LAPORAN PENELITIAN
OLEH
LILIS SURYANTI
2012727048
ABSTRAK
Katarak adalah kekeruhan di lensa kristalin, yang terjadi karena peningkatan usia
atau degenerasi, namun selain itu dapat juga diakibatan karena kelainan kongenital
atau kelainan genetik, trauma, toksin, merokok dan juga sebagai akibat komplikasi
dari penyakit diabetes mellitus. Katarak biasanya ditemukan pada pasien diatas umur
50 tahun, terjadi perubahan warna lensa yang awalnya bening lama kelamaan
kebeningannya berkurangatau keruh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh pemberian discharge planning oleh perawat terhadap kesiapan pasien Post
Operasi Katarak dalam menghadapi kepulangannya di Poliklinik Kirana RSUPN
Dr. Cipto Mangunkusumo. Desain penelitian Quasy Experimental, pre test – post test
design. Populasi dan sampel dari ini adalah pasien Operasi Katarak di Poliklinik
Kirana RSUPN Dr. Cipto mangunkusumo. Alat pengumpulan data menggunakan
kuesioner. Uji statistik yang digunakan adalah uji T- Independen. Hasil penelitian
menunjukkan ada pengaruh pemberian discharge planning oleh perawat terhadap
kesiapan pasien Post Operasi Katarak dalam dengan nilai p 0.000. Dengan demikian
peneliti merekomendasikan pemberian discharge planning oleh perawat terhadap
untuk mempersiapkan kepulangan pasien Post Operasi Katarak.
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi rabbill ‘allamin dengan mengucap syukur yang tak terhingga, pada
Allah SWT, karena atas ridho Nya-lah peneliti mampu menyelesaikan penelitian yang
kesiapan pasien Post Operasi Katarak di Poliklinik Kirana RSUPN Dr. Cipto
Mangunkusumo Jakarta Tahun 2014 ” Penelitian ini dibuat untuk memenuhi tugas
mata kuliah riset keperawatan, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Dalam penulisan dan penyusunan hasil penelitian, banyak hambatan dan kesulitan
yang peneliti temukan, namun peneliti mendapatkan dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak, sehinga hambatan dan kesulitan tersebut dapat diatasi dengan baik.
Peneliti menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan dan penyusunan hasil
penelitian ini, kiritik dan saran dari para pembaca sangat peneliti harapkan untuk
hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Ns. Rohman Azzam,
SPd., M.Kep., Sp.Kep.M.B., dan Bapak Muhammad Hadi, SKM, M.Kes., sebagai dosen
ii
pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dan perhatiannya, serta dorongan
pada peneliti hingga penelitian selesai dilakukan. Ucapan terima kasih yang
2. My father in heaven, Abah, ibunda tercinta, dan adik-adik tersayang yang dengan
3. Semua pihak RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta yang telah memberikan
studi peneliti.
4. Seluruh dosen, staf akademik dan staf perpustakaan serta teman-teman kelas B3.1
Muhammadiyah Jakarta.
Semoga segala bentuk bantuan yang telah diberikkan pada peneliti dihitung sebagai
amal dan ibadah, serta semoga penelitian ini bermanfaat bagi semua pihak.
Hormat Saya
Peneliti
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK........................................................................................................ i
LEMBARAN PERSETUJUAN..................................................................... ii
KATA PENGANTAR..................................................................................... iv
DAFTAR ISI..................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian................................................................................. 7
D. Manfaat Penelitian.............................................................................. 8
iv
BAB III KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep............................................................................... 36
B. Hipotesis............................................................................................. 38
C. Definisi Operasional............................................................................ 39
A. Desain Penelitian................................................................................ 40
E. Etika Penelitian.................................................................................. 48
F. Pengolahan Data................................................................................. 49
G. Analisa Data........................................................................................ 49
BAB VI PEMBAHASAN
B. Pembahasan ...................................................................................... 60
v
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ....................................................................................... 66
B. Saran ................................................................................................. 67
LAMPIRAN ...................................................................................................... ix
C. Instrumen kuesioner
D. Format pengkajian
K. Lembar Konsul
vi
DAFTAR TABEL
vii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mata merupakan indra penglihatan yang diciptakan oleh Tuhan untuk melihat
karena rawan terhadap penyakit dan kerusakan. Banyak jenis penyakit yang
dapat merusak mata seperti rabun dekat, rabun senja dan katarak sampai
cataract dan bahasa latin cataracta yang berarti air terjun. Katarak biasanya
ditemukan pada pasien diatas umur 50 tahun, terjadi perubahan warna lensa
usia atau degenerasi, namun selain itu dapat juga diakibatan oleh kelainan
kongenital atau kelainan genetik, trauma, toksin, merokok dan juga sebagai
orang menjadi buta tiap menit di dunia dan 4 orang di antaranya berasal dari
November 2013.
katarak yang dioperasi berusia di bawah 55 tahun. Hal itu diduga berkaitan
terhitung dari Januari 2013 sampai dengan September 2013 tercatat ada
48.763 kasus gangguan penglihatan, dan sekitar 6.298 adalah kasus katarak
Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta sangat tinggi dan hingga saat ini
penanganan yang efektif untuk kasus katarak adalah dengan cara operasi.
tersebut pasien dapat dirawat dalam periode yang lebih singkat, sehingga
setelah operasi pasien dapat segera pulang hanya dalam satu atau dua hari
saja.
4
Pada situasi tersebut peran tenaga medis khususnya perawat sangat penting
yang baik serta memahami semua kondisi di masyarakat ( Caroll & Dowling,
2007 ).
untuk meninggalkan suatu unit pelayanan kepada unit lain didalam atau di
secara fisik dan fisiologis untuk pulang kerumah atau ke suatu lingkungan,
menyediakan informasi tertulis atau verbal pada pasien dan untuk memenuhi
seorang pasien Post Operasi Katarak yang ketika keesokan harinya pasien
lemas, semalam tidak bisa tidur karena harus bangun setiap jam untuk
menetes matanya. Kasus lainnya pasien merasa takut untuk membuka dop
mata sehingga mata yang telah dilakukan operasi menjadi kotor hal ini dapat
tersebut ke Rumah Sakit yang berdampak pada banyaknya biaya yang harus
disuatu pelayanan kesehatan di rumah sakit dimana rentang waktu rawat inap
B. Rumusan Masalah
Discharge Planning sangat perlu di berikan pada pasien Post Operasi Katarak.
akan timbul infeksi pada mata pasien yang telah dilakukan operasi, oleh
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Aplikatif
2. Manfaat Keilmuan
3. Manfaat Metedologis
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Secara anatomis mata terdiri dari rongga orbita, kelopak mata, sklera, limbus,
konjungtiva, kornea, iris, pupil, bilik mata depan, badan siliaris, bilik mata
belakang, badan kaca atau vitreus humor, retina, makula, koroid, papil nervus
Dalam penelitian ini penjelasan akan difokuskan pada lensa. Lensa merupakan
dan diameternya 9 mm, terletak dibelakang pupil dan iris serta di depan badan
kaca, digantung oleh zonula-zonula Zinii yang berasal dari badan siliaris. Lensa
refraksi mata. Lensa yang jernih akan memantulkan sinar. Sinar akan masuk
kedalam mata lalu diteruskan ke makula retina. Kontraksi dari otot-otot siliar
lensa untuk menfokuskan bayangan yang dilihat oleh mata dari jarak dekat, yang
Terdapat trias akomodasi yaitu mata akan konvergen, miosis dan lensa
elastis yang transparan. Kapsul tersebut menutupi korteks dan nucleus lensa
menjadi suatu lapisan tunggal dimana pada anterior kapsul mempunyai sel epitel
kuboid.
Lensa tidak mempunyai jaringan saraf atau inervasi, dan pembuluh darah,
keadaan tersebut yang membuat lensa menjadi jernih. Nutrisi yang didapat
berasal dari cairan humor akuos dan vitreus. Jaringan dikortek maupun dinukleus
normal akan berubah secara lambat dimana sel epitel terus memproduksi serabut
lensa kortikal yang baru, yang akan meningkatkan ukuran, berat dan densitas
lensa. Keadaan tersebut terus berjalan selama bertahun-tahun. Lensa yang normal
mengandung 35 persen massa protein. Persentase dari protein yang tidak larut
B. Konsep Katarak
1. Pengertian Katarak
peningkatan usia atau proses degenerasi, namun selain itu dapat juga
diabetes mellitus.
Kekeruhan yang terjadi mulai tampak kecil dan terlokalisasi, namun ahirnya
2. Penyebab Katarak
Penyebab katarak antara lain usia lanjut, penyakit diabetes melitus, riwayat
3. Manifestasi Klinis
secara perlahan hal ini terjadi karena lensa tidak mampu dilewati oleh sinar
akibat kekeruhan media refraksi. Pada awalnya seperti melihat kabut atau
berasap, gangguan penglihatan tersebut akan lebih terasa pada siang hari
Hal tersebut dikarenakan pada siang hari, pupil akan mengecil sehingga sinar
yang masuk terhalang oleh katarak tersebut, pada malam hari pupil akan lebih
melebar, sehingga cahaya dapat masuk melewati celah lensa yang belum
ini terjadi karena adanya peningkatan kekuatan refraksi dari nukleus lebih
padat. Apabila ukuran lensa katarak membesar, maka pasien dapat mengalami
panjang. Dengan waktu yang cukup lama, semua jenis katarak akan
4. Komplikasi
Ada berbagai komplikasi yang bisa terjadi bisa terjadi pada katarak
- Perdarahan suprakoroidal
- Prolaps iris
- Desmenent fold
- Dekompensasi kornea
- retinal deatachement
- Endofthalmitis kronik
- Sunset syndrom.
5. Penatalaksanaan
a. Pencegahan
mengandung vit C, vit B2, vit A dan vit E, juga dianjurakan untuk
menggunakan kacamata hitam dan topi saat keluar pada siang hari.
Hal ini berguna untuk mengurangi paparan sinar matahari atau sinar
b. Penatalaksanaan Medis
pembedahan.
15
dapat dilakukan dengan kaca mata apikal. Kaca mata ini mampu
Atau pun bisa juga dengan lensa kontak. Lensa kontak jauh lebih
prosedur ekstrakapsuler.
chatarac surgery.
17
Phako emulsifikasi.
yang kecil yang kemudian di aspirasi melalui alat yang sama juga
lain :
2. Pada pasien dengan resiko tinggi, seperti pada pasien dengan satu
operasi.
3. Pada pasien yang tidak ada masalah baik saat intra operasi atau pun
a. Kunjungan Pertama
setelah operasi.
b. Kunjungan Kedua
c. Kunjungan Ketiga
di harapkan.
mata pasien.
19
empat minggu.
kesehatan di rumah sakit dimana rentang waktu rawat inap pasien bisa
Sudarth, 2002).
meninggalkan suatu unit pelayanan kepada unit lain di dalam atau di luar
bagi pasien.
Discharge planning dimulai pada saat pasien mulai di rawat yang bertujuan
keluarga pasien secara fisik dan fisiologis untuk ditransfer kerumah atau ke
Hal ini terbukti juga dari hasil penelitain meta-analisis oleh Philips et. al
ulang pasien ke Rumah sakit. Oelh karena itu discharge planning telah
pelayanan kesehatan.
berkelanjutan atau continuing care coordinator adalah staf rumah sakit yang
proses perawatan pasien dan sebagai discharge planners team rumah sakit,
discharge planning.
yang dibutuhkan.
23
of Ohio, 2008).
discharge planning pada pasien ada beberapa prinsip yang harus di perhatikan
antara lain :
d. Pasien harus di pulangkan pada suatu lingkungan yang aman dan adekuat.
24
antar tim kesehatan dengan pasien atau care giver, dan discharge planning
Pada saat pemberiran discharge planning ada banyak unsur yang harus di
unsur – unsur yang harus ada pada sebuah form perencanaan pemulangan
antara lain :
b. Daftar nama obat yang berupa nama obat, dosis, frekuensi pemberian, dan
d. Perubahan gaya hidup berupa perubahan aktivitas seperti pada pasien post
operasi katarak mata yang telah dilakukan operasi tidak boleh terkena air
selama dua minggu, pasien boleh mencuci rambut dengan posisi tengadah
25
seperti disalon agar mata tidak terkena sabun atau shampo, makanan yang
barang lebih dari lima kg, mata tidak boleh digosok-gosok, tidak boleh
batuk, tidak boleh mengedan, tidak merokok, tidak boleh sujud, dan tidak
tidur lain-lain.
g. Apa yang harus di lakukan pada keadaan darurat, dan nomor telepon yang
bisa dihubungi.
lain-lain, serta nama dan nomor penting setiap institusi yang bertanggung
Selain itu ringkasan pulang tersebut dapat di sampaikan oleh perawat praktisi
atau perawat home care dan di kirim ke dokter yang terlibat untuk
dikatakan baik apabila pasien telah di persiapkan untuk pulang, pasein telah
transportasi lainnya.
meninggalkan Rumah Sakit ( Hou, 2001 dalam Perry & Potter, 2006).
kuesioner.
27
Perry dan Potter ( 2006 ) membagi proses discharge planning dalam tiga fase,
yaitu fase akut, fase transisional, dan fase pelayanan berkelanjutan. Pada fase
akut perhatian utama medis terfokus pada usaha discharge planning. Pada
pemulangan.
berikut :
a. Pengkajian
- Berkolaborasi dengan dokter dan staf pada profesi lain seperti dokter
diantara keduanya.
pembatasan aktivitas.
b. Diagnosa Keperawatan
c. Perencanaan
d. Pelaksanaan
e. Evaluasi
aktivitas atau keinginan yang ajarkan serta dianjurkan oleh perawat dan
klinisi lain.
2. Kriteria Pemulangan
Perry dan Potter ( 2005 ) mengatakan bahwa pada saat pulang, pasein
meninggalkan Rumah Sakit ( Hou, 2001 dalam Perry & Potter, 2006).
Hospital, 2004 ).
3. Tingkat Kesiapan
a. Tingkat kesiapan 1 ( R1 )
1. Tidak mampu dan tidak ingin, yaitu tingkatan tidak mampu dan
2. Tidak mampu dan ragu, yaitu tingkatan tidak mampu dan hanya
b. Tingkat kesiapan 2 ( R2 )
c. Tingkat kesiapan 3 ( R3 )
kemampuan tersebut.
d. Tingkat kesiapan 4 ( R4 )
diri.
E. Penelitian Terkait
RSUD Dr. Soegiri Lamongan, terhadap lima responden post operasi, untuk
operasi, dengan desain pra eksperimental (one group pre and post test
design).
planning terhadap kesiapan pasien post operasi, sehingga dengan ini peneliti
35
BAB III
A. Kerangka Konsep
terkait dalam masalah utama yang akan diteliti, sesuai dengan rumusan
Aminullah, 2008).
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah discharge planning yang menjadi
planning
Dari bagan diatas akan dilakukan pengukuran kesiapan pasien post operasi katarak
dalam menghadapi kepulangannya. Pengukuran kesiapan dilakukan terlebih dahulu
(pretest), sebelum diberikan discharge planning, selanjutnya setelah diberikan
discharge planning kesiapan pasien diukur kembali (post test).
a. Variabel Independen
Mangunkusumo Jakarta.
b. Variabel Dependen
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kesiapan pasien post operasi
A. Hipotesis
B. Definisi Operasional
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini akan di bahas tentang desain penelitian, tempat dan waktu penelitian,
populasi dan sampel, pengumpulan data (alat pengumpulan data dan cara
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ini
Experimental, pre test – post test design. Pengambilan dilakukan sebanyak dua
kali yaitu sebelum dan sesudah pemberian discharge planning. Peneliti akan
mengukur keadaan awal pada suatu kelaompk dengan tujuan mengetahui kondisi
setelah pemberian discharge planning untuk mengetahui hasil dari perlakuan atau
tindakan yang dilakukan. Diharapkan terjadi perubahan kesiapan pada pasien post
O1 X1 O2
Keterangan:
discharge planning
discharge planning
Mangunkusumo Jakarta.
Rumah Sakit ini merupakan Rumah Sakit Pemerintah, dan pusat pendidikan
dibutuhkan dalam penelitian ini. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Febuari
2014.
42
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
hanya terbatas pada orang, tetapi juga benda-benda alam yang lain. Populasi
juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari,
tetapi meliputi keseluruhan karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh objek
atau subjek tersebut (Sugiono, 2004). Populasi yang diambil sebagai subjek
2. Sampel
menyeleksi porsi dari populasi yang dapat mewakili populasi yang ada
(Nursalam, 2008).
Dalam penelitian ini diambil dengan metode purposive sampling yaitu teknik
penetapan sampel dengan cara memilih sampel atau populasi sesuai dengan
Phaco + IOL
Keterangan :
q = (1-p )
n = Sampel
N = Populasi
adalah :
P = 50% = 0,5
d = 10% = 0,10
q = 1 – p = 1 – 0,5 =0,5
Maka :
(0,10)²
= 2,68 x 0,25 = 67
0,01
= 49.3267716519 = 50 orang
D. Pengumpulan Data
Alat yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
daftar pertanyaan tertulis atau kuesioner dibuat oleh peneliti yang mengacu
pada literatur dan kerangka konsep yang telah dibuat oleh peneliti setelah
sangat tidak setuju sekali. Seluruh jawaban dari responden dijumlahkan, dan
nilainya 38 - 67 artinya pasien tidak mampu dan tidak ingin, atau tidak
tidak mampu tetapi berkeinginan atau tidak mampu tetapi percaya diri, tingkat
124 – 152 artinya pasein mampu dan ingin melakukan perawatan terhadap
instrumen ini adalah 152, dan nilai terendah adalah 38. Sebelumnya kuesioner
tersebut telah diuji cobakan terlebih dahulu pada 10 responden yang berbeda
dengan responden yang akan diteliti dengan tujuan untuk mengetahui validitas
mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto, 2006).
Dari uji validitas yang telah dilakukan maka didapatkan hasil nilai Cronbach
Dempsey & Dempsey (2002) bahwa jika hasil uji reliabilitas instrumen
Jakarta.
pasien post operasi maka kuesioner bisa dibacakan oleh orang lain
kamar operasi.
E. Etika Penelitian
Dalam penelitian ini terlebih dahulu dilakukan perizinan dan persetujuan untuk
sampel yang memenuhi kriteria dalam penelitian, dengan memperkenalkan diri dan
penelitian. Peneliti juga menjelaskan kepada responden bahwa penelitian ini tidak
menimbulkan kerugian dari pihak manapun dan hasilnya hanya digunakan untuk
keperluan penelitian dan pengolahan data maka peneliti meminta responden untuk
berhak menolak atau menyetujui untuk berperan serta dalam penelitian ini dan
peneliti akan menjamin kerahasiaan data yang diberikan oleh responden. Setelah
F. Pengelolahan Data
kuesioner yang diisi oleh reponden apakah jawaban yang ada dalam kuesioner
lengkap, jelas, relavan dan konsisten, selanjutnya peneliti merubah data berbentuk
huruf menjadi data berbentuk angka atau bilangan, langkah berikutnya peneliti
G. Analisa Data
sebagai berikut :
1. Analisis Univariat
diinterpretasikan.
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat ini dilakaukan pada dua variabel dengan variance yang
discharge planning oleh perawat pada pasien post operasi katarak dengan
Rumus :
t= d
SD_ d/n
Keterangan:
BAB V
HASIL PENELITIAN
Pada bab ini akan di uraikan tentang analisa Univariat dan Bivariat yang merupakan
hasil dari penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian discharge
planning oleh perawat terhadap kesiapan pasien post operasi katarak dalam
A. Analisa Univariat
yang terdiri dari karakteristik responden seperti umur, jenis kelamin, status
dari analisis data akan disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi. Berikut ini akan
Tabel 5.1
(48 %) dan lebih dari 64 tahun sebanyak 26 responden (52 %). Hal ini
menikah (16 %). Hal ini menunjukkan bahwa responden yang menikah
terakhir terdiri dari lima kelompok yaitu SD sebanyak 6 responden (12 %),
SMP sebanyak 6 responden (12 %), SMU sebanyak 18 responden, (36 %),
B. Analisa Bivariat
Pada analisa ini peneliti membandingkan tingkat kesiapan responden yang telah
Tabel 5.2
test)
Dari tabel diatas hasil tes yang dilakukan sebelum diberikan discharge
kesiapan 1 (R1) yaitu tidak mampu dan tidak ingin atau tidak mampu dan
responden (30%) memiliki tingkat kesiapan 3 (R3) yaitu mampu tetapi ragu
kesiapan 4 (R4) yaitu mampu dan ingin atau mampu dan yakin, sesuai
Hal ini menunjukkan bahwa jumlah responden post operasi katarak yang
test)
Dari tabel diatas hasil tes yang dilakukan setelah diberikan discharge
tingkat kesiapan 3 (R4) yaitu mampu tetapi ragu atau mampu tetapi tidak
inggin, dan 35 responden (70%) dalam kategori tingkat kesiapan 4 (R4) yaitu
mampu dan ingin atau mampu dan yakin. Hal ini menunjukan bahwa tingkat
sebelum (pre test) dan setelah diberikan discharge planning (post test)
57
Tabel 5.3
diberikan
discharge
planning
0,000
2. Setelah 133,78 13,388 1,893 50
diberikan
discharge
planning
sebelum dan setelah diberikan discharge planning, nilai mean 37,160 dengan
standar deviasi 25,666. Hasil uji statistik didapatkan nilai p 0,000 dengan α <
0,05, maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara tingkat
BAB VI
PEMBAHASAN
A. Keterbatasan Penelitian
Pada bab ini akan dibahas hasil penelitian tentang pengaruh pemberian
lain:
B. Pembahasan
dan post test) dengan responden pasein post operasi katarak khususnya phaco
tahun 2014.
planning.
1. Analisa Univariat
umur
beberapa organ tubuh yang vital sudah tidak mampu berfungsi dengan
penyakit (Merril & Verbirugge, 1999 dalam Papalia, 2001). Hal ini
kebeningannya berkurang.
pendidikan terakhir
meningkatkan kesehatannya.
sakit.
63
mampu dan ingin atau mampu dan yakin dalam melakukan kegiatan
ungkapkan oleh ( Hou, 2001 dalam Perry & Potter, 2006). Dari hasil
2. Analisa Bivariat
Hasil uji statistik didapatkan nilai p 0,000 dengan α < 0,05, yang artinya
Sakit ( Hou, 2001 dalam Perry & Potter, 2006), oleh karena itu pasien
Hal ini sejalan dengan hasil peneliatian Williams 2006) yang mendapati
BAB VII
Pada bab ini akan diuraikan hasil dari analisis pengaruh pemberian discharge
planning oleh perawat terhadap kesiapan pasien Post Operasi Katarak dalam
Jakarta.
A. Keimpulan
responden (42%).
67
responden (40%) memiliki tingkat kesiapan 2 (R2) yaitu tidak mampu tetapi
responden (70%) dalam kategori tingkat kesiapan 4 (R4) yaitu mampu dan
pasien Post Operasi Katarak dalam menghadapi dibuktikan dengan hasil uji
B. Saran
Dari hasil evidance ini diharapkan akan digunakan oleh perawat dalam
Standart operation pocedur (SOP) yang ada di rumah sakit perlu ditinjau
ulang untuk dilakukan perubahan mengingat antara intruksi post operasi dari
3. Peneliti
pengambilan sampel yang lebih banyak dan waktu yang lebih lama, dengan
metode obsevasi.
REFERENSI
Almborg, H., A., (2010). Discharge after stroke-importan factor for health Realeted Quality of
Life. Journal of clinical nursing.
Alligood, M., R., & Tomey, A., M., (2006). Nursing theorist and their work Edisi 6). Louis, S., T.,
Missouri: Mosby Inc.
Artini, W. (2011). Pemeriksaan dasar mata. Departeman Ilmu Kesehatan Mata Rumah Sakit Cipto
Mangunkusumo Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. (Edisi revisi 6). Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Bruce, J. et al. (2006). Lecture notes oftalmologi. (Ninth Edition). Jakarta: Erlangga.
Burnner, L. & Suddarth, D. (2002). Buku ajar keperawatan medikal bedah. (Edisi 8). Jakarta: EGC.
Chan, M. (2012). Lions club making a difference in the figh against blindness. World Health
Organization. Diakses dari http://www.who.int/dg/speeches/2012/blindness_20120625/en/.
Pada tanggal 13 Oktober 2013.
Caroll A & Dowling (2007). Discharge Planning: Communication, education and patient
participation. British Journal of Nursing.(Volume 16).
Driscoll, A. (2000). Managing post discharge care at home: on analysis of patients and their carers
Perception of information received during their stay in hospital. Journal of advanced Nursing.
Doengoes, E.M. et al. (2007). Nursing diagnosis manual: planning, individualizing and
documenting client care. 2nd Edition. FA Davis Company. Philladelphia: Lippincot.
Hurlock, E. B. (1997). Psikologi perkembangan. (Edisi 5). Jakarta: Erlangga.
Hafidz, (2012). Indonesia jumlah tertinggi penderita katarak di asia tenggara diakses dari diakses
dari http://m.republika.co.id/berita/ Pada tanggal 11 November 2013.
Ilyas, S. (2006). Penuntun ilmu penyakit mata. (Edisi 2). Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.
Inascrs. (2011). Panduan penatalaksanaan pada pasien post operasi katarak. Diakses dari
http://www.inascrs.org/old/doc/PPM_1_katarak_rev03.pdf. Pada tanggal 20 November 2013.
Kozier, B., et al. (2004). Fundamentals of nursing concepts process and practice. (1 st volume, 6 th
edition). New Jersey:Pearson/prentice Hall.
Laporan hasil riset kesehatan dasar Tahun 2007, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008.
Diakses dari
http://www.k4health.org/sites/default/files/laporanNasional%20Riskesdas%202007.pdf. Pada
tanggal 18 Oktober 2013.
Mubtadi. (2013). Pengaruh discharge planning terhadap kesiapan pasien. Diakses dari
http://skripsijudulkeperawatan.blogspot.com/2013/03/pengaruh-discharge-planning-
terhadap.html. Pada tanggal 25 November 2013.
Notoatmojo. (2003). Pendidikan dan perilaku kesehatan. (Edisi 1). Jakarta:PT. Rineka Cipta.
Perry AG & Potter PA (2005). Buku ajar fundamental keperawatan: konsep, proses, & Praktik.
(Volume I. Edisi 4). Jakarta: EGC.
Perry AG & Potter PA (2006). Clinical nursing skill & technique. (6 th edition). Missouri: Mosby
Inc.
Phillips, C.O.,et al. (2004). Comprehensive discharge planning with post discharge support for
older patients congestive heart failure: meta-analysis. National Institute For Health Research.
Siahaan, M. (2009). Pengaruh discharge planning yang dilakukan oleh perawat terhadap kesiapan
pasien pasca bedah akut abdomen menghadapi pemulangan di RSUP H. Adam Malik Medan,
Universitas Sumatera Utara. Diakses dari
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14260/1/09E01651.pdf. Pada tanggal 4
desember 2013.
Singapore National Eye Center. (2013). Perawatan mata setelah operasi katarak. Diakses dari
http://www.snec.com.sg/about/international/menuutama/kondisimataandperawatan/Pages/care-
after-cataract-surgery.aspx. Pada tanggal 5 Januari 2014.
Smeltzer, S.C. & Bare, B.G.(2002), Buku ajar medikal bedah.(Edisi 8 Volume 2). Jakarta: EGC.
Sommerfeld. (2011). Disability test 10 days after acute stroke to predict early discharge home in
patients 65 years and older.Clinical Rehabilitation. Diakses dari
http://cre.sagepub.com/content/15/5/528.short. Pada tanggal 15 oktober 2013.
The Royal Marsden. (2004). Diakses dari http://www.royalmarsden.org/ pada tanggal 5 Juli 2013.
Saya yang bertanda tanggan dibawah ini, menyatakan bersedia untuk ikut
berpartisipasi sebagai responden dalam penelitian yang dilakukan oleh:
Saya mengerti bahwa penelitian yang dilakukan ini tidak akan menimbulkan kerugian
terhadap diri saya dan jawaban yang akan saya berikan pada kuesioner adalah
jawaban yang sebenarnya dan akan menjamin kerahasiaannya. Semua berkas yang
mencantumkan identitas responden hanya digunakan untuk keperluan penelitian dan
pengolahan data.
Demikian lembar persetujuan ini saya tanda tangani tanpa paksaan dari pihak
manapun.
( )
Lampiran 1
Kepada Yth,
Bapak / Ibu Responden yang saya hormati
Saya yang bertanda tanggan dibawah ini :
Nama : Lilis Suryanti
NPM : 2012727048
Dalam penelitian ini tidak akan ada akibat yang merugikan responden, untuk
keperluan tersebut saya mohon Bapak/ Ibu untuk menjadi responden dalam penelitian
ini dan mengisi kuesioner yang saya sediakan dengan kejujuran jawaban Bapak/Ibu
saya akan menjamin kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk penelitian saja.
Demikian lembar persetujuan ini kami buat, atas bantuan dan partisipasinya saya
ucapkan terima kasih.
Lilis Suryanti
Lampiran 3
3. Pilih jawaban pada kolom yang sesuai atau yang bapak/ibu anggap paling
4. Berilah tanda chek list (√) pada jawaban yang bapak/ibu anggap paling tepat
sesungguhnya
7. Jika bapak/ibu ingin mengganti jawaban yang salah beri tanda (x), lalu beri
2. TS : Tidak setuju
3. S : Setuju
4. SS : Sangat setuju
I. Data demografi
1. Nama :
2. Umur :
SMU Akademi
Perguruan tinggi
MENGHADAPI KEPULANGANNYA
No Pernyataan STS TS S SS
1 2 3 4
1. Saya mengetahui pentingnya
menetes obat sesuai dengan dosis
yang dianjurkan.
2. Saya akan meneteskan obat sesuai
dosis yang dianjurkan
3. Saya mengetahui pentingnya
memberikan jarak 2 sampai 5 menit
antara obat yang diteteskan
4. Saya akan memberikan jarak 2
sampai 5 menit antara obat yang
diteteskan
5. Saya mengetahui pentingnya
memperhatikan aturan pemakaian
obat (nama obat, jenis obat, waktu
dan cara pemakaian)
6. Saya akan memperhatikan aturan
pemakaian obat (nama obat, jenis
obat, waktu dan cara pemakaian)
7. Saya mengetahui pentingnya
memberikan obat tetes mata
kedalam kantong konjungtiva
8. Saya akan memberikan obat tetes
mata kedalam konjungtiva
No Pernyataan STS TS S SS
1 2 3 4
1. Saya mengetahui pentingnya menjaga
supaya mata yang operasi tidak basah
2. Saya akan menjaga mata yang operasi
supaya tidak basah selama satu minggu
3. Saya mengetahui pentingnya menjaga mata
yang operasi supaya tetap bersih.
4. Saya akan menjaga mata yang dioperasi
agar tetap bersih.
5. Saya mengetahui cara membersihkan mata
yang sudah dioperasi
No Pernyataan STS TS S SS
1 2 3 4
1. Saya mengetahui pentingnya memakai
alat pelindung mata saat tidur setelah
dioperasi, selama satu minggu
2. Saya akan memakai alat pelindung
mata saat tidur setelah operasi, selama
satu minggu
3. Saya mengetahui dan akan mengikuti
tentang larangan mengedan setelah
operasi
FORMAT PENGKAJIAN
a. Pengertian katarak
2. Persepsi dan pengetahuan pasien tentang pemberian tetes mata yang harus
mata
di rumah
pelayanan kepada unit lain di dalam atau di luar suatu agen pelayanan
kesehatan umum.
perawatan diri.
c. Perubahan gaya hidup berupa perubahan aktivitas seperti pada pasien post
operasi katarak mata yang telah dilakukan operasi tidak boleh terkena air
selanjutnya
e. Apa yang harus di lakukan pada keadaan darurat, dan nomor telepon yang
bisa dihubungi
a. Menurunkan kekambuhan
semua pasien
d. Pasien harus di pulangkan pada suatu lingkungan yang aman dan adekuat
antar tim kesehatan dengan pasien atau care giver, dan discharge planning
katarak, bolpoint
- Pengkajian :
- Perancanaan :
- Pelaksanaan:
dapat dihubungi
- Evaluasi
perbaikan.
1. Mata yang dioperasi tidak boleh terkena air selama satu minggu, tetapi pasien
boleh mandi dan cuci rambut seperti biasa asalkan mata yang dioperasi tidak
operasi katarak
petunjuk dokter
4. Sebelum dan sesudah meneteskan obat mata, harus mencuci tangan dengan
sabun
5. Memakai pelindung mata, pada mata yang dibedah terutama waktu tidur
7. Kontrol selanjutnya akan dilakukan pada hari yang sesuai dengan petunjuk
Segera kontrol kedokter mata atau poliklinik mata tanpa menunggu jadwal
kontrol
dari 5 kg, menunduk, bersin, dan mata tidak boleh digosok-gosok selama tiga
minggu
10. Mata yang dibedah tidak boleh terkena pukulan atau benturan
Lampiran 6
1. Baca program pengobatan dari dokter, termasuk nama pasien, nama obat,
konsentrasi obat, jumlah tetesan obat, waktu dan mata yang akan diberikan
3. Siapkan peralatan:
2. Kassa steril atau bola kapas dan plester mata bila perlu
3. Tissu
4. Identifikasi pasien, dengan menanyakan nama dan tanggal lahir pasein sambil
10. Minta pasien untuk bebaring terlentang atau duduk dikursi dengan kepala
sedikit hiperektensi
11. Jika ada krusta atau kropeng atau drainase disepanjang batas kelopak mata atau
kantus dalam, buang dengan perlahan. Basahi kerak yang kering dan sulit
dipindahkan mengunakan kain atau bola kapas lembab pada mata selama
tidak dominan, pegang bola kapas atu tisu pembersih pada tulang pipi
1. Dengan tangan dominan pada dahi pasien, pegan alat tetes mata
2. Jika pasein mengedip atau menutup mata, atau jika tetes mata jatuh
sampai 60 detik
lembut.
Lampiran I
Kepada Yth,
Calon Responden
Di Tempat
Dengan hormat,
Atika Rahmawani
Lampiran II
Saya telah diminta dan memberikan izin untuk berperan serta sebagai responden dalam
penelitian yang berjudul “Faktor–Faktor Yang Berhubungan Dengan Depresi Pada
Penderita HIV/AIDS di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso”.
Saya mengerti bahwa catatan mengenai penelitian ini akan dirahasiakan, semua yang
mencantumkan identitas saya, hanya digunakan untuk keperluan pengelolaan data dan
bila sudah tidak di gunakan lagi akan di musnahkan. Hanya peneliti yang dapat
mengetahui kerahasiaan data ini.
Demikian secara suka rela dan tidak ada unsur paksaan dari siapapun, saya bersedia
untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.
( )
Lampiran III
Kode :
LEMBAR KUESIONER
Tanggal Pengisian :
3. Berikan tanda chek list (v) pada kolom jawaban yang bener serta mengisi kolom
titik-titik.
4. Bila ingin mengganti jawaban, berilah tanda dua garis sejajar (=) pada jawaban yang
5. Bila ada pertanyaan yang belum jelas, dapat langsung di tanyakan pada peneliti
6. Periksalah kembali atas jawaban yang dipilih dan dilengkapi yang belum terisi.
A. DATA DEMOGRAFI
( ) Perempuan
3. Usia : Tahun
5. Pendidikan : a. ( ) SD c. ( ) SMA
b. ( ) > Rp.1.500.000
a. ( ) I
b. ( ) II
c. ( ) III
d. ( ) IV
A. DEPRESI
masing kelompok pertanyaan dengan seksama dan pilih satu jawaban yang terbaik
perasaan anda.
c. Saya sedih dan murung sepanjang waktu dan tidak bias menghilangkan
perasaan itu
d. Saya demikian sedih atau tidak bahagia sehingga saya tidak tahan lagi rasanya
c. Saya merasa bahwa tidak ada satupun yang dapat saya harapkan
d. Saya merasa bahwan masa depan saya tanpa harapan dan bahwa semuanya
3. a. Saya mendapatkan banyak kepuasan dari hal-hal yang biasa saya lakukan
b. Saya tidak dapat lagi mendapat kepuasan dari hal-hal yang biasa saya lakukan
saya lakukan
10. a. Saya tidak merasa bahwa keadaan saya tampak lebih buruk dari biasanya
c. saya bangun 1-2 jam lebih awal dari biasanya dan merasa sukar sekali untuk
d. Saya bangun beberapa jam lebih awal dari biasanya dan tidak dapat tidur
kembali
15. a. Saya tidak lebih khawatir mengenai kesehatan saya dari pada biasanya
b. Saya khawatir mengenai masalah-masalah fisik seperti rasa sakit dan tidak
d. Saya begitu cemas mengenai masalah-masalah fisik saya sehingga tidak dapat
16. a. Saya tidak melihat adanya perubahan dalam minat saya terhadap seks
Beri tanggapan terhadap pernyataan yang paling sesuai menurut Bapak/ Ibu dengan
pernah kadang
memberikan informasi
anda alami
membutuhkannya
sakit
bersama anda
tertentu