IRIANTY TINNA
P4400216055
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG DAUN KELOR
(MORINGA OLEIFERA LEAVES) TERHADAP
PENINGKATAN KADAR ERITROSIT
PADA IBU HAMIL ANEMIA
Tesis
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Magister
Program Studi
Kebidanan
IRIANTY TINNA
P4400216055
Kepada
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
berbagai pihak, maka hasil penelitian tesis ini selesai pada waktunya.
Penasehat
iv
v
Atas bantuan, arahan dan bimbingan yang telah diberikan mulai dari
membantu dalam pengumpulan data dan informasi dan tak lupa juga
ucapan terima kasih kepada mereka yang namanya tidak tercantum tetapi
tesis ini.
Irianty Tinna
vi
vii
DAFTAR ISI
halaman
A. Latar Belakang................................................................ 1
viii
ix
2. Asupan Nutrisi............................................................. 33
3.Tres .............................................................................. 35
Eritrosit ...................................................................... 47
x
A. Rancangan Penelitian..................................................... 59
E. Alur Penelitian................................................................. 71
A. Kesimpulan ..................................................................... 94
B. Saran .............................................................................. 94
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
1. Tabel Unsur Nutrisi ekstrak daun kelor dan tepung daun kelor .. 47
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
DAFTAR SINGKATAN
ASI Gynecologists
CFU-E Calsium
Cu Carbondioksida
COX-2 Tembaga
DPPH Siklooksigenase-2
EDTA Diphenyl-2-picrylhdrazyl
FE Ferosis Sulfate
HB Hemoglobin
K Kalium
xiv
MCF Mean Corpuscular Volume
MDA Malondialdehid
Mg Magnesium
Mn Mangan
Mo Molibdenum
N Nitrogen
O₂ Oksigen
P Pospor
PLT Platelet
S Sulphur
WB Whole Blood
Zn Zeng
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tubuh ibu, plasenta dan perkembangan anak dan ketika jumlah sel
1
2
Kelainan ini ditandai oleh Serum Iron (SI) menurun, Total iron Binding
menunjukkan proporsi anemia pada ibu hamil sebesar 38,7%, yakni ibu
hamil seperti berat badan ibu tidak bertambah, mudah terkena infeksi
dan pada janin dapat terjadi prematur dan BBLR bahkan abortus(Dinas
Aimas Kabupaten Sorong pada tahun 2016 sebesar 55% dan terjadi
rata-rata berada pada rentan kehamilan trimester I,II dan III, kondisi ini
juga terjadi pada ibu hamil yang berusia antara 17 – 40 tahun serta
rata-rata ibu hamil yang telah mempunyai anak lebih dari 1 (Puskesmas
Malawili, 2018).
tetapi tidak sesuai dengan jumlah sel darah merah (eritrosit). Pada
puncaknya, volume plasma pada wanita yang hamil 40% lebih tinggi
darah merah tidak mencukupi oleh faktor konsumsi zat gizi, khususnya
satunya adalah anemia defisiensi besi, yang terjadi jika tidak cukup
Rai, 2016). Sering dijumpai pada wanita usia subur, disebabkan oleh
berakibat fatal, memiliki efek negatif pada kapasitas kerja, motorik dan
besaran asupan energi atau kalori, protein, karbohidrat, zat besi, asam
folat, vitamin A, zink, yodium, kalsium serta zat gizi lainnya. Daun kelor
5
(P), kalium (K) dan C, H,O (yang diambil dari udara dan air) dan mikro
(Mo)(Sudarmi, 2013).
Salah satu potensi zat pangan lokal yang kaya akan zat gizi
maksimal adalah daun kelor. Jenis bahan pangan ini mudah ditemukan
kalsium, kalium, besi dan protein dalam jumlah sangat tinggi yang
mudah dicerna dan diasimilasi oleh tubuh manusia. Daun kelor adalah
daun dari pohon kelor yang mengandung berbagai zat gizi makro dan
Menggandung nurtisi penting seperti zat besi 28, 2 mg, kalsium (ca)
besi total dalam darah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa saat
dan kadar besi total dalam darah tikus juga meningkat Selain itu,
ekstrak. Jika satu kapsul dengan 700 mg ekstrak kadar besi yang
juga dipengaruhi oleh vitamin B12, asam folat, zat besi, protein,
Namun, dalam penelitian ini kandungan daun kelor seperti zat besi,
daripada wortel, kalsium 17 kali lebih banyak dari susu, protein 9 kali
lebih banyak dari yoghurt, kalium 15 kali lebih banyak daripada pisang
2017).
1125,71 mg dan vitamin E 3,34 mg setiap 100 gram bahan. Daun kelor
Suplemen ekstrak daun kelor juga dinilai lebih efisien dalam mencegah
anemia).
antioksidan telah dilakukan oleh Yuliani et al, (2015) dengan judul uji
dilakukan juga pada tepung daun kelor oleh Zakaria (2015) dimana
jeneponto.
untuk peningkatan kadar eritrosit pada ibu hamil anemia masih jarang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
anemia.
10
2. Tujuan khusus
anemia.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
pemberian tepung daun kelor pada kondisi ibu hamil anemia dapat
dalam eritrosit.
2. Manfaat Ilmiah
Angka Kematian Ibu dan Bayi, sehingga dengan hasil penelitian ini
TINJAUAN PUSTAKA
1. Defenisi Kehamilan
minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu) (Rukiyah, 2014).
a. Perubahan Metabolik
11
12
1) Volume darah
2) Protein darah
3) Eritrosit
2013).
2015).
protein. Salah satu pangan yang memiliki kandungan zat besi yang
a. Kalori
b. Protein
sebesar sel samapai tubuh janin mencapai kurang dari 3.5 kg,
c. Kalsium
d. Zat besi
e. Asam folat
1. Definisi Eritrosit
Jumlah pada orang dewasa normal berkisar antara 4-6 juta sel/ul.
Sel darah merah tidak memiliki inti sel, mitokondria dan ribosom,
2. Fungsi Eritrosit
dan hipoksia. Eritropoiesis pada masa awal janin terjadi dalam yolk
ekstramedular.
1. Stem cell : eritrosit berasal dari sel induk pluripoten yang dapat
eritroid yang lebih matur dan lebih terfiksasi pada salah satu
eritroid yang lebih matue dan lebih terfiksasi pada salah satu
1. Definisi Anemia
berikut:
hemoglobin berkurang
terganggu
konjungtiva.
disebabkan oleh :
23
hyperemesis
3. Penyebab Anemia
2016).
sel darah merah atau hemoglobin (>2,5 g), myoglobin (150 mg),
mg). Ada dua bagian besi dalam tubuh, yaitu bagian fungsional
c. Asupan makanan
d. Aktivitas fisik
e. Frekuensi Makan
5. Patofisiologi Anemia
disebut terakhir, masalah dapat akibat efek sel darah merah yang
tidak sesuai dengan ketahanan sel darah merah normal atau akibat
dalam hati dan limpa. Sebagai hasil samping proses ini bilirubin
organ tubuh. Jika suplai ini kurang, maka asupan oksigen pun akan
Salah satunya otak. Otak terdiri dari 2,5 miliar sel bioneuron. Jika
a. Pada ibu
b. Pada janin
kacangan, tempe).
b. Fortifikasi Makanan
Tablet Fe.
1. Aktivitas Fisik
selama 30 menit. Bagi ibu yang sudah aktif sebelum hamil tetap
hipoksia pada tubuh, pada level seluler keadaan hipoksia ini akan
hamil yang sedikit melakukan aktivitas. Di sisi lain, ibu hamil juga
aktivitas fisik yang berat akan mengalami proses oksidasi dalam sel
2. Asupan Nutrisi
(Almatsier, 2010).
dini. Agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit
kronis atau penyakit tidak menular terkait masalah gizi, maka pola
34
hamil membutuhkan energi sebesar 300 kalori per hari, 15% lebih
dan untuk ibu sendiri. Kehilangan zat besi yang terdapat pada
3. Stress
kerja, ujian dan stres psikososial dan tekanan fisik akibat trauma,
dilepaskan kortisol.
dalam genus moringa. (Dubey, 2015) dan kelor dapat tumbuh pada
sebagai nutrisi alami dari daerah tropis. Bagian kelor dari daun,
buah, bunga dan polong dari pohon ini digunakan sebagai sayuran
Hawai dan afrika yang lebih luas lagi (Prasanna & S. Sreelatha,
a. Daun
2014).
b. Bunga
dan glikosida.
d. Biji
e. Akar
2014)
41
a. Nutrisi
b. Vitamin
c. Mineral
d. Antioksidan
43
e. Asam amino
(Syahruni, 2015).
f. Anti-Inflamasi
45
lain:
pohon atau tangkai kelor yang berwarna hijau setelah itu daun kelor
daun kelor yang telah bersih di blenching pada suhu ±70oC selama
berada di rank plastik, daun kelor dibolak-balik setiap ±12 jam, ini
ukuran 200 mush. Daun kelor yang telah menjadi tepung daun kelor
pada Serum SOD diamati secara signifikan lebih rendah pada tikus
dan hipoksia. Eritropoiesis pada masa awal janin terjadi dalam yolk
2011).
2011).
hamil anemia.
salah satu sumber zat besi yang mudah diserap (heme iron),
kelor adalah daun dari pohon kelor yang mengandung berbagai zat
gizi makro dan mikro serta bahan aktif yang bersifat sebagai
selatan yaitu kadar protein 25,25%, Besi 91,72 mg, dan vitamin A
setiap 100 gram bahan kering. Suplemen ekstrak daun kelor juga
signifikan.
51
karena pembesaran rahim. (2) hidrasi janin dan jaringan induk yang
harus memadai saat berdiri tegak atau saat berbaring, dan (3)
vitamin A, B, C yang luar biasa, mineral seperti zat besi dan protein,
kelompok.
2016).
F. Kerangka Teori
Kerangka Teori, diadopsi dari : Elvi (2016), Ita (2014), Kristanty (2012),Zakaria (2013),Amengor (2016), Dewajanti (2010),
Tangkilisan (2002),Sundaryono (2011), Susiloningtyas (2011), Muwakhidah (2009)
55
G. Kerangka Konsep
Umur
Paritas
Pendidikan
Ibu Hamil Pekerjaan
Pendapatan
Aktivitas Fisik
Asupan Nutrisi
Stres
Keterangan :
: Variabel Dependen
: Variabel Independen
: Variabel Kovariat
: Variabel Kontrol
H. Definisi Operasional
Tepung daun kelor dibuat dari daun kelor yang dipetik dari kota
selama 4 minggu kepada ibu hamil dengan dosis 2x2 yaitu 4 kapsul
56
Kriteria Objektif :
4 minggu
selama 4 minggu.
2. Eritrosit
Salah satu komponen sel yang terdapat dalam darah, dimana masa
106/mm3
3. Anemia
4. Aktivitas fisik
5. Asupan Nutrisi
6. Stress
Scale.
7. Umur
Usia ibu hamil yang diukur sejak lahir hingga waktu penelitian
8. Paritas
9. Pendidikan
10. Pekerjaan
11. Pendapatan
I. Hipotesis penelitian
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
pada pagi dan sore hari beserta Fe pada malam hari, sedangkan
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
60
61
1. Populasi
2. Sampel
a. Besar Sampel
Keterangan :
n = Besar sampel
Zɑ = 1,96 (α = 0,05)
P = 5 % (Prevalensi)
62
= 95 (100 - P)
c. Kriteria Penelitian
1) Kriteria Inklusi
b) Paritas 1-2
c) Kadar Hb 8 - 11 mg/dL
d) Lila ≥ 23,5
63
4 minggu
f) Janin tunggal
Fe selama penelitian.
2) Kriteria Eksklusi
1. Instrumen Penelitian
a. Alat
b. Bahan esensial
Darah sebanyak 3 cc
64
a. Data Primer
b. Data sekunder
3. Protokol Intervensi
dilakukan.
kubiti, atau vena terletak pada lengan atas. Ada pun alat dan
berikut :
tertampil dilayar
67
berikut :
2) Menjalankan Kontrol
assay sheet
assay sheet
kali
probe
pada layar.
chart
3) Analisis Sampel
sebagai berikut :
sesuai.
baik.
b) Mode Pre-diluted
mode pre-diluted.
4) Mematikan Alat
layar
aspirating probe
E. Alur Penelitian
Informed consent
Pengambilan data :
Karakteristik
Aktifitas Fisik
Stress
Asupan Nutrisi
1. Pengolahan Data
yaitu :
a. Editing
b. Coding
SPSS komputer.
c. Entry Data
d. Cleaning Data
ditampilkan dalam bentuk narasi dan 2 uji, yaitu uji beda dan
frekwensi.
a. Perbedaan Frekuensi
Eritrosit P
Pre Post
n% n%
Kontrol
Intervensi
75
2) Uji T Berpasangan
Eritrosit P
Mean ± SD
Kontrol
Intervensi
b. Uji Beda
Eritrosi P
Pre Post
n% n%
Kontrol
Intervensi
2) Uji T berpasangan
Eritrosit P
Mean ±SD
Kontrol
Intervensi
penelitian.
hamil.
4. Kepada ibu yang bersedia ikut dalam penelitian ini diminta mengisi
kerahasiaannya.
1. Autonomy
2. Beneficiency
terjadi.
3. Justice
4. Anonymity
5. Confidentiality
6. Veracity
A. Hasil Penelitian
pada pagi dan sore hari dengan selang waktu 6 jam. Kepada setiap
79
80
1. Karakteristik Responden
a
Status Pekerjaan Ibu
Uji Bekerja 4 44,4 5 55,6
Chi 0,999b
Tidak Bekerja 14 51,9 13 48,1
Squar
Pendapatan
e; bUji
Fisher
Tinggi ( ≥ UMR ) 12 60,0 8 40,0
, Rendah ( < 6 37,5 10 62,5 0,314a
Sumb UMR)
er: Total 18 50,0 18 50,0
Data
Primer, 2018
62,5%.
Mean ± SD Beda
Zat Gizi AKG Mea p
% % n
Intervensi Kontrol
AKG AKG
Makronutrien
1359,77 ± 55,50 1043,78 ± 42,60 315,9 a
Energi (kkal) 2450 0,000
260,58 210,24 9
a
Protein (g) 77 37,33 ± 22,37 48,48 28,21 ± 16,74 36,63 9,12 0,175
Karbohidrat 44,69 38,52 a
363 162,22 ± 28,36 139,82 ± 40,55 22,4 0,063
(g)
Mikronutrien
32,39 311,34 ± 25,94 a
Kalsium (mg) 1200 388,64 ±162,61 77,3 0,105
111,43
96,61 543,71 ± 77,67 132,5 a
Fosfor (mg) 700 676,26 ± 236,70 0,06
165,05 5
83
b
Besi (mg) 39 22 ± 11,74 56,41 14,90 ± 8,85 38,20 7,1 0,027
84,08 543,71 ± 63,96 a
Vitamin A (μg) 850 714,71 ± 298,80 171 0,100
307,46
Vitamin B1 35 31,87 a
1,6 0,56 ± 0,18 0,51 ± 0,23 0,05 0,425
(mg)
Vitamin C 93,05 72,46 a
85 79,09 ± 61,85 61,59 ± 42,60 17,5 0,330
(mg)
16,43 14,13 a
Natrium (mg) 1500 246,48 ± 64,99 211,93 ± 82,11 34,55 0,171
1203,99 25,62 1106,76 ± 23,55 a
Kalium (mg) 4700 97,23 0,507
±466,44 401,12
91,32 51,44 b
Serat (g) 34 31,05 ± 20,39 17,49 ± 13,62 13,56 0,004
a
Uji t Independen; bUji Mann-Whitney, Sumber: Data Primer, 2018
energi, besi, dan serat yang memiliki taraf signifikansi < 0,05
nilai mean menjadi 9,93 mg/dl, dimana perbedaan ini juga tidak
106/mm3.
86
Mean ± SD Selisih
Kelompok n P
Eritrosit (10⁶/mm³) Mean
Kontrol 18 3,59 ± 0,57
-0,28 0,200
Intervensi 18 3,87 ± 0,75
*Uji t independent, Sumber: Data Primer, 2018
kelor.
Variabel P R2
nilai signifikansi dari variabel aktifitas fisik yaitu 0,244 > 0,05,
stres 0,484 > 0,05, dan asupan nutrisi 0,307 < 0,05 yang
analisis.
B. Pembahasan
kelor pada ibu hamil dan perbedaan ini bermakna secara statistik.
besi, asam folat dan vitamin B12 (Diana, 2003). Anemia gizi
(asam folat, vitamin B12, vitamin C, dan vitamin E), dan mineral (Fe
dan Cu). Akan tetapi dari sekian banyak zat gizi yang berpengaruh
2012).
zat besi pada daun kelor yang sudah dijadikan tepung jauh lebih
tinggi yaitu 28,2 mg/100 gram tepung daun kelor, selain itu daun
dalam daun kelor yatu 7 kali vitamin C dalam buah jeruk, 4 kali
dalam pisang, 3 kali zat besi dalam bayam dan 2 kali protein yang
menigkatkan zat gizi ibu hamil. Hal ini disebabkan karena daun
91
kelor mengandung zat gizi mikro yang sangat dibutuhkan oleh ibu
terutama kekurangan zat besi, vitamin B12, dan asam folat. Apabila
dikaitkan dengan kandungan zat gizi daun kelor, maka hal ini
eritrosit.
fisik, stres, dan asupan nutrisi diketahui bahwa tidak ada yang
yaitu 11,9%.
suatu sel yang kompleks, membrannya terdiri dari lipid dan protein,
(William, 2007).
a. Aktifitas Fisik
terhadap kadar eritrosit ibu hamil. Hal ini berarti variabel kovariat
kelor.
2007).
b. Stress
pada ibu hamil. Dalam penelitian ini variabel stres tidak memiliki
anemia.
(Maslim, 1996).
eritrosit.
c. Asupan Nutrisi
Cu, vitamin dan asam amino. Menurut Meyer & Harvey (2004),
darah rendah.
C. Keterbatasan Penelitian
memiliki lokasi atau jarak tempuh yang cukup jauh dari tempat
PENUTUP
A. Kesimpulan
peningkatan.
anemia
B. Saran
98
99
kehamilan
Agus Coco sianturi. 2011. pengaruh Pemberian Ekstrak air Daun Bangun-
bangun (coleus amboinicus L) terhadap Jumlah Sel Darah Merah
dan Hemoglobin pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang diberi
Aktivitas Fisik maksimal.skripsi. Universitas Negeri Medan
Aminah, S., dkk. 2015. Kandungan Nutrisi dan Sifat Fungsional Tanaman
Kelor (Moringa oleifera). Buletin Pertanian. 5(2): 35-44.
Dwi, Sulistaningsih. 2015. Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta
: Graha Ilmu
Estiyani, Arum et al. 2017. The Effect of Moringa Oleifera Leaves in
Change in Blood Profile in Postpartum Mothers. Joernal
Silva, M. F., Leticia Nishi & Ammad Far. 2014. The Many Health Benefits
Of Moringa oleifera. JMPI, 1(3), pp. 9-12.
Utami, P., et al. 2013. The Miracle Of Herbs. Jakarta Selatan: Argomedia
Pustaka.
Yulianti, H., dkk. 2016. Ekstrak Daun Kelor Terhadap Peningkatan Kadar
Hemoglobin pada Remaja Putri di SMU Muhammadiyah Kupang.
JST Kesehatan, 6(4): 399-404.
Zakaria, et al. 2015. The Effect of Moringa Leaf Extract in Breastfeeding
Mothers against Anemia Status and Breast Milk Iron Content.
IJSBAR, Volume 24, pp. 321-329.
Dengan Hormat,
Nama saya Irianty Tinna, sedang menjalani pendidikan Magister
Kebidanan di Uiversitas Hassanudin Makassar. Saya sedang melakukan
penelitian yang berjudul “Pengaruh pemberian Tepung daun Kelor
(Moringa Oleifera Leaves) Terhadap Peningkatan Kadar Eritrosit
Pada Ibu Hamil Anemia“
Anemia dalam kehamilan dapat berakibat fatal, memiliki efek
negative pada kapasitas kerja, motorik dan perkembangan mental pada
bayi, anak-anak, dan remaja, serta pada ibu hamil dapat menyebabkan
berat badan lahir rendah, kelahiran premature, keguguran, partus lama,
atonia uteri dan menyebabkan perdarahan serta syok.
Asupan gizi yang baik selama kehamilan merupakan hal yang
penting, yaitu dengan mengkonsumsi banyak makronutrien dan
mikronutrien yang memberikan manfaat untuk memenuhi kebutuhan
tambahan nutrisi selama kehamilan. Status gizi ibu dipengaruhi oleh
besaran asupan energi atau kalori, protein, karbohidrat, zat besi, asam
folat, vitamin A, zink, yodium, kalsium serta zat gizi lainnya. Pemberian
suplemen tepung daun kelor ini merupakan salah satu asupan Nutrisi yang
sudah diteliti manfaat dan kegunaannya dalam memenuhi kebutuhan zat
gizi pada ibu hamil anemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Peningkatan jumlah eritrosit sebagai pembawa oksigen pada ibu hamil
anemia
Penelitian ini akan berlangsung selama 60 menit untuk setiap
responden dan akan dilaksanakan di bulan April 2018. Pemeriksaan
dilakukan 2 kali yaitu saat kontak pertama dengan peneliti dan kedua saat
kontak kedua dengan peneliti yaitu. Biaya suplemen tepung daun kelor
dan pemeriksaan laboratorium yang akan dilakukan pada ibu, seluruhnya
menjadi tanggung jawab peneliti. Saya selaku peneliti akan menjaga
kerahasiaan identitas dan informasi yang akan diberikan oleh ibu jika
bersedia menjadi responden. Peneliti sangat berharap ibu dapat
memberikan jawaban dengan sejujur – jujurnya sesuai dengan kondisi
yang ibu alami atau rasakan.
Sebagai tanda ucapan terima kasih atas kesediaan ibu menjadi
responden, peneliti memberikan bingkisan berupa perlengkapan Bayi
setelah penelitian Keikutsertaan Ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela
dan tanpa paksaan. Namun apabila responden ingin mengundurkan diri
oleh sesuatu dan lain hal maka responden dapat mengungkapkan
langsung pada peneliti.
Terima kasih saya ucapkan kepada Ibu yang telah ikut berpartisipasi
pada penelitian ini. Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut
penelitian ini diharapkan Ibu bersedia mengisi lembar persetujuan yang
telah kami persiapkan.
(Irianty Tinna)
Lampiran 2:
(INFORMED CONSENT)
Alamat :
Telp/Hp :
Tgl/Bln/Thn
1. Responden
2. Saksi I
3. Saksi II
IRIANTY.TINNA
Lampiran 3:
KUESIONER PENYARINGAN
No. Kasus :
1. Seberapa sering Anda merasa lelah tanpa alasan yang tidak bagus?
1. Tidak Pernah 2. Hanya Sekali 3. Terkadang 4. Sering 5. Setiap Waktu
3. Seberapa sering Anda merasa gugup dan tidak ada bisa menenangkan diri
Anda?
1. Tidak Pernah 2. Hanya Sekali 3. Terkadang 4. Sering 5. Setiap Waktu
6. Seberapa sering Anda merasa resah sehingga Anda tidak bisa duduk diam?
1. Tidak Pernah 2. Hanya Sekali 3. Terkadang 4. Sering 5. Setiap Waktu
9. Seberapa sering Anda merasa sedih dan tidak ada yang bisa membuat
Anda senang?
1. Tidak Pernah 2. Hanya Sekali 3. Terkadang 4. Sering 5. Setiap Waktu
Sangat penting bagi saya agar Anda menjawab secara jujur. Pada
pilihan jawaban tidak ada nilai benar dan nilai salah. Saya hanya ingin
mengetahui tentang apa yang Anda lakukan selama trimester kehamilan
saat ini.
1. Tanggal : ............./................./................
Selama trimester ini, ketika Anda TIDAK sedang bekerja, berapa banyak
waktu yang Anda habiskan :
A. IDENTITAS RESPONDEN
No. sampel :
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Pendidikan :
Pekerjaan :
B. PETUNJUK PENGGUNAAN
Beri tanda (ⱱ) jawaban yang tepat pada kolom yang telah disediakan :
I. Frekuensi Makan
Porsi tiap
Freekuensi Konsumsi per….. kali Paling sering
Jenis Bahan Konsumsi
No dimasak
Pangan
1x/h 2x/h 3- 3x/ 2mgg tidak urt gram dengan cara
r r 5x/hr mgg sekali pernah
Golongan Karbohidrat
1 Nasi
2 Jagung
3 Mie
4 Sagu
5 Roti Tawar
6 Singkong/Ubi
7 Kentang
1 Daging sapi
2 Daging Ayam
3 Ikan laut
4 Ikan tawar
5 Telur
6 Hati
7 Udang
8 Kepiting
1 Tempe
2 Tahu
3 Kacang hijau
Kacang
4
Merah
Kacang
5
Tanah
Golongan Sayuran
1 Bayam
2 Kangkung
3 Daun ubi
4 Sawi
5 Tauge
6 Pare
7 Terong
8 Seledri
9 Wortel
10 Buncis
Golongan Minuman
1 Susu
2 The
3 Kopi
4 Pulppy
5 Jus Buah
Golongan Buah-Buahan
1 Pisang
2 Pepaya
3 Anggur
4 Jeruk
5 Apel
6 Mangga
II. ANEMIA
A. Jika ibu yang mengalami anemia (bila kadar Hb <11 gr%
berdasarka hasil pemeriksaan)
√= konsumsi tepat waktu; ӿ= konsumsi lewat dari 30 menit; ӿӿ = dikonsumsi lebih dari 1 jam
Lembar Observasi Kelompok Kontrol
√= konsumsi tepat waktu; ӿ= konsumsi lewat dari 30 menit; ӿӿ = dikonsumsi lebih dari 1 jam
Lampiran 9:
Master Tabel
Lampiran 10
Etik Penelitian
Lampiran 11
Surat Pengantar Izin Penelitian
Lampiran 12
Surat keterangan Selesai Meneliti