyakit pada lebih dari satu penjamu, seperti
darah, sputum.
kecil sehingga dapat mengenai penjamu dalam jarak yang cukup jauh
terdapat dalam sel-sel kulit yang terlepas akan membentuk debu yang
dapat menyebar.
Yang termasuk dalam resiko : Umur : neonatus dan lansia lebih rentan.
(VAP ),kanula vena dan arteri ; menimbulkan luka infus. Implantasi benda
antimikroba.
sterilisasi ). Memutus rantai penularan : hal ini merupakan cara yang paling
jam atau lebih pasien masuk Rumah Sakit, tanpa dilakukan intubasi dan
sebelumnya tidak menderita infeksi saluran napas bawah atau tidak dalam
jam atau lebih setelah tindakan intubasi dan pemakaian ventilasi mekanik.
( PERDICI,2009 )
sensitip antibiotik.
), resisten antibiotik.
prosedur.
3) Diagnosa VAP
4) Pencegahan VAP
yang tidak perlu pada sirkuit ventilator, pemakaian heat and moisture
hand hygiene.
2. Konsep Kepatuhan
a. Kepatuhan
identifikasi adalah sementara dan kembali tidak patuh lagi bila sudah
tindakan tersebut.
b. Definisi Perilaku
perbuatan suatu organisme yang dapat diamati dan dapat dipelajari. Perlaku
faktor pemudah.
a) Pengetahuan
( Notoadmodjo, 2010 ).
benar.
atau objek.
a) Fasilitas
(Depkes,2000).
dari kelompoknya.
berikut ( Notoadmodjo,2010)
1) Faktor Intrinsik/internal
motivasi.
21
a) Masa kerja
yang luas dan pengalaman yang lebih baik. Teori dari Max Weber
berdasarkan pengalamannya.
b) Pendidikan
rendah sangat sulit menerima sesuatu yang baru. Hal ini secara
c) Motivasi
Motif atau motivasi berasal dari bahasa latin movere yang berarti
Pengawasan, gaji.
benar
23
a. Pengertian
yang bertujuan untuk menjaga kepatenan jalan napas ( Mary Jo Graf ,2007)
b. Tujuan
c. Komplikasi
dapat terjadi aspirasi apabila terjadi muntah atau kondisi cuff ETT tidak
napas, lakukan thorax foto untuk memastikan posisi ETT, cek tekanan
balon ETT setiap 8-12 jam, potong ujung ETT bila terlalu panjang untuk
kontaminasi dan infeksi, gunakan mayo tube bila perlu untuk mencegah
orang memegang ETT dan 1 orang melakukan penahanan agar ETT tidak
pada sudut bibir kanan atau kiri.. Jika akan melakukan reposisi ETT,
oropharing dan bagian atas balon ETT. Head of bed 30 derajat atau lebih
mmHg, untuk mencegah aspirasi sekret saluran napas atas ke saluran napas
bawah serta mencegah infeksi, tekanan balon ETT yang terlalu tinggi dapat
suctioning.
Pindahkan selang ETT ke sisi mulut berlawanan setiap 8 jam atau sesuai
setiap saat karena klien tidak dapat memanggil bantuan saat terjadi keadaan
darurat. Pilih kateter suction dengan ukuran sesuai ( ½ dari diameter ETT
e. Prosedur Tindakan
1) Fase Orientasi
steril, water steril atau normal saline, ambubag set yang tersambung
melindungi dari dahak yang tercecer atau basah. Cuci tangan, gunakan
sarung tangan steril untuk tangan yang dominan dan sarung tangan
steril, dan tempatkan di samping meja tempat tidur. Isi dengan sekitar
100 ml larutan normal saline atau air steril. Bilas dan lumasi selang
28
kateter dengan air steril, gunakan tangan yang dominan letakan ujung
kateter dalam cairan steril. Gunakan ibu jari tangan yang tidak
dominan tutup kontrol penghisap dengan ibu jari dan isap sejumlah
Gunakan tangan yang tidak dominan alirkan oksigen 10-15 l/m. Tekan
Lepaskan alat resusitasi dan letakan alat di tempat tidur atau di atas
melakukan penghisapan.
hyperventilasikan pasien.
steril dan lepaskan sarung tangan hingga sarung tangan bagian dalam
29
3) Fase Terminasi
B. Penelitian Terkait
Sejauh ini peneliti belum menemukan penelitian yang terkait dengan faktor-faktor
benar dan tepat. 65% perawat melakukan melakukan suctioning dengan tepat
dan benar.
30
2. Marzie Kargar, zahra Hadian Shirazi, ( 2008 ) dengan judul : The effects of ETT
suctioning ETT.
4. Andreas Budi.K, Sri setyarini, Syahirul Alim ( 2009) dengan judul gambaran
perawat yang taat melakukan perawatan jalan napas suctioning 44%, yang taat
C. Kerangka Teori
Kepatuhan adalah sejauh mana perilaku sesuai dengan ketentuan yang diberikan
Menurut Notoadmodjo, (2010) bahwa perilaku terbentuk dalam diri seseorang dari
yang bersifat bawaan, misalnya: usia, tingkat pengetahuan, jenis kelamin, lama
Merupakan faktor faktor dari luar diri seseorang tersebut : Faktor eksternal,
yakni lingkungan, baik lingkungan fisik, sosial, budaya ekonomi dan politik
32
Kerangka Teori
Faktor Predisposisi
- Umur
- Jenis kelamin
- Pendidikan
- Pekerjaan
- Kepercayaan
- Pengetahuan
- Sikap
- Keyakinan
- Pengetahuan
Menurut Notoadmodjo
Faktor Intrinsik
- Pengetahuan
- Masa Kerja
- Pendidikan
- Usia
- jenis Kelamin
- Motivasi
Faktor Ektrinsik
- Lingkungan
- lingkungan
BAB III
A. Kerangka Konsep
tentukan ( Nursalam 2008). Kerangka konsep dalam penelitian ini sebagai berkut :
Pengetahuan
Supervisi
Karakteristik Perawat :
Umur, jenis kelamin, tingkat
pendidikan, lama bekerja
Keterangan :
33
34
B. Hipotesis
Tahun 2012.
C. Definisi Operasional
dan mengukur suatu variable, sehingga definisi operasional ini dirumuskan untuk
suctioning
- Komplikasi dan
tujuan suctioning
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode non
data variable independent dan dependent hanya satu kali pada satu saat. (
Penelitian dilakukan di Ruang ICCU dan ICU Rumah Sakit Husada pada minggu ke
1. Populasi
kesimpulannya.( Sugiono,2010 ).
endotracheal suctioning
36
37
Yaitu tehnik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai
Husada
D. Etika Penelitian
kepada Direktur Rumah Sakit Husada dan pihak-pihak yang terkait . Selanjutnya
penelitian serta meminta dengan baik kesediaan untuk menjadi responden tanpa ada
unsur paksaan dan berjanji akan menjaga kerahasiaan identitas perawat dari
Prinsip menghargai hak asasi manusia ( respect for human dignity) meliputi :
hak unuk terlibat atau tidak terlibat dalam penelitian (right toself
38
mereka bersedia untuk menjadi responden atau tidak, tanpa ada sangsi apapun.
mendapat perlakuan yang adil baik sebelum, selama, dan setelah berpartisipasi
to privacy ), yaitu perawat mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang di
berikan harus di rahasiakan, untuk itu perlu adanya tanpa nama ( anonymity)
Alat pengumpul data berupa kuesioner yang di buat oleh peneliti dengan mengacu
pernyataan dalam bentuk kuesioner. Perawat diminta untuk membaca dengan teliti
sesuai menurut perawat. Pernyataan dimulai dengan identitas perawat berisi data
1. Data Demografi perawat yang terdiri dari usia, jeniskelamin, lama bekerja dan
pendidikan.
yang benar. Untuk pernyataan motivasi terdiri dari 6 butir pernyataan dalam
bentuk Skala Likert : Sangat Setuju, Setuju, Tidak setuju, Kurang setuju.
Untuk pernyataan supervisi terdiri dari 4 butir pernyataan dalam bentuk Skala
pernyataan dengan Ya dan Tidak: , dengan konsep yang mengacu pada standar
ruangan.
1. Uji Validitas
nilai r tabel : df = N-2, dan menentukan nilai r hasil dilihat pada kolom “
nilai r hasil dengan nilai r tabel.Ketentuan : bila r hasil > r tabel maka
pernyataan tersebut valid. Uji validitas instrument kuesioner pada penelitian ini
2. UJi Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur
dapat dipercaya dan diandalkan .Hal ini menunjukan sejauh mana suatu hasil
pengukuran tetap konsisten atau tetap absah bila di lakukan pengukuran dua
kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang
sama(Notoatmodjo,S.,2010).
Membandingkan nilai r hasil dengan nilai r tabel. Dalam uji reliabilitas sebagai
selesai.
41
sekitar 2-3 jam. Waktu memulai observasi sangat bervariasi tergantung dari
H. Pengolahan Data
Data yang terkumpul diolah dan diproses melalui tahapan sebagai berikut :
1. Editing data/memeriksa
Data yang sudah diedit diberi identitas sesuai dengan pertanyaan dan di
3. Cleaning/pembersihan data
Pembersihan data dilihat apakah variable data sudah benar atau belum.
Jawaban yang sudah diberi kode atau kategori kemudian dimasukan ke dalam
5. Tabulating
skornya.
I. Analisa Data
Agar lebih bermakna data yang telah diberi skor di analisa dengan uji statistik, di
lakukan dengan dua tahap analisa, yaitu analisa univariat dan analisa bivariat.
1. Analisa Univariat
2. Analisa Bivariat
hubungan yang signifikan antara kedua variable tersebut, yaitu dengan melihat
nilai p. Bila diperoleh nilai p < 0,05 maka hasil perhitungan bermakna, yang
Sebaliknya bila nilai p > 0,05 maka hasil perhitungan tidak bermakna atau tidak
43
Σ (0 – E)²
X² = ------------------
E
Keterangan :
HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang disajikan berdasarkan
analisis secara univariat dan bivariat. Analisa univariat dengan membuat distribusi
A. Analisa Univariat
variabel penelitian yang terdiri dari data demografi perawat seperti usia, jenis
kelamin, pendidikan, lama kerja, sesuai dengan variable penelitian. Pada penelitian
ini jumlah perawat di ruang ICCU/ICU RS. Husada Jakarta adalah 32 orang dan
44
45
Tabel 5.1
Distribusi Perawat Berdasarkan Data Demografi ( Usia, Jenis Kelamin,
Pendidikan, lama kerja)Perawat Di Ruang ICCU/ICU Rumah Sakit Husada
Jakarta Tahun 2012
a. Usia
(85 %). Hal ini menunjukkan bahwa usia perawat yang terbanyak adalah
usia ≥ 30 tahun.
b. Jenis Kelamin
c. Pendidikan
D3 Keperawatan.
d. Lama kerja
Tabel 5.2
Distribusi Data VariabelPenelitianDi Ruang ICCU/ICU Rumah Sakit
Husada Jakarta Tahun 2012
a. Pengetahuan
b. Motivasi
rendah.
c. Supervisi
B. Analisa Bivariat
Pada analisa ini peneliti ingin mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan
Rumah Sakit Husada Jakarta. Analisa Bivariat ini menjelaskan secara statistik
hubungan antara dua variable independent dengan dependent, kedua variable ini
bersifat kategorik, maka uji statistik yang di gunakan adalah uji Chi Square dengan
Tabel 5.3
Distribusi Perawat Berdasarkan Pengetahuan Berhubungan Dengan
kepatuhan Perawat Dalam Endotracheal Suctioning Sesuai SOP di Ruang
ICCU/ICU RS Husada JakartaTahun 2012
suctioning diperoleh data bahwa perawat yang memiliki pengetahuan kurang baik
dan tidak patuh sebanyak 13 ( 86,7 % ), yang memiliki pengetahuan kurang baik
baik dan tidak patuh sebanyak 6 ( 35,3 % ),yang memiliki pengetahuan baik dan
patuh sebanyak 11 ( 64,7 % ).Hasil uji statistik diperoleh nilai p Value = 0,01,
49
secara statistik karena P value < α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa ada
Dari hasil OR = 11,917 artinya perawat yang memiliki pengetahuan kurang baik
mempunyai peluang sebesar 11,917 kali untuk tidak patuh dalam endotracheal
baik .
Tabel 5.4
Distribusi Perawat Berdasarkan Motivasi Berhubungan Dengan kepatuhan
Perawat Dalam Endotracheal Suctioning Sesuai SOP di Ruang ICCU/ICU
RS Husada Jakarta Tahun 2012
suctioning sesuai SOP diperoleh data bahwa perawat dengan motivasi rendah dan
tidak patuh sebanyak 14 ( 82,4 % ), perawat dengan motivasi rendah dan patuh
sebanyak 3 ( 17,6 % ). Sedangkan perawat dengan motivasi tinggi dan tidak patuh
sebanyak 5 ( 33,3 % ), motivasi tinggi dan patuh sebanyak 10 (66,7 % ).. Hasil uji
statistik diperoleh nilai P Value = 0,014 secara statistik karena P value < α (0,05),
maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara motivasi dengan kepatuhan
Dari hasil OR = 9,333 artinya perawat dengan motivasi rendah mempunyai peluang
sebesar 9,333 kali untuk tidak patuh dalam perawatan endotracheal suctioning
Tabel 5.5
Distribusi Perawat Berdasarkan Supervisi Berhubungan Dengan kepatuhan
Perawat Dalam Endotracheal Suctioning sesuai SOP di Ruang ICCU/ICU
RS Husada Jakarta Tahun 2012
suctioning sesuai SOP diperoleh data bahwa perawat yang jarang di supervisi dan
yang sering di supervisi dan tidak patuh sebanyak 5 ( 35,7 % ) , yang patuh
sebanyak 9 ( 64,3 % ) ETT,. Hasil uji statistik diperoleh nilai P Value = 0,04 secara
statistik karena P value < α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
SOP
peluang sebesar 6,300 kali untuk tidak patuh dalam perawatan endotracheal
PEMBAHASAN
Husada Jakarta. Adapun pembahasannya meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan dan
masa kerja perawat, serta hubungan faktor pengetahuan, motivasi dan supervisi
A. Keterbatasan Penelitian
keseluruhan .
3. Penelitian hanya di lakukan di Ruang ICCU dan Ruang ICU, sehingga belum
variabel diamati secara bersamaan dan hanya dilakukan uji Chi Square,
51
52
ICU/ICU RS Husada
Hasil uji statistik di dapatkan p Value = 0,01, secara statistic p Value < α ( 0,05
Hal ini sesuai dengan pendapat Notoadmodjo (2007) , bahwa perilaku yang
Sebaliknya apabila perilaku itu tidak di dasari oleh pengetahuan maka tidak
cenderung untuk lebih patuh dan lebih dapat menerima hal-hal baru.
Dan hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sri
lendir/suction.
53
Hal ini sependapat juga dengan penelitian yang di lakukan oleh Marzie Kargar,
Hasil uji satatistik diperoleh nilai p Value = 0,014, secara statistik karena p
Value < α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan faktor
Hal ini sesuai dengan pendapat Notoadmodjo (2010 ) bahwa apabila individu
tinggi/ baik maka kinerja individu semakin baik / semakin patuh dan benar.
Hasil uji satatistik diperoleh nilai p Value = 0,04, secara statistik karena p
Value < α (0,05) ,maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan faktor
SOP
BAB VII
A. Kesimpulan
1. Univariat
2. Bivariat
dan OR = 11,917
dan OR = 9,333
55
56
dan OR = 6,300
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka peneliti ingin memberikan saran
sebagai berikut :
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan atau sumber dalam
Bagi peneliti yang akan melakukan penelitian sejenis di masa yang akan datang,
kiranya dapat menggali faktor-faktor terkait yang belum di teliti oleh peneliti.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat A. A., (2008). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Edisi II.
Jakarta: Salemba Medika
Johnson J. Y., (2008). Handbook for Brunner & Suddartha’s : textbook of medical-
surgical nursing. (7th edition). Philadelphia: Lippincott & Wilkins
Kozier & Erb. ( 2009). Buku Ajar Praktek Keperawatan Klinis. Edisi V. Jakarta : EGC
Louise Rose & Leanne Redl. ( 2008). Survey of Cuff Management Practices in Intensive
Care. Diambil tanggal 6 Desember 2012 dari http ://www.ajconline.org
Pusat Bahasa. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. ( Edisi IV ). Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama
Kpd Yth,
Calon Responden
Di Tempat
Dengan hormat,
Adalah Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan dan
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta. Yang akan melakukan penelitian
dengan judul “ Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan perawat dalam
endotracheal suctioning sesuai SOP di Ruang ICCU/ICU RS Husada Jakarta Tahun
2012 “. Bersama ini saya mohon Bapak/Ibu untuk kesediaannya menjadi responden dan
menandatangani lembar persetujuan , serta menjawab seluruh pertanyaan dalam lembar
kuesioner sesuai dengan petunjuk yang ada. Saya selaku peneliti akan merahasiakan
adentitas dan jawaban saudara untuk menjadi responden dalam penelitian yang saya
lakukan.
Peneliti
Nunung Nursasih
Lampiran II
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia ikut berpartisipasi dalam
ICCU/ICU RS Husada “. Saya mengerti bahwa data mengenai penelitian ini akan di
rahasiakan oleh peneliti dan hanya akan di gunakan untuk kepentingan penelitian .
Saya telah diberikan penjelasan tentang penelitian ini dan saya mengetahui bahwa
informasi yang saya berikan ini sangat besar manfaatnya bagi perkembangan
Dengan ini saya sukarela dan tidak ada unsur paksaan dari siapapun menyatakan
(……………………….)
Lampiran III
LEMBAR KUESIONER
Tangal pengisian :
PETUNJUK PENGISIAN :
4. Bila ingin mengganti jawaban , berilah tanda dua garis sejajar (=) pada jawaban
5. Bila ada pertanyaan yang belum jelas, dapat langsung di tanyakan pada peneliti
6. Periksalah kembali atas jawaban yang dipilih dan lengkapi yang belum terisi.
A. DATA DEMOGRAFI
1. Umur
1. ( ) 20-30 tahun
2. ( ) > 30 tahun
2. Jenis Kelamin
1. ( ) Laki-laki
2. ( ) Perempuan
3. Pendidikan
1. ( ) SPK
2. ( ) D3 Keperawatan
3. ( ) S1 Keperawatan
4. ( ) S2 Keperawatan
4. Lama bekerja
1. ( )<5 tahun
2. ( ) ≥5 tahun
B. PENGETAHUAN
Berikan tanda ( √ ) pada kolom yang tersedia sesuai pilihan jawaban saudara
a. Tehnik aseptik
b. Tehnil antiseptik
b. Ventilator
c. O2 NRM
a. 1-5 detik
b. 1-10 detik
c. 5-15 detik
d. 5-20 detik
5. Tekanan pada balon ETT harus dicek, tekanan yang di sarankan adalah :
a. 15-20 mmHg
b. 20-25 mmHg
c. 25-30 mmHg
d. 30-35 mmHg
a. Semi Fowler
b. Supine
c. Miring ke kanan
d. Miring ke kiri
7. Komplikasi yang dapat timbul akibat tindakan suctioning adalah:
a. Peningkatan TIK
b. Hypoxia
C. Motivasi
Isi sesuai dengan pendapat saudara, beri tanda ( √ ) pada pilihan yang paling
Ket :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
KS = Kurang Setuju
TS = Tidak Setuju
No Pernyataan SS S KS TS
Saya tidak melakukan tindakan suctioning
9 sesuai SOP karena penghargaan terhadap
hal tersebut masih kurang.
10 Saya tidak melakukan suctioning sesuai
SOP karena kondisi ruangan sedang sibuk
11 Saya melakukan tindakan suctioning sesuai
SOP karena saya ingin berprestasi
12 Aktifitas kerja yang tinggi berpengaruh
terhadap tindakan suctioning sesuai SOP
13 Saya melakukan suctioning sesuai SOP
karena saya takut mendapat teguran
14 Saya melakukan suctioning berdasarkan
rutinitas kerja yang ada.
D. Supervisi
Isi sesuai dengan pendapat saudara, beri tanda ( √ ) pada pilihan yang
Kadang- Tidak
No Pernyataan Selalu Sering
kadang pernah
15 Apakah saudara mendapatkan
pelatihan/penyegaran
mengenai cara suctioning yang
benar
16 Saya melakukan tindakan
sesuai Sop bila di diingatkan
dan diawasi
17 Saya mendapat pengarahan
untuk melakukan tindakan
suctioning sesuai SOP
18 Saya mendapat dukungan
penuh untuk melakukan
tindakan suctioning sesuai SOP
Lampiran IV
Agama : Islam
Jakarta Utara
No Telp : 085264891971
Pendidikan