SKRIPSI
Oleh :
i
PROPOSAL PENELITIAN
SKRIPSI
Oleh :
ii
iii
iv
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat taufik, dan
Proposal ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
pada Program Studi Ilmu Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan "Hutama
Dapat terselesaikannya proposal ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.
Oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan terima kasih
kepada :
1. Bapak H.Sukanto, S.Pd, S.Kep.Ners, M.Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
2. Ibu Dr. Farida, SKM, M.Kep selaku ketua prodi S1 Keperawatan Sekolah
3. Ibu Dwi sixteen E.P, S.kep,Ners, M.Kep selaku dosen Pembimbing I yang telah
vi
5. Bapak/Ibu Dosen beserta staf/karyawan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
“Hutama Abdi Husada” Tulungagung yang tidak bisa peneliti sebutkan satu
pendidikan.
6. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan dan dorongan baik material
8. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu, yang telah
kekurangan, untuk itu peneliti sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang
peneliti khususnya, dan bagi para pembaca serta dapat dijadikan dasar dalam
Tulungagung,
Peneliti
vii
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 4
C. Tujuan ................................................................................................... 5
1. Tujuan Umum ................................................................................ 5
2. Tujuan Khusus ............................................................................... 5
D. Manfaat penelitian ................................................................................ 5
1. Manfaat Teoritis ............................................................................ 5
2. Manfaat Praktis .............................................................................. 6
viii
2. Definisi saturasi oksigen................................................................. 36
3. Pengukuran saturasi oksigen........................................................... 39
4. Prosedur pengukuran saturasi oksigen ........................................... 40
5. Faktor yang mempengaruhi bacaan saturasi .................................. 40
D. Konsep pulse oksimetri perifer............................................................. 41
E. Kerangka konsep................................................................................... 42
F. Hipotesis penelitiaan............................................................................. 45
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 62
LAMPIRAN
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
x
DAFTAR TABEL
Halaman
xi
DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan3.1KerangkaKerjapengaruhlatihanpernapasanteknikbuteykoterhada
ppeningkatansaturasioksigenperiferpadapasien COPD di
RSUD Dr. IskakTulungagung ....................................................... 49
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 SuratIjinStudiPendahuluan
Lampiran 8 LembarKonsulPembimbing 1
Lampiran 9 LembarKonsulPembimbing 2
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menjadi salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas di dunia yang menjadi
penting dimana menjadi problem kesehatan yang serius. COPD atau disebut
juga dengan Penyakit Paru obstruktif kronik (PPOK) adalah penyakit yang
dicirikan oleh keterbatasan aliran udara yang tidak dapat pulih sepenuhnya.
respon inflamasi paru yang abnormal terhadap partikel atau gas berbahaya, yang
merokok, namun masih banyak faktor risiko lain yang menjadi penyebab COPD
pernapasan, nutrisi, paparan partikel asap rokok dan debu (Anna Uyainah,
suplay oksigen dalam darah yang ditunjukan dengan penurunan saturasi oksigen
xiv
1
2
COPD secara umum akan membaik dengan dilakukan pengobatan, akan tetapi
saat ini telah banyak berkembang terapi latihan pernapasan sebagai alternatif
hasil studi global dimana prevalensi COPD mecapai 251 juta di tahun 2016.
Pada tahun 2015 diperkirakan 3,17 juta kematian disebabkan oleh penyakit
kematian utama ke-6 di negara berkembang. Lebih dari 90% kematian COPD
yaitu 3,7 persen (Riskesdas, 2013). Namun, menurut dokter paru data tersebut
menurut data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan di tahun 2016 jumlah
penderita COPD adalah 195 orang, di tahun 2017 sebanyak 301 orang penderita
signifikan karena proses inflamasi dan perubahan struktural paru yaitu terjadi
kadar oksigen dalam darah. Suplay oksigen dalam darah akan mempengaruhi
kadar saturasi oksigen dimana normalnya kira-kira 97% oksigen ditranspor dari
agar tetap hidup (Syaifuddin, 2011). Sedangkan pada penderita COPD dapat
kurangnya suplay oksigen ke otak, jatung, ginjal maupun organ lain. Pada
COPD dapat ditingkatkan dengan terapi non farmakologis salah satunya dengan
sepeti olah raga aerobik, senam, dan teknik pernapasan seperti Thai chi, Yoga,
(Rosalba Courtney,2008).
sebagai salah satu perawatan alami yang efektif untuk pasien asma dan
udara keparu-paru, jika teknik ini dipraktikan sering maka dapat mengurangi
4
asma bronchial. Selain untuk asma metode ini juga bias digunakan untuk
di rumah sakit metode terapi pernapasan buteyko ini juga belum banyak
deep breathing, purse lip breathing, dan balloon blowing. Penelitian tentang
metode buteyko sebagai terapi non farmakologi bagi pasien COPD juga belum
banyak dilakukan.
B. Rumusan Masalah
oksigen periferpada pasien COPD di RSUD dr. Iskak Tulungagung tahun 2018?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum :
5
2. Tujuan khusus :
Tulungagung.
Iskak Tulungagung.
Iskak Tulungagung.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
farmakologi.
b. Bagi perawat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
7
juga dengan Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) adalah penyakit yang
dicirikan oleh keterbatasan aliran udara yang tidak dapat pulih sepenuhnya.
respon inflamasi paru yang abnormal terhadap partikel atau gas berbahaya,
2013).
dan gagal napas. Asma tidak digolongkan sebagai COPD karena bersifat
7
8
yang dikenal dengan COPD adalah asma bronkial, bronkitis kronis, dan
(indoor,outdoor, lain-lain).
a. Bronkitis
b. Emfisema
kapiler, yang menyebabkan jalan nafas dan ruang udara (bula) yang
membesar, recoil elastik paru yang menurun, dan jalan napas yang
c. Asma Bronkial
tahun 2008, Faktor resiko penyakit COPD adalah hal-hal yang berhubungan
dapat terjadi akibat pajanan asap rokok atau polusi. Pertumbuhan paru
resiko COPD.
10 tahun merokok.
11
c. Faktor lingkungan
asap rokok, asap kompor, briket batu bara, asap kayu bakar, asap obat
nyamuk bakar, dan lain-lain. Polusi di luar ruangan (outdoor) seperi gas
hutan, gunung meletus, dan lain-lain. Serta polusi ditempat kerja, seperti
pergerakan udara dari dan keluar paru. Merokok, polusi udara, dan paparan
agen infeksi maupun non infeksi (terutama rokok tembakau). Iritan akan
mempengaruhi hanya pada bronkus besar dan pada akhirnya seluruh saluran
timbul rasio ventilasi perfusi abnormal, dimana terjadi penurunan PaO2 dan
antara alveoli, kolaps jalan sebagian, dan kehilangan elastisitas rekoil. Pada
saat alveoli dan septum kolaps, udara akan tertahan di antara ruang alveolar
(blebs) dan diantara parenkim paru (bullae). Proses ini akan menyebabkan
peningkatan ventilatori pada dead space atau area yang tidak mengalami
Akibat lebih lanjut adalah penurunan perfusi oksigen dan saturasi oksigen
dalam tubuh membentuk reaksi antigen antibodi dalam tubuh. Reaksi ini
edarkan ke sel akan berkurang Pada kondisi seperti ini akan menimbulkan
a. Anamnesis
a) Gen
14
anorganik)
Uyainah, 2011).
(MRC).
b) Batuk kronik
Batuk yang hilang timbul selama 3 bulan yang tidak hilang dengan
b. Pemeriksaan fisik
Pada COPD ringan sering kali tidak ditemukan kelainan yang jelas,
1) Inspeksi
2) Palpasi
b) Fremitus melemah
3) Perkusi
4) Auskultasi
b) Ekspirasi memanjang
d) Ronki
16
c. Pemeriksaan penunjang
COPD meliputi :
1) Chest X-ray
misalnya bronkodilator.
5) Bronkogram
(bronkus).
6) Darah lengkap
7) Kimia darah
8) Sputum kultur
9) FEV1/FVC
batuk kronik dan berdahak dengan sesak napas terutama pada saat
komponen :
batuk kronik atau adanya sputum yang produktif, dan atau adanya
dilakukan pada pasien dengan FEV1 < 50% prediksi atau secara klinis
kanan.
yang paling efektif dan cost efective dalam mengurangi faktor risiko
1) Pendidikan
19
kualitas hidup.
2) Pengobatan farmakologik
FEV1 < 50% prediksi (stadium III: Severe COPD dan stadium IV:
dengan usia > 65 tahun dan usia <65 tahun dengan FEV1 < 40%
prediksi.
d. Manajamen eksaserbasi
toraks, EKG, sputum gram dan sputum kultur MOR. Pemeriksaan darah
rutin, elektrolit darah, dan gula darah sebaiknya dilakukan yang juga
tidak akurat, juga pasien COPD eksaserbasi akut dalam keadaan kondisi
sulit.
1. Definisi
Technique) adalah sistem latihan pernapasan dan terapi holistik yang mana
2008).
defisiensi CO2 menyebabkan spasme pada otot polos bronkus, kejang pada
otak ,pembuluh darah, spastik usus, saluran empedu dan organ lainya. Bila
pasien bernapas dalam maka akan semakin sedikit jumlah oksigen yang
mencapai otak, jantung, ginjal, dan organ lain yang mengakibatkan hipoksia
disertai hipertensi arteri. Melalui metode buteyko kita dapat mengatur ulang
dapat digunakan sebagai terapi manajemen untuk asma (Robert. all, 2008).
22
Tetapi keunikan dari BBT yang lain adalah mempunyai manfaat dapat
2008).
Rowlands 2010, ada beberapa hal yang menjadi tujuan dari teknik tersebut
yaitu:
(hiperventilasi)
23
dan kontrol pernapasan dengan teknik bernapas secara perlahan dan dalam,
dan sebelum tidur . Pasien selama latihan pernapasan yang digunakan yaitu
selama 1 minggu.
harus diperhatikan yaitu: (1) pemilihan tempat yang tepat, karena Buteyko
24
2010):
depan.
25
tertutup.
nadi sebelum dan setelah melakukan latihan. Jika denyut nadi sama
atau berkurang maka rileks. Jika denyut nadi meningkat maka ada
tutup mata.
b) Letakkan tangan pada bagian atas dan bawah dada dan bernapas
4) Control Pause
udara.
kekurangan udara.
28
Breathing.
bernapas melalui hidung selama satu jam pada malam hari, jika susah
mulut.
signifikan pada penderita asma dimulai dari post test minggu pertama.
dari:
32
4) Paru-paru, terdiri dari 2 bagian kanan dan kiri. paru-paru kiri lebih
keci daripada paru paru kanan karena bagian kiri ditempati oleh
b. Fisiologi pernapasan
33
Jenis Pernapasan:
1) Tahap I
Oksigen dari atmosfer masuk ke dalam paru pada saat menarik napas.
alveoli 105mmHg.
2) Tahap II
tekanan parsial 40 mmHg, maka bila tiba pada pembuluh kapiler yang
3) Tahap III
Oksigen yang larut dalam plasma darah sebagian besar dan sebagian
4) Tahap IV
dahulu. Tekanan parsial pembuluh darah arteri 100 mmHg dan pada
5) Tahap IV
Oksigen dari cairan interstitial masuk ke dalam sel, dalam sel digunakan
mampu diikat oleh semua Hb dalam satuan persen (%). Jumlah oksigen
yang ada dalam darah ditentukan oleh oksigen aktif yang diikat oleh Hb
serta oksigen yang larut dalam plasma yang ditentukan oleh jumlah oksigen
normal, HbA, mengandung dua rantai α identik yang tersusun atas 141 asam
amino dan dua rantai β yang tersusun atas 146 asam amino. Setiap gram
oksigen, yang bervariasi sesuai Hb. Jumlah sebenarnya ikatan oksigen juga
Saturasi oksigen :
tersisa dan afinitasnya untuk oksigen. Gugus hem berikatan atom dengan
setiap rantai pada residu histidin dan masing-masing memiliki suatu atom
besi dalam bentuk fero, yang berikatan dengan molekul oksigen. Gugus
hem terletak dalam celah bola menggupal pada rantai globin. Struktur 3D
Oxygen delivery (DO2) adalah jumlah total oksigen yang dialirkan darah
output (CO) dan oxygen content of the arterial blood (CaO2). Komponen
dari CaO2 adalah oksigen yang berikatan dalam serum (2-3%) yang dapat
2013).
suatu alat untuk mengukur saturasi oksigen dalam darah secara non-invasif.
Alat ini memancarkan cahaya ke jaringan seperti jari, jempol kaki, atau pada
anak kecil, seluruh bagian tangan atau kaki. Saturasi oksigen diukur pada
Putra, 2011). :
gas darah arteri, oksimetri oksigen merupakan salah satu cara efektif
termasuk unit perawatan kritis, unit keperawatan umum dan pada area
Semarang (2014) :
b) Menyiapkan alat-alat
c) Cuci tangan
h) Tekan sistem kalibrasi, terlihat pada layar pulse, angka saturasi dan
heart rate.
m) Cuci tangan.
saturasi :
a. Hemoglobin (Hb)
b. Sirkulasi
Oksimetri tidak akan memberikan bacaan yang akurat jika area yang di
c. Aktivitas
merah dan cahaya inframerah tersebut melewati pembulut balik dan pembuluh
41
kapiler pada jari tangan dan ditangkap oleh sensor deteksi. Data dari sensor
E. Kerangka Konsep
1. Bronkitis kronis
Terdapat penumpukan lendir dan
sekresi kental menyumbat jalan napas.
2. Emfisema
Obstruksi pada dan kerusakan dinding Chronic
alveoli. Obstructive
3. Asma bronkial Pulmonary Disease
Penyempitan jalan napas. ( COPD)
Peningkatan Saturasi
Oksigen perifer (SpO₂) 2) Latihan pernapasan
Keterangan :
: mempengaruhi
: diteliti
: tidak diteliti
Bagan 2.1 Kerangka konsep penelitian pengaruh latihan pernapasan teknik buteyko
terhadap peningkatan saturasi oksigen perifer pada pasien COPD di
RSUD Dr.Iskak Tulungagug.
Penyakit COPD di sebabkan karena dua faktor yaitu, faktor intenal dan
faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor dari manusia itu sendiri terdiri
dari faktor penjamu (host) dan faktor perilaku. Faktor penjamu atau host
Sedangkan faktor eksternal adalah faktor dari lingkungan yang dapat memicu
terjadinya COPD seperti polusi udara didalam ruangan maupun diluar ruangan
seperti, asap rokok, asap kompor, asap obat nyamuk, kebakaran hutan, gunung
terjadi destruksi dinding di antara alveoli, kolaps jalan napas, dan kehilangan
elastisitas rekoil. Pada asma bronkiale terjadi kontriksi otot bronkus karena
ketidak seimbangan kadar Oksigen dan karbon dioksida hal ini mengakibatkan
Jumlah oksigen yang dapat diikat oleh Hb di dalam darah rendah kurang dari ≤
90% Oleh karena itu pasien mengalami hipoksia dan hipoksemia (Jeremy et
al.2008).
Terapi COPD terdiri dari terapi farmakologi dan non farmakologi. Terapi
non farmakologi terdiri dari terapi oksigen, ventilasi mekanik, rehabilitasi, dan
yang unik yang menggunakan kontrol napas dan menahan nafas, latihan untuk
2010).
F. Hipotesis Penelitian
bersifat sebab atau akibat. Sedangkan Hₐ/H₁ Hiposis alternatif adalah hipotesis
yang menyatakan adanya suatu hubungan, pengaruh, dan perbedaan antara dua
2. Hipotesis kerja atau H₁: Ada pengaruh latihan pernapasan teknik buteyko
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
yan dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana suatu penelitian bisa
Experiment)
47
48
B. Kerangka Kerja
aktivitas ilmiah, mulai dari penetapan populasi, sampel, dan seterusnya, yaitu
Populasi :
Pasien dengan COPD di RSUD Dr. Iskak Tulungangung
di Irna Dahlia, Flamboyan, dan pulmonary centre
Teknik Sampling:
Consecutive Sampling
Sampel :
Pasien dengan COPD di RSUD Dr.Iskak Tulungagung
yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi
Pengumpulan Data :
Intervensi :
Pre-test :Observasi Pemberian latihan Post-test :Observasi
saturasi oksigen perifer pernapasan saturasi oksigen perifer
pasien dengan COPD Buteyko 3 kali pasien dengan COPD
sebelum dilakukan sehari setelah dilakukan
intervensi intervensi
Pengolahan data :
Editing, Coding, Scoring, Tabulating
Analisa Data :
Menggunkan uji statistik
paired sample T-test
Hasil :
ρ value ≤ α (0,05) = H₀ ditolak, H₁ diterima (Ada pengaruh)
ρ value > α (0,05) = H₁ ditolak, H₀ diterima (Tidak ada pengaruh)
1. Populasi Penelitian
Tulungagung.
2. Sampel
dengan COPD yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi yang ditemui di
Tulungagung.
a. Kriteria inklusi
Pulmonary Centre.
selesai.
b. Kriteria eksklusi
3. Sampling
D. Identifikasi Variabel
Variabel adalah suatu sifat yang akan diukur atau di observasi dan nilai
hasil ukuranya bervariasi antara satu objek dengan objek lainya, jadi variabel
buteyko.
(Nursalam, 2008).
Dalam penelitian ini variabel dependen adalah saturasi oksigen perifer pada
E. Definisi Operasional
Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Pengaruh Latihan Pernapasan Buteyko Terhadap Peningkatan
Saturasi Oksigen Pada Pasien COPD Di RSUD Dr.Iskak Tulungagung
1. Sumber Data
a. Data primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti sendiri secara
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diambil dari suatu sumber dan biasanya
sudah dikompilasi oleh institusi pemilik data, yaitu rekam medik pasien
2. Instrumen Penelitian
a. validitas (kesahihan)
b. Reliabilitas (keandalan)
3. Pengumpulan Data
a. Ijin penelitian
eksklusi.
responden penelitian.
hari. Pre-test dan post- test dilakukan setiap hari sebelum dan
sebelum (pre) latihan akan diambil nilai rata-rata (mean), ini akan
perifer sesudah (post) latihan akan diambil rata-rata (mean), ini akan
antara nilai rat-rata sebelum (pre) latihan dan nilai rata-rata sesudah
c. Pengolahan data
1) Editing
responden.
2) Coding
a) Kode responden
R1 : Responden 1
R2 : Responden 2 (dst..)
1 = laki-laki
2 = perempuan
1 = 31-50 tahun
2 = 51-70 tahun
3 = 71-90 tahun
1 = ya
2 = tidak
59
1 = ya
2 = tidak
3) Scoring
4) Tabulating
Analisa data merupakan suatu proses atau analisa yang dilakukan secara
sistematik terhadap data yang telah dikumpulkan dengan tujuan supaya bisa
kuantitatif. Adapun jenis uji statistik yang dipakai dalam penelitian ini
adalah uji hipotesis terhadap skor pre-test dan post-test menggunakan uji
Tulungagung.
Dr.Iskak Tulungagung.
1. Tempat
2. Waktu
H. Etika Penelitian
institusi terkait. Dalam penelitian ini, peneliti telah mendapat ijin dari Ketua
1. Informed Consent
61
2. Anonymity
2008).
3. Confidentiality
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada riset
DAFTAR PUSTAKA
62
J.L Briedly, 2010. Buteyko Practice Diary and Quick Reference Guide. Buteyko
Breathing Association 2010.
Muttaqin Arif, 2014. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan
Sistem Pernapasan. Jakarta : Salemba Medika.
Somantri Imam, 2009. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem
Pernapasan. Jakarta : Salemba Medika.
Sugeng Mashudi. (2011). Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi Dasar. Jakarta:
Salemba Medika.
Uyainah Anna, dkk, 2011 . Naskah Lengkap Penyakit Dalam PIT (Pertemuan
Ilmiah Tahunan 2011). Jakarta : Pusat Ilmu Penyakit Dalam.
64
(INFORMED CONSENT)
Tanggal :
No. Responden :
Saya yang bernama Dessty Nurlita Putri adalah mahasiswa Program Studi
Saudara/i dalam penelitian ini bersifat sukarela, sehingga Saudara/i bebas menjadi
responden penelitian atau menolak tanpa ada sanksi apapun. Identitas dan semua
informasi yang diberikan akan dirahasiakan dan hanya akan digunakan untuk
keperluan penelitian.
terima kasih.
Setelah saya mendengarkan maksud dan tujuan dari penelitian ini, maka saya
dengan sadar menyatakan: bahwa saya bersedia menjadi responden dalam
penelitian yang dilakukan oleh Dessty Nurlita Putri, mahasiswa Program Studi S1
Keperawatan STIKes Hutama Abdi Husada Tulungagung yang berjudul :
“Pengaruh Latihan Pernapasan Teknik Buteyko Terhadap Penigkatan
Saturasi Oksigen Perifer Pada Pasien COPD (Chronic Obstructive Pulmonary
Disease) Di RSUD Dr. Iskak Tulungagung”. Maka saya bersedia turut terlibat
sebagai responden penelitian dengan catatan apabila sewaktu saya dirugikan dalam
bentuk apapun, maka saya berhak membatalkan peretujuan ini dan saya percaya apa
yang saya informasikan ini dijamin kerahasiaanya.
Tanda tangan saya dibawah ini, sabagai bukti kesediaan saya menjadi
Tulungagung,……………2018
Responden
(………………………………)
Lampiran 3
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR
66
A. Definisi : Latihan Pernapasan Buteyko adalah terapi pernapasan yang unik yang
B. Tujuan :
(hiperventilasi)
hari kemudian.
C. Persiapan Alat :
1. Jam Tangan
2. Alat Tulis
E. Prosedur Kerja :
67
(5) Tip kepala ke belakang tiga sampai enam kali sambil menahan
napas/tutup hidung.
saat meniup.
g) Letakkan tangan pada bagian atas dan bawah dada dan bernapas
4. Control Pause
udara.
membuka mulut dan bernapas lebih dalam, maka control pause yang
F. Evaluasi
buteyko.
Lampiran 4
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR
PEMERIKSAAN SATURASI OKSIGEN PERIFER
Persiapan Alat :
1. Oksimeter Nadi
2. Kapas Alkohol
3. Lembar Observasi
Prosedur Kerja :
b) Menyiapkan alat-alat
c) Cuci tangan
h) Tekan sistem kalibrasi, terlihat pada layar pulse, angka saturasi dan
heart rate.
m) Cuci tangan.
72
Lampiran 5
LEMBAR OBSERVASI
R1 P S M P S M P S M P S M P S M P S M P S M
R2
R3
R4
R5
R6
R7
R8
R9
R10
R11
R12
R13
R14
R15
Dst
73
Lampiran 6
LEMBAR OBSERVASI
R1 P S M P S M P S M P S M P S M P S M P S M
R2
R3
R4
R5
R6
R7
R8
R9
R10
R11
R12
R13
R14
R15
Dst
74
75
76